Syulhenisari Siregar
Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan, Jl.St.Mohd.Arief No.32 Padangsidimpuan Email : syulhenni@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja KPU dalam meningkatkan partisipasi pemilih pemula pada Pemilu Legislatif 2014 di Kabupaten Tapanuli Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi kepustakaan untuk kemudian data yang tekumpul diberi interpretasi sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Hasil penelitian ini diketahui bahwa KPU telah melakukan beberapa upaya dalam meningkatkan partisipasi pemilih pemula antara lain sosialisasi langsung dan juga melalui media cetak maupun elektronik serta membentuk tim relawan demokrasi KPU. Sosialisasi yang dilakukan KPU di Desa Muarat ais I hanya sosialisasi dengan mendatangi sekolah-sekolah SMU sederajat, melakukan karnaval keliling Batang Angkola, mencetak brosur, iklan, spanduk, dan buku sosialisasi. Faktor-faktor yang menghambat kinerja KPU dalam meningkatkan partisipasi pemilih pemula adalah karena keterbatasan waktu dan sulitnya menjumpai pemilih pemula yang tidak berada ditempat pada saat dilakukan sosialisasi.
Kata Kunci : Kinerja, KPU, dan Partisipasi
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan Negara
demokrasi. Sebagai Negara demokrasi tentunya Pemilihan Umum (selanjutnya disingkat Pemilu) harus ada dalam tahapan
penyelenggaraan Negara. Pemilu
dipandang sangat penting karena menurut
M.Yusuf (2013;45), Pemilu merupakan
perwujudan atas kedaulatan rakyat dan demokrasi untuk menetapkan wakil rakyat yang akan duduk pada lembaga perwakilan rakyat dan juga memilih Presiden dan Wakil Presiden. Melalui Pemilu rakyat dapat
memilih wakil-wakilnya yang berhak
membuat produk hukum dan melakukan pengawasan atau pelaksanaan kehendak-kehendak rakyat yang digariskan oleh wakil-wakilnya tersebut.
Pemilu Legislatif adalah Pemilu yang diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan
Perwakilan Daerah (DPD), Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi (DPRD
Provinsi), dan DPRD
Kabupaten/Kota.Adapun Undang-Undang
yang mengatur tentang Pemilu Legislatif adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD. Didalam Undang-Undang tersebut dikatakan bahwa
Pemilu sebagai sarana perwujudan
kedaulatan rakyat untuk menghasilkan wakil rakyat yang aspiratif, berkualitas, dan bertanggung jawab berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Untuk meningkatkan kualitas
penyelenggaraan Pemilu yang dapat
menjamin pelaksanaan hak politik
masyarakat dibutuhkan penyelenggara
Pemilu yang professional serta mempunyai integritas, kapabilitas, dan akuntabilitas. Penyelenggara Pemilu adalah lembaga yang menyelenggarakan Pemilu yang terdiri atas Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu sebagai satu kesatuan fungsi penyelenggaraan Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPD, dan DPRD, Presiden dan Wakil Presiden secara langsung oleh rakyat, serta untuk memilih Gubernur, Bupati, dan Walikota secara demokratis. KPU adalah lembaga
nasional, tetap, dan mandiri yang melaksanakan Pemilu.
Sesuai dengan Peraturan K 01 Tahun 2010 tentang perubahan Peraturan KPU Nomor 05 Ta tentang Tata Kerja KPU, KPU KPU Kabupaten/Kota sehubungan dengan peraturan KPU Nomor 2008 menyatakan bahwa wila KPU meliputi seluruh wilayah
Kesatuan Republik Indones
menjalankan tugasnya
berkesinambungan.
menyelenggarakan Pemilu, KPU pengaruh pihak manapun berkai pelaksanaan tugas dan wewenangn
Tujuan dari dilaksanakann itu sendiri adalah agar dapat anggota-anggota Legislatif yang
akan mewujudkan aspira
kesejahteraan masyarakat
dalam lima tahun kedepan.
menurut Titik (2014:5) Pe
bertujuan agar proses
partisipasi, dan jaminan atas hak masyarakat bisa terpenuhi. Didal semua warga Negara mempunyai sama untuk memilih pemimpin secara langsung.
