ANALISIS KONTEKS
MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
KELAS
: X( SEPULUH)
JURUSAN
: Teknik Sepeda Motor & Akuntansi
TAHUN PELAJARAN : 2014 / 2015
PENYUSUN
: ALIZAR, S. Pd.
I.
IDENTIFIKASI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ( SNP )
A.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN ( SKL )
1. SKL SATUAN PENDIDIKAN
2. SKL 5 (LIMA) KELOMPOK MAPEL 3. SKL MATA PELAJARAN
B.
STANDAR ISI
1. KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 2. BEBAN BELAJAR
3. KTSP
4. KALENDER PENDIDIKAN
C.
STANDAR PENGELOLAAN
1. PERENCANAAN ( VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH )
2. PELAKSANAAN ( PEDOMAN DAN STRUKTUR ORGANISASI ) 3. PENGAWASAN ( MEMPERBAIKI KINERJA SEKOLAH )
4. KEPEMIMPINAN ( KEPSEK DAN 3 WAKASEK : KUR, KESISWAAN, SAR) 5. SISTIM INFORMASI MANAJEMEN / SIM ( FASILITAS INFORMASI YANG EFISIEN, EFEKTIF DAN MUDAH DIAKSES )
D.
STANDAR PROSES
1. PENYIAPAN PROSES PEMBELAJARAN ( SILABUS DAN RPP )
2. PELAKSANAAN PROSES EMBELAJARAN ( PESERTA DIDIK 32 /
ROMBEL, BEBAN KERJA 24 JP / MINGGU )
3. PENILAIAN HASIL BELAJAR ( DILAKSANAKAN MELALUI TES )
E.
STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
1. PERANGKAT PENILAIAN 2. PELAKSANAAN PENILAIAN 3. HASIL PENILAIAN
II.
ANALISIS KONDISI SATUAN PENDIDIKAN
KEKUATAN ( STRENGTH ) DAN KELEMAHAN ( WEAKNESS ) DARI :
1. PESERTA DIDIK
2. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 3. SARANA PRASARANA
4. BIAYA 5. PROGRAM
III. ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN
PELUANG ( OPPORTUNITIY ) DAN TANTANGAN ( THREAT ) DARI :
1. KOMITE SEKOLAH 2. DEWAN PENDIDIKAN 3. DINAS PENDIDIKAN 4. ASOSIASI PROFESI 5. DUNIA USAHA / KERJA 6. SUMBER DAYA ALAM 7. SOSIAL BUDAYA
ANALISIS KONTEKS
N
O
KOMPONEN
ASPEK
INDIKATOR
KONDISI SATUAN
PENDIDIKAN
UPAYA PENCAPAIAN
A. STANDARKOMPETENSI LULUSAN ( SKL )
1. SKL SATUAN PENDIDIKAN
Satuan pendidikan harus menerapkan Permendiknas No. 22 dan 23 Tahun 2006 paling lambat tahun ajaran 2009 / 2010
Sekolah saat ini
berusaha menerapkan Permendiknas No. 22 dan 23 Tahun 2006
Mendorong guru untuk meningkatkan
kompetensi dan menaikkan KKM. Pemberian motivasi seputar urgensi pendidikan tinggi.
2. SKL KELOMPOK MATA PELAJARAN
Mata pelajaran
MATEMATIKA memiliki nilai KKM yang sama untuk semua
rombongan belajar
Mata pelajaran
MATEMATIKA memiliki nilai KKM yang sama untuksemua rombel
Masing – masing guru yang tergabung dalam kelompok mata pelajaran harus berusaha memiliki kesamaan pandangan dalam memahami karakteristik mata pelajarannya
3. SKL MATA PELAJARAN MATEMATIKA
Seluruh Mata pelajaran harus memiliki minimal standar ketuntasan belajar minimal 75
Mata pelajaran MATEMATIKA masih menggunakan Standar Ketuntasan Belajar Minimum 75
Menaikan Standar Ketuntasan Belajar
N
O
KOMPONEN
ASPEK
INDIKATOR
KONDISI SATUAN
PENDIDIKAN
UPAYA PENCAPAIAN
B. STANDAR ISI
1. KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM
Pelaksanaan
Permendiknas No. 22 / 2006
Pengembangan SK / KD sudah
dilaksanakan
Mengupayakan untuk selalu melakukan pengembangan
pembelajaran sesuai dengan yang
tercantum dalam Permendiknas No. 22 / 2006
2. BEBAN BELAJAR
Sistem paket dengan satuan jam
pembelajaran @ 45 menit, 38 – 39
JP/minggu.
