• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI HUBUNGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI WI-FI DENGAN TINGKAT KUNJUNGAN PEMUSTAKA DI UPT PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SKRIPSI HUBUNGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI WI-FI DENGAN TINGKAT KUNJUNGAN PEMUSTAKA DI UPT PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI

WI-FI

DENGAN TINGKAT KUNJUNGAN PEMUSTAKA DI

UPT PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI

SEMARANG

Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan

Oleh:

Arini Risqi Adisti

A2D008006

PROGRAM STUDI S1 ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ILMU BUDAYA

(2)
(3)

iii

Jika Anda ingin berbahagia selama satu jam, silahkan tidur siang, Jika Anda ingin berbahagia selama satu hari, pergilah piknik. Bila Anda ingin berbahagia seminggu, pergilah berlibur. Bila Anda ingin berbahagia selama sebulan, menikahlah. Bila Anda ingin berbahagia selama setahun, warisilah kekayaan. Jika Anda ingin berbahagia seumur hidup, cintailah pekerjaan Anda (Promod Brata).

Man jadda wajada : siapa yang bersungguh-sungguh akan sukses Man shabara zhafira : siapa yang bersabar akan beruntung

Man sara ala darbi washala : siapa yang berjalan di jalannya akan sampai ke tujuan

( a.fuadi dalam bukunya Ranah 3 Warna: 132)

Persembahan

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

1. Kedua orang tuaku

2. Kakak-kakakku

3. Teman-temanku

4. Universitas Diponegoro Almamaterku

(4)
(5)
(6)

vi

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta ridho-Nya sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Skripsi dengan judul “Hubungan Pemanfaatan Teknologi WI-Fi dengan Tingkat kunjungan Pemustaka di UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang” ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan pada Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan partisipasi berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang selalu melimpahkan berkah, rahmat dan karunia kepada penulis untuk selalu mendengarkan setiap do’a penulis;

2. Prof. Soedarto P. Hadi, MES. Ph.D selaku rektor Universitas Diponegoro Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu di Universitas Diponegoro;

3. Dr. Agus Maladi Irianto, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu di Fakultas Ilmu Budaya khususnya program S1 Regular Program Studi Ilmu Perpustakaan;

(7)

vii

kasih bantuannya selama ini bapak;

6. Drs. Anggarjitono, Dra. Sri Ati,M.Si, Bapak Heriyanto, S.Sos., MIM., selaku dosen penguji skripsi yang telah berkenan meluangkan waktu dan memberikan arahan;

7. Drs. Slamet Subekti, selaku dosen wali yang telah memberikan arahan, perhatian, dukungan dan semangat kepada penulis hingga selesainya skripsi ini;

8. Bapak/Ibu staf pengajar S1 Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan arahan serta ilmunya kepada penulis hingga selesainya penulisan skripsi ini;

9. Ibu Sri Sumarsih, S.Sos, selaku Kepala UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang dan Bapak Suwarno, S.Sos selaku sekretaris UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang yang telah memberikan izin penelitian;

10.Seluruh staff dan karyawan di Kantor UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang yang telah membantu penulis selama penyusunan skrips i dan bersedia menjadi informan penelitian;

11.Orang tuaku tercinta, Bapak Wustoni dan Ibu Sutaryati yang selalu memberikan doa, motivasi dan restunya kepada pe nulis selama penyusunan skripsi;

12.Kakak-kakakku Irfan Afriandu dan Arfina Ayu Aryani yang selalu memberikan motivasi, bantuan dan membuatku tersenyum untuk bisa terus bersemangat selama kuliah dan menyelesaikan skripsi;

(8)

viii

kuliah;

15.Teman-teman kos “Mamen” dan kos “Jali” yang gokil Mbak Fanny, Mbak Nova, Imelda, Yudea (Dedek), Sonita, Mbak Yuni, Mbak Ruth, Ayu, Desti serta Alif dan Rafi yang mengisi keceriaanku setiap hari;

16.Teman-teman mahasiswa S1 Ilmu Perpustakaan angkatan 2008, terima kasih atas motivasi dan persahabatan kita selama ini.

17.Terima kasih kepada Muhammad Fadhil Sucahyo (Aby) atas inspirasi, nasihat, dukungan dan buku literatur untuk membantu dalam menyelesaikan skripsi ini;

18. Untuk Teman setia penulis, Arif, Chacha, Mas Yoga, Nuzul, Heru. Bo hay, Windu, Syafi’i, Emon, Syindhi, Tami, Mbak Desty, Mbak Astria yang selalu memberikan motivasi kepada penulis;

19.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari berbagai pihak. Namun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi para pembaca serta pengembangan Ilmu Perpustakaan. Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Semarang, Juli 2012 Penulis,

(9)

ix

HALAMAN PERNYATAAN ... ii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

DAFTAR ISTILAH ... xvi

ABSTRAK ... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Waktu dan Tempat Penelitian ... 6

1.4 Tujuan Penelitian ... 6

1.5 Manfaat Penelitian ... 6

1.6 Hipotesis ... 7

1.7 Batasan Istilah ... 8

1.8 Kerangka Pemikiran ... 9

(10)

x

2.2 Pemanfaatan Teknologi Wi-Fi ... 13

2.3 Tingkat Berkunjung Pemustaka ... 19

2.4 Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 22

BAB III. METODE PENELITIAN ... 24

3.1 Jenis Penelitian ... 24

3.2 Populasi dan Samel Penelitian ... 25

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 26

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 27

3.4.1 Dokumentasi ... 27

3.4.2 Wawancara ... 27

3.4.3 Pengamtan Langsung ... 27

3.5 Analisis Data ... 28

3.5.1 Teknik Analisis Kuantitatif ... 28

3.5.2 Teknik Analisis Kualitatif ... 29

BAB IV. GAMBARAN UMUM LAYANAN TEKNOLOGI Wi-Fi UPT PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG ... 30

(11)

xi

4.3 Kegiatan Layanan Teknologi Wi-Fi UPT Perpustakaan Politeknik

Negeri Semarang ... 35

4.3.1 Pemustaka ... 36

4.3.2 Kenyamanan Ruang ... 38

4.3.3 Kecepatan Koneksi ... 39

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

5.1 Analisis Kuantitatif ... 40

5.1.1 Analisis Data Tentang Tingkat Kunjungan Pemustaka .... 40

5.1.2 Analisis Data Tentang Pemanfaatan Teknologi Wi-Fi ... 45

5.1.3 Analisis Data Tentang Pemanfaatan Teknologi Wi-Fi dan Tingkat Kunjungan Pemustaka ... 49

5.2 Analisis Kualitatif ... 53

5.2.1 Pemahaman Tujuan Datang ke Perpustakaan ... 53

5.2.2 Pemahaman Pemanfaatan Teknologi Wi-Fi ... 60

5.2.3 Tujuan Pemanfaatan Teknologi Wi-Fi ... 67

5.2.4 Harapan Tentang Layanan Teknologi Wi-Fi UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang ... 75

5.3 Kendala ... 83

BAB VI. PENUTUP 6.1 Simpulan ... 84

(12)
(13)

xiii

(14)

xiv

di Perpustakaan ... 41 Tabel V.2 Interval Tingkat Kunjungan Pemustaka

di Perpustakaan ... 42 Tabel V.3 Data Tentang Pemanfaatan Tentang Pemanfaatan

Teknologi Wi-Fi di Perpustakaan ... 45 Tabel V.4 Interval Pemanfaatan Tentang Pemanfaatan

Teknologi Wi-Fi di Perpustakaan ... 46 Tabel V.5 Korelasi Antara Pemanfaatan Tentang Pemanfaatan

Teknologi Wi-Fi dan Tingkat Kunjungan Pemustaka

di Perpustakaan ... 49 Tabel V.6 Nilai Product Moment N=27 ... 52 Tabel V.7 Hasil Reduksi Wawancara Tentang Pemahaman Tujuan

Datang ke Perpustkaan ... 54 Tabel V.8 Hasil Reduksi Wawancara Tentang Pemahaman Pemanfaatan

Teknologi Wi-Fi ... 60 Tabel V.9 Hasil Reduksi Wawancara Tentang Tujuan Pemanfaatan

Teknologi Wi-Fi ... 67 Tabel V.10 Hasil Reduksi Wawancara Tentang Harapan Pemustaka

(15)

xv

Lampiran 2. Lembar Konsultasi Skripsi ... 91

Lampiran 3. Data Statistik Pengunjung UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Seamarang ... 92

Lampiran 4. Data Informan ... 94

Lampiran 5. UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang ... 98

Lampiran 6. Instrumen Wawancara Informan ... 102

(16)

xvi

sinyal dalam medium transmisi.

Bridge Mode : Suatu aplikasi dimana Wireless LAN biasanya digunakan untuk menghubungkan antar LAN (LAN to LAN) yang salaing terpisah. Konfigirasi jaringan tersebut dilakukan dengan memakai 2 AP, satu sebagai AP dan pasangannya dilakukan sebagai AP cilent.

