• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSEDUR PENILAIAN OTENTIK DALAM PELAJAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROSEDUR PENILAIAN OTENTIK DALAM PELAJAR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PROSEDUR PENILAIAN OTENTIK DALAM PELAJARAN

AKIDAH AKHLAK

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Pembelajaran Akidah Akhlak

Dosen Pengampu: Mujibur Rohman, M.S.I.

Oleh:

1. Asa Norma Tias (1522405084) 2. Aslamah Nurul Aeni

(1522405085) 3. Isna Nurul Fajriah

(1522405097) 4. Purindra Berliana Putri

(2)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

JURUSAN PENDIDIKAN MADRASAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

Dalam setiap proses belajar akan selalu terkandung di dalamnya

unsur penilaian (evaluation). Di jantung penilaian inilah terletak keputusan

yaitu keputusan yang didasarkan atas nilai-nilai. Dalam proses penilaian

dilakukan pembandingan antara informasi-informasi yang tersedia dengan

kriteria-kriteria tertentu, untuk selanjutnya ditarik kesimpulan.

Penilaian merupakan bagian yang terpenting dari proses belajar

mengajar. Ia sangat tinggi nilainya bagi guru, sebab penilaian itu akan

dapat membantu menjawab masalah-masalah penting, baik yang berkaitan

dengan muridnya maupun yang berkaitan dengan prosedur mengajarnya.

Tidak ada proses belajar mengajar yang bebas dari penilaian; tidak ada

guru ataupun murid yang dapat menghindar darinya. Sejak memulai karir

sampai memasuki masa pensiun, guru terus saja berurusan dengan

penilaian; sejak dari Taman Kanak-kanak hingga Perguruan Tinggi, murid

dan mahasiswa tidak henti-hentinya dikenai penilaian.

Bahkan lebih dari itu, para penyelenggara lembaga pendidikan,

badan-badan usaha yang membuka lapangan kerja, orangtua pun tidak

terlepas dari masalah penilaian itu, mereka juga berkepentingan atas

(3)

kehadirannya dan karena sekolah mempunyai tugas untuk mendidik anak

sebagai pribadi yang utuh, maka sasaran penilaian yang dikenakan

terhadap para murid tidak hanya terbatas pada aspek intelektual (ranah

kognitif) dan aspek ketrampilannya (ranah psikomotor) saja, melainkan

juga pada aspek sikap hidupnya (ranah afektif). B. Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan penilaian ?

b. Bagaimana prosedur penilaian otentik dalam pelajaran akidah

akhlak ? C. Tujuan

a. Untuk mengetahui penilaian otentik b. Mejelaskan prosedur penilaian otentik

(4)

Secara umum, penilaian adalah proses sistematis pengumpulan

didapatkan potret/profil kemampuan siswa sesuai dengan kompetensi yang

ditetapkan dalam kurikulum.1

Dalam wawasan penilaian akan dijumpai dua macam istilah, yaitu

“pengukuran” (measurement) dan “penilaian” (evaluation). Menurut

Wandt dan Brown (1977), pengukuran adalah suatu tindakan atau proses

untuk menentukan luas atau kuantitas dari sesuatu, sedangkan penilaian

adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari sesutu. Dari

pernyataan tersebut dapatlah dipahami bahwa pengukuran pada dasarnya

adalah kegiatan atau proses untuk menentukan kwantitas atau jumlah dari

sesuatu, atau untuk memberikan jawaban atas pertanyaan: “How much?”,

sedangkan penilaian adalah kegiatan atau proses untuk menentukan

kualitas atau mutu dari sesuatu, atau untuk memberikan jawaban atas

pertanyaan: “What value?”.2

B. Prosedur penilaian otentik dalam pelajaran akidah akhlak 1. Cara yang harus diperhatikan dalam melakukan penilaian

 Lihatlah kompetensi yang ingin dicapai pada kurikulum

 Pilihlah alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang akan

dicapai

1 Masnur Muslih, KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), hlm. 78.

(5)

 Ketika penilaian berlangsung, pertimbangkan kondisi anak  Penilaian dilakukan secara terpadu dengan KBM

 Penilaian bisa dilakukan dalam suasana formal dan informal

 Petunjuk pelaksanaan penilaian harus jelas, gunakan bahasa yang

mudah dipahami

 Kriteria penyekoran jelas sehingga tidak menimbulkan multitafsir  Gunakan berbagai bentuk dan alat untuk menilai beragam

kompetensi

 Lakukan rangkaian aktivitas penilaian melalui : pemberian tugas,

PR, ulangan, pengamatan, dan sebagainya.

2. Bentuk dan teknik yang bisa diterapkan dalam penilaian  Penilaian kinerja (performance)

Penilaian kinerja adalah penilaian berdasarkan hasil

pengamatan penilai terhadap aktivitas siswa sebagaimana yang

terjadi. Penilaian ini biasanya digunakan untuk menilai

kemampuan siswa dalam berpidato, pembacaan puisi, diskusi,

pemecahan masalah, partisipasi siswa dalam diskusi,  Penilaian penugasan (proyek/priject)

Penilaian penugasan atau proyek merupakan penilaian untuk

mendapatkan gambaran kemampuan menyeluruh/umum secara

kontekstual, mengenai kemampuan siswa dalam menerapkan

konsep dan pemahaman mata pelajaran tertentu. Penilaian terhadap

suatu tugas yang mengandung investigasi harus selesai dalam

waktu tertentu. Investigasi dalam penugasan memuat tahapan :

perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian

data.