Beban belajar
menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS)
Mata pelajaran sudah menggunakan @ 45 menit jam pelajaran.
Sekolah belum
menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS)
Mengadakan workshop atau IHT untuk
menentukan petunjuk dan teknis serta sistem pelaksanaan Sistem Kridit Semester (SKS)
3. KTSP Silabus sebagai lampiran KTSP
dikembangkan melalui pengkajian SK dan KD sebagaimana tercantum pada standar isi.
Perumusan indikator – indikator pencapaian
Guru berusaha
mengkaji Standar isi – Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam
mengembangkan silabus khususnya
Mengadakan workshop atau IHT dan kegiatan lainnya untuk
kompetensi
menggunakan Kata Kerja Oprasional (KKO) yang
mata pelajaran MAT EMATIKA. Dalam
merumuskan indikator
N
O
KOMPONEN
ASPEK
INDIKATOR
KONDISI SATUAN
PENDIDIKAN
UPAYA PENCAPAIAN
dimulai dari tingkat berpikir mudah ke sukar, sederhana ke komplek, dekat ke jauh, konkret ke abstrak
pencapaian
kompetensi, guru kurang
memperhatikan penggunakaan KKO sesuai dengan
tingkatan berpikir kerumitan
4. KALENDER
PENDIDIKAN 1. Kalender pendidikan mengacu pada Permen 105 Tahun 2002
2. Kalender pendidikan mengacu pada kondisi siswa (kultur budaya)
1. Permen No 105 tahun 2002 belum ada
2. Kalender
pendidikan sudah sesuai dengan kondisi siswa
3. Belum ada Kalender
Pendidikan yang
1. Mengadakan Permen No 105 Tahun 2002 dan mensosialisasi- kannya kepada semua unsur sekolah.
3. Kalender pendidikan
terjadwal sesuai dengan kegiatan.
dibuat sesuai dengan jadwal kegiatan
kalender
pendidikan sesuai dengan jadwal kegiatan.
N
O
KOMPONEN
ASPEK
INDIKATOR
KONDISI SATUAN
PENDIDIKAN
UPAYA PENCAPAIAN
C. STANDAR
PENGELOLAAN
1. PERENCANAAN Adanya visi, misi, tujuan dan rencana kerja sekolah
Visi, misi dan tujuan sekolah sudah cara kerja perlu
dikembandibuat sedangkan rengkan lagi
Selalu melakukan
pengembangan visi, misi dan tujuan sekolah sesuai
dengan perkembangan kondisi lingkungan
2. PELAKSANAAN Sekolah menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Belum lengkapnya pedoman
pelaksanaan MBS sehingga banyak guru mata pelajaran termasuk mata
pelajaran
MATEMATIKA belum menerapkan MBS
Mengadakan workshop / IHT sehingga diperoleh konsep dan pedoman Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) sehingga dapat diterapkan pada mata pelajaran
MATEMATIKA
3. PENGAWASAN
yang menyeluruh dan komprehensif untuk memperbaiki kinerja sekolah secara
keseluruhan
pengawasan yang menyeluruh terutama dilakukan oleh
Kepala Sekolah khususnya dalam pembuatan
perangkat pembelajaran
terus menerus untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan sehingga dapat diperbaiki lagi
4. KEPEMINPINAN
Kepala Sekolah sebagai leader di
sekolah berperan aktif dalam melakukan
pembinaan kepada seluruh warga sekolah
Kepala Sekolah sudah berperan sebagai leader di sekolah secara menyeluruh dan komprehensif
Diharapkan seluruh warga sekolah untuk melaksanakan semua ketentuan dan
tupoksi masing – masing dengan penuh tanggung jawab
5. SISTIM INFORMASI
MANAJEMEN (SIM)
Sistem Informasi Manajemen (SIM) sudah berjalan dengan baik
Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen (SIM) belum
dimanfaatkan secara maksimal
Diharapkan dapat memanfaatkan Sistem
Informasi Manajemen (SIM)
D. STANDAR PROSES 1. PENYIAPAN PROSES PEMBELAJARAN
Lengkapnya Silabus dan RPP mata
pelajaran serta selalu melakukan
pengembangan
Seluruh mata pelajaran secara umum sudah memiliki Silabus dan RPP
untuk dan perangkat pemebelajaran
lainnya
2. PELAKSANAAN PROSES
PEMBELAJARAN
Peserta didik 32 orang tiap rombongan belajar dan beban kerja guru 24 jam pelajaran per minggu
Kondisi saat ini 36 peserta didik tiap rombongan belajar
Diusahakan untuk
menjadikan 32 orang peserta didik tiap rombongan belajar
3. PENILAIAN HASIL BELAJAR
Dilakukan melalui tes dan non tes yang
mengacu pada standar penilaian
Guru mata pelajaran MATEMATIKA sudah melakukan penilaian baik yang melalui tes dan non tes serta mengacu pada standar penilaian
Selalu melakukan usaha pengembangan dan
perbaikan sehingga akan dimiliki perangkat tes yang sesuai dengan stnadar penilaian
4. PENGAWASAN
PEMBELAJARAN Adanya pengawasan untuk perbaikan proses pembelajaran
Secara umum telah dilakukan
pengawasan pembelajaran khususnya dalam pelaksanaan di kelas sehingga akan
diketahui kelebihan dan kekurangan dari masing – masing guru mata pelajaran
E.
STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
1. PERANGKAT PENILAIAN
Perangkat penilaian dapat berupa ulangan dan ujian
Guru mata pelajaran telah memiliki
perangkat penilaian yang sesuai dengan silabus dan RPP
Guru mata pelajaran selalu berusaha memperbaiki perangkat penilaian yang dimilikinya
2. PELAKSANAAN PENILAIAN
Penilaian dilaksanakan sesuai dengan muatan kurikulum seperti ulangan harian atau ujian akhir semester
Sekolah telah melaksanakan penilaian sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
Guru mata pelajaran harus melaksanakan penilaian sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
3. HASIL PENILAIAN
Hasil penilaian mata pelajaran harus
berpedoman pada SK Dirjen Mandikdasmen No. 12 / 2008 tentang Lembar Hasil Belajar (LBH)
Secara umum seluruh guru mata pelajaran termasuk muatan lokal MATEMATIKA telah membuat LBH pada setiap akhir evaluasi
pembelajaran
Mendorong guru mata
pelajaran untuk melengkapi LBH yang dibuatnya agar dapat diketahui
perkembangan nilai peserta didiknya
ANALISIS KONTEKS
II. ANALISIS KONDISI SATUAN PENDIDIKAN
NO
KOMPONEN
KONDISI IDEAL
KEKUATAN
( STRENGTH )
KELEMAHAN
1. PESERTA DIDIK
Kehadiran dan disiplin
peserta didik tinggi Kehadiran peserta didik mencapai 95 % dan tingkat disiplin cukup
Motivasi belajar siswa untuk mata pelajaran Muatan Lokal MATEMATIKA sudah cukup baik
Kurang memahami konswep dan kurang bertanggung jawab terhadap apa yg sudah dikerjakan
Selalu memotivasi siswa untuk belajar lebih baik lagi dan mengarahkan siswa untuk mematuhi tata tertib sekolah
2. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Semua guru
berkualifikasi sarjana (S1) dan mengampu mata pelajaran sesuai dengan latar belakang pendidikannya serta memiliki kemampuan kompetensi pedagogik dan profesional guru
Guru mata pelajaran berkualifikasi sarjana teknologi pertanian dan mengampu mata pelajaran
MATEMATIKA
Terkadang motivasi mengajar dan membuat perangkat pembelajaran rendah
Selalu berusaha untuk meningkatkan kompetensi
pedagogik dan profesional guru
3. SARANA
PRASARANA Sarana prasarana
sekolah sudah memadai dan mencukupi sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan
pembelajaran
Lahan untuk praktik
4. BIAYA
Tersedianya dana yang mencukupi untuk
mendukung pelaksanaan pembelajaran di sekolah
Dukungan orang tua siswa dalam pengadaan dana cukup baik
Buku, alat dan bahan praktik belum tersedia
Berusaha untuk melengkapi buku dan kebutuhan sarana praktik walaupun dengan swadana
5. PROGRAM
Pelaksanaan
pembelajaran di sekolah harus terprogram
dengan jelas dan lengkap
Persiapan pelaksanaan pembelajaran matematika sudah dilaksanakan pada awal tahun
pelajaran dengan baik dan terencana
Masih ada kekurangan yang masih perlu
diperbaiki dan
dilengkapi, misalnya : pada pengembangan RPP dan Silabus
Berusaha untuk melengkapi dan memperbaiki kekurangan yang ada
III. ANALISIS KONDISI MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN
NO
KOMPONEN
KONDISI IDEAL
( OPPORTUNITY )
PELUANG
TANTANGAN
( THREAT )
KESIAPAN
1. KOMITE SEKOLAH
Adanya dukungan penuh dari komite sekolah
untuk seluruh kegiatan sekolah khususnya yang berkaitan dengan orang tua / wali murid
Komite sekolah siap mendukung dan ikut secara aktif dalam kegiatan sekolah
