• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN ARUS KAS untuk mengukur (5)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN ARUS KAS untuk mengukur (5)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN ARUS KAS

1. Logika yang Mendasari Laporan Mengenai Perubahan Dalam Posisi Keuangan

APB Opinion No.19 menyatakan bahwa tujuan pelaporan SCFP adalah untuk (1) melengkapi pengungkapan mengenai perubahan dalam posisi keuangan, (2) meringkas aktivitas keuangan dan investasi, dan (3) melaporkan arus dana dari operasi. Ketiga item informasi ini tidak dapat secara langsung diperoleh dari laporan laba rugi dan neraca komparatif karena cara pengumpulan data dalam kedua laporan tersebut. Oleh karena itu, SCFP melaporkan informasi baru walaupun SCFP meringkas informasi yang sama dengan informasi dalam laporan laba rugi dan neraca komparatif. Dengan kata lain, SCFP adalah cara yang berbeda untuk mengklasifikasikan dan melaporkan transaksi akuntansi dibandingkan dengan dalam neraca dan laporan laba rugi.

Logika yang mendasati SCFP dapat diringkas sebagai berikut: Transaksi Kredit = Transaksi Debit

Terdapat dua bagian saldo dalam laporan mengenai perubahan dalam posisi keuangan yaitu sumber dari sumber daya yang didefinisikan sebagai transaksi kredit dan penggunaan sumber daya yang didefinisikan sebagai transaksi debit. Transaksi kredit muncul dari peningkatan dalam kewajiban dan ekuitas pemilik (yang mencerminkan tersedianya modal baru untuk perusahaan) dan penurunan dalam aktiva. Transaksi debit muncul dari penurunan dalam kewajiban dan ekuitas pemilik (yang mencerminkan pengurangan dalam modal perusahaan) dan peningkatan dalam aktiva yang mencerminkan investasi baru.

(2)

kerugian dan penggunaan lainnya. Konsep arus dana menyajikan sumber daya perusahaan yang likuid, berguna, dan tersedia. Laporan arus dana merupakan laporan operasi yang berhubungan dengan akuntansi arus kas dibandingkan akuntansi akrual. Saldo dana didefinisikan sebagai akun modal kerja.

Dalam bagian sumber dan penggunaan SCFP, transaksi diklasifikasikan kedalam transaksi yang mempengaruhi saldo dana dan transaksi yang mempengaruhi akun lainnya. Format yang lebih kompleks dalam Exhibit 12-1 hanya merupakan cara pengklasifikasian transaksi debit dan kredit yang lebih detail dan menjelaskan hubungan antara laporan arus dana dengan SCFP.

2. Perubahan Menuju Laporan Arus Kas

SFAC No.1 menyatakan tiga tujuan umum pelaporan keuangan. Dua tujuan dari pelaporan keuangan yaitu pelaporan informasi mengenai sumber daya bersih perusahaan dan perubahan dalam sumber daya tersebut, dan pelaporan informasi yang berguna dalam menilai arus kas masa depan telah memotivasi FASB untuk mengadopsi laporan arus kas.

Dalam SFAC No.5, FASB membuat klaim berikut mengenai laporan arus kas: Laporan arus kas menyediakan informasi mengenai aktivitas entitas dalam perolehan kas melalui operasi untuk membayar hutang, membagikan dividen, atau menginvestasikan kembali untuk memelihara atau memperluas kapasitas bisnis; mengenai aktivitas pendanaan entitas baik hutang dan ekuitas; dan mengenai investasi atau pengeluaran kasnya. Pentingnya kegunaan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas lancar perusahaan meliputi membantu untuk menilai faktor seperti likuiditas perusahaan, fleksibilitas keuangan, profitabilitas, dan risiko.

Memorandum diskusi FASB sebelumnya mengusulkan bahwa data arus kas adalah pengungkapan tambahan yang berguna karena laporan tersebut

(3)

b. membantu untuk mengidentifikasi hubungan antara laba akuntansi dan arus kas

c. menyediakan informasi mengenai kualitas laba

d. meningkatkan komparabilitas informasi dalam laporan keuangan e. membantu dalam menilai fleksibilitas dan likuiditas.

f. membantu dalam memprediksi arus kas masa depan.

3. Persyaratan Laporan Arus Kas

Struktur dari laporan arus kas membedakan penerimaan dan pembayaran kas kedalam aktivitas operasi, pendanaan, dan investasi. Ini bertentangan dengan rerangka kerja sumber/penggunaan SCFP. Pendekatan klasifikasi tiga cara membagi secara lebih jelas arus kas kedalam kategori yang berarti secara fungsional yaitu arus operasi, arus pendanaan bersih, dan arus investasi bersih.

