• Tidak ada hasil yang ditemukan

192307967 Manfaat Kulit Singkong Yang Menguntungkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "192307967 Manfaat Kulit Singkong Yang Menguntungkan"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Manfaat Kulit Singkong yang

Menguntungkan

http://bisnisukm.com/manfaat-kulit-singkong-yang-menguntungkan.html

Hampir semua bagian dari pohon singkong bisa dimanfaatkan mulai dari umbi hingga daunnya. Umbi Singkong biasanya hanya diambil dagingnya dan untuk digoreng atau direbus. Sedangkan kulitnya dibuang begitu saja atau di jadikan makanan untuk hewan ternak. Kulit singkong selama ini memang sering disepelekan dan dianggap sebagai limbah dari tanaman singkong. Padahal, kulit singkong ini memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi yang dapat dikonsumsi pula oleh manusia. Presentase jumlah limbah kulit bagian luar sebesar 0,5-2% dari berat total singkong segar dan limbah kulit bagian dalam sebesar 8-15%. Sampah kulit singkong termasuk dalam kategori sampah organik karena sampah ini dapat terdegradasi (membusuk/hancur) secara alami. Pengolahan limbah kulit singkong dapat dimanfaatkan sebagai:

Kompos

Kulit singkong dapat diproses menjadi pupuk organik yang kemudian disebut sebagi pupuk kompos. Menurut penelitian (Ankabi, 2007) kompos kulit singkong bermanfaat sebagai sumber nutrisi bagi tumbuhan dan berpotensi sebagai insektisida tumbuhan.

Pakan ternak

Kulit singkong sebagai pengganti rumput lapang. Karena kulit singkong yang mengandung karbohidrat tinggi dapat dengan cepat menggemukkan hewan ternak.

Bio energi

Kulit singkong bisa berpotensi untuk diproduksi menjadi bietanol yang digunakan sebagai pengganti bahan bakar minyak. Teknologi pembuatan bioetanol dari limbah kulit singkong melalui proses hidrolisa asam dan enzimatis merupakan suatu alternatif dalam rangka mendukung program pemerintah tentang penyediaan bahan bakar non migas yang terbarukan yaitu BBN ( bahan bakar nabati ) sebagai pengganti bensin.

(2)

Kulit singkong dapat menjadi olahan kuliner yaitu keripik kulit singkong, yang tak kalah sedap dengan umbi singkong itu sendiri. Bahan dasar yang lebih murah, namu rasa tak mau kalah. Mayoritas kulit singkong hanya dijual kepada peternak sapi atau kambing, sebagai makanan tambahan dengan harga rendah. Manfaat kulit singkong yang menguntungkan inilah peluang bisnis Anda, karena begitu banyak kandungan dan manfaat dari kulit singkong. Anda dapat berkreasi dalam sistem pengolahannya, agar limbah kulit singkong tersebut dapat menjadi hasil olahan yang mempunyai nilai jual tinggi dan yang pasti menguntungkan. Limbah singkong tersebut yang pasti dapat dengan mudah Anda peroleh dari industri rumahan yang memiliki bisnis singkong goreng ataupun keripik singkong misalnya. Biasanya mereka mempunyai sampah kulit singkong yang banyak, dan mereka sendiripun tidak sempat untuk mengolahnya kembali. Jadi manfaatkanlah potensi ini sebagai peluang usaha kuliner yang inovatif dan menyehatkan.

info terkait :

- Ebook Peluang Bisnis Aneka Olahan Ubi Kayu - Potensi Singkong Sebagai Ladang Berbisnis - Bukan Sekedar Makanan “Ndeso”

- Brownies dari Tepung Singkong - Nikmatnya “Singkong Keju”

- Kriuk…kriuk…Keripiik Singkong Rasa Gadung - Bika Singkong, Lezat dan Menguntungkan

- “Mocaf” Promadona Tepung, Alternatif Pengganti Terigu

(3)

Potensi Singkong Sebagai Ladang Berbisnis

http://bisnisukm.com/potensi-singkong-sebagai-ladang-berbisnis.html

Singkong merupakan tanaman rakyat yang dapat dikatakan makanan pokok selain nasi oleh masyarakat Indonesia. Bukan hanya bagian umbi saja yang dapat dimanfaatkan atau dikonsumsi, namun daun, kulit dan batangnya pun dapat dimanfaatkan. Bila dapat mengolahnya dengan baik dan benar, bisa jadi hal ini merupakan peluang bisnis yang menguntungkan bagi Anda.

Umbi singkong diminati hampir di semua wilayah tanah air, Umbi singkong juga dikenal sebagai makanan pokok di daerah tertentu. Di beberapa daerah, singkong (manihot utilissima) dikenal dengan berbagai nama, seperti ubi kayee (Aceh), kasapen (Sunda), tela pohong (Jawa), tela belada (Madura), lame kayu (Makassar), pangala (Papua), dan lain-lain. Tanaman singkong sangat mudah tumbuh. Tumbuhan yang berasal dari Amerika Tropis ini banyak ditanam di pekarangan, tanggul, ataupun sawah. Cara untuk menanam tanaman ini, dapat dilakukan dengan stek batang singkong tua.

Menurut pakar tanaman obat, Prof Hembing Wijayakusuma, efek farmakologis dari singkong adalah sebagai antioksidan, antikanker, antitumor, dan menambah napsu makan. Bagian yang umum dipakai pada tanaman ini adalah daun dan umbi. Untuk umbi singkong sendiri, memiliki kandungan kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C, dan amilum. Daun singkong mengandung vitamin A, B1 dan C, kalsium, kalori, fosfor, protein, lemak, hidrat arang, dan zat besi. Sementara kulit batangnya mengandung tannin, enzim peroksidase, glikosida, dan kalsium oksalat.

(4)

Begitu banyak manfaat dari singkong, dalam pengolahannyapun tidak terlalu sulit. Singkong yang mudah ditanam dan sangat mudah diperoleh. Hal inilah yang dapat kita jadikan potensi singkong sebagai ladang bisnis yang menjanjikan. Beraneka ragam olahan dari singkong kini banyak kita temui dengan bentuk dan rasa yang variatif tapi juga menyehatkan. Seperti :

1. Keripik singkong

2. Brownies

3. Es krim

4. Gatot

5. Tiwul

6. Tape

7. Aneka macam kue

8. Mocaf atau modifikasi cassava

9. Nah, kini giliran Anda yang berkreasi untuk menjadikan hidangan singkong yang lebih menarik lagi.

Kulit Singkong Lezat, Bergizi dan Bernilai

Jual Tinggi

(5)

Pemberdayaan limbah singkong, dalam mengolah menjadi keripik kulit singkong, merupakan salah satu bentuk untuk mengatasi limbah kulit singkong.

Jika selama ini kita telah mengetahui bahwa umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat, demikian juga dengan daun singkong yang telah dimanfaatkan sebagai bahan makanan kita karena mengandung protein dan zat besi. Lalu bagaimana dengan kulit singkong? Bagian dari kulit singkong (bukan kulit ari) sering kali disepelekan dan dianggap sebagai limbah dari tanaman singkong, padahal kulit singkong ini juga masih memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi.

