• Tidak ada hasil yang ditemukan

Internet Sosial Media dan Globalisasi In

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Internet Sosial Media dan Globalisasi In"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

● ● ●

Internet, Sosial Media, dan Globalisasi

Hadirnya internet pada kehidupan masyarakat di masa kini seiring dengan adanya globalisasi, telah menjadikannya suatu bagian yang penting. Mulai dari kegunaannya untuk aktivitas sehari-hari hingga aktivitas-aktivitas bisnis yang mampu menghasilkan profit.

Diantara berbagai aktivitas yang ditunjang oleh kehadiran internet, salah satu aktivitas yang memperoleh cukup banyak preferensi masyarakat adalah akses pada berbagai layanan sosial media.

Penggunaan sosial media pada masyarakat semakin meningkat setiap harinya dan rata-rata didominasi oleh remaja atau usia muda. Kemajuan teknologi ini memberikan dampak positif dari segi kemudahan masyarakat untuk memperoleh pengetahuan dan informasi. Namun, kehadiran sosial media juga telah diteliti memiliki dampak negatif, terutama bagi pelajar atau remaja yang sering menggunakannya.

Penulis,

Ika Nurlaili I.

● ● ●

“Social media is like a

virtual handshake when used

by a professional

advisor.”

― Peter Bowman

Daftar Isi

Bab I. Pendahuluan

Bab II. Kajian Pustaka

Globalisasi Sosial Media Peran Sosial Media

Bab III. Analisa & Pembahasan

Penelitian

Solusi Rekomendasi

Bab IV. Penutup

(2)

1

ejak awal berkembang hingga kini, internet telah menjadi bagian penting dalam kehidupan, mulai dari pengunaannya untuk berbelanja, berkirim pesan elektronik, sebagai penunjang pendidikan, serta banyak hal lainnya. Kegiatan yang saat ini marak dilakukan melalui internet salah satunya adalah akses pada sosial media. Terdapat sejumlah besar komunitas-komunitas di dunia yang memenfaatkan peran internet untuk keperluan pendidikan maupun bisnis. Sayangnya, masih terdapat pula sejumlah besar masyarakat yang sebagian besar terdiri atas anak muda/remaja yang hanya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial[1].

Perkembangan internet dan sosial media tersebut merupakan salah satu contoh dari pengaruh globalisasi. Globalisasi pada media merupakan proses yang secara nature

terjadi, tak terkecuali di negara Indonesia[2]. Saat ini, semua orang dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi dari seluruh belahan dunia dengan adanya fasilitas internet. Disamping itu, dengan adanya sosial media orang mengakses internet tidak hanya untuk mencari informasi tetapi juga dapat berkomunikasi. Akan tetapi, pada titik-titik tertentu dalam glbalisasi, dapat terjadi benturan antar budaya dari luar negeri yang tak dikenal oleh bangsa Indonesia [3].

Dari penelitian yang dilakukan oleh Nurmihasti pada tahun 2012[2], diketahui bahwa pelaku utama yang meramaikan pergerakan sosial media di Indonesia sebagian besar didominasi oleh usia remaja, khususnya mereka para peserta didik atau pelajar. Penelitian lain[4] memaparkan bahwa pengguna situs jejaring sosial di Indonesia mayoritas adalah dari kalangan remaja usia sekolah, dengan peningkatan pengguna situs jejaring sosial Fa cebook

pada 2009 sebanyak 700% dibanding pada tahun 2008. Sementara pada periode tahun yang sama, pengguna Twitter tahun 2009 meningkat 3.700%.. Mereka terhubung satu dengan yang lainnya setelah melakukan proses registrasi, kemudian mereka akan dapat memposting berita, informasi, video, gambar, dan sebagainya.

Pada umumnya pelajar belum sepenuhnya memahami manfaat dari sosial media, sehingga situs jejaring sosial ini sering disalahgunakan. Hal ini disebabkan karena kebanyakan siswa yang telah bergabung dengan berbagai situs jejaring sosial lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membuka situs jejaring ini daripada melakukan hal lain yang lebih bermanfaat. Selain itu penggunaan situs ini juga dapat mengubah gaya hidup, bahkan mengubah cara berperilaku, berkomunikasi dan bersosialisasi dengan lingkungannya, yang juga merupakan salah satu dampak dari globalisasi[4].

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat kajian dengan judul “Dampak Sosial Media terhadap Pelajar di Indonesia sebagai Implikasi Era Globaliasai”.

