• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH LOGAM MATA UANG .docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH LOGAM MATA UANG .docx"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Tembaga, perak, dan emas sering disebut logam “mata uang” karena menurut sejarahnya, ketiganya merupakan bahan utama untuk pembuatan mata uang logam. Empat alasan utama yaitu logam ini terdapat langsung sebagai logamnya, bersifat dapat ditempa sehingga mudah dibentuk sesuai desain yang dikehendaki, dan menjadi sangat berharga khususnya karena kelimpahan yang sangat jarang untuk perak dan emas.

Kelimpahan ketiga unsur ini dalam kearak bumi, Cu ~ 68 ppm, Ag ~ 0,08 ppm, dan Au ~ 0,004 ppm. Tembaga terdapat terutama sebagai sulfda, oksida atau karbonat, seperti bijih tembaga pirit, kalkopirit (chalcopyrite) yaitu tembaga (I) besi (III) sulfda, CuFeS2,

tembaga glance kalkosit (chalcopyrite), Cu2S, kuprit (cuprite), Cu2O,

dan malasit (malachite), Cu2CO3(OH)2. mineral yang lebih jarang yaitu

turkuis (turquoise) batu permata biru, CuAl6(PO4)4(OH)8.4H2O. perak

terdapat banyak sebagai bijih sulfda, dan yang paling penting adalah perak glance (argentit), Ag2S; tanduk perak (horn silver), AgCl, yang

diduga berasal dari reduksi bijih sulfda oleh air garam, banyak ditemui di Chile dan New South Wales. Emas umumnya terdapat sebagai telurida, terasosiasi dengan kwarsa atau pirit.

Oleh karena itulah hendaknya unsur-unsur golongan 11 ini perlu diketahui dan dipelajari terutama oleh mahasiswa yang mengambil studi dalam bidang kimia, agar lebih dapat memahami karakteristik dan kegunaan unsur-unsur di dalamnya.

I.2 Rumusan Masalah

I.2.1 Bagaimana sejarah dari logam mata uang?

(2)

I.2.5 Apa saja kegunaan dari logam mata uang?

I.3 Tujuan

I.3.1 Untuk mengetahui sejarah dari logam mata uang

I.3.2 Untuk mengidentifkasi sifat fsik dan sifat kimia dari logam mata uang

I.3.3 Untuk mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi pada logam mata uang

I.3.4 Untuk mengetahui proses pembuatan/ekstraksi dari logam mata uang

(3)

BAB II PEMBAHASAN II.1 Sejarah Logam Mata Uang

A. Logam Tembaga (Cu)

Latin: cyprium (pulau Siprus terkenal karena tambang tembaga-nya). Tembaga dipercayai telah ditambang selama 5000 tahun. Tembaga telah memainkan bagian penting dalam sejarah umat manusia, yang telah menggunakan logam uncompounded mudah diakses selama hampir 10.000 tahun. Peradaban di tempat-tempat seperti Irak, Cina, Mesir, Yunani dan kota-kota Sumeria semua memiliki bukti awal menggunakan tembaga, Inggris dan Amerika Serikat juga memiliki sejarah luas menggunakan tembaga dan pertambangan.

Tembaga, seperti tembaga asli, adalah salah satu dari beberapa logam secara alamiah terjadi sebagai mineral uncompounded. Tembaga dikenal beberapa peradaban tertua di catatan, dan memiliki sejarah penggunaan yang setidaknya 10.000 tahun. tembaga Sebuah liontin ditemukan di tempat yang sekarang Irak utara yang tanggal ke 8700 SM. Pada 5000 SM, ada tanda-tanda peleburan tembaga, pemurnian dari tembaga dari tembaga senyawa sederhana seperti perunggu atau azurite. Di antara situs arkeologi di Anatolia, Catal Hoyuk (~ 6000 BC) fitur artefak tembaga asli dan manik-manik memimpin lebur, namun tidak ada tembaga lebur. Tapi Dapat Hasan (~ 5000 SM) memiliki akses untuk tembaga lebur, situs ini telah menghasilkan pemain artefak tertua tembaga yang dikenal, fuli kepala tembaga.

(4)

melemparkan, sehingga paduan perunggu yang ditemukan di Mesir segera setelah tembaga ditemukan. Dalam produksi Amerika di Old Tembaga Kompleks, terletak di Michigan hari ini dan Wisconsin, bertanggal kembali ke antara 6000-3000 SM. Penggunaan dari perunggu menjadi begitu meresap dalam era tertentu peradaban yang telah dinamakan Zaman Perunggu. Masa transisi di daerah tertentu antara periode Neolitik sebelumnya dan Zaman Perunggu disebut sebagai Chalcolithic ("tembaga-batu"), dengan beberapa kemurnian-tinggi alat tembaga yang digunakan bersama alat-alat batu. Kuningan dikenal orang Yunani, tetapi hanya menjadi suplemen yang signifikan untuk perunggu selama kekaisaran Romawi.

Dalam bahasa Yunani logam dikenal dengan nama chalkos. Tembaga adalah sumber daya yang sangat penting bagi Roma, Yunani dan bangsa kuno lainnya. Pada zaman Romawi, menjadi dikenal sebagai aes Cyprium (aes menjadi istilah Latin generik untuk paduan tembaga seperti perunggu dan logam lainnya, dan Cyprium karena begitu banyak yang ditambang di Siprus). Dari sini, frase itu disederhanakan untuk tembaga dan kemudian akhirnya keinggeris-inggerisan ke tembaga bahasa Inggris. Tembaga dikaitkan dengan dewi Aphrodite / Venus dalam mitologi dan alkimia, karena keindahan mengkilap, penggunaan kuno di cermin memproduksi, dan hubungannya dengan Siprus, yang suci bagi dewi. Dalam alkimia simbol untuk tembaga juga simbol untuk planet Venus.

