• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. kecil hingga yang besar. Koperasi yang memiliki lingkup usaha yang luas akan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. kecil hingga yang besar. Koperasi yang memiliki lingkup usaha yang luas akan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Usaha-usaha koperasi memiliki lingkup usaha yang bervariasi dari yang kecil hingga yang besar. Koperasi yang memiliki lingkup usaha yang luas akan berdampak pada gaya kepemimpinan manajemennya. Pada koperasi-koperasi kecil dengan aktivitas usaha yang sedikit dan sederhana, umumnya pimpinan atau manajemen masih mampu mengawasi sendiri semua aktivitas perusahaan dengan hanya dibantu oleh beberapa tenaga yang masih dapat diawasi secara langsung dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Namun dengan adanya perkembangan yang semakin pesat dari usaha koperasi yang kecil menjadi usaha koperasi yang besar, maka semakin besar pula aktivitas yang terjadi pada koperasi tersebut, baik aktivitas intern maupun aktivitas ekstern. Hal ini akan membuat pimpinan tidak dapat lagi secara langsung mengawasi aktivitas perusahaan, karena tugas-tugas, wewenang, dan tanggung jawab harus didelegasikan kepada pihak lain.

Aktivitas usaha perusahaan atau koperasi yang semakin kompleks menuntut pihak manajemen untuk menyiapkan dan menerapkan struktur pengendalian intern pada perusahaan, yang tentunya akan sangat berguna dalam menjaga keamanan harta dan kekayaan perusahaan itu sendiri. Pengendalian terhadap kebijakan-kebijakan dan semua kegiatan yang telah diprogramkan manajemen sangat diperlukan. Tujuan pengendalian pada dasarnya adalah untuk memastikan

(2)

manajemen. Dengan demikian para manajer, karyawan, dan seluruh unsur yang ada dalam perusahaan dirangsang dan diarahkan untuk melakukan apa yang ditetapkan pimpinan dan dikoreksi bila ada sesuatu yang menyimpang dari tujuan manajemen.

Menurut Undang-Undang Nomor 25/1992 pasal 38 dan 39 tentang pokok-pokok perkoperasian, pengawas pada koperasi dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota serta bertanggung jawab kepada rapat anggota. Tugas pengawas adalah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan usaha koperasi oleh pengurus serta membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa pengawas berfungsi sebagai internal auditor karena pengawas merupakan orang dalam koperasi yang diberi tugas untuk mengawasi pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan usaha koperasi.

Peranan internal auditor dirasakan sangat penting keberadaannya, karena para internal auditor yang nantinya akan mempunyai tanggung jawab dalam melaksanakan pemeriksaan intern dalam menilai suatu efektivitas prosedur yang telah digariskan dan telah disepakati oleh semua pihak yang terkait dalam perusahaan. Pemeriksaan intern diperlukan untuk menelaah dan menilai kegiatan-kegiatan koperasi guna memberikan saran-saran kepada pihak manajemen. Menurut Eric (1975) independensi didefinisikan sebagai suatu hubungan antara internal auditor dengan kliennya yang mempunyai sifat sedemikian rupa sehingga temuan dan laporan yang diberikan hanya dipengaruhi oleh bukti-bukti yang ditemukan dan dikumpulkan sesuai dengan aturan atau prinsip-prinsip

(3)

profesionalnya (Rijasa, 2006). Sedangkan Kell et.al (1989) menyatakan, independensi merupakan suatu sikap internal auditor yang bertindak secara objektif dan integritas (Rijasa, 2006). Objektivitas merupakan sikap yang tidak memihak atau tidak memasukkan kepentingan pribadi dalam mempertimbangkan fakta. Internal auditor harus mengetahui dengan jelas tugasnya sebagai pemeriksa untuk melakukan penilaian dan bersedia tetap patuh pada prinsipnya serta dapat mengatasi keadaan yang dapat menyeretnya keluar dari objektivitasnya. Integritas berhubungan dengan prinsip moral yang jujur, memandang dan mengemukakan fakta seperti apa adanya.

