• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JURU PEMAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JURU PEMAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JURU PEMANTAU ELPIJI SEBAGAI SALAH SATU SOLUSI

ALTERNATIF UNTUK MENGURANGI RISIKO KEJADIAN

MELEDAKNYA TABUNG GAS

BIDANG KEGIATAN: PKM – GT

Diusulkan oleh:

Ade Ciptapratama (0806457956)/2008

Arga Buntara (0806458031)/2008

Eka Desi Purwanti (0806458164)/2008

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

(2)

HALAMAN PENGESAHAN USUL

1. Judul Kegiatan : JURU PEMANTAU ELPIJI SEBAGAI SALAH SATU SOLUSI ALTERNATIF UNTUK MENGURANGI RISIKO KEJADIAN MELEDAKNYA TABUNG GAS

2. Bidang Kegiatan : PKM-GT

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Arga Buntara

b. NPM : 0806458031

c. Jurusan : Kesehatan Masyarakat d. Universitas : Universitas Indonesia

e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jalan Pancoran Barat VII No.5 RT 014/ RW 001, Pancoran, Jakarta Selatan

f. Alamat email : arga_divo07@hotmail.com

argaflr_darkside_jg04@yahoo.com

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : dua orang

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Hendra S.KM., MKKK b. NIP : 197504112000031001

c. Alamat Rumah : Gd. C Kampus FKM UI Depok, Jawa Barat

d. No Tel./HP : 081317256908

Menyetujui

Manager Mahasiswa dan Alumni KetuaPelaksana Kegiatan

(Nisfarwati Violini SKM, MKM) (Arga Buntara) NIP 100013011 NPM 0806458031

Dosen Pendamping

(3)

SURAT PERNYATAAN BUKAN PLAGIAT

Penulis yang bertandatangan dibawah ini:

1. Ade Ciptapratama (0806457956)

2. Arga Buntara (0806458031)

3. Eka Desi Purwanti (0806458164)

Menyatakan bahwa karya tulis ilmiah yang penulis tulis dengan judul JURU PEMANTAU ELPIJI SEBAGAI SALAH SATU SOLUSI ALTERNATIF UNTUK MENGURANGI RISIKO KEJADIAN MELEDAKNYA TABUNG GAS tidak melakukan tindakan plagiarisme serta tetap memegang Etik Kejujuran Ilmiah . Penulis telah memahami etika akademik Universitas Indonesia dan pencegahan plagiarisme di lingkungan Universitas Indonesia.

Depok, 20 Juli 2010

Yang menyatakan,

Dosen Pembimbing Ketua Penulisan

(Hendra S.KM, MKKK) (Arga Buntara)

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul JURU PEMANTAU ELPIJI SEBAGAI SALAH SATU SOLUSI ALTERNATIF UNTUK MENGURANGI RISIKO KEJADIAN MELEDAKNYA TABUNG GAS tepat pada waktunya. Karya tulis ini membahas tentang solusi alternatif untuk menyelesaikan masalah meledaknya tabung gas yang marak terjadi akhir-akhir ini.

Meledaknya tabung gas yang dirasakan akhir-akhir ini merupakan suatu masalah yang sangat kompleks bagi bangsa Indonesia. Hal ini dikarenakan konversi minyak tanah ke gas membuat masyarakat, dikhususkan masyarakat menengah kebawah, menjadi terpaksa untuk memakai gas. Akibat dari dipaksakannya masyarakat memakai gas, maka masyarakat yang belum mempunyai pengetahuan yang cukup untuk memakai kompor dengan sumber energi gas. Dan akan menimbulkan suatu risiko terjadinya peledakan tabung gas yang di timbulkan oleh masyrakat sendiri.

Terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Hendra sebagai Dosen Pembimbing penulis yang sudah memberikan ilmu dan tambahan ide-ide yang sangat bermanfaat bagi penulis.

Penulis menyadari pembuatan karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi Indonesia.

Depok, 20 Juli 2010

(5)

DAFTAR ISI

I. Bagian Awal

a. Halaman Judul……….……….i

b. Lembar Pengesahan……….………ii

c. Surat Pernyataaan Bukan Plagiat………iii

d. KataPengantar……… .. iv

e. Daftar Isi………..……….v

f. Daftar Tabel………vi

g. Ringkasan……….……… vii

II. Bagian Inti a. Pendahuluan • Latar Belakang……….1

• Tujuan Penulisan………..3

• Manfaat Penulisan………3

b. Gagasan • Isu Kekinian Gagasan………..3

• Gagasan yang pernah ditawarkan………4

• Gagasan yang diajukan………6

• Kondisi yang diharapkan berubah………...7

• Pihak-pihak yang Dipertimbangkan Dapat Membantu Mengimplementasikan Gagasan………..7

• Langkah strategis……….8

c. Penutup……….………9

III.Bagian Akhir Daftar Pustaka………..11  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah kasus ledakan tabung gas 2008-2010…………..…4 Tabel 2 Solusi yang ditawarkan terkait permasalah yang ditimbulkan program

konversi gas………5

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(7)

Ringkasan

Semakin maraknya kejadian ledakan tabung gas elpiji ukuran 3 kg yang menyebabkan jatuhnya puluhan korban. Pihak pemerintah telah mengambil solusi berupa penjualan aksesori tabung gas ber-SNI, penarikan tabung gas yang tidak layak pakai, dan penggantian tabung gas. Semua langkah itu ternyata belum cukup untuk menghentikan kejadian-kejadian ledakan ini. Bahkan, masyarakat pemakai tabung gas elpiji ukuran 3 kg sudah cenderung berpikir bahwa pemerintah sangat lamban dalam menagani kasus ini.

Oleh karena itu, penulis menggagas sebuah solusi alternatif yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah ini. Solusi tersebut adalah dengan membentuk sistem pemberdayaan dan pemantauan yang dilakukan masyarakat sendiri melalui kelompok yang disebut Juru Pemantau Elpiji (Jumanji).

Program ini memberikan solusi alternatif berkaitan dengan aksi nyata yang dapat dilakukan dengan segera untuk penanganan kasus ledakan tabung gas elpiji ukuran 3 kg ini. Karena masyarakat tidak membutuhkan janji-janji yang tidak direalisasikan untuk penanganan kasus yang marak terjadi ini akan tetapi aksi nyata agar masyarakat tidak lagi takut menggunakan tabung gas elpiji 3 kg. Solusi ini nantinya akan melibatkan beberapa pihak yang memang akan berperan banyak dalam solusi ini.

Harus diakui program ini memiliki peluang dan tantangan yang sangat besar bagi mahasiswa, masyarakat, dan juga pemerintah. Peluang yang ditawarkan adalah program ini sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu sebagai pengabdi kepada masyarakat. Dalam pelaksanaan Jumanji dapat berpengaruh signifikan dalam menurunkan kasus ledakan tabung gas karena langsung melakukan inspeksi kerumah-rumah penduduk dan tempat-tempat penjualan tabung gas elpiji sehingga dapat langsung menangani tabung-tabung yang sudah tidak layak pakai. Selain itu, peluang yang ada dalam program ini ialah pembentukan kader dan pencerdasan yang dilakukan Satgas Teknis yang berkoordinasi dengan mahasiswa dapat mencegah ledakan-ledakan yang mungkin terjadi kembali. Sedangkan tantangan untuk merealisasikan gagasan ini ialah persoalan birokrasi yang mungkin akan sulit atau berbelit-belit. Jika melihat peluang dan tantangan yang ada di program ini, maka program Jumanji ini dapat diterpakan kepada masyarakat.

(8)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada era globalisasi ini, kebutuhan energi di dalam negeri semakin meningkat. Namun, hal ini tidak diikuti dengan meningkatnya ketersediaan sumber energi utama Bahan Bakar Minyak (BBM) karena keterbatasan jumlah cadangannya. Menurut Pertamina, setiap tahunnya pemerintah menganggarkan dana + Rp 50 Trilyun untuk mensubsidi BBM yang terdiri atas minyak tanah, premium, dan solar. Dari ketiga jenis bahan bakar ini, minyak tanah adalah jenis bahan bakar yang mendapat subsidi terbesar, yaitu lebih dari 50% anggaran subsidi BBM digunakan untuk subsidi minyak tanah.1 Dari tahun ke tahun, anggaran ini semakin tinggi karena tren harga minyak dunia yang cenderung meningkat. Hal ini membuat pemerintah Indonesia harus menyusun strategi untuk menyelesaikan permasalahan ini.

Dengan melihat potensi alam Indonesia yang kaya akan sumber energi gas, pemerintah membuat sebuah program konversi pengunaan minyak tanah ke Liquefied Petroleum Gas (LPG). Program ini bertujuan untuk mengurangi subsidi BBM dengan mengalihkan pemakaian minyak tanah ke LPG. Program ini diimplementasikan dengan membagikan paket yang terdiri dari tabung gas 3 kg, kompor gas, selang, dan regulator kepada rumah tangga dan usaha mikro pengguna minyak tanah secara gratis. Program ini ditugaskan kepada Pertamina dengan berkoordinasi dengan kementrian terkait dan direncanakan pelaksanaannya secara bertahap antara tahun 2007-2010.

Penggunaan LPG sebagai sumber energi utama pengganti minyak tanah memang memiliki banyak keuntungan. Salah satu keuntungannya adalah pemerintah dapat menghemat 15-20 trilyun subsidi BBM per tahun (Pertamina). Dari segi keamanan, Pertamina menyatakan bahwa LPG aman digunakan karena tabung LPG telah memenuhi standar safety SNI 19-1452-2001. Meskipun telah dijamin keamanannya oleh Pertamina sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pengadaan tabung gas 3 kg, kenyataan di lapangan menunjukkan banyak kasus ledakan tabung gas 3 kg yang terjadi. Bahkan dalam beberapa bulan terakhir, berita tersebut semakin sering terdengar seiring dengan semakin luasnya jangkauan peredarannya. Tentunya, ledakan gas tersebut menimbulkan kerugian yang besar mulai dari material hingga korban jiwa.

Menanggapi hal ini, pemerintah melalui Menkokesra Agung Laksono menyatakan bahwa pemicu dari maraknya kasus ledakan gas LPG bukanlah karena tabung gas yang bermasalah. Hal ini karena tabung gas telah diseleksi sebelumnya Pernyataan Agung Laksono tersebut berbanding terbalik dengan kenyataan yang ditemukan di masyarakat. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Pertamina, dapat diketahui bahwa 46% dari 300 ledakan dipicu oleh kerusakan tabung.2

Pertamina. 2010. Sekilas tentang Program Konversi Minyak Tanah ke LPG. http://www.pertamina.com [17 Juli 2010]

2 

Silitonga,  Linda  T.  2010.  YLKI:  Tabung  Gas  3  Kg  Harus  Ditarik  Kembali. 

(9)

Hal tersebut diperkuat dengan investigasi yang dilakukan BPPT. Hasil investigasi BPPT menyebutkan bahwa ledakan yang terjadi dipicu oleh kualitas tabung gas dan peralatan pendukungnya yang tidak layak. Menurut hasil penelusuran BPPT, tabung gas 3 kg ternyata banyak yang tidak memenuhi syarat keselamatan. Salah satunya adalah ketebalan tabung. Fakta yang ditemukan di pasaran, ternyata banyak tabung gas yang ditemukan memiliki ketebalan kurang dari 250 mm sebagai standar yang ideal.

Selain itu, berdasarkan hasil pengujian Badan Standardisasi Nasional (BSN), sebanyak 66% tabung gas yang diuji ternyata tidak layak pakai. Masalah tidak hanya ada pada tabung gas, tetapi juga pada accessories seperti kompor gas, selang, dan regulatornya. Hasil uji BSN menunjukkan sebanyak 50% kompor gas yang beredar di masyarakat tidak layak. Ada pun untuk regulator, ada 20% dari uji sampel yang dinyatakan tidak layak dan untuk selang dinyatakan 100% yang tidak layak.3

Beredarnya tabung gas yang tidak layak di masyarakat disinyalir bukan merupakan kesalahan Pertamina karena pada dasarnya Pertamina sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pengadaan tabung gas telah memproduksi tabung gas yang layak pakai dan telah lulus sertifikasi SNI dalam jumlah yang ditentukan pemerintah. Maka maraknya tabung gas tak layak yang beredar di masyarakat disinyalir merupakan tabung gas palsu yang diproduksi oleh perusahaan tertentu tanpa pemberitahuan pihak yang terkait. Hal ini dibenarkan oleh kementrian BUMN karena Pertamina sebagai produsen gas tidak mungkin menambah jumlah tabung yang beredar sesuai ketentuan yang digariskan pemerintah.

Melihat fakta yang terjadi di masyarakat, dapat dikatakan bahwa sistem manajemen pengelolaan tabung gas masih buruk. Hal ini bermuara pada rendahnya pengawasan yang dilakukan pemerintah terhadap persoalan konversi LPG ini sendiri. Rendahnya pengawasan mengakibatkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab mengambil keuntungan darinya. Tidak dapat dipungkiri bahwa proyek pengadaan tabung gas ini ditaksir mencapai triliunan rupiah. Rendahnya pengawasan juga mengakibatkan pedoman teknis untuk LPG yang telah ditetapkan untuk keamanan dan keselamatan masih dilanggar atau tidak dipatuhi.

Selain faktor pengawasan yang belum berjalan dengan baik, faktor lain yang ikut mempengaruhi maraknya ledakan tabung gas ini adalah faktor pengetahuan dan keterampilan masyarakat yang relatif masih rendah tentang bagaimana cara menggunakan tabung gas dan perlengkapannya secara aman dan benar.

Pada awalnya muncul keraguan di masyarakat ketika pemerintah membuat program pemasyarakatan kompor gas seiring pengurangan penggunaan minyak tanah. Bahkan sebagian masyarakat menolak pengalihan minyak tanah ke elpiji. Di sebagian wilayah di Jonggol dan Cariuk, Kabupaten Bogor, masyarakat menjual kompor dan tabung gas yang mereka dapat dari pemerintah. Ada pula warga di Bekasi yang tidak mau menyalakan kompor gasnya dan menyimpannya. Namun konversi yang terus berjalan menempatkan masyarakat, mau tidak mau, harus menerima program konversi karena langkanya minyak tanah. Meskipun pemerintah telah melakukan sosialisasi terkait hal ini, tetapi hal  

3

Anonim. 2010. Perketat Pengawasan Komponen Kompor Gas.

(10)

ini belum rata menyeluruh menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

Oleh karena itu, dibutuhkan solusi untuk menyikapi beberapa permasalahan yang terjadi akibat adanya konversi minyak tanah ke LPG seperti rendahnya pengawasan, beredarnya tabung gas beserta perlengkapannya yang tidak layak dan rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai prosedur penggunaan tabung gas secara aman. Hal ini demi menjamin keselamatan dan keamanan masyarakat terhadap pengunaan LPG tersebut sebagai sumber energi utama pengganti minyak tanah.