B. Logam Perak (Ag)

Perak adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ag dan nomor atom 47. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Argentum. Sebuah logam transisi lunak, putih, mengkilap, perak memiliki konduktivitas listrik dan panas tertinggi di seluruh logam dan terdapat di mineral dan dalam bentuk bebas. Perak merupakan logam yang terbentuk dan selalu bersama-sama dengan logam emas, yang mempunyai warna putih. Mineral-mineral yang terpenting yang mengandung perak adalah Perak alam (Ag), Argentite (Ag2S), Cerrargyrite (AgCl), Polybasite

(Ag16Sb2S11), Proustite (Ag2AsS3) dan Pyrargyrite (Ag3SbS3).

(5)

perhiasan, peralatan meja, dan fotograf. Perak termasuk logam mulia seperti emas.

Perak telah digunakan sebagai alat untuk mempertahankan kesehatan ribuan tahun, namun kini kembali muncul sebagai penyelamat medis modern. di Yunani kuno, Roma, Phoenicia dan Macedonia, perak telah digunakan secara ekstensif untuk mengendalikan infeksi dan kerugian. ”Bapak ahli pengobatan”, Hippocrates, yang sangat terkesan dengan manfaat perak juga. Dia mengajar bahwa perak dapat menyembuhkan luka dan berbagai penyakit. Dalam tahun 69 sebelum masehi, perak nitrat yang tercantum dalam farmakope kontemporer sebagai anti-Microbial tool. Beberapa ribu tahun kemudian (1897) dokter di Amerika mulai menggunakan cairan perak nitrat untuk mencegah kebutaan baru. Di banyak negara, metode ini masih digunakan untuk tujuan ini.

Di Amerika, 1900-1942, perak menjadi senjata yang sangat ampuh dan sangat penting terhadap infeksi. Menurut American Medical Association terdapat lebih dari 96 perak yang berbeda dalam menggunakan obat-obatan. Di awal tahun, perak yang digunakan terutama untuk melawan bakteri, tetapi kami akan mempelajari beberapa dekade kemudian yang juga sangat efektif terhadap jamur menular, dan pilih viruses7 beberapa parasit. Dalam 1942, antibiotik yang invented dan membuat sensasi. Dalam beberapa cara baru antibiotik yang lebih efektif dibandingkan dengan obat perak kemudian digunakan. Mereka juga lebih murah. Antibiotik yang menyatakan keajaiban obat, sedangkan perak mulai di lupakan dan tidak dipakai.

Namun beberapa dekade kemudian, dunia kedokteran menemukan bahwa ada tiga konsekuensi penting untuk antibiotik:

(1) mereka tidak bisa mengendalikan virus seperti HIV.

(6)

(3) lalai menggunakan antibiotik dibuat ” super kuman menjadi kebal (resistant)”yang defed semua antibiotik.

Pada tahun 1992, menurut Newsweek, 13.000 rumah sakit pasien meninggal dari kuman yang tahan infeksi. Setahun kemudian, angka ini meningkat ke 70.000. Hal ini benar-benar, berita menakutkan. Pada tahun 1994, di Pusat Pengendalian ini dilihat sebagai masalah Amerika nomor satu masalah di bidang kesehatan.

Untungnya, para peneliti yang bekerja pada generasi perak nutraceuticals, yang juga menarik beberapa pemikiran yang terbaik dalam masyarakat medis. Dr Harry Margraf St Louis menyatakan bahwa, “Perak adalah yang terbaik untuk melawan semua jenis kuman-fghter kami miliki.” seorang dokter penulis untuk ilmu pengetahuan dibidang obat obatan , melaporkan bahwa sementara khasiat antibiotik tidak dapat membunuh kuman lebih dari tujuh jenis , generasi perak formulasi dapat menakluki hingga 650.

Sejauh ini, telah terbukti tidak ada kuman tahan terhadap perak . Ilmuwan Zhao Stevens setuju dengan adanya berita baik ini, “Dengan kebangkitan bakteri yang tahan antibiotic, perak kembali muncul sebagai obat modern, karena semua organisme patogen telah gagal mengembangkan imunitas terhadap perak.”

(7)

C. Logam Emas (Au)

Emas ialah unsur kimia dalam sistem periodik unsur yang mempunyai simbol Au (L. aurum) dan nombor atom 79. Emas merupakan logam lembut, berkilat, berwarna kuning, padat, mudah ditempa, udah ditarik, logam peralihan (trivalen dan univalen), dan stabil, emas tidak bertindak bereaksi dengan kebanyakan bahan kimia. Walau bagaimanapun emas dapat bereaksi dengan klorin, fuorin dan akua regia. Logam ini selalunya hadir dalam bentuk bongkahan dan butiran batuan dan pendaman aluvial.

Emas (Yunani χρυσος = chrysos, Latin aurum, berarti fajar yang cerah) telah diketahui sebagai sangat berharga sejak zaman prasejarah. Emas dikenal antara lain di Mesopotamia dan Mesir. Pada abad pertengahan, begitu kuat orang mendambakan emas, sehingga lahir ilmu alkimia, dengan tujuan membuat emas. Manusia modern berhasil mencapai cita-cita itu dengan mengekstrak emas dari air laut dan mengubah timbel atau merkurium menjadi emas dalam mempercepat partikel. Namun emas yang murah tetaplah emas alamiah yang harus ditambang.

Emas telah lama dianggap sebagai logam yang paling berharga, dan nilainya telah digunakan sebagai standart untuk banyak mata uang dalam sejarah. Emas telah digunakan sebagai simbol kemurnian, nilai tinggi, kerajaan, dan lebih-lebih lagi peranan yang mengaitkan sifat-sifat tersebut.

Tujuan utama ahli alkimia adalah untuk menghasilkan emas dari bahan yang lain, seperti karbon – kemungkinan melalui interaksi dengan sejenis bahan dongeng yang disebut batu bertuah. Meskipun usaha mereka tidak pernah mendapat hasil, namun ahli alkimia telah menaikkan keminatan terhadap bidang melibatkan unsur, yang menjadi asas kepada bidang kimia masa kini.

