• Tidak ada hasil yang ditemukan

305026967 Juknis BOS Tahun 2016 doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "305026967 Juknis BOS Tahun 2016 doc"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Juknis BOS Tahun 2016

Jakarta (BIB) - Pelaksanaan penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah ataus BOS pada tahun 2016 berbeda dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan Surat Edaran (SE) Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 10 Desember 2015 lalu, penyaluran dana BOS akan dilakukan oleh Provinsi dan dihitung berdasarkan jumlah siswa pada Dapodik per 15 Desember 2015.

Ada 2 poin dalam SE Nomor 7131/D/KU/2015 tentang Persiapan Pelaksanaan BOS Tahun 2016, yaitu :

1. Dana BOS pendidikan dasar dan pendidikan menengah tahun 2016 akan disalurkan dari Kas Umum Negara (KUN) ke Kas Umum Daerah (KUD) Provinsi secara triwulanan (3 bulan sekali) pada awal bulan dari setiap triwulan. Selanjutnya agar dana BOS disalurkan dari KUD Provinsi ke rekening bank satuan pendidikan paling lambat 7 hari kerja setelah dana diterima KUD Provinsi setiap triwulan.

2. Alokasi dana BOS setiap provinsi untuk pendidikan dasar dan pendidikan menengah telah dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2015 tentang Rincian APBN Tahun 2016.

Metode pencairan dana BOS merujuk pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2016. Salah satu syarat pencairan dana BOS adalah dengan melakukan dan menyiapkan Naskah Perjanjian Hibah (NPH) antara Sekolah dengan Dinas Pendidikan Provinsi atas nama Gubernur.

Untuk jenjang SD/SMP NPH antara Dinas Pendidikan Provinsi diwakilkan langsung kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Sedangkan NPH antara Dinas Pendidikan Provinsi dengan sekolah menengah (SMA/SMK) dilakukan dengan Kepala Sekolah masing-masing.

Besaran dana BOS yang diterima sekolah pada tahun 2016 adalah :

SD/MI/SDLB : Rp. 800.000,00 per siswa per tahun;

SMP/MTs/SMPLB : Rp. 1.000.000,00 per siswa per tahun;

SMA/MA/SMK/SMLB : Rp. 1.400.000,00 per siswa per tahun.

Proses pencairan dana BOS dilakukan selama 4 triwulan, yaitu; Januari-Maret pencairan dilakukan pada bulan Januari 2016, April-Juni pencairan pada April 2016, Juli-September pencairan berlangsung pada bulan Juli dan Oktober-Desember dilakukan pencairan pada bulan Oktober 2016.

Penyaluran dana BOS di daerah terpencil dan sulit akses dilakukan per 6 bulan sekali, yakni Januari-Juni dan Juli-Desember yang dicairkan pada awal semester.

Catatan : untuk sekolah di daerah khusus yang memiliki siswa kurang dari 60 orang, tetap akan menerima dana BOS sebesar 60 siswa per tahun.

Sekolah khusus yang dimaksud adalah :

1. sekolah di daerah khusus yang ditetapkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi;

2. sekolah satu atap (SATAP), SLB, SDLB, dan SMPLB;

3. sekolah di daerah kumuh/pinggiran yang peserta didiknya tidak dapat tertampung pada satuan pendidikan lain di sekitarnya.

4. bagi sekolah swasta minimal sudah memiliki izin operasional selama 3 tahun berjalan. Ada pengecualian bagi sekolah khusus atau sekolah berkategori kecil, yaitu :

sekolah swasta yang sudah menerapkan iuran mahal;

sekolah swasta yang izin operasionalnya kurang dari 3 tahun;

sekolah yang tidak diminati oleh masyarakat sekitar karena kurang berkembang;

sekolah yang membatasi jumlah siswa untuk mendapatkan kebijakan khusus dana BOS;

sekolah swasta yang tidak bersedia menerima kebijakan alokasi minimal.