(6)

Penilaian hasil kerja atau produk merupakan penilaian kepada

siswa dalam mengontrol proses dan memanfaatkan/menggunakan

bahan untuk menghasilkan sesuatu, kerja praktik atau kualitas

estetik dari suatu yang mereka produksi.3

 Penilaian tes

Ada beberapa rumusan tentang tes, yaitu antara lain :

(1) tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk

memperoleh data atau keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara

yang tepat dan cepat;

(2) tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang

didinginkan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, kecerdasan, kemampuan

atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok;

(3) tes adalah penilaian yang komprehensif terhadap sesorang individu atau

keseluruhan usaha evaluasi program

(4) tes adalah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada tidaknya

hasil hasil pelajaran tertentu pada seorang murid atau kelompik murid. Tes adalah

merupakan alat atau prosedur yang dipergunakan. Alat ini dapat berbentuk tugas

atau suruhan yang harus dilaksanakan dan dapat pula berupa

pertanyaan-pertanyaan atau soal yang harus dijawab. Adapun pelaksanaannya, dapat

dilaksanakan secara lisan maupun secara tertulis. 4

Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes tertulis merupakan

tes di mana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk

tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespons dalam bentuk

menulis jawaban, tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain, seperti memberi

tanda, mewarnai, menggambarkan, dan sebagainya.5

3 Masnur Muslih, KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan, hlm. 80-85.

4 Mulyadi, Evaluasi Pendidikan, hlm. 55-56.

(7)

Teknik penilaian tertulis

Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu sebagai berikut : a. Soal dengan memilih jawaban

 Pilihan ganda

 Dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)  Menjodohkan

b. Soal dengan mensuplai-jawaban  Isian atau melengkapi

 Jawaban singkat atau pendek  Soal uraian

Tujuan penggunaan penilaian tertulis adalah sebagai berikut :

 Mendiagnosis siswa (kekuatan dan kelemahan)

 Menilai kemampuan siswa (ketrampilan, pengetahuan dan

sikap)

 Memberikan bukti atas kemampuan yang telah dicapai

 Untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran yang telah

dilakukan

 Monitoring standar pendidikan.6

Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah,

isian singkat, dan menjodohkan merupakan alat yang hanya menilai kemampuan

berpikir rendah, yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan). Tes pilihan ganda

dapat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami. Pilihan

ganda mempunyai kelemahan, yaitu peserta didik tidak mengembangkan sendiri

jawabannya, tetapi cenderung hanya memilih jawaban yang benar dan jika peserta

didik tidak mengetahui jawaban yang benar maka peserta didik akan menerka. Hal

ini menimbulkan kecenderungan peserta didik tidak belajar untuk memahami

pelajaran, tetapi menghafalkan soal dan jawabannya. Alat penilaian ini kurang

(8)

dianjurkan pemakaiannya dalam penilaian kelas karena tidak menggambarkan

kemampuan peserta didik yang sesungguhnya.

Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta

didik untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau

hal-hal yang sudah dipelajari, dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan

gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya

sendiri. Alat ini dapat menilai berbagai jenis kemampuan, misalnya

mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan alat ini

antara lain cakupan materi yang ditanyakan terbatas.

(9)

Secara umum, penilaian adalah proses sistematis pengumpulan informasi

(angka, deskripsi verbal), analisis, dan interpretasi informasi untuk memberikan

keputusan terhadap kadar hasil kerja. Dengan demikian, penilaian kelas

merupakan proses pengumpulan dan penggunaan informasi oleh guru untuk

pemberian keputusan terhadap hasil belajar siswa berdasarkan tahapan kemajuan

belajarnya sehingga didapatkan potret/profil kemampuan siswa sesuai dengan

kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum.

1. Bentuk dan teknik yang bisa diterapkan dalam penilaian  Penilaian kinerja (performance)

 Penilaian penugasan (proyek/priject)  Penilaian hasil kerja (produk/product)  Penilaian tes

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Kasful dan Hendra Harmi. 2011. Perencanaan Sistem Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Mulyadi. 2010. Evaluasi Pendidikan. Malang: Maliki Press

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Program hiburan tetap dinilai oleh responden sebagai acara yang paling banyak tampil di televisi, namun dengan kualitas yang dinilai buruk / sangat

Kemudian angka (10) yang berbunyi bahwa Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara orang atau badan hukum perdata

Meskipun menggambarkan relasi, representasi dengan graf juga dapat menggambarkan tingkat urgensi kebutuhan manusia dengan teknik pewarnaan simpul. Penulis tidak menggunakan

Hasil prediksi nilai erosi dan sedimentasi DTA Cipopokol dengan menggunakan model hidrologi ANSWERS dari kejadian hujan tanggal 8 Januari 2005 dengan intensitas 46,70

Kerangka teori tersebut meliputi tinjauan tentang Hukum Humaniter Internasional mencakup Hukum Den Haag 1899 dan 1907, Hukum Jenewa 1949 serta berisi kerangka

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa secara parsial motivasi karir dan motivasi kualitas terdapat pengaruh

Berdasarkan data pada Gambar 1.4 dapat diketahui bahwa angka kejadian Plebitis pada bulan Januari - Maret 2015 bersifat fluktuatif yaitu mengalami penurunan pada bulan Februari dan

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa responden yang berpendapat selalu berhasil dalam menelusur informasi dikarenakan buku yang dicari di katalog berhasil ditemukan,