• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Pengaruh Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Pengaruh Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh: DIAH PRAMESTI

B 200 080 205

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca jurnal penelitian dengan judul:

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP KINERJA KEUANGAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2010)

Yang ditulis oleh

DIAH PRAMESTI NIM: B 200 080 205

(3)

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010)

Diah Pramesti B 200080205 Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstract

This study aims to examine the effect of Corporate Social Responsibility (CSR) to the financial performance indicated by Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) and Earnings per Share (EPS).

Population used in this study were all manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2008-2010, while the sample is selected by purposive sampling according criteria. Samples are collected as many as 108 companies over 3 years (36x3). With the data that as many as 47 companies outliered the sample into 61 manufacturing companies from the sample collection was carried out data analysis using analytical techniques of multiple linear regression analysis.

The results showed the influence of Corporate Social Responsibility (CSR) to the Return on Assets (ROA) and Return on Equity (ROE), but not having an effect on Earning per Share (EPS).

(4)

A. PENDAHULUAN

Belakangan topik mengenai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau

Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi wacana yang menarik.

Masyarakat menjadi semakin kritis dan menganggap perlu adanya tanggungjawab

moral yang dilakukan perusahaan terkait dengan aktivitasnya. Global Compact

Initiative, (2002) menyebut pemahaman ini dengan 3P (profit, people, planet),

yaitu tujuan bisnis tidak hanya mencari laba (profit), tetapi juga menyejahterakan

orang (people), dan menjamin keberlanjutan hidup planet ini (Nugroho, 2007

dalam Dahlia dan Veronica, 2008).

CSR sudah lama menjadi perhatian masyarakat Internasional. Hal ini

ditunjukan dengan adanya beberapa upaya yang dilakukan di tingkat internasional

dalam menjabarkan dan menerapkan konsep sustainable CSR (Lindrawati et, al.,

2008). New York Stock Exchange memiliki Dow Jones Sustainability Index (DJSI)

bagi saham-saham perusahaan yang dikategorikan memiliki nilai corporate

sustainability dengan salah satu kriterianya adalah praktik CSR. Begitu pula

London Stock Exchange yang memiliki Socially Responsible Investment (SRI)

Index dan Financial Times Stock Exchange (FTSE) yang memiliki FTSE4Good

sejak 2001 (Nurlela dan Islahuddin, 2008).

Pemerintah Indonesia pada akhirnya turut memberikan perhatian terhadap

penerapan CSR. Pada tanggal 20 Juli 2007, disahkan Undang-undang penerapan

CSR yang ditetapkan dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas dan dalam Undang-undang nomor 25 pasal 15

tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

Disahkannya peraturan ini menimbulkan pro dan kontra dikalangan pelaku

usaha. Sejumlah asosiasi pengusaha menolak keras CSR dijadikan kewajiban

perseroan. Namun, beberapa perusahaan bahkan telah melaksanakan aktivitas

CSR-nya sebelum disahkannya undang-undang penerapan CSR. Sebagai contoh

adalah PT. Djarum yang sejak tahun 1984 melaksanakan program Djarum Bakti

Pendidikan dengan memberikan beasiswa Unilever mempunyai program Jakarta

Green and Clean yang telah dilaksanakan sejak tahun 2005 dengan menjadikan

kawasan Mampang, Jakarta Selatan sebagai daerah percontohan.

Diadakannya CSR oleh beberapa perusahaan besar tersebut, secara tersirat

mengindikasikan bahwa ternyata terdapat manfaat pelaksanaan CSR terhadap

(5)

CSR terhadap perusahaan, antara lain: Mempertahankan dan mendongkrak

reputasi serta citra merek perusahaan, mendapatkan lisensi untuk beroperasi

secara sosial, mereduksi risiko bisnis perusahaan, melebarkan akses sumber daya

bagi operasional usaha, membuka peluang pasar yang lebih luas.

