• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Peningkatan Efisiensi Biaya Produksi dengan Metode Activity Based Management di PT.Bandar Bunder

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Peningkatan Efisiensi Biaya Produksi dengan Metode Activity Based Management di PT.Bandar Bunder"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Bandar Bunder berada di Jl. Batubara No. 19 Tebing Tinggi. Perusahaan ini bergerak dibidang produksi alat-alat rumah tangga berupa sendok dan garpu yang menggunakan bahan baku aluminium.

Pada tahun 1990 terjadi peralihan kepemilikan dari bapak Irwan Tansil kepada bapak Jono Sidharta. Dengan berubahnya kepemilikan, tidak mempengaruhi perubahan nama perusahaan dan izin usahanya pun tetap, hanya saja tidak lagi menggunakan aluminium sebagai bahan bakunya tetapi menggunakan stainless steel.

Spesifikasi bahan baku yang digunakan adalah berupa lembaran stainless steel berbentuk coil dengan ukuran 1.500 mm x 1.020.000 mm, berat kotor 1.874 kg dan berat bersih 1.870 kg, tebal 1,7 mm. Spesifikasi produk yang dihasilkan untuk sendok adalah berat 20 gr, tebal bagian daun 0,8 mm dan tebal bagian tangkai 1,7 mm.

(2)

setelah pesanan konsumen diterima. PT. Bandar Bunder memproduksi sendok dengan jumlah yang sama setiap produksinya, begitu juga dengan produksi garpu.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Bandar Bunder memproduksi alat-alat rumah tangga khususnya sendok dan garpu. Dalam hal pemasaran produknya PT. Bandar Bunder bekerja sama dengan Trading Company untuk menangani pemasaran di luar negri dan

sales agent untuk pemasaran lokal.

2.3. Organisasi dan Manajemen 2.3.1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi bagi suatu perusahaan mempunyai peranan yang penting didalam menentukan dan memperlancar jalannya roda perusahaan.

(3)

2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Untuk menggerakkan suatu organisasi dibutuhkan personil yang memegang jabatan tertentu dalam organisasi. Adapun uraian tugas dan tanggung jawab setiap bagian pada PT. Bandar Bunder dapat dilihat sebagai berikut:

1. Direktur

Direktur mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Memberikan garis besar kebijaksanaan umum dan program kerja perusahaan.

b. Menganalisis, mengevaluasi dan menilai berbagai kegiatan yang berlangsung pada perusahaan berdasarkan laporan utama.

c. Berhak mengangkat dan memberhentikan pegawai sesuai ketentuan-ketentuan yang berlaku.

d. Bertanggung jawab penuh atas seluruh kegiatan di perusahaan. 2. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Melaksanakan kegiatan administrasi, kepegawaian dan kesejahteraan karyawan dan juga dalam hal ini kegiatan administrasi perusahan (keluar dan ke dalam perusahaan).

b. Menyimpan segala arsip dari berbagai kegiatan sekretariat. 3. Kepala Bagian Keuangan

(4)

c. Mengkoordinasi penyusunan anggaran secara keseluruhan. 4. Kepala Bagian Personalia

Kepala bagian personalia mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Mengawasi dan mengatur tenaga kerja yang bergerak di pabrik.

b. Menentukan shift kerja dan membuat sistem perhitungan dan pertukarannya.

c. Membuat penyusunan laporan tentang keadaan tenaga kerja selama di pabrik.

d. Menentukan jumlah tenaga kerja tiap kelompok yang sesuai untuk mendapatkan hasil sebaik mungkin.

5. Kepala Bagian Pemasaran

Kepala bagian pemasaran mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Bertanggung jawab atas segala kegiatan pemasaran produk ke konsumen. b. Menentukan jenis-jenis dan metode pemasaran apa yang akan digunakan. 6. Kepala Bagian Pembelian dan Penjualan

Kepala bagian pembelian dan penjualan mempunyai tugas sebagai berikut: a. Bertanggung jawab atas segala kegiatan pembelian dan penjualan yang

dilakukan oleh perusahaan.

b. Menerima laporan dari kepala pembelian dan kepala penjualan. 7. Kepala Bagian Produksi

Kepala bagian produksi mempunyai tugas sebagai berikut:

(5)

c. Mengadakan penyusunan anggaran produksi untuk mencapai sasaran yang ditentukan.

