• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program CSR (Corporate Social Responsibility) yang Dilaksanakan Harian Metro Siantar Pematangsiantar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Program CSR (Corporate Social Responsibility) yang Dilaksanakan Harian Metro Siantar Pematangsiantar"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

PROGRAM CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) YANG DILAKSANAKAN HARIAN METRO SIANTAR PEMATANGSIANTAR

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh:

Conny Oktaviani Hutabarat 122101022

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMAETRA UTARA

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : CONNY OKTAVIANI HUTABARAT

NIM : 122101022

PROGRAM SRUDI : DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

JUDUL : PROGRAM CSR (CORPORATE SOCIAL

REPONSIBILITY) YANG DILAKSANAKAN HARIAN METRO SIANTAR PEMATANGSIANTAR

Tanggal: ... 2015 DOSEN PEMBIMBING

NIP: 19760214 200501 1002

Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si

Tanggal: ... 2015 KETUA PROGRAM STUDI

DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

NIP: 19741123 200012 2001 Dr. Yeni Absah, SE, M.Si

Tanggal: ... 2015 DEKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(3)

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena berkat dan kasih-Nya telah memperkenankan penulis untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Program CSR (Corporate Social Responsibility) yang Dilaksanakan Harian Metro Siantar Pematangsiantar”, guna melengkapi syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi Program Diploma III Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis telah banyak mendapat bimbingan dan pengarahan serta bantuan dari banyak pihak baik secara moral maupun materil, sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

Untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Keluarga, terkhususnya kedua orang tua yang sangat saya sayangi Bapak/Mama, Gunawan Hutabarat dan Sabarina br. Karo. Terima kasih buat semua doa, dukungan, dan kesabarannya dalam menghadapi penulis selama menyelesaikan Tugas Akhir ini. Dan buat abangda Doly Nisura Hutabarat, terima kasih buat nasihat dan arahannya kepada penulis, semoga abang juga segera menyusul sarjana ekonominya.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, M.Ec, Ac, Ak, CA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(4)

penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen yang telah mengajar dan membimbing penulis selama perkuliahan di Program Studi Diploma III Manajemen Keuangan.Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

6. Bapak Pimpinan Harian Metro Siantar Pematangsiantar dan seluruh staf yang telah bersedia membantu penulis dan memberikan izin riset di perusahaan sehingga terselesaikan Tugas Akhir ini.

7. Semua teman seperjuangan Program Diploma III Manajemen Keuangan Grup A, Stambuk 2012. Terkhususnya buat sahabat-sahabat seperjuangan penulis, Ayu Andriani, Raini Novita Putri, Sella Tania br. Sitepu, Sri Kuriani Saragih, dan Pertiwi Hotmaida Tambunan. Terima kasih telah menjadi sahabat yang baik bagi penulis.

Akhir kata penulis ucapkan semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi kita yang membutuhkannya.

Medan, 2015

Penulis

(5)

DAFTAR ISI

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Harian Metro Siantar ... 7

B. Job Description dan Standard Operasi Prosedur (SOP) Redaksi Metro Siantar Pematangsiantar ... 11

BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian CSR (Corporate Social Responsibility) ... 20

B. Bidang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 23

C. Program CSR (Corporate Social Responsibility) yang Dilaksanakan Harian Metro Siantar ... 28

D. Manfaat yang Diperoleh dari Pelaksanaan Program CSR ... 33

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 37

B. Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39

(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(7)

A. Latar Belakang

Selain modal, masyarakat dan lingkungan hidup merupakan sumber utama faktor-faktor produksi terpenting bagi kegiatan dan eksistensi perusahaan. Tanpa modal, masyarakat, dan lingkungan hidup perusahaan tidak akan pernah eksis dan mampu berkembang. Perusahaan dapat tumbuh dan berkembang karena adanya faktor-faktor produksi tersebut. Karena itulah perusahaan memiliki tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap pemberi modal (investor), keberadaan masyarakat, dan alam lingkungan.

Ketersediaan modal dan dana sangat penting bagi perusahaan. Oleh karena itu loyalitas perusahaan sangat diperlukan dalam menggaet investor. Hal ini dikarenakan investor hanya akan mau memberikan dananya kepada perusahaan yang memiliki kredibilitas yang baik. Besar kecilnya dana yang dikeluarkan investor sangat bergantung kepada loyalitas perusahaan.

Masyarakat yang sejahtera dan memiliki kesetaraan sosial ekonomi akan mampu menyediakan tenaga kerja yang berkualitas dalam jumlah yang mencukupi. Pada saat yang sama, kesejahteraan ekonomi akan meningkatkan daya beli masyarakat terhadap produk-produk yang dipasarkan ke masyarakat.

(8)

keberlangsungan operasional suatu perusahaan. Perusahaan tidak akan pernah bisa melepaskan dirinya dari alam dan lingkungan hidup, termasuk masyarakat lokal di sekitar tempatnya berada. Alam lingkungan yang terjaga kelestarian dan keharmonisannya menjamin kelancaran proses produksi, termasuk kepastian penyediaan bahan baku. Lingkungan yang rusak membawa konsekuensi biaya ekonomi yang sangat tinggi, serta memerlukan waktu panjang untuk proses pemulihannya.

