• Tidak ada hasil yang ditemukan

Solusi kasus tki di luar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Solusi kasus tki di luar"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Sudah banyak kasus penyiksaan yang menimpa para Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Tidak terdapat perubahan atas berbagai kasus sebelumnya yang terjadi, justru belakangan kasus penyiksaan TKI semakin meningkat. Pemerintah seolah tidak belajar atas kesalahan-kesalahan dimana terjadinya kasus yang sama sebelumnya. Seakan-akan sudah merupakan hal yang lumrah apabila terjadinya penyiksaan TKI setiap tahun. Disebutkan sudah terdapat regulasi yang mengatur mengenai perlindungan atas penempatan TKI. Tetapi faktanya kasus-kasus yang sama tetap saja terjadi dan tidak grafiknya tidak menurun justru meningkat. Perlu dipertanyakan kinerja pemerintah dalam penanganan berbagai yang telah terjadi sebelumnya.

MASALAH

Adapun manfaat dalam hal ini berorientasi pada pemecahan masalah yang solutif dan efisien. Berdasarkan fakta yang terjadi dilapangan dicari fakor- faktor penyebab terjadinya masalah dan alasan masalah justru semakin marak terjadi. Atas fakor permasalah yang ada digali dan dicari problem solving. Dalam hal ini juga dituntut peran serta dari masyarakat dalam pencari solusi. Tidak hanya berperan kritis dengan berbagai masalah yang terjadi tetapi juga memberikan kritik dan saran. Karena ketika pemerintah masyarakat bergandengantangan dalam penyelesaian masalah niscaya akan dicapai hasil yang maksimal dan tentu tidak akan merugikan salah satu pihak. Dengan ini juga membuka wawasan masyarakat dengan hukum positif di Indonesia terutama mengenai undang-undang yang mengatur tentang perlindungan dan penempatan TKI di luar negeri.

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah. Pengertian merupakan defenisi yuridis mengenai TKI menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri.

Sedangkan penempatan buruh migran dalam Pasal 1 angka (3) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 adalah kegiatan pelayanan untuk mempertemukan buruh migran sesuai bakat, minat, dan kemampuannya dengan pemberi kerja di luar negeri yang meliputi keseluruhan proses perekrutan, pengurusan dokumen, pendidikan dan pelatihan, penampungan, persiapan pemberangkatan, pemberangkatan sampai ke negara tujuan, dan pemulangan dari negara tujuan.

Dengan adanya undang-undang ini memberikan kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mengatur penempatan buruh migran. Dalam penempatan tersebut “ Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk memilih, mendapatkan, atau pindah pekerjaan dan memperoleh penghasilan yang layak di dalam atau di luar negeri” sesuai Pasal 31 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tenang Ketenagakerjaan. Kemudian dalam Pasal 32 ayat (1) dan ayat (2) dijelaskan bahwa “Penempatan tenaga kerja dilaksanakan berdasarkan asas terbuka, bebas, obyektif, serta adil, dan setara tanpa diskriminasi. Penempatan tenaga kerja diarahkan untuk menempatkan tenaga kerja pada jabatan yang tepat sesuai dengan keahlian, keterampilan, bakat, minat, dan kemampuan dengan memperhatikan harkat, martabat, hak asasi, dan perlindungan hukum.”

(2)

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 dinyatakan bahwa tujuan penempatan dan perlindungan calon buruh migran adalah:

 memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi;

 menjamin dan melindungi calon buruh migran sejak di dalam negeri, di negara tujuan, sampai kembali ke tempat asal di Indonesia;

 meningkatkan kesejahteraan buruh migran dan keluarganya.

Dalam Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 dinyatakan bahwa “Pemerintah bertugas mengatur, membina, melaksanakan, dan mengawasi penyelenggaraan penempatan dan perlindungan buruh migran di luar negeri.” Dan dalam Pasal 6 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 bahwa Pemerintah bertanggung jawab untuk meningkatkan upaya perlindungan buruh migran di luar negeri. Demi menjamin perlindungan lebih lagi terdahad TKI diatur dalam Pasal 27 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 mengatur tentang penempatan buruh migran di luar negeri hanya dapat dilakukan ke negara tujuan yang pemerintahnya telah membuat perjanjian tertulis dengan Pemerintah Republik Indonesia atau ke negara tujuan yang mempunyai peraturan perundang-undangan yang melindungi tenaga kerja asing. Namun meskipun seperti itu, masih saja terdapat penganiayaan terhadap para buruh migran yang sudah jelas dan terang mendapat perlindungan hukum. Perlindungan tersebut dilakuakan dengan penyelengaraan keadilan dan ketertiban untuk mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan pada rakyat sesuai dengan tujuan negara menurut Prof. Subekti, S.H.

