• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. iii. Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. iii. Universitas Sumatera Utara"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin penulis panjatkan kehadiran ALLAH SWT yang maha kuasa, dimana atas segala nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang diberi judul “Analisis Pengaruh Kredit Perbankan Terhadap Pertumbuhan Usaha Ekonomi Kreatif di Kota Medan”, tidak lupa pula penulis sampaikan selawat beriringkan salam atas junjungan dan suritauladan Nabi Muhammad SAW. Semoga kita mendapatkan syafa’atnya.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan dalam penyajiannya karena kemampuan yang masih terbatas. Untuk itu peneliti dengan rendah hati akan menerima saran – saran dan petunjuk yang berifat membangun yang ditujukan untuk lebih menyempurnakan skripsi ini. Harapan peneliti semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti sendiri dan bagi yang memerlukan di kemudian hari untuk melakukan peelitian yang sama serta para pembaca pada umumnya.

Penelitian skripsi ini dilakukan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara tahun akademik 2014/2015. Dalam kesempatan ini, penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini dan juga penyelesaian studi penulis, yaitu kepada :

1. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Zulhairi. R dan Ibunda Darmayanti atas semangat dan dukungan baik berupa dukungan moril maupun materil serta Abang – abang dan kakak – kakak penulis yang selalu memberikan motivasi kepada penulis dalam setiap proses penyusunan skripsi.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE., M.Ec.,Ac.,Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(2)

3. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE., M.Ec., selaku Ketua Departemen Ekonomi Pembangunan dan Bapak Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si., selaku Sekretaris Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnsi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Irsyad Lubis, SE., M.Soc.Sc., Ph.D., selaku Ketua Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan dan Bapak Paidi Hidayat, SE., M.Si., selaku Sekretaris Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Haroni Doli Hamoraon, SE., M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya dan memberi masukan dari awal sehingga terselesaikannya skripsi ini.

6. Ibu Dra. Raina Linda Sari, M.Si. dan Ibu Ilyda Sudardjat, S.Si M.Si., selaku dosen pembaca dan penilai yang telah meluangkan waktunya dan memberi masukan terhadap skripsi ini.

7. Seluruh staf pengajar dan staf pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, terutama Departemen Ekonomi Pembangunan.

8. Seluruh responden pemgusaha ekonomi kreatif di Kota Medan memberikan waktu dan informasi kepada penulis, serta semua pihak yang terlibat dalam setiap penulisan skripsi ini.

9. Kepada teman – teman terdekat saya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu serta teman-teman stambuk 2011 Ekonomi Pembangunan yang juga memberikan semangat, doa dan dukungannya kepada penulis.

Akhir kata, penulis berharap semoga hasil penelitian dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Medan, Maret 2015 Penulis,

(3)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 9

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Industri ... 11

2.2 Perbankan ... 12

2.2.1 Fungsi bank di Indonesia ... 12

2.2.2 Jenis Bank di Indonesia ... 13

2.2.3 Tugas Suatu Bank atau Tanggung Jawab Banker... 14

2.3 Pengertian Kredit ... 15

2.3.1 Fungsi Kredit ... 16

2.3.2 Peraturan Bank Indonesia Tentang Kredit Perbankan ... 17

2.4 Ekonomi Kreatif ... 19

2.5 Penelitian Terdahulu ... 28

2.6 Kerangka Konseptual... 30

2.7 Hipotesis ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 31

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

3.3 Definisi Operasional ... 31

3.4 Populasi dan Sampel ... 33

3.4.1 Populasi ... 33

3.4.2 Sampel ... 33

3.5 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 33

3.5.1 Jenis Data ... 33

3.5.2 Metode Pengumpulan Data ... 34

3.6 Teknik Analisa Data ... 34

3.6.1 Alat Analisis Data ... 34

(4)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Umum Kota Medan ... 37

4.1.1 Luas Wilayah Kota Medan ... 37

4.1.2 Jumlah Penduduk Kota Medan ... 38

4.1.3 Tenaga Kerja Kota Medan ... 40

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 42

4.2.1 Deskripsi Karakteristik Responden ... 42

4.2.1.1 Komposisi Pengusaha Menurut Jenis Usaha ... 42

4.2.1.2 Umur Responden ... 43

4.2.1.3 Jenis Kelamin ... 44

4.2.1.4 Pendidikan Responden ... 45

4.2.1.5 Lamanya Perusahaan ... 46

4.2.1.6 Jumlah Tanggungan ... 46

4.2.2 Gambaran Penggunaan Kredit Perbankan ... 47

4.2.3 Analisis Data ... 49

4.2.3.1 Koefisien Determinasi (R-Squared) ... 52

4.2.3.2 Uji T Statistik ... 52

4.2.3.3 Uji F Statistik ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 56

5.2 Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(5)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