Terjadinya bencana alam yang massif dan beruntun di seluruh wilayah Indonesia, membawa dampak yang negatif terhadap tingkat kesejahteraan maupun kesenjangan sosial ekonomi masyarakat. Bencana alam menimbulkan berbagai kerusakan terhadap alam dan lingkungan hidup, terutama bencana alam yang disebabkan oleh tingkah laku manusia, dalam jangka pendek maupun panjang dampak negatif bencana alam tersebut akan berpengaruh buruk pula terhadap keberadaan perusahaan di masa mendatang.

(9)

Dan belum lagi penyimpangan laporan keuangan yang kerap dilakukan oleh perusahaan agar tetap mendapat sokongan dana dari pemberi modal dan untuk memperkaya diri sendiri.

Masyarakat telah semakin kritis dan mampu melakukan filterisasi terhadap dunia usaha yang tengah berkembang di masyarakat. Menurut Susanto (2009:2), “Riset yang dilakukan oleh Roper Search Worldwide menunjukkan 75% responden memberikan nilai lebih kepada produk dan jasa yang memberikan kontribusi nyata kepada komunitas melalui program pengembangan dan 65% responden menunjukkan bahwa mereka siap berganti merek kepada merek perusahaan yang memiliki citra sosial positif. Hal ini membuktikan terjadinya perluasan minat konsumen dari produk menuju korporat”.

Konsumen menaruh perhatiannya terhadap tanggung jawab sosial perusahaan yang lebih luas, yang menyangkut etika bisnis dan tanggung jawab sosialnya. Kepedulian konsumen telah meluas dari sekadar kepada suatu produk menjadi kepada korporatnya.

Hal inilah yang menjadi salah satu alasan perlunya kesadaran terhadap

(10)
(11)

Dengan menyadari pentingnya pelaksanaan CSR (Corporate Social Responsibility) sebagai bentuk pelaksanaan etika bisnis yang baik dan benar, maka penulis mengambil kesimpulan untuk menyajikan pembahasan dengan judul “ Program CSR (Corporate Social Responsibility) Yang Dilaksanakan Harian Metro Siantar”.

B. Rumusan Masalah

Harian Metro Siantar merupakan salah satu koran lokal terbaik di Kota Pematangsiantar. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan di atas, maka permasalahan pokok yang diambil dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pelaksanaan CSR (Corporate Social Responsibility) Harian Metro Siantar di Kota Pematangsiantar?

2. Apakah CSR (Corporate Social Responsibility) yang dilaksanakan Harian Metro Siantar membangun citra yang positif di masyarakat?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pelaksanaan CSR (Corporate Social Responsibility) Harian Metro Siantar di Kota Pematangsiantar.

(12)

D. Manfaat Penilitian

1. Sebagai sumbangan pemikiran kepada pihak perusahaan dalam menjalankan etika bisnis dan tanggung jawab sosialnya terhadap stakeholder-stakeholder

terkait.

2. Sebagai pengalaman yang cukup berharga bagi peneliti untuk menambah wawasan terkait dengan topik yang dibahas.

(13)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Harian Metro Siantar

Harian METRO SIANTAR merupakan koran lokal pertama di Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun. Terbitan pertama tanggal 10 April tahun 2003. Pada awal terbit, METRO SIANTAR hadir menyajikan berita-berita Siantar-Simalungun dengan 12 halaman.

METRO SIANTAR dulunya bernama POS METRO SIANTAR. Saat itu berita-berita yang disajikan, kontennya kriminal dan masih koran kuning. Pergantian nama dari POS METRO SIANTAR menjadi METRO SIANTAR dilakukan pada tahun 2006 hingga saat ini, masih tetap bertahan.

Tahun pertama terbit, anak perusahaan dari Jawa Pos Nasional Network (JPNN) ini langsung diterima pembaca dengan menyajikan berita kriminal. Hingga memasuki tahun kedua, oplahnya mencapai 20.000 eks per hari.

(14)

Kantor Metro Siantar dulunya Berada di Jalan Rakutta Sembiring. Tahun 2005 pindah ke Jalan Pattimura. Dan pada tahun 2006 pindah lagi ke Jalan Sangnawaluh hingga sampai saat ini. Wilayah perjualanan koran METRO SIANTAR sudah meliputi kecamatan se-Simalungun dan Kota Siantar.

Metro Siantar memiliki anak Perusahaan yaitu:

a. METRO TAPANULI terbit mulai tanggal 15 Juli 2004 b. METRO ASAHAN terbit mulai tanggal 3 Januari 2008 c. METRO TABAGSEL terbit mulai tanggal 3 Januari 2009

Penghargaan yang pernah diterima:

a. Penghargaan Palang Merah Indonesia Cab. Kabupaten Simalungun/kota Pematangsiantar

b. “ Lomba Karya Tulis PMI-AIDS ” dalam acara Palang Merah Sedunia 2005/Siantar , 9 Juli 2005.

c. Museum Record Dunia Indonesia (MURI) sebagai Pemrakarsa Kerja Bakti (Gotong Royong ) Massal dengan peserta terbanyak pada Februari 2007. d. Penghargaan bidang olahraga Futsal dari Jamsostek Cabang Siantar tahun

2011.

(15)

f. Mendapat penghargaan sebagai Foto Jurnalis dan Perwajahan Koran Metro terbaik, karya tulis jurnalis, dan juga nominator website terbaik pada Dahlan Iskan award 2013.