Kulit singkong ini termasuk dalam kategori sampah organik, karena sampah ini dapat terdegradasi (membusuk atau hancur) secara alami. Untuk pengolahan limbah singkong selama ini biasanya dimanfaatkan sebagai kompos, makan ternak, dan sebagai bio energi. Pemanfaatan tersebut dikarenakan kulit singkong yang memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, dan karena kandungan inilah maka dapat juga dikonsumsi oleh manusia.

Di tangan seorang yang kreatif limbah kulit singkong ini, dapat diubah menjadi olahan kuliner yang lezat, bergizi dan memiliki nilai jual yang tinggi.

Cara pembuatan keripik kulit singkong, mudah dan praktis. Kulit singkong yang telah di kupas kemudian dibersihkan dan dicuci hingga bersih. Setelah dicuci, kulit singkong di masak hingga berwarna kecoklatan. Kulit singkong kemudian di cuci kembali, dan direndam dengan air garam dan campuran penyedap rasa. Merendam kulit singkong biasanya antara dua hingga tiga hari, dengan air rendaman diganti tiap harinya.

Setelah bumbu meresap, kulit singkong yang direndam kemudian di keringkan di bawah terik matahari. Butuh dua hari dalam proses pengeringan, sebelum keripik kulit singkong ini digoreng. Keripik kulit singkong yang sudah digoreng, rasanya mirip seperti keripik paru ataupun keripik ubi singkong. Selain gurih dan renyah, rasa pahit yang dihasilkan dari getah singkong tidak terasa akibat proses rendaman selama 3 hari.

(6)

Karbon Aktif dari Kulit Singkong

http://sains.kompas.com/read/2009/11/17/09123493/karbon.aktif.dari.kulit.singkong Selasa, 17 November 2009 | 09:12 WIB

i SEMARANG, KOMPAS.com — Deby Jannati (16) dan Shona Mazia (17), siswa SMA

Semesta Semarang, Jawa Tengah, membuktikan bahwa kulit singkong dapat dijadikan bahan karbon aktif. Karbon aktif itu mampu menyerap 99,98 persen kandungan tembaga dalam air limbah.

Deby dan Shona, yang mewakili Indonesia, meraih juara pertama dalam ajang Mostratec di Novo Hamburgo, Brasil, yang berlangsung pada 24-31 Oktober. Ajang itu diikuti siswa sekolah menengah atas dari 22 negara di Asia, Eropa, dan Amerika Latin. Ada 274 proyek siswa yang dipertandingkan.

”Biasanya karbon aktif dibuat dari batok kelapa. Ternyata, kulit singkong yang selama ini kurang dimanfaatkan juga mengandung karbon,” kata Shona.

Ia secara tidak sengaja mengetahui dari tugas sekolah temannya bahwa kulit singkong

mengandung 59,31 persen karbon. Ia sering melihat karbon aktif digunakan untuk menjernihkan air di kamar mandi asrama sekolah.

”Saya pikir, kulit singkong juga bisa dibuat karbon aktif. Selain dapat meningkatkan nilai ekonomis kulit singkong, pembuatan karbon aktif dari kulit singkong lebih ramah lingkungan,” kata Shona.

(7)

Setelah diuji dengan atomic absorption spectrophotometer, karbon aktif yang dihasilkan ternyata dapat menyerap 99,98 persen kandungan tembaga (Cu). Hasil uji laboratorium, sebanyak 20 mililiter limbah sintetis yang mengandung CuSO4 mampu dijernihkan dengan 2 gram karbon aktif kulit singkong dalam waktu 40 menit.

”Tidak hanya untuk penjernih air, karbon aktif juga digunakan untuk obat diare. Kami ingin ada yang melanjutkan penelitian ini supaya dapat diaplikasikan dalam kehidupan,” kata Shona. (UTI)

Sampah Kulit Singkong

http://buzzysuck.blogspot.com/2008/12/sampah-kulit-singkong.html

Singkong merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm,tergantung dari jenis singkong yang ditenam.Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan.Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin protein.Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung asam amino metionin.

Nah,kalau daun dan isinya begitu bermanfaat dan sangat bernutrisi tinggi untuk kita bagaimanakah dengan kulitnya?Apakah kulit singkong hanya sebagai limbah/sampah dari singkong?Hal ini sering kali disepelekan oleh sebagian besar orang,namun ternyata selain dianggap sebagai limbah dari tanaman singkong,kulit singkong memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi yang dapat digunakan sebagai sumber bagi ternak.

Selengkapnya dibahas dalam poin-poin berikut ; I.DESKRIPSI

Berdasarkan bentuknya sampah digolongkan menjadi sampah organik,anorganik,dan sampah berbahaya.

Maka kulit singkong ini tergolong dalam sampah Organik karena sampah ini dapat terdegradasi (membusuk/hancur) secara alami.

Selama ini 70% dari jumlah volume total sampah di Indonesia merupakan jenis sampah

organik.Oleh karena pengolahan dari sampah yang dapat terdegradasi ini sangat membantu dan meminimalisasi sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir.

Selama ini pengolahan persampahan,terutama di perkotaan ,tidak berjalan dengan efisien dan efektif karena pengelolaan sampah bersifat terpusat.Misalnya saja,seluruh sampah dari kota Jakarta harus dibuang di tempat pembuangan akhir di daerah Bantar Gebang Bekasi.Dapat dibayangkan berapa ongkos yang harus dikeluarkan untuk ini.Belum lagi,sampah yang dibuang masih tercampur antara sampah organik dan anorganik.Padahal,dengan mengelola sampah besar ditingkat lingkungan terkecil seperti RT atau RW,dengan membuatnya menjadi kompos maka paling tidak volume sampah dapat dikurangi.Apalagi kulit singkong sering dianggap remeh dan menjadi limbah rumah tangga padahal ada banyak menfaat yang didapat dari kulit singkong. II.DAMPAK

(8)

negative.Dampak negative yang dapat timbul adalah jika kita membakar sampah asal-asalan karena dapat mengganggu kesehatan.

Masalah lain dari sampah organik/limbah kulit singkong adalah kelembapannya.Sampah basah mengakibatkan partikel-partikel yang tidak terbakar berterbangan juga berakibat terjadi reaksi yang menghasilkan hidrokarbon berbahaya.Partikel-partikel yang tak terbakar akan terlihat sebagai awan dalam asap.

III.MANFAAT

Kulit singkong merupakan limbah dari singkong yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi yang dapat digunakan sebagai sumber bagi ternak.Persentase jumlah limbah kulit bagian luar sebesar 0,5-2% dari berat total singkong segar dan limbah kulit bagian dalam sebesar 8-15%.Peningkatan efisiensi pemanfaatan bahan makanan dapat dilakukan melalui berbagai teknologi pengolahan pakan yaitu pencampuran hijauan atau limbah pertanian dengan konsentrat menjadi wafer ransom komplit.

Penelitian ini bertujuan unuk mengetahui sifat fisik dan palabilitas wafer ransom komplit untuk domba yang menggunakan kulit singkong sebagai pengganti rumput lapang.Sifat fisik yang di ukur adalah kadar air.,daya serap air,pengembangan tebal,kecepatan dan keteguhan

lentur.Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan ransom dan 3 kali ulangan.

