• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simulasi Antrian Pelayanan Pembagian Dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Simulasi Antrian Pelayanan Pembagian Dan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

36

SIMULASI ANTRIAN PELAYANAN PEMBAGIAN DANA PROGRAM

SIMPANAN KELUARGA SEJAHTERA MENGGUNAKAN

ALGORITMA FIRST COME FIRST SERVER

(STUDI KASUS : PT. POS INDONESIA (PERSERO) MEDAN)

Taronisokhi Zebua1, Syukur Novertiani Gulo2, Surya Darma Nasution3, Guidio Leonarde Ginting4

1 Dosen Tetap AMIK STIEKOM Sumatera Utara 3,4 Dosen Tetap STMIK Budi Darma

2 Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan 1 Jl. Abdul Haris Nasution No. 19 Medan

2, 3, 4 Jl. Sisingamangaraja No.338 Simpang Limun Medan

ABSTRAK

Masalah antrian sangat sering dijumpai pada kehidupan sehari-hari. Seperti yang dihadapi oleh Kantor Pos dengan peran ganda. Selain penyedia layanan jasa antar barang, kantor pos juga berperan sebagai tempat penyalur dana program simpanan keluarga sejahtera. Analisis yang dilakukan meliputi pembentukan model antrian adalah model single queue multi server yang memiliki satu pintu input dan satu pintu output, simulasi antrian single queue multi server yaitu satu antrian ataupun tunggal dan mempunyai fasilitas, mempunyai banyak pelayanan dan lebih dari satu. Simulasi merupakan salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui tiruan-tiruan yang mendekati bentuk sebenarnya. Simulasi antrian pada algoritma first come first server menggambarkan bahwa orang yang lebih dahulu datang akan dilayani terlebih dahulu. Kalau ada proses tiba pada waktu yang sama, maka pelayanan mereka dilaksanakan melalui urutan mereka dalam antrian. Proses di antrian belakang harus menunggu sampai semua proses di depannya selesai. Antrian FCFS merupakan permasalahan yang ada terutama menyangkut kedatangan pelanggan (konsumen), permintaan pelayanan, kemudian terjadi antrian atau baris tunggu untuk memperoleh pelayanan tersebut, sehingga ada waktu tunggu. Seiring dengan kemajuan yang dicapai dengan menggunakan teknologi komputer, tahun demi tahun berkembang terus dengan pesatnya, untuk menyelesaikan masalah antrian ini dapat dipergunakan model antrian FCFS.

Kata Kunci: Antrian, Simulasi, SQMS, Kantor Pos, dan FCFS

I. PENDAHULUAN

Antrian adalah kondisi dimana sekumpulan orang, komponen atau mesin yang membutuhkan layanan harus menunggu dalam suatu urutan tertentu sebelum akhirnya memperoleh layanan. Hal ini terjadi pada saat kemampuan penyelenggara layanan lebih kecil dibandingkan dengan kebutuhan layanan. Sumberdaya yang harus tersedia untuk menyelenggarakan layanan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga proses penyelenggaraan layanan menjadi efektif dan efisien. Antrian yang terlalu panjang harus dihindari karena akan mengakibatkan waktu tunggu yang terlalu panjang dan akan merugikan pihak yang membutuhkan layanan tetapi sebaliknya, kemampuan menyelenggarakan layanan yang berlebihan juga harus dihindari karena akan mengakibatkan sumberdaya yang tersedia terlalu lama menganggur sehingga akan merugikan pihak penyelenggara layanan.