(8)

Tabel 1. Sifat Fisik dan Sifat Kimia Logam Mata Uang

Tembaga (Cu)

Perak (Ag) Emas (Au)

Nomor atom 29 47 79

Massa atom (sma) 63,546 107,868 196,9665

Titik lebur (K) 1356,6 1235,08 1337,58

Titik didih (K) 2840 2436 3130

Massa jenis (gram/

Jari-jari atom (Å) 1,28 1,44 1,46

Potensial

Bentuk Kristal kubus terjejal. kubus terjejal.

kubus terjejal.

A) Sifat fisis

1. Logam mudah dibentuk kebentuk yang baru

(9)

2. Daya hantar listrik dan panas yang baik dan mempunyai kilap

Hal ini diakibatkan dari cepat tersedianya elektron dan orbital untuk membentuk ikatan logam.

Daya hantar listrik tidak bergantung pada banyaknya elektron yang terlibat dalam ikatan. Percobaan menyatakan bahwa sekitar 1 elektron per atom sudah dapat membawa arus. Namun daya hantar bergantung pada pengemasan atom dalam Kristal logam.

3. Titik lebur, titik didih, dan massa jenis tinggi Hal ini disebabkan:

 Massa jenisnya tinggi, menunjukkan tingkat kepadatan antara atom-atom logam sangat tinggi;

 Jari-jari atom unsur relatif pendek, memungkinkan ikatan antara atom logam sangat kuat yang dikenal dengan ikatan logam. Ikatan kovalen antar logam semakin kuat bersamaan dengan semakin banyaknya elektron tak berpasangan yang digunakan untuk membentuk ikatan.

4. Memiliki warna

Hal ini disebabkan peralihan elektron yang terjadi pada pengisian subkulit d, sehingga menyebabkan terjadinya warna pada senyawa logam mata uang.

(10)

tinggi, dengan cara menyerap energi tampak. Besarnya energi yang diserap tergantung pada jenis atom pusat dan anionnya. Apabila semua energi cahaya tampak diserap maka senyawa tersebut berwarna hitam, bila senyawa tersebut tidak menyerap cahaya. Karena orbital d sudah penuh atau kosong elektron maka senyawa atau ionnya tidak berwarna (putih).

Warna logam terbentuk berdasarkan transisi elektron diantara ikatan dan energinya. Sebagian besar unsur logam berwarna putih metalik. Namun, emas tidak berwarna putih metalik yakni berwarna golden yellow. Warna putih metalik disebabkan karena semua warna sinar yang datang dari berbagai panjang gelombang dipantulkan secara sempurna oleh permukaan logam. Sedangkan untuk emas hanya warna merah dan kuning yang dipantulkan oleh warna lainnya diserap, yang mengakibatkan warna yang terlihat oleh mata adalah perpaduan antara warna keduanya yaitu golden yellow.

5. Jari-jari Atom semakin bertambah

Dari atas ke bawah dalam satu golongan, jari-jari atom bertambah dengan bertambahnya nomor atom. Karena ukuran orbital bertambah dengan meningkatnya bilangan kuantum n.

6. Elektronegativitas

Elektonegativitas adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan daya tarik-menarik atom pada elektron dalam suatu ikatan.

(11)

7. Mempunyai bentuk kristal kubus terjejal.

Unsur-unsur logam mata uang mempunyai bentuk kristal, yaitu kubus terjejal. Dalam kristal kubus terjejal ( ccp=cubic closest packed) satu atom bersentuhan dengan empat atom pada lapisan atas dan empat atom pada lapisan bawah. Akibatnya, bilangan koordinasi menjadi dua belas, yaitu empat pada lapisannya, ditambah empat dari lapisan atas dan empat lapisan dibawahnya.

Bilangan koordinasi kristal adalah bilangan yang menunjukkan jumlah atom yang bersinggungan dengan sebuah atom tertentu.

8. Mempunyai potensial reduksi standar (E˚) positif

Hal ini berarti logam ini lebih cenderung tereduksi dibandingkan teroksidasi.

Logam mata uang memiliki potensial reduksi standar positif yan berarti lebih besar dari hydrogen. Akibatnya logam ini tidak bereaksi dengan asam yang bukan oksidator, seperti HCl dan H2SO4 encer.

9. Energi Ionisasi

(12)

dari ion bermuatan positif. Oleh karena itu, untuk unsur yang sama, energi ionisasi selalu bertambah tiap pelepasan elektron.

B) Sifat kimia

1. Bersifat Paramagnetik

Hal ini disebabkan unsur-unsur logam mata uang memiliki orbital s yang belum terisi penuh, sehingga atom, unsur bebas maupun senyawanya dapat memiliki elektron tidak berpasangan.

2. Aktifitas Katalitik

Hal ini diakibatkan dari adnya orbital d pada logam mata uang. Kemampuan logam mata uang menyerap senyawa berbentuk gas menyebabkan logam mata uang menjadi katalis heterogen yang baik.

3. Tahan terhadap Korosi

Hal ini disebabkan karena ketika logam mata uang bereaksi dengan udara akan terbentuk lapisan oksida sehingga bagian dalamnya terlindungi.

4. Dapat membentuk ion atau senyawa kompleks

Hal ini disebabkan karena kemampuan unsur-unsur logam mata uang menggunakan electron d pada ikatan kimia. Contoh

[Ag(NH3)2]+

[Cu(H20)4]2+

K3Au(OH)6

A. Logam Tembaga (Cu) Sifat Fisika:

(13)

Konfigurasi elektron [Ar] 3d10 4s1

Elektronegativitas 1,9

Jari-jari metalik/pm (koordinasi 12)

128

Jari-jari ionik/pm 73 (+2); 77 (+1)

Energi ionisasi pertama/kJ.mol-1

745

Titik leleh/°C 1083

Titik didih/°C 2570

Densitas (20°C)/g.cm-3 8,95

1. Tembaga merupakan logam yang berwarna kuning seperti emas kuning seperti pada gambar dan keras bila tidak murni.

2. Mudah ditempa (liat) dan bersifat mulur sehingga mudah dibentuk menjadi pipa, lembaran tipis dan kawat.

3. Konduktor panas dan listrik yang baik, kedua setelah perak. 4. Kuat dan ulet

5. Tahan korosi

6. Logam yang kurang aktif

Sifat Kimia:

1. Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap korosi. Pada udara yang lembab permukaan tembaga ditutupi oleh suatu lapisan yang berwarna hijau yang menarik dari tembaga karbonat basa, Cu(OH)2CO3.