(Steel dan Torrie,1993)

Hasil penelitian menunjukkan bahwaw perlakuan memberikan pengaruh terhadap nilai kadar air,daya serap air,pengembangan tebal dan kerapatan,namun tidak berpengaruh terhadap nilai keteguhan lentur.Rataan nilai kadar air berkisar 10,060-13,137%,rataan nilai daya serap air berkisar 82,490-169,780^,rataan nilai kerapatan berkisar 0,855-0,870 g/cm3,dan rataan nilai keteguhan lentur berkisar 46,83-48,66 kg/cm2.

Kisaran hasil pengujian palatabilitas dari konsumsi bahan kering berkisar 769-866

gr/hari.Berdasarkan hal tersebut memanfaatkan limbah kulit singkong sebagai pengganti rumput lapang dalam ransom komplit domba bentuk wafer dapat dilakukan sampai taraf 30%.

Selain itu masih banyak lagi pemanfaatan dari limbah kulit singkong yaitu kompos,obat cacingan dan dapat dibuat kerupuk.

IV.CARA PENGOLAHAN 1.Pupuk (bioteknologi)

Sisa kulit singkong dicacah kecil-kecil,diletakkan di dalam kotak kayu yang diberi air gula merah,disiram diatasnya,lalu tunggu beberapa hari ...tanpa terkena sinar matahari.Setelah beberapa hari (±2 minggu),disaring dengan adukan pasir,dan yang halus itulah yang dijadikan pupuk.

2.Obat cacing

(9)

Olahan Kulit Singkong Mujarab Redam

Ledakan Elpiji

http://www.tribunnews.com/2010/08/03/olahan-kulit-singkong-mujarab-redam-ledakan-elpiji

Tribunnews.com - Selasa, 3 Agustus 2010 09:18 WIB

Kompas.com

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Di tengah ketakutan masyarakat atas banyaknya ledakan tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram (kg), ilmuwan kelahiran Surabaya yang kini menjadi

pengusaha, Randall Hartoyo Laksono, berhasil menciptakan formula pemadam ledakan elpiji. Cairan yang mampu meredam api dalam hitungan detik itu dihasilkan dari formulasi kulit singkong, sehingga ramah lingkungan. Temuan itu tak akan dikomersialkan, namun dihibahkan ke pemerintah untuk diproduksi massal sebagai pelengkap (aksesori) tabung elpiji.

Direktur PT Sanindo Perkasa Abadi (SPA) Winardi Nyoto mengatakan, selama ini belum ada solusi ketika terjadi kebakaran atau ledakan akibat tabung gas elpiji. “Oleh karena itu kita

tergerak memberikan formula ini ke pemerintah. Ini agar masyarakat kita lebih merasa aman dan nyaman dalam menggunakan elpiji atau apa saja yang berhubungan dengan benda yang rentan terhadap ledakan atau kebakaran,” kata Winardi, Senin (2/8/2010).

Formula itu berupa zat olahan dari kulit singkong yang telah diubah menjadi cairan tanpa bau dan tanpa warna. Selanjutnya, cairan itu bisa mematikan api yang membara. Bahkan mampu mengubah bahan kayu, kertas, tekstil, dan kulit jati menjadi tahan api meski bersuhu 3.000 derajat celcius sekalipun.

(10)

bentuk aksesori elpiji tersebut.

“Cairan ini dihasilkan melalui riset selama sepuluh tahun dengan biaya Rp 10 miliar. Meski demikian, kita tak memikirkan biaya itu. Yang penting formula ini bisa memberi manfaat bagi masyarakat,” ungkap Winardi.

Dalam bentuk produk peredam kebakaran, zat yang bermerek Hartindo AF11E itu baru-baru ini bahkan telah digunakan sebagai pelapis baju seragam tentara AS. Selain di Sidoarjo, pabrikannya telah berdiri di London, Kanada, Prancis, Arab Saudi, Abu Dhabi, dan Malaysia, sehingga sertifikasi internasional telah diterima produknya.

Terkait produk aksesori elpiji, cara kerjanya sederhana. Zat cair itu dikemas dalam boks yang dikaitkan/dipasangkan di atas regulator tabung elpiji dengan ukuran 300-500 gram per unit. Begitu ada kobaran api atau ledakan, boks ini bekerja dan dalam hitungan detik langsung meredam api. Produk ini tak ada masa kedaluwarsa, sehingga bisa digunakan sepanjang masa dan tak perlu diisi ulang.

Di sisi lain, begitu mendengar ada warganya berhasil meramu formula tersebut, Gubernur Jatim Soekarwo langsung merespons, bahkan memperjuangkan untuk diajukan ke Presiden SBY. “Karena produk untuk peredam ledakan elpiji ini belum ada namanya, rencananya 7 Agustus nanti Pak Gubernur yang akan memberi nama sekaligus dikenalkan ke publik,” kata Winardi. Soal harga, dia menyerahkan sepenuhnya ke pemerintah. Namun, jika nanti diproduksi massal, setelah dikalkulasi dengan biaya produksi, kisaran harganya Rp 100 ribu-an per unit.

Karbon Aktif Kulit Singkong sebagai Filter Air

http://www.koran-jakarta.com/berita-detail.php?id=38329

Sabtu, 21 Nopember 2009

Dengan pori-pori banyak dan besar, karbon aktif kulit singkong sangat potensial mengenyahkan bau dan warna air yang keruh.

Dua siswa SMA Semesta Semarang, Jawa Tengah, berhasil menyulap kulit singkong menjadi karbon aktif. Setelah diuji

(11)

ternyata mampu menyerap 99,98 persen kandungan tembaga air limbah.

Biasanya karbon aktif, atau yang biasa disebut arang aktif, dibuat dari tempurung kelapa yang dibakar. Secara umum, masyarakat sudah mengerti benar bahwa untuk mendapatkan arang aktif ini, maka tempurung kelapalah yang mereka perlukan.

Namun ternyata tempurung kelapa bukanlah satu-satunya penghasil karbon aktif. Ada bahan lain yang bisa menghasilkan produk yang sama, kulit singkong.

Adalah Deby Jannati, 16 tahun, dan Shona Mazia, 17 tahun. Keduanya merupakan siswa SMA Semesta Semarang, Jawa Tengah, yang sering memperhatikan petugas kebersihan sekolah menggunakan karbon aktif untuk menjernihkan air di kamar mandi sekolah mereka. Keduanya bertanya-tanya, apakah karbon aktif itu? Dan dari apa bahan itu dibuat?

Pertanyaan mereka tidak berhenti begitu saja. Mereka mencari informasi seputar karbon aktif dari tulisan-tulisan yang pernah ada.

Salah satu tulisan yang mereka baca adalah hasil penelitian teman sekolah mereka yang menyimpulkan bahwa kulit singkong mengandung 59,31 persen karbon.

Pakar kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Heri Haerudin mengatakan hampir semua makhluk hidup, termasuk hewan dan tumbuhan, mengandung karbon.

Sebut saja tulang manusia, tulang sapi, pelepah daun pisang, kulit singkong, hingga tempurung kelapa.