1.2 Rumusan Permasalahan

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis mengidentifikasi masalah utama sebagai berikut:

(3)

2

E

t

i

k

a

P

r

o

f

e

s

i

2

0

1

3

1. Bagaimanakah dampak penggunaan sosial media terhadap pelajar di Indonesia baik jenjang SD/SMP/SMA?

2. Bagaimanakah solusi agar dapat menyikapi dan memfungsikan peranan sosial media dengan baik bagi pelajar di Indonesia?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini yakni sebagai berikut:

1. Mengkaji dampak penggunaan sosial media khususnya terhadap pelajar di Indonesia

2. Menemukan solusi agar pelajar di Indonesia mampu menggunakan sosial media dengan bijak.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan informasi kepada siswa agar mengetahui sejauh mana dampak sosial media kepada mereka.

2. Memberi masukan kepada orang tua, guru, atau pihak-pihak lainnya dalam rangka mengawasi dan membimbing para pelajar dalam menggunakan internet khususnya saat mengakses sosial media.

(4)

3

Menurut Srijanti dan Rahman[5], pengertian globalisasi adalah masuknya atau meluasnya pengaruh dari suatu wilayah/negara ke wilayah/negara lain dan atau proses masuknya suatu negara dalam pergaulan dunia. Globalisasi pada saat ini sudah melanda dunia, termasuk Indonesia.

Salah satu ciri penting globalisasi, sebagaimana sering disuarakan oleh kaum globalis[6], adalah bahwa dunia dan pasar-pasar kini terintegrasi dan terkoneksi satu sama lain dalam lingkungan global yang tanpa batas. Globalisasi akan menjadi sebuah peluang yang menjanjikan kemakmuran, demokrasi, dan keadilan, jika dapat dikelola dengan baik.

Globalisasi dapat berpengaruh terhadap berbagai aspek. Globalisasi dalam budaya, misalnya melalui media TV dan Internet, budaya barat dalam bentuk cara berpakaian dan pergaulan telah diikuti trennya di Indonesia. Globalisasi dalam bidang ekonomi juga sudah berkembang lama, terlihat dari modal-modal asing yang sudah ada di Indonesia. Globalisasi akan politik juga memberikan pengaruh kepada Indonesia dalam rangka demokrasi dan pelaksanaan good governance.

Globalisasi melalui berbagai media informatika yang semakin canggih, seperti internet, menyebabkan berbagai pesan, kreasi, peristiwa, tontonan, dan pikiran mampu merebak dengan cepat melalui proses digitalisasi. Sayangnya, proses globalisasi yang berjalan sepihak ini melanda masyarakat Indonesia dan masyarakat negara berkembang pada umumnya. Oleh sebab itu, untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks dan berkembang cepat, diperlukan ide-ide segar yang dikembangkan dan tetap berfokus pada konteks kultural Indonesia[5].

2.2 Sosial Media

Dalam berbagai situs ensiklopedia disebutkan bahwa sosial media adalah individu atau organisasi yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan lain-lain. Analisis jaringan sosial memandang hubungan sosial sebagai simpul dan ikatan. Simpul adalah aktor individu dalam jaringan, sedangkan ikatan adalah hubungan antar aktor tersebut. Penelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukan bahwa jaringan sosial beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari keluarga hingga negara, dan memegang peranan penting dalam menentukan dan memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan individu dalam mencapai tujuannya[2].

(5)

4

karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Setiap sosial media memiliki daya tarik yang berbeda. Namun pada dasarnya tujuannya sama yaitu untuk berkomunikasi dengan mudah dan lebih menarik karena ditambah fitur-fitur yang memanjakan penggunanya.

Perkembangan teknologi, khususnya dalam hal maraknya penggunaan sosial media di kalangan pelajar Indonesia, bagai pisau bermata dua. Manfaat yang dihasilkan selaras dengan ancaman bahaya yang mungkin ditimbulkan apabila digunakan tidak semestinya[8]. Oleh karenanya dibutuhkan keterlibatan pihak-pihak yang mampu memberikan arahan untuk memanfaatkan sosial media dengan baik.

2.3 Peran Sosial Media

Peranan sosial media pada aspek kehidupan sosial cukup signifikan. Menurut McQuail dalam bukunya Mass Communication Theories, ada enam perspektif dalam hal melihat peran media[9,2].

 Pertama, sosial media dilihat seabagai window on event and experience. Sosial media dipandang sebagai jendela yang memungkinkan khalayak melihat apa yang sedang terjadi di luar sana atau merupakan sarana belajar untuk mengetahui berbagai peristiwa.