Mekanisme penyaluran dana BOS bagi sekolah kecil dengan kebijakan khusus adalah:pertama: Tim BOS Kabupaten/Kota memverifikasi sekolah yang sesuai kriteria/syarat sekolah kecil. Kedua; Tim BOS Kabupaten/Kota merekomendasikan dan mengusulkan kepada Tim BOS Provinsi, dan ketiga, Tim BOS Provinsi menetapkan sekolah kecil berdasarkan rekomendasi tersebut. Tim BOS Provinsi juga berhak menolak rekomendasi apabila tidak sesuai dengan kriteria dan syarat yang telah ditentukan.

Total dana BOS pada tahun 2016 sebesar Rp. 43.923.573.800.000,00 atau terbilang Empat Puluh Tiga Triliun Sembilan Ratus Dua Puluh Tiga Miliar Lima Ratus Tujuh Puluh Tiga Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah.

Ada kewajiban sekolah yang menerima dana BOS, yaitu :

harus dan wajib menyampaikan informasi jumlah dana BOS yang diterima secara tertulis kepada orang tua siswa, dan di papan pengumuman;

(2)

membebaskan iuran atau pungutan bagi orang tua siswa. Ketentuan Sekolah Penerima Dana BOS

Bagi sekolah negeri dan sekolah swasta wajib mematuhi ketentuan berikut ini : 1. semua sekolah negeri yang terdata dalam Dapodikdasmen wajib menerima BOS

2. semua sekolah swasta yang terdata dalam Dapodikdasmen dan sudah memiliki izin operasional minimal 3 tahun, berhak menerima BOS. [Sekolah swasta berhak menolak dana BOS dengan terlebih dahulu melakukan persetujuan orang tua siswa, dengan menjamin kelangsungan pendidikan siswa miskin]

3. semua sekolah negeri dilarang melakukan pungutan kepada orang tua/wali murid

4. sekolah swasta yang menerima dana BOS dan masih melakukan pungutan iuran sekolah wajib mematuhi dan mengikuti Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2012 tentang Pungutan dan Sumbangan Biaya Pendidikan pada Satuan Pendidikan Dasar

5. sekolah dapat menerima sumbangan yang bersifat sukarela dari masyarakat dan orang tua/wali murid yang tergolong mampu

6. Pemerintah Daerah harus mengendalikan dan mengawasi pungutan dan sumbangan yang diterima sekolah agar mengikuti prinsip nirlaba (tidak cari untung) dan dikelola secara transparan dan akuntabel

7. Menteri dan Kepala Daerah dapat membatalkan pungutan yang dilakukan sekolah apabila sekolah melanggar peraturan perundang-undangan dan di nilai meresahkan masyarakat.

Tanggung Jawab Sekolah

Sementara itu, ada 16 tugas dan tanggung jawab sekolah penerima dana BOS, yaitu : 1. mengisi, mengirim dan meng-update data pokok pendidikan di Dapodikdasmen 2. memastikan data yang masuk di Dapodikdasmen sesuai dengan kondisi riil 3. memverifikasi jumlah dana yang diterima dengan data siswa yang ada

4. mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelola oleh sekolah dan RKAS di papan pengumuman sekolah

5. mengumumkan penggunaan dana BOS di papan pengumuman sekolah

6. menginformasikan secara tertulis rekapitulasi penerimaan dan penggunaan dana BOS kepada orang tua siswa

7. bertanggungjawab atas penggunaan dana BOS yang diterima

8. membuat form register penutupan kas dan berita acara pemeriksaan kas

9. membuat laporan realisasi penggunaan dana BOS Triwulanan di tiap akhir triwulan dan disimpan di sekolah untuk keperluan monitoring dan audit

10. memasukkan data penggunaan dana BOS setiap triwulan ke laporan online

11. membuat laporan tahunan penggunaan dana BOS untuk diserahkan ke SKPD Pendidikan Kabupaten/Kota

12. melakukan pembukuan secara tertib

13. memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat 14. memasang spanduk bebas pungutan menjelang dan selama masa PPDB

15. sekolah negeri wajib melaporkan hasil pemberian barang investasi dari dana BOS ke SKPD Pendidikan Kabupaten/Kota

16. menandatangani surat pernyataan tanggung jawab penggunaan dana BOS.