2. Pada kondisi yang istimewa yakni pada suhu sekitar 300 °C tembaga dapat bereaksi dengan oksigen membentuk CuO yang berwarna hitam. Sedangkan pada suhu yang lebih tinggi, sekitar 1000 ºC, akan terbentuk tembaga(I) oksida (Cu2O) yang berwarna

merah.

(14)

4. Tembaga panas dapat bereaksi dengan uap belerang dan halogen. Bereaksi dengan belerang membentuk tembaga(I) sulfida dan tembaga(II) sulfida dan untuk reaksi dengan halogen membentuk tembaga(I) klorida, khusus klor yang menghasilkan tembaga(II) klorida.

B. Logam Perak (Ag) SifatUmum :

1. Perak murni berwarna putih dan sangat mengilap

2. Penghantar listrik yang sangat baik (Daya hantar listrik perak jauh lebih baik dibandingkan tembaga karena hambatan jenis perak jauh lebih kecil dibandingkan tembaga. Akan tetapi, tembaga lebih banyak digunakan sebab perak lebih mahal daripada tembaga).

3. Tahan korosi, dan mudah ditempa.

4. Logam yang tidak reaktif dan tidak teroksidasi oleh oksigen di udara.

C. Logam Emas (Au)

Berikut beberapa sifat emas:

1. Merupakan unsur yang yang mempunyai daya hantar listrik dan panas yang baik.

2. Warna kuning yang sangat menarik, sangat liat, mudah ditempa menjadi lembaran yang sangat tipis dan dapat ditarik menjadi kawat dengan diameter yang sangat kecil.

3. Memiliki sifat yang sangat tidak reaktif secara kimia. Karena sifat yang tidak reaktif dan memiliki warna yang menarik, emas banyak dimanfaatkan untuk pembuatan perhiasan, pembuatan gigi palsu dan pembuatan reaktor industri kimia yang tahan korosi misalnya pada industri rayon digunakan logam paduan 70% emas dan 30% paladium.

(15)

dan hidrogen pada suhu kamar tidak bereaksi dengan emas, tetapi pada suhu tinggi sekitar 150 ºC emas dapat bereaksi dengan brom dan uap air.

Air raja adalah pelarut yang baik untuk emas. Air raja merupakan campuran antara asam nitrat pekat dan asam klorida pekat dengan perbandingan volume 1:3. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

Au(s) + 3HNO3(aq) + 4HCl(aq) ―→ HAuCl(aq) + 3NO2(g) + 3H2O(l)

Dalam keadaan tanpa oksigen natrium sianida dapat bereaksi secara perlahan dengan emas. Tetapi reaksi akan berlangsung cepat dengan adanya oksigen, berikut reaksinya:

Au(s) + 8NaCN(aq) + O2(g) + H2O(l) ―→ 4NaAu(CN)2(aq) + 4NaOH(aq)

Emas (I) Oksida, Au2O adalah salah satu senyawa yang stabil dengan

tingkat oksidasi +1. Seperti halnya tembaga, tingkat oksidasi +1 ini hanya stabil dalam senyawa padatan, karena semua larutan garam emas (I) mengalami disproporsionasi menadi logam emas dan ion emas (III) menurut persamaan :

3 Au+(aq)―→ 2 Au(s) +Au3+(aq)

Salah satu senyawa emas yang paling umum dikenal yaitu emas (III) klorida, AuCl3, dapat dibuat langsung denga mereaksikan kedua unsur bersama

menurut persamaan :

2 Au(s) + 3 Cl2(g) ―→ 2 AuCl3 (S)

Senyawa ini dapat larut dalam asam hidroklorida pekat menghasilkan ion tetrakloroaurat(III), [AuCl4]-, suatu ion yang merupakan salah satu kompenen dalam

“emas cair” yaitu suaru campuran spesies emas dalam larutan yang akan mengendapkan suatu film logam emas bila dipanaskan.

II.3 Reaksi-Reaksi Logam Mata Uang A. Logam Tembaga (Cu)

(16)

menyerang logam tembaga dan membebaskan gas hidrogen. Hal ini disebabkan

Asam sulfat pekat pun dapat menyerang tembaga, seperti reaksi berikut Cu(s) + H2SO4(l)  CuSO4(aq) + 2 H2O (l) + SO2 (g)

2. Asam nitrat encer dan pekat dapat menyerang tembaga, sesuai reaksi: Cu (s) + HNO3 (encer)  3 Cu(NO3)2 (aq) + 4 H2O (l) + 2 NO (g)

Cu (s) +4 HNO3 (pekat)  Cu(NO3)2 (aq) + 2 H2O (l) + 2 NO2(g)

Persenyawaan Tembaga

Tembaga di alam memiliki tingkat oksidasi +1 dan +2. Tembaga dengan bilangan oksidasi +2 merupakan tembaga yang sering ditemukan sedangkan tembaga dengan bilangan oksidasi +1 jarang ditemukan, karena senyawaan tembaga ini hanya stabil jika dalam bentuk senyawa kompleks. Selain dua keadaan oksidasi tersebut dikenal pula tembaga dengan bilangan oksidasi +3 tetapi jarang digunakan, misalnya K3CuF6. Beberapa senyawaan yang dibentuk oleh tembaga

seperti yang tertera pada Tabel.

tembaga(II) sulfat pentahidrat atau vitriol biru

1. Udara yang mengandung H2S

4Ag +2H2S + O2 → 2H2O + 2Ag2S

(17)

