• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Picture and Picture Berbantu Permainan Puzzle untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Picture and Picture Berbantu Permainan Puzzle untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 S"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

50 4.1. Pelaksanaan Tindakan

Pada bab ini akan dipaparkan mengenai tiga sub bab judul diantaranya deskripsi kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Pada kondisi awal membahas mengenai kondisi awal proses pembelajaran guru dan siswa termasuk juga di dalamnya hasil belajar bahasa Indonesia khususnya aspek membaca sebelum dilaksananakannya tindakan penelitian. Selanjutnya pada siklus I memaparkan tentang pelaksanaan penelitian siklus 1 meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus I yang akan diperbaiki pada siklus II. Pada siklus II tahapan yang dijelaskan sama halnya seperti yang sudah diuraikan pada siklus I.

4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal

Penelitian dilakukan di SD N Batur 03. SD N Batur 03 terletak di dusun Selo Desa Batur Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD N Batur 03 ini terletak di pedesaan dengan 1 Kepala Sekolah, 6 Guru Kelas, 2 guru wiyata bakti, 1 guru agama, 1 guru olahraga, 1 pustakawan, dan 1 penjaga sekolah.

(2)

merupakan Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Ibu Putri menempuh pendidikan pada masa jabatannya sebagai seorang guru SD kinerjanya cukup berkompeten dalam bidangnya.

Sebelum dilaksanakannya tindakan penelitian, peneliti melakukan kegiatan observasi terlebih dahulu untuk mengetahui proses pembelajaran yang selama ini berlangsung dan hasil belajar bahasa Indonesia. Dari hasil pengamatan dan analisis RPP yang telah dibuat guru masih ditemukan beberapa permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran.

Permasalah yang muncul adalah terkait dengan proses pembelajaran dan hasil belajar membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya dari guru dan siswa itu sendiri. Siswa kelas 1 belum tertarik pada kegiatan membaca sehingga antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran masih rendah sehingga mengakibatkan hasil belajar bahasa Indonesia masih rendah. Siswa kurang tertarik saat diminta untuk membaca, siswa masih terpusat pada guru saat menyimak bacaan serta saat mengerjakan soal siswa masih dibacakan oleh guru. Kondisi demikian menjadikan guru menjadi pusat utama dalam proses pembelajaran.

(3)

Beberapa faktor yang telah diuraikan merupakan hambatan pada proses pembelajaran di kelas 1 SD N Batur 03, hambatan tersebut menyebabkan pembelajaran berlangsung kurang efektif sehingga siswa masih kesulitan dalam membaca hal tersebut dibuktikan dari penilaian RPP yang telah dilakukan oleh peneliti pada kondisi awal. Hasil penilaian RPP kondisi awal terdiri dari 20 item yang dinilai dari 5 indikator penyusunan RPP. Peneliti memberikan skor dengan melingkari angka 1, 2, 3 4 untuk setiap indikator yang dinilai. Skor 1 = penyusunan RPP kurang baik sesuai dengan indikator. Skor 2 = penyusunan RPP cukup baik sesuai dengan indikator. Skor 3 penyusunan RPP baik sesuai dengan indikator. Skor 4 penyusunan RPP sangat baik sesuai dengan indikator. Kemudian skor dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian. Kriteria penilaian analisis RPP yaitu untuk total skor pada presentase skor 81% - 100% pada kriteria sangat baik, presentase skor 61% - 80% pada kriteria baik, presentase skor 41% - 60% pada kriteria cukup baik, presentase skor 21% - 40% pada kriteria kurang, dan presentase skor 1% - 20% berada pada krtiteria sangat kurang. Proses pembelajaran kondisi awal dapap dilihat pada tabel 4.1:

Tabel 4.1

Proses Pembelajaran Kondisi Awal Dari Hasil Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Aspek Yang Nilai 1 Skor Penelaian 2 3 4 Jumlah Skor Perumusan indikator

Pembelajaran 1, 3 2 7

Pemilihan dan

pengorganisasian materi ajar 5, 6, 7 4 9

Pemilihan sumber

belajar/materi ajar 9, 10 8 9

Skenario/kegiatan

pembelajaran 13, 14, 15, 16 11, 12, 14

Penilaian hasil belajar 17, 18, 19, 20 6

(4)

Berdasarkan tabel 4.1 hasil penilaian analisis RPP pada kondisi awal dapat diketahui hasil penilaian untuk indikator penyusunan RPP adalah skor 1 sejumlah 2 item, indikator dengan skor 2 sejumlah 13 item dan indikator yang memperoleh skor 3 sejumlah 5 item sehingga jumlah skor yang diperoleh adalah 45 atau dengan presentase 56% termasuk pada kriteria cukup baik. Berdasarkan tabel 4.1 dapat digambarkan dalam diagram 4.1 sebagai berikut :

Diagram 4.1 Proses Pembelajaran Kondisi Awal di nilai dari Hasil Penilaian RPP Bahasa Indonesia

Hasil proses pembelajaran yang diperoleh dari penilaian RPP masih belum baik sehingga berdampak pada perolehan hasil belajar mata pelajaran bahasa indonsesia khususnya aspek membaca masih kurang dari kritreria ketuntasan minimal (KKM

≥ 65). Batas nilai KKM ≥ 65 merupakan patokan KKM dari SD N Batur 03 yang telah ditentukan untuk mata pelajaran bahasa Indonesia.

Hasil belajar membaca lancar mata pelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas 1 SD N Batur 03 sebelum pelaksanaan tindakan diperoleh dari data ulangan mata pelajaran bahasa Indonesia aspek membaca lancar kelas 1 SD N Batur 03 semester I tahun ajaran 2014/2015. Data hasil ulangan bahasa Indonesia membaca lancar pada kondisi awal dapat dilihat pada tabel 4.2

0 5 10 15 20 25

1 2 3 4 5

B

an

yak

sk

or

(5)

Tabel 4.2

Destribusi Frekuensi Nilai Bahasa Indonesia Pada Kondisi Awal Siswa Kelas 1 SD N Batur 03

No Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%)

1. 35 – 44 2 6%

2. 45 – 54 3 9%

3. 55 – 64 9 27%

4. 65 – 74 14 43%

5. 75 – 84 4 12%

6. 85 – 94 1 3%

Jumlah 33 100%

(6)

Diagram 4.2 Destribusi Frekuensi Nilai Bahasa Indonesia Kondisi Awal

Berdasarkan kriteria

Ketuntasan belajar siswa pada kondisi

diketahui bahwa siswa yang nilainya masih di bawah KKM adalah sejumlah 14 atau 42% dari 33 siswa. S

19 siswa atau 58% (data bisa dilihat pada lampiran 13). dapat dilihat pada tabel dapat dilihat juga pada diagram 4.3

6%

stribusi Frekuensi Nilai Bahasa Indonesia Kondisi Awal

Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM ≥ 65) data hasil perolehan nilai pada kondisi awal/sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.3

Tabel 4.3

Ketuntasan Belajar Kondisi Awal

Ketuntasan belajar Nilai Frekuensi Jumlah siswa Persentase (%)

≥ 65 19

< 65 14

Jumlah 33

Ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal atau sebelum tindakan dapat diketahui bahwa siswa yang nilainya masih di bawah KKM adalah sejumlah 14 atau 42% dari 33 siswa. Sedang yang sudah tuntas mencapai KKM adalah sejumlah

(data bisa dilihat pada lampiran 13). Ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada tabel dapat dilihat juga pada diagram 4.3

9%

stribusi Frekuensi Nilai Bahasa Indonesia Kondisi Awal

≥ 65) data hasil perolehan nilai apat disajikan dalam bentuk tabel 4.3

Persentase (%) 58 42 100

awal atau sebelum tindakan dapat diketahui bahwa siswa yang nilainya masih di bawah KKM adalah sejumlah 14 siswa edang yang sudah tuntas mencapai KKM adalah sejumlah Ketuntasan belajar siswa

3%

(7)

Diagram 4.3 Ketuntasan Belajar Kondisi Awal

Berdasarkan hasil belajar bahasa Indonesia yang masih rendah, dibuktikan dengan nilai ulangan bahasa Indonesia pada sem

mengadakan perbaikan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan model picture and picture

pembelajaran dan hasil belajar bahasa Indonesia aspek membaca lancar melal penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.

4.1.2. Siklus I

Pada sub unit siklus I ini, akan menguraikan tentang tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan observasi, hasil tindakan dan refleksi. Kegiatan pembe

pada siklus I dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan, masing berlangsung dua kali 35 menit.