Salah satu pelayanan yang ada di PT. Pos Indonesia (persero) Medan yaitu Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS), program simpanan keluarga sejahtera adalah program pemberian bantuan dana simpanan dari pemerintah dalam rangka

membangun keluarga produktif untuk

memberdayakan dan melindungi masyarakat miskin yang akan di salurkan oleh Pemerintah melalui PT. Pos Indonesia (Persero). Pemberian bantuan dana PSKS dari Pemerintah akan disalurkan dalam 2 cara yaitu disalurkan dalam bentuk simpanan Giropos sebanyak 14,5 juta RTS (Rumah Tangga Sasaran)

melalui PT. Pos Indonesia (persero) dan disalurkan dalam bentuk mandiri e-Cash sebanyak 1 juta RTS melalui Bank Mandiri, yang penguangannya hanya dapat dilakukan di kantor pos bayar. Adapun masa pencairan dana PSKS tersebut direncanakan setiap bulannya sesuai dengan tanggal dan jadwal yang sudah ditentukan oleh Tim Satgas PSKS Pos Indonesia, setiap keluarga menerima dana bantuan secara tunai sebesar Rp 200.000/bulan. Dalam pembagian bantuan dana PSKS ini dilakukan secara menyeluruh sehingga masing-masing RTS yang menerima dana PSKS tersebut harus mengantri di PT. Pos Indonesia (Persero) Medan, sehingga pihak PT. Pos yang menangani pembagian dana bantuan tersebut mengalami ketidakteraturan dalam pembagian dana karna pelayanan yang ada di PT. Pos Indonesia (Persero) Medan hanya memiliki satu server (layanan).

(2)

37 dan meninggalkan sistem akibat alasan tertentu, seperti adanya aksi warga yang saling dorong mendorong dan kepentingan lain dari pelanggan.

Penelitian sebelumnya pada jurnal yang berjudul “simulasi antrian pengisian kartu rencana studi model single queue multi server dengan algoritma first in first out (studi kasus : STMIK BUDIDARMA MEDAN) Pelita Informatika Budi Darma, (Leri Sitompul, 2014, ISSN : 2301-9425) menunjukkan bahwa penerapan model single queue multi server dapat menggambarkan proses antrian masuk hingga keluar dari sistem.

II. TEORITIS A. Simulasi

Simulasi (simulation) merupakan salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui tiruan-tiruan yang mendekati bentuk sebenarnya. Model simulasi digunakan komputer untuk mempelajari sistem secara numerik, dimana dilakukan pengumpulan data untuk melakukan estimasi statistik untuk mendapatkan karakteristik dan sistem

Komponen-Komponen Simulasi

Adapun yang menjadi komponen-komponen dalam simulasi (Soma Purnama Aji et all, 2012, 4), sebagai berikut:

1. Sistem adalah kumpulan dari objek dari entitas yang terintergrasi dan saling beraksi, dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan akhir tertentu secara logis.

2. State (keadaan sistem) adalah Sekumpulan variabel untuk menyatakan keadaan sistem pada waktu tertentu, relatif terhadap objek yang dipelajari.

3. Event adalah Suatu kejadian yang dapat mengubah keadaan dari sebuah sistem.

4. Model adalah suatu pengajian abstrak dari suatu sistem atau objek-objek dengan mengambil bentuk matematika atau biasanya mengandung hubungan-hubungan yang logis yang menjelaskan sistem suatu keadaan, entitas dan parameter.

Kelebihan Dan Kekurangan Model Simulasi Ada beberapa kelebihan model simulasi dibanding model lain (Soma Purnama Aji et all, 2012, 5), yaitu :

1. Konsep random. Model simulasi komputer dapat dengan mudah memodelkan peristiwa random (acak) sehingga dapat memberikan gambaran kemungkinan kemungkinan apa yang akan terjadi.

2. Return on investment. Model ini menggunakan model simulasi komputer, faktor biaya akan dengan mudah ditutup karena dengan simulasi kita dapat meningkatkan efesiensi, seperti penghematan operasional cost, inventory, dan pengurangan jumlah orang.

3. Antisipasi. Menggunakan simulasi maka dapat menghindari risiko yang mungkin terjadi karena penerapan sistem baru.

4. Meningkatkankomunikasi. Adanya user interface yang baik pada program simulasi yang juga dilengkapi dengan kemampuan animasi, hal itu

akan sangat membantu dalam

mengkomunikasikan sistem baru kepada semua pihak.

