• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 - Dampak Rasio Likuiditas Terhadap Pengembalian Investasi Pada Perusahaan Manufacture Yang Terdaftar Di BEI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 - Dampak Rasio Likuiditas Terhadap Pengembalian Investasi Pada Perusahaan Manufacture Yang Terdaftar Di BEI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Akuntansi

Akuntansi merupakan suatu proses pencatatan, pengelompokan dan

pengikhtisaran kegiatan-kegiatan ekonomi dalam bentuk yang teratur dan

logis dengan tujuan menyajikan informasi keuangan yang dibutuhkan dalam

pengambilan keputusan.

Menurut Warren Reeve Fess (2008:10) “Akuntansi dapat didefinisikan

sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak

yang berkepentingan mengenai aktifitas ekonomi dan kondisi perusahaan”.

Sistem akuntansi mencatat data ekonomi mengenai kegiatan perusahaan dan

hal-hal yang terjadi pada perusahaan, yang hasilnya dilaporkan kepada

pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan kebutuhan informasi mereka.

2.1.2 Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Ikantan Akuntan Indonesia (2009:1) “laporan keuangan merupakan

bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap

biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal,

laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan”.

Menurut Kasmir (2008:7) “dalam pengertian yang sederhana, laporan

keuangan adalah: laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan

(2)

Sedangkan penjelasan menurut Harahap (2009:105) “Laporan keuangan

menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada

saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang

lazim dikenal adalah sebagai berikut: Neraca atau Laporan Laba Rugi atau

hasil usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Posisi Keuangan”.

Kemudian menurut Raharjo (2005:1) Menyatakan bahwa

Laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manajer atau pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) terhadap perusahaan, yaitu pemilik perusahaan (pemegang saham), pemerintah (instansi pajak), kreditor (bank atau lembaga keuangan lainnya) dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.

Dari pengertian laporan keuangan diatas maka dapat disimpulkan bahwa

laporan keuangan adalah pelaporan prestasi keuangan suatu perusahaan yang

disajikan pada akhir suatu periode, yang lazimnya terdiri dari neraca, laporan

laba rugi serta laporan perubahan posisi keuangan.

2.2.1 Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1) menyatakan bahwa

Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan aru kas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewarship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

Sedangkan menurut Kasmir (2008:10), tujuan laporan keuangan adalah :

1) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini;

(3)

3) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu;

4) Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan pada suatu periode tertentu;

5) Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada aktiva, pasivam dan modal perusahaan;

6) Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan pada suatu periode;

7) Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan;

8) Informasi keuangan lainnya

2.2.2 Komponen Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1), komponen laporan keuangan yang lengkap adalah sebagai berikut :

a. Neraca

b. Laporan Laba Rugi

c. Laporan Perubahan Ekuitas d. Laporan Arus Kas

e. Catatan atas Laporan Keuangan

2.1.4.1 Neraca

Menurut Rahardjo (2005:1), neraca adalah sebagai berikut :

Neraca (Balance Sheet) merupakan laporan mengenai keadaan harta atau kekayaan perusahaan, atau keadaan posisi keuangan perusahaan pada saat (tanggal) tertentu. Neraca memberitahu kita mengenai seberapa kuat posisi keuangan perusahaan dengan memperlihatkan bagian yang dimiliki perusahaan dan bagian yang dipinjam dari kreditor untuk suatu jangka waktu tertentu. Neraca adalah laporan kondisi keuangan suatu perusahaan yang disusun secara sistematis, sehingga dapat memberikan posisi keuangan pada saat tertentu.

Menurut Kuswadi (2008:8) ”Neraca merupakan laporan yang

menunjukkan jumlah aktiva (harta), kewajiban (utang), dan modal

(4)

2.1.4.2 Laporan Laba Rugi

Penyajian laporan laba rugi menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1)

“Laporan laba rugi suatu perusahaan disajikan sedemikian rupa,

menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi

penyajian secara wajar”.