4.1.2.1. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan akan menguraikan tentang perencanaan yang dilakukan oleh peneliti bersama guru kolabor sebelum pelaksanaan tindakan pembelajaran

tuntas

Ketuntasan Belajar Kondisi Awal

Berdasarkan hasil belajar bahasa Indonesia yang masih rendah, dibuktikan dengan nilai ulangan bahasa Indonesia pada semester I maka peneliti merasa perlu mengadakan perbaikan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan model picture and picture berbantu permainan puzzle untuk meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar bahasa Indonesia aspek membaca lancar melal penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus yaitu siklus I dan

Pada sub unit siklus I ini, akan menguraikan tentang tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan observasi, hasil tindakan dan refleksi. Kegiatan pembe

pada siklus I dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung dua kali 35 menit.

Tahap Perencanaan Siklus I

Pada tahap perencanaan akan menguraikan tentang perencanaan yang dilakukan oleh peneliti bersama guru kolabor sebelum pelaksanaan tindakan pembelajaran

belum tuntas

42% tuntas

52%

Berdasarkan hasil belajar bahasa Indonesia yang masih rendah, dibuktikan ester I maka peneliti merasa perlu mengadakan perbaikan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan model untuk meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar bahasa Indonesia aspek membaca lancar melalui penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus yaitu siklus I dan

Pada sub unit siklus I ini, akan menguraikan tentang tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan observasi, hasil tindakan dan refleksi. Kegiatan pembelajaran masing pertemuan

(8)

dengan model picture and picture berbantu permainan puzzle. Perencanaan tersebebut meliputi penyusunan RPP, perencanaan tes evaluasi, tindakan pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus I dan segala sesuatu yang menunjang pelaksanaan tindakan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Perencanaan pada siklus I ini terdiri dari tiga perencanaan pertemuan yaitu, pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III.

a. Pertemuan I

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SD N Batur 03, peneliti dengan guru kelas 1 SD melakukan diskusi mengenai materi membaca lancar yang akan disajikan dengan menggunakan model picture and picture berbantu permainan puzzle.

Sebelum melakukan tindakan siklus I, pada pertemuan pertama peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menggunakan model picture and picture berbantu permainan puzzle dengan Kompetensi Dasar 7.1 Membaca lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri atas 3-5 kata dengan intonasi yang tepat. Penyusunan RPP didiskusikan dengan Ibu Putri Wahyuningtyas, S.Pd.SD selaku guru kelas 1 dan sebagai guru kolaborator dalam pelaksanaan tindakan penelitian. Penyusunan RPP dengan dengan model picture and picture berbantu permainan puzzle adalah sebagai berikut :

a. Menyusun indikator dan tunjuan pembelajaran

b. Menentukan media gambar sebagai permainan puzzle yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

c. Menentukan materi pembelajaran

d. Menyampaikan materi pembelajaran secara singkat. e. Membagi siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen. f. Membagikan potongan gambar puzzle

(9)

j. Mengulas materi yang telah dilakukan k. Menyimpulkan pembelajaran

l. Memberikan evaluasi akhir dengan tes membaca lancar secara individu.

Peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, potongan puzzle, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, lembar penilaian membaca lancar, kertas karton untuk menempelkan hasil diskusi siswa, bacaan untuk tes evaluasi membaca lancar, serta penghargaan bagi siswa yang aktif berupa pin senyum anak rajin. Selanjutnya peneliti dan guru kolabor mempelajari materi yang akan diajarkan pada kelas 1 SD agar pelaksanaan pembelajaran berjalan sesuai dengan harapan.

b. Pertemuan II

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II sebagai tindak lanjut dari pertemuan I, yang membedakan dari pertemuan I adalah materi yang akan dipelajari. Pada pertemuan kedua ini materi yang dipelajari adalah membaca lancar kalimat sederhana. Untuk langkah-langkahnya adalah menyusun suku kata menjadi sebuah kata melalui permainan puzzle, kemudian mengurutkan kata menjadi kalimat sederhana. Materi tersebut adalah (1) ani – membuat – roti, (2) doni – bermain – bola (3) bima – minum – susu (4) kelinci – makan – wortel, (5) nirmala – belajar – membaca, (6) monyet – makan – pisang.

(10)

c. Pertemuan III

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan ketiga merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ketiga digunakan untuk pelaksanaan tes evaluasi membaca lancar siklus I. Tes evaluasi membaca lancar pada siklus I dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia aspek membaca lancar setelah dilaksanakannya tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran picture and picture berbantu permainan puzzle pada siswa kelas 1 SD N Batur 03.

Setelah siswa berlatih membaca dengan permainan puzzle pada pertemuan I dan pertemuan II, maka evaluasi akhir pada pembelajaran adalah tes membaca langsung teks pendek yang terdiri dari 6 kalimat sederhana yang dibaca secara individu (teks bisa dilihat pada lampiran 5). Soal yang diujikan terdiri dari 6 soal, 1 item soal berisi 1 kalimat sederhana yang tersusun atas 3 – 5 kata. Peneliti juga menyiapkan lembar penilaian yang terdiri adas intonani, lafal, dan kenyaringan siswa pada saat membaca. Sebelum pelaksanaan pembelajaran, peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal evaluasi tes lembaca lancar yang tertera pada karton kemudian ditempelkan pada papan tulis. Soal evaluasi terdiri dari 6 butir soal yang tersusun menjadi satu bacaan teks pendek, setiap 1 item soal berisi satu kalimat sederhana yang tersusun atas 3 – 5 kata. Guru menyiapkan ruang dan menata tempat duduk untuk pelaksanaan tes evaluasi agar suasanan menjadi tenang saat dilaksanakannya tes evaluasi. Bagi siswa yang belum mendapat giliran untuk maju membaca tes evaluasi, siswa diarahkan untuk berlatih membaca terlebih dahulu di tempat duduk masing-masing.

(11)

4.1.2.2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pada sub bab pelaksanaan tindakan siklus I ini akan menguraikan tentang proses pembelajaran yang dilakukan selama pembelajaran dan hasil tindakan yang dilakukan setelah proses pembelajaran siklus I berlangsung.

1) Proses Pembelajaran

Pada proses pembelajaran akan menguraikan kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir pembelajaran pada setiap pertemuan. Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung semalam dua kali 35 menit (dua jam pelajaran). Adapun rincian pelaksanaan tindakan siklus I sebagai berikut :

a. Pertemuan I

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin tanggal 23 maret 2015 pukul 08.00 – 09.10 WIB. Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan oleh Ibu Putri Wahyuningtyas S.Pd.SD guru kelas 1 SD selaku kolaborator. Adapun untuk guru yang ditunjuk sebagai observer adalah Bapak alfa S.Pd.SD untuk mengamati dan menilai aktivitas guru dan siswa selama berlangsungnya pembelajaran.

Kegiatan Awal

(12)

perhatian siswa, sehingga siswa tampak antusias menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu siswa dapat membaca lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri dari 3 – 5 kata dengan intonasi, lafal dan kenyaringan dengan tepat. Siswa dapat membaca lancar teks pendek dengan intonasi, lafal dan kenyaringan tepat.

Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti terdiri dari tiga kegiatan yaitu, kegiatan eksplorasi, kegiatan elaborasi, dan kegiatan konfirmasi.

Kegiatan Eksplorasi

Pada kegiatan ekplorasi guru menggali pengetahuan siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa. Guru bertanya “pernahkan anak-anak pergi liburan saat hari libur sekolah? Kemana saja anak-anak pernah pergi berlibur? Bagaimana perasaan anak-anak saat berlibur?. Dengan bimbingan guru siswa antusias menjawab pertanyaan guru. Ada yang menjawab pernah berlibur ke pantai dengan keluarga. Ada juga yang menjawab berlibur ke salatiga kemudian naik becak dan berbelanja. Beberapa siswa ada yang antusias menceritakan pengalaman waktu liburan didepan teman-teman yang lain. Siswa yang berani maju untuk menceritakan pengalamannya mendapatkan penghargaan berupa pin senyum anak rajin. Siswa kelas 1 nampak senang saat menerima penghargaan yang diberikan oleh guru.

Kegiatan Elaborasi

(13)

model picture and picture. Siwa diminta untuk belajar membaca kata yang tertera pada gambar yang telah diurutkan sehingga membentuk kalimat sederhana. Guru terlihat membingbing jalannya diskusi. Guru terlihat mengarahkan kelompok yang terlihat masih kebingungan dalam mengurutkan gambar. Siswa yang sudah lancar membaca diminta untuk membimbing siswa lain yang belum lancar membaca. Guru mengajak siswa untuk menyimak teks pendek yang berjudul “kakek datang” pada buku paket halaman 166. Kegiatan menyimak ini dimaksudkan untuk mengenalkan siswa pada kegiatan membaca. Guru mengulas tentang bacaan yang berjudul “kakek datang”. Guru mengajak siswa untuk membaca secara klasikal bacaan tersebut. Siswa yang telah lancar membaca diberi kesempatan untuk membaca bacaan tersebut dan siswa yang lainnya diminta untuk menyimak. Dalam kegiatan elaborasi ini guru terlihat melibatkan siswa dalam setiap proses pembelajarannya. Siswa terlihat aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran yang berlangsung.

