U
PENGARUH KETERAMPILAN GURU MENGADAKAN VARIASI
MENGAJAR DAN MEMBERI PENGUATAN TERHADAP HASIL
BELAJAR PRAKARYA PADA SISWA DI KELAS VII SMP
NEGERI 3 PERBAUNGAN
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Sebagian Dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
ABSTRAK
Jainul Arifin (5103141013). Pengaruh Keterampilan Guru Mengadakan Variasi Mengajar Dan Memberi Penguatan Terhadap Hasil Belajar Prakarya Pada Siswa Di Kelas VII SMP Negeri 3 Perbaungan. Skripsi, Medan : Fakultas Teknik UNIMED.
Pennelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hasil belajar membuat asbak antara yang diajarkan dengan menggunakan variasi mengajar dan memberi penguatan dengan tanpa menggunakan variasi mengajar dan memberi penguatan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek.
Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Perbaungan. Jumlah sampel 84 siswa dengan teknik pengambilan sampel mengguakan purposive sample. Untuk menghitung lembar validitas pengamatan maka dilakukan uji kesepakatan pengamat. Hasil belajar membuat asbak dengan menggunakan variasi mengajar dan memberi penguatan tergolong dalam kategori
tinggi atau Mhitung > Mideal yaitu 289,42 > 281 sedangkan hasil belajar membuat
asbak tanpa menggunakan variasi mengajar dan memberi penguatan tergolong
dalam kategori rendah atau Mhitung < Mideal yaitu 65 < 65,14. Untuk menguji
normalitas digunakan uji Liliefors dengan hasil perhitungan Lhitung < Ltabel atau
0,37< 0,436 pada Hasil belajar membuat asbak dengan menggunakan variasi
mengajar dan memberi penguatan, Lhitung < Ltabel atau 0,243< 0,436 pada hasil
belajar membuat asbak tanpa menggunakan variasi mengajar dan memberi penguatan, dengan demikian kedua variabel berdistribusi normal. Untuk menguji
homogenitas dilakukan dengan uji Bartlett maka diperoleh x2hitung < x2tabel (2,06
<384). Dengan demikian dinyatakan bahwa kedua sampel mempunyai varians yang sama (homogen).
Dalam penelitian ini di gunakan rumus uji t. Berdasarkan hasil perhitungan terlihat bahwa thitung antara X1 dan X2 sebesar 5,731 sedangkan ttabel =
pada taraf signifikan 5% sebesar 1,684 terlihat thitung > ttabel yaitu (5,731 > 1,684).
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala berkah dan
hidayahnya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi
berjudul “Pengaruh Keterampilan Guru Mengadakan Variasi Mengajar dan
Memberi Penguatan Terhadap Hasil Belajar Prakarya Pada Siswa di Kelas VII
SMP Negeri 3 Perbaungan”.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari bahwa tanpa
bimbingan, bantuan, serta pengarahan dari berbagai pihak maka skripsi ini tidak
dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid. K, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik
UNIMED
2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
UNIMED
3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Ketuajurusan PKK UNIMED
4. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas selaku Seketaris Jurusan PKK UNIMED
5. Ibu Dra. Nurmaya Napitu,M.Si selaku Ketua prodi PKK UNIMED
6. Ibu Dra. Farihah, M.Pd selaku dosen pembimbing Akademik
7. Ibu Dra. Nurmaya Napitu,M.Si selaku dosen pembimbing skripsi
8. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si, Ibu Dra.Farihah, M.Pd, dan Ibu Dra.
9. Bapak/ ibu Dosen Staf Pegawai Fakultas Teknik UNIMED yang telah
mendidik penulis selama perkuliahan
10.Bapak Tagor,S.Pd, Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Perbaungan yang telah
memberikan izin dan bantuan dalam penelitian ini
11.Bapak Drs. Sudin Pandiangan, selaku Guru Prakarya SMP Negeri 3
Perbaungan yang telah banyak membantu peneliti
12.Teristimewa kepada kedua Orang Tua Penulis, Ayahanda Ali Kodar dan
Ibunda Jamilah Sihotang, S.Pdi, yang telah memberikan cinta kasih dan
bantuan baik moril maupun materil serta do’a kepada penulis
13.Kepada Adinda tersayang : Dwi Zulfa Hanum dan Achmad Zainuri
14.Kepada sahabat seperjuangan, Sintong Situmeang, Linda Novita Sari,
Juliani Dewi, Riska Yusriati, Halimatusa’diah Sinaga dan Seluruh
rekan-rekan mahasiswa PKK yang telah memberikan sumbangan pikiran dalam
penulisan Skripsi ini.