Perlindungan hukum terhadap para TKI juga sudah dimuat dalam Pasal 7 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 menyatakan bahwa pemerintah berkewajiban:

 menjamin terpenuhinya hak-hak calon TKI, baik yang berangkat melalui pelaksana penempatan TKI, maupun yang berangkat secara mandiri;

 mengawasi pelaksanaan penempatan calon TKI;

 membentuk dan mengembangkan sistem informasi penempatan calon TKI di luar negeri;

 melakukan upaya diplomatik untuk menjamin pemenuhan hak dan perlindungan TKI secara optimal di negara tujuan; dan

 memberikan perlindungan kepada TKI selama masa sebelum pemberangkatan, masa penempatan, dan masa purna penempatan.

Perlindungan bagi TKI yang bekerja di luar negeri diawali dan terintegrasi dalam setiap proses penempatan TKI, sejak proses rekrutmen, selama bekerja dan hingga pulang ke tanah air. Sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 77 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 bahwa setiap calon TKI mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Perlindungan tersebut seperti tertuang dalam ayat (1) dilaksanakan mulai dari pra penempatan, masa penempatan, sampai dengan masa setelah penempatan.

(3)

disiksa yang menyebabkan kematian, cacat seumur hidup, tekanan mental yang bisa gila, trauma dan banyak lagi.

Bagi TKI, melihat hasil selama ini –penyiksaan, kezaliman dll- tanpa meninjau proses sama saja dengan bohong. Pejabat yang berpidato berapi-api akan sama dengan pepesan kosong kalau tidak ada langkah maju dan cerdas lainnya.

TKI akan tetap datang ke luar negara dengan cara bagaimanapun karena itulah satu-satunya solusi bagi mereka. Mereka tidak punya pilihan, daripada jadi pelacur, pengemis, miskin, kelaparan, terhina di dalam negeri, sementara ada sedikit peluang dan harapan cerah mengapa tidak..

Sementara Indonesia yang masih dikuasai oleh media sekuler anti Islam karena sebagiannya dimiliki dan dibiayai oleh non Muslim akan menjadi panas-panas taik ayam sampai kapanpun. Masalahnya kezaliman, ketidak adilan, kejahatan dan sebagainya yang berlaku pada TKI yang bekerja di negara seperti negara non muslim korea, Singapura dll tidak diberitakan sepanas yang diberitakan di negara Islam seperti Arab, Malaysia dan sebagainya.

Berita TKI dicampur bumbu-bumbu kepentingan orang partai akan menjadi barang mewah yang laris manis dan laku. Padahal semua itu hanyalah pembohongan saja karena orang politik itu melihat, mendengar dan menyaksikan setiap hari keadaan yang lebih parah lagi di dalam negeri seperti kandang kumuh di Jakarta dan kemiskinan dan kemelaratan lainnya.

Tidak lama setelah “pembelaan terhadap TKI” itu orang partai yang bersuara “peduli” nasib TKI akan mencalonkan diri menjadi Gubernur, Walikota, DPR bahkan Presiden nantinya.. Tinggallah warganegara yang tetap miskin, susah, bodoh, malarat dan sengsara lainnya.

Menghentikan TKI saat ini tanpa solusi kerja dan kesejahteraan di dalam negeri sama saja dengan membunuh sebagian warganegara. Karena sekitar 19 % (50 juta) WNI hidup dalam kemiskinan. Mereka akan tetap datang dengan cara apa dan bagaimanapun.

SOLUSI

Sebagai warganegara, di mana Undang-undang memberi hak pada saya untuk bersuara dan menyampaikan pendapat seperti yang dinyatakan dalam UU No 9 Tahun 1998, menurut saya solusi TKI di luar negeri ialah;

1. Hentikan KORUPSI dalam negeri yang selama ini dilakukan oleh pejabat negara yang diberi amanah dan gaji dan diberi fasilitas lainnya dari uang warganegara.

2. Tingkatkan profesionalisme, berpandangan jauh ke depan, integritas, moral, akhlak, Iman, Taqwa dan sebagainya. Ia akan bisa membangkitkan Indonesia sejajar dengan kemakmuran tetangga yang miskin sumber daya alamnya dibandingkan Indonesia seperti Singapura, Malaysia, Brunei dll.

3. Serahkan kepemimpinan negara pada orang profesional yang ahli dibidangnya. Presiden mantan jenderal tentara, polisi dan artis lainnya bukanlah orang yang tepat memimpin negara. Jadilah tentara yang baik dengan menjaga pertahanan atau polisi yang baik menjaga keamanan atau artis yang baik menghibur dan janganlah jadi Presiden dengan SDM yang lemah karena Jenderal dan artis banyak yang tidak tamat S1. Islam mengatakan sesuatu yang diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah kehancurannya. Tentu saja kita tidak ingin negara ini bertambah hancur lagi. Serahkan kepemimpinan negara pada yang ahli atau ahli filsafat menurut theory falsafah kuno. Tidak ada negara yang maju karena dipimpin oleh tentara, polisi, artis di dunia ini.