2Ag + Cl2 → 2AgCl (dalam keadaan panas)

2Ag + Br2 → 2AgBr (dalam keadaan panas)

Ag(s) + I2(g) → AgI2

Ag(s) + F2 (g) → AgF2(s) [coklat]

3. Bereaksi dengan belerang 2Ag + S → Ag2S

4. Bereaksi dengan beberapa asam 2Ag + H2SO4 (p) → Ag2SO4 + SO2 + 2H2O

3Ag + 4HNO3 (e) → 3AgNO3 + 2H2O + 2NO

Ag + 2HNO3 (p) → AgNO3 + H2O + NO2

2Ag + 2HCl → 2AgCl + H2 + 171 Kkal

5. Bereaksi dengan Alkali Sianida

4Ag + 8NaCN + 2H2O + O2 → 4Na [Ag(CN)2] + 4NaOH

6. Bereaksi dengan Udara

Logam Perak stabil di udara bersih dalam kondisi normal. 4Ag(s) + O2(g) → 2Ag2O(s)

C. Logam Emas (Au)

(18)

garam emas (I) mengalami disproporsionasi menjadi logam emas dan ion emas (III) menurut persamaan reaksi:

3Au+(aq) → 2Au(s) + Au

3+(aq)

1. Reaksi emas dengan udara

Logam emas stabil di udara di bawah kondisi normal. Namun emas terurai dalam larutan sianida dalam tekanan udara.

4Au(s) + O2(g) → 2Au2O(s)

2. Reaksi emas dengan air Emas tidak bereaksi dengan air.

3. Reaksi emas dengan halogen

Logam emas bereaksi dengan klorin, Cl2, atau bromin, Br2,

untuk membentuk trihalida emas (III) klorida, AuCl3, atau emas

(III) bromida, AuBr3.

2Au(s) + 3Cl2(g) → 2AuCl3(s)

2Au(s) + 3Br2(g) → 2AuBr3(s)

AuCl3 dapat larut dalam asam hidroksida pekat menghasilkan

ion tetrakloroaurat (III), [AuCl4]-, suatu ion yang merupakan

salah satu komponen dalam “emas cair”, yaitu suatu campuran spesies emas dalam larutan yang akan mengendapkan suatu flm logam emas jika dipanaskan.

Di lain pihak, logam emas bereaksi dengan iodin, I2, untuk

membentuk monohalida, emas (I) iodida, AuI. 2Au(s) + I2(g) → 2AuI(s)

4. Reaksi emas dengan asam

Logam emas terurai dalam akua regia, campuran asam klorida, HCl, dan asam nitrat pekat, HNO3, dengan perbandingan 3:1.

(19)

Logam emas larut dalam aqua regia (campuran asam klorida, HCl dan asam nitrat pekat, HNO3, dalam rasio 3:1). Namun

tidak larut dalam larutan HNO3.

Au(s) + 6H+(aq) + 3NO3-(aq) → AuCl4-(aq) + 3NO2(g) + 3H2O

5. Reaksi emas dengan basa

Emas tidak bereaksi dengan larutan basa.

II.4 Pembuatan/Ekstraksi Logam Mata Uang A. Logam Tembaga (Cu)

Bijih tembaga dapat berupa karbonat, oksida dan sulfida. Untuk memperoleh tembaga dari bijih yang berupa oksida dan karbonat lebih mudah dibanding bijih yang berupa sulfida. Hal ini disebabkan tembaga terletak dibagian bawah deret volta sehingga mudah diasingkan dari bijihnya. Bijih berupa oksida dan karbonat direduksi menggunakan kokas untuk memperoleh tembaga, sedangkan bijih tembaga sulfida, biasanya kalkopirit (CuFeS2), terdiri dari beberapa tahap untuk memperoleh tembaga, yakni:

a. Pengapungan (flotasi)

Proses pengapungan atau flotasi di awali dengan pengecilan ukuran bijih kemudian digiling sampai terbentuk butiran halus. Bijih yang telah dihaluskan dimasukkan ke dalam campuran air dan suatu minyak tertentu. Kemudian udara ditiupkan ke dalam campuran untuk menghasilkan gelembung-gelembung udara. Bagian bijih yang mengandung logam yang tidak berikatan dengan air akan berikatan dengan minyak dan menempel pada gelembung-gelembung udara yang kemudian mengapung ke permukaan. Selanjutnya gelembung-gelembung udara yang membawa partikel-partikel logam dan mengapung ini dipisahkan kemudian dipekatkan.

b. Pemanggangan

Bijih pekat hasil pengapungan selanjutnya dipanggang dalam udara terbatas pada suhu dibawah titik lelehnya guna menghilangkan air yang mungkin masih ada pada saat pemekatan dan belerang yang hilang sebagai belerang dioksida.

2 Cu2FeS(s) + 4 O2  2 Cu2S(s) + 2 FeO(s) + 3 SO2(s). Campuran yang diperoleh dari proses

pemanggangan ini disebut calcine, yang mengandung Cu2S, FeO dan mungkin masih

(20)

menjadi suatu sanga atau slag besi(II) silikat yang kemudian dapat dipisahkan. Reaksinya sebagai berikut:

FeO(s) + SiO2  FeSiO3

Tembaga(I) sulfida yang diperoleh pada tahap ini disebut matte dan kemungkinan masih mengandung sedikit besi(II) sulfida

c. Reduksi

Cu2S atau matte yang yang diperoleh kemudian direduksi dengan cara dipanaskan

dengan udara terkontrol, sesuai reaksi 2 Cu2S(s) + 3 O2(g)  2 Cu2O(s) + 2 SO2(g)

Cu2S(s) + 2 Cu2O(s)  6 Cu(s) + SO2(g)

Tembaga yang diperoleh pada tahap ini disebut blister atau tembaga lepuhan sebab mengandung rongga-rongga yang berisi udara.

d. Elektrolisis

Blister atau tembaga lepuhan masih mengandung misalnya Ag, Au, dan Pt kemudian dimurnikan dengan cara elektrolisis. Pada elektrolisis tembaga kotor (tidak murni) dipasang sebagai anoda dan katoda digunakan tembaga murni, dengan elektrolit larutan tembaga(II) sulfat (CuSO4). Selama proses elektrolisis berlangsung tembaga di anoda teroksidasi menjadi Cu2+ kemudian direduksi di katoda menjadi logam Cu.