 Kedua, sosial media juga sering dianggap sebagai a mirror of event in society and the world, implying a faithful reflection. Cermin berbagai peristiwa yang ada di masyarakat dan dunia, yang direfleksikan apa adanya. Karenanya para pengguna sosial media sering merasa tidak “bersalah” jika kontennya penuh dengan kekerasan, konflik, pornografi dan berbagai keburukan lain, karena memang menurut mereka faktanya demikian, media hanya sebagai refleksi fakta, terlepas dari suka atau tidak suka.

 Ketiga, memandang sosial media sebagai filter, atau gatekeeper yang menyeleksi berbagai hal untuk diberi perhatian atau tidak. Di sini khalayak “dipilihkan” oleh media tentang apa-apa yang layak diketahui dan mendapat perhatian.

 Keempat, sosial media acapkali pula dipandang sebagai guide, penunjuk jalan atau interpreter, yang menerjemahkan dan menunjukkan arah atas berbagai ketidakpastian, atau alternatif yang beragam.

 Kelima, sosial mediadilihat sebagai forum untuk mempresentasikan berbagai informasi dan ide-ide kepada khalayak, sehingga memungkin terjadinya tanggapan dan umpan balik.

 Keenam, sosial media dipandang sebagai interlocutor, yang tidak hanya sekadar tempat berlalu lalangnya informasi, tetapi juga partner komunikasi yang memungkinkan terjadinya komunikasi interaktif.

(6)

5

E

t

i

k

a

P

r

o

f

e

s

i

2

0

1

3

(7)

6

3.1 Penelitian Mengenai Penggunaan Sosial Media

3.1.1 Pengguna Sosial Media

Dari paparan Perdana[10], tahun 2004 menjadi era awal maraknya layanan internet seperti chatting, sosial media (dikenal sebagai media pertemanan saat itu), sharing video, dan juga layanan jual-beli online yang sempat disalah gunakan. Dikarenakan oleh mudah dan murahnya akses internet saat itu, para remaja bangsa Indonesia paling tidak seminggu sekali mengunjungi warung internet untuk sekedar chatting melalui aplikasi relay chat yang dikenal dengan nama MiRC dan juga browsing menggunakan internet explorer untuk mengakses situs pertemanan favoritnya yaitu Friendster dan Myspace.

Tiga tahun berikutnya, Friendster dan Myspace masih merajai riwayat-riwayat web browser tiap-tiap warung internet yang tersebar di seluruh penjuru kota. Akan tetapi tahun ini juga mengawali era browsing internet menggunakan telepon seluler, dikarenakan handphone saat itu harganya sudah sangat terjangkau bagi para pelajar. Mulai dari mengunduh permainan, mencari gambar latar, juga melakukan chatting dengan aplikasi java nimbuzz, mXit, ataupun ebuddy. Saat itu juga diselingi populernya Yahoo! Messenger di kalangan generasi muda maupun tua, dan juga dibarengi menipisnya pengguna MiRC.

Kehidupan sosialisasi generasi muda lewat sosial media saat itu masih tergolong sampingan, hingga sampai di penghujung tahun 2008, tahun dimana Friendster dan Myspace mulai berkurang penggunanya. Tahun 2008, situs sosial media Facebook telah mulai menjamah generasi muda Indonesia. Sampai saat ini, Friendster sudah melakukan pengrombakan website pertemanannya, karena kalah saing dengan Facebook. Begitu juga Myspace, sudah tak terdengar raungannya seperti dulu.

Saat ini, Facebook dan sosial media yang lain seperti Twitter, Instagram, dan Path telah merajai generasi muda Indonesia. Hal ini dikarenakan semakin mudah dan murahnya biaya internet daripada tahun-tahun sebelumnya serta dapat diakses dari rumah melalui komputer pribadi ataupun telepon seluler atau mampir ke warung internet dengan uang selembar, hingga setiap menit mampu meluangkan waktu untuk sekedar memperbarui status, menyapa teman, dan sebagainya. Hal ini juga dipicu dengan maraknya gadget Android maupun Blackberry yang hampir dimiliki oleh mayoritas generasi muda. Dengan gadget itu, mereka membawa sosial media kemanapun, bersosialisasi dimanapun dan kapanpun, bagai membawa dunianya didalam saku.

(8)

7

Gambar 1. Lima Besar Peringkat Jumlah Pemilik Akun di Dunia[11]

Disamping itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, sebanyak 95% menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial[12].