Repeater Mode : Memperjauh coverage dari suatu AP atau melakukan coverage pada lingkungan yang cukup sulit jika hanya menggunakan satu AP saja.

Wireless Router : Berfungsi sebagai router

(17)

xvii

Penelitian ini berjudul “Hubungan Pemanfaatan Teknologi

Tingkat Kunjungan Pemustaka di UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar hubungan pemanfaatan teknologi Wi-Fi dengan tingkat kunjungan pemustaka di UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang.

Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskrptif kuantitatif. Populasi yang digunakan adalah pemustaka UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang pada tahun 2011 dengan rata-rata perbulan 178 pemustaka. Sampel penelitian ini berjumlah 27 (dua puluh tujuh) pemustaka dengan menggunakan teknik pengambilan sampel Random Sampling.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi, wawancara dan pengamatan langsung. Teknik pengolahan data dengan prosentase dan korelasi product moment. Adapun teknik analisis data menggunakan metode analisis deskriptif dengan menggunakan reduksi data.

Hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara pemanfaatan teknologi Wi-Fi dengan tingkat kunjungan pemustaka di UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang. Hal ini dibuktikan dengan analisis penghitungan dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi Product Moment, hasil rxy adalah sebesar 0,88 kemudian dikonsultasikan dengan r product moment

dengan taraf signifikan 5% diperoleh nilai 0,396. Ternyata nilai rxy ≥ nilai rtabel

dapat diketahui pada taraf signifikan 5% bahwa 0,88 ≥ 0,396. Saran dari penelitian ini diharapkan UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang terus meningkatkan layanan melaui bandwidth diperbesar, penambahan bridge mode dan repeater mode guna memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

(18)

1 1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat perpustakaan harus berbenah diri dalam meningkatkan kualitas layanannya dan terus mengantisipasi berbagai kebutuhan informasi para penggunanya. Perpustakaan tidak hanya memberikan layanan monoton dari tahun ke tahun, tetapi harus menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan para penggunanya. Apabila perpustakaan tidak mengikuti perkembangan tersebut, perpustakaan akan ditinggalkan pengguna setianya. Oleh karena itu, perpustakaan harus mengubah kembali peran dan fungsinya dalam menunjang kebutuhan informasi para penggunanya sesuai dengan kemajuan zaman.

(19)

mengakses informasi dapat diwujudkan salah satunya adanya layanan Wi-Fi. Tujuan dari layanan Wi-Fi adalah kemudahan dalam mengakses dan menemukan kembali informasi yang dibutuhkan.

(20)

sehingga kemampuannya memang dibatasi hanya untuk ruangan terbatas saja (Purbo: 2006: 279).

Pada umumnya, teknologi Wi-Fi memiliki standar, yang ditetapkan oleh institut internasional yang bernama Institut of Electrical and Electronic Engineers (IEEE), yang secara umum adalah Wi-Fi 802.11a, Wi-Fi 802.11b dan Wi-Fi 802.11g. Teknologi Wi-Fi ini mampu memberikan akses yang tinggi antara 11 Mbps sampai 54 Mbps (Priyambodo, 2005:1).

Menurut (Purbo, 2006: 19) tujuan adanya infrastruktur Wireless Internet adalah: a. internet wireless digunakan untuk mem-bypass akses internet menggunakan

telepon yang mahal dan lambat

b. mudah diimplementasikan, internet wireless menggunakan Wi-Fi, yang pada dasarnya Wireless LAN akan bekerja pada kecepatan 1-11Mbps, jika standar IEEE 802.11b yang digunakan

c. IEEE 802.11b merupakan standar yang terbuka dan dapat dengan mudah diperoleh di pasar.

Keberadaan teknologi Wi-Fi diharapkan pengguna perpustakaan untuk datang dan sebagai salah satu faktor dalam memanfaatkan perpustakaan. Selain harus mampu membuat pengguna betah berada di perpustakaan, perpustakaan harus mampu mengatasi berbagai hambatan yang membuat masyarakat tidak ingin berkunjung ke perpustakaan. Menurut Sutarno (2003: 118) beberapa hal yang membuat masyarakat tidak ingin berkunjung ke perpustakaan:

(21)

c. Respon dan perhatian masyarakat yang relatif rendah d. Persepsi masyarakat yang keliru terhadap perpustakaan e. Minat masyarakat terhadap perpustakaan relatif rendah f. Tingkat kesibukan atau waktu yang terbatas

UPT Perpustakaan Polines yang menjadi objek penelitian ini merupakan perpustakaan berbasis teknologi sehingga teknologi Wi-Fi dipandang perlu untuk pemustaka mencari informasi tidak hanya melalui buku. Adanya teknologi Wi-Fi dalam rangka meningkatkan layanan perpustakaan yang berfungsi memenuhi kebutuhan informasi pemustaka, dengan adanya kebutuhan informasi terpenuhi diharapkan adanya kepuasan pemustaka sehingga tingkat berkunjung pemustaka terus meningkat setiap harinya. Seperti yang dikemukakan oleh Sutarno (2003: 111), masyarakat baru mau ke perpustakaan jika mereka:

a. Tahu arti dan manfaatnya

b. Membutuhkan sesuatu di perpustakaan c. Tertarik dengan perpustakaan

d. Merasa senang dengan perpustakaan e. Dilayani dengan baik

(22)

Mengetahui apa saja yang membuat pengguna mau datang ke perpustakaan diharapkan akan mampu meningkatkan tingkat kunjungan pemustaka. Untuk menunjang tujuan tersebut maka perpustakaan telah menyediakan selain layanan internet gratis yang terdiri dari 8 unit komputer, juga menyediakan area hotspot (Wi-Fi) sejak tahun 2009 agar pemustaka dapat dengan mudah mengakses internet dengan leluasa dan nyaman. Akan tetapi pada kenyataannya tidak semua pemakai dapat memanfaatkan teknologi Wi-Fi secara maksimal. Keadaan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kurangnya pendidikan pemakai, mobilitas ke perpustakaan yang terlalu jauh daripada tempat lain yang terdapat Wi-Fi dilingkungan kampus, waktu untuk berkunjung ke perpustakaan hanya sebagai waktu luang saja (waktu istirahat kuliah), adanya IP dalam mengakses teknologi Wi-Fi untuk mengakses jejaring sosial. Adapun fasilitas yang dimiliki UPT Perpustakaan Polines:

1. Meja dan kursi yang banyak

2. Stop kontak listrik untuk baterai Notebook 3. Alunan music simfoni dari speaker dinding 4. Koleksi buku untuk menunjang pendidikan formal 5. Akses gratis tanpa password maupun nomor IP.

(23)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah seberapa besar tingkat hubungan pemanfaatan teknologi Wi-Fi UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang (POLINES) dengan tingkat kunjungan pemustaka.

1.3 Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan bulan Maret - Mey 2012, bertempat di UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang (POLINES), beralamat di Jalan Prof. Sudharto, S.H., Tembalang, Semarang.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui seberapa besar hubungan pemanfaatan teknologi Wi-Fi dengan tingkat kunjungan pemustaka di UPT Perpustakaan Polines.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang penulis harapkan sehubungan dengan kajian penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.5.1 Manfaat Bagi Penulis

(24)

Selain itu penulis dapat mengetahui tingkat kunjungan pemustaka serta memberikan pengalaman dalam merancang dan melaksanakan suatu penelitian.

1.5.2 Manfaat Bagi Lembaga Terkait

Manfaat yang diperoleh lembaga dari penelitian ini adalah memberikan gambaran mengenai ada atau tidak ada hubungan pemanfaatan teknologi Wi-Fi dengan tingkat kunjungan pemustaka, sebagai bahan masukan dalam kegiatan evaluasi peningkatan layanan khususnya teknologi Wi-Fi, dan memberikan pandangan positif kepada pemustaka dan masyarakat mengenai perpustakaan dari instansi terkait.

1.5.3 Manfaat Bagi Masyarakat

Manfaat yang diperoleh masyarakat dari penelitian ini adalah sebagai bahan informasi dalam upaya pendayagunaan perpustakaan sebagai suatu lembaga penyedia informasi dan dapat dijadikan acuan bagi peneliti selanjutnya mengenai topik penelitian yang sama.

1.6 Hipotesis

H1 : ada hubungan antara pemanfaatan teknologi Wi-Fi dengan tingkat

kunjungan pemustaka di UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang (POLINES).

H0 : tidak ada hubungan antara pemanfaatan teknologi Wi-Fi dengan

(25)

1.7 Batasan Istilah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi istilah dari tingkat kunjungan dan pemustaka, sebagai berikut:

1.7.1 Tingkat Kunjungan yang dimaksud dalam penelitian adalah jumlah pengunjung yang memanfaatkan perpustakaan.

1.7.2 Pemustaka yang dimaksud dalam penelitian adalah mahasiswa yang berkunjung untuk memanfaatkan teknologi Wi-Fi UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang.

1.8 Kerangka Pemikiran

(26)

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Hubungan Pemanfaatan Teknologi Wi-Fi Dengan Tingkat Kunjungan Pemustaka Di UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang (POLINES)

Sumber : Data olahan peneliti, 2012.

1.9 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, permasalahan, waktu dan tempat penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, batasan istilah, dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN LITERATUR

Bab ini berisi teori-teori tentang teknologi informasi perpustakaan, pemnfaaatan teknologi Wi-Fi, tingkat berkunjung pemustaka, perpustakaan perguruan tinggi dan penelitian sebelumnya.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi penjelasan tentang metode penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data yang terdiri dari metode dokumentasi, metode wawancara. Analisis data terdiri dari metode deskriptif dan pengolahan data dengan analisis statistik melalui analisis prosentase dan uji hipotesis.

PEMANFAATAN TEKNOLOGI WI-FI

(27)

BAB IV : GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN POLINES

Bab ini berisi sejarah singkat, layanan perpustakaan dan kegiatan perpustakaan.

BAB V : ANALISIS HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi analisis hasil penelitian berdasarkan data yang diperoleh dari dokumentasi, wawancara dan pengamatan langsung terhadap pemustaka pengguna layanan teknologi Wi-Fi.

BAB VI : PENUTUP

(28)

11 BAB II

TINJAUAN LITERATUR

2.1 Teknologi Informasi Perpustakaan

Dalam era globalisasi informasi sekarang ini, penerapan teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat.

Menurut (Keen, 1995: 1-2), teknologi informasi biasanya diartikan sebagai perpaduan antara:

1. Komputer, mencakup perangkat lunak dan perangkat keras.

2. Komunikasi data yang memungkinkan komputer berdiri sendiri terintegrasi pada jaringan komputer, baik yang bersifat lokal maupun internasional.

3. Media penyimpanan dan metode untuk mempresentasikan data, dengan tujuan memperoleh, mengolah, menyimpan, serta menyampaikan informasi.

Menurut Arif (2003: 1), penerapan teknologi informasi di perpustakaan dapat difungsikan dalam berbagai bentuk, sebagai berikut:

(29)

2. Penerapan teknologi informasi sebagai sarana menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital. Bentuk penerapan teknologi informasi dalam perpustakaan ini sering disebut dengan Perpustakaan Digital.

Kedua fungsi penerapan teknologi informasi ini dapat terpisah maupun terintegrasi dalam suatu sistem informasi tergantung dari kemampuan software yang digunakan, sumber daya manusia dan infrastrukur peralatan teknologi informasi yang mendukung keduanya.

(30)

2.2 Pengertian Pemanfaatan Teknologi Wi-Fi 2.2.1 Pemanfaatan

Menurut Poerwadarminta (2007: 744) pemanfaatan adalah proses dan perbuatan memanfaatkan sesuatu.

2.2.2 Teknologi adalah kemampuan teknik yang berlandaskan pengetahuan ilmu eksakta yang berdasarkan proses teknis. (Fajri, 1995:801). Menurut Akbar (2006: 2), Teknologi adalah hasil budaya (daya kreasi dan inovasi) manusia yang mempermudah proses kehidupan manusia.

(31)

Komponen Utama Teknologi Jaringan Wi-Fi: 1. Access Point

2. Wireless LAN Device 3. Mobile/ Desktop PC 4. Ethernet LAN

Menurut Mulyanto (2008:52) Wi-Fi merupakan merek dagang wireless LAN yang diperkenalkan dan distandarisasi oleh Wi-Fi Alliance. Teknologi Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Saat ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu:

1. 802.11a 2. 802.11b 3. 802.11g 4. 802.11n

Gambar 2 Spefikasi Wi-Fi dan Kompatibilitasnya Sumber : (Priyambodo, 2005)

Spefikasi Kecepatan Frekuensi Band Seri Kompatibilitas

802.11b 11 Mb/s 2,4 GHz B

802.11a 54 Mb/s 5 GHz A

802.11g 54 Mb/s 2,4 GHz b,g

802.11n 100 Mb/s 2,4 GHz B,g,a

(32)

Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan mendapatkan izin dari pengatur lokal, misalnya Komisi Komunikasi Federal di Amerika Serikat.

Seperti telah kita ketahui bahwa jaringan wireless memanfaatkan frekuensi radio untuk mengirimkan dari data satu host ke host lainnya dan diakses secara bebas. Karena kebebasan itu pulalah yang menyebabkan sistem jaringan wireless memilki sifat dasar yang tidak aman. Karena itu, muncul beberapa solusi yang bertujuan untuk mengamankan jaringan wireless dalam menjaga informasi. Sistem yang mampu menjaga informasi adalah sistem pengamanan yang memiliki fitur berikut menurut Arifin (2008: 5) adalah sebagai berikut:

1. Confidentiality yaitu sistem dapat menjamin dan menjaga kerahasiaan dari informasi yang optimal

2. Integrity yaitu sitem dapat menjamin integritas data secara optimal

3. Availability yaitusistem dapat menjamin ketersediaan informasi secara optimal. Seperti halnya Ethernet-LAN (jaringan dengan kabel), jaringan Wi-Fi juga dikonfigurasikan ke dalam tiga jenis tipe jaringan Wi-Fi menurut Arifin (2008: 3) adalah sebagai berikut:

1. Jaringan Peer to Peer Ad Hoc Wireless LAN

Komputer dapat saling berhubungan berdasarkan nama SSID (Service Set Identifer). SSID adalah identitas komputer yang memiliki komponen nirkabel. 2. Jaringan service Based/ Wireless Infrastructure

(33)

3. Topologi Repeater

Topologi ini biasa digunakan untuk menjangkau wilayah yang tidak dapat dijangkau oleh jaringan kabel, dan wilayah tersebut tidak termasuk ke dalam coverage area sebuah access point.

Keunggulan dan kelemahan Teknologi Jaringan Wi-Fi menurut Priyambodo (2005:5) adalah sebagai berikut:

Keunggulan: 1. Biaya pemeliharaan murah 2. Infrastruktur berdemensi kecil 3. Pembangunannya cepat

4. Mudah dan murah untuk direlokasi 5. Mendukung Portabilitas

Kelemahan: 1. Biaya perlatan mahal 2. Delay yang sangat besar

3. Kesulitan karena masalah propagasi radio 4. Mudah untuk terinterfensi

5. Kapasitas jaringan kecil

6. Keamanan/kerahasiaan data kurang terjamin.

(34)

internet, dan mengakses aplikasi korporat (Geier, 2005: 26). Kemajuan produk selanjutnya yang mencakup alat penghubung nirkabel memungkinkan orang-orang tersebut untuk tidak terikat serta dapat memetik manfaat atas mobilitas dan fleksibilitas. Hasilnya adalah efisiensi, akurasi, dan realibilitas yang lebih tinggi. Beberapa alasan memilih jaringan wireless dibandingkan jaringan kabel menurut Arifin (2008: 3) antara lain:

1. Jaringan wireless lebih bersifat mobile . Kita dapat mengakses resource dari manapun dan dapat dilakukan secara berpindah-pindah, terhindar dari masalah-masalah yang ditimbulkan oleh kabel.

2. Perangkat wireless saat ini sudah relatif murah dan cepat, sehingga bisa mengimbangi atau menyaingi kemampuan teknologi kabel.

Selain beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan teknologi wireless, tentunya teknologi wireless masih memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan ketika mengimplementasikan teknologi wireless tersebut. Beberapa permasalahan yang muncul ketika kita menggunakan teknologi wireless antara lain:

1. Tingkat keadaan (realibility) dari teknologi wireless saat ini masih belum sebaik teknologi kabel.

(35)

media radio frekuensi. Banyaknya solusi pengaman yang muncul pun membuat para pengguna bingung memilih solusi yang paling optimal.

Walaupun masih memilki beberapa kekurangan, teknologi wireless ini sudah banyak diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

1. Penggunaan teknologi bluetooth, biasa digunakan untuk komunikasi wireless jarak dekat (personal area network)

2. Implementasi wireless di rumah atau kantor, dengan teknologi wireless LAN (WLAN) akan sangat memudahkan untuk membangun jaringan LAN di rumah ataupun di kantor. Dengan adanya teknologi wireless LAN ini pun memunculkan banyak hotspot (sebuah wilayah terbatas yang dilayani oleh satu/beberapa access point), sehingga kita dapat mengakses resource secara bebas, mudah, dan mobile, Hotspot banyak di area public cafe, hotel, mall, kampus.

3. Teknologi wireless pun banyak digunakan untuk menghubungkan antara dua jaringan yang terdapat di antara dua gedung. Bagi para ISP, teknologi wireless ini sangat menguntungkan. Mereka dapat menghubungkan jaringan yang dimilki oleh pelanggannya dengan jaringan ISP melalui jaringan wireless. Selain itu, ditinjau dari sudut biaya relatif murah jika dibandingkan dengan menggunakan kabel.

(36)

ini menunjukkan bahwa manfaat Teknologi Wi-Fi sangat penting dalam menunjang tercapainya tujuan perpustakaan memenuhi kebutuhan pemustaka sehingga tingkat berkunjung meningkat setiap harinya.

2. 3 Tingkat Berkunjung Pemustaka 2.3.1 Tingkat

Menurut Poerwadarminta (2007:1280) tingkat adalah tinggi rendah martabat (kedudukan, jabatan, kemajuan, peradaban). Tingkatan suatu peristiwa (proses,kejadian,dsb).

2.3.2 Berkunjung

Menurut Fajri (1995: 500) berarti pergi,datang untuk menengok. Dalam hal ini, pemustaka datang ke perpustakaan.

2.3.3 Pemustaka

(37)

Sulistyo-Basuki (1993: 200) mengelompokkan jenis pengguna kedalam 3 jenis sebagai berikut:

a. Pengguna yang belum terlibat dalam kehidupan aktif seperti mahasiswa atau siswa;

b. Pengguna yang mempunyai pekerjaan.Informasi yang diinginkan merupakan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan mereka;

c. Pengguna umum yang memerlukan informasi umum untuk keperluan khusus. Dengan mengetahuai siapa saja pengguna perpustakaan diharapakan perpustakaan dapat memeberikan layanan kepada mahasiswa secara maksimal agar semua pengguna dapat terpenuhi.

Jadi tingkat berkunjung pemustaka adalah suatu penilaian tinggi rendahnya pengguna perpustakaan untuk datang untuk memanfaatkan teknologi Wi-Fi di UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang. Angka berkunjung pemustaka dapat dilihat melalui data statistik pengunjung UPT Perpustakaan Polines.

Selain harus mampu membuat pengguna betah berada di perpustakaan, perpustakaan harus mampu mengatasi berbagai hambatan yang membuat masyarakat tidak ingin berkunjung ke perpustakaan. Menurut Sutarno (2003: 118) beberapa hal yang membuat masyarakat tidak ingin berkunjung ke perpustakaan adalah sebagai berikut:

a. Adanya jarak antara perpustakaan dan masyarakat

(38)

b. Adanya keterbatasan akses informasi dan komunikasi

Informasi dan komunikasi antar perpustakaan dan masyarakat merupakan hal yang penting. Jika antara perpustakaan dan masyarakat tidak ada informasi dan komunikasi, maka keduanya tidak ada kalian atau hubungan.

c. Respon dan perhatian masyarakat yang relatif rendah

Respon dan perhatian masyarakat yang rendah terhadap perpustakaan disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain ketidaktahuan masyarakat akan letak perpustakaa, kegunaan perpustakaan, bagaimana cara menjadi anggoata perpustakaan, dan lain sebagainya.

d. Persepsi masyarakat yang keliru terhadap perpustakaan

Masyarakat yang terdiri dari berbagai kelompok, yang menyebabkan sikap pandangan, cara berfikir, wawasan, serta persepsi terhadap perpustakaan yang berbeda.

e. Minat masyarakat terhadap perpustakaan relatif rendah

minat masyarakat yang rendah terhadap perpustakaan antara lain disebabkan oleh kurangnya informasi dan akses terhadap perpustakaan, jumlah koleksi perpustakaan, sistem layanan yang diberikan, dan lain sebagainya.

f. Tingkat kesibukan atau waktu yang terbatas

(39)

Untuk mampu mengatasi berbagai hambatan yang disebutkan, perpustakaan harus mengetahui apa saja yang membuat pengguna ingin datang ke perpustakaan. Menurut Sutarno (2003: 111), masyarakat baru mau ke perpustakaan jika mereka: a. Tahu arti dan manfaatnya

b. Membutuhkan sesuatu di perpustakaan c. Tertarik dengan perpustakaan

d. Merasa senang dengan perpustakaan e. Dilayani dengan baik

Dengan mengetahui apa saja yang membuat pengguna mau datang ke perpustakaan diharapkan akan mampu meningkatkan tingkat kunjungan pemustaka.

2.4 Perpustakaan Perguruan Tinggi

Keberadaan perpustakaan perguruan tinggi sangat strategis dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Secara umum peran perpustakaan perguruan tinggi adalah memberikan pelayanan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya yaitu civitas akademika dalam menyelenggarakan pengadaan bahan perpustakaan.

Menurut Sulistyo-Basuki (1993-51),

(40)

Berdasarkan hal di atas perpustakaan perguruan tinggi pada hakekatnya adalah suatu unit pelayanan teknis dan badan bawahan perguruan tinggi mencakup perpustakaan universitas, fakultas, akademik, institute, sekolah tinggi maupun politeknik yang memiliki tujuan dan fungsi sebagai memilih, menghimpun, mengolah, merawat serta melayankan informasi sebagai penunjang terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi.

(41)

24 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sementara penelitian itu diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran (Mardalis, 2004: 24).

Penelitian merupakan proses atau langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis untuk memperoleh jawaban atau pemecahan masalah atas pertanyaan dari fenomena-fenomena yang ada. Dalam sebuah penelitian sangat diperlukan suatu metode agar tujuan yang diinginkan berhasil.

Beberapa tipe penelitian menurut Singarimbun dan Effendi (1995: 4-5) dalam skripsi Ubaidilah (2011) mengatakan bahwa penelitian dapat digolongkan menjadi 3 tipe, yaitu:

a. Penelitian Eksplanatori.

Peneltian ini bertujuan menguji hipotesis tentang besar kecilnya hubungan dan pengaruh antar variabel yang diteliti, dalam rangka untuk menguji hipotesis yang dirumuskan guna mendapatkan kesimpulan apakah hipotesis itu diterima atau ditolak.

b. Penelitian Eksploratif

Penelitian yang bertujuan memperdalam, menelusuri atau menggali tentang gejala tertentu dengan maksud merumuskan masalah secara lebih terinci. c. Penelitian Deskriptif

(42)

Penelitian mengenai hubungan pemanfaatan Teknologi Wi-Fi dengan tingkat berkunjung pemustaka di UPT Perpustakaan POLINES menggunakan metode pendekatan Deskriptif Kuantitatif dengan ragam penelitian survei. Penelitian deskriptif merupakan dasar bagi semua penelitian. Penelitian Deskriptif dapat dilakukan secara kuantitatif agar dapat dilakukan analisis statistik (Sulistyo-Basuki,2010:110). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatif yaitu penelitian yang menghasilkan pola hubungan sebab akibat (Hamidi, 2008: 11) untuk mengetahui seberapa besar hubungan pemanfaatan teknologi Wi-Fi dengan tingkat berkunjung pemustaka di UPT Perpustakaan Polines.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi

Adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 1999: 115). Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah pemustaka yang berkunjung khususnya pemustaka yang aktif berkunjung di UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang diambil bulan Januari sampai Desember tahun 2011 menggunakan hasil jumlah rata-rata per bulan 177,76 kemudian penulis bulatkan populasinya menjadi 178 yang memanfaatkan UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang.

3.2.2 Sampel

(43)

penulis ingin mengambil data dengan tanpa memilih siapa yang harus dijadikan sebagai sampel, tetapi dipilih tanpa pandang bulu. Dengan teknik random ini, semua subjek dalam populasi memilki peluang yang sama untuk menjadi sama dalam penelitian. Menurut Gay dalam buku Idrus (2009:94) dapat diambil 15-30% agar hasil lebih representatif, Dalam penelitian ini diambil 15%, dengan demikian 15% dari 178 adalah 26,7 kemudian penulis bulatkan dengan hasil 27 sampel.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 3.3.1 Data Primer

Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari informan secara langsung. Data ini akan dilakukan dengan menggunakan teknik dokumentasi melalui data statistik pengunjung dan pengamatan langsung.

3.3.2. Data Sekunder

(44)

3.4 Metode Pengumpulan Data

Terdapat tiga metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini, yaitu:

3.4.1 Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data mengenai hal-hal atau variasi objek penulisan yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, 1999: 149). Metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh data-data mengenai UPT Perpustakaan Polines khususnya data statistik pengunjung perpustakaan serta data pengguna layanan teknologi Wi-Fi.

3.4.2 Wawancara

Menurut Nasution (2009: 113), wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal, semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan penelitian. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan terhadap pengguna layanan Teknologi Wi-Fi di UPT Perpustakaan Polines. Operasional dalam wawancara ini yaitu

a. Penulis menentukan informan

(45)

d. Penulis menulis jawaban dari wawancara e. Data yang terkumpul maka akan direduksi

Reduksi Data adalah nmerangkum memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya (Sugiyono, 2009:247). 3.4.3 Pengamatan langsung

Dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala-gejala sosial dan kegiatan yang ada untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan sasaran.

3.5 Analisis Data

Dalam menganalisa data yang terkumpul, penulis menggunakan analisis data statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut:

3.5.1 Analisis Kuantitatif

3.5.1.1 Teknik Analisis prosentase

Teknik ini digunakan untuk mengetahui prosentase kunjungan mahasiswa di UPT Perpustakaan Polines. Adapun rumus yang dipakai adalah

𝑃 = 𝐹

𝑁 𝑋 100%

Keterangan: P = Presenatse F = Frekuensi

(46)

3.5.1.2 Analisis Koefesien Korelasi Product Moment

Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan tentang adanya hubungan pemanfaatan teknologi Wi-Fi dengan tingkat kunjungan pemustaka di UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang. Dalam analisis ini digunakan rumus koefesien korelasi product moment. Teknik koefesien korelasi product moment yang dikemukakan Pearson digunakan untuk menentukan hubungan antara dua variabel, dengan rumus berikut:

𝑟𝑥𝑦 = 𝑁 𝑥𝑦 −( 𝑥)( 𝑦) 𝑥2( 𝑥)2 𝑁 2( 2)

𝑦 𝑦

𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi antara variabel x dan y 𝑥𝑦 = produk dari x dan y

𝑥 = variabel pemanfaatan teknologi wi-fi y = variabel tingkat kunjungan pemustaka N = jumlah responden

(Arikunto, 2002: 244) 3.5.2 Analisis Kualitatif

(47)

30

4.1 Sejarah dan Perkembangan UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang

Politeknik Negeri Semarang awal mulanya merupakan bagian dari Universitas Diponegoro yang didirikan pada tahun 1982. Universitas Diponegoro atau disingkat Undip mendirikan program diploma III (DIII) Politeknik Jurusan Teknik Sipil, Teknik Mesin dan Teknik Elektro. Undip juga mendirikan Perpustakaan Politeknik Universitas Diponegoro pada tahun 1983 dengan menempati ruang administrasi sebelah gedung A.

Pada tahun 1986 Politeknik Universitas Diponegoro menambah Jurusan Akutansi dan Administrasi Niaga. Perpustakaan kemudian dibagi menjadi dua bagian yaitu perpustakaan teknik dan perpustakaan tata niaga. Perpustakaan teknik adalah perpustakaan yang khusus melayani Jurusan Teknik yang menempati ruangan administrasi lama di sebelah gedung sekolah A. Sedangkan perpustakaan tata niaga adalah perpustakaan yang khusus melayani Jurusan Tata Niaga yang menempati ruangan serbaguna Tata Niaga.

(48)

induknya Undip dengan berganti nama menjadi Politeknik Negeri Semarang atau disingkat Polines. Pergantian nama Politeknik Negeri Semarang tersebut, diikuti pula dengan perpustakaan yang berganti menjadi UPT Perpustakaan Polines. Pada tahun 1998, Polines berganti alamat di Jl. Prof.H. Sudarto, SH Tembalang Kotak Pos 6199 / SMS Semarang.

4.2 Kegiatan perpustakaan

Kegiatan yang dilakukan di UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang meliputi layanan pembaca dan layanan teknis. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai kegiatan perpustakaan tersebut:

4.2.1 Layanan Pembaca

Layanan pembaca terdiri dari layanan sirkulasi, layanan penelusuran, layanan pendidikan pemakai, layanan referensi, layanan kartu anggota, layanan internet, layanan scanning dokumen dan printing, layanan kartu bebas pinjam, layanan multimedia, layanan Jaringan Kerjasama Perpustakaan Perguruan Tinggi Jawa Tengah (JASA PUSPERTI) dan layanan fotokopi.

a) Layanan Sirkulasi

(49)

b) Layanan Penelusuran

Layanan penelusuran dilakukan dengan menelusur koleksi menggunakan katalog manual dan katalog online.

c) Layanan pendidikan pemakai

Adalah layanan perpustakaan yang diperuntukkan bagi mahasiswa baru guna pengenalan perpustakaan yang diadakan setiap awal tahun ajaran baru. d) Layanan Referensi

Adalah layanan yang menyediakan bahan pustaka tetapi tidak diperbolehkan untuk dibawa pulang dan hanya bisa dibaca di perpustakaan. Layanan ini meliputi layanan buku referensi, jurnal, laporan penelitian, pengabdian masyarakat, dan tugas akhir.

e) Layanan Kartu Anggota

Adalah layanan pembuatan kartu anggota perpustakaan agar dapat meminjam koleksi yang dimiliki perpustakaan. Layanan keanggotaan di UPT Perpustakaan Polines diperuntukkan bagi sivitas akademika dan masyarakat umum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

f) Layanan Internet

(50)

Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang bersifat cuma-cuma atau gratis sehingga tidak dikenakan biaya sedikitpun bagi pemustaka yang memanfaatkan layanan tersebut.

g) Layanan Hotspot Area

UPT Perpustakaan Polines membuka layanan hotspot area dengan memberikan akses internet kepada pemustaka yang meliputi mahasiswa, dosen dan karyawan. Dengan adanya layanan ini pemustaka dapat melakukan penelusuran informasi yang ada di internet yang berfungsi untuk menunjang pembelajaran. Bahan pembelajaran yang dapat ditelusur melalui internet adalah jurnal – jurnal baik dalam maupun luar negeri yang berbasis internet serta forum - forum diskusi secara online.

h) Layanan Scanning Dokumen dan Printing

Adalah pemberian jasa bagi sivitas akademika yang membutuhkan proses scan untuk memperoleh dokumen menjadi bentuk digital. Printing adalah layanan bagi sivitas akademika yang membutuhkan dokumen dalam bentuk cetak.

i) Layanan Kartu Bebas Pinjam

Layanan ini diperuntukkan bagi sivitas akademika untuk memenuhi syarat pengambilan KHS, ijazah, dan daftar ulang.

j) Layanan Multimedia

Pada layanan ini disediakan koleksi yang berupa CD, Program CD, CD buku, CD softcopy TA/LA, DVD, dan kaset disket.

(51)

k) Layanan Jaringan Kerjasama Perpustakaan Perguruan Tinggi Jawa Tengah (JASA PUSPERTI)

Dengan adanya jaringan kerjasama ini, maka pemegang kartu anggota jasa pusperti dapat memanfaatkan koleksi yang ada di perpustakaan seluruh Jawa Tengah yang tergabung dalam JASA PUSPERTI.

l) Layanan Penyebaran Informasi

Adalah layanan yang memberikan informasi kepustakaan terbaru kepada seluruh sivitas akademika Polines yaitu penyebaran dan penerbitan buku baru serta penyebaran dan penerbitan bibliografi dan indeks artikel jurnal ilmiah. m)Layanan Fotokopi

Layanan ini dipergunakan bagi pemustaka yang membutuhkan hardcopy dari koleksi TA/LA, koleksi jurnal, koleksi penelitian, koleksi pengabdian masyarakat, koleksi referensi, koleksi majalah maupun surat kabar yang dimiliki oleh perpustakaan.

4.2.2 Layanan Teknis

Kegiatan layanan teknis meliputi pengadaan bahan pustaka dan pengolahan bahan pustaka. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai kegiatan layanan teknis tersebut:

a) Pengadaan Bahan Pustaka

(52)

juga berdasarkan profesi pemakai, macam koleksi, serta bidang ilmu yang ada. Koleksi yang dimiliki UPT Perpustakaan Polines berasal dari pembelian, hadiah, dan sumbangan.

Pada tahun 2011 UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang memiliki buku baru sejumlah 891 judul 1.561 eksemplar, yang berasal dari pembelian yang bersumber dari anggaran DIPA 2010, sumbangan dari beberapa institusi baik negeri maupun swasta, dan perorangan. Jadi jumlah koleksi sampai dengan tahun 2011 sebanyak 12.436 judul 31.140 eksemplar.

b) Pengolahan Bahan Pustaka

Pengolahan bahan pustaka di UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang dilakukan dalam beberapa tahap yang meliputi pengecekan bahan pustaka, pendataan bahan pustaka, inventarisasi, klasifikasi dengan DDC, katalogisasi, labeling, dan tahap yang terakhir yaitu penyampulan. Setelah semua tahap dilakukan, bahan pustaka siap dilayankan kepada pemustaka.

4.3 Gambaran Umum Layanan Wi-Fi UPT Perpustakan Politeknik Negeri Semarang.

(53)

4.3.1 Pemustaka

Pemustaka merupakan seseorang atau kelompok orang yang memanfaatkan fasilitas dan layanan yang ada di perpustakaan, seperti yang sudah dijelaskan oleh penulis pada bab II. Setiap perpustakaan mempunyai jenis pemustaka yang berbeda sesuai dengan jenis perpustakaannya. UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang termasuk dalam jenis perpustakaan perguruan tinggi, yaitu perpustakaan yang berada di dalam suatu perguruan tinggi sehingga pemustakanya sebagian besar adalah mahasiswa.

Pemustaka yang berada di perpustakaan merupakan mahasiswa yang berasal dari jurusan yang berbeda-beda. Di Politeknik Negeri Semarang terdapat 5 (lima) pilihan “Jurusan” untuk D3 (Ahli Madya) Kelas Reguler. Penjelasan yang lebih lengkap mengenai Jurusan yang ada di Politeknik Negeri Semarang dapat dilihat dibawah ini :

1. Jurusan Teknik Sipil

a. Program Studi Teknik Konstruksi Gedung b. Program Studi Teknik Konstruksi Sipil 2. Jurusan Teknik Mesin

a. Program Studi Teknik Mesin

(54)

3. Jurusan Teknik Elekro

a. Program Studi Teknik Listrik b. Program Studi Teknik Elektronika c. Program Studi Teknik Telekomunikasi d. Program Studi Informatika

4. Jurusan Akuntansi

a. Program Studi Akuntansi

b. Program Studi Keuangan dan Perbankan 5. Jurusan Administrasi Niaga

a. Program Studi Administrasi Bisnis b. Program Studi Manajemen Pemasaran

Jika dilihat dari “Jurusan” di atas, maka dapat diketahui bahwa “Jurusan”

yang paling banyak adalah “Jurusan” teknik. Terdapat tiga jurusan teknik dengan total delapan program studi, sehingga penulis akan banyak menemui mahasiswa yang berasal dari “Jurusan” teknik.

(55)

a) E-journal, seperti : Science Direct, Springerlink, EBSCO, IEEE b) Koleksi Digital LA/TA mahasiswa.

4.3.2 Kenyamanan Ruang

Layanan Teknologi Wi-Fi atau sering disebut Hotspot area di UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang sudah cukup memadai. Arus kegiatan antar ruang pemustaka dan pustakawan mengalir dengan lancar karena di ruang UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang tidak terlalu banyak sekat-sekat mati yang dapat mengganggu mobilitas kegiatan antar ruang, baik pemustaka maupun petugas. Dari segi estetika/keindahan penataan perabotannya sudah cukup baik karena rak dan meja baca sudah di tempatkan secara strategis, tidak terkesan sumpek sehingga tidak mengganggu aktivitas dan mobilitas pemustaka.

(56)

4.3.3 Kecepatan Koneksi

Bandwidth di UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang sudah cukup baik daripada area hotspot di luar lingkungan perpustakaan. Di UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang terdapat 5 access point akan tetapi yang aktif hanya 3 access point. Langkah-langkah menggunakan layanan Wi-Fi di UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang:

1. Klik Menu Bar pilih Control Panel 2. Pilih Network and Internet

3. Pilih Connect to a network 4. Pilih access point BplinkF 10E54 5. Klik Connect

(57)

40 V.1. Analisis Kuantitatif

Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya data dianalisis untuk mengetahui hasil akhir dari sebuah penelitian serta menguji kebenaran dari sebuah hipotesa yang diajukan, apakah hipotesis yang diajukan diterima atau sebaliknya. Dalam analisis data, penulis menggunakan analisis statistik dengan rumus Koefisien Korelasi Product Moment. Rumusnya sebagai berikut:

𝑟𝑥𝑦 = 𝑁 𝑥𝑦 −( 𝑥)( 𝑦)

𝑁 𝑥2 −( 𝑥)2 𝑁 𝑦2−( 𝑦)2

𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi antara variabel x dan y 𝑥𝑦 = produk dari x dan y

𝑥= variabel pemanfaatan teknologi Wi-Fi

y = variabel tingkat kunjungan pemustaka

N = jumlah responden

Langkah selanjutnya adalah membuat tabel nilai tentang pemanfaatan Wi-Fi dan tingkat kunjungan pemustaka Politeknik Negeri Semarang.

V.1.1 Analisis Data tentang Tingkat kunjungan Ke Perpustakaan

(58)

fasilitas menghitung semua kunjungan secara otomatis dalam kurun waktu tertentu. Ada yang dihitung secara harian dan bulanan. Untuk memudahkan menganalisis data, maka penulis membagi tingkat kunjungan pemustaka menjadi 4 (empat) kategori penilaian yaitu:

1. Kategori sangat tinggi dengan nilai A 2. Kategori Tinggi dengan nilai B 3. Kategori sedang dengan nilai C 4. Kategori rendah dengan niali D

Tabel V.1. Data Tentang Tingkat Kunjungan ke Perpustakaan

NO NAMA INTENSITAS

(59)

Untuk mengetahui nilai tertinggi dan terendah dari tingkat kunjungan ke perpustakaan, maka data yang sudah disajikan dalam tabel di atas diintervalkan terlebih dahulu dengan menggunakan rumus interval sebagai berikut:

𝑖= Xt−Xr + 1 Kt

Keterangan: I: Interval Ideal

Xt : Nilai Tertinggi Ideal Xr: Nilai terendah Ideal Kt : Kelas Interval

𝑖= 20−4 + 1

4

𝑖= 17

4

𝑖 = 4,25 (Dibulatkan menjadi 4)

Tabel V.2. Interval Tingkat Kunjungan ke Perpustakaan NO Interval Jumlah Mahasiswa Nilai

1. 16 – 20 11 A

2. 13 – 15 8 B

3. 9 – 12 6 C

(60)

Dari tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa:

a. Untuk tingkat kunjungan pemustaka ke perpustakaan dalam kategori sangat tinggi dengan nilai A sebanyak 11 pemustaka

b. Untuk tingkat kunjungan pemustaka ke perpustakaan dalam kategori tinggi dengan nilai B sebanyak 8 pemustaka

c. Untuk tingkat kunjungan pemustaka ke perpustakaan dalam kategori sedang dengan nilai C sebanyak 6 pemustaka

d. Untuk tingkat kunjungan pemustaka ke perpustakaan dalam kategori rendah dengan nilai D sebanyak 2 pemustaka.

Setelah diketahui berapa banyak pemustaka yang tingkat kunjungan sangat tinggi, tinggi, sedang dan rendah maka langkah selanjutnya adalah dipersentasekan. Adapun langkah sebagai berikut:

Rumus yang digunakan adalah:

𝑃 = 𝐹

𝑁 𝑥100%

Keterangan : P = Persentase F = Frekuensi

(61)

a. Untuk tingkat kunjungan pemustaka berkunjung ke perpustakaan dengan kategori sangat tinggi mendapat nilai A dengan persentase sebagai berikut:

𝑃 =11

27𝑥100% = 40,74%

Maksudnya adalah dari sampel 27 pemustaka yang tingkat kunjungan ke perpustakaannya sangat tinggi berjumlah 11 pemustaka atau 40,74%.

b. Untuk tingkat kunjungan pemustaka ke perpustakaan dengan kategori tinggi mendapat nilai B dengan persentase sebagai berikut:

𝑃 = 8

27𝑥100% = 29,63%

Maksudnya adalah dari sampel 27 pemustaka yang tingkat kunjungan ke perpustakaannya tinggi berjumlah 8 atau 29,63%.

c. Untuk tingkat kunjungan pemustaka ke perpustakaan dengan kategori sedang mendapat nilai C dengan presentase sebagai berikut:

𝑃 = 6

27𝑥100% = 22,22%

Maksudnya adalah dari sampel 27 pemustaka yang tingkat kunjungan ke perpustakaannya sedang berjumlah 6 atau 22,22%.

d. Untuk tingkat kunjungan pemustaka ke perpustakaan dengan kategori rendah mendapat nilai D dengan persentase sebagai berikut:

𝑃 = 2

27𝑥100% = 7,41%

(62)

V.1.2 Analisis Data Tentang Pemanfaatan Teknologi Wi-Fi

Data tentang pemanfaatan teknologi Wi-Fi dilakukan melalui wawancara yang dilakukan penulis kepada responden, data ini di ambil dengan hitungan rata-rata perbulan dari Maret-Mey 2012.

Tabel V.3 Data Tentang Pemanfaatan Teknologi Wi-Fi di Perpustakaan

NO NAMA INTENSITAS 17. Fiisnaini Abil

(63)

Untuk mengetahui nilai tertinggi dan terendah dari pemanfaatan teknologi Wi-Fi di perpustakaan, maka data yang sudah disajikan dalam tabel di atas diintervalkan terlebih dahulu dengan menggunakan rumus interval sebagai berikut:

𝑖= Xt−Xr + 1 Kt

Keterangan: I: Interval Ideal

Xt : Nilai Tertinggi Ideal Xr: Nilai terendah Ideal Kt : Kelas Interval;

𝑖= 20−4 + 1 4

𝑖= 17

4

𝑖=4,25 (Dibulatkan menjadi 4)

Tabel V.4 Interval Pemanfaatan Teknologi Wi-Fi di Perpustakaan

NO Interval Jumlah Mahasiswa Nilai

1. 16 – 20 6 A

2. 13 – 15 10 B

3. 9 – 12 9 C

(64)

Dari tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa:

a. Untuk pemanfaatan teknologi Wi-Fi di perpustakaan dalam kategori sangat tinggi dengan nilai A sebanyak 6 pemustaka

b. Untuk pemanfaatan teknologi Wi-Fi di perpustakaan dalam kategori tinggi dengan nilai B sebanyak 10 pemustaka

c. Untuk pemanfaatan teknologi Wi-Fi di perpustakaan dalam kategori sedang dengan nilai C sebanyak 9 pemustaka

d. Untuk pemanfaatan teknologi Wi-Fi di perpustakaan dalam kategori rendah dengan nilai D sebanyak 2 pemustaka.

Setelah diketahui berapa banyak pemustaka yang memanfaatkan teknologi Wi-Fi di perpustakaan sangat tinggi, tinggi, sedang dan rendah maka langkah selanjutnya adalah dipersenkan. Adapun langkah sebagai berikut:

Rumus yang digunakan adalah:

𝑃 = 𝐹

𝑁 𝑥100%

Keterangan : P = Persentase F = Frekuensi

(65)

a. Untuk pemanfaatan teknologi Wi-Fi di perpustakaan dengan kategori sangat tinggi mendapat nilai A dengan persentase sebagai berikut:

𝑃 = 6

27𝑥100% = 22,22%

Maksudnya adalah dari sampel 27 orang yang memanfaatkan teknologi Wi-Fi di perpustakaan sangat tinggi berjumlah 6 pemustaka atau 22,22%

b. Untuk pemanfaatan teknologi Wi-Fi di perpustakaan dengan kategori tinggi mendapat nilai B dengan persentase sebagai berikut:

𝑃 =10

27𝑥100% = 37,04%

Maksudnya adalah dari sampel 27 pemustaka yang memanfaatkan teknologi Wi-Fi di perpustakaannya tinggi berjumlah 10 atau 37,04%

c. Untuk pemanfaatan teknologi Wi-Fi di perpustakaan dengan kategori sedang mendapat nilai C dengan presentase sebagai berikut:

𝑃 = 9

27𝑥100% = 33,33%

Maksudnya adalah dari sampel 27 pemustaka yang memanfaatkan teknologi Wi-Fi di perpustakaannya sedang berjumlah 9 atau 33,33%.

d. Untuk pemanfaatan teknologi Wi-Fi di perpustakaan dengan kategori rendah mendapat nilai D dengan persentase sebagai berikut:

𝑃 = 2

27𝑥100% = 7,41%

(66)

V.1.3. Analisis Data Tentang Pemanfaatan Teknologi Wi-Fi dan Tingkat Berkunjung ke Perpustakaan.

Setelah data tentang pemanfaatan teknologi Wi-Fi dan tingkat berkunjung perpustakaan dianalisis satu persatu, maka langkah selanjutnya kedua data tersebut dianalisis secara bersama dengan analisis Koefisien Korelasi Product Moment.

V.1.3.1 Koefisien Korelasi antara Pemanfaatan wifi (X) dengan tingkat kunjungan ke perpustakaan (Y)

Tabel V.5 Korelasi antara Pemanfaatan wifi (X) dengan tingkat kunjungan ke perpustakaan (Y)

NO

RESP. NAMA X Y X2 Y2 XY X+Y

1 Muhammad Prastyatama 15 20 225 400 300 35 2 Cholqi Nurul Azizah 14 14 196 196 196 28 3 Nugraheni Dwi Muryanti 18 20 324 400 360 38 4 Oktavia Mauilna H. 10 12 100 144 120 22

5 Sugiati Pusparini 15 15 225 225 225 30

6 Endang Dwi Jayanti 16 16 256 256 256 32

7 Sarwono 16 16 256 256 256 32

8 Bayu Setyo Nugroho 13 15 169 225 195 28

9 Anindya Setya P 16 19 256 361 304 35

(67)

NO

RESP. NAMA X Y X2 Y2 XY X+Y

11 Firman Setya N. 14 15 196 225 210 29

12 Sujaya Aga 10 10 100 100 100 20

13 Aninotul Bariroh 12 13 144 169 156 25

14 Rizki Isna FZ 12 12 144 144 144 24

15 Ridwan Dwi Ananto 14 14 196 196 196 28

16 Tahir Nur Siddiqi 12 12 144 144 144 24

17 Faiisnaini Aabil Adna 13 16 169 256 208 29

18 Siti Nafisyah 14 19 196 361 266 33

19 Ari Isro' 12 12 144 144 144 24

20 Setia Budi Adi 6 6 36 36 36 12

21 Guruh Samudra 16 19 256 361 304 35

22 Ahmad Qodri Nugroho 9 13 81 169 117 22

23 M. Syafiq Arraisi 4 4 16 16 16 8

24 Ardi Praset 15 20 225 400 300 35

25 M. Samsul Arifin 9 9 81 81 81 18

26 Wahyu Setya Putra 14 14 196 196 196 28

27 Amalina Rizki Y. 12 18 144 324 216 30

(68)

Maka dari tabel di atas dapat diketahui bahwa:

∑X (Jumlah keseluruhan pemanfaatan Teknologi wifi) = 351

∑Y (Jumlah keseluruhan tingkat kunjungan Perpustakaan) = 393

∑X2

(Jumlah perkalian antara variabel x dengan variabel x) = 4875

∑Y2

(Jumlah perkalian antara variabel y dengan variabel y) = 6185

(∑X)2

= 123201

(∑Y)2

= 154449

(∑X) (∑Y) (Jumlah perkalian antara pemanfaatan teknologi wifi dengan tingkat kunjungan ke perpustakaan) = 137943

Kemudian data tersebut dimasukkan ke dalam rumus koefisien korelasi product moment sebagai berikut:

𝑟𝑥𝑦 = 𝑁 𝑥𝑦 −( 𝑥)( 𝑦)

𝑁 𝑥2 −( 𝑥)2 𝑁 𝑦2−( 𝑦)2

𝑟𝑥𝑦 = 27.5446− 351 (393)

27.4875−123201 27.6185−154449

𝑟𝑥𝑦 = 147042−137943

131625−123201 166995−154449

𝑟𝑥𝑦 = 9099

8424 12546

𝑟𝑥𝑦 = 9099

105687504

𝑟𝑥𝑦 = 9099

10280,443

(69)

Dari perhitungan data dengan menggunakan teknik product moment di atas, diketahui bahwa ro : 0,88, dimana ro lebih besar dari tabel dengan taraf signifikan 1% yaitu 0,505 dan taraf 5% yaitu 0,396. Untuk lebih jelasnya penulis sajikan dalam tabel berikut :

Tabel V.6.

Nilai Product Moment N=27 Sumber : (Arikunto: 1999)

N = 27 Taraf Signifikan

5% 1%

27 0,396 0,505

Untuk mengambil kesimpulan dari data tersebut di atas, perlu diketahui terlebih dahulu rumus berikut ini:

a. Jika rxy ≤ r tabel product moment, maka Ho diterima (Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel x dan y

b. Jika rxy ≥ r tabel product moment, maka Ho ditolak (Ada pengaruh signifikan antara variabel x dan y

Berdasarkan rumus tersebut di atas dapat diketahui pada taraf signifikan 5% rxy ≥ r tabel, yaitu 0,88 ≥ 0,396 maka Ho ditolak. Ini berarti terdapat korelasi yang signifikan antara variabel x dan y.

(70)

V.2. Analisis Kualitatif

Jika melihat dari hasil perhitungan dengan rumus korelasi product moment jelas terlihat terdapat hubungan antara pemanfaatan teknologi Wi-Fi terhadap tingkat kunjungan pemustaka di UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang. Penulis mencoba wawancara mendalam dengan para pemustaka sebagai informan. Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa hal, antara lain: 1) Tujuan pemustaka datang ke Perpustakaan; 2) Pemahaman pemustaka tentang pemanfaatan teknologi Wi-Fi; 3) Tujuan Pemustaka dalam pemanfaatan teknologi Wi-Fi di UPT Peprustakaan Politeknik Negeri Semarang; 4) harapan pemustaka mengenai pemanfaatan teknologi Wi-Fi di Perpustakaan

V.2.1. Pemahaman Tujuan Datang ke Perpustakaan

(71)

Tabel V.7. Hasil Reduksi Wawancara tentang Pemahaman Tujuan Datang ke UPT Perpustakaan Polteknik Negeri Semarang

NO NAMA Tanggal dan Tempat Wawancara

Wawancara Interpretasi

1. Muhammad

Berkenaan dengan tujuan ke perpustakaan, Tama (1 Mei 2012)

mengatakan bahwa : “Tempat membuat TA, terdapat referensi tempat membuat TA, terdapat referensi jurnal dan buku. 2. Cholqi Nurul

Berkenaan dengan tujuan ke perpustakaan, Nurul (1 Mei 2012)

mengatakan bahwa : “Cari referensi TA, ngenet dan membaca koran".

Berdasarkan hasil dan wawancara, tujuan Cholqi Nurul Azizah datang ke perpustakaan adalah mencari referensi TA, menggunakan

Berkenaan dengan tujuan ke perpustakaan, Heni (10 Mei 2012) mengatakan bahwa :

“mencari referensi karena baru TA baik lewat media referensi karena baru TA,lebih banyak

Berkenaan dengan tujuan ke perpustakaan, Okta (10 Mei 2012) mengatakan bahwa :

“mencari referensi untuk TA baik buku atau dari TA dari kakak tingkat”.

Berdasarkan hasil wawancara, tujuan Okta ke perpustakaan adalah mencari referensi untuk TA baik buku atau dari TA dari kakak tingkat dan menggunakan

Berkenaan dengan tujuan ke perpustakaan, Rini

(72)

Tempat : Layanan sirkulasi

(10 Mei 2012) mengatakan bahwa :

“mencari sumber referensi TA sambil buka jejaring sosial".

Rini datang ke perpustakaan adalah mencari sumber referensi TA dan untuk mengisi waktu luang dia membuka jejaring sosial.

Berkenaan dengan tujuan ke perpustakaan, Endang (10 Mei 2012)

mengatakan bahwa : “online buat cari referensi tugas”.

Berdasarkan hasil wawancara, tujuan Endang datang ke perpustakaan adalah

Berkenaan dengan tujuan ke perpustakaan,

Sarwono (10 Mei 2012) mengatakan bahwa :

“cari buku referensi matakuliah terus biasanya internetan”.

Berdasarkan hasil wawancara, tujuan Sarwono datang ke perpustakaan adalah

Berkenaan dengan tujuan ke perpustakaan, Bayu (10 Mei 2012)

mengatakan bahwa : “mencari referensi tugas&internetan”.

Berdasarkan hasil wawancara, tujuan Bayu datang ke perpustakaan adalah mencari referensi tugas melalui media elektronik.

Berkenaan dengan tujuan ke perpustakaan, Anin (10 Mei 2012) mengatakan bahwa :

“pinjam

novel&hotspotan”.

Berdasarkan hasil wawancara, tujuan Anin datang ke perpustakaan adalah meminjam novel dan hotspotan.

Berkenaan dengan tujuan ke perpustakaan, Lusi (10 Mei 2012) mengatakan bahwa :

“mengerjakan tugas kuliah&hotspotan”.

Berdasarkan hasil wawancara, tujuan Lusi datang ke perpustakaan adalah

Berkenaan dengan tujuan ke perpustakaan, Firman (10 Mei 2012)

(73)

Layanan sirkulasi

mengatakan bahwa : “ngadem karena

Berkenaan dengan tujuan ke perpustakaan, Aga (10 Mei 2012) mengatakan bahwa : waktu luang karena lebih suka e-book daripada tercetak.

Berkenaan dengan tujuan ke perpustakaan, Ani (10 Mei 2012) mengatakan bahwa : meminjam buku dan melihat referensi TA yang disediakan.

Berkenaan dengan tujuan ke perpustakaan, Rizki (10 Mei 2012)

mengatakan bahwa : “ pinjam

buku&hotspotan”.

Berdasarkan hasil wawancara, tujuan Rizki datang ke perpustakaan adalah

Berkenaan dengan tujuan ke perpustakaan, Ridwan (14 Mei 2012)

mengatakan bahwa : “cari materi buat kuliah sambil Wi-Fian.”

Berdasarkan hasil wawancara, tujuan Ridwan datang ke perpustakaan adalah mencari materi untuk matakuliah yang

Berkenaan dengan tujuan ke perpustakaan, Tahir (14 Mei 2012)

mengatakan bahwa : “ngerjain tugas sambil buka Facebook”.

Berdasarkan hasil wawancara, tujuan Tahir datang ke perpustakaan adalah mengerjakan tuga kuliah dan facebook untuk hiburan. 17. Fiisnaini Abil

Adna

Berkenaan dengan tujuan ke perpustakaan, Tahir (14 Mei 2012)

mengatakan bahwa : “mengerjakan tugas

(74)

melalui media

Berkenaan dengan tujuan ke perpustakaan, Siti (14 Mei 2012) mengatakan bahwa :

“nyari-nyari referensi TA, membaca majalah”.

Berdasarkan hasil wawancara, tujuan Siti datang ke perpustakaan adalah mencari referensi TA baik buku ataupun koleksi TA yang dimilki perpustakaan.

Berkenaan dengan tujuan ke perpustakaan, Ari (14 Mei 2012) mengatakan bahwa : mencari buku untuk kebutuhan informasi

Berkenaan dengan tujuan ke perpustakaan, Budi (14 Mei 2012) mengatakan bahwa :

“pinjam buku,mejeng terus ngenet”.

Berdasarkan hasil wawancara, tujuan Budi datang ke perpustakaan adalah

Berkenaan dengan tujuan ke perpustakaan, Guruh (14 Mei 2012)

mengatakan bahwa : “ngenet”.

Berdasarkan hasil wawancara, tujuan Guruh datang ke perpustakaan adalah

Berkenaan dengan tujuan ke perpustakaan, Ahmad (14 Mei 2012)

mengatakan bahwa : “cari materi kuliah, pinjam buku”.

Berdasarkan hasil wawancara, tujuan Ahmad datang ke perpustakaan adalah pencarian informasi untuk bahan kuliah melalui buku yang ada diperpus.

Berkenaan dengan tujuan ke perpustakaan, Syafiq (14 Mei 2012)

(75)

Layanan sirkulasi

mengatakan bahwa : “biasanya cari refensi aja dan kalo ada tugas terus ngerjainnya lewat internet”.

perpustakaan adalah mencari referensi tugas melalui layanan Wi-Fi.

Berkenaan dengan tujuan ke perpustakaan, Ardi (14 Mei 2012) mengatakan bahwa :

“jarang sih keperpus mungkin hotspotan soalnya males baca buku”.

Berdasarkan hasil wawancara, tujuan Ardi datang ke perpustakaan adalah sesekali datang hanya menggunakan

Berkenaan dengan tujuan ke perpustakaan, Samsul (14 Mei 2012)

mengatakan bahwa : “Cari referensi tapi lewat elektronik jadi pke hotspotan disini”.

Berdasarkan hasil wawancara, tujuan Samsul datang ke perpustakaan adalah pencarian referensi kuliah lebih memilih media elektronik

Berkenaan dengan tujuan ke perpustakaan, Wahyu (14 Mei 2012)

mengatakan bahwa : “Liat TA yang sudah ada disini sebagai referensi TA saya”.

Berdasarkan hasil wawancara, tujuan Wahyu datang ke perpustakaan adalah melihat koleksi TA yang ada untuk dijadikan referensi.

Berkenaan dengan tujuan ke perpustakaan, Lina (14 Mei 2012) mengatakan bahwa :

“Cuma wifian”.

Berdasarkan hasil wawancara, tujuan Lina datang ke perpustakaan adalah menggunakan layanan Wi-Fi. Kesimpulan : Pemustaka mempunyai tujuan ke UPT Perpustakaan Politeknik Negeri

Semarang pada umumnya sebagai temapat untuk mencari referensi buku baik untuk mata kuliah & TA. Selain itu setiap pemustaka masuk ke perpustakaan selalu menggunakan layanan Wi-Fi walaupun tidak sering menggunakannya.

Gambar

Gambar 2 Spefikasi Wi-Fi dan Kompatibilitasnya
Tabel V.1. Data Tentang Tingkat Kunjungan ke Perpustakaan
Tabel V.2. Interval Tingkat Kunjungan ke Perpustakaan
Tabel V.3 Data Tentang Pemanfaatan Teknologi Wi-Fi di Perpustakaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

‘I just want you to pick a role and stay in it,’ said the unnaturalist as he advanced on the Doctor.. ‘You’re an overgrown university student who still wants to change

Terdapat sebelas interval yang dapat digunakan untuk menyusun principle tones dengan teknik pengolahan yang sama seperti pada gambar di atas, yaitu semitone/ minor second

• Sewaktu memesan part pengganti untuk selang bahan bakar, selang pemakaian umum dan selang vinyl yang standard, pakailah nomor part borongan yang dicantumkan pada parts

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi kepatuhan penulisan resep sesuai formularium dengan mengacu pada teori

Menyelesaikan ma- salah yang berkaitan dengan aturan pang- kat, akar dan loga- ritma, fungsi aljabar sederhana, fungsi kua dra t, fungsi eksponen dan grafi- knya ,

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,

Peserta pelatihan multimedia yang berasal dari kalangan mahasiswa Universitas Negeri Makassar telah mendapatkan materi teori design fundamentals, cara membuat karya desain

Hasil asuhan kebidanan pada Ny.”R” masa hamil, bersalin, nifas, neonatus, dan keluarga berencana di wilayah kerja Puskesmas Puri keadaan yang fisiologis pada masa