Katoda : Cu2+

(aq) + 2 e  Cu(s)

Anoda : Cu(s)  Cu2+(aq) + 2 e

Pada proses ini anoda semakin berkurang dan katoda (tembaga murni) makin bertambah banyak, sedangkan pengotor-pengotor yang berupa Ag, Au, dan Pt mengendap sebagai lumpur.

B. Logam Perak (Ag)

Perak diekstraksi dari argentit-bijih (Ag2S). Proses ekstraksi

(21)

Larutan natrium sianida Argento direaksikan dengan bijih seng dan menghasilkan cyanozicate natrium tetra dan endapan perak. Ini diendapkan perak disebut perak spons.

Perak spons ini bereaksi dengan nitrat kalium untuk menghasilkan perak murni. Kemudian perak yang diperoleh dimurnikan dengan proses elektrolisis.

M

etalurgi

Karena sebagian besar perak diproduksi di negara ini adalah produk sampingan dari pemurnian tembaga memimpin abnd, pengobatan logam ini yang terakhir untuk pemulihan dari pemurnian perak adalah kepentingan utama. Dalam pemurnian elektrolit tembaga, perak menemukan jalan ke dalam lumpur atau lumpur anoda bersama dengan emas, platinum, bismut arsenik, dan. Lumpur ini, setelah pengobatan dengan asam sulfat encer telah menghilangkan sebagian besar logam dasar, dikeringkan dan dicampur dengan natrium karbonat, natrium nitrat, dan silika. Campuran yang sangat dipanaskan, untuk mengoksidasi dan fuks

pergi ke sisa-sisa, bersama

dengan emas atau platinum awalnya hadir. Perak pulih dari dipimpin oleh proses Parkes, yang tergantung pada kelarutan lebih besar dari perak di seng. Seperti dalam kasus gemetar sistem dua lapisan CCl4 dan H2O dengan yodium kecil, di mana sebagian besar yodium mendistribusikan ke dalam lapisan CCl4, perak berkonsentrasi dalam lapisan seng cair dari memimpin meleleh. Dalam industri sekitar 1 persen dari seng ditambahkan untuk timah cair dan campuran diaduk secara menyeluruh. Seng dengan sebagian besar perak, konten dalam memimpin.

(22)

Amalgamasi adalah proses penyelaputan partikel emas oleh air raksa dan membentuk amalgam (Au – Hg). Amalgam masih merupakan proses ekstraksi emas yang paling sederhana dan murah, akan tetapi proses efektif untuk bijih emas yang berkadar tinggi dan mempunyai ukuran butir kasar (> 74 mikron) dan dalam membentuk emas murni yang bebas (free native gold).

Proses amalgamasi merupakan proses kimia fsika, apabila amalgamnya dipanaskan, maka akan terurai menjadi elemen-elemen yaitu air raksa dan bullion emas. Amalgam dapat terurai dengan pemanasan di dalam sebuah retort, air raksanya akan menguap dan dapat diperoleh kembali dari kondensasi uap air raksa tersebut. Sementara Au-Ag tetap tertinggal di dalam retort sebagai logam.

2. Sianidasi

Proses Sianidasi terdiri dari dua tahap penting, yaitu proses pelarutan dan proses pemisahan emas dari larutannya. Pelarut yang biasa digunakan dalam proses sianidasi adalah NaCN, KCN, Ca(CN)2, atau campuran ketiganya. Pelarut yang

paling sering digunakan adalah NaCN, karena mampu melarutkan emas lebih baik dari pelarut lainnya. Secara umum reaksi pelarutan Au dan Ag adalah sebagai berikut:

4Au + 8CN- + O

2 + 2 H2O  4Au(CN)2- + 4OH

-Pada tahap kedua yakni pemisahan logam emas dari larutannya dilakukan dengan pengendapan dengan menggunakan serbuk Zn (Zinc precipitation). Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

2Zn + 2NaAu(CN)2 + 4NaCN + 2H2O  2Au + 2NaOH +

2Na2Zn(CN)4 + H2

(23)

Serbuk Zn yang ditambahkan kedalam larutan akan mengendapkan logam emas dan perak. Prinsip pengendapan ini mendasarkan deret Clenel, yang disusun berdasarkan perbedaan urutan aktivitas elektro kimia dari logam-logam dalam larutan sianida, yaitu Mg, Al, Zn, Cu, Au, Ag, Hg, Pb, Fe, Pt. setiap logam yang berada disebelah kiri dari ikatan kompleks sianidanya dapat mengendapkan logam yang digantikannya. Jadi sebenarnya tidak hanya Zn yang dapat mendesak Au dan Ag, tetapi Cu maupun Al dapat juga dipakai, tetapi karena harganya lebih mahal maka lebih baik menggunakan Zn. Proses pengambilan emas-perak dari larutan kaya dengan menggunakan serbuk Zn ini disebut “Proses Merill Crowe”.

3. Metalurgi

Placer pertambangan didasarkan pada berat jenis tinggi dari emas. Biasanya emas terjadi sebagai partikel kecil dicampur dengan pasir dan kerikil. Pasir dicuci di wajan atau palung panjang, yang disebut pintu air, dan karena partikel-partikel emas lebih berat daripada pasir, mereka mengendap di bawah dan dipertahankan belakang cleat atau jeram, sementara partikel yang lebih ringan yang dibersihkan.