(16)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Harian Metro Siantar Sumber: Kantor Redaksi Harian Metro Siantar Kota Pematangsiantar

Tahun 2015 Chairman

CEO

Komisaris Utama

Direktur Utama/Pimpinan

Umum

Wakil Pimpinan Umum

Pemimpin Redaksi

Redaktur Pelaksana Koordinator

Liputan

Pracetak Sekretaris

(17)

B. Job Description dan Standard Operasi Prosedur (SOP) Redaksi Metro Siantar Pematangsiantar

1. Job Description 1. Pemimpin Redaksi

Pemimpin redaksi bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya. Pemimpin redaksi menetapkan kebijakan dan mengawasi seluruh kegiatan redaksional. Pemimpin redaksi bertindak sebagai jenderal atau komandan yang perintah atau kebijakannya harus dipatuhi bawahaannnya.

2. Redaktur Pelaksana

Ketatnya persaingan antar media mengharuskan kita membenahi sistem kerja yang meliputi kecepatan (deadline) akurasi, tampilan (layout) perencanaan dan pembinaan wartawan. Ini semua merupakan tugas seorang Redaktur Pelaksana.

Agar koran Anda bisa bersaing, harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Selalu bereada didepan (one step ahead), misalnya berita yang eksklusif, paling lengkap, paling menyentuh kemanusiaan, dsb.

2. Lakukan sesuatu yang istimewa. Liputan yang istimewa seperti investigasi, foto yang bicara, besar dan cerah, dsb.

(18)

4. Kreatif dan inovatif, penuh dengan ide baru, menerapkan rukun iman berita dan angle yang lain.

Evaluasi berita yang dimuat didasarkan pada rukun iman berita (eksklusif, hangat, informatif, dramatis, unik, baru, magnitude, proksimite, trend, ketokohan, angle lain, dan mission). Jika seorang redaktur bertanggunga jawab terhadap halamannya, maka tanggung jawab seorang redaktur pelaksana terletak pada semua halaman termasuk bertanggung jawab terhadap hasil kerja layout dan design iklan.

Inilah beberapa deskripsi tugas sebagai redaksi pelaksana:

1. Menegakkan disiplin (deadline, jam masuk kerja, absen dan etos kerja), menegur anak buah yang disiplin dan tanggung jawabnya rendah, tidak kreatif, dan skillnya sebagai wartawan tidak jalan. Mencermati elemen dasar jurnalistik, kesalahan ketik, berita yang tidak berimbang, berita yang tidak berbobot, berita yang faktnya meragukan dan tidak akurat.

2. Membina reporter dan redaktur agar menjadi lebih hebat, memperbanyak penugasan melalui koordinator liputan, dan mengikuti perkembangan berita sehingga pembaca tidak merasa haknya untuk mengetahui informasi diputuskan begitu saja.

3. Merencanakan berita dan liputan, baik jangka pendek, menegah, dan jangka panjang. Mencermati koran saingan, adakah yang bisa dikembangkan, melihat kalender event, dsb. Ikut mengarahkan layout

(19)

4. Datang lebih cepat, sebab waktu sangat singkat untuk mengedit, memilih deadline, menyiapkan foto, mengatur tata letak (layout) dan memilih angle. Yang terpenting, melihat listing berita pada hari itu, agar mengetahui kekuatan berita yang dsiapkan.

5. Terus belajar, bahasa pers mempunyai sifat yang khas, singkat, padat, sederhana, lancar, lugas dan menarik. Mengevaluasi semua halaman, apakah berita yang dimuat benar-benar dibutuhkan pembaca/pro pasar. Ringkasan tugas redaktur pelaksana:

1. Menjaga deadline, menetapkan deadline baru agar lebih cepat. 2. Wajib menegur redaktur yang tidak disiplin.

3. Berkoordinasi dengan Redaktur-Pimred lain soal judul, isi berita, foto, dan memeriksa bahasa dan istilah yang digunakan.

4. Wajib memparaf halaman print kecil (fit to print). 5. Mengecek halman lain agar tidak terjadi berita double. 6. Bertanggung jawab atas kesalahan ketik dan judul.

7. Berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Koorlip soal berita terbaik untuk halaman utama, Metropolis, Olah Raga, dll.

8. Reporter tidak boleh meninggalkan kantor sebelum disetujui oleh redaktur.

9. Redaktur tidak boleh meninggalkan kantor sebelum halaman diparaf redaktur pelaksana.

(20)

3. Kordinatur Liputan

Kebutuhan dan harapan pembaca selalu meningkat. Tugas seorang koordinator liputan antara lain membina reporter melalui pelatihan dan magang, merencanakan berita dan mengevaluasi kualitas reporter.

Kualitas berita harus diseleksi dengan ketat. Pada saat-saat tertentu, terjadi paceklik berita karena tidak layak muat. Hal ini harus diatasi seorang koordinator liputan, pertanyaannya adalah apakah berita-berita yang dimuat diperlukan dan dibutuhkan pembaca?

Perencanaan yang bagus berarti telah menyelesaikajn separuh isi koran edisi besok. Koordinator liputan bertanggung jawab menyuplai berita dan foto. Berikut adalah tugas seorang koordinator liputan:

a. Perencanaan Jangka Pendek

1. Membedah koran hari itu, adakah yang bisa dilanjutkan? Mencari

angle lain, dan mengembangkannya.