Laporan Laba Rugi minimal meliputi pos pos sebagai berikut : 1. Pendapatan

2. Laba rugi usaha 3. Beban pinjaman

4. Bagian laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diperlukan dengan menggunakan metode ekuitas.

5. Beban pajak

6. Laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan 7. Pos luar biasa

8. Hak minoritas dan ;

9. Laba atau rugi bersih untuk periode berjalan

Penjelasan laporan laba rugi menurut Kuswadi (2008:8) “laporan laba rugi

menunjukkan kondisi usaha pada suatu periode tertentu”

2.1.4.3 Laporan Perubahan Ekuitas

Penjelasan Laporan Perubahan Ekuitas menurut Ikatan Akuntan Indonesia

(2009:1), perusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai

komponen utama laporan keuangan, yang menunjukkan :

1. Laba atau rugi bersih dari periode yang bersangkutan

2. Setiap pos dan pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta jumlahnya yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara langsung dalam ekuitas.

3. Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK terkait

(5)

5. Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode beserta perubahannya

6. Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis modal saham, agio dan cadangan pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan

2.1.4.4 Laporan Arus Kas

Penjelasan laporan arus kas menurut Kuswadi (2008:8) ”lapran arus kas

merupakan laporan yang menunjukkan arus kas masuk dan arus kas keluar

di perusahaan”.

Menurut Warren Reeve Feess (2005:25) “laporan arus kas adalah Suatu

ikhtisar penerimaan kas dan pembayaran kas selama periode waktu

tertentu, misalnya sebulan atau setahun”.

2.1.4.5 Catatan Atas Laporan Keuangan

Menurut Kuswadi (2008:8) “Laporan catatan atas laporan keuangan

merupakan laporan yang dibuat berkaitan dengan laporan keuangan yang

disajikan”.

Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap

pos dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas harus berkaitan

dengan informasi yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan.

Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan :

1. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan

kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap

(6)

2. Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan

di neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan

perubahan modal;

3. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan

keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian yang

wajar”.

2.2.3 Pihak Pemakai

Menurut Prastowo (2008:18), Para pemakai laporan keuangan beserta

kegunaannya dapat dilihat dari penjelasan berikut :

1. Investor

Para investor berkepentingan terhadap risiko yang melekat dan hasil pengembangan investasi yang dilakukannya.

Investor ini membutuhkan informasi untuk menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Selain itu mereka juga tertarik pada informasi yang memungkinkan melakukan penilaian terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar deviden.

2. Kreditor

Para kreditor tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

3. Pemasok dan kreditor usaha lainnya

Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan mereka apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditur usaha lainnya berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek dibanding kreditor. 4. Pemegang Saham

Para pemegang saham berkepentingan dengan informasi kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang akan diperoleh, dan penambahan modal untuk busines plan selanjutnya.

5. Pelanggan

(7)

6. Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan oleh karenanya berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Selain itu juga mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

7. Karyawan

Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakilinya terkait pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.

8. Masyarakat

Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara, seperti pemberian kontribusi pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang diperkerjakan dan perlindungan kepada para penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecendrungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta serangkaian aktivitasnya.

2.2.4 Keterbatasan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan memiliki keterbatasan antara lain :

a) Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas

kejadian yang sudah lewat .

b) Laporan keuangan bersifat umum, yaitu disajikan untuk semua

pemakai dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan

pihak tertentu saja misalnya untuk pajak dan bank.

c) Proses penyusunan laporan keuangan tidak lepas dari penggunaan

taksiran dan dan berbagai pertimbangan.

(8)

e) Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi

ketidakpastian.

f) Laporan keuangan lebih menekankan makna ekonomis suatu

peristiwa/transaksi daripada bentuk hukumnya.

g) Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah

teknis dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis

akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.

h) Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat

menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomi

dan tingkat kesuksesan antar perusahaan.

i) Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat

dikuantifikasikan umumnya diabaikan.

2.1.3 Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Arti pentingnya analisis laporan keuangan dapat dijelaskan dengan melihat

karakteristik dari laporan keuangan itu sendiri dan mengaitkannya dengan

kebutuhan atau fokus perhatian para pemakai laporan keuangan dalam proses

pengambilan keputusan.

Menurut Prastowo dkk (2008:18), analisis laporan keuangan adalah :

(9)

Sedangkan menurut Rahardjo (2001:85) ”Analisis Laporan Keuangan adalah

hubungan antara satu angka dengan angka yang lain, dan jumlah serta arah

perubahan dari suatu saat tertentu ke saat berikutnya”.

Menurut Skousen dkk. (2005:775) “analisis laporan keuangan adalah

Memeriksa hubungan antara angka-angka dalam laporan keuangan dan trend

angka-angka dalam beberapa periode”.