Catatan :

penetapan jumlah siswa penerima dana BOS tahun 2016, untuk periode Januari-Maret berdasarkan data Dapodikdasmen per tanggal 15 Desember 2015, periode April-Juni berdasarkan Dapodikdasmen 1 Maret 2016, periode Juli-September berdasarkan Dapodikdasmen 1 Juni 2016 dan periode Oktober-Desember berdasarkan Dapodikdasmen 21 September 2016.

alokasi dana BOS final untuk perhitungan lebih/kurang ditetapkan dengan dasar sebagai berikut, yakni Triwulan I berdasarkan Dapodikdasmen tanggal 30 Januari 2016; Triwulan II berdasarkan Dapodikdasmen tanggal 30 April 2016; dan Triwulan III & Triwulan IV berdasarkan Dapodikdasmen tanggal 30 Oktober 2016.

Sementara itu ketentuan lainnya pada proses penerimaan dana BOS oleh sekolah, apabila terjadi perpindahan siswa maka dana BOS triwulan berjalan menjadi hak sekolah asal. Dan revisi jumlah siswa baru akan dilakukan pada triwulan berikutnya.

Dan apabila terjadi kelebihan jumlah salur akaibat kesalahan data pada triwulan I hingga triwulan III maka akan diperhitungkan pada triwulan berikutnya. Sementara apabila ada kelebihan salur pada triwulan IV harus dikembalikan ke KUD (Kas Umum Daerah) Provinsi.

(3)

Bila ada sisa dana sekolah di akhir tahun anggaran akan menjadi milik sekolah untuk digunakan bagi kepentingan sekolah sesuai dengan program sekolah tersebut.

Ketentuan lainnya yang harus diperhatikan adalah, bahwa penyaluran dana BOS termasuk penyaluran dana cadangan disalurkan tidak boleh melewati tahun anggaran berjalan.

Soal tata cara pengambilan dana BOS di rekening, dapat dilakukan oleh bendahara sekolah atas persetujuan Kepala Sekolah dan dilakukan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan dengan menyisakan saldo sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.

Dana BOS tidak harus habis dipergunakan pada waktu anggaran tahun berjalan, tetapi bisa digunakan sesuai kebutuhan berdasarkan kebutuhan yang tertuang dalam RKAS.

PENGGUNAAN DANA BOS 2016

Ada 13 item yang boleh digunakan sekolah pada dana BOS tahun 2016, yaitu :

1. Pengembangan Perpustakaan : prioritas utama adalah membeli buku teks pelajaran sesuai dengan kurikulum yang digunakan oleh sekolah, baik pembelian buku yang baru, mengganti yang rusak, dan membeli kekurangan agar tercukupi rasio satu siswa satu buku. Buku teks yang dibeli adalah yang telah dinilai dan ditetapkan HET-nya (harga eceran tertinggi) oleh Kemdikbud. Pembelian buku didasarkan pada pengayaan dan referensi untuk memenuhi SPM (standar pelayanan minimal). Selain itu dapat juga dilakukan pengayaan dengan berlangganan koran, majalah/publikasi berkala yang terkait dengan pendidikan (offline/online), pemeliharaan buku/koleksi perpustakaan, peningkatan kompetensi pustakawan, pengembangandatabase perpustakaan, pemeliharaan dan pembelian AC perpustakaan. Biaya untuk pengembangan perpustakaan minimal 5% dari total anggaran operasional sekolah.

(4)

bulanan). Standar honor operator dapodikdasmen mengikuti standar biaya, atau ketentuan dan kewajaran yang berlaku di daerah sesuai dengan beban kerja. Kegiatan lainnya adalah pembuatan spanduk sekolah bebas biaya pungutan.