2. Mendapat informasi dari reporter, radio, TV, dan sumber lainnya. Membuat perencanaan HL, features, angle lain, dan memilih foto-foto terbaik.

3. Melihat calendar of event dan membuat liputannya.

(21)

b. Perencanaan Jangka Menengah

1. Membuat perencanaan mingguan, atau bulanan, untuk mendapatkan liputan istimewa seperti majalah mingguan, yang akan menentukan laporan utama.

2. Mencari event penting seperti Pekan Olahraga Provinsi. Dan menentukan bagaimana membuat liputan yang menarik dan eksklusif. c. Perencanaan Jangka Panjang

1. Memikirkan penggantian rubrik sesudah enam bulan. Memikirkan rubrik yang mewakili kepentingan pembaca dan memiliki rating

tinggi.

2. Melakukan rolling reporter, photographer, layout dan tim grafis paling lambat sekali enam bulan.

3. Menyiapkan beita yang beremosi, seperti: Seandainya saya seorang detektif, Dompet Peduli, Kampanye Berlalu Lintas, dll.

4. Meng-update gaya layout agar terlihat lebih fresh. 4. Redaktur

Tugas seorang redaktur adalah memenuhi kebutuhan pembaca. Saat di meja redaktur tersedia sejumlah naskah dan berita, di saat itulah keberadaannya sebagai redaktur duji. Saat bekerja dibawah tekanan

(22)

Tugas dan tanggung jawab seorang redaktur adalah sebagai berikut: 1. Pra Editing

Waktu mengedit terbatas. Redaktur harus datang lebih cepat, menyiapkan foto dan tata letak. Redaktur harus datang lebih awal agar bisa memonitor listing berita dan memperkaya berita dengan referensi lain.

2. Penulisan

Bahasa pers sifatnya khas. Singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, lugas dan menarik. Bahasa pers harus bisa dimengerti semua lapisan. Istilah rumit ekonomi, kesehatan, dll harus dijelaskan. Berita yang baik kalimatnya singkat, mengalir, logis dan jernih serta menggunakan kalimat aktif, bukan pasif.

3. Editing

Mengedit berita agar berita yang dimuat bukan berita yang salah. 4. Bobot

Berita yang disajikan tidak saja harus berbobot, tetapi menarik. Memilih judul menarik, angle, dan teras berita (lead) yang bagus dan memeriksa pilihan kata dan penulisan yang benar.

5. Akurasi

(23)

6. Wawasan

Kebernaran material berita sangat penting. Redaktur harus memiliki wawasan tentang berita yang ditulis reporter sehingga perlu pengayaan agar berita itu tidak kering. Dalam hal tertentu, redaktur tak perlu malu bertanya pada reporter.

7. Etika

Redaktur harus mengantisipasi dampak berita, apakah mengandung SARA. Redaktur harus menolak berita yang tidak berimbang dan menyakiti orang yang tidak bersalah. Termasuk juga mengantisipasi tuntutan hukum dari pihak lain.

8. Pelatihan

Seorang redaktur bukan tipe orang dibelakang meja. Ia harus punya pergaulan luas, berpengetuhan dan banyak membaca, ikut pelatihan, dsb. Redaktur harus mengembangkan proses komunikasi dan penularan dengan reporter sehingga prosesnya sudah dimulai pada saat berita itu dicari.

5. Reporter

Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya merupakan tugas pokok reporter.

6. Photographer

(24)

7. Pracetak

Bertanggung jawab menangani naskah siap cetak. Yaitu semua naskah berita yang sudah diturunkan ke percetakan dan sudah diset bersih desain

cover dan perwajahan (tata letak, layout, artistik). 8. Sekretaris Redaksi

Mengatur dan mempersiapkan berbagai kebutuhan redaksi. Baik dalam bentuk administrasi surat menyurat maupun operasional. Sekretaris redaksi juga bertanggungjawab mengatur anggaran untuk keperluan operasional redaksi, membuat notulensi rapat dan melayani keperluan pembaca, baik yang komplain dan sebagainya untuk selanjutnya diteruskan ke pimpinan.

2. Parameter Berita Layak Muat

Rukun Iman Berita Skor

1. Hangat 8

7. Magnitude (kedekatan) 8

8. Proksimite 7

9. Trend 8

(25)

11.Angle lain 7

12.Mission 7

3. Skorsing Berita

Indikator Skor

1. Apakah berita dihalaman utama diterima

pasar dan penting buat warga? 50 2. Apakah berita berskala nasional? 20 3. Apakah sudah memenuhi standar jurnalistik? 20 4. Apakah fotonya berbicara dan hebat? 10

Total Skor 100

• Jika skornya hanya 80 dipertimbangkan menjadi Second Headlines (HL).

(26)

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian CSR (Corporate Social Responsibility)

CSR (Corporate Social Responsibility) secara etimologis diterjemahkan sebagai “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan”. Dalam konteks lain CSR (Corporate Social Responsibility) kadang disebut juga sebagai “Tanggung Jawab Sosial Korporasi” atau “Tanggung Jawab Sosial Dunia Usaha (Tansodus)”. Dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Bab V Pasal 74, CSR (Corporate Social Responsibility) disebutkan dengan istilah “Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan”, walaupun tidak dijelaskan lebih lanjut pengertian Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan tersebut. Namun menurut A.B. Susanto dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, defenisi dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan lebih menitikberatkan kepada pengembangan komunitas (Community Development).