Tujuan Penulisan

Karya tulis ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara aktual mengenai kondisi yang terjadi di masyarakat akibat adanya program konversi minyak tanah ke LPG dengan menyajikan beberapa fakta atau informasi terkait secara statistik. Hal ini dapat dijadikan sebagai bentuk evaluasi atas berjalannya program konversi minyak tanah ke LPG selama kurang lebih 3 tahun. Selain itu, tulisan ini juga bertujuan untuk memberikan gagasan yang dapat dijadikan solusi untuk perbaikan dan penyelesaian masalah yang ada.

Manfaat Penulisan

Karya tulis ini menjadi penting mengingat sumber energi LPG merupakan kebutuhan yang penting bagi masyarakat saat ini mengingat subsidi terhadap BBM khususnya minyak tanah tidak mungkin dilakukan karena jumlahnya yang semakin sedikit dan biayanya yang cenderung naik meskipun pada prakteknya di lapangan, masih terdapat beberapa masalah keselamatan penggunaannya. Kedua hal tersebut menjadi hal yang dilematis baik untuk pemerintah maupun masyarakat.

Dengan adanya tulisan ini diharapkan program konversi minyak tanah ke LPG ini dapat tetap berjalan sehingga pemerintah dapat melakukan penghematan biaya. Selain itu, diharapkan juga masyarakat tidak resah dalam menggunakan tabung gas beserta perlengkapannya dan kejadian ledakan gas dapat dihindari atau paling tidak diminimalkan.

GAGASAN

Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan

(11)

Seiring dengan berjalannya program ini, sering terdengar berita kebakaran yang disebabkan oleh tabung gas dan atau beserta accessories pendukungnya. Berikut adalah data statistik mengenai jumlah ledakan tabung gas :

Tabel 1

Jumlah kasus ledakan tabung gas 2008-2010

Kasus 2008 2009 2010

Sumber : Litbang Kompas 2010

Berdasarkan Litbang Kompas, 86,1% ledakan terjadi di kawasan rumah penduduk. Jika dilihat dari wilayahnya, jumlah ledakan di wilayah jabodetabek lebih banyak daripada di luar jabodetabek. Ledakan tabung gas yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kebocoran gas pada tabung, selang dan regulator; beredarnya tabung gas, selang, dan regulator yang tidak layak pakai; kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penggunaan tabung dan accessories-nya secara aman dan benar.

Berdasarkan investigasi yang dilakukan BSN, dapat diketahui bahwa ada sebanyak 66% tabung gas dan 50% kompor gas yang tidak layak dipakai beredar di pasaran. Ada pun untuk regulator ada 20% dan selang 100% yang tidak memenuhi standar yang ditentukan.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, program konversi LPG ini ditanggungjawabkan kepada Pertamina dan kementrian terkait. Dalam tataran pelaksanaan, pemerintah termasuk Pertamina perlu meningkatkan sosialisasi terutama cara penggunaan gas yang aman hingga mengawasi distribusi gas dan tabung dan kelengkapannya, sejak dari produsen hingga konsumen. Akan tetapi, melihat fakta yang ada dapat disimpulkan bahwa proses pengawasan dan sosialisasi belum terealisasi dengan baik.

Solusi yang ditawarkan sebelumnya

(12)

Tabel 2

Solusi yang ditawarkan terkait permasalah yang ditimbukan program konversi gas

No Pengusul gagasan Gagasan Solusi Keterangan 1 YLKI Penarikan kembali semua tabung gas dari

masyarakat.

Tidak/belum terealisasi 2 BPPT Mengganti tabung gas yang sudah beredar di

masyarakat dengan tabung gas yang telah di-design oleh BPPT.

Tidak/belum terealisasi

3 Pemerintah (Pertamina)

Menyediakan selang dan tabung ber-SNI untuk masyarakat di agen-agen resmi.

Sedang terealisasi

4 Pertamina Membentuk Satgas teknis Elpiji Sedang terealisasi sejak 7 Juli 2010 5 Kemenkokesra Membentuk tim penanggulangan ledakan

tabung gas yang beranggotakan pemangku kepentingan dengan Menkokesra sebagai koordinator.

Belum terealisasi

6 Asosiasi Industri Tabung Baja (Asitab)

Membentuk badan pengawas pelaksanaan konversi minyak tanah ke LPG

Tidak/belum terealisasi

Sumber: Berbagai sumber

Seperti yang telah disebutkan di atas, gagasan solusi yang telah ditawarkan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Gagasa untuk menarik kembali semua tabung gas yang telah beredar dirasa tidak efektif karena selain sulit dilakukan, tetapi juga membutuhkan biaya yang sangat besar mencapai ± 4,4 triliun. Solusi yang ditawarkan BPPT untuk mengganti design tabung yang telah ada sebelumnya dengan design dari BPPT meskipun di nilai bagus karena dijamin lebih aman, tetapi juga membutuhkan biaya yang banyak melebihi biaya penarikan kembali semua tabung yang beredar.