Bentuk karbon aktif bisanya berupa butiran kristal dan tepung (powder) yang memiliki pori-pori. Fungsi pori-pori itu menyerap zat magnetik serta menjernihkan air dari warna keruh serta menghilangkan bau tak sedap. Maka tidak heran jika karbon aktif juga digunakan sebagai filter dalam pengolahan air minum.

Jika diperiksa di bawah mikroskop, pori-pori pada karbon aktif terlihat banyak dan besar. Pori-pori ini memunyai ukuran yang bermacam-macam. Ada yang berukuran lebih dari 50 nanometer (nm) yang disebut dengan macropores, ada yang berukuran 2–50 nm (mesopores), dan ada juga yang berukuran di bawah 2 nm (micropores).

Warna karbon aktif seperti arang, hitam. Luas permukaannya sekitar 2 x 104 sentimeter persegi per gram (cm2 per gram), tetapi sesudah melakukan tahapan proses aktivasi luasnya menjadi sekitar 5 x 106 sampai 1,5 x 107 sentimeter persegi cm2 per gram.

Proses Karbon Aktif

(12)

dengan durasi yang bervariasi, bergantung kondisi cuaca dan suhu ruangan.

Setelah kulit singkong kering, tahapan selanjutnya adalah membakar bahan baku di dalam oven agar menghilangkan senyawa hidrokarbon pada bahan baku. Temperatur yang digunakan harus tinggi. Maka peneliti muda itu membakar kulit singkong pada suhu 800 derajat celsius. Dan proses pembakarannya berlangsung selama tiga jam.

Agar proses pembakaran sempurna, selain suhu temperaturnya diatur pada suhu sangat tinggi, Deby dan Shona membakar kulit singkong pada ruang tertutup supaya tak ada udara atau oksigen (O2) di dalam oven. Tujuannya supaya bahan baku kering secara total dan menguapkan senyawa hidrokarbon dalam bahan baku.

Menurut Heri, proses pembakaran kulit singkong memang harus dilakukan di ruang tertutup. Tujuannya untuk meminimalisasi kandungan oksigen saat terjadinya proses pembakaran. “Kalau ada kandungan oksigen, arangnya akan habis terbakar menjadi debu,” kata Heri.

Sebagai ilustrasi, ia menjelaskan, kayu yang dibakar di lapangan terbuka, misalnya dalam acara api unggun, akan habis termakan api menjadi abu. Itulah mengapa proses pembakaran karbon aktif harus dilakukan di ruang tertutup, supaya arang tak menjadi abu.

Seusai pembakaran, maka wujud kulit singkong akan berubah menjadi arang.

Selanjutnya, arang yang berasal dari kulit singkong tersebut dihaluskan. Setelah itu, Deby dan Shona melakukan proses aktifasi karbon dengan menggunakan larutan sodium hydroxide (NaOH) alias soda kimia.

“Penggunaan soda kimia dalam proses karbon aktif adalah hal yang biasa dilakukan, gunanya untuk mengaktifkan arang menjadi karbon aktif,” papar Heri.

Seusai melewati tahapan aktivasi karbon, Debby dan Shona menguji karbon aktif dengan metode atomic absorption spectrophotometer (AAS). Spektrofotometri serapan atom, demikian nama lain dari AAS itu, merupakan salah satu metode analisis yang dapat digunakan untuk

menentukan tingkat konsentrasi logam dan semilogam.

Proses aktivasi ini bertujuan untuk meningkatkan volume dan memperbesar diameter pori-pori karbon. “Dengan demikian, daya absorpsi (serap) karbon aktif menjadi tinggi terhadap zat warna dan bau pada air,” ulas Heri.

Pada umumnya karbon aktif dapat diaktivasi dengan dua cara, yaitu dengan cara aktivasi kimia dan aktivasi fisika. Dalam proses aktivasi kimia, arang hasil karbonisasi direndam dalam larutan kimia selama 24 jam lalu ditiriskan dan dipanaskan pada suhu 600 hingga 9.000 derajat celcius selama 1- 2 jam.

(13)

Sedangakan aktivasi fisika, yaitu proses aktivasi karbon dengan uap air dialirkan pada arang hasil karbonisasi. Proses ini biasanya menggunakan temperatur 800 ribu – 11 ribu derajat celcius.

Agar penelitan kulit singkong mereka sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah, maka Deby dan Shona menguji karbon aktif kreasinya dalam laboratorium. Dalam uji laboratorium, mereka menguji 20 mililiter limbah sintetis yang mengandung tembaga dengan dua gram karbon aktif kulit singkong hasil karya mereka. Setelah diuji selama 40 menit, karbon aktif dari kulit

singkong itu ternyata mampu menyerap 99,98 persen kandungan tembaga (Cu) pada air limbah. (vic/L-4)

Kandungan Gizi dan Manfaat

Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin akan protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung asam amino metionin.

Selain umbi akar singkong banyak mengandung glukosa dan dapat dimakan mentah. Rasanya sedikit manis, ada pula yang pahit tergantung pada kandungan racun glukosida yang dapat membentuk asam sianida.

Umumnya daging umbi singkong berwarna putih atau kekuning - kuningan, untuk rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per kilogram umbi akar yang masih segar dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang rasanya pahit. Pada jenis singkong yang pahit, proses pemasakan sangat diperlukan untuk menurunkan kadar racunnya.

Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Dalam hal ini umbi singkong mudah sekali rusak, ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia.

Singkong banyak digunakan pada berbagai macam penganan, mulai dari kripik, kudapan, sayuran hingga tape. Bahkan bisa juga dibuat tepung singkong yaitu tepung tapioka yang dapat digunakan untuk mengganti tepung gandum, tepung ini baik untuk pengidap alergi.

Memilih dan Mengolah Singkong

(14)

Kupas kulit singkong dengan kuku Anda. Lihat warnanya, konon yang warnanya kekuningan lebih baik daripada yang putih.

Patahkan sedikit ujungnya, perhatikan baik - baik, kalau ada bagian yang membiru sebaiknya jangan dipilih. Singkong yang telah lama disimpan memang cenderung mengeluarkan noda biru atau

hitam yang diakibatkan enzim poliphenolase yang bersifat racun.

Banyak orang memilih singkong dari tanah yang membungkusnya. Kalau tanahnya belum kering berarti berarti singkongnya masih baru, pasti belum ada noda.

Saat diolah singkong harus dicuci bersih untuk menghilangkan tanah yang menempel di umbi singkong.

Setelah itu singkong bisa dikupas. Cara mengupasnya cukup mudah, kerat saja bagian tengahnya

singkong secara memanjang, lalu tarik bagian yang terkelupas hingga lepas sama sekali dari singkong.

Cuci kembali singkong supaya bersih. Apabila belum diolah, rendam singkong terlebih dahulu agar warnanya tidak berubah. Yang mesti diingat, singkong adalah umbi akar yang teksturnya cukup keras, sehingga apabila akan diubah menhadi penganan musti diolah terlebih dahulu seperti dikukus atau diparut.

Apabila singkong hendak dihaluskan seperti untuk membuat getuk, sebaiknya pengukusan singkong

harus dilakukan hingga benar - benar empuk. Untuk menghaluskannya bisa menggunakan garpu atau ditumbuk dalam cobek (batu lumpang). Yang mesti diingat, singkong sebaiknya dihaluskan selagi masih panas.