Kas didefinisikan sebagai kas ditangan harfiah atau demand deposit ditambah ekuivalen kas. Ekuivalen kas adalah investasi yang sangat likuid untuk dikonversi menjadi sejumlah kas dan yang mempunyai waktu jatuh tempo yang pendek (umumnya tiga bulan atau kurang).

Seperti halnya APB Opinion No.19, laporan arus kas mensyaratkan seluruh transaksi investasi dan pendanaan nonkas untuk dilaporkan sebagai tambahan untuk laporan arus kas, baik dalam skedul atau format naratif.

(4)

1) Metode Langsung Versus Metode Tidak Langsung

Standar menyatakan bahwa arus kas operasi mungkin disajikan menggunakan metode langsung atau metode tidak langsung. Metode langsung melaporkan arus kas sehubungan dengan klasifikasi laporan laba rugi. Sedangkan metode tidak langsung atau rekonsiliasi dimulai dengan laba akrual yang disesuaikan dengan item nonkas. Dengan metode langsung lebih banyak informasi dilaporkan, dan FASB terlihat menyukai metode ini. Jika metode langsung digunakan, skedul terpisah seharusnya merekonsiliasi arus kas operasi bersih dengan laba bersih. Dengan kata lain, metode tidak langsung atau rekonsiliasi harus digunakan baik tersendiri atau sebagai tambahan atas metode langsung. Beberapa anggota FASB percaya bahwa mengizinkan penggunaan metode tidak langsung akan mengganggu pemahaman pengguna dan akan mengurangi kualitas pelaporan keuangan.

2) Masalah Nonartikulasi

Suatu masalah penting muncul sehubungan dengan metode tidak langsung. Suatu studi ekstensif telah menemukan bahwa dimana metode tidak langsung digunakan dalam menentukan arus kas dari operasi, nonartikulasi terjadi ketika arus kas muncul dari perubahan dalam akun modal kerja perusahaan yang dikonsolidasikan tidak sama dengan penyesuaian modal kerja yang ada dalam bagian operasi laporan arus kas. Nonartikulasi dapat mengganggu pemahaman analis mengenai angka dalam bagian operasi laporan arus kas karena nonartikulasi terlihat membuat laporan arus kas tidak konsisten dengan neraca.

(5)

Sebagai tambahan untuk masalah akuisisi, masalah nonartikulasi lainnya muncul ketika transaksi melibatkan akun modal kerja yang tidak mempengaruhi kas. Tipe transaksi ini mempengaruhi perusahaan yang tidak dikonsolidasikan dan juga yang dikonsolidasikan.

4. Klasifikasi Masalah SFAS No.95

Nurnberg dan Munter memunculkan persoalan signifikan mengenai organisasi laporan arus kas dalam SFAS No.95. Sehubungan dengan trikotomi operasi, investasi, dan pendanaan, Nurnberg menyatakan bahwa perincian ini berhubungan dengan literatur keuangan dan dianggap menyediakan informasi yang berguna untuk keputusan investasi dan kredit. Munter mencatat bahwa pembagian tersebut mengikuti klasifikasi neraca dan pengakuan laporan laba rugi. Diantara masalah klasifikasi SFAS No.95, Nurnberg mencatat bahwa penerimaan dividen dan bunga dan pembayaran bunga adalah arus kas masuk dan keluar operasi, tetapi menurut literatur keuangan ketiganya secara jelas terlihat sebagai aktivitas investasi dalam situasi sebelumnya dan aktivitas keuangan dalam kasus berikutnya.

(6)

Pemecahan antara pendapatan bunga dan dividen (operasi) dan pembelian saham perusahaan lain (investasi) serta peminjaman atau pembayaran kembali pokok pinjaman (pendanaan) mendorong pada masalah yang lebih jauh. Dalam kasus hutang obligasi atau wesel bayar jangka panjang, persoalan timbul mengenai bagaimana menangani berbagai diskon atau premium yang merupakan penyesuaian bunga tetapi merupakan bagian pokok pinjaman. Vent, Cowlings, dan Sevalstad telah menemukan empat cara sehubungan dengan situasi tersebut dalam laporan tahunan yang dipublikasikan.

Metode pertama adalah yang paling mudah untuk diikuti dan mungkin akan menjadi salah satu yang digunakan dengan metode langsung. Premium merupakan bagian dari arus pendanaan pada tahun penerbitan. Metode 2 dan 3 mengeluarkan premium dari arus investasi dan memasukkannya ke dalam kategori arus operasi. Dimana metode 2 membebankan premium pada operasi dalam tahun pembayaran, sedangkan metode 3 membebankannya pada tahun penerbitan. Metode 4 mengalokasikan premium selama umum obligasi.

Munter memunculkan beberapa isu yang sama. Jika pembayaran bunga dikapitalisasi sehubungan dengan provisi SFAS No.34, maka pembayaran tersebut akan dikecualikan dari aktivitas operasi dan dimasukkan dalam aktivitas investasi sebagai bagian dari biaya akuisisi aktiva tetap. Apakah sifat dasar dari peristiwa atau klasifikasi transaksi pokok seharusnya menentukan dalam laporan arus kas adalah suatu persoalan yang menarik.