Namun apakah terbukti benar secara empiris CSR bermanfaat terhadap

perusahaan?. Tetapi bagaimana pengaruh CSR terhadap kinerja keuangan

perusahaan itu sendiri?. Tentunya, perusahaan tidak akan melakukan aktivitas

yang berdampak negatif terhadap arus kas perusahaan (Lindrawati et al, 2008)

kemudian bagaimana dampaknya terhadap kinerja keuangan perusahaan setelah 3

tahun diberlakukannya undang-undang CSR?. Berdasarkan pemikiran diatas

penulis mengambil judul PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh CSR terhadap kinerja keuangan yang di

proksikan melalui ROA, ROE dan EPS.

B. TINJAUAN PUSTAKA

1. Corporate Social Responsibility (CSR)

Menurut The World Bank Group (Bank Dunia) dan The World Business

Council for Sustainable Development (WBCSD).CSR sebagai suatu komitmen

berkelanjutan dari dunia usaha untuk berperilaku secara etis dan membantu

pembangunan berkelanjutan (sustainable development) bekerjasama dengan

karyawan serta perwakilannya, familinya, masyarakat, dan komunitas lokal

umumnya untuk memperbaharui kualitas hidup dalam cara-cara yang baik bagi

bisnis dan pembangunan (Lako, 2011:25)

Beberapa teori yang melandasi kegiatan CSR antara lain:

a. Teori Stakeholder

Aktivitas CSR menurut teori ini dilakukan untuk mengakomodasi

keinginan dan kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholder) sehingga

perusahaan dapat beraktivitas dengan baik dengan seluruh dukungan

pemangku kepentingan tersebut (Clarkson, 1995 dalam Fitria dan Hartanti,

(6)

b. Teori Keagenan

Teori keagenan (agency theory) mengungkapkan adanya hubungan antara

principal (pemilik perusahaan atau pihak yang memberikan mandat) dan agent

(manajer perusahaan atau pihak yang menerima mandat) yang dilandasi dari

adanya pemisahan kepemilikan dan pengendalian perusahaan, pemisahan

penanggung resiko, pembuatan keputusan dan pengendalian fungsi-fungsi

(Jensen and Meckling,1976) dalam Febrina dan Suaryana (2011).

c. Teori Legitimasi

Menurut teori ini, perusahaan akan melakukan aktivitas CSR dikarenakan

adanya tekanan sosial, politik dan ekonomi dari luar perusahaan. Sehingga

perusahaan akan menyeimbangkan tuntutan tersebut dengan melakukan apa

yang diinginkan oleh masyarakat dan apa yang diharuskan oleh peraturan

(Deegan, 2002 dalam Fitria dan Hartanti, 2010).

2. Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)

Hendriksen (1991) dalam Nurlela dan Ishlahudin (2008) mendefinisikan

pengungkapan (disclosure) sebagai penyajian sejumlah informasi yang

dibutuhkan untuk pengoperasian secara optimal pasar modal yang efisien.

dilakukan oleh perusahaan yang didasarkan pada peraturan atau standar tertentu

Tema pengungkapan CSR yang dikemukakan oleh Sembiring (2005) terdiri dari

tujuh tema yang dijabarkan ke dalam 78 item. Ke –78 item tersebut didapat dari

penelitian Sembiring (2005) yang ia peroleh dengan cara menyesuaikan item

pengungkapan milik Hackston & Milne yang semula terdiri atas 90 item

pengungkapan. Penyesuaian tersebut didasarkan pada peraturan Bapepam No.

VIII.G.2 tentang laporan tahunan dan kesesuaian item tersebut untuk

diaplikasikan di Indonesia sehingga terdapat 78 item pengungkapan yang terdiri

dari 7 tema pengungkapan yaitu: Lingkungan, Energi, Kesehatan dan

Keselamatan Tenaga Kerja, Lain-lain Tenaga Kerja, Produk, Ketrlibatan

Masyarakat dan Umum.

3. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan menurut Beley dan Bringham dalam Indrawati (2009)

adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang merupakan hasil

bersih dari kebijakan-kebijakan dan keputusan-keputusan manajemen baik dalam

(7)

(2003) pengertian kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang

dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba.

Informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan disampaikan dalam laporan

keuangan setiap tahunnya. Dalam pemahamannya tentu saja tidak mudah apabila

hanya mengamati format asli laporan keuangan, maka untuk kemudahan

pemahaman pemakai laporan keuangan dapat menggunakan alat analisis

diantaranya rasio keuangan.

Menurut Belkaoui dan Karpik (1989) dalam Sembiring (2003) hubungan

antara kinerja keuangan suatu perusahaan dengan pengungkapan tanggung jawab

sosial paling baik diekspresikan dengan pandangan bahwa tanggapan sosial yang

diminta dari manajemen sama dengan kemampuan yang diminta untuk membuat

suatu perusahaan memperoleh laba. Berdasarkan pemikiran tersebut kinerja

keuangan dalam penelitian ini diproksikan dengan menggunakan rasio

profitabilitas yaitu: return on asset (ROA), return on equity (ROE), earning per

share (EPS).

C. METODOLOGI PENELITIAN

Populasi yang menjadi objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2010 Penggunaan tahun

2008-2010 karena peneliti ingin mengetahui pengaruh CSR terhadap kinerja

keuangan perusahaan berdasarkan data 3 tahun setelah disahkan UU penerapan CSR.

Sampel dipilih menggunakan metode Purpossive Sampling dengan kriteria:

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008-2010, perusahaan tersebut

mempunyai laba positif dari tahun 2008 sampai tahun 2010, konsisten mencantumkan

laporan pertanggungjawaban sosial dalam annual report pada tahun 2008 sampai

tahun 2010, memiliki data yang lengkap.

Data yang digunakan bersumber dari data-data dan laporan keuangan tahunan

perusahaan yang terdapat pada Indonesian Capital Market Directory

(www.icmd.co.id), Jakarta Stock Exchange (www.jsx.co.id), situs resmi perusahaan,

dan berbagai sumber lainnya.

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel

dependen, variabel independen dan variabel kontrol. Variabel dependen dalam

(8)

a. Return On Assets (ROA)

Variabel ROA memberikan ide untuk seberapa efisien manajemen dalam

menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba. Rumus perhitungan ROA adalah:

b. Return On Equity (ROE)

ROE mengukur profitabilitas perusahaan dengan mengungkapkan berapa

banyak keuntungan perusahaan menghasilkan uang dengan pemegang saham telah

diinvestasikan. ROE dapat dihitung dengan rumus:

c. Earning Per Share (EPS)

EPS berfungsi sebagai indikator dari profitabilitas perusahaan juga

merupakan komponen utama yang digunakan untuk menghitung rasio penilaian

harga-untuk-laba. Rumus perhitungan EPS adalah:

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Corporate Social Responsibility.

CSR diukur dengan menggunakan index pengungkapan sosial yang merupakan

variabel dummy. Pengungkapan tanggung jawab sosial dalam penelitian ini

menggunakan item pengungkapan sebanyak 78 item yang terbagi atas tujuh tema. Ke

– 78 item tersebut didapat dari penelitian Sembiring (2005).

Rumus perhitungan CSRDIj adalah sebagai berikut:

Keterangan:

CSRDIj = CSR Disclosure Index perusahaan j

Xij = dummy variable: 1= jika item i diungkapkan; 0= jika item i

tidak diungkapkan.

nj = jumlah itemuntuk perusahaan j.

