1 BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)
Pajak adalah iuran wajib rakyat kepada negara yang dipungut berdasarkan
peraturan perundang-undangan tanpa imbalan jasa secara langsung untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan nasional. Pembangunan nasional
adalah kegiatan yang berlangsung secara terus-menerus untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat baik materil maupun spritual. Salah satu penerimaan negara
yang sangat penting untuk membiayai pembangunan itu adalah pajak, disamping
minyak dan gas bumi karena penerimaan negara dari sektor pajak tiap tahun terus
meningkat. Dinegara-negara maju seperti Amerika, pajak merupakan penerimaan
yang paling utama. Namun di Indonesia, hal tersebut sulit diwujudkan karena masih
banyak rakyat Indonesia yang hidup dibawah garis kesadaran untuk membayar
pajaknya.
Reformasi perpajakan nasional (tax reform) Tahun 1984 bertujuan untuk
meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak. Undang-undang pajak baru
menganut self assessment system yaitu suatu sistem pemungutan pajak dengan
memberikan kepercayaan kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan
membayar dan melaporkan sendiri pajak terhutang, sedangkan fiskus hanya
mengawasi dan melayani wajib pajak. Dengan mengubah sistem pemungutan tersebut
diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk melunasi kewajiban
Dalam rangka mewujudkan self assessment itu sendiri agar berjalan efektif,
perlu dilakukan pemeriksaan pada tahap awal pemberlakuan self assessment sytem
karena tidak semua wajib pajak patuh akan kewajiban perpajakannya. Mungkin
setelah wajib pajak semuanya patuh, pemeriksaan tidak diperlukan lagi tetapi entah
kapan dan kemungkinan besar tak pernah terjadi karena kecenderungan wajib pajak
adalah selalu meminimalisir beban pajak dan memperlambat pembayaran pajak.
Dengan sistem self assessment yang dianut dalam sistem perpajakan Indonesia
sekarang ini menuntut Direktoral Jenderal Pajak (DJP) untuk selalu melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap wajib pajak. salah satu bentuk pengawasan
tersebut adalah melalui pemeriksaan. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor 17/PMK.03/2013 menyatakan bahwa yang dimaksud
dengan pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan,
mengolah data dan/atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan dan dilaksanakan oleh pemeriksa pajak.
Pemeriksa pajak adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Direktorat
Jenderal Pajak atau tenaga ahli yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak yang
diberi tugas, wewenang, dan tanggung jawab untuk melaksanakan pemeriksaan pajak.
Walapun Direktoral Jenderal Pajak diberikan kewenangan untuk melaksanakan
pemeriksaan, undang-undang juga membatasi kewenangan tersebut agar jangan
Praktik kerja lapangan mandiri adalah metode latihan operasional dimana
penulis dilatih secara langsung untuk meningkatkan pengetahuan dan
mengembangkan keterampilan etika pekerjaan, sikap, tugas, tanggung jawab serta
kesempatan untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan
secara khusus. Selain itu, penulis juga ingin mengetahui seberapa besar kepatuhan
wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Kemudian itu, penulis ingin
mengetahui kinerja Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Timur dalam
melakukan pemeriksaan pajak. Dari semua permasalahan tersebut penulis tertarik
untuk melakukan PKLM dengan judul “Tata Cara Pemeriksaan Pajak Di Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Timur”.
B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) 1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini memiliki beberapa tujuan
dan manfaat baik untuk mahasiswa itu sendiri, pihak universitas, atau pihak instansi
pemerintahan yang dalam hal ini Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur yang
dijadikan sebagai objek dalam pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mandiri
(PKLM).
Pada kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), yang dilaksanakan
oleh mahasiswa Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan diharapkan
dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan PKLM, antara lain :
1.1 Untuk mengetahui Tata Cara Pemeriksaan Pajak dan Jenis Pemeriksaan Pajak
1.2 Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi saat melakukan
pemeriksaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.
2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) 2.1 Bagi Mahasiswa
a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan di bidang perpajakan.
b. Agar dapat menerapkan teori-teori yang didapat selama diperkuliahan.
c. Belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja, sebab di dalam
lingkungan kerja nantinya kita akan terdiri dari individu-individu berbeda
dari segi usia, pendidikan, pengalaman,dan kedudukan.
d. Menguji dan mengukur kemampuan yang dimiliki mahasiswa dalam
menghadapi situasi dunia kerja yang sebenarnya.
e. Mengaplikasikan disiplin ilmu yang telah dipelajari ke dalam
permasalahan yang timbul selama Praktik Kerja Lapangan Mandiri
(PKLM).
2.2 Bagi Kantor Pelayanan pajak Pratama Medan Timur
a. Sebagai sarana untuk mempererat hubungan yang positif antara Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur dengan Program Studi
Administrasi Perpajakan FISIP USU.
b. Sebagai bahan masukan bagi pimpinan untuk meningkatkan sumber daya
manusia melalui pembangunan di bidang pendidikan.
a. Membuka interaksi antara Program Studi Administrasi Perpajakan
dengan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur dalam
memberikan uji nyata mengenai ilmu pengetahuan yang diterima
mahasiswa melalui PKLM.
b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di kalangan mahasiswa
Program Studi Administrasi Perpajakan FISIP USU.
c. Meningkatkan hubungan kerja sama dengan Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Medan Timur dengan perguruan tinggi khusunya Program Studi
Administrasi Perpajakan FISIP USU.
2.4 Bagi Masyarakat
a. Sebagai masukan dari semua pihak, baik masyarakat dan lembaga lainnya
yang membutuhkan informasi, data, dan keterangan tentang pajak.
C. Uraian Teoritis 1. Pengertian Pajak
Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 yang merupakan perubahan
keempat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan atau dikenal dengan istilah UU KUP. Menurut UU tersebut,
Pajakadalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi
Beberapa para ahli perpajakan mengemukakan pendapat yang berbeda
mengenai pajak, tetapi pada dasarnya pendapat yang dikemukakan tersebut
mempunyai maksud dan tujuan yang sama. Diantaranya pengertian pajak yang
dikemukakakn oleh :
1.1 Prof. DR Rochmat Soemitro,S.H berpendapat bahwa “pajak adalah iuran rakyat
kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan
tidak mendapat jasa timbal balik (kontrasprestasi) yang langsung dapat
ditunjukkan, dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran
umum”(Mardiasmo,2008:2).
1.2 Dr.N.J.Feldmann berpendapat bahwa “pajak adalah prestasi yang dipaksakan
sepihak oleh dan terutang kepada penguasa (menurut norma-norma yang
ditetapkan secara umum), tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata
digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum” (Resmi,2008:2).
1.3 P.J.A Andriani berpendapat bahwa “pajak adalah iuran masyarakat kepada
Negara (yang dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut
peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi
kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas Negara untuk
menyelenggarakan pemerintah” (Waluyo,2009:2).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pajak adalah iuran kepada Negara (yang dapat
peraturan-peraturan dan tidak mendapatkan prestasi-prestasi kembali yang secara langsung
dapat ditunjuk.
2. Fungsi Pajak
Pajak merupakan sumber penerimaan Negara yang mempunyai dua fungsi ,
yaitu :
2.1 Fungsi Anggaran (budgetair) sebagai sumber dana bagi pemerintah, untuk
membiayai pengeluaran-pengeluarannya.
2.2 Fungsi Mengatur (Regulerend) sebagai alat pengatur atau melaksanakan
pemerintah dalam bidang sosial ekonomi.
3. Surat Pemberitahuan
Undang-undang No 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata cara
Perpajakan pasal 1 ayat (11) menjelaskan bahwa Surat pemberitauhan adalah surat
yang wajib pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan dana/atau pembayaran
pajak, objek pajak dana/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
4. Kepatuan Wajib Pajak
Kepatuhan perpajakan adalah tindakan wajib pajak dalam pemenuhan
kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
peraturan pelaksanaan perpajakan yang berlaku dalam suatu negara”.