Nah, dari tanaman singkong ini Anda bisa berkreasi untuk menjadikan hidangan yang menarik. Daun singkong untuk sayuran, sedangkan umbinya Anda bisa mengolahnya untuk camilan, cake, puding, roti atau berbagai hidangan lezat lainnya. Selamat mencoba.

BIOGAS DARI KULIT SINGKONG

http://fluorinregarfiqry.wordpress.com/2009/01/28/biogas-dari-kulit-singkong/

A. Pengantar

(15)

Menurut Catatan Wonogiri Dalam Angka, dalam setiap tahunnya Wonogiri rata-rata menghasilkan 178,92 kw/ha singkong. Dengan luas panen 70.529 ha dan produksi singkong 12.619.096 kw.

Dari data-data tersebut terlihat bahwa selama ini yang dimanfaatkan hanyalah singkongnya saja. Sedangkan dari situ masih menyisakan kulit singkong yang menumpuk dan kurang bisa dimanfaatkan karena yang digunakan sebagai pakan ternak jumlahnya hanya sedikit sebab jika terlalu banyak bisa menyebabkan keracunan. Karena di dalam singkong mengandung racun sianida.

Oleh karena itu, kami dari team KIR SMAN 1 Girimarto mencoba memanfaatkan limbah kulit singkong untuk pembuatan biogas sebagai bahan bakar alternative dalam rumah tangga, selain mengurangi sampah juga sebagai salah satu solusi dimasa sekarang, dimana BMM langka dan harganya naik. Dengan begitu diharapkan dapat membantu masyarakat Wonogiri pada khususnya untuk mengatasi naiknya harga minyak maupun gas untuk keperluan rumah tangga.

B. Cara Pembuatan (i) Alat dan Bahan

1. Alat pemroses Biogas terdiri dari drum besar sebagai digester (penampung bahan), drum penampung gas dan drum penyekat;

2. Kompor dan selang gas;

3. Kulit singkong yang sudah dicacah 20 kg;

4. Starter berupa lumpur aktif dan kotoran sapi 12 kg. (ii) Cara Pembuatan

1.Mencampurkan kulit singkong, air dan starter lumpur aktif organik. Mengaduk semua bahan tersebut sampai tercampur rata.

2.Mengaduk bahan sampai tidak terlalu kental atau terlalu encer. Kemudian membersihkan dari benda-benda padatan lain yang ada di dalamnya.

3.Memasukkan bahan isian ke dalam tangki pencerna.

4.Memasukkan air ke dalam tangki penyekat sampai setinggi 85 cm. Air ini digunakan sebagai parameter banyaknya gas yang terdapat dalam tangki pengumpul.

5.Memasukkan tangki pengumpul ke dalam tangki penyekat.

6.Menghubungkan selang gas pada rangkaian alat pemroses yaitu tangki pencerna ke tangki pengumpul dan tangki pengumpul ke kompor gas

Ditunggu sampai gas muncul dengan indicator jika tangki pengumpul naik berarti gas sudah keluar. Dan diuji cobakan dengan pembakaran

(16)

Dalam pembuatan biogas dari kulit singkong, gas yang diperoleh tidak secepat biogas dari limbah kotoran hewan. Sebab dalam kulit singkong masih mengandung zat kayu (lignin) yang sulit dicerna oleh bakteri methan yaitu bakteri anaerob yang mencerna limbah menjadi gas methane dalam ruang kedap udara. Sehingga proses pencernaan limbah kulit singkong menjadi gas methane yang dimanfaatkan sebagai biogas diperoleh dalam waktu yang lama. Dari percobaan kami diperlukan waktu 3 bulan untuk

menghasilkan biogas sampai bias digunakan untuk memasak.

Hal ini dikarenakan ada beberapa hal yang mempengaruhi selain hal di atas. Karena ada beberapa factor yang mempengaruhi produksi biogas antara lain kondisi anaerob, bahan baku isian, imbangan C/N, temperature, pH dan starter. Dari faktor-faktor itu jika salah satu faktor kurang terpenuhi juga mempengaruhi produksi gas.

Dalam pembuatan biogas ini gas yang muncul pertama kali belum bisa digunakan karena gas yang keluar didominasi oleh gas CO2. Sehingga gas ini harus dikeluarkan,

kemudian ditunggu sampai gas yang keluar dapat dibakar(dimanfaatkan).

Setelah berhasil didapatkan biogas dari limbah kulit singkong, jika dilihat secara fisik gasnya tidak berbau dan tidak berwarna. Namun ketika dibakar gasnya berwarna biru jernih(tidak kekuningan) sehingga menimbulkan panas yang lebih dibandingkan pembakaran dengan minyak tanah atau kayu bakar.

Dilihat dari alat dan bahan pembuatannya, pembuatan biogas dari kulit singkong ini tidaklah mahal ataupun sulit. Sebab alat yang digunakan untuk memproses biogas dapat diperoleh dengan memanfaatkan drum bekas dan biaya perancangannya juga tidak mahal. Sebab alat ini tidak sekali pakai digunakan artinya hanya diperlukan modal pada saat awal pembuatan untuk seterusnya hanya mengisi ulang bahan baku yang mudah kita dapatkan.

23Des2008

Kulit Singkong

http://singkongku.blogspot.com/2008/12/kulit-singkong.html

(17)

MCK, renovasi dua ruang kelas SD serta pemindahan bangunan SD Citaringgul 3 ke Desa Cipambuan. Dari kegiatan itu juga, kini telah berdiri bangunan Rumah Pintar sebagai sarana belajar yang dilengkapi dengan perpustakaan, tempat bermain, peralatan komputer dan internet. Penumbuhan kelompok usaha pembuatan enye-enye di Desa Cipambuan merupakan hasil identifikasi yang dilakukan oleh Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) dan BB Pasca Panen. Kegiatan tersebut diawali dengan identifikasi potensi

sumberdaya khususnya bahan baku singkong, kondisi dan motivasi masyarakat setempat serta bentuk usaha, jenis pangan yang diolah, dan potensi pasar produk yang dihasilkan. Pembinaan secara langsung juga dilakukan oleh kedua instansi tersebut dalam rangka penumbuhan usaha rumah tangga berbasis bahan baku singkong di Rumah Pintar sebagai tempat pelatihan ketrampilan (Sentra Kriya) bagi remaja dan ibu rumah tangga untuk memanfaatkan waktu luangnya dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat. Pembinaan tersebut meliputi teknis pembuatan, pengepakan hingga pemasaran.

Penumbuhan usaha pembuatan enye-enye skala rumah tangga di Desa Cipambuan dilakukan melalui beberapa tahapan, antara lain (i) pembentukan kelompok usaha untuk mempermudah pengorganisasian kegiatan; (ii) pemberian bantuan peralatan produksi dan permodalan, dalam hal ini Badan Litbang Pertanian memberikan pemarut singkong listrik, timbangan, sealer, tampah, dan plastik pengemas. Sedangkan bantuan permodalan diberikan sebesar satu juta rupiah yang dikelola oleh Tutor Rumah Pintar selaku pendamping Kelompok Usaha; (iii) pelatihan

pembuatan enye-enye yang disampaikan oleh tim dari Balai Besar Pasca Panen; (iv) pembuatan kesepakatan kelompok mengenai pemanfaatan bantuan peralatan dan permodalan; serta tahapan terakhir (v) adalah penghitungan prakiraan biaya dan pendapatan usaha enye-enye.