Tabel 1.1 Tabel Posisi Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

yang diberikan Bank Umum di Kota Medan ... 2

Tabel 1.2 Tabel Posisi Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang diberikan Bank Umum di Kota Medan Berdasarkan Jenis Penggunaan Kota Medan Tahun 2008-2010 ... 3

Tabel 1.3 Tabel Posisi Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang diberikan Bank Umum di Provinsi Sumatera Utara Berdasarkan Kelompok Bank ... 4

Tabel 1.4 Tabel Posisi Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang diberikan Bank Umum di Provinsi Sumatera Utara Berdasarkan Sektor Ekonomi atau jenis usaha ... 5

Tabel 4.1 Luas Wilayah Kota Medan ... 37

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun 2009 – 2013 ... 39

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Kota Medan 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Utama Tahun 2013 ... 41

Tabel 4.4 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Usaha ... 43

Tabel 4.5 Distribusi Sampel Berdasarkan Umur ... 44

Tabel 4.6 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin ... 44

Tabel 4.7 Distribusi Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 45

Tabel 4.8 Distribusi Sampel Berdasrkan Lamanya Perusahaan ... 46

Tabel 4.9 Distribusi Sampel Berdasarkan Jumlah Tanggungan ... 46

Tabel 4.10 Koefisien Determinasi (R-Square) ... 52

Tabel 4.11 Uji Signifikan Parsial (Uji T) ... 53

(6)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

(7)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar belakang

Keterbatasan modal dapat disebut sebagai masalah umum dalam industri bisnis kreatif. Modal finansial ibarat bahan bakar sebuah bisnis, anpanya tidak ada operasi yang dapat dilakukan. Sebaik apapun ide bisnis kita jika tidak mendapat suntikan investasi atau pinjaman akhirnya berakhir diangan-angan. Kebanyakan dari kita akhirnya terpaksa bekerja menjadi karyawan perusahaan orang lain dengan pembenaran mengumpulkan modal. (Bonnie, 2014: 97)

Pinjaman modal dapat diperoleh dari berbagai pihak, baik lembaga keuangan yang bersifat komersial maupun lembaga nonkeuangan yang bersifat sosial. Lembaga keuangan secara umum dibagi menjadi dua kategori, yaitu lembaga perbankan dan lembaga keuangan non perbankan. (Amir, 2014: 6)

Jumlah kredit UMKM khusus wilayah Sumatera Utara pada triwulan I-2013 mengalami peningkatan sebesar 0,7% (qtq) dengan nominal mencapai Rp32,98 triliun. Secara tahunan, kredit UMKM masih tumbuh sebesar 19,84% (yoy), lebih tinggi jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat tumbuh sebesar 11,78% (yoy). Pangsa kredit UMKM pada triwulan laporan tercatat sebesar 24,64% dari keseluruhan total kredit perbankan di Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan kriteria skala usahanya, kredit UMKM pada triwulan I-2013

(8)

didominasi oleh kredit menengah (Rp500 juta – Rp5 miliar) dengan proporsi sebesar 51,49% dari total kredit UMKM atau mencapai Rp16,98 triliun. Disusul dengan kredit skala kecil (Rp50 juta – Rp500 juta) senilai Rp10,25 triliun (31,08%), dan kredit skala mikro (dibawah Rp 50 juta) dengan baki debet sebesar Rp5,75 triliun (17,43%). (www.bankindonesia.com)

Pada triwulan I-2013 Provinsi Sumatera Utara telah menyalurkan Kredit Untuk Rakyat (KUR) dengan total baki debet sebesar Rp2,37 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 333.102 debitur. Total baki debet penyaluran KUR Provinsi Sumatera Utara mengalami pertumbuhan sebesar 2,90% (qtq), melambat dibandingkan dengan periode sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,52% (qtq). Pertumbuhan jumlah debitur KUR di Provinsi Sumatera Utara tercatat tumbuh sebesar 4,65% (qtq), juga lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya

yang tumbuh sebesar 7,34% (qtq

1.1Tabel Posisi Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang diberikan Bank Umum di Kota Medan (Juta Rp)

2011 2012 2013 May-14 Kota Medan Rp 12.462.605 Rp 14.172.521 Rp 15.214.499 Rp 16.250.301 Usaha Mikro Rp 976.060 Rp 698.434 Rp 1.097.975 Rp 1.130.066 Usaha Kecil Rp 2.468.925 Rp 2.538.672 Rp 2.966.288 Rp 3.053.311 Usaha Menengah Rp 9.017.620 Rp 10.938.414 Rp 11.150.237 Rp 12.066.924 Sumber : Bank Indonesia, Statistik Ekonomi Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Utara.