1) Fleksibilitas Penyajian

(7)

pada neraca sebagai elemen operasi atau sebagai aktivitas investasi. Nurnberg dan Largay percaya bahwa peningkatan fleksibilitas dalam akuntansi untuk transaksi hedging dalam SFAS No.104 secara umum akan mendorong komparabilitas yang lebih rendah tetapi mungkin disesuaikan sebagai suatu peningkatan dalam ketajaman dalam beberapa situasi.

5. Analitis Kegunaan Laporan Arus Kas

Mengabaikan masalah klasifikasi dan nonartikulasi laporan arus kas adalah laporan yang berguna. Hal ini ditunjukkan dengan baik dalam contoh riset yang unik oleh Ingram dan Lee dimana mereka menggunakan laporan laba rugi dan laporan arus kas bersama-sama. Mereka menemukan bahwa perusahaan dalam tahap pertumbuhan akan memiliki laba yang lebih besar dan arus kas yang lebih rendah. Hal ini karena perusahaan dalam tahap pertumbuhan akan meningkatkan persediaan dan piutang. Piutang dan persediaan akan diimbangi dengan peningkatan dalam hutang tetapi pengaruh bersih dari pertumbuhan dalam modal kerja adalah bahwa perubahan dalam laba setiap tahun akan melebihi perubahan dalam arus kas operasi aktual. Lebih lanjut, karena ekspansi perusahaan, terdapat arus kas keluar investasi seperti aktiva tetap diperoleh, dan arus kas masuk dari pendanaan sebagai hutang baru dan ekuitas dividen dikurangi.

(8)

6. Riset Arus Kas dan Arus Dana

Dua pendukung pelaporan arus kas, Lawson dan Lee, beragumen bahwa laporan arus kas diperlukan untuk melaporkan mengenai kinerja perusahaan. Bahwa, likuiditas (arus kas) adalah bagian integral dari kinerja perusahaan. Lee menyatakan: arus kas dan bukan profit yang merupakan hasil akhir dari aktivitas entitas. Profit adalah abstrak; kas adalah sumber daya fisik. Walaupun terdapat beberapa ambiguitas apakah laporan arus kas lebih baik dibandingkan laporan akrual atau hanya merupakan tambahan penting untuk laporan akrual, Lawson dan Lee membuat suatu kasus kuat. Tetapi juga terdapat suatu bukti dari badan riset pasar modal bahwa akuntansi akrual adalah lebih informatif atas arus kas terhadap harga sekuritas perusahaan.

Salah satu interpretasi dari badan ini mengenai riset adalah bahwa baik arus kas dan akrual adalah lebih berguna apabila digunakan secara bersama-sama dibandingkan digunakan sendiri-sendiri untuk menilai kinerja dan prospek perusahaan. Dari perspektif ini laporan arus kas adalah pelengkap laporan akrual dan informasi baru disediakan melalui dekomposisi data akrual dalam komponen arus kas dan akrual. Akhirnya, angka survei investor dan analis telah menunjukkan secara konsisten bahwa arus kas (dana) digunakan untuk analisis investasi tetapi profitabilitas konvensional berdasarkan data akrual mendominasi atas fokus likuiditas mengenai arus kas atau arus dana. Survei lebih baru yang ditugaskan oleh FASB menemukan bahwa data arus dana meningkat kepentingannya sedangkan data akrual menurun kepentingannya.

Referensi

Dokumen terkait

Endapan didefinisikan sebagai bentuk kristal keras yang menempel pada permukaan dimana proses penghilangannya dengan cara dibor atau di dril, endapan yang berasal

melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi. Selanjutnya juga perlu dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi di dalam

Ringkasan hasil penilaian yang telah dilaku- kan oleh validator terhadap RPP disajikan pada Tabel 5, yang menunjukkan bahwa skor rata-rata seluruh aspek dari seluruh validator

Berdasarkan Peraturan Rektor Universitas Negeri semarang Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan bagi Mahasiswa Program Kependidikan Universitas

OKTI PURWANINGSIH. Pengaruh System Manajemen Mutu SMM ISO 9001:2008 Terhadap Pembelajaran PAI di SMA N 1 Bantul. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah

Merapi using the social vulnerability index (SoVI). The results indicate that the regional disaster resilience does not depend on mainly the distance with the volcano as the

Hal ini m engindikasikan bahw a sta f pengajar yang bekerja pada perguruan tinggi tersebut dapat m em pertahankan kesinam bungan yang diinginkan dalam kondisi

kelas yang baik, diharapka para mahasiswa dalam PPL II ini juga dapat.. mengembangan model-model pembelajaran yang menarik bagi