Kegiatan pengolahan enye-enye saat ini menunjukkan perkembangan yang sangat pesat.

Pantauan terakhir yang dilakukan pada Selasa (10/6) lalu terlihat adanya peningkatan dalam hal kapasitas produksi, yaitu yang sebelumnya dalam satu hari hanya mengolah maksimal 3- 5 kg bahan baku singkong untuk masing-masing kelompok kecil yang terdiri dari 2-3 orang, sekarang sudah mencapai 10 kg per orang. "Kemajuan yang patut dibanggakan," kata Maesti salah satu tenaga pembina dari BBP2TP yang melakukan pemantauan pada hari itu. Sebelumnya, berdasarkan pantauan yang dilakukan setelah 20 hari produksi (3/10/07) tingkat kemajuannya juga sudah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Saat itu jumlah enye-enye yang dihasilkan mencapai 120 kg dan dari jumlah tersebut telah dipesan seluruhnya oleh beberapa pembeli. Lancarnya pemasaran dan adanya prospek pasar yang masih luas mendorong ibu-ibu untuk meningkatkan skala produksinya. "Makanya sekarang kami dapat mengolah 10 kg singkong dalam sehari dan menghasilkan 3 kg enye-enye," binar wajah Yuyun tidak dapat disembunyikan ketika mengucapkan itu.

(18)

Prakiraan pendapatan yang diperoleh dari usaha pembuatan enye-enye tersebut berkisar antara Rp 18.500 - Rp 24.000 per siklus produksi atau 10 kg singkong/hari, dengan harga jual ke Rumah Pintar sebesar Rp 12.000 per kg. Namun dengan kenaikan harga BBM saat ini, nampaknya harga di tingkat kelompok perlu dipertimbangkan.

Sejauh ini, agar usaha tersebut berkembang dan berkelanjutan, BBP2TP melakukan

pendampingan bersama-sama dengan BB Pasca Panen. Fokus pendampingan yang dilakukan BBP2TP lebih pada perkembangan kelembagaan kelompok usaha Bunga Mawar, pengelolaan modal usaha dan pemasaran. Sementara BB Pasca Panen fokus pada perkembangan kualitas enye-enye, termasuk bentuk rasa dan kemasan.

Dengan kualitas yang lebih menarik dibandingkan produk enye di pasaran saat ini, enye-enye produksi Rumah Pintar tersebut memiliki prospek pengembangan ke depannya. Namun demikian, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan terkait dengan upaya pengembangan, antara lain ketersediaan bahan baku singkong yang saat ini mulai terancam karena lahan singkong mulai beralih fungsi menjadi bangunan perumahan dan sarana usaha lainnya, hal ini berimplikasi pada semakin berkurangnya pasokan singkong sehingga berpotensi meningkatkan harga singkong segar, dan pertimbangan terakhir adalah perilaku masyarakatnya yang masih tradisional menjadi tantangan tersendiri dalam melakukan pembinaan dan pendampingan. Sebagai tindak lanjut ke depan, selain tetap melakukan pendampingan Badan Litbang juga melakukan koordinasi dan kerjasama dengan dinas lingkup Kabupaten Bogor, seperti Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi dan UMKM, dan Dinas Kesehatan. Dari kerjasama tersebut diharapkan akan diperoleh fasilitasi dalam hal penyediaan peralatan,

peningkatan kebutuhan modal, akses pemasaran produk, legalitas usaha serta legalitas kesehatan produk yang dihasilkan.

Dengan demikian, di tahun 2008 ini, keterlibatan dan peran Badan Litbang Pertanian tidak lebih sebagai nara sumber inovasi kelembagaan dan pengembangan produk enye-enye. Peran yang lebih besar diharapkan diperoleh dari Pemda Kabupaten Bogor dan menjadi lebih baik apabila model penumbuhan usaha rumah tangga dengan konsep Rumah Pintar dapat dikembangkan di daerah lain.

Manfaat Singkong

(19)

Siapa tak kenal singkong? Tanaman ‘rakyat’ ini bisa dikatakan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Bukan hanya umbinya yang memiliki rasa yang khas, namun daun singkong pun bisa disulap menjadi sayuran yang sangat nikmat. Sebagai penganan, umbi singkong diminati hampir di semua wilayah di Tanah Air. Umbi singkong juga dikenal sebagai makanan pokok di daerah tertentu. Di beberapa daerah, singkong (Manihot utilissima) dikenal dengan berbagai nama, seperti ubi kayee (Aceh), kasapen (Sunda), tela pohong (Jawa), tela belada (Madura), lame kayu (Makassar), pangala (Papua), dan lain-lain. Tanaman singkong sangat mudah tumbuh. Tumbuhan yang berasal dari Amerika Tropis ini banyak ditanam di pekarangan, tanggul, ataupun sawah. Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan stek dari batang singkong tua.

Menurut pakar tanaman obat, Prof Hembing Wijayakusuma, efek farmakologis dari singkong adalah sebagai antioksidan, antikanker, antitumor, dan menambah napsu makan. Bagian yang umum dipakai pada tanaman ini adalah daun dan umbi.

Umbi singkong memiliki kandungan kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C, dan amilum. Daun mengandung vitamin A, B1 dan C, kalsium, kalori, fosfor, protein, lemak, hidrat arang, dan zat besi. Sementara kulit batang, mengandung tannin, enzim peroksidase, glikosida, dan kalsium oksalat.

Selain sebagai makanan, tanaman singkong memiliki berbagai khasiat sebagai obat. Di antaranya obat rematik, sakit kepala, demam, luka, diare, cacingan, disentri, rabun senja, beri-beri, dan bisa meningkatkan stamina.

Mengatasi rematik bisa dilakukan dengan pemakaian dalam dan pemakaian luar.

Pada pemakaian luar, sebanyak lima lembar daun singkong, 15 gram jahe merah, dan kapur sirih secukupnya, dihaluskan dan ditambahkan air secukupnya. Setelah diaduk, ramuan dioleskan pada bagian tubuh yang sakit.

(20)

Mengatasi sakit kepala, daun singkong ditumbuk lalu digunakan untuk kompres.

Sebagai obat demam, 60 gram batang pohon singkong, 30 gram jali yang telah direndam hingga lembut direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Ramuan disaring dan diminum airnya sebanyak 200 cc. Lakukan dua kali sehari.

Mengatasi luka bernanah, batang singkong segar ditumbuk lalu ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit.

Untuk luka garukan, singkong diparut lalu ditempelkan pada bagian yang sakit dan diperban.

Obat luka karena terkena benda panas, singkong diparut lalu diperas. Airnya didiamkan beberapa saat hingga patinya mengendap, lalu patinya dioleskan pada bagian yang luka.

Mengatasi diare, tujuh lembar daun singkong direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Lalu disaring dan diminum airnya sebanyak 200 cc. Lakukan dua kali sehari.