(9)

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa kredit yang dikeluarkan oleh bank umum untuk UMKM mengalami kenaikan tiap tahunnya (statistik ekonomi keuangan daerah Provinsi Sumatera Utara, Juni 2014)

1.2Tabel Posisi Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang diberikan Bank Umum di Kota Medan Berdasarkan Jenis Penggunaan (Juta Rp)

Keterangan 2011 2012 2013 May2014

Kota Medan Rp 12.462.605 Rp 14.172.521 Rp 15.214.499 Rp 16.250.301 Modal Kerja Rp 10.152.984 Rp 11.387.673 Rp 11.441.723 Rp 12.078.897 Investasi Rp 2.309.620 Rp 2.784.848 Rp 3.772.776 Rp 4.171.404 Sumber : Bank Indonesia, Statistik Ekonomi Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Utara.

Dari penjelasan diatas disimpulkan bahwa kredit yang dikeluarkan bank umum kepada UMKM lebih dominan digunakan untuk keperluan modal kerja dibanding untuk investasi. (statistik ekonomi keuangan daerah Provinsi Sumatera Utara, Juni 2014)

Lembaga keuangan khususnya bank yang mengeluarkan kredit untuk UMKM antara lain (1) Bank Pemerintah dan Bank Pembangunan Daerah, (2) Bank Swasta Nasional, serta (3) Bank Asing dan Bank Campuran. Dimana bank pemerintah dan Bank pembangunan daerah yang mendominasi saluran kredit kepada UMKM diikuti oleh Bank swasta nasional dan kemudian Bank asing dan Bank campuran yang juga ikut serta dalam pemberian kredit kepada UMKM di Sumatera Utara, khususnya kota medan.

(10)

1.3Tabel Posisi Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang diberikan Bank Umum di Provinsi Sumatera Utara Berdasarkan Kelompok Bank

(Juta Rp) Keterangan 2011 2012 2013 May-14 Bank Pemerintah dan Bank Pembangunan Daerah Rp 14.996.965 Rp 17.952.181 Rp 22.690.752 Rp 23.717.380 Bank Swasta Nasional Rp 10.528.829 Rp 12.708.857 Rp 13.964.332 Rp 14.947.189 Bank Asing dan Campuran Rp 1.180.816 Rp 809.347 Rp 292.177 Rp 293.912 Sumber : Bank Indonesia, Statistik Ekonomi Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Utara.

Dari data diatas dapat diambil disimpulan yaitu Bank Pemerintah dan Bank Pembangunan Daerah menduduki jumlah terbanyak yang menyalurkan kredit. Diikuti Bank Swasta Nasional dan kemudian Bank Asing dan Campuran

Dalam memenuhi kebutuhan permodalan bagi sektor Ekonomi Kreatif, perbankan jelas memainkan peranan yang sangat penting. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu, bank juga dikenal sebagai tempat menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah, dan pembayaran lainnya (Kashmir, 2008:25).

(11)

Kredit yang dikeluarkan oleh bank kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan ekonomi kreatif kebanyakan untuk bidang perdagangan, hotel dan restoran. Sedangkan, untuk kredit yang disalurkan oleh bank paling sedikit pada bidang listrik, gas dan air bersih. Dapat dilihat dalam data dibawah ini.