15.Teman-teman satu kos Jln.Tombak 46A, Arif Hidayat, Fadlin Saputra,
Setiadi, Jailani, Suheri Prasetyo yang telah banyak membantu.
Akhirnya terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu
dalam menyelesaikan Skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu- persatu,
kira-Nya Allah SWT dapat melimpahkan karunia-Nya kepada kita semua.
Medan, Januari 2015 Penulis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
D. Teknik pengumpulan data ...36
E. VariabelPenelitian ...37
b. Uji persyaratan analisis data ...46
a) Uji normalitas ...46
b) Uji homogenitas ...47
c) Uji hipitesis ...47
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskriftif Data Penelitian ...491.1.Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Variasi Mengajar dan Memberi Penguatan...49
1.2.Hasil Belajar Siswa Tanpa Menggunakan Variasi Mengajar dan Memberi Penguatan...51
B. Indentitas Tingkat Kecendrungan Ubahan Penelitian ...52
1. Hasil Pembuatan Asbak Dengan Menggunakan Variasi Mengajar dan Memberi Penguatan ...52
2. Hasil Pembuatan Tanpa Menggunakan Variasi Mengajar dan Memberi Penguatan...54
1. Uji Normalitas Data Penelitian ...55
2. Uji homogenitas ...56
D. Pengujian Hipotesis ...57
E. Pembahasan Penelitian ...57
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan ...61B. Implikasi ...61
C. Saran ...62
DAFTAR TABEL
Tabel 1.Data hasil belajar prakarya ... 5
Tabel 3.1.Populasi siswa ... 34
Tabel 3.2 Sampel penelitian ... 35
Table 3.3 Rancangan penelitian ... 36
Tabel 3.4 Penilaian pengamatan keterampilan guru mengadakan Variasi mengajar ... 39
Tabel3.5.Penilaian pengamatan keterampilan guru memberi Penguatan ... 40
Tabel 3.6.Indikator penilaian hasil belajar pembuatan asbak dari Tanah liat ... 42
Tabel 4.1.Distribusi Frekuensi Hasil Pembuatan Kerajinan Asbak Dengan Menggunakan Variasi Mengajar dan Memberi Penguatan ... 50
Tabel 4.2.Distribusi Frekuensi Hasil Pembuatan Kerajinan Asbak Tanpa Menggunakan Variasi Mengajar dan Memberi Penguatan ... 51
Tabel 4.3.Kategori Tingkat Kecendrungan Hasil Belajar Pembuatan asbak Dengan Menggunakan Variasi Mengajar dan Memberi Penguatan ... 53
Tabel 4.4.Kategori Tingkat Kecendrungan Hasil Belajar Pembuatan asbak Tanpa Menggunakan Variasi Mengajar dan Memberi Penguatan ... 54
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Tanah liat ... 26
Gambar 2.2.Mengaduk tanah liat ... 27
Gambar 2.3.Membuat adonan ... 28
Gambar 2.4.Memulai pembentukan ... 28
Gambar 2.5.Pembentukan ... 28
Gambar 2.6.Merapikan... 28
Gambar 2.7.Penjemuran ... 28
Gambar 2.8.Menempel keretakan ... 28
Gambar 2.9.Memberi vernis ... 29
Gambar 2.10.Hasil jadi asbak ... 29
Gambar 4.1. Diagram Distribusi Skor Hasil Belajar Pembuatan Asbak Dengan Menggunakan Variasi Mengajar dan Memberi Penguatan ... 50
Gambar 4.2. Diagram Distribusi Skor Hasil Belajar Pembuatan Asbak Tanpa Menggunakan Variasi Mengajar dan Memberi Penguatan ... 52
Gambar 4.3.Diagram Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Pembuatan Asbak Dengan Menggunakan Variasi Mengajar dan Memberi Penguatan ... 53
i
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Instrumen Penelitian... 66
2. Data Skor Pengamatan ... 71
3. Hasil Belajar ... 75
4. Perhitungan Harga Rata-rata(M), Standart Deviasi (SD) dan Distribusi Frekuensi dari Data Variabel Penelitian ... 78
5. Identifikasi Tingkat Kecendrungan Variabel Penelitian ... 84
6. Perhitungan Uji Normalitas Data ... 89
7. Uji Homogenitas Varian Populasi ... 92