Obat cacingan, 60 gram kulit batang singkong dan 30 gram daun ketepeng cina direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Lalu disaring dan diminum airnya menjelang tidur.

Mengatasi beri-beri, 200 gram daun singkong dimakan sebagai lalap.

Untuk meningkatkan stamina, 100 gram singkong, 25 gram kencur, dan lima butir angco yang telah dibuang bijinya, diblender dengan menambahkan air secukupnya. Lalu tambahkan madu dan diminum.

Manfaat Kulit Singkong yang

Menguntungkan

http://bisnisukm.com/manfaat-kulit-singkong-yang-menguntungkan.html

(21)

hewan ternak. Kulit singkong selama ini memang sering disepelekan dan dianggap sebagai limbah dari tanaman singkong. Padahal, kulit singkong ini memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi yang dapat dikonsumsi pula oleh manusia. Presentase jumlah limbah kulit bagian luar sebesar 0,5-2% dari berat total singkong segar dan limbah kulit bagian dalam sebesar 8-15%. Sampah kulit singkong termasuk dalam kategori sampah organik karena sampah ini dapat terdegradasi (membusuk/hancur) secara alami. Pengolahan limbah kulit singkong dapat dimanfaatkan sebagai:

Kompos

Kulit singkong dapat diproses menjadi pupuk organik yang kemudian disebut sebagi pupuk kompos. Menurut penelitian (Ankabi, 2007) kompos kulit singkong bermanfaat sebagai sumber nutrisi bagi tumbuhan dan berpotensi sebagai insektisida tumbuhan.

Pakan ternak

Kulit singkong sebagai pengganti rumput lapang. Karena kulit singkong yang mengandung karbohidrat tinggi dapat dengan cepat menggemukkan hewan ternak.

Bio energi

Kulit singkong bisa berpotensi untuk diproduksi menjadi bietanol yang digunakan sebagai pengganti bahan bakar minyak. Teknologi pembuatan bioetanol dari limbah kulit singkong melalui proses hidrolisa asam dan enzimatis merupakan suatu alternatif dalam rangka mendukung program pemerintah tentang penyediaan bahan bakar non migas yang terbarukan yaitu BBN ( bahan bakar nabati ) sebagai pengganti bensin.

Olahan kuliner

(22)

Tabel Kandungan Nutrisi Bahan Pakan Ternak

Jumat, 17 September 2010 04:43 | Ditulis oleh Didik Yusuf | | |

http://www.lembahgogoniti.com/artikel/29-pakan-kambing/66-tabel-kandungan-nutrisi-bahan-pakan-tern

Pakan ternak memegang peranan yang sangat penting dalam usaha peternakan dan merupakan bagian terbesar dari total biaya produksi. Pakan ternak harus terjaga kualitas dan kuantitas agar proses perkembangan, produksi dihasilkan menjadi baik . Berikut adalah daftar tabel kandungan dari berbagai bahan pakan

Tabel 1. Bahan Pakan dari Limbah Industri Pertanian

No. Jenis bahan

BK(%) PK(%) LK(%) SK(%) TDN(%)

1

Ampas tahu

10,788

25,651

5,317

14,527

76,000

2

Ampas kecap

85,430

(23)

17,257

17,816

89,553

3

Ampas bir

31,174

26,448

10,254

7,059

78,708

4

Ampas brem

81,634

3,130

2,120

2,111

55,826

5

Ampas gula cair

34,314

5,106

6,237

8,014

54,956

(24)

Bungkil kopra

90.557

27.597

11.216

6.853

75.333

7

Ampas bir

31,174

26,448

10,254

7,059

78,708

8

Bungkil klp sawit

92,524

14,112

11,903

10,722

67,435

9

Bungkil kcg tanah

91,447

36,397

(25)

0,895

71,721

10

Bungkil klp sawit

92,524

14,112

11,903

10,722

67,435

11

Bungkil kedelai

89,413

52,075

1,011

25,528

40,265

12

Bungkil tengkuang

92,524

14,112

11,903

10,722

67,435

13

(26)

91,267

9,960

2,320

18,513

55,521

14

Bungkil tengkuang

92,524

14,112

11,903

10,722

67,435

15

Kedelai BS

85,430

38,380

4,840

17,810

69,930

16

Onggok kering

90,170

2,839

(27)

8,264

77,249

17

Tumpi kedelai

91,417

21,134

3,029

23,179

69,425

18

Tumpi jagung

87.385

8.657

0,532

21.297

48,475

19

Tepung gaplek

87,024

2,412

0,792

8,930

73,489

(28)

Polard

89,567

16,412

4,007

5,862

74,828

21

Molasses

30,232

8,300

(29)

Keterangan:

BK=Berat Kering

PK=Protein Kasar

LK=Lemak Kasar

SK=Serat Kasar

TDN=Total Digestible Nutrient

Tabel 2. Bahan Pakan dari Pertanian

Nama Bahan Protein %

TDN %

Klobot Jagung

5,15

49,54

Jerami Padi

4,91

45,05

Jerami Kedele

11,96

(30)

Jerami Kulit kedelai

8,00

58,90

Jerami Kacang Tanah

12,94

62,29

Jerami Kacang Panjang

12,94

62,29

Jerami Kacang Otok

16,05

48,93

Jerami Kacang Hijau

23,26

58,08

Kulit coklat

15,04

55,52

Kulit Kacang tanah

5,77

31,70

Kulit Klenteng

13,13

52,32

(31)

5,62

53,08

Pucuk Tebu

5,57

55,29

Daun Ketela Pohon

16,46

37,42

Batang Ketela pohon

5,89

48,15

Komak

22,14

70,98

Bhengok

14,25

49,42

Rumput lapang

6,51

49,65

Alang-alang

7,33

32,03

Rumput Gajah

(32)

67,68

Setaria

18,78

58,02

Keterangan:

TDN=Total Digestible Nutrient

sumber : Loka Penelitian Sapi Potong Grati-Pasuruan

Karbon Aktif dari Kulit Singkong

Selasa, 17 November 2009 |

http://sains.kompas.com/read/2009/11/17/09123493/karbon.aktif.dari.kulit.singkong Dibaca: 190

Komentar: 0

IGN Sawabi SEMARANG, KOMPAS.com — Deby Jannati (16) dan Shona Mazia (17), siswa SMA

Semesta Semarang, Jawa Tengah, membuktikan bahwa kulit singkong dapat dijadikan bahan karbon aktif. Karbon aktif itu mampu menyerap 99,98 persen kandungan tembaga dalam air limbah.

(33)

”Biasanya karbon aktif dibuat dari batok kelapa. Ternyata, kulit singkong yang selama ini kurang dimanfaatkan juga mengandung karbon,” kata Shona.

Ia secara tidak sengaja mengetahui dari tugas sekolah temannya bahwa kulit singkong

mengandung 59,31 persen karbon. Ia sering melihat karbon aktif digunakan untuk menjernihkan air di kamar mandi asrama sekolah.

”Saya pikir, kulit singkong juga bisa dibuat karbon aktif. Selain dapat meningkatkan nilai ekonomis kulit singkong, pembuatan karbon aktif dari kulit singkong lebih ramah lingkungan,” kata Shona.