ROA =

x 100%

EPS =

x 100%

ROE =

x 100%

CSRDIj : ∑  

(9)

Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah Leverage, Tipe Industri dan

Ukuran Perusahaan. Leverage merupakan persentase perbandingan antara total hutang

dengan total ekuitas. Ukuran perusahaan merupakan jumlah total asset kemudian di

log natural. Tipe Industri yaitu kelompok industri high-profile (makanan dan

minuman, tembakau dan rokok, kertas, hutan, kimia, konstruksi, otomotif, plastik, dan

farmasi) dengan nilai 1, dan kelompok low-profile (produk personal, tekstil, pakaian

dan produk tekstil lainnya, perekat, kaca, kabel, elektronik dan peralatan kantor,

peralatan fotografi) dengan nilai 0.

a. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dalam penelitian digunakan untuk mencari nilai rata-rata (mean)

dan standar deviasi, maksimum dan minimum dari variabel yang diuji dalam

penelitian.

b. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2009:110).

2. Uji Multikolonieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

3. Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain (Ghozali, 2009:105).

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi liniear

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).

c. Uji Hipotesis

1. Uji Regresi Linier Berganda

Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada

penelitian Wijayanti, et al., (2011) yaitu menggunakan alat analisis regresi

(10)

ROA = β0 + β1 CSRI + β2 LEV + β3 IND + β4 SIZE + ε (Model 1)

ROE = β0 + β1 CSRI + β2 LEV + β3 IND + β4 SIZE + ε (Model 2)

EPS = β0 + β1 CSRI + β2 LEV + β3 IND + β4 SIZE + ε (Model 3)

Keterangan:

CSRI : Corporate Social Responsibility Index

ROE : Return on Equity

ROA : Return on Asset

EPS : Earning per Share

LEV : Leverage

IND : Jenis Industri

SIZE : Ukuran Perusahaan

β0 - β4 : Koefisien yang di estimasi

ε : Error Term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam penelitian

2. Uji Statistik F

Uji Statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen

atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2009:84).

3. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2009:83).

4. Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen (Ghozali, 2009:85).

D. HASIL PENELITIAN

Berdasarkan pengambilan sampel di atas, maka sampel dalam penelitian ini

berjumlah 108 (36 x 3) unit sampel. Selanjutnya untuk pengujian hipotesis dengan

analisis regresi linier berganda ternyata ditemukan 47 data yang mengandung outliers.

Sehingga data yang digunakan untuk menghitung analisis regresi linier berganda

menjadi 61 perusahaan.

1. Hasil Pengujian Model Pertama

Berdasarkan uji t untuk model pertama diperoleh t hitung untuk variabel CSR

(11)

berpengaruh terhadap ROA. Dengan demikian H1 yang menyatakan bahwa

Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap Return on Assets

(ROA) diterima. Selain berpengaruh secara statistik, pengaruh antara variabel

CSR terhadap ROA juga telah terkontrol melalui variabel tipe industri (IND) dan

ukuran perusahaan (SIZE) terbukti dengan tidak berpengaruhnya variabel kontrol

tersebut terhadap ROA. Akan tetapi, terdapat pengaruh pada variabel kontrol

leverage (LEV) terhadap ROA sehingga menjadi kekurangan dalam penelitian ini.

Hasil penelitian ini dapat mengurangi anggapan bahwa perusahaan yang memiliki

penerapan CSR yang berbiaya besar justru mengurangi return yang diharapkan

investor.

2. Hasil Pengujian Model Kedua

Dari hasil analisis uji t untuk model kedua diperoleh t hitung untuk variabel

CSR sebesar 2,768 dengan nilai signifikan 0,008. Hasil ini menunjukkan bahwa

CSR berpengaruh dengan kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROE. Maka

H2 yang menyatakan bahwa CSR berpengaruh terhadap ROE diterima. Selain

berpengaruh secara statistik, pengaruh antara variabel CSR terhadap ROA juga

telah terkontrol melalui variabel leverage (LEV), tipe industri (IND) dan ukuran

perusahaan (SIZE) terbukti dengan tidak berpengaruhnya variabel kontrol tersebut

terhadap ROE.

Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Toutsoura (2004), serta penelitian

Wijayanti, et al (2011) yang menemukan bahwa terdapat CSR berpengaruh

terhadap ROE.