Pemilih pemula adalah
potensial baik yang akan m masa depan bangsa kedepan.
pemula perlu dibekali tent
pentingnya pemilu untuk ma bangsa dan Negara Indones pemilih pemula tidak meneri demokrasi itu sebagai suatu k dan tidak peduli. Karena menur Gafar (2014:1), pemilih pemula
segmen strategis dalam
demokrasi. Dengan potensi jum pemula sangat besar, sekaligu pemula adalah generasi berikut akan memegang tanggungjawab bangsa maka perhatian yang terhadap pemilih pemula penting Sebagai gambaran pada pemi 2009 tingkat partisipasi pemilih Desa Muaratais I mencapai
jumlah pemilih 20 orang.
menunjukkan bahwa tingkat pemilih pemula tidak terlalu tinggi
Oleh karena itu KPU
penyelenggara Pemilu seharus
ang bertugas
n KPU Nomor perubahan atas Tahun 2008 PU Provinsi, sehubungan diubah or 37 Tahun ilayah kerja yah Negara
ndonesia. KPU
secara Dalam U bebas dari aitan dengan enangnya kannya Pemilu dapat memilih ang nantinya
pirasi serta
Indonesia . Selain itu, Pemilu juga kompetisi, hak-hak politik idalam pemilu punyai hak yang pin politiknya
lah pemilih
menentukan edepan. Pemilih
tentang arti
masa depan ndonesia. Agar enerima pesta u kepasrahan enurut Abdul ula merupakan kehidupan mlah pemilih aligus pemilih ikutnya yang awab sejarah yang serius ing dilakukan. milu legislatif lih pemula di apai 65% dari
ang. Hal ini
at partisipasi nggi.
PU sebagai
rusnya tidak
lagi melihat pemilih pemula pelengkap kesuksesan pes
lima tahunan. Melainkan
bahwa partisipasi politik pe adalah gambaran bagaimana nasib bangsa ini, apakah m yang beradab secara politi menyelenggarakan Pemilu paham sebab dari pros pelibatan pemilih pemula ter
Pemilu bagi masyarakat pemilih pemula) merupakan memilih dan menentukan pejabat pembuat keputus membawa perubahan yang
bagi bangsa Indonesia
Menurut Abdul Gafar (2014: Pemilu yang lain adalah maka akan tersedia peluang politik yang terbuka dan adil warga Negara memiliki peluang untuk dipilih dan memil Pemilu disebut juga sebagai
politik. Hanya melalui P
pemimpin atau pejabat pem memperoleh legitimasi dar Oleh karena itu proses pelaks itu sendiri haruslah berlangs
tanpa kecurangan
menghasilkan wakil-wakil rak yang bisa mensejahterahk rakyatnya kedepan.
Penyelenggaraan P
selama ini terkesan kaku,
persoalan yang mengir
beberapa kalangan, tentu kejenuhan. Masalah politik
kecurangan dengan
berbagai cara, bisa memun apatisme pada proses Pemil
Dalam hal ini, membay Pemilu yang bisa menghibur semua orang menjadi s sekedar pemilihan, namun sebuah pesta demokrasi y menjadi tantangan tersendir seluruh pihak yang berkepent
Pemilu. KPU tentu saja
mewujudkan gagasan menj sebagai sebuah demokrasi y itu sendirian. Tetapi semua memiliki kepentingan dengan ikut memainkan perannya dengan baik dan benar.
ula hanya sebagai pesta demokrasi an menegaskan pemilih pemula ana kedepannya apakah menjadi bangsa olitik atau sekedar ilu tahunan tanpa oses pentingnya tersebut.
arakat (termasuk akan sarana untuk ukan pemimpin atau utusan yang bisa ang lebih baik lagi
ia kedepannya.
014:6), arti penting ah dengan Pemilu peluang rekrutmen adil karena seluruh peluang yang sama milih. Karenanya ebagai jembatan
Pemilu seorang
pembuat keputusan dari masyarakat. elaksanaan Pemilu angsung tertib dan
agar dapat
l rakyat yang baik ahkan kehidupan
Pemilu yang
u, dengan segala
ngiringinya, bagi
Untuk menarik minat partis pemilih pemula dalam Pemilu 2014 maka KPU harus menget sebenarnya yang diinginkan pemilih pemula tersebut. Adapun
usaha yang dilakukan KP
meningkatkan partisipasi pemil adalah dengan mengunjungi sekolah untuk mensosialisasikan pemilu kepada siswa-siswi yang tergolong sebagai pemilih pe para pemula bisa mengerti dan tentang arti pentingnya pemil diselenggarakan, sehingga par
pemula bisa berpartisipasi a
menggunakan hak pilihnya dengan dalam Pemilu.
Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penel
adalah untuk mengetahui
kinerja KPU dalam me
partisipasi pemilih pemula pada Legislatif 2014 di Kabupaten Selatan.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang
adalah metode kualitatif
pendekatan deskriptif kualitatif y penelitian dengan melihat keadaan gambaran dan hasil penelitian ber yang dapat berbentuk kata, kalim dan gambar.