Kepatuhan perpajakan dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana wajib
Wajib pajak (WP) adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuang
perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan,
termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu. Pasal 23 ayat (2) UUD 1945
menyebutkan bahwa “Segala jenis pajak untuk keperluan Negara berdasarkan
Undang-Undang”. Dengan demikian tidak diperkenankan memungut pajak, kecuali
dengan ketentuan Undang-undang.
5. Pemeriksaan
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
17/PMK.03/2013 menyatakan bahwa “Peneriksaan adalah serangkaian kegiatan
menghimpun dalam mengelolah data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan
secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji
kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka
melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Adapun tujuan
pemeriksaan pajak adalah :
1. Menetapkan besarnya jumlah pajak yang terhutang berdasarkan SKPKB,
SKPKBT, SKPLB, Surat Keberatan, Surat Banding, SKPN, Surat Teguran dalam
hal :
a. SPT tidak disampaikan tepat pada waktunya meskipun sudah mendaptkan
teguran secara tertulis dan untuk menguji kepatuhan wajib pajak.
b. Penentuan besarnya jumlah angsuran pajak dalam suatu masa pajak bagi wajib
c. Wajib pajak mengajukan keberatan/bandingan.
D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Adapun yang menjadi ruang lingkup PKLM ini antara lain :
1.Tata carapemeriksaanpajak di Kantor PelayananPajakPratama Medan Timur
2.Jenis-jenispemeriksaanpajak di Kantor PelayananPajakPratama Medan Timur
3.Kendala yang dihadapidalammelakukanpemeriksaanpajak di Kantor
PelayananPajakPratama Medan Timur
E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)
Metode yang digunakan dalam Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini,
yaitu :
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini penulis melakukan beberapa persiapan, mulai dari penentuan
topik, pengajuan judul, penentuan judul proposal, penentuan tempat
pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) pengurusan
administrasi dan izin, serta dengan pihak dosen.
2. Studi Literatur
Pada tahap ini penulis sebelum melakukan Praktik Kerja Lapangan Mandiri
(PKLM) penulis mencari dan mempelajari tentang pemeriksaan terhadap wajib
pajak dari berbagai sumber untuk mendukung penulisan laporan Tugas Akhir.
Pada tahapan ini penulis melakukan pengamatan secara langsung dan
pencatatan sesuai sistematis terhadap data yang ada pada Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Medan Timur.
4. Pengumpulan Data
Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan data mengenai topik yang
akan dibahas. Data tersebut dikelompoka menjadi data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan nara sumber
yang berkompeten, sedangkan data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan
dan dokumentasi.
5. Analisis Data dan Evaluasi
Setelah seluruh data dikumpulkan maka dilaksanakan analisis dan evaluasi
data, teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menghitung dan
menganalisis data yang diperoleh di KPP Medan Timur.
F. Metode Pengumpulan Data 1. Daftar Observasi
Yaitu dilakukan dengan langsung atas keinginan yang dilakukan di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.
2. Daftar Wawancara
Yaitu dengan mengadakan pembicaraan langsung terhadap pengawai dan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung kepada pihak-pihak KPP
3. Daftar Dokumentasi
Yaitu dengan mengumpulkan catatan-catatan, data-data mengenai
pemeriksaan pajak.
G. Sistematika Penulisan Laporan
Adapun sistematika dalam penyususnan laporan akhir adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai latar belakang yang menjadi
pemikiran dalam penyusunan laporan, tujuan dan manfaat PKLM, uraian
teoritis, ruang lingkup PKLM, metode PKLM, metode pengumpulan
data, dan sistematika penulisan laporan PKLM.
BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA MEDAN TIMUR
Bab ini terdiri dari sejarah singkat berdirinya KPP Pratama Medan
Timur, struktur organisasi. Uraian tugas pokok dan fungsi KPP Pratama
Medan Timur.
BAB III GAMBARAN DATA PEMERIKSAAN PAJAK
Dalam bab ini penulis menguraikan pengertian-pengertian secara teoritis
dan teori-teori yang berkaitan dengan pemeriksaan pajak.
BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA
Pada bab ini penulis mengemukakakn tenang analisa dan evaluasi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini mengemukakan tentang kesimpulan dan saran-saran yang
merupakan inti dari pokok permasalahan yang dibahas dalam laporan ini