5. Pemilihan peralatan dan estimasi biaya. Pembelian peralatan baru seringkali berkaitan dengan sistem yang lama. Dengan menggunakan simulasi maka akan dapat dilihat performasi sistem secara keseluruhan dan dilakukan analisis cost-benefit sebelum pembelian peralatan dilaksanakan.

6. Continuous improvement program. Model simulasi komputer memberikan evaluasi strategi improvement dan mengevaluasi alternatif-alternatif yang ada. Simulasi ini juga dapat dilakukan serangkain tes dan evaluasi atas usulan-usulan yang diusulkan.

Selain memiliki kelebihan, model simulasi juga memiliki beberapa kekurangan antara lain :

1. Jika model dalam simulasi tidak sesuai (tidak valid) dalam menggambarkan sistem sebenarnya, simulasi itu akan menghasilkan informasi yang kurang berguna tentang sistem nyata tersebut. 2. Untuk sistem yang kompleks memerlukan biaya

yang cukup besar, untuk pengembangan dan pengumpulan data awal ataupun observasi sistem dibutuhkan eksperimen awal.

3. Untuk model simulasi stokastik, peramalan karateristik sejati model hanya untuk parameter input. Berdasarkan hal itu perlu banyak menjalankan model yang berbeda untuk parameter-parameter input yang lain. Atas dasar ini maka model simulasi biasanya tidak terbukti baik untuk optimasi. Pada model analistis akan cepat dihasilkan ciri model sejati untuk berbagai parameter input optimasi sehingga jika model analistis yang valid tersedia atau mudah dikembangkan maka lebih baik memilih model analistis.

B. Antrian

Antrian adalah kedatangan pelanggan untuk mendapatkan pelayanan, menunggu untuk dilayani jika fasilitas pelayanan (server) masih sibuk, menyampaikan pelayanan dan kemudian meninggalkan sistem setelah dilayani. Menurut sudut pandang pihak bank, efisiensi sistem dapat diestimasikan dengan mengevaluasi ukuran waktu rata-rata dan antrian tunggal (single queue) atau antrian terpisah

C. Algoritma First Come First Server

(3)

38 dan baru kemudian proses berikutnya dilayani (Abas Ali Pangera et all, 2005, 4).

Contoh, proses-proses yang akan dikerjakan oleh CPU adalah sebagai berikut :

Tabel 1. proses yang akan dikerjakan oleh CPU

process Arrival Time Burst time

P1 0 12

Pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik sehingga pelayanan merupakan prilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen sendiri.

III. ANALISA dan PEMBAHASAN

Analisa Simulasi Antrian Pelayanan Program Simpanan Keluarga Sejahtera

PT. Pos Indonesia (Persero) Medan melakukan pelayanan pembagian dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) pada Rumah tangga sasaran (RTS) dengan menggunakan 2 server agar antrian tidak panjang dan mengurangi warga yang berdesakkan, dimana model single queue multi server yang memiliki satu pintu input dan satu pintu output, simulasi antrian single queue multi server yaitu satu antrian ataupun tunggal dan mempunyai fasilitas, mempunyai banyak pelayanan dan lebih dari satu. Struktur ini menunjukkan hanya satu jalur, tetapi pelayanan yang ada dinyatakan sudah lengkap bila sudah melalui dua atau lebih pekerjaan.

Masalah yang sering ditemukan dalam pelayanan pembagian dana program simpanan keluarga sejahtera tersebut adalah terjadinya ketidakteraturan di dalam pembagian dana program simpanan keluarga sejahtera karena harus menghabiskan waktu yang cukup lama untuk mengantri. Bahkan warga sering merasa jenuh karna terlalu panjangnya antrian dan meninggalkan sistem akibat alasan tertentu, seperti adanya aksi warga yang saling dorong mendorong dan kepentingan lain dari RTS.