2.3.1. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut Bernstein yang dikutip oleh Harahap

(2009:105) adalah sebagai berikut :

1. Screening

Analisis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi perusahaan dari laporan keuangan tanpa pergi langsung kelapangan.

2. Understanding

Memahami perusahaan, kondisi keuangan dan hasil usahanya. 3. Forcasting

Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang.

4. Diagnosis

Analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan atau masalah lain dalam perusahaan.

5. Evaluation

Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen dalam mengelola perusahaan.

(10)

2.3.2. Teknik Analisis Laporan Keuangan

Teknik analisis laporan keuangan menurut Prastowo (2002:52),

adalah sebagai berikut :

a) Metode Analisis Horizontal (Dinamis)

Analisis horizontal adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecendrungannya.

b) Metode Analisis Vertikal (Statis)

Analisis vertikal adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada tahun periode tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk tahun (periode) yang sama.

c) Metode Analisis Rasio

Analisis rasio merupakan teknik analisis laporan keuangan yang paling banyak dipakai dalam praktik. Dalam menggunakan teknik analisis rasio, yang perlu ditekankan adalah arti dan kegunaan dari masing-masing angka rasio tersebut

2.1.4 Analisis Rasio Keuangan

2.1.10.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan

Suatu rasio keuangan mengungkapkan hubungan matematik antara

suatu jumlah dengan jumlah yang lainnya atau perbandingan antara

antara satu pos dengan pos lainnya. Rasio akan menjadi

bermanfaat, bila rasio tersebut memang memperlihatkan suatu

hubungan antara penjualan dan biaya pemasaran karena hubungan

ini mempunyai makna.

Menurut Prastowo (2008:18) “Analisis rasio merupakan teknik

(11)

merupakan alat analisis yang dapat memberikan jalan keluar dan

menggambarkan gejala-gejala yang tampak”.

2.1.10.2 Pengertian Analisis Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajiban jangka pendek

pada saat jatuh tempo serta menunjukkan jumlah waktu yang

diharapkan sampai suatu aktiva terealisasi menjadi kas atau sampai

kewajiban perusahaan dilunasi.

Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat

pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid,

dan perusahaan dikatakan mampu memenuhi kewajiban keuangan

tepat pada waktunya apabila perusahaan tersebut mempunyai alat

pembayaran ataupun aktiva lancar yang lebih besar dari hutang

lancarnya atau hutang jangka pendek. Sebaliknya apabila

perusahaan tidak dapat segera memenuhi kewajiban keuangannya

pada saat ditagih, berarti perusahaan tersebut tidak likuid.

Dalam skripsi ini rasio likuiditas yang digunakan adalah sebagai

berikut :

2.1.10.2.1 Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar yaitu kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang

(12)

arus kas jangka pendek dapat menyebabkan perusahaan

bangkrut.

Adapun rumus Rasio Lancar disajikan sebagai berikut :

Rasio Lancar = 𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓 𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓

2.1.10.2.2 Rasio Cepat (Quick Ratio)

Menurut Bambang Riyanto (2001:94) Quick Ratio yaitu

kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang likuid. Rasio ini menunjukkan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar. Semakin besar rasio ini maka akan semakin baik. Angka rasio ini tidak harus 100% atau 1:1 apabila rasio ini kurang dari 100% maka posisi likuiditas dianggap kurang likuid.

Persediaan dan biaya yang dibayar dimuka merupakan aktiva

lancar yang paling likuid. Bagi perusahaan yang siklus operasi

yang panjang, kemungkinan dibutuhkan waktu beberapa bulan

untuk mengkonversi persediaan menjadi kas, oleh sebab itu

banyak kreditor lebih menyukai rasio cepat ketimbang rasio

lancar sebagai parameter solvensi jangka pendek.

Menurut Mamoru (2003:220) “Quick Ratio adalah kemampuan

perusahaan untuk membayar yang segera harus dipenuhi dengan

(13)

Adapun rumus rasio cepat disajikan sebagai berikut :

Rasio Cepat = 𝑯𝒂𝒓𝒕𝒂𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓−𝑷𝒆𝒓𝒔𝒆𝒅𝒊𝒂𝒂𝒏 𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓

2.1.10.2.3 Rasio Liquid (Liquid Ratio)

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan

kas yang tersedia dan yang disimpan di bank.