Defenisi dari CSR (Corporate Social Responsibility) itu sendiri telah dikemukakan oleh banyak pakar. Di antaranya adalah defenisi yang dikemukakan oleh Susanto (2009:10) yang mendefenisikan CSR sebagai “A business acts in socially responsible manner when its decision and actions account for and balance diverse stakeholder interests”. Defenisi ini menekankan perlunya memberikan perhatian secara seimbang terhadap kepentingan berbagai

(27)

galibnya adalah bagaimana perusahaan secara sukarela memberikan kontribusi bagi terbentuknya masyarakat yang lebih baik dan lingkungan yang lebih bersih. Susanto (2009:11) juga mengemukakan bahwa “sebuah perusahaan yang menunjukkan tanggung jawab sosialnya akan memberikan perhatian kepada peningkatan kualitas perusahaan (profit); masyarakat, khususnya komunitas sekitar (people); serta lingkungan hidup (planet bumi)”

Menurut Untung (2014:3), “Corporate Social Responsibility merupakan suatu komitmen berkelanjutan dari dunia usaha untul bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas”.

Menurut defenisi yang dikemukakan oleh Susanto (2009:11), “Tanggung jawab sosial ini diarahkan baik ke dalam (internal) maupun ke luar (eksternal) perusahaan. Ke dalam, tanggung jawab ini diarahkan kepada pemegang saham dalam bentuk profitabilitas dan pertumbuhan. Seperti diketahui, pemegang saham telah menginvestasikan sumber daya yang dimilikinya guna mendukung berbagai aktivitas operasional perusahaan. Karenanya mereka akan menharapkan profitabilitas yang optimal serta pertumbuhan perusahaan sehingga kesejahteraan mereka di masa depan juga akan mengalami peningkatan. Oleh karena itu perusahaan harus berjuang keras agar memperoleh laba yang optimal dalam jangka panjang serta senantiasa mencari peluang bagi pertumbuhan di masa depan.

(28)

pengorbanan merekalah perusahaan dapat menjalankan berbagai aktivitas serta meraih kesuksesan. Oleh karenanya perusahaan dituntut untuk memberikan kompensasi yang adil serta memberikan peluang pengembangan karir bagi karyawannya. Tentu saja hubungan antara perusahaan dengan karyawan ini harus didasarkan pada prinsip hubungan yang saling menguntungkan (mutually benefical). Artinya perusahaan harus memberikan kompensasi yang sesuai prinsip-prinsip keadilan. Namun di lain pihak karyawan pun dituntut untuk memberikan kontribusi yang maksimal bagi kemajuan peusahaan.

(29)

kompetensi masyarakat, baik yang berkaitan dengan perusahaan maupun yang tidak. Perusahaan juga bertanggung jawab untuk memelihara kualitas lingkungan tempat mereka beroperasi demi peningkatan kualitas hidup masyarakat dalam jangka panjang, baik untuk generasi saat ini maupun bagi generasi penerus”.

B. Bidang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Menurut Ebert & Griffin (2007:71), “Sewaktu mendefenisikan tanggung jawab sosialnya, perusahaan biasanya menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan: tanggung jawab terhadap lingkungan, pelanggan, karyawan, dan investornya”.

1. Tanggung Jawab terhadap Lingkungan

Dunia industri sering menjadi tertuduh utama dalam masalah kerusakan lingkungan, karena “kerakusannya” dalam mengeksploitasi sumber daya alam. Mengendalikan polusi (masuknya zat-zat berbahaya ke dalam lingkungan) merupakan tantangan besar dalam bisnis kontemporer. Walaupun polusi suara saat ini semakin menarik kepedulian masyarakat, polusi udara, air, dan tanah tetap menjadi masalah besar yang perlu dicari penyelesaiannya baik oleh pemerintah maupun dunia usaha.

Tekanan dari stakeholders yang tumbuh dari kesadaran terhadap kelestarian lingkungan telah merasuk ke dalam dunia korporasi dan praktik-praktik manajemen. Misalnya institusionalisasi yang dituangkan dalam ISO 14000. Konsep produksi juga telah mengalami kemajuan dari konsep cradle to grave

(30)

lingkungan, tetapi juga berusaha agar sampah atau limbahnya dapat didaur ulang.

Menjadi “hijau” bukan hanya mengubah proses dan produk, yang hanya berkutat di proses internal pabrik belaka. Menjadi hijau juga mempedulikan ke-“hijauan”-nya mulai dari bahan baku yang digunakan dan kualitas perusahaan pemasok dipandang dari kacamata sadar lingkungan, seperti yang tertuang dalam standarisasi ISO 14000. Perusahaan juga harus bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas untuk meminimalkan dampak negatif dari sisa produk yang dihasilkan, penanganan limbah maupun “sampah” dari produk yang sudah terpakai, seperti kemasan. Pada umumnya peng-“hijau”-an perusahaan ini dikenal dengan Coorporate Greening.