Dari beberapa usulan yang tertera di tabel, kebanyakan ialah membentuk sebuah tim atau badan yang berfungsi mengawasi pelaksanaan program konversi ini dan beranggotakan pihak-pihak yang terkait. Gagasan ini dirasa cukup baik mengingat pengawasan terhadap pelaksanaan program konversi yang masih rendah. Namun perlu diketahui bahwa sejak awal program konversi minyak tanah ke LPG, fungsi pengawasan itu sudah ada dan diamanahkan kepada pihak-pihak terkait seperti Kementrian Perindustrian dan Kementrian perdagangan. Dengan membentuk sebuah badan pengawasan yang memiliki fungsi khusu dalam hal pengawasan, diharapkan pengawasan terhadap pelaksanaan program konversi dapat berjalan dengan baik dan meminimalkan risiko yang membahayakan masyarakat.

(13)

dapat saja terjadi karena solusi ini tidak menindaklanjuti sistem yang bekerja tetapi kebanyakan hanya menyalahkan produk yang beredar.

Gagasan yang Diajukan

Untuk mengatasi persoalan ini, maka gagasan yang ditawarkan penulis adalah dengan melakukan pemberdayaan kepada masyarakat yang akan dilakukan oleh penulis sebagai mahasiswa dan bekerja sama dengan Satgas yang sebelumnya telah dibentuk oleh Pertamina. Penulis sebagai mahasiswa tidak boleh melupakan peran sebagai kaum akademisi yang seharusnya dapat ikut berpartisipasi di dalam suatu kegiatan untuk membantu permasalahan yang ada di masyarakat sekarang. Permasalahan maraknya peledakan tabung gas elpiji ini merupakan permasalahan yang harus segera ditanggulangi. Hal ini harus dilakukan agar masyarakat tidak takut untuk memakai tabung gas elpiji sebagai energi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Upaya pemberdayaan dilakukan dengan membentuk suatu kelompok yang terdapat di masyarakat pada setiap daerah. Setiap kelompok terdiri dari beberapa anggota masyarakat yang telah ditunjuk Satgas Pertamina. Kelompok ini memiliki fungsi untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat sekitar di wilayah mereka dan melakukan pemantauan terhadap kondisi kelayakan tabung gas dan aksesorisnya dari rumah ke rumah secara rutin dalam periode waktu tertentu. Apabila di dalam pemantauan yang dilakukan ternyata ditemukan masalah, maka kelompok ini segera melapor kepada Satgas Pertamina dan memberikan peringatan kepada masyarakat agar dapat dilakukan upaya antisipasi bahaya. Kelompok ini kemudian disebut sebagai Juru Pemantau Elpiji (Jumanji). Sebelum malaksanakan tugasnya, Jumanji ini terlebih dahulu diberi pelatihan atau diberi pencerdasan oleh mahasiswa dan Satgas Pertamina.

Dengan tambahan pendekatan kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama yang berada di masyarakat, maka pemberdayaan masyarakat dan juga pencerdasan masyarakat yang berada di lingkungan itu akan semakin mudah untuk dilakukan. Hal tersebut karena peran tokoh masyarakat dan tokoh agama yang berada di masyarakat sangatlah penting di dalam masyarakat.

Pembentukan program Juru Pemantau Elpiji (Jumanji) ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat dari mereka, untuk mereka, dan oleh mereka sendiri. Jumanji ini sendiri diberi pengetahuan dan keterampilan terlebih dahulu oleh mahasiswa dan juga dengan bekerja sama dengan Satgas Pertamina. Penulis sebagai mahasiswa juga harus ikut ambil bagian dari program ini mengingat salah satu fungsi mahasiswa dalam tri dharma perguruan tinggi negeri yaitu pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian pada masyarakat merupakan serangkaian aktivitas dalam rangka kontribusi sebagai mahasiswa terhadap masyarakat yang bersiafat kongkrit dan langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

(14)

mengingat pengetahuan masyarakat yang masih rendah, maka Jumanji dapat memberikan solusi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga masyarakat memiliki kemampuan untuk memakai tabung gas LPG dengan benar dan aman. Tidak hanya itu, masyarakat juga dapat menjadi lebih waspada terhadap tabung palsu yang banyak beredar di masyarakat. Masyarakat pun akan mengetahui perbedaan tabung yang berbahaya untuk digunakan dengan tabung yang aman untuk digunakan.

Kondisi yang Diharapkan Berubah

Apabila gagasan yang diberikan oleh penulis dijalankan maka kondisi yang akan terjadi di masyarakat ialah meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pemakaian yang aman terhadap tabung LPG, cara-cara yang dilakukan ketika terjadi kondisi berbahaya pada tabung LPG, dan lain sebagainya. Tidak cukup di situ, dengan melaksanakan gagasan yang ditawarkan penulis, pemantauan terhadap kondisi tabung gas dan perlengkapannya di masyarakat akan lebih baik. Hal ini merupakan upaya preventif yang efektif untuk mencegah terjadinya ledakan tabung gas.

Jumanji menumbuhkan sistem pengawasan dini oleh masyarakat. Pengawasan yang paling baik ialah pengawasan dari sumber terjadinya kecelakaan akibat meledaknya tabung gas. Ini merujuk kepada pengawasan langsung dari pemakai langsung tabung gas LPG karena nantinya masyarakat dapat menilai sendiri tabung yang digunakan apakah sesuai standar atau tidak. Apabila hal ini terjadi maka presentasi kecelakaan akibat meledaknya tabung gas akan semakin di minimalisasikan dan ditekan sampai angka mendekati nol.