3.1.2 Dampak Penggunaan Sosial Media

Oleh karena mudah dan murahnya akses ke berbagai sosial media seperti Facebook, Twitter, ataupun yang lainnya, dampak positifnya adalah semua orang menjadi mudah melakukan komunikasi seperti bertegur sapa atau bahkan melakukan rapat atau diskusi. Namun, di sisi lain, sosial media adalah tempat dimana rakyat khususnya remaja untuk melakukan perencanaan pemberontakan, revolusi, bahkan kerusuhan. Dampak sosial media yang merajai para remaja pun juga akan mengubah kebiasaan menjadi kebarat-baratan dengan unsur kebebasan sepenuhnya, yang sangat menyimpang dari prinsip kultural Indonesia. Sosialisasi langsung nampaknya menjadi tidak terlalu penting jika sudah bersosialisasi melalui media sosial[10].

Menurut penelitian dari Hutahean[4] pada tahun ajaran 2012/2013 di salah satu SMA di Indonesia, diperoleh hasil bahwa tingkat penggunaan sosial media yakni situs jejaring sosial seperti Facebook dan semacamnya memiliki pengaruh terhadap pencapaian hasil belajar siswa. Semkin tinggi tingkat penggunaan situs jejaring sosial maka semakin menurun hasil belajar siswa, dan sebaliknya semakin rendah tingkat penggunaan situs jejaring sosial maka hasil belajar siswa akan semakin meningkat.

(9)

8

E

t

i

k

a

P

r

o

f

e

s

i

2

0

1

3

seperti game online dan siswa juga mampu dengan mudahnya membuka situs-situs pornografi. Hal tersebut tentunya sangat bertolak belakang dengan kultural Indonesia. Selain itu, jika remaja menggunakannya secara berlebihan, dikhawartirkan akan terjadi ketergantungan serta penyalahgunaan fasilitas yang tidak benar, seperti saling menghina di status dan bertengkar di status yang akan menimbulkan perkelahian atau pertengkaran.

Selain di Indonesia, dampak penggunaan sosial media juga menyebabkan efek kecanduan pada pelajar di negara Pakistan. Konten-konten yang ada di sosial media banyak memberikan konsumsi mengenai hal-hal tidak berpendikan, tidak beretika, dan tidak pantas. Disamping itu, perhatian dan konsentrasi pelajar juga menjadi berkurang akibat penggunaan sosial media seperti chatting tanpa tujuan atau random searching yang mengakibatkan kondisi yang tidak produktif[1]. 3.2 Solusi Rekomendasi

Ketergantungan aktivitas anak remaja dalam bermain pada jejaring sosial dilatarbelakangi oleh pengawasan dan perhatian yang kurang dari orangtua. Sikap dan peran orang tua sangat penting terhadap masalah pengaruh negatif dari media internet. Akan tetapi peran masyarakat sebagai elemen pergaulan remaja juga mempunyai andil yang lebih besar lagi, karena remaja tumbuh dan berkembang bersama masyarakat sekitarnya. Disamping itu, kondisi remaja Indonesia saat ini yang masih tergolong sangat labil, ada yang telah mampu menyaring pengaruh dari sosial media dengan benar, namun ada juga yang belum bisa. Oleh karena itu, pemerintah dapat melakukan pengendalian terhadap media telekomunikasi untuk membantu para remaja menyaring pengaruh-pengaruh sosial media, karena di dalam undang-undang telah tertulis bahwa pemerintah memiliki kekuasaan untuk mengatur media telekomunikasi, sehingga pemerintah dapat juga menerapkan adopsi penyaringan konten-konten sensitif di internet seperti yang dilakukan pemerintah Cina. Penyaringan bisa dibatasi untuk konten-konten sensitif serta informasi yang dianggap dapat merugikan dan membahayakan negara.

(10)

9

E

t

i

k

a

P

r

o

f

e

s

i

2

0

1

3

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kemunculan internet merupakan salah satu perkembangan masuknya globalisasi dengan adanya media yang membuat masyarakat di dunia terkoneksi satu sama lain dalam lingkungan global yang tanpa batas.

2. Sosial media merupakan aktivitas yang paling banyak diakses menggunakan internet di Indonesia, dan sebagian besar penggunanya adalah pelajar atau remaja yang berusia muda, demikian pula halnya dengan negara lainnya.

3. Sosial media seperti facebook dan twitter memberikan efek kecanduan bagi pelajar dan dapat menyebabkan turunnya prestasi belajar para siswa.

4. Peran orang tua diperlukan dalam rangka memberikan pengawasan kepada anak-anaknya terkait penggunaan sosial media.

5. Upaya pencerdasan juga dapat dilakukan dengan memberikan informasi tentang optimalisasi pemanfaatan sosial media pada kurikulum pendidikan di Indonesia. 6. Pemerintah dapat melakukan upaya pembatasan akses terhadap situs-situs yang

sensitif dan merugikan seperti yang telah diterapkan di negara Cina untuk menyaring konten-konten yang tidak layak disaksikan.

4.2 Saran

(11)

10

[1] Tariq, Waqas., Mehboob, Madiha., Khan, M. Asfandyar. The Impact of Social Media and Social

Networks on Education and Students of Pakistan. Pakistan: Internationl Journal of Computer

Science Issues. 2012.

[2] Nurmihasti, Dhias Anggraeni. Dampak Kegiatan Mengakses Fa cebook terhadap Prestasi Belajar

Siswa Kompetensi Keahlian Jasa Boga Kelas XI di SMK N 3 Wonosari. Yogyakarta: Pendidikan

Teknik Boga dan Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta. 2012.

[3] Afdjani, Hadiono. Dampak Globalisasi Media terhadap Masyarakat dan Budaya Indonesia. Jakarta: Universitas Budi Luhur. 2007.

[4] Hutahean, Natalia Br. Hubungan Penggunaan Situs Jejaring Sosial Terhadap Hasil Belajar Fisika

Siswa Kelas XII IPA SMA di Kota Medan Tahun Ajaran 2012/2013. Medan: Jurusan Fisika,

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. 2012.

[5] Srijanti., Rahman, A., Purwanto. Etika Berwarga Negara: Edisi 2. Jakarta: Erlangga. 2008.

[6] Winarno, Budi. Globalisasi: Peluang atau Ancaman bagi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. 2007.

[7] Amy Julia Alela , Rachmah. Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial Facebook sebagai Media Pembelajaran pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Bagi Siswa

Kelas XI SMA N 1 Depok Sleman Yogyakarta. Yogyakarta: Pendidikan Teknik Informatika,

Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta. 2012.

[8] Kusumadewi, Niken Olivia. Pengalaman Komunikasi Orangtua dan Remaja dalam Memahami

Dampak Penggunaan Situs Jejaring Sosial Facebook. Semarang: Jurusan Ilmu Komunikasi,

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro. 2010.

[9] McQuall, Denis. Mass Communication Theory. Singapore: SAGE Publications.2010.

[10] Perdana, Deni Putra. Pengaruh Sosial Media terhadap Generasi Muda Bangsa Indonesia. Yogyakarta: Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta. 2011.

[11] Anonim. Pengguna Facebook di Indonesia Menduduki Peringkat ke-4 Dunia. Retrieved December 12nd 2013, from The Global Review, Pemandu Informasi Perkembangan Dunia: http://www.theglobal-review.com/content_detail.php?lang=id&id=12239&type=120

[12] Kemenkominfo. Kominfo : Pengguna Internet di Indonesia 63 Juta Orang. Retrieved December 12nd 2013, from Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia: http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3415/Kominfo+%3A+Pengguna+Internet+di+Indo nesia+63+Juta+Orang/0/berita_satker

[13] Hutagalung, Prinando. Pengaruh Media Internet terhadap Perilaku Siswa (Studi Kasus Siswa

Kelas X SMA Negeri 8 Medan Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012). Medan: Pendidikan

Gambar

Gambar 1. Lima Besar Peringkat Jumlah Pemilik Akun di Dunia[11]

Referensi

Dokumen terkait

Sensor strain gauge digunakan sebagai kontrol massa dalam proses pengukuran berat ikan akan mengontrol aktuator untuk menentukan kategori ikan dalam 3 kategori yaitu

Aspek-aspek pertimbangan telah dapat dicakupi oleh media pembelajaran menggunakan media spesimen Echinodermata pada materi dunia hewan jika melihat hasil penilaian tim

Di dalam direktori tersebut kita lihat ada dua file, yaitu default dan default-ssl, kali ini kita akan konfigurasi yang default, gunakan editor kesayangan anda... Baris

Evaluasi input metode dalam pelaksanaan sistem surveilans penemuan suspek TB di puskesmas wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang meliputi pelatihan

1. Bentuk-bentuk partisipasi pemilih pemula dalam pemilihan Presiden tahun 2019 dalam hal ini meliputi :.. a) Pemberian suara atau voting, yaitu proses pemberian hak

Pada tahun 2013, dengan objek masyarakat komuter sebagai pelaku utama pengguna Kereta Rel Listrik, akan difokuskan bagaimana kualitas pelayanan kereta dalam

Bunyi yang merambat dalam air dimanfaatkan oleh ikan. Ikan mampu berkomunikasi dengan ikan lain. Ikan paus mengeluarkan suara tertentu hingga dapat memanggil

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka beberapa kesimpulan yang dapat diambil adalah media Exposure tidak