2. Tanggung Jawab terhadap Pelanggan

(31)

Tanggung jawab sosial terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua kategori: menyediakan produk-produk berkualitas dan menetapkan harga-harga secara adil. Tentu saja, tingkat kepedulian perusahaan terhadap tanggung jawab sosial bebeda-beda, seperti juga pendekatan mereka terhadap tanggung jawab lingkungan. Tetapi, tida seperti masalah lingkungan, kebanyakan permasalahan pelanggan tidak memerlukan solusi yang mahal. Sesungguhnya, sebagian besar masalah dapat dihindari apabila perusahaan mengikuti praktek-praktek yang telah diatur dan memerhatikan hukum yang berkenaan dengan hak-hak konsumen, penetapan harga yang wajar, dan etika dalam periklanan.

3. Tanggung Jawab terhadap Karyawan

(32)

Perusahaan yang mengabaikan tanggung jawab itu menghadapi risiko kehilangan karyawan yang produktif dan bermotivasi tinggi. Perusahaan tersebut juga menghadapi risiko tuntutan hukum.

Akan tetapi, menurut pendapat banyak orang, tanggung jawab sosial terhadap karyawan tidak terbatas pada kesetaraan kesempatan saja. Menurut pandangan populer, koorporasi harus berusaha keras untuk memastikan bahwa mereka menyediakan lingkungan kerja yang aman, secara fisik, maupun sosial. Perusahaan juga wajib melindungi kesehatan para karyawannya dengan cara memberikan kesempatan untuk menyeimbangkan pekerjaan dengan tekanan kehidupan dan preferensi hidup. Dari sudut pandang itu, tanggung jawab sosial terhadap para pekerja juga mencakup usaha membantu mereka mempertahankan keahlian kerja yang sesuai dan, ketika pemecatan atau penghentian perlu dilakukan, memperlakukan mereka dengan rasa hormat dan belas kasih.

4. Tanggung Jawab terhadap Penanam Modal

(33)

Perusahaan dapat pula bertindak tidak bertanggung jawab terhadap para investor dengan cara memberikan keterangan yang menyimpang mengenai sumber daya perusahaan.

Untuk mempertahankan sikap mental dan tanggung jawab sosial terhadap para investor, para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang pantas, memberikan informasi yang tepat kepada pihak berkepentingan mengenai kinerja keuangan perusahaan, dan mengelola perusahaan untuk melindungi hak-hak dan investasi para pemegang saham. Mereka harus akurat dan terus terang dalam menilai pertumbuhan dan profitabilitas masa depan serta bahkan menghindari tidak layak dalam bidang-bidang yang sensitif seperti insider trading, manipulasi harga saham, dan menyembunyikan data keuangan.

C. Program CSR (Corporate Social Responsibility) yang Dilaksanakan Harian Metro Siantar

Tanggung jawab sosial perusahaan telah tercantum dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 74 mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Terlepas dari kontroversi yang menyertainya, perusahaan, terutama yang berbasis sumber daya alam, berkewajiban untuk melaksanakan SCR, walaupun CSR seharusnya bersifat sukarela. Dalam UU PT tersebut, defenisi tangung jawab sosial dan lingkungan lebih menitikberatkan kepada pengembangan komunitas (community development).

(34)

karena CSR saat ini telah menjadi semacam social license to operation bagi perusahaan, yang sebenarnya dapat dijabarkan dari perumusan misi perusahaan.

Bibit CSR memang pada awalnya bersemi dari motif filantropis perusahaan, yang sering bersifat spontan dan belum terkelola dengan baik. Selanjutnya, dorongan eksternal berupa tuntutan masyarakat dan dorongan internal perusahaan agar perusahaan lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungannya.

Makna CSR pun semakin meluas, bukan sekadar tanggung jawab terhadap masyarakat sekitar dan hanya bersifat filantropis, tetapi meluas ke seluruh planet bumi, dan harus dikelola dengan sasaran yang jelas dan perencanaan yang baik.

Di tengah masyarakat dunia yang semakin kritis dan peduli terhadap keberlangsungan lingkungan dalam jangka panjang dan menunjang nilai-nilai etika, CSR menjadi keharusan bagi perusahaan. Apalagi perusahaan memperoleh manfaat dalam kegiatan CSR ini, yang terutama berkaitan dengan manajemen reputasi.

(35)

komunitas disekitarnya dan berpartisipasi dalam perkembangan masyarakat disekitarnya.

Berikut merupakan program-program CSR yang diselenggarakan Harian Metro Siantar:

1. Tanggung Jawab Sosial terhadap Pemerintah

(36)

2. Tanggung Jawab Sosial terhadap Masyarakat

(37)

sekolah-sekolah dan kampus aekitar. Harian Metro Siantar juga turut aktif dalam acara komunitas lokal setempat. Yaitu menjadi sponsor Lomba Fashion Show pada 10 April 2011, mengadakan Lomba Foto Bintang Metro Siantar pada April 2008, dan Lomba Bintang Metro Siantar pada tahun 2011. Di bidang kesehatan, Harian Metro Siantar turut aktif mensponsori berbagai acara setiap tahunnya seperti Jalan Santai Bersama Metro Siantar pada 22 Januari 2011, Senam Siantar Style Bersama Susu Entrasol pada 21 April 2013, dan mengadakan gebyar pelanggan dengan melaksanakan senam bersama, lalu membagikan hadiah berupa sepeda motor, kulkas, TV, dll melalui lucky draw.

3. Tanggung Jawab sosial Terhadap Lingkungan

(38)

MURI pada tanggal 19 April 2013 atas penanaman pohon di sekolah terbanyak se-Siantar-Simalungun.