Independensi seorang auditor mencakup tiga aspek yaitu (1) independensi sikap mental independen (independence in fact) berarti adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta-fakta dan adanya pertimbangan yang objektif dan tidak memihak, (2) independensi penampilan (independence in appearance) berarti adanya kesan pandangan pihak lain terhadap diri auditor sehubungan dengan pelaksanaan audit, auditor harus menjaga kedudukannya sedemikian rupa sehingga pihak lain akan mempercayai sikap independensi dan objektivitasnya, (3) independensi dari sudut keahlian (independence in competence) yaitu berhubungan erat dengan kompetensi atau kemampuan auditor dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya (Halim, 2001).

Di dalam suatu koperasi apabila internal auditornya sudah menerapkan prinsip independensi dalam melaksanakan tugas pemeriksaan intern terhadap seluruh aktivitas koperasi, maka kualitas laporan audit yang dihasilkannya akan semakin berkualitas. Laporan audit yang berkualitas dapat dijadikan sebagai

(4)

acuan bagi manajemen dalam mengambil keputusan yang tepat untuk menindaklanjuti laporan audit tersebut. Tindak lanjut yang tepat dari manajemen akan berpengaruh terhadap peningkatan efektivitas penerapan struktur pengendalian intern dari koperasi tersebut.

Keahlian profesional dan pengalaman kerja seorang internal auditor sangat diperlukan dalam melakukan pemeriksaan intern. Menurut Hayes Roth, dkk (1983) keahlian didefinisikan sebagai keberadaan dari pengetahuan tentang suatu lingkungan tertentu, pemahaman terhadap masalah-masalah yang timbul dalam lingkungan tersebut, dan keterampilan untuk memecahkan permasalahan (Rijasa, 2006). Pengalaman kerja akan meningkat seiring dengan semakin meningkatnya kompleksitas kerja. Menurut Tubs (1992) seorang auditor yang berpengalaman, maka auditor tersebut menjadi sadar terhadap lebih banyak kekeliruan, auditor memiliki salah pengertian yang lebih sedikit tentang kekeliruan, dan auditor menjadi sadar mengenai kekeliruan-kekeliruan yang tidak lazim (Rijasa, 2006).

Apabila dalam melakukan pemeriksaan intern, internal auditor yang ahli dan berpengalaman akan bekerja dengan lebih teliti, mengetahui dengan cepat kekeliruan-kekeliruan yang terjadi dan tepat waktu dalam melaksanakan tugas pengawasan (audit). Maka hasil laporan audit yang berkualitas dapat dijadikan sebagai acuan bagi manajemen dalam mengambil keputusan yang tepat untuk mengambil tindakan korektif, sehingga akan berpengaruh terhadap peningkatan efektivitas struktur pengendalian intern dari koperasi tersebut. Dalam Standar Umum dan Spesifik untuk praktik profesional audit internal salah satunya terdapat Pelaksanaan Pekerjaan Audit. Pekerjaan audit harus meliputi perencanaan audit,

(5)

pemeriksaan dan evaluasi informasi, pengkomunikasian hasil-hasil, dan tindak lanjut. Para internal auditor di dalam melaksanakan pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan harus selalu berpedoman dengan Standar yang berlaku.

Penelitian ini mereplikasi penelitian sebelumnya dengan menguji pengaruh independensi, keahlian profesional, pengalaman kerja, dan pelaksanaan pekerjaan pengawas pada koperasi di Kota Denpasar. Koperasi juga memiliki struktur pengendalian intern seperti badan usaha lainnya untuk mencapai tujuan satuan usaha dalam menjalankan aktivitas kegiatannya. Alasan dianalisisnya independensi dalam penelitian ini dikarenakan sikap independensi harus dimiliki oleh internal auditor di dalam melaksanakan pengawasan, sehingga independensi berpengaruh terhadap penerapan efektivitas struktur pengendalian intern. Keahlian profesional dipilih dikarenakan pengetahuan tentang suatu lingkungan, pemahaman dan keterampilan sangat penting. Pengalaman kerja digunakan dalam penelitian ini, karena dengan pengalaman yang dimiliki akan menambah daya tanggap dan ketelitian seseorang, sedangkan Pelaksanaan pekerjaan audit sangat menentukan efektivitas dari struktur pengendalian itu sendiri, yang sesuai dengan standar umum dan khusus untuk praktek kerja internal auditor.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1) Apakah independensi, keahlian profesional, pengalaman kerja, dan pelaksanaan pekerjaan pengawas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas penerapan struktur pengendalian intern pada Koperasi di Kota Denpasar.