8. Kepala Bagian Pembelian

Kepala bagian pembelian mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang menyangkut pembelian dan penyediaan kebutuhan baik berupa bahan baku maupun peralatan lainnya.

b. Mengurus perizinan yang berhubungan dengan pembelian. 9. Kepala Bagian Penjualan

Kepala bagian penjualan mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang menyangkut penjualan hasil produksi.

b. Mengurus perizinan yang berhubungan dengan penjualan. 10.Kepala Bagian Gudang Bahan Baku

Kepala bagian gudang bahan baku mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang menyangkut penjagaan mutu dan persediaan akan bahan baku agar produksi tetap berjalan.

11.Kepala Bagian Teknik

Kepala bagian teknik mempunyai tugas sebagai berikut:

(6)

12.Kepala Quality Control

Kepala quality control mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Mengadakan penelitian terhadap mutu produksi dan mengadakan perkembangan.

b. Mengawasi standar mutu produksi.

c. Memberikan petunjuk dan pengarahan kepada para pekerja agar dapat menghasilkan suatu proses produksi yang baik.

13.Kepala Gudang Produk Jadi

Kepala gudang produk jadi memepunyai tugas sebagai berikut:

a. Bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang menyangkut penjagaan mutu dan persediaan akan produk jadi agar produksi tetap berjalan.

14.Karyawan

Karyawan mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Bekerja secara langsung sesuai dengan bidang kerja yang diterimanya. b. Berhak mendapatkan fasilitas keselamatan kerja.

(7)

Direktur

Sekretaris

Kabag Pemasaran

Kabag Keuangan Kabag Personalia Kabag Pembelian dan

Penjualan Kabag Produksi

Kepala Pembelian Kepala Penjualan

Kepala Gudang Bahan

Baku

Kepala

Teknik Kepala QC

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan

Kepala Gudang Bahan Jadi

Karyawan

(Sumber : PT. Bandar-Bunder)

(8)

2.3.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

Tenaga kerja pada PT. Bandar Bunder dapat dikategorikan menjadi beberapa, yaitu:

1. Staff

Tenaga kerja yang termasuk bagian ini seperti sekretaris, para kepala bagian dan para kepala.

2. Karyawan Tetap

Tenaga kerja yang termasuk bagian ini seperti karyawan di setiap bagian, tenaga kerja produksi, driver, dan satpam.

3. Karyawan Lepas

Tenaga kerja yang termasuk bagian ini seperti cleaning service dan pegawai kantin. Untuk tenaga kerja ini, perusahaan tidak mengadakan kontrak kerja pada pekerja secara langsung tetapi kepada pihak perusahaan yang menjadi penyalurnya.

Rincian tenaga kerja yang ada pada PT. Bandar Bunder dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Rincian Tenaga Kerja pada PT. Bandar Bunder

No. Posisi Jumlah (orang)

1 Direktur 1

2 Sekretaris 1

3 Kabag Keuangan 1

4 Kabag Personalia 1

(9)

Tabel 2.1. Rincian Tenaga Kerja pada PT. Bandar Bunder (Lanjutan)

No. Posisi Jumlah (orang)

6 Kabag Pembelian dan Penjualan 1

7 Kabag Pembelian 1

16 Cleaning Service 2

17 Pegawai Kantin 2

Jumlah 92

(Sumber : PT. Bandar-Bunder)