Bijih emas mendapatkan dari hard-rock deposito vena dihancurkan ke kondisi tepung, dan suspensi air dari bijih dilewatkan di atas pelat tembaga ditutupi dengan lapisan air raksa. Merkurius amalgamates dengan emas, dan pada interval pelat tembaga yang tergores. Para amalgam (Hg-Au) dipanaskan dan merkuri disuling dari emas, yang tetap sebagai residu. Merkuri pulih digunakan lebih dan lebih lagi. Tailing dari pengobatan ini tercuci dengan larutan sianida, yang menghilangkan lebih dari emas.

(24)

natrium sianida, setelah menjadi tanah pertama massa, berpori granular. Seperti perak, emas cukup larut dalam larutan NaCN atau KCN dalam prensence udara.

4Au + 8CN- + O

2 + 2H2O  4Au(CN)2- + 4OH

-Emas dapat pulih dari solusi sianida dengan menambahkan debu seng atau solusi yang memungkinkan untuk mengalir lebih serutan seng; seng menggantikan dan endapan emas. Pemulihan emas dan perak sebagai oleh-produk dari peleburan tembaga dan bijih timah telah dibahas. Paduan emas dan perak dapat diobati dengan asam nitrat dan perak terlarut dari emas, asalkan isi dari emas dalam paduan ini tidak lebih besar dari 25 persen. Paduan kadar emas yang lebih besar adalah tidak larut persen, paduan dapat disempurnakan dengan elektrolisis. Emas murni dibuat anoda dalam sel, dengan klorida emas dan asam klorida sebagai elektrolit dan selembar emas murni sebagai katoda. Bagian dari arus menyebabkan emas untuk masuk ke dalam solusi pada anoda, dan emas murni diendapkan pada katoda

II.5 Kegunaan Logam Mata Uang A. Logam Tembaga (Cu) D. Kegunaan Unsur

- Sebagai bahan untuk kabel listrik dan kumparan dinamo.

(25)

- Mata uang dan perkakas-perkakas yang terbuat dari emas dan perak selalu mengandung tembaga untuk menambah kekuatan dan kekerasannya.

- Sebagai bahan penahan untuk bangunan dan beberapa bagian dari kapal.

- Serbuk tembaga digunakan sebagai katalisator untuk mengoksidasi metanol menjadi metanal

B. Logam Perak (Ag)

1) Silver sebagai perak yang digunakan untuk perhiasan, perak, kontak listrik dan sejenisnya.

2) Perak adalah yang paling penting dalam fotograf (dimana sekitar 30% dari konsumsi Industri AS masuk ke dalam aplikasi ini).

3) Pembuatan mata uang logam. Hal ini disebabkan logam perak ini kurang reaktif sehingga tidak berubah dalam waktu lama. 4) Perak digunakan dalam pembuatan paduan solder dan mematri

dan kontak listrik

5) Kapasitas tinggi perak-seng dan baterai perak-kadmium

6) Seperti cat digunakan untuk membuat sirkuit cetak dan aplikasi elektronik lainnya

7) Perak dapat disimpan pada kaca atau logam dengan pengendapan kimia, elektrodeposisi, atau dengan penguapan untuk membuat cermin

(26)

1) Perak iodida digunakan untuk pembenihan awan untuk menghasilkan hujan

2) Perak klorida digunakan sebagai semen untuk gelas

3) Perak nitrat (senyawa perak paling penting) digunakan secara luas dalam fotograf. Hal ini digunakan juga untuk mirror silvering, untuk perak-plating, di tinta tak terhapuskan

4) Perak sulfda digunakan untuk inlaying dalam pekerjaan logam dan pemutus sirkuit diri-ulang.

5) Air Perak dapat digunakan untuk membunuh bakteri, pathogen dan virus. Penelitian membuktikan bahwa ukuran perak yang nano dapat menyusup kedalam bakteri, pathogen, dan virus dan menghancurkannya melalui saluran nafas dari dalam.

6) Pada bidang kedokteran juga dapat digunakan sebagai pelapis pisau bedah.

7) Perak memiliki daya hantar listrik dan panas yang baik daripada tembaga. Tetapi karena jumlahnya sedikit dan mahal sehingga tidak dipakai sebagai kabel listrik tetapi banyak digunakan sebagai perhiasan.

C. Logam Emas (Au)

1) Pembuatan mata uang logam. Hal ini disebabkan logam emas ini kurang reaktif sehingga tidak berubah dalam waktu lama. 2) Perhiasan : Emas hijau umumnya digunakan untuk perhiasan.

Emas hijau merupakan paduan emas, perak dan tembaga, dan dinilai 14-18 karat.

3) Serpihan emas digunakan untuk lapisan radiasi-control untuk pesawat ruang angkasa

4) Pada tabung elektronik, sebagai grid kawat berlapis emas, untuk memberikan konduktivitas yang tinggi dan emisi sekunder menekan

(27)

6) Emas digunakan sebagai bahan plating, dimana natrium sianida emas [NaAu(CN)2] adalah digunakan sebagai solusi plating

emas. Plating memiliki ketahanan kimia yang baik dan sifat listrik, namun pelapisan kekurangan ketahanan aus, dalam hal ini emas-indium plat digunakan.

Kegunaan lain:

1) Emas memainkan beberapa peranan penting dalam pembuatan komputer, alat komunikasi, kapal angkasa, mesin pesawat jet, kapal terbang, dan hasil pengeluaran yang lain.

2) Daya tahan terhadap pengoksidaan, emas digunakan secara berleluasa dalam pembuatan lapisan nipis elektroplat pada permukaan penyambung elektrik untuk memastikan penyambungan yang baik.

3) Seperti perak, emas dapat membentuk amalgam keras bersama raksa, dan ini kadang kala digunakan sebagai bahan pengisi gigi.

4) Emas koloid (nanopartikel emas) ialah larutan berwarna berkecepatan tinggi yang kini sedang dikaji di dalam makmal-makmal untuk kegunaan perubatan dan biologi (kaji hayat). Ia juga merupakan bentuk yang sering digunakan dalam pengecatan emas pada seramik sebelum seramik dibakar.