Kondisi ini dapat menumbuhkan kembali rasa percaya masyarakat terhadap tabung gas yang sering meledak akhir-akhir ini karena tabung gas merupakan sesuatu yang efisien, hemat, dan murah serta aman digunakan apabila mempunyai pengetahuan yang cukup untuk memakainya. Apabila sudah muncul rasa percaya masyarakat maka masalah yang ada akan terselesaikan dengan sendirinya. Pemerintah juga akan diuntungkan karena masalah yang dihadapi sampai saat ini terselesaikan dan juga pemerintah tidak perlu panik terhadap meledaknya tabung gas yang marak terjadi pada saat ini.

Pihak-pihak yang Dipertimbangkan Dapat Membantu Mengimplementasikan Gagasan

Pihak pertama yang harus menjadi prioritas utama dalam implementasi gagasan adalah PT Pertamina. Hal ini disebabkan karena mereka yang bertindak sebagai produsen tabung gas elpiji.

Lalu, selanjutnya ada Satgas Teknis yang dibentuk PT Pertamina sebagai respon dari banyaknya ledakan yang terjadi. Tugas-tugas satgas ini antara lain:

(15)

b. Pengawasan mutu terhadap tabung elpiji 3 kg di seluruh jalur distribusi, mulai dari pabrikan, Pertamina, tempat diisi, sampai ke agen secara acak kepada masyarakat.

c. Inspeksi, misal agen yang menggunakan tabung di luar penyaluran Pertamina.

d. Memberikan asuransi bagi pengguna tabung 3 kg yang mengalami kecelakaan yang disebabkan terbukti di lapangan karena kebocoran gas elpiji, termasuk korban kebakaran baik yang meninggal maupun masuk Rumah Sakit.

e. Agen SPBE harus melengkapi tabung 3 kg dengan rubber seal (karet hitam).

f. Pengujian spketrometer untuk menguji ketebalan logam, memenuhi spesifikasi baja yang dipakai dan ketebalannya.

g. Investigasi jika ada insiden di lapangan

h. Sosialisasi tips menggunakan elpiji yang aman.

i. Bekerjasama dengan aparat untuk inspeksi pabrikan tabung elpiji. Pabriknya ada lebih dari 70 di Indonesia. Kapasitas sudah melebihi dari 50 juta per tahun, sedangkan penggunaan tabung elpiji itu lebih rendah, sehingga di lapangan terjadi kelebihan suplai (over supply).

j. Pemberian stiker instruksi penggunaan tabung

Pihak lain yang akan berperan antara lain mahasiswa dan masyarakat itu sendiri. Mahasiswa dan masyarakat, terutama yang telah menjadi kader, akan berkoordinasi dengan satgas yang telah dibentuk PT Pertamina dalam melaksanakan program peninjauan tabung gas elpiji secara berkala. Mereka yang secara aktif berperan sebagai juru pemantau elpiji di lingkungan masyarakat sebagai tatanan pemantau terendah dalam sistem pengawasan nasional.

Langkah Strategis

Langkah-langkah strategis yang akan dilakukan pihak-pihak yang telah disebutkan di subbab sebelumnya antara lain:

a. Mahasiswa membuat sebuah perkumpulan atau organisasi untuk mengkaji permasalahan tabung gas. Organisasi ini diutamakan beranggotakan mahasiswa dari jurusan K3 (Kesmas) dan teknik. Selanjutnya organisasi yang dibentuk mahasiswa ini berfungsi membantu Pertamina melakukan intervensi ke masyarakat.

b. Mahasiswa memberikan proposal gagasan dan presentasi dihadapan Pertamina terkait program Juru Pemantau Elpiji (Jumanji).

c. Melalui Satgas Pertamina, Pertamina melakukan sosialisasi program Jumani kepada pihak terkait.

d. Satgas Pertamina dibantu mahasiswa menunjuk masyarakat di masing-masing wilayah untuk menjadi kader.

(16)

f. Kader yang telah ditunjuk selanjutnya memberikan pengetahuan kepada masyarakat sekitar wilayahnya dari pelatihan yang mereka peroleh.

g. Selanjutnya para kader dibantu oleh Satgas Pertamina melakukan pemantauan terhadap kelayakan tabung gas dan perlengkapannya dari rumah ke rumah secara rutin dalam periode waktu tertentu (seminggu sekali, dua minggu sekali, atau sebulan sekali)

h. Kader, mahasiswa, dan Satgas saling berkoordinasi dalam menjalankan program Jumanji ini.

i. Sebuah Model :

j. Sebagai rekomendasi, keberlangsungan program dirasa perlu diperhatikan. Maka, pendirian suatu wadah resmi yang dapat menjamin kelangsungan dan kontinuitas program diperlukan. Hal ini juga diperlukan agar setiap gerakan atau program dapat dilaksanakan secara lebih terorganisasi dengan baik. Wadah yang dapat dijadikan rekomendasi adalah Lembaga Swadaya Masyarakat. Alasannya, pendirian sebuah LSM tergolong mudah dan organisasi ini bersifat nonpartisan yang dengan kata lain tidak berada di bawah komando pemerintah. Statusnya yang bukan berada di bawah komando pemerintah dapat mempermudah fungsi pengawasan dan pencerdasan kepada masyarakat.