3. Hasil Pengujian Model Ketiga

Dari hasil analisis uji t untuk model ketiga diperoleh t hitung untuk variabel

CSR sebesar 1,859 dengan nilai signifikan 0,068. Hasil ini menunjukkan tidak

terdapat pengaruh CSR terhadap EPS, maka H3 yang menyatakan bahwa CSR

berpengaruh terhadap EPS ditolak. Pengaruh antara variabel CSR terhadap EPS

juga telah terkontrol melalui variabel tipe industri (IND) dan ukuran perusahaan

(SIZE) terbukti dengan tidak berpengaruhnya variabel kontrol tersebut terhadap

EPS. Akan tetapi, terdapat pengaruh pada variabel kontrol leverage (LEV)

terhadap EPS seperti yang terjadi pada variabel ROA sehingga menjadi

kekurangan dalam penelitian ini. Penelitian Wijayanti, et al (2011) juga tidak

(12)

E. KESIMPULAN DAN SARAN

Penelitian ini mencoba menemukan pengaruh antara CSR terhadap kinerja

keuangan yang diproksikan melalui rasio keuangan ROA, ROE dan EPS. Hasil

penelitian menunjukkan CSR tidak berpengaruh terhadap semua rasio keuangan yang

digunakan, hanya terhadap ROA dan ROE tetapi tidak berpengaruh terhadap EPS.

Penelitian yang dilakukan penulis memiliki beberapa kelemahan dan keterbatasan

antara Periode penelitian yang kurang panjang, penilaian indeks CSR berkisar antara

0 dan 1, sehingga penelitian ini kurang memberikan informasi mengenai Corporate

Social Responsibility (CSR) yang diungkapkan perusahaan, dalam penilaian CSR

Index masih terdapat unsur subyektifitas dari peneliti, masih digunakannya variabel

kontrol yang signifikan dengan kinerja keuangan, penelitian ini hanya mengambil

sampel dari perusahaan manufaktur. Saran dari peneliti untuk perbaikan pada

penelitian selanjutnya yaitu menambah periode penelitian untuk lebih mengetahui

dampak jangka panjang aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR),

menggunakan indeks pengukuran yang lain yang dapat memberikan informasi lebih

baik, perlu dipertimbangkan mengenai pengukuran pengungkapan CSR yaitu dengan

menambah industri lain, tidak hanya pada industri manufaktur saja.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Fr. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris

pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta), Simposium

Nasional Akuntansi IX.

Ardianto, Alif Puspo. 2009. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Sektor Pertambangan dan Otomotif di Indonesia. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surakarta.

Chariri, Anis dan Imam Ghozali. 2007. Teori Akuntansi, Edisi ke tiga, Universitas Diponegoro.

Dahlia, Lely dan Veronica, Silvia. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XI.

(13)

Febrina dan Suaryana Agung. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Pengungkapan Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XIV. Aceh.

Fitria, Soraya dan Hartanti. 2010. Islam dan Tanggung Jawab Sosial : Studi Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Indrastanti, Sri Retno dan Kusumawati, Eny. 2009. Manajemen Keuangan I. Surakarta: Fakultas Ekonomi Surakarta.

Indrawati, Anik. 2009. Hubungan Antara Kinerja Sosial Perusahaan dan Kinerja Keuangan dalam Perspektif Lydenberg dan Kurtz dengan variabel Ukuran Perusahaan, Resiko dan Tipe Industri sebagai Variabel Kontrol. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surakarta.

Indrawati, Novi. 2009. Pengaruh Environmental Performance dan Political Visibility Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Annual Report. Jurnal Ichsan Gorontalo. Vol. 3 No. 4: 1953-1965.

Lako, Andreas. 2011. Dekonstruksi CSR dan Reformasi Paradigma Bisnis dan Akuntasi. Jakarta: Erlangga.