Simulasi merupakan salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui tiruan-tiruan yang mendekati bentuk sebenarnya. Model simulasi digunakan komputer untuk mempelajari sistem secara numerik, dimana dilakukan pengumpulan data untuk melakukan estimasi statistik untuk mendapatkan karakteristik dan sistem

3.2 Implementasi Algoritma First Come First Server

Simulasi antrian pada algoritma first come first server menggambarkan bahwa orang yang lebih dahulu datang akan dilayani terlebih dahulu. Kalau ada proses tiba pada waktu yang sama, maka pelayanan mereka dilaksanakan melalui urutan mereka dalam antrian. Proses di antrian belakang harus menunggu sampai semua proses di depannya selesai. Kelemahan dari algoritma first come first server ini adalah waiting time rata-ratanya cukup lama dan terjadinya convoy effect yaitu proses-proses menunggu lama untuk menunggu 1 proses besar yang sedang dilayani oleh server. Adapun langkah-langkah proses simulasi antrian dengan algoritma first come first server adalah sebagai berikut :

1. Formulasikan masalah dan buat rencana pemecahannya

2. Kumpulkan data

3. Buat tabel dari hasil pengumpulan data

4. Tentukan jumlah pelanggan yang akan masuk kedalam sistem antrian

5. Inputkan waktu kedatangan RTS yang akan menerima layanan

6. Tentukan model antrian yang digunakan

7. Hitung waktu mulai pelayanan yang digunakan server dalam melakukan pelayanan RTS

8. Hitung jumlah waktu keluar RTS dari proses layanan

9. Hitung waktu menungu RTS dalam mendapatkan layanan

10. Hitung waktu RTS selama di dalam sistem. 11. Uji validitas (untuk model) untuk mendapatkan

hasil dari simulasi antrian dengan algoritma first come first server tersebut.

12. Hasil simulasi

Simulasi antrian pelayanan pembagian dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera dimodelkan dengan menggunakan Single Queue Multi Server (SQMS) dengan menggunakan algoriitna first come first server.

Contoh kasus :

Analisa yang dilakukan penulis terhadap kegiatan pelayanan pembagian dana program simpanan keluarga sejahtera pada PT. Pos Indonesia (persero) Medan yaitu simulasi antrian untuk 10 pelanggan pelayanan RTS yang disediakan terdiri dari dua server atau dua pelayanan dengan metode First come first server dan model single queue multi server. Sehingga di dapat data waktu pelayananan pembagian dana program simpanan keluarga sejahtera seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2. Data Mentah Waktu Pelayanan Pembagian Dana Program Simpanan Keluarga Sejahtra

(4)

39

Rumus mencari nilai waktu mulai dilayani, waktu keluar, waktu tunggu dan waktu di sistem adalah : 1. Wp = 1 + wk RTS sebelumnya

2. Wk = wp + lp 3. Wt = wp – wk 4. Ws = lp + wt

Berdasarkan rumus diatas maka nilai dari waktu mulai pelayanan, waktu keluar, waktu tunggu dan waktu di sistem dapat terlihat di tabel dibawah ini :

Tabel 3. Hasil Uji Validitas Data Waktu Pelayanan Pembagian Dana Program Simpanan Keluarga Sejahtra

Penjelasan tabel : yang masuk kedalam sistem antrian Kolom 5 : Waktu mulai pelayanan n, nilainya di

Kolom 9: Waktu di sistem, perhitungannya wt + lp

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa : 1. Total RTS yang masuk dalam sistem antrian :

= RTS di server 1 + RTS di server 2 = 5 orang + 5 orang = 10 orang 2. Total waktu mulai pelayanan :

= waktu mulai pelayanan server 1 + waktu mulai pelayanan server 2

= 41 menit + 49 menit = 90 menit 3. Total lama waktu pelayanan :

= Lama waktu pelayanan server 1 + Lama waktu

= waktu menunggu di server 1+ waktu menunggu di server 2

= 31 menit + 37 menit = 68 menit 6. Total waktu di sistem :

= RTS di server 1+ RTS di server 2 = 46 menit + 52 menit = 98 menit

Adapun penyelesaian dari simulasi antrian pealayanan pembagian dana program simpanan keluarga sejahtera adalah sebagai berikut :