Teknik pengumpulan dat
digunakan dalam penelitian yai
observasi, wawancara, dan
kepustakaan. Sedangkan tekni data dalam penelitian ini mengguna teknik analisa deskriptif kual
teknik analisa data yang mengu data dan selanjutnya diberi sesuai dengan tujuan penelitian dirumuskan.
Kerangka Teori
Istilah kinerja sering digunak
menyebut prestasi atau
keberhasilan inidividu maupun
individu. Menurut Mohammad
(2006:25), kinerja (performanc
gambaran mengenai tingkat pen
pelaksanaan suatu kegiatan/
kebijakan dalam mewujudkan
rtisipasi politik ilu Legislatif engetahui apa an oleh para dapun salah satu
KPU untuk
milih pemula ungi sekolah-ikan tentang yang sudah pemula agar dan memahami milu tersebut para pemilih aktif dan dengan cerdas
penelitian ini bagaimana meningkatkan pada Pemilu
bupaten Tapanuli
g digunakan
tif dengan
f yaitu bentuk eadaan atau berupa data alimat, skema,
data yang
yaitu melalui
dan studi
eknik analisis enggunakan ualitatif yaitu engumpulkan i interpretasi an yang telah
gunakan untuk
au tingkat
upun kelompok ad Mahsun
ance) adalah at pencapaian atan/program/ an sasaran,
tujuan, misi, dan visi or tertuang dalam strategi organisasi. Menurut Anwar Pabundu Tika (2006:121 adalah hasil kerja secara kuantitas yang dicapai pegawai dalam melaksana
sesuai dengan tanggungj
diberikan kepadanya. Kinerja merupakan s penting untuk mengukur kebe organisasi dalam mencapai Setiap organisasi penting melakukan penilaian terhadap karena hal tersebut dapat di masukan bagi perbaikan dan
kinerjanya di kemudian
Soeprihanto (2001:16),
bahwa kinerja atau prestas hasil kerja seseorang s tertentu dibandingkan dengan
kemungkinan, misalnya
target/sasaran.
Kinerja bisa diketahui individu atau kelompok indi mempunyai kriteria keberha
ditetapkan. Adapun unsu
terdapat dalam kinerja Pabundu Tika (2006:122) ter 1. Hasil-hasil fungsi pekerja
2. Faktor-faktor yang
terhadap prestasi kar seperti: motivasi, kecak peranan, dan sebagainya. 3. Pencapaian tujuan organ 4. Periode waktu tertentu.
Kinerja adalah suatu ha dikerjakan dalam rangka m organisasi yang dilaksanakan tidak melanggar hukum dengan moral dan tanggungj periode waktu tertentu.
Komisi Pemilihan Umum
Berdasarkan Peratur 01 Tahun 2010 tentang Tat KPU Provinsi, KPU Kabupat
pasal 6, KPU adal
penyelenggara Pemilu anggot
DPRD Provinsi, dan
Kabupaten/Kota, Pemilu Wakil Presiden, Pemilu Kepal
Wakil Kepala Daerah
nasional, tetap, dan mandir
organisasi yang gi planning suatu nwar dalam Moh.
121-222), kinerja
ara kualitas dan ai oleh seorang anakan tugasnya
gungjawab yang
suatu hal yang eberhasilan suatu ncapai tujuannya. ing untuk selalu hadap kinerjanya dijadikan sebagai n dan peningkatan
dian hari. Jhon
), mengatakan
tasi kerja adalah selama periode dengan berbagai
ya standard,
etahui hanya jika individu tersebut hasilan yang telah unsur-unsur yang menurut Moh. terdiri dari: erjaan
berpengaruh karyawan/pegawai akapan, persepsi nya.
ganisasi .
u hasil yang telah ka mencapai tujuan nakan secara legal, m serta sesuai anggungjawab dalam
aturan KPU Nomor Tata Kerja KPU, bupaten/Kota pada
adalah lembaga
nggota DPR, DPD,
dan DPRD
u Presiden dan epala Daerah dan
h yang bersifat
mencerminkan bahwa wilayah
tanggung jawab KPU
penyelenggara Pemilu mencak
wilayah Negara Kesatuan
Indonesia. Sifat tetap menunju sebagai lembaga yang menjalan
secara berkesinambungan
dibatasi oleh masa jabatan tert
mandiri menegaskan KPU
menyelenggarakan Pemilu beba pengaruh pihak manapun. Adapun tidak dapat disejajarkan kedudu dengan lembaga-lembaga Negar
yang kewenangannya ditentuk
diberikan oleh Undang-Undang 1945.