Adapun rumus rasio lambat adalah sebagai berikut :

Rasio Liquid = 𝑲𝒂𝒔+𝑰𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊

𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓

2.1.10.3 Pengertian Investasi

Pengertian investasi menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam

PSAK adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk

pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi hasil

investasi (seperti: bunga, royalti, deviden dan uang sewa), untuk

apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan

yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan

perdagangan.

Menurut Pengertian investasi menurut Henry Simamora (2000:438)

menyatakan bahwa

Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan oleh perusahaan

(14)

investasi (seperti pedapatan bunga, royalty, deviden,

pendapatan sewa dan lain-lain), untuk apresiasi nilai investasi,

atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi,

seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan dagang.

Pengertian investasi menurut Mulyadi (2001:284) ”Investasi adalah

pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan

(15)

2.1.5 Kerangka Konseptual

Dalam penelitan akan diteliti mengenai hubungan antara rasio keuangan dan

pengembalian investasi. Adapun rasio keuangan yang digunakan dalam

penelitian ini terdiri tiga rasio yaitu, current ratio, quick ratio, liquid ratio dan

ROI.

Gafik 2.1

Kerangka Konseptual

H1

H2

H3

H4 Current Ratio (CR)

X1

Quick Ratio (QR) X2

Liquid Ratio (LR) X3

(16)

2.1.6 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah

diuraikan pada bagian sebelumnya maka hipotesis yang digunakan adalah

sebagai berikut :

H1 : ada pengaruh Current Ratio terhadap pengembalian investasi

H2 : ada pengaruh Quick Ratio terhadap pengembalian investasi

H3 : ada pengaruh Liquid Ratio terhadap pengembalian investasi

H4 : ada pengaruh CR, QR, LR terhadap pengembalian investasi baik

(17)

2.1.7 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Variabel Penelitian Hasil Penelitian

1 Anlovan Rizky Nasution (2010)

Pengaruh Rasio Likuiditas Dan Profitabilitas Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

Profit Margin, Return On Investment, Return On Equity, Earning Per Share

Secara parsial tidak adanya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

2 Widya Astuti P (2010)

Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di BEI

Net Profit Margin, Return On Investment, Return On Equity, Earning Per Share

Secara parsial tidak adanya pengaruh

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Saham Pada Perusahaan Industri Barang Konsumen Di BEI

Return On Investment, Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Long Term Debt To Equity Ratio

Secara parsial tidak adanya pengaruh

Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di BEI 2010

Debt to Assets Ratio, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio

Secara parsial tidak adanya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

5 Igka Ulupui Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas dan Profitabilitas

Terhadap Return Saham

CR, ROA, DER, TATO, dan Return Saham

CR dan ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham

6 Mei Hotma

Mariati Munte

PengaruhFaktor Fundamental Terhadap Return Saham

CR, ROE, CFOD, PBV, Ukuran Perusahaan (Size) dan return

Gambar

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

DIKONTRAKAN LAUNDRY u / export / local. Ry Narogong Jati Asih Bekasi barat. BTH CPT LANGSUNG KERJA. Admin, Gudang, Supir, SEC, OB. TNP tes lsng kerja. pnempatan ses domisili

Pemimpin perusahaan bersama dengan para karyawannya baik karyawan produksi atau pun karyawan kantor saling bekerja sama secara bersinergi untuk mencapai tujuan

Hulu sungai terdapat di tengah pulau, sebagian mengalir ke pantai barat pulau dan sebagian lagi mengalir ke pantai timur Pulau Tarakan.. Sungai-sungai yang

Berdasarkan ketentuan Pasal 12 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan dan Pasal 27 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan

Artikel ini mendeskripsikan hasil investigasi pengaruh variasi PbO terhadap karakteristik optis kaca tellurite Er:TZPBN berupa indeks bias, serapan optis, dan energi band gap

Dengan dibangunnya Aplikasi Teknologi AJAX pada E-Commerce On-Line Promosi Batik Tulis Jawa Timur diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para pengusaha UKM sehingga

Whereas the data of this research is the thematic progression in the recount texts written by the tenth grade students of SMA N 1 Jekulo Kudus in academic year

Hasil uji t yang dilakukan terhadap nilai b rajungan jantan dan betina pada selang kepercayaan 95% diperoleh nilai t hitung lebih besar dari t tabel yang mengartikan