BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Setiap komponen pada pesawat memiliki fungsinya masing – masing. Contohnya pada landing gear, landing gear merupakan komponen yang dibuat dengan struktur paling kuat diantara yang lainnya dikarenakan landing gear akan menopang pesawat saat landing maupun take off.
Komponen – komponen dari pesawat terbang merupakan bagian kritikal dan sangat membutuhkan ketahanan kerja yang baik untuk menjaga keamanan (safety) dari pesawat terbang atau media transportasi udara yang lain. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu proses perawatan yang teliti secara periodik dengan inspeksi atau pengujian tidak merusak (non-destructive testing) terhadap berbagai macam komponen dari pesawat terbang tersebut.
1.2 Tujuan
Mengetahui bagaimana cara assembly dan disassembly dari main wheel landing gear Mengetahui cara melakukan perawatan yang baik dan benar pada main wheel landing gear Memeriksa kondisi dari setiap part yang ada pada main wheel landing gear
1.3 Batasan Masalah
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Landing GearAircraft Landing Gear pada suatu pesawat umumnya digolongkan menjadi dua bagian yaitu ; Landing Gear bagian depan (Nose Landing Gear) dan Landing Gearbagian belakang (Main Landing Gear). Jenis atau tipe dari landing gear itu sendiri tergantung terhadap desain dari pesawat itu sendiri dan penggunaannya. Untuk pesawat grand commander yang merupakan obyek pada penelitian kali ini, Nose Landing Gear berjumlah satu buah, dan Main Landing Gear berjumlah dua buah (pada sayap kiri berjumlah satu buah, dan pada sayap kanan berjumlah satu buah).
Landing Gear sendiri berfungsi untuk menopang keseluruhan berat pesawat ketika berada di darat, mulai dari kondisi pendaratan pesawat (landing condition), mobilisasi di daratan (ground operation), hingga kondisi tinggal landas (take-off condition). Landing gear dipasang pada bagian utama struktur dari pesawat. Tanpa memperhatikan jenis dari landing gear yang digunakan, perlengkapan peredam getaran, brakes, mekanisme retract, dan struktural member merupakan bagian penting dari landing gear system sebuah pesawat.
2.2 Fix dan Retractable Landing Gear
Banyak pesawat kecil, menggunakan jenis Fix Landing gear karena sehubungan dengan kecepatan bertambah maka parasite drag pun ikut bertambah. Dengan menggunakan mekanisme retract yang digunakan untuk mengurangi parasite drag ini akan semakin menambah berat dari pesawat. Pada pesawat dengan kecepatan rendah penggunaan mekanisme retract ini tidak dibarengi dengan menurunnya parasite drag maka alasan itulah mengapa Fix landing gear digunakan pada peawat kecil.
Retractable Gear adalah system yang digunakan untuk menghindari drag khusunya parasite drag pada penerbangan dengan cara menyediakan tempat khusus untuk penyimpanan saat landing gear diretract. Sistem ini beroperasi secara hidrolik dan beberapa beroperasi secara elektrik bahkan manual. Pada sistem ini, tempat penyimpanan landing gear disebut wheel wells, yang mungkin akan mengurangi kapasitas dari cargo dan tempat penyimpanan bahan bakar. Retractable Landing Gear sekarang ini banyak digunakan pada pasawat terbang karena memiliki berbagai keuntungan, yaitu cost efficiency karena mengurangi jumlah bahan bakar yang terbang dibandingkan dengan Fix Landing Gear.
2.3 Aircraft Brakes
Aircraft brake adalah alat yang dapat mengkonversikan energi kinetik dari gerakan menjadi energi panas melalui gesekan yang terjadi antara pad rem dengan disk brake. Biasanya brake digunakan pada saat pesawat sedang beroperasi di ground. Pada kebanyakan pesawat, Main landing gear dilengkapi dengan unit brake. Nose wheel atau tail wheel tidak memiliki brake. Ada beberapa jenis Brake yang digunakan pada pesawat :
Single Disk Brake Dual Disk Brake Multiple Disk Brake Segmented rotor disk brake Carbon Brake
2.4 Aircraft Tire and Tube
Jenis Aircraft tire bisa saja berupa tube-type atau tubeless. Tire menopang berat pesawat ketika sedang berada di ground dan memberikan daya Tarik yang diperlukan untuk melakukan pengereman dan stopping. Tire juga membantu menyerap shock pada saat landing dan melindungi kekasaran saat take-off, rollout, dan juga taxi operation. Ban pesawat harus dirawat dengan baik agar bisa beroperasi sebagaimana mestinya. Karena ban pesawat menerima berbagai tekanan statis dan dinamis dan harus bisa diandalkan dalam berbagai macam kondisi operasi.