8. Uji Hipotesis ... 94
9. Silabus SMP Negeri 3 Perbaungan ... 97
10.RPP ... ...101
11.Dokumentasi ... ...115
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah merupakan pendidikan formal yang merupakan wadah untuk
mencetak lulusan-lulusan yang nantinya akan menjadi generasi-generasi penerus
bangsa yang aktif, kreatif, dan inovatif sehingga mampu bersaing di era
globalisasi. Pendidikan disekolah diwujudkan melalui berbagai mata pelajaran
yang sudah ditentukan oleh pemerintah yang akan diterima oleh siswa. pendidikan
di sekolah berfungsi untuk mengembangkan dan menumbuhkan aspek afektif,
kognitif, dan psikomotorik yang diaplikasikan melalui sikap, pengetahuan,
keterampilan, dan nilai-nilai kebaikan tentunya. Hal ini sesuai dengan
Undang-Undang Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 Bab II pasal 3 tentang dasar,
tujuan, dan fungsi pendidikan yaitu: pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang
bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Setiap jenjang pendidikan secara sistematis dimulai dari jenjang
pendidikan, SD, SMP, SMA sampai ke jenjang perguruan tinggi. Pada pendidikan
dari kelas 1 sampai kelas 3. Murid kelas 3 diwajibkan mengikuti Ujian Nasional
(UN) yang terdapat 4 mata pelajaran yaitu: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, yang keempatnya memengaruhi kelulusan
siswa sehingga dapat melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi.
Pembatasan mata pelajaran yang diujikan dalam UN, berakibat pada fokus
proses pembelajaran di sekolah hanya ditekankan pada penguasaan mata pelajaran
tersebut, sedangkan mata pelajaran lain dianggap hanya sebagai bagian dalam
pelajaran saja. Hal ini dapat terjadi pada arah dan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai. Dengan hanya 4 mata pelajaran yang di UN-kan, maka pembelajaran
cenderung hanya mengembangkan ranah kognitif, pada penguasaan pengetahuan,
dan mengesampingkan ranah lain yang sebenarnya tidak kalah pentingnya untuk
menghasilkan individu-individu yang utuh dan berkarakter, yaitu ranah afektif dan
psikomotorik. Hal ini menyebabkan terjadinya pengabaian terhadap mata
pelajaran lain. Seolah-olah hanya keempat mata pelajaran itu saja yang penting.
Padahal penetapan mata pelajaran yang ditetapkan di sekolah didasarkan pada
kebutuhan pencapaian tujuan pendidikan yang lebih luas. Paradigma ini
menjadikan problematika tersendiri di dalam pembelajaran terutama bagi siswa,
dan guru. Padahal sangat banyak mata pelajaran yang sangat penting yang dapat
menumbuhkan karakter, kreativitas, dan inovasi siswa salah satunya adalah mata
pelajaran prakarya yang diterapkan pada kurikulum 2013.
Mata Pelajaran Prakarya digolongkan ke dalam pengetahuan
ranscience-knowledge, yaitu mengembangkan pengetahuan dan melatih keterampilan
harus menghasilkan karya yang menyenangkan bagi dirinya maupun orang lain
serta mempunyai nilai kemanfaatan yang sesungguhnya, untuk itu pelatihan
berkarya dengan menyenangkan harus dimulai dengan memahami estetika
(keindahan) sebagai dasar penciptaan karya selanjutnya. Dalam rangkaian
menemukan karya yang bermanfaat dilatihkan mencipta, memproduksi dan
memelihara yang ada kemudian memperoleh nilai kebaruan (novelty) sehingga
bermanfaat untuk kehidupan selanjutnya. Prinsip mata pelajaran Prakarya adalah
kreativitas, dengan kemampuan kreatif dan dibantu dengan teknologi dasar
sebagai sistem kerja yang akurat akan menghasilkan kompetensi keterampilan
tinggi.