1. Rata-rata waktu kedatangan ( jumlah kedatangan persatuan waktu 2. Rata-rata lama waktu pelayanan

μ= 29 menit x 60 = 1740 detik

(5)

40 3. Rata-rata waktu yang dibutuhkan server

1/ μ = 1/174 = 0,005

4. Probabilitas fasilitas layanan sibuk faktor utilisasi fasilitas

Pw = λ/μ =132/174 = 1 5. Jumlah rata-rata dalam antrian

Lq = 𝛍(𝛍−𝛌) 𝛌𝟐 = 𝟏𝟕𝟒(𝟏𝟕𝟒−𝟏𝟑𝟐) 𝟏𝟑𝟐𝟐 = 2,38 6. Jumlah rata-rata didalam sistem

Ls = λ

𝛍− λ =

132

𝟏𝟕𝟒− 132 = 3,14

7. Waktu rata-rata tunggu didalam antrian Wq = λ

𝛍(𝛍− λ) = 132

𝟏𝟕𝟒(𝟏𝟕𝟒− 132) = 0,01

8. Waktu rata-rata waktu tunggu didalam sistem Ws = 𝛍− 1λ = 𝟏𝟕𝟒− 132 1 = 0,02

Kesimpulan, waktu rata-rata RTS menunggu dalam sistem selama 0,02 jam atau 1,2 menit per orang, waktu rata-rata RTS menerima pelayanan pembagian dana PSKS selama 174 detik atau 3 menit per orang dan waktu rata-rata RTS berada di dalam sistem 3,14 jam per orang atau 18840 menit per orang.

IV. IMPLEMENTASI

Sistem dibangun menggunakan visual basic 2008, berikut merupakan implementasi sistem dari langkah pertama hingga penentuan solusi.

1. Tampilan menu utama

Berikut merupakan tampilan menu utama yang berfungsi untuk memanggil form-form yang ada dalam program. Form menu utama terdiri atas 3 menu pilihan yaitu menu keluar yang berfungsi untuk keluar dari aplikasi simulasi pelayanan pembagian dana program simpanan keluarga sejahtera, about yang berfungsi untuk menampilkan form about yang berisikan informasi mengenai penulis dan next yang berfungsi untuk menampilkan form simulasi antrian pelayanan pembagian dana program simpanan keluarga sejahtera. Berikut tampilan form menu utama.

Gambar 1 . Menu Utama

2. Tampilan form simulasi antrian pelayanan dana PSKS

Form ini merupakan form yang berfungsi untuk melakukan proses simulasi bagi user yang akan

menggunakan aplikasi. Berikut merupakan perancangan form simulasi antrian pelayanan pembagian dana PSKS.

Gambar 2 . Form Simulasi

V. KESIMPULAN

Dari pembahasan yang sudah diuraikan maka penulis membuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Model antrian pada pelayanan pembagian dana program simpanan keluarga sejahtera digambarkan dengan model single queue multi server, pembentukan model single queue multi server pada simulasi antrian ini memiliki satu jalur masuk namun memiliki banyak server didalam menggunakan sistem

2. Algoritma first come first server diterapkan pada simulasi antrian pelayanan pembagian dana program simpanan keluarga sejahtera dengan cara mensimulasikan jumlah rata-rata Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang masuk 10, dan memiliki 2 server dan dibutuhkan data waktu kedatangan, waktu mulai pelayanan, lama waktu pelayanan sehingga dapat waktu disistem 3,17 menit, waktu rata-rata RTS menunggu dalam sistem selama 0,02 jam atau 1,2 menit per orang 3. Diharapkan supaya algoritma first come first

server ini dapat diganti dengan algoritma round robin dan SJF.

4. Diharapkan agar simulasi yang dirancang dapat dikembangkan lagi baik pada proses maupun bentuk kenyamanan dalam pelayanan pembagian dana program keluarga sejahtera untuk dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran kedepan.