PT. Bandar Bunder memiliki aturan jam kerja sebagai berikut: 1. Jam kerja staff

a. Kerja aktif : 08.00 – 12.00 WIB b. Istirahat : 12.00 – 13.00 WIB c. Kerja aktif : 13.00 – 16.00 WIB 2. Jam kerja karyawan pabrik

a. Kerja aktif : 08.00 – 12.00 WIB b. Istirahat : 12.00 – 13.00 WIB c. Kerja aktif : 13.00 – 17.00 WIB 3. Jam kerja satpam

(10)

2.3.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya

Dalam hal pengupahan, PT. Bandar Bunder memberikannya sekali setiap bulan di mana besar upah disesuaikan dengan ketentuan Upah Minimum Kota (UMK) Tebing Tinggi yaitu sekitar ± Rp. 1.460.000,-/bulan. Perusahaan juga memberikan tunjangan dan fasilitas lain untuk menambah kesejahteraan karyawan, yaitu:

1. Tunjangan Hari Raya (THR)

Besarnya adalah tambahan gaji satu bulan bagi karyawan yang telah bekerja lebih dari satu tahun.

2. Cuti

Lamanya cuti yang diberikan oleh perusahaan yaitu 12 hari kerja setiap tahunnya.

3. Pelayanan Kesehatan

Penyediaan obat P3K dan perawatan terhadap kecelakaan ringan yang dialami tenaga kerja saat bekerja.

4. Bonus Tahunan

Bonus yang dibagi ke seluruh karyawan berdasarkan profit akhir tahun perusahaan.

5. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)

(11)

6. Izin Khusus

Yaitu dispensasi yang diberikan kepada tenaga kerja untuk melakukan kegiatan tertentu, misalnya istirahat karena sakit, beribadah, menikahkan anak, kemalangan, dan lain-lain.

2.4. Proses Produksi

2.4.1. Standar Mutu Bahan dan Produk

Bahan baku yang digunakan adalah stainless steel yang dibeli dari Inalum dengan spesifikasi ukuran 1.500 mm x 1.020.000 mm, berat kotor 1.874 kg dan berat bersih 1.870 kg, tebal 1,7 mm. Stainless steel yang digunakan sebagai bahan baku memiliki tekanan 53kg/mm2. Paduan logam yang harus terdapat di dalam

stainless steel yaitu : C : 0,08% Mn : 2,00% P : 0,05% S : 0,03% Si : 1,00% Cr : 18-20% Ni : 8-10,5%

(12)

2.4.2. Bahan yang Digunakan 2.4.2.1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam proses produksi. Bahan baku yang digunakan PT. Bandar Bunder dalam memproduksi sendok dan garpu adalah stainless steel yang bermutu tingggi yang dibeli dari Inalum. Pemesanan bahan baku dilakukan sebulan sekali sesuai dengan kebutuhan produksi.

2.4.2.2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan merupakan bahan yang digunakan untuk membantu proses produksi dan merupakan bahan yang bersifat esensial dalam membantu meningkatkan kualitas produk. Bahan tambahan yang digunakan pada produk sendok dan garpu ini adalah:

1. Disc buff, yaitu roda pengkilap yang digunakan dalam proses mimis.

2. Polishing wheel, yaitu bantalan pengkilap yang juga digunakan pada proses mimis.

3. Stell ball dan detergen yang digunakan dalam pembersihan produk saat dimimis.

2.4.2.3. Bahan Penolong

(13)

air digunakan untuk mencuci sendok dan garpu setelah di polish. Pencucian ini dilakukan di dalam mesin mimis. Pencucian ini berfungsi untuk membersihkan produk dan agar produk tampak lebih mengkilap.

2.4.3. Uraian Proses Produksi

Langkah-langkah proses produksi antara sendok dan garpu adalah sama, yang membedakan hanya pemasangan mal pada mesin-mesin tertentu. Untuk lebih jelasnya perhatikan uraian proses produksi berikut :

1. Pemotongan Plat

Plat yang berbentuk coil dipotong dengan menggunakan mesin potong. Hasil pemotongan plat ini adalah plat berbentuk lembaran lembaran.