(6)

2) Apakah independensi, keahlian profesional, pengalaman kerja, dan pelaksanaan pekerjaan pengawas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas penerapan struktur pengendalian intern pada Koperasi di Kota Denpasar.

1.2 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pokok permasalahan yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :

1) Untuk mengetahui pengaruh signifikan independensi, keahlian profesional, pengalaman kerja, dan pelaksanaan pekerjaan pengawas secara simultan terhadap efektivitas penerapan struktur pengendalian intern pada Koperasi di Kota Denpasar.

2) Untuk mengetahui pengaruh signifikan independensi, keahlian profesional, pengalaman kerja, dan pelaksanaan pekerjaan pengawas secara parsial terhadap efektivitas penerapan struktur pengendalian intern pada Koperasi di Kota Denpasar.

1.3 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah : 1) Bagi khasanah ilmu pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh independensi, keahlian profesional, pengalaman kerja, dan pelaksanaan pekerjaan pengawas terhadap efektivitas penerapan

(7)

struktur pengendalian intern, yang nantinya dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

2) Bagi penyelesaian operasional dan kebijakan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan atau pertimbangan bagi peningkatan operasional perusahaan berkaitan dengan pengaruh independensi, keahlian profesional, pengalaman kerja, dan pelaksanaan pekerjaan pengawas terhadap efektivitas penerapan struktur pengendalian intern pada Koperasi di Kota Denpasar.

1.4 Sistematika Penyajian

Skripsi ini terdiri dari lima bab yang saling berhubungan antara bab yang satu dengan bab yang lainnya dan disusun secara sistematis serta terperinci untuk memberikan gambaran dan mempermudah pembahasan. Sistematika dari masing-masing bab dapat diperinci sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, pokok permasalahan, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penyajian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang menunjang pembahasan terhadap masalah yang ada pada skripsi ini, yaitu mengenai pengertian audit, tipe atau klasifikasi audit, tujuan audit, pengertian dan jenis auditor, pengertian internal auditor,

(8)

keahlian profesional, komponen keahlian profesional, pengertian pengalaman kerja, pengertian pelaksanaan pekerjaan, pengertian struktur pengendalian intern, tujuan dan konsep struktur pengendalian intern, unsur-unsur struktur pengendalian intern, media informasi tentang struktur pengendalian intern, pengertian efektivitas, hubungan independensi, keahlian profesional, pengalaman kerja, dan pelaksanaan pekerjaan pengawas terhadap efektivitas penerapan struktur pengendalian intern, pembahasan penelitian sebelumnya, dan rumusan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode penentuan populasi dan sampel, penentuan responden, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang gambaran umum koperasi, deskripsi responden secara umum, dan penyajian pembahasan penelitian yang berkaitan dengan pengaruh independensi, keahlian profesional, pengalaman kerja, dan pelaksanaan pekerjaan pengawas terhadap efektivitas penerapan struktur pengendalian intern pada koperasi di kota denpasar dengan menggunakan

(9)

analisis regresi berganda serta melakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah diajukan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menyajikan simpulan mengenai uji hipotesis penelitian dari hasil pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya serta saran-saran yang diharapkan dapat memberikan masukan positif pada semua pihak.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya inklusi keuangan, stabilitas perbankan syariah dapat menuju kearah yang positif dan negatif, sehingga peneliti memiliki ketertarikan untuk melakukan pengujian dalam

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah tanah Entisol dan Inceptisol Kuala Bekala, tanah Ultisol Kebun Percobaan USU Tambunan, Benih jagung varietas pioner-23,

Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dam hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh

perusahaan, maka BCP dari sistem informasi harus menyertakan bagian lain yang terkait dengan BCP Staf-staf yang diperlukan untuk menjalankan fungsi bisnis yang penting saat

Dalam kedudukannya sebagai pengelola barang, dan dihubungkan dengan amanat pasal 6 ayat (2) Undang-undang nomor 17 tahun 2003, Gubernur juga berwenang mengajukan usul untuk

Metode ini sangat berguna jika kita tidak mengetahui nilai aktual minimum dan maksimum dari data.. Normalization method

Setelah desain bentuk beauty case dipilih 2 desain, kemudian perancang fokus untuk menentukan ukuran pada desain yang telah dipilih pada tahap sebelumnya. Ukuran pada

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun petai cina (Leucaena glauca (L.) Benth.) memiliki kemampuan untuk menangkap radikal bebas dengan