VI. DAFTAR PUSTAKA

1. Antonius Atosokhi Gea, Antonina Panca Yuni Wulandari, (2005). Relasi dengan dunia (alam, iptek dan kerja). Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

2. Abas Ali Pangera, Dony ariyus, (2005). Penjadwalan proses. STMIK AMIKOM Yogyakarta. Volume 6

3. C. Widyo Hermawan (ed), (2009). Visual Basic 2008. Yogyakarta : CV ANDI OFFSET

4. Drs. Rudi Susilana, Cepi Riyana, (2009). Media pembelajaran hakikat, pengembangan, penanfaatan dan penilaian. Bandung : CV wacana prima.

5. Dewi Agustini, (2013). Permainan tradisional sebagai media simulasi aspek perkembangan anak usia dini. PPPPTK TK dan PLB, volume 3

(6)

41 7. Havilludin, (2011). Memahami penggunaan UML (Unified

Modelling Language). Informatika Mulawarman, volume 6 8. Herry Raditya, jubilee enterprise, (2014). Buku Pintar VB.Net.

Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

9. Leri Sitompul, (2014). Simulasi antrian pengisian kartu rencana studi model single queue multi server dengan algoritma first in first out (studi kasus : STMIK BUDIDARMA MEDAN). Pelita Informatika Budi Darma, ISSN : 2301-9425.

10. Muhammad Yunanto, Iman Murtono Soenhadji, Darmadi, Ririn Yuliyanti, Padyan Khatimi, (2012). Modul Praktikum Riset Operasisional 2. Universitas Gunadarma.

11. Soma Purnama Aji, Tri Bodroastuti, (2012). Penerapan model simulasi antrian multi channel single phase pada antrian di apotek purnama semarang. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggala. Volume 3.

12. Sulimdawati, Muhammad Fathoni, (2010). Pengantar analisa perancangan “sistem”. SAINTIKOM, volume 9

13. Toni Nurhadi Kumayza, (2013). Analisis fakultas pelayanan pada kantor kecamatan tenggarong kabupaten kutai kartanegara. Informatika Mulawarman, ISSN : 2338-7637. 14. Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan,

(2014). Program simpanan keluarga sejahtera, program indonesia pintar dan program indonesia sehat untuk membagun keluarga produktif.

15. Yani Prihati, (2012). Simulasi dan pemodelan sistem antrian pelanggan di loket pembayaran rekening XYZ semarang. Fakultas Ilmu Komputer Universitas AKI, volume : III 16. Yuni Sugiarti, ST, M.Kom, (2013). Analisis dan perancangan

Gambar

Tabel 2.  Data Mentah Waktu Pelayanan Pembagian
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Data Waktu Pelayanan Pembagian Dana Program Simpanan Keluarga Sejahtra
Gambar 1 . Menu Utama

Referensi

Dokumen terkait

Dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal merupakan proses penyampaian informasi, pikiran dan sikap tertentu antara dua orang atau lebih yang terjadi

Gangguan matriks yang lain adalah pengendapan unsur yang dianalisis sehingga jumlah atom yang mencapai nyala menjadi lebih sedikit dari konsentrasi yang seharusnya

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, dapat disusun rumusan permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah ,”Apakah terdapat perbedaan

Berdasarkan hal tersebut perlu adanya LKS yang menyajikan kegiatan pembelajaran menggunakan metode penemuan terbimbing untuk menopang kemampuan komunikasi

Melihat data diatas, dapat dilihat bahwa kondisi fasilitas sanitasi dasar dan sanitasi kantin di lingkungan sekolah dasar yang terdapat pada wilayah kerja

Layanan informasi pemahaman diri merupakan layanan informasi bimbingan yang dilakukan untuk membantu siswa dalam memahami keadaan dirinya baik fisik maupun psikis,

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Laboratorium diperoleh hasil bahwa rata-rata nyamuk yang terperangkap dalam trapping yang menggunakan

Hal ini karena (1) penelitian yang berkaitan dengan morfologi khususnya kelas kata yaitu nomina belum pernah dilakukan penelitian jadi peneliti ingin