4. Bangun ekonomi berdasarkan pro kerakyatan, jujur, adil, amanah. Dengan demikian ekonomi negara akan menjadi baik dan TKI cukup bekerja di dalam negeri saja.

5. Amalkan konsep dokter.. potong bagian tubuh yang telah kena virus berbahaya. Seperti membunuh, memenjara seumur hidup, memiskinkan hingga menjadi pengemis dia dan keluarganya agar terjadi efek jera dan kapok pada koruptor dan keluarganya.

Saya yakin dengan mengamalkan lima konsep di atas TKI akan pulang ke kampungnya masing-masing karena di sana telah menunggu kerja dan gaji yang lebih baik daripada bekerja di luar negeri.

(4)

Berdasarkan permasalahan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mengalami penyiksaan di luar negeri, negara Indonesia mempunyai tugas untuk melindungi mereka. Alasannya, masyarakat Indonesia dimanapun berada adalah tanggungjawab negara untuk mendapatkan kehidupan yang layak sesuai perundang-undangkan Hak Asasi Manusia, dalam Undang- Undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat 2.

Kasus penyikasaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri juga merupakan permasalahan bersifat internasional. Oleh karena itu, sebagai solusi untuk menghadapi kasus ini harus ada bentuk pertahanan dari negara Indonesia. Dalam hal ini, penyelesaiannya adalah melalui asas-asas ketahanan nasional. Solusi kasus penyiksaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) berdasarkan asas- asas ketahanan nasional diuraikan dibawah ini :

a. Asas kesejahteraan dan keamanan

Melalui asas kesejahteraan dan keamanan yang sudah dijelaskan di bagian dua bab II pembahasan ini bahwa kesejahteraan dan keamanan merupakan tolak ukur ketahanan nasional. Berdasarkan penjelasan diatas, kasus penyiksaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) harus mendapat perhatian negara Indonesia. Artinya, setiap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan bekerja keluar negeri termasuk yang sudah pulang ke dalam negeri dalam keadaan penyiksaan dari majikan yang bersangkutan harus mendapat kesejahteraan dan keamanan sesuai asas ketahanan nasional.

Pembekalan kesejahteraan dan keamanan harus menjadi kunci utama bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) untuk mengurangi terjadinya penyiksaan oleh majikan mereka. Tenaga Kerja Indonesia (TKI) merupakan permasalahan internasional dan perlu mendapat perhatian atas kesejahteraan dan keamanan ketahanan nasional.

b. Asas komprehensif integral/ menyeluruh terpadu

Dalam asas ini, dinyatakan dalam penjelasannya bahwa asas ini meliputi seluruh aspek kehidupan secara selaras, serasi dan seimbang. Melalui hal tersebut, negara Indonesia harus mengkaitkan hal ini dengan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) untuk mendapatkan kehidupan yang selaras, serasi dan seimbang. Artinya, negara Indonesia memperhatikan keadaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebelum atau sampai di luar negeri tempat ia bekerja secara komprehensif integral.

c. Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar

Dalam hal mawas ke dalam, yang perlu dikaji untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah kepribadian mereka (diluar tanggung jawab negara). Artinya, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) tersebut harus memiliki sikap kemandirian dalam dirinya untuk mempertahankan hidup.oleh karena itu, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) harus membekali dirinya sendiri terlebih dahulu untuk menghindari hal kekerasan oleh majikan mereka di luar negeri.

Dalam hal mawas ke luar, negara mempunyai tanggungjawab sesuai pernyataannya dalam penjelasan mawas ke luar bahwa negara mengatasi maupun mengantisipasi masalah internasional. Hal ini berkaitan dengan masalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang juga bersifat internasional. Artinya, negara Indonesia mengizinkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri dengan landasan kerja sama dengan luar negeri, yakni perihal lapangan pekerjaan di Indonesia yang terbatas dengan jumlah masyarakat Indonesia yang banyak.

d. Asas kekeluargaan

Asas ini juga merupakan landasan hal penting sebagai solusi penyiksaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Alasannya, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) harus dilandaskan dengan asas kekeluargaan untuk kehidupan yang terhindar dari konflik.

(5)

Referensi

Dokumen terkait

Analisis data hasil tes kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dilaksanakan secara bertahap dan

[r]

Dari analisis uji t diketahui bahwa ada dua variabel yang secara statistik berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan yaitu upah minimum berpengaruh negatif

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 54 Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 6A Tahun 2009 tentang Perusahaan Daerah Pasar Resik Kota Tasikmalaya,

Diisi dengan nama paket pekerjaan, lokasi tempat pelaksanaan pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari pemberi tugas/Pejabat Pembuat Komitmen, nomor/tanggal dan nilai kontrak,

perdesaan masing-masing sebesar 0,63 dan 1,23 sedangkan keadaan September 2012 di daerah perkotaan naik menjadi 1,11 dan perdesaan naik menjadi 1,30 namun pada bulan Maret

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul