• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERSEDIAAN TERHADAP LABA revisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PERSEDIAAN TERHADAP LABA revisi"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH PERSEDIAAN TERHADAP LABA PERUSAHAAN

EUNIKE M AURIC

UNIVERSITAS ATMAJAYA MAKASSAR Abstract

Perekonomian saat ini telah berkembang dengan pesat, seiring dengan pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin canggih. Sehingga persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Adanya persaingan yang semakin ketat antar perusahaan mendorong setiap perusahaan untuk menetapkan pengendalian terhadap persediaan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persediaan terhadap net profit margin (NPM) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2015. Variabel independen dalam penelitian ini adalah persediaan. Untuk variabel dependen dalam penelitian ini adalah saldo laba. Data diambil dari laporan keuangan setiap perusahaan. Model analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi linear. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial persediaan berpengaruh signifikan terhadap saldo laba, Nilai Adjusted R square menunjukkan bahwa secara bersama-sama persediaan memberikan sumbangan terhadap saldo laba sebesar 78.9% sedangkan sisanya 21.1dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini..

Kata kunci: Persaingan, Persediaan, Laba.

I. Pendahuluan

(2)

karakteristik umum: (1) dimiliki oleh perusahaan, dan (2) memiliki bentuk siap dijual. Hanya satu klasifikasi persediaan, yaitu persediaan barang dagang yang dibutuhkan untuk

menggambarkan beberapa produk yang berbeda dalam persediaan (Weygandt, Kieso & Kimmel, 2008).

Persediaan perusahaan manufaktur (manufacturer) juga dimiliki oleh perusahaan, tetapi beberapa barang belum siap jual. Dalam perusahaan manufaktur, persediaan diklasifikasikan menjadi tiga kategori: persedian barang jadi (finished goods), persediaan barang dalam proses (work in process) dan persediaan bahan baku (raw materials).

Persediaan timbul disebabkan oleh tidak singkronnya permintaan dengan penyediaan dan waktu yang digunakan untuk memproses bahan baku. Untuk menjaga keseimbangan permintaan dengan penyediaan bahan baku dan waktu proses diperlukan persediaan.

Pelaporan persedian yang akurat dan relevan sangat penting jika ingin memberikan informasi yang berguna dalam laporan. Pelaporan persediaan secara akurat juga sangat penting bagi para pengambil keputusan dalam perusahaan dan para pengambil keputusan di luar

(3)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan teori

2.1.1 Pengertian persediaan

Persedian menurut Ristono adalah “persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. Persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan bahan setengah jadi dan persediaan barang jadi”. Menurut Alexandri menyatakan bahwa:“Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam pengerjaan atau proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi”.

Sedangkan menurut Stice, dan Skousen adalah :“ Persediaan adalah istilah yang diberikan untuk asset yang akan dijual dalam kegiatan normal perusahaan atau asset yang dimasukkan secara langsung atau tidak langsung , kedalam barang yang akan diproduksi dan kemudian dijual”.

2.1.2 Jenis Persediaan

Persediaan ada berbagai jenis. Setiap jenisnya mempunyai karakteristik khusus dan cara pengelolaannya juga berbeda. Menurut jenisnya, persediaan dapat dibedakan atas (Handoko, 2002):

1. Persediaan bahan mentah (raw materialis), yaitu persediaan barang-barang berwujud mentah. Persediaan ini dapat diperoleh dari sumber-sumber alam atau dibeli dari para Supplier atau dibuat sendiri oleh perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi selanjutnya.

(4)

3. Persediaan barang dalam proses (work in process), yaitu persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi. 4. Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu persediaan barang-barang

yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi.

5. Persedian barang jadi (finished goods), yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam bentuk produk dan siap untuk dijual atau dikirim kepada pelanggan.

2.1.3 Fungsi dan Tujuan Persediaan

Inventory pada hakikatnya bertujuan untuk mempertahankan kontinuitas eksistensi suatu perusahaan dengan mencari keuntungan atau laba perusahaan itu. Caranya adalah dengan memberikan pelayanan yang memuaskan pelanggan dengan menyediakan barang yang diminta. Fungsi persediaan menurut Rangkuti (2004:15) adalah sebagai berikut.

1. Fungsi Batch Stock atau Lot Size Inventory Penyimpanan persediaan dalam jumlah besar dengan pertimbangan adanya potongan harga pada harga pembelian, efisiensi produksi karena psoses produksi yang lama, dan adanya penghematan di biaya angkutan.

2. Fungsi Decoupling Merupakan fungsi perusahaan untuk mengadakan persediaan decouple, dengan mengadakan pengelompokan operasional secara terpisah-pisah.

3. Fungsi Antisipasi Merupakan penyimpanan persediaan bahan yang

fungsinya untuk penyelamatan jika sampai terjadi keterlambatan datangnya pesanan bahan dari pemasok atau leveransir. Tujuan utama adalah untuk menjaga proses konversi agar tetap berjalan dengan lancar.

Alasan yang kuat untuk menyediakan inventoryadalah untuk hal-hal yang

(5)

2.1.4 Sistem Pencatatan Persediaan

Sistem pencatatan persediaan yang lazim digunakan ada dua macam yaitu: 1.Sistem fisik (physical inventory system)

2.Sistem Perpetual (perpetual inventory system) Sistem Fisik (Physical Inventory System)

Sistem persediaan fisik atau periodik adalah sistem dimana harga pokok penjualan dihitung secara periodik dengan mengandalkan semata-mata pada perhitungan fisik tanpa menyelenggarakan catatan hari ke hari atas unit yang terjual atau yang ada ditangan. Sistem fisik digunakan untuk menentukan jumlah kuantitas persediaan barang dan dilakukan pada akhir periode akuntansi.

Ciri-ciri sistem fisik atau periodik adalah sebagai berikut :

 Pemasukan dan pengeluaran persediaan tidak dicatat dan tidak diperhitungkan dalam suatu catatan tertentu.

 Pembelian barang dicatat dengan mendebit rekening pembelian bukan persediaan barang.

 Perhitungan persediaan akhir sekaligus digunakan untuk perhitungan harga poko penjualan dengan menggunakan jurnal penyesuaian.

Sistem ini cukup sederhana dan mudah diterapkan, tetapi kurang baik untuk pengawasan persediaan, karena kekurangan persediaan yang hilang tidak dapat dideteksi dan

manajemen tidak memiliki alat untuk mengetahui jumlah persediaan setiap saat.

Sistem Perpetual (Perpetual Inventory System)

Sistem persediaan perpetual adalah suatu sistem yang menyelenggarakan pencatatan terus-menerus yang menelusuri persediaan dan harga pokok penjualan atas dasar harian. Perkiraan persediaan didukung dalam kartu-kartu pembantu persediaan (kartu

persediaan). Kartu persediaan digunakan untuk mencatat transaksi setiap jenis

(6)

Ciri-ciri pengelolaan persediaan dengan sistem perpetual adalah sebagai berikut :  Setiap terjadi pembelian barang dicatat dengan mendebit rekening persediaan

barang.

 Setiap terjadi pengeluaran barang (penjualan) dicatat mengkredit persediaan sejumlah harga pokok penjualan.

 Setiap saat dapat diketahui jumlah kuantitas sisa atau saldo persediaan.

Sistem perpetual memudahkan dalam penyusunan neraca dan laporan perhitungan laba rugi karena penentuan persediaan akhir tidak perlu lagi menghitung fisiknya tetapi perhitungan fisiknya tetap dilakukan untuk tujuan pengawasan terhadap persediaan barang.

2.1.5 Laba

Pengertian laba menurut Harahap (2008:113) “kelebihan penghasilan diatas biaya selama satu periode akuntansi”. Sementara pengertian laba yang dianut oleh struktur

akuntansi sekarang ini adalah selisih pengukuran pendapatan dan biaya. Besar kecilnya laba sebagai pengukur kenaikan sangat bergantung pada ketepatan pengukuran pendapatan dan biaya. Manajer memberikan informasi melalui laporan keuangan bahwa mereka menerapkan kebijakan akuntansi konservatisma yang menghasilkan laba yang lebihberkualitaskarena prinsip ini mencegah perusahaan melakukan tindakanmembesar-besarkan laba dan membantu pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba dan aktiva yang tidak overstate.

.

2.1.6 Yang Mempengaruhi Laba

(7)

2.2 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran dapat dirumuskan dalam penelitian ini dengan rumusan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Pengaruh persediaan yang masih tersimpan di gudang mempengaruhi biaya penyimpanan. H2 : Pengaruh persediaan mempengaruhi laba.

III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel

3.1.1 Pengertian Populasi

Populasi adalah wilayah yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:80). Populasi dalam penelitian ini adalah beberapa perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2010-2015.

3.1.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut (Sugiyono, 2012:81). Teknik Sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan peneliti adalah dengan menggunakan metode purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012:84-85). Beberapa pertimbangan atau keriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah:

a. Perusahaan-perusahaan tersebut terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010-2015.

b. Perusahaan-perusahaan tersebut telah mengeluarkan laporan keuangan secara berturut-turut selama tahun 2010-2015.

Berdasarkan kriteria di atas, jumlah perusahaan yang akan diteliti sesuai dengan

(8)

3.2 Jenis dan Sumber Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif. Data kuantitatif berupa angka-angka yang terdapat pada laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang telah dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia.

3.3 Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi linier. Anaalisis regresi linier digunakan untuk mengetahui hubungan secara linear antara variabel

independen dengan variabel dependen. Analisis ini menggunakan IBM SPSS 24.0 Variabel dependent : Saldo laba

Variabel independent : Persediaan

IV. HASIL PENELITIAN

4.1 Data penelitian

Kode Perusahaan Nama Perusahaan Manufaktur

INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk

SMBR Semen Baturaja Persero Tbk

SMCB Holcim Indonesia Tbk d.h Semen Cibinong Tbk SMGR Semen Indonesia Tbk d.h Semen Gresik Tbk

WTON Wijaya Karya Beton Tbk

AMFG Asahimas Flat Glass Tbk

ARNA Arwana Citra Mulia Tbk

IKAI Inti Keramik Alam Asri Industri Tbk KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk

MLIA Mulia Industrindo Tbk

TOTO Surya Toto Indonesia Tbk

ALKA Alaska Industrindo Tbk

ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk BAJA Saranacentral Bajatama Tbk

BTON Beton Jaya Manunggal Tbk

(9)

GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk

INAI Indal Aluminium Industry Tbk

ISSP Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk JKSW Jakarta Kyoei Steel Work LTD Tbk

JPRS Jaya Pari Steel Tbk

KRAS Krakatau Steel Tbk

LION Lion Metal Works Tbk

LMSH Lionmesh Prima Tbk

NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk

PICO Pelangi Indah Canindo Tbk

TBMS Tembaga Mulia Semanan Tbk

BRPT Barito Pasific Tbk

BUDI Budi Starch and Sweetener Tbk d.h Budi Acid Jaya Tbk

DPNS Duta Pertiwi Nusantara

EKAD Ekadharma International Tbk

ETWA Eterindo Wahanatama Tbk

INCI Intan Wijaya International Tbk

SOBI Sorini Agro Asia Corporindo Tbk

SRSN Indo Acitama Tbk

TPIA Chandra Asri Petrochemical

UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk

AKKU Alam Karya Unggul Tbk

AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk

APLI Asiaplast Industries Tbk

BRNA Berlina Tbk

FPNI Lotte Chemical Titan Tbk

IGAR Champion Pasific Indonesia Tbk d.h Kageo Igar Jaya Tbk IMPC Impack Pratama Industri Tbk

IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk

SIAP Sekawan Intipratama Tbk

SIMA Siwani Makmur Tbk

TALF Tunas Alfin Tbk

TRST Trias Sentosa Tbk

YPAS Yana Prima Hasta Persada Tbk

CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk

JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk

MAIN Malindo Feedmill Tbk

SIPD Siearad Produce Tbk

SULI SLJ Global Tbk d.h Sumalindo Lestari Jaya Tbk

TIRT Tirta Mahakam Resources Tbk

(10)

DAJK Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk

FASW Fajar Surya Wisesa Tbk

INKP Indah Kiat Pulp & paper Tbk

INRU Toba Pulp Lestari Tbk

KBRI Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk

KDSI Kedaung Setia Industrial Tbk pindah dari sub sektor peralatan

SPMA Suparma Tbk

TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk

AMIN Ateliers Mecaniques D'Indonesie Tbk baru IPO 10-Des-2015

KRAH Grand Kartech Tbk

ASII Astra International Tbk

AUTO Astra Auto Part Tbk

BOLT Garuda Metalindo Tbk )baru IPO 07-Jul-2015 BRAM Indo Kordsa Tbk d.h Branta Mulia Tbk

GDYR Goodyear Indonesia Tbk

GJTL Gajah Tunggal Tbk

IMAS Indomobil Sukses International Tbk

INDS Indospring Tbk

LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk d.h Lippo Enterprises Tbk MASA Multistrada Arah Sarana Tbk

NIPS Nippres Tbk

PRAS Prima alloy steel Universal Tbk

SMSM Selamat Sempurna Tbk

ADMG Polychem Indonesia Tbk

ARGO Argo Pantes Tbk

CNTX Centex Tbk

ERTX Eratex Djaya Tbk

ESTI Ever Shine Textile Industry Tbk

HDTX Panasia Indo Resources Tbk d.h Panasia Indosyntec Tbk

INDR Indo Rama Synthetic Tbk

MYTX Apac Citra Centertex Tbk

PBRX Pan Brothers Tbk

POLY Asia Pasific Fibers Tbk d.h Polysindo Eka Persada Tbk

RICY Ricky Putra Globalindo Tbk

STAR Star Petrochem Tbk

TFCO Tifico Fiber Indonesia Tbk

SRIL Sri Rejeki Isman Tbk

SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk

TRIS Trisula International Tbk

UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk

(11)

BIMA Primarindo Asia Infrastructure Tbk

IKBI Sumi Indo Kabel Tbk

JECC Jembo Cable Company Tbk

KBLI KMI Wire and Cable Tbk

KBLM Kabelindo Murni Tbk

SCCO Supreme Cable Manufacturing and Commerce Tbk

VOKS Voksel Electric Tbk

PTSN Sat Nusa Persada Tbk

AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

ALTO Tri Banyan Tirta Tbk

CEKA Cahaya Kalbar Tbk

DLTA Delta Djakarta Tbk

ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

INDF Indofood Sukses Makmur Tbk

MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk

MYOR Mayora Indah Tbk

PSDN Prashida Aneka Niaga Tbk

ROTI Nippon Indosari Corporindo Tbk

SKBM Sekar Bumi Tbk

SKLT Sekar Laut Tbk

STTP Siantar Top Tbk

ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk

GGRM Gudang Garam Tbk

HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

RMBA Bentoel International Investama Tbk

WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk

DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk

INAF Indofarma Tbk

KAEF Kimia Farma Tbk

KLBF Kalbe Farma Tbk

MERK Merck Tbk

PYFA Pyridam Farma Tbk

SCPI Schering Plough Indonesia Tbk

SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk SQBI & SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk

TSPC Tempo Scan Pasific Tbk

ADES Akasha Wira International Tbk

KINO Kino Indonesia Tbk baru IPO 11-Des-2015.

MBTO Martina Berto Tbk

MRAT Mustika Ratu Tbk

(12)

UNVR Unilever Indonesia Tbk CINT Chitose Internasional Tbk

KICI Kedaung Indag Can Tbk

LMPI Langgeng Makmur Industry Tbk

4.2 Analisis data 4,2,1 Model Summary

Dari data dibawah ini ditemukan nilai R square sebesar .789 artinya sebesar 78.9% variable persediaan berpengaruh terhadap saldo laba. Dan selisihnya sebesar 21.1% saldo laba dipengaruhi oleh variable lain.

4.2.2 Anova

Dari data dibawah ini, ditemukan data dengan sig = .000 dimana jika sig < 0,05 berarti meliki pengaruh yang signifikan. Dapat disimpulkan bahwa persediaan memiliki pengaruh terhadap saldo laba.

4.2.3 Coefficients

(13)

Dari persamaan regresi diatas dapat diketahui bahwa persediaan memiliki hubungan searah dengan jumlah saldo laba.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hasil dari penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara persediaan dengan saldo laba. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis diterima karena hasilnya signifikan.

(14)

Berdasarkan penelitian ini, saran yang dapat diberikan yaitu dapat memperbanyak data penelitian dan bukan hanya perusahaan manufaktur melainkan bisa perusahaan lain seperti jasa dll.

DAFTAR PUSTAKA

Asri, Marselinus (2017) Pengaruh Konservatisma Akuntansi terhadap Kualitas Laba dimoderasi Good Corporate Governace, Universitas Atmajaya Makassar

Ellys, Delfrina Sipangkar. 2009. Pengaruh Perputaran Persediaan Pada Tingkat Profitabilitas Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia.Medan.Universitas Sumatera Utara.

Herliana, Novriyudi, Triena. 2015. Analisis Pengaruh Perputaran, SSRN Journal Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali Pers.

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil observasi dan hasil ulangan siswa selama siklus I tim peneliti dapat merefleksikan sebagai berikut: (1) Faktor ke- berhasilan, yaitu: (a) Semua program

Permohonan kredit yang seharusnya seorang analis kredit sangat mengerti bahwa seharusnya ia tidak meloloskan permohonan kredit itu karena tidak dipenuhinya suatu

Jika buffer piece memiliki edge yang sudah benar dan semua edge belum pada posisinya, tukar buffer dengan edge lain yang belum pada posisinya.. Tahap ini membawa

Gambar 6.15 Diagram Bar Prevalens Rate Status Gizi Anak Balita Berdasarkan Berat Badan Lahir di Desa Kolam Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2010 ... 81 Gambar 6.16 Diagram

Pada sistem yang sedang berjalan diagnosa penyakit Diabetes dilakukan harus melalui Dokter spesialis penyakit dalam, artinya apabila dokter tidak berada di tempat

Berdasarkan hasil perhitungan 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi memiliki Indeks Williamson rata-rata penerimaan DAU selama tahun 2005 – 2010 di bawah 0,30 atau

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan pertolonganNya sehingga saya dapat menyelesaikan karya akhir dengan judul

(c) Kerakyatan Negeri 1951 diberikan kepada imigran yang lahir di Persekutuan Tanah Melayu dengan syarat ibu dan bapanya telah menjadi rakyat Tanah Melayu (d) Pilihan raya