4. Tanggung Jawab Sosial terhadap Pelanggan

Di dalam hal ini, Harian Metro Siantar menyediakan layanan Call Center

untuk menampung kritik dan keluhan pelanggan terhadap berita yang dimuat di koran. Selain itu, setiap tahun khususnya kepada pembaca Koran Metro Siantar, selalu dimuat jalur-jalur alternatif mudik pada saat hari-hari besar agar terhindar dari kemacetan.

5. Tanggung Jawab Sosial terhadap Karyawan

Harian Metro Siantar menyadari arti penting kontribusi karyawan terhadap kemajuan perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan pemberian gaji yang memenuhi standard UMR, penyediaan asuransi Kesehatan dan Ketenagakerjaan BPJS, dan adanya program profit sharing, yaitu pembagian keuntungan perusahaan kepada seluruh karyawan setelah terlebih dahulu diberikan ke pemegang saham dan jumlahnya tergantung pada laba yang diperoleh tiap tahunnya. Harian Metro Siantar juga memiliki tim Perumus Jabatan untuk karyawan yang berprestasi sehingga bisa memiliki jenjang karir yang meningkat.

6. Tanggung Jawab terhadap Pemegang Saham

(39)

D. Manfaat yang Diperoleh dari Pelaksanaan Program CSR

Masih banyak kalangan yang memandang Corporate Social Responsibility

(CSR) sebagai program yang tidak profitable sehingga tak urung Corporate Social Responsibility (CSR) akan menjadi beban dan tuntutan semata, akan tetapi seharusnya merupakan komitmen yang dilakukan pemerintah dan perusahaan untuk peduli dan berupaya aktif memberi solusi konkrit atas kompleksnya permasalahan sosial di tengah masyarakat Indonesia. Fokus Corporate Social Responsibility (CSR) adalah bagaimana meningkatkan kualitas hidup masyarakat hingga akhirnya muncul kemapaman masyarakat untuk mengatasi permasalahan sosial.

Berbagai program kegiatan pelaksanaan Corporate Social Responsibility

(CSR) yang dilakukan Harian Metro Siantar juga mempunyai tujuan untuk melakukan pengembangan masyarakat (community development) dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Walaupun program kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilaksanakan Harian Metro Siantar tidak sebesar program kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilaksanakan oleh korporasi-korporasi besar, akan tetapi pelaksanaan kegiatan

Corporate Social Responsibility (CSR) tersebut cukup memberikan manfaat/efek positif terhadap masyarakat.

(40)

1. Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat.

Efek positif ini diperoleh dari program pelaksanaan CSR di bidang kesehatan. Adanya program kegiatan “jalan sehat” yang sering dilakukan Harian Metro Siantar menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya banyak berjalan kaki untuk kesehatan tubuh dan tulang.

2. Meningkatnya kualitas hidup komunitas setempat

Efek positif ini diperoleh dari program pelaksanaan CSR di bidang lingkungan. Seringnya diadakan kerja bakti/gotong royong dan penanaman pohon telah menciptakan lingkungan yang bersih dan segar bagi komunitas sekitar.

3. Meningkatnya kualitas spiritual komunitas setempat

Efek positif ini diperoleh dari program pelaksanaan CSR di bidang keagamaan. Dengan turut aktif melaksanakan kegiatan di bidang keagamaan, secara tidak langsung Harian Metro Siantar telah mengembangkan ahlak komunitas setempat. Kegiatan ini semakin menumbuhkan rasa saling mengasihi dan menghormati di antara komunitas setempat.

Pelaksanaan kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) ini tidak hanya memberikan efek positif kepada masyarakat saja, tetapi pemerintahan juga merasakan manfaatnya.

Berikut manfaat yang diterima oleh pemerintah:

(41)

menggugah kesadaran perusahaan lainnya dan membantu pemerintah dalam menggalakkan program “wajib pajak”.

2. Adanya kemajuan pemerintahan

Penyediaan layanan interaktif untuk kritik dan saran pemerintahan dijadikan sebagai bahan refleksi dan perbaikan oleh pemerintahan setempat.

3. Membantu menghemat APBD pemerintah di bidang sosial dan lingkungan Dengan aktif memberikan bantuan kepada korban bencana dan memperbaiki lingkungan hidup, Harian Metro Siantar telah membantu pemerintah dalam program sosial dan lingkungan hidup.

Selain manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dan pemerintah, adanya pelaksanaan CSR (Corporate Social Responsibility) juga memberikan efek positif yang cukup besar pada Harian Metro Siantar walaupun bukan dalam bentuk profit

secara langsung.

Berikut merupakan manfaat yang diteirima Harian Metro Siantar: 1. Meningkatkan citra perusahaan

Seringnya diminta menjadi sponsor dalam pelaksanaan berbagai acara kegiatan, menunjukkan bahwa Harian Metro Siantar mendapat citra baik di masyarakat. Masyarakat memiliki pemikiran bahwa Harian Metro Siantar pasti akan mendukung acara-acara yang memberikan manfaat positif terhadap komunitas setempat.