1.4Tabel Posisi Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang diberikan Bank Umum di Provinsi Sumatera Utara Berdasarkan Sektor Ekonomi

atau jenis usaha (Juta Rp)

2011 2012 2013 May-14 Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan Rp 2.934.345 Rp 4.736.544 Rp 6.346.872 Rp 6.787.028 Pertambangan dan penggalian Rp 51.215 Rp 80.182 Rp 71.183 Rp 54.461 Indutri pengolahan Rp 3.314.146 Rp 3.232.230 Rp 2.919.017 Rp 3.203.186 Listrik, gas

dan air bersih Rp 30.761 Rp 51.777 Rp 49.083 Rp 45.001 Konstruksi Rp 1.524.417 Rp 1.875.602 Rp 2.488.127 Rp 2.336.615 Perdagangan, hotel dan restoran Rp 13.347.712 Rp 16.297.004 Rp 20.659.302 Rp 21.724.984 Pengangkutan dan komunikasi Rp 1.068.756 Rp 1.070.334 Rp 1.252.626 Rp 1.474.620 Keuangan,

real estate dan jasa perusahaan

Rp 851.450 Rp 1.143.652 Rp 1.616.382 Rp 1.687.563

Jasa Rp 3.583.807 Rp 2.983.060 Rp 1.544.671 Rp 1.645.023 Sumber : : Bank Indonesia, Statistik Ekonomi Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Utara.

(12)

Industrialisasi telah menciptakan pola kerja, pola produksi dan pola distribusi yang lebih murah dan lebih efisien. Selain itu Globalisasi di bidang media dan hiburan juga telah mengubah karakter, gaya hidup dan perilaku masyarakat menjadi lebih kritis dan lebih peka atas rasa serta pasar pun menjadi semakin luas dan semakin global. Sisi lain yang muncul dari fenomena tersebut adalah kompetisi yang semakin keras. Kondisi ini mengharuskan perusahaan mencari cara agar bisa menekan biaya semurah mungkin dan se-efisien mungkin. Serta menciptakan barang produksi yang baru dan kreatif (Kementrian Perdagangan Republik Indonesia 2008 : 1)

Guna untuk meningkatkan jumlah wirausahawan pemerintah membentuk Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN). GKN dilaksanakan pada tanggal 2 Februari 2011. GKN menunjukan komitmen pemerintah dalam menekan angka pengangguran dan kemiskinan. Ini juga sebagai upayah pemerintah untuk mencapai sasaran kinerja kabinet Indonesia bersatu kedua yang mentargetkan turunnya tingkat pengangguran dari 7 persen pada tahun 2011 menjadi 5–6 persen pada tahun 2014, kemudian pertumbuhan ekonomi dari 6,5 persen pada tahun 2011 menjadi 7,7 persen pada tahun 2014 dan kemiskinan turun dari 12,5 persen menjadi 8–10 persen pada tahun 2014. (ti.ft.uika-bogor.ac.id)

GKN perlu diimplementasikan secara bertahap dengan sasaran akhir tumbuhnya wirausaha-wirausaha baru yang mampu menggerakan ekonomi masyarakat.

(13)

khususnya peningkatan motivasi, minat dan semangat berwirausaha serta cara berwirausaha. Untuk itu sebagai tindak lanjut Gerakan Kewirausahaan Nasional serta menumbuhkan semangat dan jiwa kewirausahaan di kalangan pemuda akan diselenggarakan Gerakan Kewirausahaan Nasional ke Tiga pada tanggal 18 Maret 2013. (Ibid)

Berdasarkan data dari World Economy Forum yang dirilis Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui portal Indonesia Kreatif, dari survei yang dilakukan di 148 negara, Indonesia berada di urutan ke 38 dari segi Global Competitiveness (daya saing global) dan urutan ke 76 dari sisi Network Readiness (Kesiapan Jaringan) dari 144 negara. (www.medanbisnisdaily.com)

Sementara dari sisi Global Innovation (inovasi global), berdasarkan data WIPO (World Intelectual Property Organization), Indonesia masih berada di urutan ke 85. Sedangkan dari sisi Industrial Competitiveness (daya saing industri global), berdasarkan survei yang dilakukan UNIDO (United Nation Industrial Development Organization), Indonesia masih berada di peringkat ke 38 dari 133 negara (Ibid)

Berdasarkan pengamatan MedanBisnis, bidang ekonomi kreatif telah menjadi daya tarik bisnis yang menyebar seolah menjadi virus di kalangan pekerja muda. Memang belum ada survei khusus yang dilakukan terhadap data usia yang berkecimpung di bidang ini, khususnya di Kota Medan (Ibid)

(14)

Menurut Fathararia Damanik, Pelaku Ekonomi Kreatif Kota Medan (www.medanbisnis.com) mengatakan “hal yang menjadi penghambat mengapa ekonomi kreatif di kota Medan belum seperti di kota lainnya adalah, dikarenakan komunitas kreatif di kota ini belum dapat bersinergi sehingga sulit membangun jaringan yang saling membutuhkan. Yang terjadi, ketika trend ekonomi kreatif muncul, muncul pula komunitas kreatif yang sayangnya tidak dapat berbuat banyak untuk menghasilkan kreatifitas bernilai ekonomi.