3. Pembelajaran dan Ekstrakurikuler : membeli alat peraga IPA yang diperlukan sekolah untuk memenuhi SPM di tingkat SD, mendukung penyelenggaraan PAKEM di SD, mendukung penyelenggaraan pembelajaran kontekstual di SMP, pengembangan pendidikan karakter/penumbuhan budi pekerti, pembelajaran remedial dan pengayaan, pemantauan persiapan ujian, pembiayaan ekskul olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka dan palang merah remaja. Selain itu juga pembiayaan usaha kesehatan sekolah (UKS), pendidikan dan pengembangan sekolah sehat, aman, ramah anak dan menyenangkan. Membiayai lomba yang tidak dibiayai Pemerintah/Pemerintah Daerah (biaya pendaftaran, akomodasi dan transportasi), honor mengajar tambahan diluar jam kewajiban mengajar dan transportasinya.

4. Ulangan dan Ujian : biaya ulangan harian/tengah semester/akhir semester/kenaikan kelas, dan ujian sekolah. Komponen yang dapat dibayarkan adalah; fotocopy penggandaan soal, fotocopy laporan hasil ujian untuk disampaikan kepada kepala sekolah, serta ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan orang tua/wali murid, biaya transport pengawas ujian yang ditugaskan diluar sekolah tempat mengajar yang tidak dibiayai oleh Pemerintah/Pemerintah Daerah.

5. Pembelian Bahan Habis Pakai : buku tulis, kapur tulis, pensil, spidol, kertas, bahan praktikum, buku induk peserta didik, buku inventaris; alat tulis kantor (termasuk tinta printer, CD dan flash disk); minuman dan makanan ringan untuk kebutuhan sehari-hari di sekolah; pengadaan suku cadang alat kantor; ala-alat kebersihan dan alat listrik.

6. Langganan Daya dan Jasa : langganan listrik, air dan telepon (termasuk pasang instalasi baru bila ada jaringan); langganan internet pasca/prabayar, baik dengan fixed modem maupun mobile modem (termauk pasang baru bila ada jaringan); batas maksimal pembelian paket voucher mobile modem sebesar Rp. 250.000,00 per bulan, sedangkan langganan biaya fixed modem sesuai dengan kebutuhan sekolah. Membeli genset atau jenis lainnya yang lebih cocok di daerah tertentu jika di sekolah tidak ada jaringan listrik (termasuk perlengkapan pendukungnya).

7. Perawatan/Rehab dan Sanitasi : pengecatan, perbaikan atap bocor, perbaikan pintu dan jendela; perbaikan mebeler, termasuk pembelian meja dan kursi peserta didik/guru jika meja dan kursi yang ada sudah tidak berfungsi atau jumlahnya kurang mencukupi kebutuhan; perbaikan sanitasi sekolah (kamar mandi dan WC) untuk menjamin kamar mandi dan WC siswa berfungsi dengan baik. perbaikan saluran pembuangan dan saluran air hujan; perbaikan lantai ubin/keramik dan perawatan fasilitas sekolah lainnya.

8. Pembayaran Honor Bulanan : pembayaran guru honorer (hanya untuk memenuhi SPM), tenaga administrasi, pegawai perpustakaan, penjaga sekolah, petugas satpam, petugas kebersihan dengan batas maksimum pembayaran honor bulanan sekolah negeri adalah 15% dari total anggaran dana BOS. Pengangkatan pegawai honor baru harus mendapatkan pertimbangan dan persetujuan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

9. Pengembangan Profesi GTK : kegiatan KKG/MGMP dan KKS/MKKS sekolah yang mendapat hibah/block grant pengembangan KKG/MGMP atau sejenisnya pada tahun anggaran yang sama hanya boleh menggunakan dana BOS untuk transport kegiatan bila tidak disediakan; menghadiri seminar peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan (biaya pendaftaran dan akomodasi apabila seminar diadakan diluar satuan pendidikan); mengadakan workshop peningkatan mutu, biaya yang dapat dibayarkan adalah fotocpy serta konsumsi peserta workshop yang diadakan di sekolah dan biaya nara sumber dari luar sekolah dengan mengikuti standar biaya umum (SBU) daerah; dana BOS tidak boleh digunakan untuk biaya kegiatan yang sama yang telah dibiayai oleh Pemerintah/Pemerintah Daerah.