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam
pembelajaran yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah diyakini
sebagai aplikasi perkembangan dan pengembangan tiga ranah yaitu sikap,
keterampilan dan pengetahuan peserta didik. Hasil akhirnya adalah peningkatan
dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft
skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetauan untuk hidup secara
layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap,
keterampilan dan pengetahuan. Dengan pengunaan kurikulum 2013 memang
sangat cocok mata pelajaran prakarya dikembangkan dan diajarkan di Sekolah
Menengan Pertama (SMP) karena didalam mata pelajaran prakarya terdapat tiga
SMP Negeri 3 Perbaungan merupakan salah satu sekolah yang
mempersiapkan siswa lulusannya memiliki daya kreatifitas yang tinggi sehingga
siswa mempunyai sikap dan kepekaan untuk lebih menghargai hasil keterampilan
tangan. Oleh sebab itu didalam kurikulum SMP Negeri 3 Perbaungan terdapat
mata pelajaran Prakarya. Prakarya yang isinya adalah mengembangkan
pengetahuan dan melatih keterampilan kecakapan hidup berbasis seni dan
teknologi berbasis ekonomis dan mencakup seluruh aspek kehidupaan. Oleh
karena itu dalam mata pelajaran prakarya dibutuhkan kemauan, ketekunan, dan
keaktifan siswa yang cukup tinggi. Dengan demikian keterampilan guru dalam
mengajar sangat dipengaruhi sikap siswa selama kegiatan belajar mengajar
berlangsung sehingga menciptakan suasana yang nyaman, menyenangkan dan
kreatifitas dalam menyampaikan muatan dalam materi pelajaran. Hal-hal tersebut
merupakan stimulus bagi siswa untuk mengembangkan minat belajarnya,
sehingga yang terjadi kemudian adalah siswa merespons stimulus tersebut dengan
sikap yang positif dan respons sikap negatif siswa seperti tidak suka, tidak
nyaman, tidak menarik, tidak kreatif dan membosankan dapat dihindari dan pada
akhirnya semua itu mempengaruhi tingkat prestasi siswa.
Namun dalam realitanya yang diamati oleh peneliti, respon positif siswa
SMP Negeri 3 Perbaungan dalam belajar masih minim, ada banyak hal yang
mempengaruhi diantaranya adalah karena banyak siswa bahkan orang tua yang
beranggapan bahwa mata pelajaran prakarya tidak terlalu penting karena tidak di
UN-kan dan menganggap remeh mata pelajaran prakarya, disisi lain seorang guru
guru prakarya Drs. Sudin Pandiangan pada tanggal 16 juli 2014). Hal ini dapat
dilihat dari perolehan nilai siswa kelas VII.
Tabel 1 Data Hasil Belajar Prakarya/Kerajinan Siswa Kelas VII
Tahun
Sumber: Dokumen SMP Negeri 3 Perbaungan
Ini realita yang terjadi di SMP Negeri 3 Perbaungan khususnya kelas VII,
sikap yang ditujukan siswa sebagai respon sebagai stimulus yang diterimanya
akan berdampak pada tingkat prestasi siswa. Bagaimana mungkin siswa akan
mencapai kualitas, mutu, atau prestasi yang maksimal jika siswa masih
yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar. Padahal di dalam mata
pelajaran prakarya terdapat banyak manfaat dan keunggulan yang dapat
meningkatkan daya kreatifitas, pengembangan kepribadian, rasa tanggung jawab
yang nantinya sangat dibutuhkan bahkan dapat bernilai ekonomis jika terus
dikembangkan. Berbagai upayaakan dilaksanakan di kelas agar siswa tidak
menggangap remeh mata pelajaran prakarya tentunya bukan karena para guru
tidak mampu melaksanakan berbagai pendekatan tersebut, namun perlunya ada
peningkatan keterampilan guru dalam proses belajar mengajar .
Oleh sebab itu diyakini bahwa keterampilan guru mengadakan variasi dan
memberi penguatan dalam mengajar akan berpengaruh terhadap perkembangan
diri siswa baik itu dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya.
Artinya, keterampilan mengajar guru akan mempengaruhi pandangan atau
kecendrungan siswa kelas VII di SMP Negeri 3 Perbaungan. Hal ini biasa di amati
dari sikap siswa dalam kegiatan belajarnya, sebagai respon dari aktivitas guru
dalam mengelola kelas. Karena bagaimanapun guru sangat mempengaruhi cara
berfikir dan pembentukan sikap siswa dalam belajar. Hal ini dapat dilihat dari
sikap siswa, suka tidak suka, merasa nyaman atau tidak nyaman dalam menerima
stimulus dari guru dalam belajar.
Berdasarkan deskripsi diatas, menumbuhkan ketertarikan penulis untuk
mencermati dan meneliti lebih lanjut, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Pengaruh Keterampilan Guru Mengadakan Variasi Mengajar
dan Memberi Penguatan Terhadap Hasil Belajar Prakarya Pada Siswa di Kelas
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang tersebut diatas, dapat diidentifikasi beberapa masalah
sebagai berikut:
1. Hasil belajar prakarya siswa kelas VII SMP Negeri 3 Perbaungan masih
rendah.
2. Cara guru mengajar prakarya siswa dikelas VII SMP Negeri 3 Perbaungan
belum bervariasi
3. Keterampilan guru mengadakan variasi mengajar belum meningatkan hasil
belajar prakarya siswa dikelas VII SMP Negeri 3 perbaungan
4. Keterampilan guru memberi penguatan kepada siswa belum meningkatkan
hasil belajar prakarya siswa dikelas VII SMP Negeri 3 perbaungan
5. Ada pengaruh hasil belajar prakarya dengan penerapan keterampilan guru
mengadakan variasi mengajar dan memberi penguatan dikelas VII SMP
Negeri 3 perbaungan.
C. Batasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan masalah dan keterbatasan peneliti, maka
masalah yang disebutkan dalam identifikasi masalah diatas dibatasi Karena
kualitas suatu penelitian tidak keluasan masalahnya, melainkan terletak pada
kedalaman pengkajian penyelesaian masalahnya, karena itulah tidak semua
masalah yang diidentifikasi akan diteliti. Ini tidak terlepas dari keterbatasan biaya,
waktu dan kemampuan dalam melaksanakan penelitian sehinnga penelitian ini
Guru Mengadakan Variasi Mengajar dan Memberi Penguatan Terhadap Hasil
Belajar prakarya pada siswa membuat asbak dari tanah liat di Kelas VII3 SMP
Negeri 3 Perbaungan.
D. Rumusan Masalah
Sesuai pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah pada peneitian
ini adalah :
1. Bagaimanakah tingkat kecendrungan penerapan variasi mengajar dan
pemberian penguatan di Kelas VII SMP Negeri 3 Perbaungan?
2. Bagaimanakah tingkat kecendrungan hasil belajar prakarya dengan penerapan
variasi mengajar dan pemberian penguatan pada siswa di Kelas VII SMP
Negeri 3 Perbaungan?
3. Apakah terdapat pengaruh penerapan variasi mengajar dan memberi
penguatan terhadap hasil belajar prakarya pada siswa di Kelas VII SMP
Negeri 3 Perbaungan?
E. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui tingkat kecendrungan penerapan variasi mengajar dan
pemberian penguatan di Kelas VII SMP Negeri 3 Perbaungan
2. Untuk mengetahui tingkat kecendrungan hasil belajar prakarya dengan
penerapan variasi mengajar dan pemberian penguatan pada siswa di Kelas
3. Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh penerapan variasi mengajar dan
memberi penguatan terhadap hasil belajar prakarya pada siswa di Kelas VII
SMP Negeri 3 Perbaungan.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat–manfaat
sebagai berikut:
1. Bagi siswa diharapkan dapat meningkatkan prestasi dalam belajar mata
pelajaran prakarya
2. Bagi guru sebagai bahan pertimbangan dalam mengoptimalkan keterampilan
mengajar yang nantinya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi sekolah sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas
tenaga pendidik.
4. Sebagai masukan pemikiran bagi peneliti lain dalam melaksanakan penelitian
selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini.
5. Bagi peneliti sebagai bahan masukan yang nantinya untuk dapat menciptakan
suasan belajar yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan agar
siswa lebih berfokus dan tertarik dalam kegiatan belajar mengajar disekolah
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada Bab IV, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasi belajar pembuatan keterampilan asbakdengan perlakuan variasi
mengajar dan pemberian penguatan berada pada tingkat kecendrungan
kategori tinggi (71%).
2. Hasi belajar pembuatan keterampilan asbak tanpa adanya variasi mengajar
dan pemberian penguatan berada pada tingkat kecendrungan kategori rendah
(60%).
3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa terdapat pengaruh
penggunaan variasi mengajar dan pemberian penguatan terhadap hasil belajar
prakarya pada siswa kelas VIISMP Negeri 3 Perbaungan, dengan hasil
pengujian hipotesis > atau 5,731 >1,684.
B. Implikasi
Hasil belajar pembuatan keterampilan asbak dengan perlakuan variasi
mengajar dan pemberian penguatan berada pada kategori kecenderungan tinggi.
Oleh karena itu keterampilan guru mengadakan variasi mengajar dan memberi
penguatan dalam mengajar perlu dipertahankan.
Hasil pembuatan keterampilan asbak tanpa adanya variasi mengajar dan
pemberian penguatan cenderung kurang dan rendah. Untuk itu, penggunaan
variasi dan pemberian penguatan dalam mengajar perlu untuk ditingkatkan hasil
belajar siswa dalm pembuatan keterampilan asbak. Selain meningkatkan
partisipasi dan perhatian siswa, variasi mengajar dan pemberian penguatan dalam
mengajar juga dapat mewujudkan dengan baik kesempatan berkembangnya bakat,
rasa ingin tahu bahkan motivasi siswa sehingga hasil belajar akan jadi lebih baik.
Terdapat pengaruh penggunaan variasi mengajar dan pemberian penguatan
terhadap hasil belajar prakarya pada siswa kelas VIISMP Negeri 3 Perbaungan
Hal ini merupakan sebagai masukan bagi guru bahwa pentingnya untuk terus
meningkatkan penggunaan variasi mengajar dan pemberian penguatan sehingg
proses pembelajaran lebih optimal.
C.Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, maka sebagai tindak lanjut
penelitian ini disarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Diharapkan pada Guru mata pelajaran Prakarya untuk dapat mempertahankan
dan meningkatkan keterampilan mengadakan variasi mengajar dan memberi
penguatan kepada siswa agar tidak monoton dan membosankan dalam setiap
pembelajaran sehingga proses pembelajaran tercapai secara maksimal
2. Diharapkan kepada pihak pengelola Sekolah SMP Negeri 3 Perbaungan,
dengan menerapkan berbagai keterampilan dasar mengajar yang dapat
meningkatkan aktivitas siswa.
3. Diharapkan kepada seluruh siswa untuk lebih aktif dan percaya diri dalam
mengikuti proses pembelajaran inovatif yang disajikan guru mata pelajaran
Prakarya.
4. Perlu dilakukan penelitian lanjutan guna memberikan masukan yang baik
DAFTAR PUSTAKA
Arikuto,Suharsimi.2009.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara
Darmadi,Hamid.2012. Kemampuan Dasar Mengajar Landasan Konsep dan Implementasi.Bandung : Alfabeta
Irianto,Agus.2010. Statistik Konsep Dasar, Aplikasi, dan Pengembangannya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Kaisa.1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Surabaya : Kartika
Kemendiknas.2013. Buku Prakarya Guru Kelas VII .Politeknik Negeri Media Kreatif : Jakarta
.2013. Buku Prakarya Siswa Kelas VII . Politeknik Negeri Media Kreatif : Jakarta
Kartika,Darson. 2007. Kritik Seni. Rekayasa Sains Bandung: Bandung
Murniati.Endyah.2012. Pendidikan dan Bimbingan Anak Kreatif. Pedagogia: Yogyakarta
Mulyasa.2009.Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan.Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Slameto.2010.Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta : Rineka Cipta
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudjana,Nana.2009.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung : Remaja Rosdakarya.
.2005. Metoda Statistika.Bandung : Tarsito Bandung
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi standart Proses Pendidikan.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
.2009. Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta : Kencana Prenada MediaGroup.
Soemarjadi,dkk .1992.Pendidikan Keterampilan. Jakarta :Kemendiknas.
Sugiono. 2011.Statistik Untuk Penelitian.Bandung : Alfabeta
Tim UPPL.2013. Buku Petunjuk Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Terpadu.Medan : Unimed.
Raharjo,Timbul.2001.Teko Dalam Perspektif Seni Keramik.Yogyakarta:Toni Press
Monika,Riris Chyntia.2014.”Hubungan Penguasaan Istilah Makanan Dalam
Bahasa Inggris Dengan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Makanan
Kontinental di SMKN 3 Tebing Tinggi”. Proposal.Medan: FT UNIMED
Wau, Yasaratodo. 2013. Profesi Kependidikan. Medan : Unimed