Selain itu dalam Undang
Nomor 15 Tahun 2011
Penyelenggara Pemilu pada menyatakan bahwa KPU Kabupat
adalah penyelenggara Pem
bertugas melaksanakan P
Kabupaten/Kota. Sejalan dengan didalam Peraturan KPU Nomor
2010 pasal 95 menyatak
Kabupaten/Kota menetapkan
hubungan masyarakat, publikas
Pemilu, dan peningkatan
masyarakat dalam setiap
penyelenggaraan kegiatan pel
Pemilu sesuai dengan
perundang-undangan yang berlak
Tugas dan Wewenang KPU
Didalam Peraturan KPU Tahun 2013 tentang Partisipasi M dalam Penyelenggaraan Pemil dan pasal 5 menyatakan bahwa dan tanggung jawab KPU yaitu:
(1) Dalam penyelenggaraan
masyarakat, KPU, KPU Pro
Kabupaten/Kota m
wewenang:
a. Mengatur ruang lingkup
masyarakat dalam penga
kebijakan publik dala
penyusunan
pelaksanaan, pengawas
evaluasi Pemilu
b. Mengatur pihak yang
berpartisipasi baik orang, orang, badan hukum, masyarakat adat; dan
ah kerja dan sebagai akup seluruh
uan Republik
nunjukkan KPU alankan tugas
ngan meskipun
tertentu. Sifat
PU dalam
bebas dari Adapun KPU edudukannya egara yang lain
entukan dan
ndang Dasar
dang-Undang
2011 tentang
pada pasal 1 abupaten/Kota
emilu yang
Pemilu di
dengan hal itu or 01 Tahun
takan KPU
an kebijakan
asi informasi
an partisipasi
etiap tahap
pelaksanaan
aan partisipasi
rovinsi, KPU mempunyai
up pelibatan pengambilan
dalam tahap
kebijakan,
pengawasan, dan
ang dapat
ang, kelompok m, dan/atau
c. Menolak atau mener masyarakat berdasar perundang-undangan
(2) Wewenang sebagaimana
pada ayat (1) di selenggar dengan lingkup tugas d
KPU Provinsi,
Kabupaten/Kota serta
kondisi masyarakat setem
(3) Dalam penyelenggaraan
masyarakat, KPU, KPU Kabupaten/Kota
tanggungjawab:
a. Memberikan infor
dengan ketentuan
perundang-undangan
b. Memberikan kesem
setara kepada setiap untuk berpartisipasi dan
c. Mendorong partisipas (4) Tanggungjawab
dimaksud pada
diselenggarakan KPU, KPU Kabupaten/Kota lingkup tugas dan f masing.
Pemilihan Umum
Menurut Undang-Undan Tahun 2011 tentang Penyel pada pasal 1(satu) meny
Pemilu adalah sarana
kedaulatan rakyat yang di secara langsung, umum, beba jujur dan adil dalam Negar Republik Indonesia berdasa
dan Undang-Undang D
Republik Indonesia Tahun 1945.
Selanjutnya dalam
berjudul Kaum Margi
Berdemokrasi (2014:5)
bahwa, Pemilu adalah tata suara oleh masyarakat se untuk memilih wakil-wakilny duduk di lembaga perwakil dan DPRD) dan eksekutif wakil Presiden, Gubernur Gubernur, Bupati, dan Walikota dan Wakil Wali K Indonesia diselenggarakan tahun sekali. Tujuan pok memilih para pejabat yang
enerima partisipasi sarkan peraturan undangan
aimana dimaksud
enggarakan sesuai dan fungsi KPU,
dan KPU
rta situasi dan
etempat
enggaraan partisipasi
U Provinsi, KPU mempunyai
nformasi sesuai
uan peraturan
undangan
sempatan yang
setiap orang/pihak si dalam Pemilu; fungsi
masing-ndang Nomor 15 yelenggara Pemilu enyatakan bahwa
na pelaksanaan
g diselenggarakan , bebas, rahasia, egara Kesatuan asarkan Pancasila
Dasar Negara
n 1945.
m buku yang
arginal Cerdas
) menjelaskan
parlemen dan eksekutif untuk ma lima tahun.
Menurut P. Anthonius
(2014:178) Pemilu dapat diartikan satu kumpulan metoda atau c Negara atau masyarakat me wakilnya. Dan juga Pemilu adal proses, dengan manakala sebuah perwakilan rakyat (DPR/DPR dengan berdasarkan sistem Pe
mentransfer sejumlah suara
sejumlah kursi.
Pemilu adalah sarana m pola kedaulatan rakyat yang dengan cara memilih wakil-wak Presiden dan Wakil Presiden langsung, umum, bebas, rahasia, adil. Karena Pemilu merupakan manusia maka Pemilu legislatif 2014 Negara yang tedaftar pada da pemilih berhak memilih langs wakilnya.