Deby mengatakan, karbon aktif dari kulit singkong dibuat dengan mengeringkan kulit singkong, dilanjutkan pada alat semacam oven pada suhu 800 derajat celsius selama tiga jam. Hasilnya dihaluskan dan diaktivasi dengan larutan NaOH.

Setelah diuji dengan atomic absorption spectrophotometer, karbon aktif yang dihasilkan ternyata dapat menyerap 99,98 persen kandungan tembaga (Cu). Hasil uji laboratorium, sebanyak 20 mililiter limbah sintetis yang mengandung CuSO4 mampu dijernihkan dengan 2 gram karbon aktif kulit singkong dalam waktu 40 menit.

”Tidak hanya untuk penjernih air, karbon aktif juga digunakan untuk obat diare. Kami ingin ada yang melanjutkan penelitian ini supaya dapat diaplikasikan dalam kehidupan,” kata Shona. (UTI)

Pembuatan Ekstrak Kompos Kulit Singkong

http://kirsman25bandung.blogspot.com/2009/03/pembuatan-ekstrak-kompos-kulit-singkong.html

Pupuk merupakan zat yang ditambahkan pada tumbuhan agar berkembang dengan baik. Pupuk dapat dibuat dari bahan organik maupun bahan anorganik. Salah satu contoh dari pupuk organik adalah pupuk kompos. Pupuk kompos merupakan hasil penguraian bahan organik. Proses penguraiannya dapat dipercepat oleh mikroorganisme.

Kulit singkong dapat diproses menjadi pupuk organik yang kemudian disebut dengan pupuk kompos. Menurut penelitian (Akanbi, 2007) kompos kulit singkong bermanfaat sebagai sumber nutrisi bagi tumbuhan dan berpotensi sebagai insektisida tumbuhan. Penggunaan pupuk kompos kulit singkong ini, memiliki banyak keuntungan diantaranya adalah mengurangi permasalahan limbah dan meningkatkan nilai jual dari kulit singkong itu sendiri karena digunakan sebagai pupuk.

(34)

Cara pembuatan ekstrak kompos kulit singkong (Akanbi, 2007):

Berdasarkan hasil penelitian (Akanbi, 2007), pupuk kompos dapat dibuat ke dalam bentuk ekstrak kompos (cair). Aplikasi dari penerapan ekstrak kompos tersebut digunakan dalam bentuk penyemprotan pada daun tanaman telfairia occidentalis. Ekstrak dari pupuk kompos tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi dan insektisida tumbuhan bagi tanaman telfairia occidentalis.

Dalam semua perbandingan pengenceran, perbandingan 1: 2 (v/v) (1 bagian dari ekstraks kompos dengan 2 bagian volume air) secara konsisten lebih baik dari perbandingan lainnya. Pengerumunan hama serangga lebih banyak pada perlakuan tanaman yang tidak disemprot dengan salah satu dari ekstrak kompos.

Referensi:

Akanbi, et al. (2007). “The Use of Compost Extract as Foliar Spray Nutrient Source and Botanical Insecticide in Telfairia occidentalis”. World Journal of Agricultural Sciences. 3, (5), 642-652.

Artikel Terkait

 Pembuatan Alkohol Dalam Skala Produksi

(35)

 Reaksi Sodium Acetate + Baking soda = Hot Ice

 Pengolahan Limbah Cair Tekstil secara Elektrokoagulasi.

 Cahaya Kunang-Kunang

 Cara membuat bom asap sederhana

Keunggulan komparatif singkong :

1. Mudah di budidayakan

2. Masih banyaknya lahan nganggur disekitar kita

3. Singkong tidak mengenal musim, singkong hanya butuh air dan perwatan intensif 3-4 bulan pertama.

4. Perawatan dan pemeliharaan yg mudah 5. Pasar yang massif

Rangkuman :

A. Pengertian Kompos dan Proses Pengomposan

http://gudangmakalah.blogspot.com/2009/02/makalah-pengolahan-kompos.html

Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik.

Sedangkan proses pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.

B. Manfaat Kompos

Kompos ibarat multivitamin untuk tanah pertanian. Kompos akan meningkatkan kesuburan tanah dan merangsang perakaran yang sehat. Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah dan menghasilkan senyawa yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit.

(36)

enak.

Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek : - Aspek Ekonomi :

1. Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah 2. Mengurangi volume/ukuran limbah

3. Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya - Aspek Lingkungan :

1. Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah 2. Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan - Aspek bagi tanah/tanaman :

1. Meningkatkan kesuburan tanah

2. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah 3. Meningkatkan kapasitas serap air tanah 4. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah

5. Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen) 6. Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman

7. Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman 8. Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah

C. Dasar-Dasar Pengomposan

1. Bahan-bahan yang Dapat Dikomposkan

Pada dasarnya semua bahan-bahan organik padat dapat dikomposkan, misalnya : limbah organik rumah tangga, sampah-sampah organik pasar/kota, kertas, kotoran/limbah peternakan, limbah-limbah

pertanian, limbah-limbah agroindustri, limbah pabrik kertas, limbah pabrik gula, limbah pabrik kelapa sawit, dll.

kompos dari kulit singkong

ttp://catrizz.wordpress.com/2010/06/01/komp

os-dari-kulit-singkong/

Posted on June 1, 2010 by catrizz

(37)

keuntungan diantaranya adalah mengurangi permasalahan limbah dan meningkatkan nilai jual dari kulit singkong itu sendiri karena digunakan sebagai pupuk. Pemberian pupuk melalui penyemprotan adalah suatu cara yang efektif untuk memperbaiki kekurangan dan

ketidakmampuan tanah untuk memindahan nutrisi ke tanaman. Oleh karena itu, pupuk kompos yang telah dibuat kemudian di ekstrak menggunakan air yang kemudian ekstrak tersebut dinamakan ekstrak kompos kulit singkong.

mesin pembuat kompos

mesin pengayak kompos

(38)

Gambar

Tabel 1. Bahan Pakan dari Limbah Industri Pertanian

Referensi

Dokumen terkait

Kami juga ingin merubah paradigma masyarakat Jogja khususnya, bahwa Pasar Klithikan Pakuncen juga menjual barang-barang yang berkualitas dengan harga murah yang tidak kalah dengan

Mengapresiasi karya seni musik 13.1 Mengidentifikasi makna dan peranan musik non tradisional Nusantara dalam konteks kehidupan budaya masyarakat. 13.2 Menunjukkan nilai-nilai dari

penggunaan mulsa sampai 35 hst meng- hasilkan hasil yang lebih tinggi diban- dingkan dengan perlakuan tanpa mulsa pada pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, luas

[r]

Pengukuran suhu dan kelembaban pada kandang penetasan telur labi-labi dilakukan 4 kali dalam sehari yaitu pagi (07.00 WIB), siang (12.00 WIB), sore (16.00 WIB) dan

Terakhir hasil dari penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa peningkatan atau penurunan kepuasan pelanggan selama periode penelitian secara simultan berkorelasi dengan variabel

Apabila dalam melakukan pemeriksaan intern, internal auditor yang ahli dan berpengalaman akan bekerja dengan lebih teliti, mengetahui dengan cepat

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini tidak terjadi interaksi antara strategi pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving