• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Peranan Kelompok Tani Terhadap Keberhasilan Penyaluran Pupuk Bersubsidi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Peranan Kelompok Tani Terhadap Keberhasilan Penyaluran Pupuk Bersubsidi"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris. Negara yang memiliki sektor pertanian yang sangat besar. Beberapa fakor pendukung untuk meningkatkan produktifitas sektor pertanian, salah satunya adalah pupuk. Pupuk adalah bahan kimia atau bahan organik yang berperan dalam penyediaan unsur hara bagi keperluan tanaman secara langsung atau tidak langsung. Pupuk bersubsidi merupakan salah satu sarana produksi yang ketersediaannya di subsidi oleh pemerintah untuk petani termasuk petani yang kebutuhan persub sektor dan Harga Eceran Tertinggi (HET)-nya di atur dengan Peraturan Menteri Pertanian No.76/Permentan/OT.140/12/2007 (Simatupang, 2004).

Subsidi harga pupuk mulai diberlakukan sejak tahun 1971, pemberian subsidi ini dimaksudkan untuk meningkatkan penggunaan pupuk yang merupakan pelengkap input produksi terhadap varietas unggul. Dengan memberikan pupuk yang lebih banyak sampai batasan tertentu akan meningkatkan produksi beras. Subsidi harga pupuk dimaksudkan juga untuk lebih mengefisiensikan transfer daya pemerintah ke petani membantu pembangunan pedesaan (Anonimus, 2008).

(2)

dan kesejahteraan anggotanya, yang mana fungsi kelompok tani tersebut adalah sebagai kelas belajar mengajar, sebagai unit produksi, sebagai wahana kerjasama dan sebagai kelompok usaha. (Sugiono, 2009).

Fungsi kelompok tani yang lain dalam keterikatannya pada pendistribusian pupuk bersubsidi adalah Sebagai wahana kerjasama petani, kelompok tani tak terlepas dari masalah - masalah pupuk yang selalu membuat para petani terpecah belah dan klompok tani menjadi tidak produktif. Terutama masalah penyaluran pupuk bersubsidi yang di berikan pemerintah kepada petani. Dengan kata lain penyaluran pupuk bersubsidi yang dilakukan pemerintah saat ini belum maksimal, karena masalah - masalah yang di hadapi dalam pendistribusian pupuk bersubsidi tersebut masih banyak dan belum sesuai dengan harapan para petani saat ini. (Anonimus,2006).

Subsidi pertanian, termasuk subsidi pupuk, telah menjadi faktor penting yang menentukan kondisi-kondisi untuk produksi beras yang mengarah ke peningkatan produksi sampai ke tingkat kecukupan diri. Sebagai salah satu masukan penting dalam produksi pertanian, pupuk bersubsidi harus selalu diberikan kepada petani untuk menjaga lahan subur dan membantu meningkatkan produktivitas. Menurut Jasmal (2007), masalah yang selalu timbul dalam pendistribusian pupuk bersubsidi kepada petani adalah sebagai berikut:

(3)

2. Sebagian besar petani di daerah-daerah sentra produksi padi dengan aksesibilitas baik dapat menerima harga sesuai HET, meskipun terjadi kasus-kasus kecil harga di atas HET, terutama jika petani membeli dengan sistem pembayaran setelah panen atau jika petani membeli dari pengecer tidak resmi.

3. Secara umum petani di daerah-daerah terpencil atau remote area membayar harga pupuk jauh di atas HET.

Pabrik pupuk yang sebahagian besar adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini sedang siap - siap melaksanakan tugas pemerintah tentang konsep distribusi pupuk kepada petani. Pemerintah sendiri kini memperkenalkan konsep Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) dalam distribusi pupuk bersubsidi. Konsep baru ini diyakini akan mampu mengatasi kelangkaan pupuk di tingkat petani yang kerap terjadi pada setiap musim panen tiba, karena seharusnya petani menerima pupuk subsidi tersebut sebulan sebelum musim panen tiba (Anonimus, 2006).

Usaha lain yang dilakukan untuk mengatasi masalah pendistribusian pupuk bersubsidi tersebut, pemerintah merencanakan mekanisme distribusi subsididari subsidi regular tidak langsung menjadi subsidi langsung kepada petani/kelompok tani. Menurut Anonimous (2008) dampak yang diharapkan dari kebijakan tersebut adalah:

1. Pupuk diterima langsung oleh petani.

(4)

4. Memperbaiki teknik budidaya, khususnya pada pemupukan tanaman pangan. 5. Meningkatkan efisiensi penggunaan subsidi pemerintah.

6. Meningkatkan efisiensi penggunaan subsidi pemerintah, dan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.

Demi kelancaran pelaksanaan Peraturan Menteri Pertanian dimaksud secara efektif, perlu adanya pedoman pelaksanaan pemanfaatan alokasi kebutuhan dan HET pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian tahun anggaran 2010. Pupuk bersubsidi adalah pupuk yang pengadaan dan penyalurannya di tata niagakan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan di penyalur resmi di Lini IV. Produsen adalah perusahaan yang memproduksi atau mengadakan pupuk an-organik (Urea, NPK, ZA, Superphos) danpupuk an-organik di dalam negeri. Penyalur di Lini III adalah distributor sesuai ketentuan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 07/M-DAG/PER/2/2009 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian. (Anonimus, 2010)

(5)

Penetapan alokasi pupuk bersubsidi untuk masing-masing provinsi pada umumnya dibawah kebutuhan teknis yang diusulkan daerah karena terbatasnya pada anggaran subsidi, sehingga dengan jumlah pupuk bersubsidi yang terbatas tersebut, diharapkan agar tetap dapat dimanfaatkan secara optimal dengan memperhatikan azas prioritas, baik prioritas terhadap daerah yang dinilai sebagai sentra produksi, komoditas yang daerah. (Jasmal, 2007).

Pemangkasan besaran subsidi, pemerintah akan memperbaiki mekanisme penyaluran subsidi. Subsidi input pertanian (pupuk dan benih) akan diberikan langsung kepada petani. Ini sebagai bagian dari penataan ulang subsidi sesuai dengan hakikatnya: subsidi hanya diberikan kepada warga yang berhak menerima. (Simatupang, 2004).

Subsidi yang berlaku saat ini bersifat umum, terbuka, dan pasif sehingga siapa saja (termasuk warga yang tidak berhak) bisa menikmati. Ini terjadi pada banyak jenis subsidi: bahan bakar minyak (BBM), listrik, dan elpiji. Khusus untuk pupuk dan benih, mulai tahun ini pemerintah menerapkan skema tertutup. (Anonimus, 2009).

(6)

pemanfaatan subsidi untuk keperluan lain di luar proses produksi pada petani masih sangat tinggi. (Nasir, 2010).

Dari uraian singkat di atas terdapat 3 alasan perlunya dilakukan penelitian mengenai peranan kelompok tani terhadap keberhasilan penyaluran pupuk bersubsidi, yaitu :

1) Agar dapat diukur sejauh mana keberhasilan penyaluran pupuk bersubsidi pada tingkatan kelompok tani

2) Untuk mencari solusi-solusi dari permasalahan yang timbul dalam penyaluran pupuk bersubsidi

3) Sebagai informasi untuk pihak-pihak atau lembaga-lembaga terkait dalam penyaluran pupuk bersubsidi

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang perlu diteliti sebagai berikut:

1) Sejauh mana pengetahuan kelompok tani dalam penyaluran pupuk bersubsidi? 2) Bagaimana peran kelompok tani dalam penyaluran pupuk bersubsidi?

3) Apa saja masalah-masalah yang dihadapi petani atau kelompok tani untuk memperoleh pupuk bersubsidi?

(7)

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui sejauh pengetahuan kelompok tani terhadap penyaluran pupuk bersubsidi

2) Untuk mengetahui peran kelompok tani terhadap keberhasilan penyaluran pupuk bersubsidi

3) Untuk mengetahui apa saja masalah yang di hadapi kelompok tani dalam memperoleh pupuk bersubsidi ?

4) Untuk mengetahui upaya-upaya apa saja yang dilakukan petani dalam mengatasi permasalahan perolehan pupuk bersubsidi

1.4. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian adalah sebagai berikut :

1) Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan khususnya anggota kelompok tani dalam penyaluran pupuk bersubsidi.

2) Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan.

3) Meningkatkan efisien penjualan pupuk bersubsidi.

Referensi

Dokumen terkait

Masalah yang dikemukakan merupakan refleksi dari pengalaman nyata yang terjadi dalam pembelajaran mata kuliah yang diampu yang antara lain dapat ditandai dengan

Pemerintah bagi suatu destinasi menjadi salah satu faktor penunjang dalam perkembangannya. Dalam Desa Mekarjaya, Pemerintah diharapkan dapat memperbaiki sarana dan

mengantarkan untuk selalu belajar (mencari ilmu) wlaupun telah selesai mengikuti pendidikan yang ada di pondok pesantren, karena di pondok pesantren ada yang

Di Malaysia, kajian-kajian mengenai tahap kepuasan pelajar telah dijalankan dalam pelbagai aspek antaranya ialah kepuasan pelajar daripada kedua-dua aspek iaitu akademik

f) nomor seri yang terdiri dari 3 (tiga) huruf dan 6 (enam) angka terletak di sebelah kiri bawah uang yang dicetak dengan tinta berwarna hitam yang akan memendar kehijauan di

Para Pembantu Deputi bidang Politik, bidang Sosial, bidang Ekonomi dan bidang Pertahanan Keamanan mempunyai fiungsi : memperdalam data- data dalam bidang masing-masing

Yakni, latar belakang pendiri gerakan, dalam hal ini Imaduddin Abdulrahim, yang menyaksikan bagaimana kelompok Islam selalu mengalami diskriminasi serta cara pandang mereka

Konsep teritori berkaitan dengan publik space dalam hukum Islam dapat digali diantaranya dari bagaimana seorang muslim berperilaku di tempat umum misalnya di