Konfirmasi

Pada kegiatan konfirmasi guru bersama dengan siswa mengulas kembali materi yang telah dipelajari. Siswa dengan bimbingan guru kembali membaca hasil diskusi yang telah dilakukan. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapat. Terlihat ada 3 siswa memberikan pendapat tentang pembelajaran yang berlangsung. Siswa yang bernama danang menyampaikan pendapat bahwa membaca dengan menggunakan gambar lebih mudah. Guru memberi umpan balik kepada siswa yang menyampaikan pendapatnya.

Kegiatan Akhir

(14)

b. Pertemuan Kedua

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan kedua pada siklus pertama dilaksanakan pada hari rabu tanggal 25 maret 2015 pukul 08.00 – 09.10 WIB. Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan oleh Ibu Putri Wahyuningtyas S.Pd.SD guru kelas 1 SD selaku kolaborator. Adapun untuk guru yang ditunjuk sebagai observer adalah Bapak alfa S.Pd.SD untuk mengamati dan menilai aktivitas guru dan siswa selama berlangsungnya pembelajaran. Pertemuan kedua pada siklus kedua ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama.

Kegiatan Awal

Sebelum pembelajaran dimulai ruang kelas telah ditata rapi sesuai dengan persiapan pembelajaran, siswa duduk di tempat duduknya masing-masing. Untuk mengawali pembelajaran guru mengucapkan salam, meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa, memeriksa kehadiran siswa, serta guru memberi motivasi kepada siswa agar siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran yang akan berlangsung. Selanjutnya guru memberikan apersepsi dengan bertanya “Siapa dirumah mempunyai permainan puzzle ?”. Beberapa siswa menjawab mempunyai, namun hanya beberapa siswa saja yang sudah pernah melakukan permainan puzzle guru memberikan penjelasan tentang permainan puzzle. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu siswa dapat membaca lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri dari 3 – 5 kata dengan intonasi, lafal dan kenyaringan dengan tepat. Siswa dapat membaca lancar teks pendek dengan intonasi, lafal dan kenyaringan tepat. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti terdiri dari tiga kegiatan yaitu, kegiatan eksplorasi, kegiatan elaborasi, dan kegiatan konfirmasi.

Kegiatan Eksplorasi

(15)

potongan gambar tersebut dan menempelkan gambar di papan tulis. Guru menyusun potongan gambar yang pertama dan membentuk sebuah gambar sapi dengan bertuliskan kata. Kemudian guru menyusun potongan gambar yang kedua yang membentuk sebuah gambar sapi sedang makan rumput dengan bertuliskan kata makan dibawah gambar. Selanjutnya guru menyusun gambar yang ketiga dan membentuk gambar rumput dan bertuliskan kata rumput dibawah gambar. Setelah semua gambar terbentuk dan membentuk beberapa gambar disertai kata, maka guru mengurutkan gambar-gambar yang telah terbentuk menjadi kalimat sapi – makan – rumput, urutan gambar sesuai dengan langkah-langkah pada model picture and picture. Selama guru menempelkan gambar siswa diminta untuk menebak gambar apa nanti yang akan terbentuk. Siswa terlihat memperhatikan contoh yang diberikan oleh guru, dan terlihat antusias dalam menebak gambar apa yang nanti akan terbentuk serta membaca kata yang tertera pada gambar berbantu gambar yang menarik.

Kegiatan Elaborasi

Pada kegiatan elaborasi ini guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen. Supaya lebih bersemangat guru meminta siswa untuk memberikan nama pada kelompok masing-masing. Guru dengan siswa sepakat untuk memberi nama kelompok dengan nama buah, ada kelompok anggur, kelompok jeruk, kelompok manggis, kelompok mangga, kelompok nanas dan kelompok jambu. Setelah siswa terbentuk dalam 6 kelompok guru menjelaskan tentang peraturan dan kegiatan yang akan dilakukan selama berdiskusi. Guru menjelaskan mengenai langkah-langkah model picture and picture berbantu permainan puzzle. Tampak siswa memperhatikan dengan baik penjelasan dari guru. Perwakilan siswa dalam kelompok diminta maju untuk mengambil amplom yang berisikan potongan gambar dan mengambil peralatan yang yang dibutuhkan seperti lembar kerja diskusi, lem untuk menempelkan gambar.

(16)

yang logis sesuai dengan langkah yang ada pada model picture and picture. Urutan gambar yang telah disusun akan membentuk sebuah kalimat sederhana.

Setiap kelompok mendapat potongan gambar puzzle yang berbeda-beda. Kelompok anggur mendapat potongan gambar puzzle dan harus membentuk kalimat ani – membuat – roti. Kelompok jeruk mendapat potongan gambar puzzle dan harus membentuk kalimat doni – bermain – bola. Kelompok manggis mendapat potongan gambar puzzle dan harus membentu kalimat bima – minum – susu. Kelompok mangga mendapat potongan gambar puzzle dan harus membentu kalimat kelinci – makan – wortel. Kelompok nanas mendapat potongan gambar puzzle dan harus membentu kalimat nirmala – belajar – membaca. Kelompok jambu mendapat potongan gambar puzzle dan harus membentu kalimat monyet – makan – pisang. Setelah siswa dapat mengurutkan gambar menjadi urutan yang logis dan membentuk sebuah kalimat, maka hasil urutan gambar tersebut ditempel pada lembar kerja.

(17)

teman-teman yang lain. Siswa merasa mudah untuk membaca karena telah terbantu oleh gambar-gambar yang menarik.

Konfirmasi

Pada kegiatan konfirmasi guru bersama dengan siswa mengulas kembali materi yang telah dipelajari. Siswa dengan bimbingan guru kembali membaca hasil diskusi yang telah ditempel di papan tulis. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapat. Terlihat ada peningkatan siswa yang menyampaikan pendapatnya. Terlihat ada 7 siswa yang sudah berani menyampaikan pendapatnya. Guru memberi umpan balik kepada siswa yang menyampaikan pendapat.

Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir guru memberikan penghargaan pada semua kelompok, karena semua kelompok telah bisa menyusun dan menyelesaikan tugas dengan baik. Guru memberikan pujian kepada semua siswa, karena semua siswa sudah mau berusaha untuk membaca. Selanjutnya guru memberi kesempatan siswa untuk menyampaikan mpendapat tentang pembelajaran yang telah dipelajari. Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Guru member pesan kepada siswa agar belajar membaca di rumah karena pada pertemuan berikutnya akan diadakan tes evaluasi membaca lancar teks pendek. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam penutup.

c. Pertemuan Ketiga

(18)

kemudian guru menunjuk salah satu siswa untuk mempimpin doa selanjutnya memeriksa kehadiran siswa. Guru menjelaskan tentang tes evaluasi membaca lancar teks pendek. Siswa menyimak penjelasan guru tentang bacaan yang nanti akan di ujikan yaitu yang berjudul “hari libur”. Bacaan yang nanti akan diujikan terdiri atas 6 kalimat yang tersusun dalam satu bacaan, dimana setiap kalimat merupakan 1 butir soal. Soal nomor 1 yaitu hari ini hari libur. Soal nomor 2 yaitu nisa dan ihsan membantu ibu. Soal nomor 3 yaitu ihsan mengelap jendela. Soal nomor 4 nisa memberi makan ayam. Soal nomor 5 ibu menyapu halaman. Soal nomor 6 mereka sangat senang. Jadi soal yang diujikan berjumlah 6 soal. Guru memberi penjelasan pada siswa aspek yang dinilai adalah lafal, intonasi, dan kenyaringan saat membaca.

Guru menyiapakan bacaan pada buku paket dan diletakan pada setiap tempat duduk siswa. sebelum melakukan tes evaluasi siswa diberi kesempatan untuk bertanya pada guru tentang hal-hal yang belum dipahami. Siswa yang belum mendapat giliran maju untuk tes evaluasi membaca lancar, siswa diminta untuk berlatih membaca bacaan yang ada pada buku siswa. Guru memanggil satu per satu siswa sesuai urutan nomer absensi untuk maju dan membaca sebagai tes evaluasi. Guru melakukan penilaian terhadap siswa yang maju membaca. Guru menilai dan member skor pada lembar nilai. Terlihat beberapa siswa masih ada yang mengeja saat membaca. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup.