Hal senada diungkapkan pelaku industri pariwisata Maruli Damanik (www.medanbisnis.com) mengatakan “disatukannya elemen ekonomi kreatif ke divisi pariwisata belum bersinergi dengan maksimal. Upaya pemerintah, khususnya dalam cakupan daerah untuk melakukan stimulus perkembangan ekonomi kreatif masih sangat kurang. Jika memang pemerintah ingin menghidupkan ekonomi kreatif ini, hendaknya ekonomi kreatif yang disatukan ke elemen pariwisata tidak hanya pelengkap saja. Namun, harus ada bukti keseriusan.

Di Indonesia selalu mengalami peningkatan jumlah Usaha Mikro Kecil dan juga terdapat beberapa Usaha Ekonomi Kreatif di dalamnya. Pada tahun 2010 jumlah Usaha Mikro Kecil (UMK) di Indonesia adalah 2.732.724 usaha. Pada Tahun 2011 mengalami kenaikan yaitu 2.979.071 usaha. Pada tahun 2012 juga bertambah menjadi 3.218.043. Terakhir pada tahun 2013 usaha mikro kecil

(15)

(UMK) berjumlah 3.418.366. Di Kota Medan jumlah UMKM pada tahun 2010 sebanyak 242.890 didominasi oleh usaha mikro. (bps.go.id)

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka timbul keinginan penulis untuk mempelajari dan mencoba menganalisa kedalam bentuk skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Kredit Perbankan Terhadap Pertumbuhan Usaha Ekonomi Kreatif Di Kota Medan

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah peran kredit perbankan terhadap pertumbuhan usaha ekonomi kreatif di kota Medan?

2. Faktor apa yang mendorong pelaku usaha ekonomi kreatif di kota Medan dalam mengambil kredit perbankan?

1.3Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana peran kredit perbankan dalam pertumbuhan usaha ekonomi kreatif di kota Medan

2. Untuk mengetahui apa saja faktor yang paling mempengaruhi pelaku usaha ekonomi kreatif di kota Medan dalam menggunakan kredit perbankan

1.4Manfaat Penelitian

(16)

1. Menambah wawasan ilmu pengetahuan dan informasi khususnya mengenai peranan kredit perbankan terhadap pertumbuhan usaha ekonomi kreatif di kota Medan.

2. Sebagai pelengkap atau pembanding penelitian sebelumnya, dan sebagai bahan acuan bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

3. Bagi penulis sendiri, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan proses pembelajaran dan menambah wawasan ilmiah penulis dalam disiplin ilmu yang penulis tekuni.

4. Sebagai masukan bagi pemerintah dan pelaku perbankan yang menjadi objek penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Penilaian hendaklah meliputi semua faktor yang relevan termasuk kondisi pembuatan, hasil pengujian atau pengawasan selama proses, pengkajian dokumen produksi termasuk

Kualitas buah juga dapat meningkatkan harga jual, sehingga buah pisang yang dihasilkan dengan menggunakan Teknologi Anjuran memiliki harga yang relatif lebih tinggi dibanding

Hal demikian secara kontinuitas tetap d ij aga oleh masyarakat Pariaman, sehingga kesenian indang dapat tampil dalam berbagai aktivitas masyara- kat, seperti dalam acara

Perilaku baik telah meminimalisir adanya pelanggaran aturan dalam pengelolaan sehingga memudahkan tugas kepemimpinan untuk menangani konflik dalam pengelolaan

Ini adalah lingkungan ini menuduh bahwa Sara masuk. Untuk membuat keadaan menjadi lebih buruk , manajer ditugaskan untuk audit konsolidasi FFF adalah James

Berdasarkan kajian yang telah dipaparkan diatas, hotel resor adalah sebuah hotel yang terletak didekat kawasan wisata alam seperti ditepi pantai atau pegunungan

Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel yang berpengaruh negatif terhadap tax avoidance adalah proporsi dewan komisaris independen, kualitas audit, komite audit, dan

Untuk menangani masalah tersebut, tentunya para pemerintah di negara kawasan Asia Tenggara ini harus berupaya mencari alternatif penyediaan energi lain yang