2. Mengembangkan kerja sama dengan pihak lain

(42)

yang lebih besar untuk melakukan kerja sama. Seperti contoh, dikarenakan adanya jalinan hubungan yang baik antara pemerintah dan Harian Metro Siantar, kebanyakan instansi-instansi pemerintahan di Kota Pematangsiantar berlangganan Koran Metro Siantar sebagai koran bacaan setiap paginya. 3. Memperkuat brand image Koran Metro Siantar

Dikarenakan sering ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan di masyarakat, hal ini telah menumbuhkan brand image di pikiran masyarakat. 4. Meningkatkan volume penjualan

(43)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melakukan pembahasan mengenai Program CSR (Corporate Social Responsibility) yang dilaksanakan Harian Metro Siantar diatas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Program CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan suatu kewajiban bagi setiap perusahaan yang menjalankan usahanya. Selain memiliki payung hukum, program CSR yang dilaksanakan juga merupakan suatu pertanggungjawaban etika bisnis perusahaan terhadap stakeholders terkait. 2. Melalui program-program CSR yang telah dilaksanakan, Harian Metro

Siantar telah menunjukkan pelaksanaan etika bisnis yang baik dan benar.

3. Pelaksanaan program CSR (Corporate Social Responsibility) yang dilaksanakan Harian Metro Siantar telah mencakup berbagai aspek dan bidang. Walaupun program yang dilaksanakan tidak sebesar program-program yang dilaksanakan korporasi besar, hal ini telah cukup untuk menunjukkan kepedulian Harian Metro Siantar terhadap stakeholders-nya. 4. Pelaksanaan program CSR (Corporate Social Responsibility) yang

(44)

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan kepada Harian Metro Siantar terkait dengan pelaksanaan program CSR (Corporate Social Responsibiliy) mereka adalah sebagai berikut:

1. Agar pelaksanaan CSR (Corporate Social Responsibiliy) yang dilaksanakan tidak terfokus hanya di pusat Kota Pematangsiantar saja. Banyak juga daerah di sekitar Kota Pematangsiantar yang membutuhkan bantuan sosial terutama di bidang agama, kesehatan, dan lingkungan.

2. Agar program yang dilaksanakan dapat dijadwalkan secara teratur. Tidak hanya di bidang agama yang rutin dilaksanakan tiap tahun, diharapkan pelaksanaan program CSR (Corporate Social Responsibiliy) di bidang lainnya juga terjadwal teratur agar animo masyarakat tetap terjaga.

(45)

DAFTAR PUSTAKA

Griffin, Ricky W. dan Ronald J. Ebert, 2007. Bisnis, Jakarta: Erlangga. Rudito, Bambang dan Melia Famiola, 2013. CSR (Corporate Social

Responsibility), Bandung: Rekayasa Sains.

Susanto, A.B, 2009. Reputation-Driven Corporate Social Responsibility, Jakarta: Erlangga.

(46)

LAMPIRAN

Kepala SMAN 2, Ka BLH, Dinas Kebersihan, Pelajar serta Karyawan Harian Metro Siantar saat mengangkat pohon untuk ditanam di lingkungan SMA Negeri

2 Siantar sebagai bagian dari acara penanaman pohon massal dalam rangka memperingati HUT Harian Metro Siantar ke-10 dan Hari Kota Pematangsiantar

(47)

Bupati Simalungun JR Saragih, Sekda Siantar Donver Panggabean dan Pimpinan Harian Metro Siantar berfoto bersama Uspida setempat usai menerima piagam

(48)

PU Harian Metro Siantar, Marganas Nainggolan melepas peserta gerak jalan santai dan Senam Siantar Style Bersama Susu Entrasol yang disponsori Harian Metro Siantar pada bulan April 2013 sebagai puncak perayaan HUT Harian Metro

(49)

Pimpinan Harian Metro Siantar berfoto bersama anak yatim saat acara buka puasa bersama pada bulan Juli 2014.

(50)

Perayaan Natal Sumut Pos Grup (Pos Metro Medan, Metro Siantar, Metro Asahan, Metro Tapanuli, Metro Tabagsel, Posmetro Langkat, Posmetro Binja, Posmetro Simalem, Rakyat Aceh serta Percetakan Graindo untuk mempererat tali

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Harian Metro Siantar

Referensi

Dokumen terkait

Pembahasan mengenai unsur intrinsik karya sastra yang diimplementasikan dalam pembelajaran sastra di SMP dan SMA dijadikan acuan oleh peneliti untuk menganalisis penokohan,

Pada titrasi 2 Metode titrasi ini dapat digunakan untuk memisahkan campuran yang terdiri dari dua cairan yang saling melarut sempurna yaitu air dan asam asetat

Pestisida yang disemprotkan dan yang sudah berada di dalam tanah dapat terbawa oleh air hujan atau aliran permukaan sampai ke badan air penerima berupa sungai yang jika tidak

Sistem kerja LQG ini pada dasarnya adalah merancang sebuah estimator yang berfungsi untuik mengestimasi seluruh state berdasarkan informasi output feedback yang

Dari sisi sistem yang dibutuhkan adalah database karena semua aplikasi web yang akan dibuat semua terhubung ke database dan akan melakukan tiga tahap yaitu input,

Menjadi menarik ketika etnis Minang merupakan salah satu etnis yang sering diangkat pada Media, namun banyak penggambaran akan etnis Minang yang disajikan membuat etnis ini

This research aims at finding out the correlation between the mastery of present tense and the ability I writing descriptive text of the eighth grade students of SMP N

Multimodal adalah sebuah interaksi, artinya multimodal menekankan bahwa semua sarana komunikasi memainkan peranan penting baik itu verbal maupun non verbal (visual) karena