2) Hasil Tindakan Siklus I

(19)

Tabel 4.4

Destribusi Frekuensi Nilai Bahasa Indonesia Siklus I

No Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%)

1. 44 – 53 2 6%

2. 54 – 63 7 21%

3. 64 – 73 7 21%

4. 74 – 83 11 34%

5. 83 – 93 5 15%

6. 94 – 100 1 3%

Jumlah 33 100%

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 44

(20)

Diagram 4.4 Destribusi Frekuensi Nilai Bahasa Indonesia

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM nilai siklus I dapat disajikan pada tabel 4.5 sebagai berikut :

No Ketuntasan Belajar

1. Tuntas 2. Belum tuntas

Jumlah

Berdasarkan tabel 4.5 ketuntasan belajar siswa pada siklus I siswa yang memperoleh nilai kurang dari Kritreria Ketuntasan Minimal (KKM

siswa dengan persentase 27% dari jumlah 33 mencapai Kritreria Ketuntasan Minimal (KKM

persentase 73% dari jumlah 33 siswa (data bisa dilihat pada lampiran 13). hasil perolehan nilai tersebut

bahasa Indonesia, namun

keberhasilan yang telah ditentukan peneliti sebesar 80%. Ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada diagram 4.5 berikut :

6%

stribusi Frekuensi Nilai Bahasa Indonesia Siklus I

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 65) data hasil perolehan nilai siklus I dapat disajikan pada tabel 4.5 sebagai berikut :

Tabel 4.5

Ketuntasan Belajar Siklus I

Nilai Frekuensi Jumlah SiswaPersentase (%)

≥ 65 9

< 65 24

Jumlah 33

Berdasarkan tabel 4.5 ketuntasan belajar siswa pada siklus I siswa yang memperoleh nilai kurang dari Kritreria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 65) sebanyak 9 siswa dengan persentase 27% dari jumlah 33 siswa. Sedangkan siswa yang tel

Kritreria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 65) sebanyak 24 siswa dengan entase 73% dari jumlah 33 siswa (data bisa dilihat pada lampiran 13).

perolehan nilai tersebut membuktikan bahwa ada peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia, namun hasil yang didapat pada siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan peneliti sebesar 80%. Ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada diagram 4.5 berikut :

21% 21% entase 73% dari jumlah 33 siswa (data bisa dilihat pada lampiran 13). Dari data membuktikan bahwa ada peningkatan hasil belajar hasil yang didapat pada siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan peneliti sebesar 80%. Ketuntasan belajar siswa

3%

(21)

Diagram 4.5 Ketuntasan Belajar Siklus I

4.1.2.3. Pelaksanaan Observasi

Pada sub bab ini akan menjelaskan mengenai analisis data hasil observasi aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan siklus I. Kegiatan observasi dilakukan oleh guru observer yaitu Bapak Alfa S.Pd.SD untuk mengamat memberi penilaian pada setiap aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatn proses pembelajaran diperoleh dari lembar observasi yang terdiri dari 35 indikator aktivitas guru dan 20 indikator aktivitas siswa pada saat observer mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, observer memberikan skor dengan melingkari angka 1, 2, 3 4 untuk setiap indikator yang diamati. Skor 1 = kegiatan pembelajaran kurang baik sesuai deng

cukup baik sesuai dengan indikator. Skor 3 kegiatan pembelajaran baik sesuai dengan indikator. Skor 4 kegiatan pembelajaran sangat baik sesuai dengan indikator Kemudian skor dijumlahkan dan diinterpretasikan be

Kriteria penilaian pada lembar observasi yaitu untuk total skor pada presentase skor 81% - 100% pada kriteria sangat baik, presentase skor 61%

presentase skor 41% - 60% pada kriteria cukup baik, prese kriteria kurang, dan presentase skor 1%

27%

Ketuntasan Belajar Siklus I

Pelaksanaan Observasi Siklus I

Pada sub bab ini akan menjelaskan mengenai analisis data hasil observasi aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan siklus I. Kegiatan observasi dilakukan oleh guru observer yaitu Bapak Alfa S.Pd.SD untuk mengamat memberi penilaian pada setiap aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatn proses pembelajaran diperoleh dari lembar observasi yang terdiri dari 35 indikator aktivitas guru dan 20 indikator a pada saat observer mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, observer memberikan skor dengan melingkari angka 1, 2, 3 4 untuk setiap indikator yang diamati. Skor 1 = kegiatan pembelajaran kurang baik sesuai dengan indikator. Skor 2 = kegiatan pembelajaran cukup baik sesuai dengan indikator. Skor 3 kegiatan pembelajaran baik sesuai dengan indikator. Skor 4 kegiatan pembelajaran sangat baik sesuai dengan indikator Kemudian skor dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian. Kriteria penilaian pada lembar observasi yaitu untuk total skor pada presentase skor 100% pada kriteria sangat baik, presentase skor 61% - 80% pada kriteria baik,

60% pada kriteria cukup baik, presentase skor 21%

kriteria kurang, dan presentase skor 1% - 20% berada pada krtiteria sangat kurang.

73% 27%

Tuntas Belum Tuntas

(22)

a. Pertemuan Pertama

Hasil observasi aktivitas guru pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin 23 maret 2015. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama diuraikan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I

Aspek Yang Diamati Skor penilaian Jumlah

Skor

Memberikan apersepsi 6 3

Menyampaikan informasi tentang

pembelajaran yang akan dilakukan 7 4

Menyajikan materi pengantar secara

singkat 8 9, 10 8

Membagi kelompok secara heterogen 11 4

Memberi penjelasan aturan

Menyimpukan pembelajaran 32 3

Evaluasi 33 3

Tindak lanjut 34, 35 6

TOTAL 7 23 5 103

(23)
(24)

Diagram 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa pertemuan pertama siklus I dilakukan pada hari senin 23 maret 2015. Hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi yang dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.7 berikut :

Tabel 4.7

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I

Aspek Yang Diamati 1 Skor Penelaian 2 3 4 Jumlah Skor Menyiapkan perlengkapan

pembelajaran 2 1 7

Berdoa dan memberi salam pada

guru 3 2

Memperhatikan penjelasan guru 4 3

Menyimak tujuan pembelajaran 5 3

Menyimak materi pembelajaran 8, 9 6

Aktif saat proses pembelajaran 6, 7, 11,

(25)

Berdasarkan tabel 4.7 hasil observasi aktivitas siswa dapat diketahui hasil penilaian dari observer untuk indikator aktivitas siswa yang mendapat skor 2 item sejumlah 3 item, skor 3 sejumlah 14 item, dan skor 4 sejumlah 3 item sehingga jumlah skor yang diperoleh adalah 60. Hasil skor total observasi aktivitas siswa pada penelitian menggunakan model picture and picture berbantu permainan puzzle pertemuan pertama siklus I sejumlah 60 dengan presentase 75%. Dengan hasil 75% maka termasuk pada kritreria baik. Pada indikator menyiapkan perlengkapan pembelajaran nomor nomor item 1 dan 2 mendapat total skor 7. Indikator berdoa dan memberi salam pada guru nomor item 3 mendapat skor 3. Indikator memperhatikan penjelasan guru nomor item 4 mendapat skor 3. Indikator menyimak tujuan pembelajaran nomor item 5 mendapat skor 3. Indikator menyimak materi pembelajaran nomor item 8, 9 mendapat total skor 6. Indikator aktif saat proses pembelajaran nomor item 6, 7, 11, 17 mendapat total skor 15. Indikator membentuk kelompok nomor item 10 mendapat skor 3. Indikator menyusun puzzle nomor item 12, 13 mendapat total skor 6. Indikator mempresentasikan hasil nomor item 15, 16 mendapat total skor 7. Indikator membuat kesimpulan pembelajaran nomor item 18, 19 mendapat total skor 6. Dan mengerjakan evaluasi nomor item 20 mendapat skor 3. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas siswa pertemuan I siklus I pada dilihat pada diagram 4.7 berikut ini :

Diagram 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I 0

5 10 15 20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

B

an

yak

sk

or

(26)

b. Pertemuan Kedua

Hasil observasi aktivitas guru pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari rabu 25 maret 2015. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan kedua diuraikan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut :

Tabel 4.8

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I pertemuan II

Aspek Yang Diamati Skor penilaian Jumlah

Skor

Memberikan apersepsi 6 3

Menyampaikan informasi tentang

pembelajaran yang akan dilakukan 7 4

Menyajikan materi pengantar

Menyimpukan pembelajaran 32 3

Evaluasi 33 3

Tindak lanjut 34, 35 6

(27)
(28)

Diagram 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan kedua Siklus I yang dilakukan pada hari rabu 25 Maret 2015. Hasil observasi aktivitas siswa dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.9 berikut :

Tabel 4.9

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II

Aspek Yang Diamati 1 Skor Penelaian 2 3 4 Jumlah Skor Menyiapkan perlengkapan

pembelajaran 2 1 7

Berdoa dan memberi salam pada

guru 3 3

Memperhatikan penjelasan guru 4 3

Menyimak tujuan pembelajaran 5 3

Menyimak materi pembelajaran 8, 9 6

Aktif saat proses pembelajaran 6, 7, 11,

14 17 16

Membentuk kelompok 10 3

Menyusun puzzle 12, 13, 6

Mempresentasikan hasil 16 15 7

Membuat kesimpulan

pembelajaran 19 18 5

Mengerjakan evaluasi 20 4

TOTAL 1 15 4 63

0 5 10 15 20 25

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

B

an

yak

sk

or

(29)