PENUTUP

Masalah peledakan tabung gas yang marak terjadi sangatlah meresahkan pemerintah maupun masyarakat. Beberapa elemen masyarakat pun sampai ada yang meninggalkan tabung gas karena berbahaya bagi mereka. Kepercayaan masyarakat pun semakin rendah terhadap pemakaian tabung gas. Rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap tabung gas menurunkan minat masyarakat untuk memakai tabung gas. Padahal tabung gas mempunyai banyak kelebihan dari pada energi lain seperti minyak tanah dan kayu bakar lebih efisien, murah, dan sebenarnya tabung gas ini aman untuk digunakan apabila pengetahuan masyarakat cukup.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka salah satu solusi yang

SATGAS  Masyarakat 

Mahasiswa 

JURU PEMANTAU

ELPIJI

(17)

Program ini merupakan salah satu solusi yang menurut penulis sangat baik untuk diimplementasikan karena dengan program ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dan juga pemantauan dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat.

Program Jumanji ini nantinya diimplementasikan melalui kerjasama antara mahasiswa sebagai pengabdi masyarakat pada tri dharma perguruan tinggi dengan satgas LPG yang digagas oleh pertamina dan masyarakat itu sendiri. Program Jumanji mengajarkan masyarakat tentang penggunaan tabung gas yang aman dan juga cara untuk menghindari risiko kecelakaan akibat tabung gas. Program ini dilakukan dengan membentuk kelompok kader di dalam masyarakat yang terdiri dari beberapa warga yang telah ditunjuk Satgas Pertamina. Kemudian kelompok tersebut diberi pencerdasan oleh Satgas Pertamina dan mahasiswa agar nantinya kelompok ini dapat memberi pengetahuan kepada masyarakat di sekitarnya dan dapat melakukan fungsi pengawasan.

Apabila pemberdayaan yang dilakukan melalui program Jumanji ini berhasil, maka kepercayaan masyarakat terhadap pemakaian tabung gas akan kembali. Hal ini dapat terjadi karena menurunnya jumlah kejadian ledakan tabung gas seiring dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat untuk mencegah risiko terjadinya ledakan tabung gas. Tidak hanya pengetahuan yang didapatkan masyarakat, akan tetapi juga sistem pengawasan dini oleh masyarakat.

Dampak solusi yang penulis berikan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat dengan bantuan masyarakat itu sendiri. Pemerintah pun dapat diuntungkan karena masyarakat semakin percaya dengan penggunaan tabung gas yang beredar di masyarakat. Tidak hanya pemerintah, akan tetapi juga masyarakat diuntungkan karena tidak perlu mengeluarkan biaya yang mahal untuk mendapatkan energi yang aman dalam kegiatan rumah tangga.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Amrullah, Himanda. 2010. DPR Dorong Pemerintah Bentuk Satgas Elpiji. http://www.mediaindonesia.com/read/2010/06/17/149449/20/2/DPR-Dorong-Pemerintah-Bentuk-Satgas-Elpiji [17 Juli 2010]

Anonim. 2010. Bentuk Badan Pengawas Tabung Gas.

http://www.menkokesra.go.id/content/bentuk-badan-pengawas-tabung gas [17 Juli 2010]

Anonim. 2010. Diperketat Pengawasan Konversi Minyak Tanah ke Gas. http://id.news.yahoo.com/antr/20100701/tpl-diperketat-pengawasan konversi-minya-cc08abe.html [17 Juli 2010]

Anonim. 2010. Pemerintah Janji Intensifkan Pengawasan Peredaran Tabung Gas. http://www.antaranews.com/berita/1275569849/pemerintah-janji

intensifkan-pengawasan-peredaran-tabung-gas [17 Juli 2010] Anonim. 2010. Perketat Pengawasan Komponen Kompor Gas.

http://www.bsn.go.id/news_detail.php?news_id=1940 [17 Juli 2010] Anonim. 2010. Pertamina Pantau Pengguna Gas 3 Kg.

http://bataviase.co.id/node/249574 [17 Juli 2010]

Anonim. 2010. Tim Pengawas Gas Jangan Bikin Masyarakat Bingung. http://bataviase.co.id/node/273011 [17 Juli 2010]

Asmarini, Wilda. 2010. Inilah 10 Tugas Satgas Elpiji Pertamina.

http://economy.okezone.com/read/2010/05/08/320/330649/inilah-10 tugas-satgas-elpiji-pertamina [17 Juli 2010]

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Pertamina. 2010. Apa yang dimaksud dengan program Konversi Minyak Tanah ke LPG?. http://www.pertamina.com [17 Juli 2010]

Pertamina. 2010. Apakah tabung Elpiji 3 kg mudah meledak?. http://www.pertamina.com [17 Juli 2010]

Pertamina. 2010. Buku Pintar Petunjuk Aman Penggunaan Elpiji 3 Kg Pertamina. Jakarta: PT Pertamina.