10.Membantu Siswa Miskin : hanya bagi siswa miskin yang tidak dapat bantuan sejenis dari sumber lainnya, misalnya PIP (Program Insonesia Pintar).

11.Pengelolaan Sekolah : penggandaan laporan dan surat-menyurat, insentif bagi tim penyusun laporan BOS, biaya transportasi dalam rangka mengambil dana BOS di bank/kantor pos, transportasi dalam rangka koordinasi dan pelaporan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, biaya pertemuan dalam rangka penyusunan RPS/RKT/RKAS, kecuali untuk pembayaran honor.

(5)

resmi, proses pengadaan barang mengikuti peraturan yang berlaku, peralatan harus di catat sebagai inventaris sekolah.

13.Biaya Lainnya : peralatan pendidikan yang mendukung kurikulum yang diberlakukan pemerintah; mesin ketik; peralatan UKS dan obat-obatan; penanggulangan dampak darurat bencana, khusus selama masa tanggap darurat.

000

----Ketentuan Prioritas Penggunaan Dana BOS

Dana BOS harus digunakan dengan menentukan prioritas utama untuk kegiatan dalam hal

operasional sekolah. Bagi sekolah yang menerima DAK (Dana Alokasi Khusus) tidak boleh lagi menggunakan dan BOS untuk peruntukan yang sama. Tapi jika dana BOS tidak cukup, maka sekolah dapat mempertimbangkan sumber pendapatan lain.

Untuk pembayaran transportasi dan uang lelah guru PNS yang bertugas di luar kewajiban jam mengajar harus mengikuti SBU (standar biaya umum) dari Pemda.

Sementara itu bunga bank atau jasa giro akibat adanya dana di rekening sekolah menjadi milik sekolah dan digunakan untuk keperluan sekolah (Surat Edaran Dirjen Perbendaharaan Nomor S-5965/PB/2010 tanggal 10 Agustus 2010 prihal Pemanfaatan Bunga Bank yang berasal dari dana BOS di rekening satuan pendidikan).

LARANGAN PENGGUNAAN DANA BOS

Ada beberapa hal dibawah ini yang tidak boleh digunakan dana BOS oleh sekolah, yaitu :

1. disimpan dengan maksud di-bunga-kan 2. dipinjamkan kepada pihak lain

3. membeli software pelaporan keuangan BOS atau software sejenis

4. membiayai kegiatan yang bukan prioritas sekolah dan perlu biaya besar, seperti studi banding, tur studi dan sejenisnya

5. membayar iuran kegiatan kecuali untuk menanggung biaya keikutsertaan dalam kegiatan tersebut

6. membayar bonus dan transport rutin guru

7. membeli pakaian/seragam/sepatu bagi guru/siswa untuk kepentingan pribadi 8. rehabilitasi sedang dan berat

9. membangun gedung/ruangan baru

10. membeli LKS dan bahan/peralatan yang tidak mendukung proses pembelajaran 11. menanamkan saham

12. membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber lain secara penuh/wajar

13. membiayai kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan operasional sekolah, seperti upacara/acara keagamaan, dan iuran dalam rangka upacara peringatan hari besar nasional 14. membiayai kegiatan terkait program BOS yang diselenggarakan lembaga diluar SKPD

Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota dan Kemdikbud

15. membayar honorarium kepada guru dan tenaga kependidikan atas tugas/kegiatan yang sudah merupakan tugas pokok dan fungsi yang telah diatur dalam peraturan perundangan yang berlaku, termasuk pembayaran honorarium bagi panitia untuk kegiatan-kegiatan yang sudah menjadi tufoksi satuan pendidikan/guru.