Berdasarkan tabel 4.9 hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan kedua siklus I dapat diketahui hasil penilaian dari observer untuk indikator aktivitas siswa yang mendapat skor 2 sejumlah 1 item, skor 3 sejumlah 15 item, dan skor 4 sejumlah 4 item sehingga jumlah skor yang diperoleh adalah 63. Hasil skor total observasi aktivitas siswa pada penelitian menggunakan model picture and picture berbantu permainan puzzle pertemuan kedua siklus I sejumlah 63 dengan presentase 79%. Dengan hasil 79% maka termasuk pada kritreria baik. Pada indikator menyiapkan perlengkapan pembelajaran nomor nomor item 1 dan 2 mendapat total skor 7. Indikator berdoa dan memberi salam pada guru nomor item 3 mendapat skor 3. Indikator memperhatikan penjelasan guru nomor item 4 mendapat skor 3. Indikator menyimak tujuan pembelajaran nomor item 5 mendapat skor 3. Indikator menyimak materi pembelajaran nomor item 8, 9 mendapat total skor 6. Indikator aktif saat proses pembelajaran nomor item 6, 7, 11, 17 mendapat total skor 16. Indikator membentuk kelompok nomor item 10 mendapat skor 3. Indikator menyusun puzzle nomor item 12, 13 mendapat total skor 6. Indikator mempresentasikan hasil nomor item 15, 16 mendapat total skor 7. Indikator membuat kesimpulan pembelajaran nomor item 18, 19 mendapat total skor 6. Dan mengerjakan evaluasi nomor item 20 mendapat skor 4. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas siswa pertemuan kedua siklus II pada dilihat pada diagram 4.9 berikut ini :

Diagram 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 0

5 10 15 20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

B

an

yak

sk

or

(30)

4.1.2.4. Refleksi Siklus I

Sebelum melakukan tindakan pada siklus II maka diadakan refleksi proses pembelajaran pada siklus I dari pertemuan pertama, kedua dan ketiga. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus I. Refleksi diadakan dengan melibatkan peneliti, Bapak Alfa S.Pd.SD selaku observer dan Ibu Putri Wahyuningtyas S.Pd.SD selaku guru kolabor. Tujuan diadakan refleksi sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan hasil tindakan selama proses pembelajaran dengan indikator aktivitas yang telah diterapkan. Selain itu kegiatan refleksi juga bertujuan untuk mengkaji dan mempertimbangkan has ail serta dampak dari tindakan yang telah dilakukan, serta untuk mengetahui manfaat dari tindakan pembelajaran menggunakan model picture and picture berbantu permainan puzzle. Kegiatan refleksi juga dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan tindakan pembelajaran yang dilakukan.

(31)

Hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas guru pada siklus I belum mencapai hasil yang diharapkan. Pada lembar observasi aktivitas guru siklus I pada pertemuan pertama masih ada indikator yang mendapat skor 2 sejumlah 7 yaitu item nomor 8, 14, 24, 26, 28, 29. Berdasarkan hasil diskusi dan analisis data observasi aktivitas guru, secara keseluruhan model pembelajaran picture and picture berbantu permainan puzzle sudah baik untuk diterapkan dalam pembelajaran, hal ini terbukti dari hasil observasi aktivitas guru pertemuan pertama dari 35 item didapatkan total skor yang diperoleh sebanyak 103. Hasil persentase aktivitas guru pertemuan pertama sebesar 74% dengan kriteria baik. Selanjutnya pada pertemuan kedua sudah ada peningkatan, indikator yang mendapat skor 2 berkurang menjadi sejumlah 4 dengan item nomor 24, 26, 28, 29. Hasil observasi aktivitas guru pertemuan kedua dari 35 item didapatkan toatal skor yang peroleh sebanyak 108. Hasil persentase aktivitas guru pertemuan meningkat menjadi 77%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram 4.10. peningkatan persentase hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan I dan pertemuan II sebagai berikut :

Diagram 4.10 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I

Hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa pada siklus I belum mencapai hasil yang diharapkan. Pada lembar observasi aktivitas siswa

Pertemuan I pertemuan II

Persentase 74% 77%

(32)

siklus I pada pertemuan pertama masih ada indikator yang mendapat skor 2 sejumlah 3 yaitu item nomor 3, 18 dan 19. Berdasarkan hasil diskusi dan analisis data observasi aktivitas siswa, secara keseluruhan model pembelajaran picture and picture berbantu permainan puzzle sudah baik untuk diterapkan dalam pembelajaran, hal ini terbukti dari hasil observasi aktivitas siswa pertemuan pertama dari 20 item didapatkan total skor yang diperoleh sebanyak 60. Hasil persentase aktivitas siswa pertemuan pertama sebesar 75% dengan kriteria baik. Selanjutnya pada pertemuan kedua sudah ada peningkatan, indikator yang mendapat skor 2 berkurang menjadi sejumlah 1 dengan item nomor 19. Hasil observasi aktivitas siswa pertemuan kedua dari 20 item didapatkan toatal skor yang peroleh sebanyak 63. Hasil persentase aktivitas guru pertemuan meningkat menjadi 79%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram 4.11 peningkatan persentase hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan I dan pertemuan II sebagai berikut :

Diagram 4.11 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Hasil evaluasi yang diperoleh siswa dengan ketuntasan belajar pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 65) pada pelaksanaan tindakan Siklus I baru mencapai 73% siswa tuntas. Berdasarkan hasil tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan

Pertemuan I pertemuan II

Persentase 75% 79%

(33)

yang peneliti tentukan sebesar 80%. Tindakan pembelajaran pada siklus I ini masih ada 9 siswa yang memperoleh nilai masih di bawah KKM 65. Namun rata-rata hasil belajar membaca lancar mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas 1 SD N Batur 03 sudah mengalami peningkatan dari kondisi awal 63,36 menjadi 71,04 setelah pelaksanaan tindakan siklus I. Peresentase ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan dari kondisi awal 57% menjadi 73%.

Dari hasil observasi yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan siklus I dapat diketahui beberapa kelebihan dam kekurangn dalam pelaksanaan tindakan pembelajaran menggunakan model picture and picture berbantu permainan puzzle. Berikut akan dipaparkan mengenai kelebihan dan kekurangan yang ditemui selama pelaksanaan tindakan siklus I menggunakan model picture and picture berbantu permainan puzzle.

1) Kelebihan

a. RPP sudah tersusun dengan baik terlihat dari beberapa aspek sudah mengalami peningkatan dari pelaksanaan pembelajaran pertemuan pertama, pertemuan kedua dan pertemuan ketiga.

b. Guru merasa lebih mudah dalam menyampaikan materi khususnya mengajarkan siswa untuk belajar membaca. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga antusiasisme siswa meningkat untuk mengikuti pembelajaran dan semangat untuk belajar membaca dengan menggunakan model picture and picture berbantu permainan puzzle. Terbukti dari indikator nomor 8, 9, 12, 13 mengalami peningkatan skor hasil observasi pada setiap permuannya.

c. Siswa yang tadinya takut untuk belajar membaca menjadi lebih percaya diri dan antusias untuk belajar membaca. Hal ini dikarenakan siswa merasa lebih mudah untuk membaca karena terbantu oleh gambar-gambar yang menarik.

(34)

2) Kekurangan

a. Guru masih kurang dalam aspek membimbing siswa dalam kelompok, terlihat pada saat kerja kelompok melakukan permainan puzzle masih ada beberapa siswa yang ramai bermain dengan teman yang lain sehingga suasana kelasa menjadi sedikit tidak kondusif karena ramai. Hal ini terbukti pada aspek penilaian aktivitas guru nomor item 24 masih mendapat skor nilai 2 dalam pelaksanaan tindakan siklus 1 pertemuan pertama dan kedua.

b. Penerapan model picture and picture berbantu permainan puzzle belum terbiasa dilaksanakan oleh siswa, hal ini terlihat pada saat awal-awal pembelajaran siswa masih kebingungan dalam berdiskusi dan melakukan permainan puzzle.

c. Beberapa siswa terlihat belum bekerjasama secara maksismal dalam kegiatan menyusun puzzle dan mengurutkan gambar. Siswa belum terbiasa berkelompok secara heterogen sehingga siswa masih merasa canggung dalam melakukan permainan puzzle.

d. Masih ada beberapa siswa yang belum berani membaca langsung hasil diskusi di depan teman-teman yang lain. Hal ini disebabkan siswa baru pertama kali melakukan pembelajaran menggunakan model picture and picture berbantu permainan puzzle sehingga siswa masih merasa belum terbiasa.