Pertamina. 2010. “Pengadaan material elpiji 3 kg penuhi persyaratan SNI”. http://www.pertamina.com/index.php?option=com_content&task=view&i d=5482&Itemid=33 [30 April 2010]

Pertamina. 2010. Sekilas tentang Program Konversi Minyak Tanah ke LPG. http://www.pertamina.com [17 Juli 2010]

Purwoko, Chamdan dan Yusuf Waluyo Jati. 2010. Kenali ‘Melon Baja’, Hindari Ledakan. http://bsn.go.id [17 Juli 2010]

Silitonga, Linda T. 2010. YLKI: Tabung Gas 3 Kg Harus Ditarik Kembali. http://web.bisnis.com/sektor-riil/perdagangan/1id192266.html [10 Juli 2010]

Simamora, Johan. 2010. Disinyalir Beredar Tabung LPG 3 kg Palsu.

http://koranbaru.com/disinyalir-beredar-tabung-lpg-3-kg-palsu [17 Juli 2010]

Siswanto. 2010. Rentetan Panjang Ledakan Elpiji di Jakarta.

http://metro.vivanews.com/news/read/146512-kasus_kasus_ledakan_tabung_gas_di_jakarta. [3 Mei 2010]

(19)

LAMPIRAN   

Nama : Ade Ciptapratama

NPM : 0806457956

Tempat dan tanggal lahir : Ujung Pandang, 16 November 1990

Jenis Kelamin : Laki-laki

Riwayat Pendidikan : TK Mayanda (1995-1996)

SD Negeri Paseban 01 Pagi (1996-2002)

SMP Negeri 216 Jakarta (2002-2005)

SMA Negeri 77 Jakarta (2005-2008)

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (2008)

Alamat tempat tinggal : Jl. Paseban Brt V No. 41 Rt. 002/003 Kel. Paseban Kec. Senen Jak-Pus 10440

HP : 08159571179

E-mail

Penghargaan Ilmiah

:

:

adex_kudo@yahoo.com

(20)

Nama : Arga Buntara

NPM : 0806458031

Tempat dan tanggal lahir : Jakarta, 17 Desember 1990

Jenis Kelamin : Laki-laki

Riwayat Pendidikan : SD Swasta 17 Agustus Teladan (1996-2002)

SMP Negeri 115 Jakarta (2002-2005)

SMA Negeri 8 Jakarta (2005-2008)

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Indonesia (2008)

Alamat tempat tinggal : Jalan Pancoran Barat VII No. 5 RT 014/ RW 001,

Pancoran Jakarta Selatan.

HP : 08999006008

E-mail

Penghargaan Ilmiah

:

:

arga_divo07@hotmail.com

argaflr_darkside_jg04@yahoo.com

Finalis Kompetisi Matematika PASIAD

(21)

Nama : Eka Desi Purwanti

NPM : 0806458164

Tempat dan tanggal lahir : Boyolali, 9 Desember 1989

Jenis Kelamin : Perempuan

Riwayat Pendidikan : SD Negeri 02 Jakarta (1996-2002)

SMP Negeri 20 Jakarta (2002-2005)

SMA Negeri 48 Jakarta (2005-2008)

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Indonesia (2008)

Alamat tempat tinggal : Jln. Raya Inpres Rt 004/010 No. 100

Jakarta Timur 13540

HP : 085693388748

E-mail : ka_dezz @yahoo.com

ekadesi.purwanti@gmail.com

Gambar

Tabel 1 Jumlah kasus ledakan tabung gas 2008-2010
Tabel 2 Solusi yang ditawarkan terkait permasalah yang ditimbukan program konversi gas

Referensi

Dokumen terkait

Konsep perancangan dan pengembangan produk inovasi sapu lantai multifungsi ini mengacu pada konsep ergonomis, dimana adanya modifikasi gagang sapu yang bisa

Set iap pelanggar an yang dikenai sanksi pidana dalam Undang- Undang ini dan j uga diancam dengan sanksi pidana dalam Undang- Undang lain yang ber sifat k husus,

Undang-undang no 23 tahun 2006 tentang kependudukan tercantum bahwa setiap kejadian kematian harus dilaporkan.Salah satu tujuan dari penelitian ini untuk

Judul Penelitian : Pengaruh Letak Biji pada Malai Terhadap Kualitas benih pada Berbagai Umur Panen Sorgum (Sorghum bicolor L.) Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa

Sehingga dapat dipastikan dengan bertambahnya pilihan cara atau sistem dalam pelaksanaan pemilihan umum dapat menciptakan sistem pemilihan yang lebih baik di

Berdasarkan hasil data yang diperoleh indeks validitas isi materi media pembelajaran gelombang elektromagnetik oleh pakar, guru dan peserta didik mencapai nilai yang

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa peluang untuk melakukan ekspor produk kertas, terutama untuk jenis produk-produk kertas yang lebih spesifik yang disebutkan

(1) Pada saat keadaan darurat bencana, Kepala BNPB atau kepala BPBD, sesuai dengan lokasi dan tingkatan bencananya, meminta kepada instansi/lembaga terkait untuk mengirimkan