5) Asam kloraurik digunakan dalam fotograf untuk memberi toning kepada gambar perak.

6) Dinatrium aurothiomalate digunakan dalam pengobatan artritis rheumatoid (diberikan secara suntikan intra-otot).

7) Isotop emas Au-198, (Waktu paro: 2,7 hari) digunakan dalam pengobatan kanker dan pengobatan penyakit lain.

8) Emas digunakan sebagai bahan pelapisan untuk membolehkan bahan biologi diperhatikan di bawah skan mikroskop elektron. 9) Banyak pertandingan dan penganugerahan, seperti Olimpiade

(28)

Paduan Emas juga memiliki sejumlah aplikasi seperti:

1) Emas-gallium dan antimony emas digunakan dalam industri elektronik (terutama sebagai kawat)

2) Emas digunakan untuk aplikasi gigi dan secara benar disebut gigi emas, dimana emas paduan dengan perak, platina dan paladium kesempatan. Kadang-kadang paduan dengan iridium untuk pengerasan.

(29)

BAB III PENUTUP III.1 Kesimpulan

1. Unsur-unsur logam mata uang adalah unsur-unsur yang terletak pada golongan IB.

2. Unsur golongan IB (yaitu tembaga, perak dan emas) disebut logam mata uang karena dipakai sejak lama sebagai uang dalam bentuk lempengan (koin). Hal ini disebabkan karena logam ini tidak reaktif, sehingga tidak berubah dalam waktu lama.

3. Sifat-sifat umum dari logam mata uang yaitu :

Daya hantar listrik dan panas yang baik, mudah dibentuk dan mempunyai kilap.

Titik lebur, titik didih, dan massa jenis tinggi Memiliki warna

Jari-jari Atom Cu ke Au semakin bertambah Mempunyai bentuk kristal kubus terjejal.

Mempunyai potensial reduksi standar (E˚) positif Dapat membentuk ion atau senyawa kompleks

4. Ekstraksi Logam mata uang dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti Amalgamasi, Sianidasi, elektrolisis maupun ekstraksi dari bijih-bijihnya.

5. Kebanyakan unsur logam mata uang dapat bereaksi dengan udara, halogen dan asam.

6. Logam mata uang memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari seperti emas hijau umumnya digunakan untuk perhiasan, perak disimpan penguapan untuk membuat cermin, serta tembaga digunakan untuk membuat alat-alat listrik dan salah satunya adalah kabel.Sebab tembaga merupakan logam yang berdaya hantar listrik tinggi.

(30)

Dalam pembahasan makalah mengenai logam mata uang yang terdiri atas : Tembaga (Cu), Perak (Ag) dan Emas (Au) ini kami menyadari masih terdapat kekurangan, sehingga kami menyarankan kepada pembaca untuk mencari referensi lain sehingga pengetahuan yang miliki semakin bertambah.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Tembaga-Tembaga atau Cuprum dalam Tabel. http://bilangapax.blogspot.com/2011/01/tembaga-tembaga-atau-cuprum-dalam-tabel.html. Diakses pada tanggal 20 April 2015

Basuki, Bagus. 2008. Kimia Anorganik Unsur Au. http://bagus-rahmat.blogspot.com/2008/06/kimia-anorganik-unsur-au.html Diakses pada 20 April 2015 pukul 17.00 WIB

Brady, James. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur Jilid Satu. Jakarta: Binarupa Aksara.

Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid 1 dan 2. Jakarta: Erlangga.

Cotton, W dan Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : Universitas Indonesia.

Huda, Tiyas. 2013. Makalah Tembaga, Emas, Perak.

http://tiyasdlshuda.blogspot.com/2013/05/makalah-tembaga-perak-dan-emas.html. Diakses pada 20 April 2015 pukul 17.00 WIB.

Kuswati, Tine Maria, dkk. 1999. Sains Kimia 3B. Jakarta: Bumi Aksara.

Petrucci, R.H, Suminar. 1992. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat Jilid 1,2 dan 3. Jakarta: Erlangga.

Siheka, Purwaning. 2012. Tembaga.

(31)

Sita, Theresa. V. 2014. Makalah Emas Kimia Anorganik. https://www.academia.edu/9759744/Makalah_Emas_-_Kimia_Anorganik. Diakses pada 20 April 2015 pukul 19.30 WIB

Sylvana. 2011. Tembaga. http://sylvanachemistry.blogspot.com/2011/08/tembaga.html. Diakses pada tanggal 20 April 2015

Syukri. 1999. Kimia Dasar Jilid 2 dan 3. Bandung: ITB.

Gambar

Tabel 1. Sifat Fisik dan Sifat Kimia Logam Mata Uang
gambar dan keras bila tidak murni.

Referensi

Dokumen terkait

24 Flat Money adalah uang yang tidak dapat ditukarkan dan tidak disandarkan kepada emas dan perak, maka uang tersebut mengambil hukum dua jenis uang yang berbeda sehingga dalam

Sedangkan Departemen Pendidikan dan kebudayaan dalam kamus besar bahasa Indonesia menyebutkan bahwa uang adalah kertas, emas, perak atau logam lain yang dicetak dengan bentuk

Dan sesuai dengan hemat penulis, melihat dari proses penetapan harga yang terjadi dalam proses penukaran mata uang logam di pasar Simo Surabaya, penukaran tersebut dipandang

PENERAPAN TEMPLATE MATCHING DALAM MENGENALI NILAI MATA UANG LOGAM MENGGUNAKAN METODE SUM OF SQUARED Tugas Akhir W D K U © Oleh EDUARD ORLANDO WIBOWO 71120016 PROGRAM STUDI TEKNIK

terkejut lagi ketika beberapa bulan setelah kejadian tersebut ada beberapa orang yang datang ke pasar simo untuk menawarkan penukaran uang logam tersebut dengan harga seratus

Mata uang yang terbuat dari emas dan perak pada umumnya termasuk full bodied money, atau uang penuh. Full bodied money itu adalah mata uang yang nilai materinya sama dengan

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,