Dari berbagai kekurangan yang ditemui pada siklus I, maka peneliti melakukan analisis dan mencari solusi dengan guru kelas 1 tentang pelaksanaan tindakan pembelajaran yang telah dilangsungkan untuk mendapatkan rencana perbaikan dari kekurangan tersebut yang akan diterapkan pada siklus II sebagai berikut :

(35)

b. Guru sebaiknya menyiapkan dan mempelajari materi pembelajaran serta mempelajari rencan pembelajaran terlebih dahulu, sehingga guru dapat menguasai materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dari awal pembelajaran sampai pada akhir pembelajaran.

c. Dalam memberikan penjelasan tentang peraturan didalam permainan puzzle, sebaiknya guru mengintruksikan kepada siswa secara jelas dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa agar pelaksanaan diskusi dapat berlangsung sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Sehingga siswa tidak merasa kebingungan saat melakukuan permainan puzzle dan siswa dapat bekerjasama dengan teman yang lainnya.

d. Guru harus lebih memperhatikan kelompok yang masih terlihat ramai dan diberikan bimbingan yang khusus agar tidak mengganggu kelompok yang lainnya. Sehingga pelaksanaan model picture and picture berbantu permainan puzzle dapat berjalan dengan baik dan melibatkan partisipasi siswa aktif dalam bekerjasama antar teman.

e. Bagi siswa yang berani untuk maju dan belajar membaca didepan teman-teman yang lain harus mendapat pujian dan motivasi dari guru. Salah satu contoh dengan memberikan tepuk tangan bagi siswa yang sudah berani membaca. Guru juga memberikan penghargaan agar siswa lebih antusias dan tidak merasa takut untuk membaca didepan teman-teman yang lain.

4.1.3. Siklus II

(36)

4.1.3.1. Tahap Perencanaan Siklus II

Pada tahap perencanaan akan menguraikan tentang perencanaan yang dilakukan oleh peneliti bersama guru kolabor sebelum pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan model picture and picture berbantu permainan puzzle. Perencanaan tersebut meliputi penyusunan RPP, perencanaan tes evaluasi, tindakan pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus II dan segala sesuatu yang menunjang pelaksanaan tindakan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Tindakan pembelajaran pada siklus II merupakan hasil tindak lanjut dan upaya perbaikan dari pelaksanaan pada kegiatan pembelajaran siklus I. Perencanaan pada siklus II ini terdiri dari tiga perencanaan pertemuan yaitu, pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III dengan rincian sebagai berikut :

a. Pertemuan Pertama

Berdasarkan hasil refleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I, maka peneliti dengan guru kelas 1 SD melakukan diskusi mengenai materi dan kegiatan pembelajaran membaca lancar yang akan disajikan dengan menggunakan model picture and picture berbantu permainan puzzle yang akan dilakukan pada siklus II.

Sebelum melakukan tindakan siklus II, pada pertemuan pertama peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menggunakan model picture and picture berbantu permainan puzzle dengan Kompetensi Dasar 7.2. Membaca puisi anak yang terdiri atas 2-4 baris dengan lafal dan intonasi yang tepat. Penyusunan RPP didiskusikan dengan Ibu Putri Wahyuningtyas, S.Pd.SD selaku guru kelas 1 dan sebagai guru kolaborator dalam pelaksanaan tindakan penelitian. Penyusunan RPP dengan dengan model picture and picture berbantu permainan puzzle adalah sebagai berikut :

a. Menyusun indikator dan tunjuan pembelajaran

b. Menentukan media gambar sebagai permainan puzzle yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

(37)

d. Menyampaikan materi pembelajaran secara singkat. e. Membagi siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen. f. Membagikan potongan gambar puzzle

g. Menyususun puzzle menjadi sebuah kata h. Mengurutkan kata menjadi kalimat sederhana i. Membaca hasil diskusi

j. Mengulas materi yang telah dilakukan k. Menyimpulkan pembelajaran

l. Memberikan evaluasi akhir dengan tes membaca lancar secara individu.

Peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, potongan puzzle, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, lembar penilaian membaca lancar, kertas karton untuk menempelkan hasil diskusi siswa, bacaan untuk tes evaluasi membaca lancar, serta penghargaan bagi siswa yang aktif berupa pin senyum anak rajin. Selanjutnya peneliti dan guru kolabor mempelajari materi dan rencana pembelajaran yang akan diajarkan pada siswa kelas 1 SD agar pelaksanaan pembelajaran berjalan sesuai dengan harapan.

b. Pertemuan II

Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan II sebagai tindak lanjut dari pertemuan I, yang membedakan dari pertemuan I adalah materi yang akan dipelajari dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Pada pertemuan kedua ini materi yang dipelajari adalah membaca lancar puisi anak. Untuk langkah-langkahnya adalah menyusun suku kata menjadi sebuah kata melalui permainan puzzle, kemudian mengurutkan kata menjadi kalimat sederhana. Materi tersebut adalah (1) doni – menggoreng – telur, (2) kerbau – membajak – sawah (3) ibu – memasak – di dapur (4) santika – memotong – sayur, (5) danang – gemar – melukis, (6) siswa-siswa – membersihkan – kelas.

(38)

siswa, lembar penilaian membaca lancar, kertas karton untuk menempelkan hasil diskusi siswa, bacaan untuk tes evaluasi membaca lancar, serta penghargaan bagi siswa yang aktif berupa pin senyum anak rajin. Selanjutnya peneliti dan guru kolabor mempelajari materi dan kegiatan pembelajatan yang akan diajarkan pada kelas 1 SD agar pelaksanaan pembelajaran berjalan sesuai dengan harapan.

c. Pertemuan III

Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan ketiga merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ketiga digunakan untuk pelaksanaan tes evaluasi membaca lancar siklus I. Tes evaluasi membaca lancar puisi anak pada siklus II dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia aspek membaca lancar setelah dilaksanakannya tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran picture and picture berbantu permainan puzzle pada siswa kelas 1 SD N Batur 03.

(39)

Sebelum mengadakan tes evaluasi guru mengulang materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Guru mengajak siswa untuk berlatih membaca terlebih dahulu secara klasikal dengan bacaan yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Tes evaluasi membaca lancar puisi anak dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 kali 35 menit secara individu.

4.1.3.2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pada sub bab pelaksanaan tindakan siklus II ini akan menguraikan tentang proses pembelajaran yang dilakukan selama pembelajaran dan hasil tindakan yang dilakukan setelah proses pembelajaran siklus II berlangsung.

1) Proses Pembelajaran

Pada proses pembelajaran akan menguraikan kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir pembelajaran pada setiap pertemuan. Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung semalam dua kali 35 menit (dua jam pelajaran). Adapun rincian pelaksanaan tindakan siklus I sebagai berikut :

a. Pertemuan I

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin tanggal 6 april 2015 pukul 08.00 – 09.10 WIB. Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan oleh Ibu Putri Wahyuningtyas S.Pd.SD guru kelas 1 SD selaku kolaborator. Adapun untuk guru yang ditunjuk sebagai observer adalah Bapak alfa S.Pd.SD untuk mengamati dan menilai aktivitas guru dan siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran.

Kegiatan Awal

(40)

meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa, memeriksa kehadiran siswa, serta guru memberi motivasi kepada siswa agar siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran yang akan berlangsung. Selanjutnya guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan menyanyikan lagu kasih Ibu. Guru menanyakan tentang isi dari lagu kasih Ibu. “apa isi dari lagu kasih ibu?”. Guru membaca lagu tersebut menjadi sebuah puisi. Guru terlihat membuka pelajaran dengan lancar dan menarik perhatian siswa, sehingga siswa tampak antusias menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu siswa dapat membaca lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri dari 3 – 5 kata dengan intonasi, lafal dan kenyaringan dengan tepat. Siswa dapat membaca lancar puisi anak yang terdiri atas 2 – 4 baris dengan intonasi, lafal dan kenyaringan tepat.

Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti terdiri dari tiga kegiatan yaitu, kegiatan eksplorasi, kegiatan elaborasi, dan kegiatan konfirmasi.

Kegiatan elaborasi

(41)

untuk menyimak puisi anak yang berjudul “guruku” pada buku paket halaman 167. Kegiatan menyimak ini dimaksudkan untuk mengenalkan siswa pada kegiatan membaca puisi anak. Guru mengulas tentang puisi yang berjudul “puisi”. Guru mengajak siswa untuk membaca secara klasikal puisi tersebut. Guru bertanya kepada siswa “siapa yang sudah bisa dan gemar membaca puisi?”. Terlihat 12 siswa mengacungkan jarinya, lalu guru memberi kesempatan kepada siswa yang sudah lancar membaca untuk membaca puisi di depan teman-teman yang lain. Pada saat siswa membacakan puisi terlihat kondisi kelas sudah mulai kondisif. Siswa tidak lagi ramai dan bermain sendiri melainkan siswa sudah mulai memperhatikan teman yang sedang membaca di depan. Dalam kegiatan elaborasi ini guru terlihat melibatkan siswa dalam setiap proses pembelajarannya. Siswa terlihat aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran yang berlangsung.

