• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PENDIDIKAN MORAL PADA ERA GLOBAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PENDIDIKAN MORAL PADA ERA GLOBAL"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PENDIDIKAN MORAL PADA ERA GLOBALISASI

Disusun oleh:

Linda Jatikumala

(17601241035)

KELAS PJKR A

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Mata Kuliah: Sosiologi dan Antropologi Pendidikan

Dosen Dra. Mujinem M.Hum.

(2)

Segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “Pendidikan Moral pada Era Globalisasi” yang diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sosiologi dan Antropologi Pendidikan.

Makalah ini berisi tentang kasus-kasus moral yang terjadi di Indonesia dan pengaruh pendidikan moral bagi bangsa Indonesia.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pentingnya moral untuk menciptakan suatu kebaikan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

(3)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang sangat pesat di era globalisasi saat ini telah

memberikan banyak manfaat dalam kemajuan diberbagai aspek sosial. Penggunaan teknologi oleh manusia dalam membantu menyelesaikan pekerjaan merupakan hal yang menjadi keharusan dalam kehidupan. Perkembangan teknologi ini juga harus diikuti dengan perkembangan pada Sumber Daya Manusia (SDM). Manusia sebagai pengguna teknologi harus mampu memanfaatkan teknologi yang ada saat ini, maupun

perkembangan teknologi tersebut selanjutnya. Adaptasi manusia dengan teknologi baru yang telah berkembang wajib untuk dilakukan melalui pendidikan. Hal ini dilakukan agar generasi penerus tidak tertinggal dalam hal teknologi baru. Dengan begitu, teknologi dan pendidikan mampu berkembang bersama seiring dengan adanya generasi baru sebagai penerus generasi lama. Beberapa cara adaptasi tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk pelatihan maupun pendidikan.

Pendidikan merupakan sebuah sarana yang efektif dalam

mendukung perkembangan serta peningkatan sumber daya manusia menuju ke arah yang lebih positif. Kemajuan suatu bangsa bergantung kepada sumber daya manusia yang berkualitas, dimana hal itu sangat ditentukan dengan adanya pendidikan. Seperti yang telah tertulis dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, yang salah satu isinya membahas

(4)

Rumusan Masalah

1. Apa pengertian globalisasi ?

2. Bagaimana pengaruh globalisasi dalam pendidikan moral bangsa ? 3. Apa pengertian moral dan siapa saja yang berkewajiban

membangun moral bangsa?

4. Mengapa pendidikan berperan dalam moral bangsa ?

5. Siapa dan dimana yang berperan dalam menciptakan moral bangsa ?

(5)

PEMBAHASAN

PENDIDIKAN MORAL PADA ERA GLOBALISASI

A. Pengertian Globalisasi dan Pengaruh Globalisasi dalam Pendidikan Moral

Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Dengan adanya globalisasi, manusia menjadi mudah, efektif, dan hemat. Arus

modernisasi dan globalisasi itu mempunyai banyak nilai positif dan negatifnya.

Segi positifnya, informasi yang didapat menjadi lebih cepat dan akurat daripada masa-masa sebelumnya yang kebanyakan masih menggunakan cara-cara manual. Segi negatif dari arus modernisasi dan globalisasi juga tak kalah sedikitnya, fasilitas-fasilitas yang ada di era globalisasi ini

sebagian besar disalahgunakan oleh para penggunanya.

Globalisasi secara langsung maupun tidak langsung dapat

mempengaruhi perkembangan moral. Seseorang dapat berperilaku buruk akibat penggunaan teknologi yang tidak pada tempatnya. Meleburnya norma dan nilai di masyarakat akibat Globalisasi membuat generasi muda tidak lagi mengindakan aturan.

Permasalahan moral sebenarnya sudah ada sebelum Globalisasi muncul. Namun kemunculan globalisasi dapat menjadi faktor yang mempengaruhi perkembangan moral. Dengan adanya Globalisasi, perkembangan moral dapat menjadi lebih baik karena informasi dapat dilakukan dengan cepat. Ajaran agama, motivasi, pendidikan, dan pengetahuan dapat diakses oleh siapa saja dengan cepat. Sehingga dengan globalisasi dimungkinkan perkembangan moral dapat

(6)

Namun dengan globalisasi pula dapat menjadi faktor rendahnya moral bangsa. Hal ini terutama disebabkan oleh penggunaan produk globalisasi yang tidak diimbangi oleh norma sebagai benteng diri.

B. Pengertian Moral

Moral (bahasa latin Moralitas) adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif. Moral adalah hak mutlak yang dimiliki manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan berhubungan dengan proses

sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena banyak orang yang mempunyai moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus mempunyai moral jika ingin dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan

bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat. Moral adalah perbuatan/tingkah

laku/ucapan seseorang dalam ber interaksi dengan manusia. Apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku dalam masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinyatakan mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya dan agama. Moral merupakan kondisi pikiran, perasaan, ucapan, dan perilaku manusia yang terkait dengan nilai-nilai baik dan buruk.