2.4 Pemilih Pemula
Berdasarkan
(http://kpu.go.id/dmdocuments/m df), Pemilih di Indonesia dibagi m
kategori yaitu Pertama, pem
rasional yakni, pemilih yang benar memilih partai berdasarkan peni analisis mendalam. Kedua, pe emosional, yakni pemilih yang m dan tidak kenal kompromi. Ketiga, pemula yakni pemilih yang bar kali memilih karena usia me memasuki usia pemilih. Poten pemula dan pemuda yang cuk diharapkan bisa menyumbang su pesta demokrasi Indonesia pada 2014.
Berdasarkan Undang-Undang 8 Tahun 2012 tentang Pemil DPR, DPD, dan DPRD pada menyebutkan bahwa hak memilih 1. Warga Negara Indonesia y
hari pemungutan suara tel berumur 17 (tujuh belas) t
lebih atau sudah/pernah
mempunyai hak pilih
2. Warga Negara Indonesia sebagai dimaksud pada ayat (1) didaf kali oleh penyelenggara Pem daftar pemilih.
masa jabatan
honius Sitepu
tikan sebagai au cara warga emilih para adalah sebuah ebuah lembaga PRD) dipilih Pemilu yang
uara kedalam
ana mewujudkan ang dmokratis wakil rakyat, iden secara ahasia, jujur dan an hak asasi if 2014 warga daftar calon angsung
wakil-website
/modul_1d.p bagi menjadi tiga
pemilih yang ang benar-benar penilaian dan pemilih kritis ang masih idealis etiga, pemilih baru pertama mereka baru otensi pemilih cukup besar, ang suara dalam pada tahun
ndang Nomor milu anggota pada Bab IV ilih meliputi: a yang pada
telah genap ) tahun atau
pernah kawin
sebagaimana didaftar 1(satu) Pemilu dalam
3. Untuk dapat meng
memilih, warga Negara I terdaftar sebagai pemili ditentukan lain dalam U ini.
Kelompok pemilih pem yang berstatus pelajar, maha pekerja muda. Pemilih pem demokrasi (Pemilu legislat Presiden) selama ini sebagai kegiatan politik, pemilih
memerlukan pembinaan
pengembangan kearah
potensi dan kemampuan optimal agar dapat berperan politik.
Menurut
(http://www.bewara.co.id/urgens pemula-dalam-pemilu-2014) politik dari pusat studi polit terkait pentingnya pemilih pelaksanaan Pemilu 2014 yak 1. Salah satu indikator dar
penyelenggaraan Pe
meningkatnya partisi
pemula.Selama tiga ka Pemilu pasca Orde golput banyak berasal pemula yang enggan aspirasinya pada pelaks karenanya memaksimal
di pemilih pemula har
agenda serius penyele maupun partai politik 2. Gradasi pemahaman
pemula dengan p
berpengalaman secara terlalu beda. Hal yang
justru ada pada
keikutsertaan dalam
sebagai pemilih. Pe
mempunyai ikatan yang yang mampu menstimul untuk dapat berpartisipa hajat politik sebagai war baik
3. Peningkatan kualitas
memaksimalkan parti
pemilih pemula berarti juga upaya peningkatan kuali isu yang berkembang bahwa partisipasi politik akan meningkatkan kr yang lebih baik. Hal ini
nggunakan hak
a Indonesia harus ilih kecuali yang Undang-Undang
pemula ini biasanya mahasiswa, serta mula dalam ritual latif atau Pemilu bagai objek dalam h pemula masih
binaan dan
ah pertumbuhan
an ketingkat yang peran dalam bidang
Muradi
urgensi-pemilih-14) pengamat
politik ada lima hal ih pemula dalam 2014 yakni :
dari suksesnya
Pemilu adalah
tisipasi pemilih
kali pelaksanaan de Baru, kantung sal dari pemilih enggan menyalurkan aksanaan Pemilu, alkan partisipasi a harus menjadi elenggara Pemilu
an antara pemilih
pemilih yang
ara umum tidak ang membedakan
pada kontinyuitas
hajatan politik
Pemilih pemula
ang luar biasa erat ulasi pemilih lain ipasi dalam setiap arga negara yang
ualitas Pemilu,
partisipasi politik
sejauh mana partai pol
penyelenggara Pemilu
dengan baik
4. Pendidikan politik yang ef
efisien. Pelibatan pemilih
secara efektif akan memper
mempermudah partai pol
penyelenggara Pemilu pada
tindak selanjutnya. Sel
pendekatan pendidikan polit pada stimulasi-stimulasi yang konvensional dan terbatas pada ruang kelas dan perkuli konteks ini, pemilih pemula di pada hal yang praktis yang mengintegrasikan pemaham yang sederhana dengan pra yang pada derajat tertent
mengintegrasikan secara
pendidikan politik tersebut 5. Tanggung jawab atas hi
putihnya nasib bangsa ini ada
pemilih pemula.Memaham
Pemilu adalah sarana mem kontrak politik antara elit dengan harus dijadikan pertimbangan bagi pemilih pemula untuk s menyalurkan hak politikny tanpa peran serta yang efekt nasib bangsa dipertaruhkan.