Konfirmasi

Pada kegiatan konfirmasi guru bersama dengan siswa mengulas kembali materi yang telah dipelajari. Siswa dengan bimbingan guru kembali membaca hasil diskusi yang telah dilakukan. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapat. Terlihat sudah sebagian besar siswa memberikan pendapat tentang pembelajaran yang berlangsung. Guru memberikan umpan balik kepada siswa-siswa yang telah menyampaikan pendapatnya.

Kegiatan Akhir

(42)

b. Peretemuan Kedua

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari rabu tanggal 8 april pukul 08.00 – 09.10 WIB. Pelaksanaan tindakan pertemuan kedua siklus II dilaksanakan oleh Ibu Putri Wahyuningtyas S.Pd.SD guru kelas 1 SD selaku kolaborator. Adapun untuk guru yang ditunjuk sebagai observer adalah Bapak alfa S.Pd.SD untuk mengamati dan menilai aktivitas guru dan siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran.

Kegiatan Awal

Sebelum pembelajaran dimulai ruang kelas telah ditata rapi sesuai dengan persiapan pembelajaran, siswa duduk di tempat duduknya masing-masing. Untuk mengawali pembelajaran guru mengucapkan salam, meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa, memeriksa kehadiran siswa, serta guru memberi motivasi kepada siswa agar siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran yang akan berlangsung. Selanjutnya guru memberikan apersepsi dengan bertanya pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya pada siklus I. “apakah anak-anak masih ingat dengan permainan puzzle dan mengurutkan gambar yang pernah kita lakukan sebelumnya?”. Seluruh siswa menjawab dengan bersama-sama kalau mereka masih ingat dan ingin melakukan permainan itu lagi. Setelah guru menganggapi pendapat siswa, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu siswa dapat membaca lancar puisi anak yang terdiri dari 2 – 4 baris dengan intonasi, lafal dan kenyaringan dengan tepat.

Kegiatan Eksplorasi

(43)

sebuah gambar anak perempuan dengan bertuliskan kata rina. Kemudian guru menyusun potongan gambar yang kedua yang membentuk sebuah gambar anak perempuan sedang membaca dengan bertuliskan kata membaca dibawah gambar. Selanjutnya guru menyusun gambar yang ketiga dan membentuk gambar buku dan bertuliskan kata di buku bawah gambar. Setelah semua gambar terbentuk dan membentuk beberapa gambar disertai kata, maka guru mengurutkan gambar-gambar yang telah terbentuk menjadi kalimat rina – membaca – buku, urutan gambar sesuai dengan langkah-langkah pada model picture and picture. Selama guru menempelkan gambar siswa secara bersama-sama menebak gambar yang terbentuk. Siswa terlihat memperhatikan contoh yang diberikan oleh guru, dan terlihat antusias dalam menebak gambar apa yang nanti akan terbentuk serta membaca kata yang tertera pada gambar berbantu gambar yang menarik.

Kegiatan Elaborasi

Pada kegiatan elaborasi ini guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen. Supaya lebih bersemangat sama halnya yang dilakukan pada siklus I guru meminta siswa untuk memberikan nama pada kelompok masing-masing. Guru dengan siswa sepakat untuk memberi nama kelompok dengan nama buah, ada kelompok anggur, kelompok jeruk, kelompok manggis, kelompok mangga, kelompok nanas dan kelompok jambu. Setelah siswa terbentuk dalam 6 kelompok guru menjelaskan tentang peraturan dan kegiatan yang akan dilakukan selama berdiskusi. Guru menjelaskan mengenai langkah-langkah model picture and picture berbantu permainan puzzle. Tampak siswa memperhatikan dengan baik penjelasan dari guru. Perwakilan siswa dalam kelompok diminta maju untuk mengambil amplop yang berisikan potongan gambar dan mengambil peralatan yang yang dibutuhkan seperti lembar kerja diskusi, lem untuk menempelkan gambar.

(44)

yang logis sesuai dengan langkah yang ada pada model picture and picture. Urutan gambar yang telah disusun akan membentuk sebuah kalimat sederhana.

Setiap kelompok mendapat potongan gambar puzzle yang berbeda-beda. Kelompok anggur mendapat potongan gambar puzzle dan harus membentuk kalimat doni – menggoreng – telur. Kelompok jeruk mendapat potongan gambar puzzle dan harus membentuk kalimat kerbau – membajak – sawah. Kelompok manggis mendapat potongan gambar puzzle dan harus membentu kalimat ibu – memasak – di dapur. Kelompok mangga mendapat potongan gambar puzzle dan harus membentu kalimat santika – memotong – sayur. Kelompok nanas mendapat potongan gambar puzzle dan harus membentu kalimat danang – gemar – melukis. Kelompok jambu mendapat potongan gambar puzzle dan harus membentu kalimat siswa-siswa – membersihkan – kelas. Setelah siswa dapat mengurutkan gambar menjadi urutan yang logis dan membentuk sebuah kalimat, maka hasil urutan gambar tersebut ditempel pada lembar kerja.

Pada siklus II terlihat siswa sudah mulai bekerjasama dengan teman satu kelompok dengan baik. Tiap kelompok terlihat saling membantu satu dengan yang lainnya. Ada yang memberikan lem lalu ada yang bertugas menempelkan pada lembar kerja, serta ada yang bekerja mengurutkan gambar.

(45)

saat membaca mengalami peningkatan dan sudah percaya diri saat membaca secara bersama-sama. Selanjutnya guru bertanya kepada siswa “siapa yang mau membaca hasil diskusi kalian didepan?”. Terlihat bahwa hampir semua siswa mengacungkan jari, terlihat hanya 5 siswa saja yang tidak mengacungkan jarinya. Guru terlihat memberi penghargaan dan pujian kepada siswa yang sudah selesai membaca di depan.

Konfirmasi

Pada kegiatan konfirmasi guru bersama dengan siswa mengulas kembali materi dan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa dengan bimbingan guru kembali membaca hasil diskusi yang telah ditempel di papan tulis secara bersama-sama. Terlihat sebagian siswa membaca dengan lancar, tidak ada lagi siswa yang merasa malu pada saat membaca. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapat. Terlihat ada peningkatan jumlah siswa yang menyampaikan pendapatnya. Guru memberikan umpan balik kepada siswa yang telah menyampaikan pendapat.

Kegiatan Akhir

Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran dan kegiatan yang sudah dipelajari. Siswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat tentang proses pembelajaran yang telah berlangsung. Beberapa siswa menyampaikan pendapat bahwa pembelajaran yang telah dilalui menyenangkan dan tidak membosankan. Siswa juga menyampaikan pendapatnya bahwa tidak takut lagi untuk membaca didepan teman-teman yang lain. Guru menyampaikan kegiatan yang akan dipelajari pada pertemuan ketiga. Guru berpesan kepada siswa agar belajar membaca di rumah karena pada pertemuan ketiga akan diadakan tes evaluasi membaca lancar secara individu. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.

c. Pertemuan Ketiga

(46)

tindakan siklus I dilaksanakan oleh Ibu Putri Wahyuningtyas S.Pd.SD guru kelas 1 SD selaku kolaborator. Pada pertemuan ketiga ini kegiatan pembelajaran yang dilakukan ada tes langsung membaca lancar puisi anak secara individu sebagai tes evaluasai siklus II. Sebelum melaksanakan tes evaluasi terlebih dahulu guru mengkondisikan ruang kelas, dan siswa diminta untuk merapikan tempat duduk masing-masing. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga diawali dengan mengucapkan salam, kemudian guru menunjuk salah satu siswa untuk mempimpin doa selanjutnya memeriksa kehadiran siswa. Guru menjelaskan tentang tes evaluasi membaca lancar puisi anak. Siswa menyimak penjelasan guru tentang bacaan yang nanti akan di ujikan yaitu yang berjudul “ayah dan bunda tercinta”. Bacaan yang nanti akan diujikan terdiri atas 6 baris kalimat yang tersusun dalam satu bacaan, dimana setiap 1 baris kalimat merupakan 1 butir soal. Soal nomor 1 yaitu ayah dan bunda. Soal nomor 2 yaitu terimakasih kuucapkan. Soal nomor 3 yaitu perjuanganmu begitu besar. Soal nomor 4 yaitu merawat dan membesarkanku. Soal nomor 5 yaitu ingin aku membalas jasa. Soal nomor 6 yaitu aku mencintai ayah dan bunda. Jadi soal yang diujikan berjumlah 6 soal. Guru memberi penjelasan pada siswa aspek yang dinilai adalah lafal, intonasi, dan kenyaringan saat membaca.