2. Zig-zag

Plat yang berbentuk lembaran di masukkan ke dalam mesin zig-zag. Hasil dari mesin zig-zag ini adalah kepingan awal yang terdiri dari kepala dan tangkai yang berbentuk menyerupai sendok/garpu tetapi masi datar dan belum berbentuk lengkung/gerigi.

3. Penggilingan I

(14)

4. Penggilingan II

Sama dengan penggilingan I, penggilingan II juga berfungsi untuk melebarkan dan menipiskan kepingan bagian kepala. Pada proses penggilingan II akan mengurangi ketebalan plat dari 1,2 mm menjadi 1,0 mm. 5. Penggilingan III

Pada proses penggilingan II akan mengurangi ketebalan plat dari 1,0 mm menjadi 0,8 mm.

6. Punch Daun/Gerigi

Setelah melalui penggilingan sebanyak 3 kali, dilakukan pencetakan lekuk daun/gerigi dengan menggunakan mesin punch daun/gerigi dengan cara dilakukan penekan terhadap kepala kepingan. Hasilnya adalah kepala kepingan berbentuk oval untuk sendok dan gerigi untuk garpu. Mal yang digunakan adalah oval jika ingin memproduksi sendok dan gerigi jika ingin memproduksi garpu.

7. Punch Lekuk Daun/Gerigi

Bagian kepala yang telah berbentuk sendok/gerigi diberi lengkungan dengan memberikan penekanan dari mesin punch lekuk daun/gerigi. Pada mesin ini juga menggunakan mal yang berbeda untuk memproduksi sendok atau garpu. 8. Punch Tangkai

Pada tahap ini akan dilakukan proses pembentukan dan pemberian corak bunga terhadap tangkai sendok/garpu. Proses nya hampir sama dengan proses

(15)

9. Gerinda

Pada proses ini, sendok/garpu yang telah selesai diproduksi akan dihaluskan dengan menggunakan mesin gerinda. Penggerindaan ini memakan waktu yang jauh lebih lama dibandingkan dengan proses produksi sebelumnya sehingga proses penggerindaan dilakukan dengan cara mengumpulkan sendok/garpu terlebih dahulu.

10. Polish

Proses ini berfungsi untuk mengkilatkan produk yang telah selesai digerinda. Proses polish ini juga memakan waktu yang cukup lama dibandingkan dengan proses produksi sebelumnya.

11. Mimis

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Bandar Bunder
Tabel 2.1. Rincian Tenaga Kerja pada PT. Bandar Bunder (Lanjutan)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui unjuk kerja sistem RFID pada sebuah perpustakaan guna membantu pengelolaan data-data dari aktivitas perpustakaan, sehingga setiap

Kalau dari jawaban warga Kuta sendiri hal tersebut adalah aturan adat yang merupakan amanah dari para leluhur yang masih menjaga Kampung Kuta itu.. Dari hal ini terlihat, bagaimana

Kendala yang dihadapi guru dalam menanamkan nilai-nilai karakter Abdullah bin Abu Kuhafah melalui pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Dalam penanaman nilai-nilai

Setelah penetapan Taliwang sebagai pusat pemerintahan sampai tahun 2010 perkembangan kawasan perdagangan terbangun secara merata perumahan telah berubah fungsi menjadi

Kesimpulannya kecamatan Eris Kabupaten Minahasa memiliki potensi untuk pengembangan ternak sapi potong karena didukung oleh faktor ketersediaan sumberdaya alam,

Hasil analisis hubungan antara pendidikan dengan keberfungsian TPS 3R Kota Jambi menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan keberfungsian TPS 3R

Indikator  kinerja  yang  disajikan  di  sini  dirancang  untuk  memberikan  panduan  dalam  mengukur  kepatuhan  dengan  Kriteria  GSTC  bagi  Hotel  dan  Operator 

Apabila musyawarah untuk mufakat tidak bisa dicapai, calon Ketua Umum yang memperoleh suara terbanyak sekurang-kurangnya 50,1 (lima puluh koma satu) persen dari suara