Partisipasi Pemilih Pemula
Partisipasi dapat diartikan keikutsertaan, dalam konteks pol mengacu pada keikutsertaan war
berbagai proses politik. B
Peraturan KPU Nomor 23 Tahun tentang Partisipasi Masyarak
Penyelenggaraan Pemilu m
bahwa Partisipasi masyarakat
keterlibatan perorangan dan/atau dalam penyelenggaraan Pemilu.
Untuk meningkatkan
pemilih pemula tersebut harus sosialisasi informasi tentang pe memadai agar bisa membangun anak didik dan warga belajar pemula) menjadi masyarakat pol arif, kritis, cerdas, dan bertanggungj Dalam pemilu, pemilih pem menentukan pilihan politiknya
berpengaruh besar bagi
pemimpin nasional dan wakil-w Selain itu, sebagian pemula mung
politik dan
merespon
g efektif dan
ilih pemula
perkuat dan
politik dan
pada langkah
Selama ini
politik terbatas yang bersifat pada ruang-uliahan.Pada a dihadapkan yang dapat ahaman politik praktik politik ertentu dapat
ara efektif
hitam dan ada di pundak
hami bahwa
emperbaharui dengan publik bangan serius uk secara aktif
nya. Sebab
ektif tersebut, an.
ikan sebagai politik hal ini warga dalam Berdasarkan Tahun 2013 arakat dalam menyatakan
akat adalah
atau kelompok lu.
partisipasi harus dilakukan pemilu yang angun daya kritis belajar (pemilih at politik yang anggungjawab. pemula akan a yang akan terpilihnya l-wakil rakyat. mungkin juga
berpartisipasi aktif dalam terutama dalam masa kam hal ini, aktif tanpa ke ditekankan kepada para pemilu bisa berjalan damai disamping juga jangan s pemula hanya dieksploitas
untuk tujuan-tujuan
bertanggungjawab. Muktar
(http://www.slideshare.net/m pektif-dan-orientasi-pemilih-pe
2014) menyatakan bahw
menumbuhkan minat pemilih melaksanakan hak dalam pe yaitu a. Menumbuhkan kesada sejak dini, b. mengembangk politik kepada para remaja menjadi aktor politik dalam dan status yang disandang,
menumbuhkan pengertian
menjalankan hak dan kew sebagai warga negara secar
Ahmad
(http://ahmadmufidchomsan.
/2013/02/23/pentingnya-pem
pemilih-pemula-2//) menyat
beberapa faktor yang turut pilihan pemilih pemula adalah orang tua yang berpengaruh begitu juga figur tokoh dan politik yang ada di lingkungan
hal tersebut menjadi
mempengaruhi pikiran pemul menentukan pilihannya. S menentukan pilihan perlu ke kuat, agar tidak terbawa arus yang menjadi sasaran utam memiliki pemimpin yang keinginan bersama yaitu pemimpin yang tahuakan tugas pemimpin yang tahu akan jabat
pengalaman tersebut, pe
tentunya secara tidak
mendapatkan pendalam
kepemimpinan, sehingga sangat bermanfaat bagi terutama pemilih pemula.
Dalam setiap Pemilu, (pemilih pemula) sangat signi jumlah pemula sangat besa Dengan jumlah suara y tersebut, pemilih pemula memiliki peran besar dalam
proses pemilu, ampanye. Dalam kekerasan perlu a pemula, agar ai dan beradab, n sampai pemilih asi secara politis
yang tidak
Helmi et/muktarhelmi/pers
ih-pemula-pemilu-bahwa, cara
ilih pemula dalam pemilihan umum esadaran berpolitik angkan pendidikan aja agar mampu alam lingkupperan andang, dan c.
tian bagaimana
kewajiban politik ecara baik.
Mufiz
an.wordpress.com
pemilu-dikalangan-yatakan bahwa, urut mempengaruhi dalah afiliasi politik pengaruh sangat kuat, h dan identifikasi ungan sekitar. Hal–
di faktor yang
mula muda dalam Sehingga dalam u kemandirian yang arus. Agar pilihan utama rakyat untuk g sesuai dengan tu ingin memiliki an tugasnya, bukan an jabatannya. Dari
pemula muda
idak langsung
aman tentang
ga Pemilu juga bagi pemula muda
masyarakat demokratis di negeri Pemilu, para pemula bisa mem kebijakan publik dengan mem kritis dan rasional pimpinan nas wakil rakyat yang memiliki kredi akuntabilitas tinggi, karena pem memiliki cadangan pengetahuan
konsep kewarganegaraan
kurikulum pendidikan yang di sekolah.