Tidak adanya iuran wajib dari orang tua / wali murid
Berusaha mencari sumber dana yang tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku
2. DEWAN PENDIDIKAN
Adanya dukungan penuh dari Dewan Pendidikan untuk seluruh kegiatan sekolah
Secara umum peran dewan pendidikan
sudah cukup baik dalam membantu pengawasan operasional sekolah
Belum maksimalnya sosialisasi program kerja dewan
pendidikan,
sehingga sekolah belum dapat bekerja sama dengan dewan pendidikan untuk perkembangan sekolah
Diharapkan dewan pendidikan dapat berperan aktif dalam setiap kegiatan sekolah
3. DINAS
PENDIDIKAN Adanya pengawasan yang menyeluruh dan terprogram dari Dinas Pendidikan dalam pelaksanaan
pembelajaran di sekolah
Dinas Pendidikan
melakukan pengawasan dan bimbingan di
sekolah secara menyeluruh dan
terprogram. Misalnya adanya bimbingan
Banyaknya sekolah yang harus
diperhatikan oleh Dinas Pendidikan sehingga
memungkinkan pengawasan di
Sekolah berperan aktif dalam
memberikan informasi atau laporan
suatu sekolah agak rendah
4. ASOSIASI PROFESI
Semua pihak termasuk asosiasi profesi ikut andil dalam proses pembelajaran. Misalnya memberikan
penyuluhan / seminar yang dapat memberikan pengetahuan tambahan dan life skill kepada peserta didik
Tersedia banyak asosiasi profesi yang ada di masyarakat
Masih kurangnya kegiatan yang dilakukan asosiasi profesi khususnya yang berkaitan dengan mata MATEMATIKA. Hal ini terkendala oleh masih kurangnya alokasi dana yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut
Mencari sumber dana sehingga dapat melaksanakan
kegiatan yang berkaitan dengan mata pelajaran MATEMATIKA
5. DUNIA USAHA / KERJA
Dunia usaha / kerja mampu memberikan sumbangan dalam berbagai hal sehinga semua rencana atau program sekolah dapat dilaksanakan
Keberadaan dunia usaha / kerja disekitar sekolah sangat banyak dan memungkinkan untuk berperan aktif dalam setiap kegiatan sekolah
Masih rendahnya dukungan dunia usaha / kerja
terhadap kegiatan sekolah, hal ini diakibatkan seluruh kegiatan sekolah tidak memberikan keuntungan
Berupaya untuk mendapatkan dukungan dan kepercayaan dari dunia usaha / kerja sehingga dapat berperan aktif dalam setiap kegiatan sekolah
6. SUMBER DAYA
ALAM Sumber Daya Alam ( SDA) menyiapkan segala kebutuhan yang
diperlukan untuk proses
Tersedianya Sumber Daya Alama ( SDA ) yang cukup memadai dan mudah diperoleh
Kurangnya
kreatifitas guru dan siswa dalam
memanfaatkan SDA
Motivasi siswa untuk memanfaatkan
pembelajaran termasuk alat dan sumber belajar
untuk mendukung pelaksanaan
pembelajaran.
dalam proses pembelajaran
memahami dan mengkaji
permasalahan yang dihadapi serta
mampu
mengaflikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh kedalam kehidupan sehari – hari
7. SOSIAL BUDAYA
Sosial budaya yang ada di masyarakat dapat membentuk karakter kepribadian anak didik untuk selalu bersikap dan bertingkah laku yang baik
Dimasyarakat telah berkembangnya nilai – nilai sosial budaya yang baik dan dipatuhi oleh semua lapisan
masyarakat
Merosotnya nilai-nilai sosial yang ada di Masyarakat
karena pengaruh negatif teknologi komunikasi
Selalu memberikan nasehat kepada peserta didik untuk tidak berbuat yang bertentangan