Lindrawati; Nita Felicia; J.Th Budianto T. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Yang Terdaftar Sebagai 100 Best Corporate Citizens Oleh KLD Research & Analytics. Majalah Ekonomi. No.1 April 2008.

Maksum, Azhar dan Kholis, Azizul. 2003. Analisis Tentang Pentingnya Tanggung Jawab Sosial dan Akuntansi Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility and Social Accounting): Studi Empiris di Kota Medan, Simposium Nasional Akuntansi VI.

Monika, Elsa Rumiris dan Hartanti, Dwi. 2008. Analisis Hubungan Value Based Management dengan Corporate Social Responsibility dalam Iklim Bisnis Indonesia (Studi Kasus Perusahaan SWA100 2006). Simposium Nasional Akuntansi XI.

Nurlela, Rika dan Ishlahuddin. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen Sebagai Variabel Moderating, Simposium Nasional Akuntansi XI.

(14)

Sayekti, Y dan Wondabio, L. 2007. Pengaruh CSR Disclosure terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta),

Simposium Nasional Akuntansi X .

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business. Jakarta: Salemba Empat.

Sembiring, E.R. 2003. Kinerja Keuangan, Political Visibility, Ketergantungan pada Hutang, dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Simposium Nasional Akuntansi VI.

Sembiring, E.R. 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial:

Study Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta, Simposium

Nasional Akuntansi VIII.

Sucipto. 2003. Penilaian Kinerja Keuangan. Universitas Sumatra Utara Digital Library.

Supriyanto. 2009. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: PT. Indeks.

Sutarto, dan Rosyadi, Imron. 2004. Analisis Kinerja Keuangan dan Penilaian Sekuritas.

Surakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Titisari, Kartika Hendra; Eko Suwardi; Doddy Setiawan. 2010. Corporate Social Responsibility dan Kinerja Perusahaan, Simposium Nasional Akuntansi XIII.

Tsoutsora, Margarita. 2004. Corporate Social Responsibility and Financial Performance, Univercity of California at Berkeley.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Untung, Hendrik Budi. 2008. Corporate Social Responsibility. Jakarta: Sinar Grafika.

Wijayanti, Feb Tri; Sutaryo; Muhammad Agung Prabowo. 2011. Pengaruh Corporate Social

Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan, Simposium Nasional

Akuntansi XIV.

http://www.investopedia.com

http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/

http://www.wikipedia.com

Referensi

Dokumen terkait

Dalam model tersebut, mereka menganggap keyakinan tentang kemudahan penggunaan dan kegunaan yang dirasakan sebagai faktor utama yang mempengaruhi sikap

Monitoring Pelaksanaan Musrembang Tingkat Kelurahan di wilayah Kecamatan Kebayoran Baru.. 15 Monitoring dan Silaturahmi Minggu Pagi di Wilayah Kecamatan

Oracle VM VirtualBox atau sering disebut dengan VirtualBox adalah perangkat lunak virtualisasi yang dapat digunakan untuk mengeksekusi sistem operasi “tambahan” di

47 Yasin Desa Jinggah 48 Istiqomah Desa Melayu 49 Nururahman Desa Batu Raya 50 Iqra Jl. Karanggan 51 Hidayatul

Sensor parkir berfungsi untuk menghitung banyaknya jumlah kendaraan yang masuk dan keluar serta mempermudah sistem perparkiran tanpa harus menggunakan operator. Sensor parkir

Kepuasan pasien terhadap pelayanan Departemen Ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara dengan menggunakan metode regresi logistik dengan menyebar

Berdasarkan informasi dan penelaahan hasil penelitian yang telah dilakukan baik tentang program sanitasi berbasis masyarakat secara umum ataupun tentang sistem

Pesan agama sebenarnya terbuka untuk ditemui dimana saja dalam kehidupan sehari-hari // Salah satu cara penyampaian pesan agama dapat melalui lukisan // Menurut dosen Theologi UKDW