Sebagai komunitas ter
terpelajar, pelajar (pemilih pem seharusnya memiliki peran be melakukan perubahan sosial pol lebih baik. Melalui Pemilu, pel menjadikannya sebagai moment
mendorong perubahan sosial
ekonomi, budaya, dan lain-lain kear lebih baik dengan melalui pe yang dipilih melalui Pemilu. Selai menjadikan Pemilu sebagai yang damai dan beradab. S dimaksudkan sebagai upaya pendidikan politik rakyat yang karena dengan demikian pelajar komunitas terpelajar dan ter
menjadi salah satu rujukan
menentukan pilihan dalam Pem arif, bijaksana, kritis, dan rasional
Pembahasan
Bentuk partisipasi politik
dapat dilihat dari aktivit
politiknya begitu juga dengan pemula yang berada di Desa M Kecamatan Batang Angkola Tapanuli Selatan. Berdasarkan pemilih pemula di Desa M Kecamatan Batang Angkola politik yang pemilih pemula lak Pemilu legislatif 2014 berupa:
1. Pemberian Suara
Berkaitan dengan Pemilu legi 2014 di Desa Muaratais I, m Desa Muaratais I secara um
antusias dalam member
dimana tercatat sekitar 75% pemilih pemula datang ke memberikan hak pilihnya. pada Pemilu legislatif tahun lalu.
2. Kampanye
negeri ini. Melalui empengaruhi milih secara nasional dan edibilitas dan milih pemula ahuan tentang
aan melalui
di terima di
terdidik dan
pemula) juga besar untuk al politik yang pelajar bisa entum untuk
sial, politik,
n kearah yang pemerintahan elain itu juga bagai momentum Semua itu a melakukan ang lebih luas, pelajar sebagai terdidik bisa
ukan untuk
emilu secara onal.
ik seseorang ivitas-aktivitas dengan pemilih a Muaratais I a Kabupaten an pernyataan Muaratais I a partisipasi lakukan pada
egislatif tahun I, masyarakat umum begitu
erikan hak
75% (persen) e TPS untuk a. suaranya ahun 2014 yang
Kampanye pemilu mer pesta demokrasi. Bagi di Desa Muaratais I secar sudah mengetahui tujuan dan beranggapan bah merupakan kegiatan informasi dan menunjuk program partai politik sehingga menarik simpat untuk memilihnya. Pemil
Muaratais I beranggapan
kampanye merupakan yang menyita waktu ya harus mengalahkan s sehari-hari yang meng pemilih pemula enggan
berpartisipasi dalam
kampanye. Tetapi ada
dari pemilih pemula
bahwa kegiatan kampan kegiatan yang menye mendapat hiburan selai
pemula dapat
dukungannnya kepada yang ingin didukungnya. juga yang beralasan bahw merupakan kegiatan sek dan ajang untuk berk teman-teman saja tidak arti dari kegiatan ka sesungguhnya. Pemilih sebelumnya hanya sebagai
proses politik pemil
legislatif, kini menjadi
pemilih yang akan
terpilihnya seorang anggot yang akan membawa as diruang sidang.
Berdasarkan hasil waw
pemilih pemula diperoleh
bahwa KPU telah malaku kepada pemilih pemula legislatif 2014 tentang tata c suara yang benar kepada pe Adapun sosialisasinya dilak langsung dan melalui media media elektronik, secara langs
mendatangi sekolah-se
sedangkan melalui media memasang spanduk, dan yang sudah ditentukan.