Ban pesawat dapat diklasifikasikan berdasarkan :
- Tipe/ jenisnya
- Ply rating (tingkat lapisan)
- Jenis tube-type atau Jenis tubeless - Jenis bias ply tires atau Jenis radials - Dengan mengukur dimensinya
BAB III
METODA PENGAMBILAN DATA
3.1 Alat dan Objek : Alat :
AMM (Aircraft Maintenance Manual) Safety shoes
Wearpack atau Jas lab Kamera
Tools
WD40
Majun
Objek :
Pesawat Grand Commander
3.2 Langkah Kerja
3.2.1 Main Wheel Removal dan Disassembly
No Step Gambar Catatan
2 Dongkrak / jack pesawat Grand
commander sesuai dengan
instruksi yang terdapat dalam Maintenance manual section II
Kondisi pesawat saat melakukan praktikum sudah dijack terlebih dahulu.
3 Lepaskan komponen
dibawah ini sesuai dengan urutan yang tepat
Retaining ring Hub cap Cotter pin Nut Washers
4 Lepaskan komponen berikut dari Brake side of wheel Bearing lock ring Bearing closure ring Felt ring
5 Kurangi tekanan angin dari ban
Ban sudah
terlebih dahulu kekurangan tekanan angin
6 Lepaskan komponen
dibawah ini : Locknuts Washers
Wheel half retaining bolts
8 Bersihkan semua part dengan cairan pembersih dengan federal spesification P-D-680, dengan perhatian lebih terhadap bearing cones dan felt ring
Cairan pembersih yang tersedia hanya WD40
9 Inspeksi semua part dari crack, korosi, dan tanda tanda adanya kerusakan
3.2.2 Brake Removal dan Disassembly
No Step Gambar Catatan
1 Dongkrak / Jack pesawat berdasarkan instruksi yang terdapat pada Maintenance manual
Kondisi pesawat saat melakukan praktikum sudah dijack terlebih dahulu
2 Kempiskan ban dan lepaskan wheel dari landing gear
3 Lepaskan part dibawah ini dari Brake housing
4 Bersihkan semua part dengan cairan pemberish dengan federal spesification P-D-680, dengan perhatian lebih terhadap O-ring grooves
Cairan pembersih yang tersedia hanya WD40
5 Inspeksi semua part dari crack, korosi, dan tanda tanda adanya kerusakan
3.2.3 Brake Reassembly dan Instalasi
No Step Gambar Catatan
2 Kempiskan ban dan lepaskan
wheel dari landing gear Banterlebih dahulusudah
kekurangan tekanan angin
3 Pasang kembali part dibawah ini dari Brake housing
4 Selama pemasangan tak lupa
untuk melumasi komponen Cairan pembersihyang tersedia
hanya WD40
3.2.3 Main Wheel Reassembly dan Instalasi
No Step Chapter/Figure Remarks
1 Lumasi wheel seal dengan grease, posisikan ban pada setengah bagian dari wheel, dan bagian yang lainnya pastikan untuk tidak meghilangkan pelumas pada wheel seal.
Karena alat yang tersedia hanya WD40 maka ini digunakan
sebagai ganti grease
2 Pasang komponen dibawah ini
Wheel half-bolt Washer
Nut
Kencangkan dengan torsi sebesar 18 foot-pounds
4 Pasang wheel pada axle, kencangkan dengan washer dan axle nut dengan torsi sebesar 60 inch-pounds sembari memutar wheel dengan tangan.
5 Berishkan dan lumasi bearing dengan kerosene, lalu pasang bearing pada wheels
6 Pasang Axle nut dengan torsi 30 in lbs
7 Pasang komponen dibawah ini :
Cotter pin Hub cap
BAB IV
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Aircraft Maintenance Manual Grand Commander Section VI : Landing Gear & Brakes FAA Aircraft Maintenance Technician Chapter 13 – Landing Gear