(47)

2) Hasil Tindakan Siklus II

Hasil belajar membaca lancar mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas 1 SD N Batur 03 diperoleh melalui pelaksanaan tes evaluasi diakhir evaluasi siklus II pada pertemuan ketiga. Berikut disajikan hasil belajar membaca lancar mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas 1 SD N Batur 03 dengn kompetensi dasar (KD) 7.2. Membaca puisi anak yang terdiri atas 2-4 baris dengan lafal dan intonasi yang tepat. Berikut disajikan tebel distribusi frekuensi nilai membaca lancar mata pelajaran bahasa Indonesia siklus II siswa kelas 1 SD N Batur 03 pada tabel 4.10.

Tabel 4.10

Destribusi Frekuensi Nilai Bahasa Indonesia Siklus II

No Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%)

1. 56 – 63 2 6%

2. 64 – 71 2 6%

3. 72 – 79 10 30%

4. 80 – 87 - -

5. 88 – 95 12 37%

6. 96 – 100 7 21%

Jumlah 33 100%

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 56

Nilai Rata-rata 84,51

(48)

siklus II dengan menggunkan model picture and

yaitu nilai 100, sementara nilai terendah yang diperoleh siswa 56. Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat melalui diagram 4.12 sebagai berikut :

Diagram 4.12 Destribusi Frekuensi Nilai Baha

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM nilai siklus II dapat disajikan pada tabel 4.11 sebagai berikut :

No Ketuntasan Belajar

1. Tuntas 2. Belum tuntas

Jumlah

Berdasarkan tabel 4.11 ketuntasan belajar siswa

memperoleh nilai kurang dari Kritreria Ketuntasan Minimal (KKM

siswa dengan persentase 6% dari jumlah 33 siswa. Sedangkan siswa yang telah mencapai Kritreria Ketuntasan Minimal (KKM

persentase 94% dari jumlah 33 siswa Dari data hasil perolehan nilai tersebut

bahasa Indonesia. Hasil ketuntasan belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan pada

6%

siklus II dengan menggunkan model picture and picture berbantu permainan puzzle yaitu nilai 100, sementara nilai terendah yang diperoleh siswa 56. Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat melalui diagram 4.12 sebagai berikut :

stribusi Frekuensi Nilai Bahasa Indonesia Siklus II

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 65) data hasil perolehan nilai siklus II dapat disajikan pada tabel 4.11 sebagai berikut :

Tabel 4.11

Ketuntasan Belajar Siklus II

Nilai Frekuensi Jumlah Siswa Persentase (%)

≥ 65 2

< 65 31

33 100%

Berdasarkan tabel 4.11 ketuntasan belajar siswa pada siklus II siswa yang memperoleh nilai kurang dari Kritreria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 65) sebanyak 2 siswa dengan persentase 6% dari jumlah 33 siswa. Sedangkan siswa yang telah mencapai Kritreria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 65) sebanyak 31 siswa dengan 94% dari jumlah 33 siswa (keterangan data bisa dilihat pada lampiran 13) Dari data hasil perolehan nilai tersebut membuktikan bahwa ada peningkatan hasil bahasa Indonesia. Hasil ketuntasan belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan pada

6% yaitu nilai 100, sementara nilai terendah yang diperoleh siswa 56. Berdasarkan tabel

Siklus II membuktikan bahwa ada peningkatan hasil bahasa Indonesia. Hasil ketuntasan belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan pada

21%

(49)

siklus II sudah memenuhi indikator kriteria keberhasilan yang ditentukan oleh peneliti, diketahui dari besar persentase tingkat keberhasilan siswa sudah lebih dari 80%. Ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada diagram 4.13 sebagai berikut :

Diagram 4.13 Ketuntasan Belajar Siklus I

4.1.3.3.Pelaksanaan Observasi

Pada sub bab ini akan menjelaskan mengenai analisis data hasil observasi aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan siklus II. Kegiatan observasi dilakukan oleh guru observer yaitu Bapak Alfa S.Pd.SD. Hasil pengamatan proses pembelajaran diperoleh dari lembar observasi yang terdiri dari 35 indikator aktivitas guru dan 20 indikator aktivitas siswa pada saat observer mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa, observer

untuk setiap indikator yang diamati. Skor 1 = kegiatan pembelajaran kurang baik sesuai dengan indikator. Skor 2 = kegiatan pembelajaran cukup baik sesuai dengan indikator. Skor 3 kegiatan pembelajaran baik

pembelajaran sangat baik sesuai dengan indikator

diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian. Kriteria penilaian pada lembar observasi yaitu untuk total skor pada presentase skor

baik, presentase skor 61%

kriteria cukup baik, presentase skor 21%

skor 1% - 20% berada pada krtiteria sangat kurang.

II sudah memenuhi indikator kriteria keberhasilan yang ditentukan oleh peneliti, diketahui dari besar persentase tingkat keberhasilan siswa sudah lebih dari 80%. Ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada diagram 4.13 sebagai

Ketuntasan Belajar Siklus II

Pelaksanaan Observasi

Pada sub bab ini akan menjelaskan mengenai analisis data hasil observasi aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan siklus II. Kegiatan observasi observer yaitu Bapak Alfa S.Pd.SD. Hasil pengamatan proses pembelajaran diperoleh dari lembar observasi yang terdiri dari 35 indikator aktivitas guru dan 20 indikator aktivitas siswa pada saat observer mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa, observer memberikan skor dengan melingkari angka 1, 2, 3 4 untuk setiap indikator yang diamati. Skor 1 = kegiatan pembelajaran kurang baik sesuai dengan indikator. Skor 2 = kegiatan pembelajaran cukup baik sesuai dengan indikator. Skor 3 kegiatan pembelajaran baik sesuai dengan indikator. Skor 4 kegiatan pembelajaran sangat baik sesuai dengan indikator. Kemudian skor dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian. Kriteria penilaian pada lembar observasi yaitu untuk total skor pada presentase skor 81% - 100% pada kriteria sangat baik, presentase skor 61% - 80% pada kriteria baik, presentase skor 41%

kriteria cukup baik, presentase skor 21% - 40% pada kriteria kurang, dan presentase 20% berada pada krtiteria sangat kurang.

94% 6%

Tuntas Belum Tuntas

II sudah memenuhi indikator kriteria keberhasilan yang ditentukan oleh peneliti, diketahui dari besar persentase tingkat keberhasilan siswa sudah lebih dari 80%. Ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada diagram 4.13 sebagai

Pada sub bab ini akan menjelaskan mengenai analisis data hasil observasi aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan siklus II. Kegiatan observasi observer yaitu Bapak Alfa S.Pd.SD. Hasil pengamatan proses pembelajaran diperoleh dari lembar observasi yang terdiri dari 35 indikator aktivitas guru dan 20 indikator aktivitas siswa pada saat observer mengamati aktivitas guru memberikan skor dengan melingkari angka 1, 2, 3 4 untuk setiap indikator yang diamati. Skor 1 = kegiatan pembelajaran kurang baik sesuai dengan indikator. Skor 2 = kegiatan pembelajaran cukup baik sesuai dengan sesuai dengan indikator. Skor 4 kegiatan Kemudian skor dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian. Kriteria penilaian pada lembar 100% pada kriteria sangat 80% pada kriteria baik, presentase skor 41% - 60% pada 40% pada kriteria kurang, dan presentase

Gambar

Tabel 4.1 Proses Pembelajaran Kondisi Awal Dari Hasil Analisis Rencana Pelaksanaan
Tabel 4.2 Destribusi Frekuensi Nilai Bahasa Indonesia Pada Kondisi Awal
Tabel 4.3 Ketuntasan Belajar Kondisi Awal
Tabel 4.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menyatakan dengan sesungguhnya dan sejujurnya, bahwa skripsi saya yang berjudul:” STUDI TENTANG PROSES RITUAL ADAT KEMATIAN SUKU DAYAK AGABAG DI DESA TETABAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang atas berkat rahmat dan karuniaNya peneliti mampu menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Kepuasan Pelanggan

Sama halnya dengan pasangan PT dan WR, pasangan ini juga sangat memperhatikan anaknya, apabila ST keladang membantu MS, ia selalu mengajak IL, mereka lebih suka

Medium **sory, ti&#34; teachers' ability to operate the media is quite high, their ability to analyze and evaluate the content of media is sufficient, as well

- Stop kontak dinding dipasang 30 cm dari permukaan lantai / sesuai dengan gambar dan pada ruang ruang yang basah / lembab harus jenis water dict sedang untuk

Engkau mungkin menyadari selama ini bahwa kaos kakimu sudah sobek di bagian tumit; tetapi dengan cara melihat yang baru aku ajarkan kepadamu ini, engkau baru akan sadari

Berdasarkan hasil validasi tersebut oleh validator materi I memberikan skor 109 (sangat baik), sedangkangkan oleh validator materi II awalnya memberikan skor 63

Berdasarkan hasil uji validitas isi serta analisis butir tes yaitu tingkat kesukaran, daya beda dan efektifitas distraktor pada penyusunan instrumen tes kemampuan berpikir