000

----Mekanisme Pembelian Barang Dan Jasa

Untuk pembelian barang dan jasa dari dana BOS dilakukan mekanisme sebagai berikut :

menggunakan prinsip keterbukaan dan ekonomis sesuai peraturan yang berlaku, melalui membandingkan harga penawaran dengan harga pasar dan negosiasi

memperhatikan kualitas barang/jasa, ketersediaan dan kewajaran harga

membuat laporan singkat tertulis tentang penetapan penyedia barang/jasa

diketahui oleh Komite Sekolah

(6)

Pencatatan Inventaris Dari Pembelian Dana BOS

Setiap proses transaksi pembelian dari dana BOS wajib dilakukan hal-hal sebagai berikut :

barang hasil pemberian harus dicatat dalam buku penerimaan barang

seluruh barang inventaris yang telah di catat penerimaannya, selanjutnya harus dicatatkan dalam buku inventaris barang

sekolah melaporkan hasil pembelian barang inventaris ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota membuat rekap hasil pembelian barang inventaris untuk disampaikan ke Dinas Pendidikan Provinsi

berdasarkan laporan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Provinsi membuat Beriata Acara Serah Terima Aset yang di tandatangani Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

RINCIAN ALOKASI DANA BOS PER PROVINSI TAHUN 2016

NO

PROVINSI

JUMLAH (RP.)

(01)

(02)

(03)

1

Aceh

868.655.400.000,00

2

Sumatera Utara

2.993.016.000.000,00

3

Sumatera Barat

1.052.632.800.000,00

4

Riau

1.196.172.400.000,00

5

Jambi

611.813.200.000,00

6

Sumatera Selatan

1.533.592.600.000,00

7

Bengkulu

368.675.600.000,00

8

Lampung

1.378.888.000.000,00

9

DKI Jakarta

1.568.210.800.000,00

10

Jawa Barat

7.589.657.200.000,00

11

Jawa Tengah

5.216.983.400.000,00

12

DI Yogyakarta

558.407.600.000,00

13

Jawa Timur

5.329.536.600.000,00

14

Kalimantan Barat

947.161.400.000,00

15

Kalimantan Tengah

450.751.000.000,00

16

Kalimantan Selatan

588.821.800.000,00

17

Kalimatan Timur

659.020.600.000,00

18

Sulawesi Utara

494.820.200.000,00

19

Sulawesi Tengah

755.477.000.000,00

20

Sulawesi Selatan

1.710.680.600.000,00

21

Sulawesi Tenggara

568.363.400.000,00

22

Bali

759.414.800.000,00

23

Nusa Tenggara Barat

841.645.000.000,00

24

Nusa Tenggara Timur

1.282.338.000.000,00

25

Maluku

411.463.200.000,00

26

Papua

560.234.600.000,00

27

Maluku Utara

277.003.400.000,00

28

Banten

1.905.302.600.000,00

29

Kepulauan Bangka Belitung

244.274.400.000,00

30

Gorontalo

224.499.400.000,00

31

Kepulauan Riau

321.829.400.000,00

32

Papua Barat

208.744.400.000,00

33

Sulawesi Barat

276.005.000.000,00

34

Kalimantan Utara

128.935.200.000,00

~

Dana Cadangan

218.546.800.000,00

Referensi

Dokumen terkait

Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap

Contoh antioksidan ini adalah enzim SOD yang berfungsi sebagai pelindung hancurnya sel-sel dalam tubuh serta mencegah proses peradangan karena radikal bebas.

As a rule, snow tires are manufactured with large empty areas in their tread so that they will have more traction on snow than normal tires where regular all season type tires are

Students who graduate with a business degree usually go to work immediately after graduation; business related jobs are always in demand and online business degree programs have make

Menentukan pola sebuah barisan bilangan PG 26 Menentukan rumus suku ke-n barisan bilangan PG 27 Menentukan suku ke-n pada barisan Aritmetika PG 28 Menentukan suku ke-n pada

cc Praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian Praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian

Berdasarkan definisi tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa empati adalah suatu keadaan emosional yang dimiliki oleh sese- orang untuk memahami kondisi,

Pembelajaran sains dan teknologi dipandang memiliki banyak konsep dan materi pembelajaran yang dapat digunakan untuk membentuk karakter dan budaya santun. Sebagai contoh mata