Kemudian dari uraian diperoleh bahwa pendataan terhadap pemilih pemula
erupakan sarana agi pemilih pemula ecara keseluruhan tujuan kampanye bahwa kampanye an menyampaikan juk visi, misi, dan ik dalam Pemilu patik masyarakat milih pemula Desa
anggapan bahwa
kan suatu kegiatan yang banyak dan segala rutinitas engakibatkan para enggan untuk ikut
dalam kegiatan
ada juga sebagian
ula beranggapan
panye merupakan enyenangkan bisa elain itu juga para memberikan epada calon legislatif ungnya. Namun ada bahwa kampanye sekedar hura-hura berkumpul dengan dak memperdulikan kampanye yang ilih pemula yang ebagai penonton
milihan anggota
adi pelaku atau
an menentukan
anggota legislatif a aspirasi mereka
awancara dengan
oleh keterangan
akukan sosialisasi ula pada pemilu ata cara pemberian da pemilih pemula. dilakukan secara edia cetak maupun a langsung seperti
sekolah SMU
dia yaitu dengan an baliho ditempat
bagus karena ada pemilih pe mengatakan bahwa masih ada terdaftar dalam DPT padahal sudah layak untuk menjadi pem harus menjadi bahan pertimbangan untuk para penyelenggara agar
dalam melakukan pendataan
pemilih pemula sehingga unt berikutnya tidak ada lagi pemi yang terdaftar dalam daftar pemil Sedangkan KPU sendiri mengalami hambatan dalam peningkatan partisipasi pemili karena keterbatasan waktu dan menjumpai pemilih pemula y
berada ditempat pada saat
sosialisasi.
Kesimpulan
a. Dalam meningkatkan partisipa pemula pada pemilu legislat
Kabupaten Tapanuli Selat
sebagai penyelenggara pe melakukan beberapa upaya di seperti melakukan sosialisas dan juga melalui media ceta elektronik. Sosialisasi langs dengan mendatangi sekol SMU sederajat, mengikut pemilih pemula dalam acara
melakukan karnaval keli
sosialisasi dalam bentuk ge santai, sosialisasi melalui radi mencetak brosur, iklan, spandu sosialisasi, topi dan kaos y mengajak memilih. Selain itu
membentuk tim sosialis
bernama relawan demokr Sosialisasi yang dilakukan KP Muaratais I hanya sosialisa
mendatangi sekolah-sekol
sederajat, melakukan karnaval Batang Angkola, menceta iklan, spanduk, buku sosialisas
b. Adapun faktor-faktor yang m
kinerja KPU dalam meni
partisipasi pemilih pemula pada legislatif 2014 di Kabupaten Selatan adalah karena ket waktu dan sulitnya menjum pemula yang tidak berada pada saat dilakukan sosialisa
pemula yang ada yang tidak padahal usianya pemilih. Hal ini bangan lagi agar lebih teliti
aan kepada
untuk pemilu milih pemula milih.
diri mengaku melakukan ilih pemula dan sulitnya a yang tidak aat dilakukan
sipasi pemilih slatif 2014 di
elatan KPU
pemilu telah a diantaranya asi langsung etak maupun angsung yaitu sekolah-sekolah kut sertakan ra sosialisasi,
eliling, dan
gerak jalan radio KIS FM, panduk, buku yang isinya n itu KPU juga
alisasi yang
okrasi KPU. ukan KPU di Desa alisasi dengan
sekolah SMU
naval keliling etak brosur, alisasi.
g menghambat meningkatkan a pada pemilu ten Tapanuli keterbatasan mpai pemilih ada ditempat
isasi.
Daftar Pustaka
Sugiono, 2008,Metode Penel
dan Kuantitatif, R Alfabeta.
Nawawi, Hadari, 2007, Me
Bidang Sosial, yogy Mada University Press
Mangkunegara, P. A
Manajemen Sumber
Bandung: Remaja Ro Komisi Pemilihan Umum,
Marginal Cerdas
Jakarta: Komisi Pem
Manullang, M. 1992,
Manajemen, Jak
Indonesia.
Sutarto, 2012, Dasar-Das
Yogyakarta: Gadj
University Press.
Umam, Khaerul.2010,Peril
Bandung: Pustaka Set Peraturan Komisi Pemilihan
23 Tahun 2013 tent
Masyarakat
Penyelenggaraan Pem
Peraturan Komisi Pemilihan 01 Tahun 2010 tent
Komisi Pemilihan Pemilihan Umum P Pemilihan Umum Kabupat
Undang-Undang Republik Indones
15 Tahun 2011
Penyelenggaraan Pem
Undang-Undang Nomor 8
tentang Pemilihan U
Dewan Perwakilan Perwakilan Daerah, Perwakilan Rakyat D
enelitian Kualitatif
R&D, Bandung:
Metode Penelitian
ogyakarta: Gadjah ress.
Anwar, 2005,
ber Daya Manusia, a Rosda Karya.
m, 2014, Kaum
s Berdemokrasi,
milihan Umum. 92, Dasar-Dasar
akarta: Ghalia
asar Organisasi,
Gadjah Mada
erilaku Organisasi,
a Setia.
han Umum Nomor
entang Partisipasi
dalam aan Pemilihan Umum
han Umum Nomor
entang Tata Kerja
han Umum, Komisi Provinsi, Komisi Kabupaten/Kota
Indonesia Nomor
2011 Tentang
aan Pemilihan Umum
8 Tahun 2012