C. Peran Pendidikan dalam Menciptakan Moralitas Bangsa

Setiap tahapan kehidupan manusia tidak pernah lepas dari

pendidikan. Pendidikan bertujuan bukan hanya membentuk manusia yang cerdas otaknya dan trampil dalam melaksanakan tugas, namun

diharapkan menghasilkan manusia yang memiliki moral. Moralitas masyarakat di negeri ini semakin hari semakin

(7)

tidak habis-habisnya terjadi di negeri ini, pelakunya mulai dari rakyat kecil hingga pejabat. Setiap harinya media massa tidak pernah kehabisan berita tentang perilaku masyarakat. Berbagai kasus seperti korupsi,

penipuan sampai pada tindakan asusila yang terjadi akhir-akhir ini banyak sekali melibatkan nama-nama pejabat tinggi di negeri ini. Hal ini

memperlihatkan bahwa banyak kaum intelektual di negeri ini yang memiliki moralitas yang buruk. Sementara itu pemandangan yang sama juga terjadi di kalangan pelajar. Banyak perilaku yang menunjukan terjadi kemerosotan moral pada diri mereka. Dari hilangnya sikap sopan santun, merebaknya seks bebas, tawuran pelajar, dan juga tindak kriminalitas kini mulai sering dijumpai. Guru sebagai pendidik dan role model bagi

siswanya juga kurang mampu membina dan menjadi teladan.

D. Peran Lingkungan dalam Membangun Moral Bangsa

Keluarga merupakan institusi terkecil dalam masyarakat. Masyarakat adalah unit yang membentuk suatu negara. Oleh karena itu, keluarga sangat berperan penting dalam pembentukan setiap karakter individu. Moral merupakan kunci bagi sumber daya manusia yang berkualitas. Sehingga, pendidikan moral sejak usia dini merupakan hal yang penting.

Berbagai masalah yang dihadapi di negara kita salah satunya diakibatkan oleh adanya krisis moralitas para pejabat negara. Namun tidak hanya kasus para pejabat negara saja, masalah generasi muda bangsa yang nampaknya sudah jauh dari perilaku baik, sebut saja tawuran antar pelajar, sex pra nikah atau bahkan hal terkecil seperti menyontek, berperilaku tidak sopan dengan teman, orang tua maupun guru dan berbicara tidak baik. Padahal semestinya masalah tersebut tidak akan terjadi jika keluarga melakukan fungsinya dengan benar.

Semakin hari, dapat terlihat bahwa hancurnya nilai luhur yang terkandung dalam suatu keluarga. Fungsi keluarga menurut Efendi 1119 khususnya fungsi psikologis adalah memberikan perhatian diantara anggota

(8)

sosialisasi yaitu membentuk norma tingkah laku sesuai dengan

perkembangan anak. Sebenarnya, bila keluarga melakukan fungsinya dengan baik, maka semua masalah yang terkait dengan krisis moral akan terselesaikan.

Dengan tuntutan globalisasi dan perkembangan teknologi saat ini, komunikasi antar anggota keluarga terkadang sangat sulit dilakukan. Dengan kesibukan orang tua yang bekerja, seringkali keluarga hanyalah tempat untuk menginap saja. Tidak ada pendidikan dan sosialisasi yang diberikan orang tua pada anaknya.

Oleh karena itu, pembangunan moral tidak dapat terlepas dari keluarga, sekolah dan lingkungan sekitar individu tersebut. Keluarga merupakan hal yang terpenting, karena keluarga ibarat akar yang menentukan akan menjadi apa dan bagaimana seorang tersebut. Bila keluarga menjalankan fungsinya dengan baik, maka individu-individu yang dilahirkan akan mempunyai moral yang baik sehingga dapat

membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Bukan tidak mungkin bila negara kita dapat terlepas dari berbagai masalah krisis moral karena disusun oleh masyarakat yang mempunyai keluarga yang berfungsi dengan baik.

Lingkungan pendidikan ialah yang sangat penting dalam peran pendidikan moral manusia, diantara lingkungan tersebut keluarga, sekolah, dan masyarakat. Semua lingkungan mempunyai fungsi atau peran dan tanggung jawab masing-masing dalam pendidikan moral manusia. Semua lingkungan pendidikan tersebut mempunyai hubungan timbal balik antara satu dengan lainnya, diantaranya:

1. Hubungan antara keluarga dan sekolah 2. Pengaruh sekolah terhadap masyarakat 3. Pengaruh masyarakat dan sekolah

Hubungan timbal balik tersebutlah yang bisa membuat pendidikan bisa berjalan dengan baik.

Semua lingkungan memiliki peran masing-masing yang dapat membantu berlangsungnya proses pendidikan moral. Oleh karena itu, setiap

(9)

yang didapatkan dari pendidikan tersebut maksimal dan menciptakan individu yang nantinyandapat berguna bagi keluarga, bangsa dan negaranya.

E. Faktor-faktor Penyebab Turunnya Moral di Masyarakat Indonesia

Masalah moralitas masyrakat Indonesia baik itu usia remaja hingga dewasa, sekarang ini sudah menjadi problema umum dan merupakan pertanyaan yang belum ada jawabannya. Seperti mengapa para remaja kita sudah mengkonsumsi obat-obatan terlarang? mengapa para remaja kita dengan bebasnya bergau dengan lawan jenis tanpa merasa risih dan malu? megapa para pemiimpin di negeri kita sugguh mudah tersinggung, dan tidak malu juga mempertontonkan pertengkaran di muka umum? Mengapa begitu banyak para pemimpin ini tidak merasa malu mengambil hak-hak orang kecil, seperti melakuka korupsi?. Pertanyaan-pertanyaan seperti yang telah dikemukakan meruapakan sederetan kecil dari masalah moral yang masih belum bisa hadapi.

Ketika berbicara tentang moral, kita perlu tahu bahwa hal ini erat kaitannya dengan perilaku masyarakat itu sendiri. Perilaku masyarakat yang menyimpang dari aturan yang seharusnya membuat moral bangsa kita semakin buruk di mata negara lain. Kemerosotan moral ini bukanlah suatu hal yang bisa dibanggakan karena hal itulah yang membuat negara kita tampak kurang berwibawa di dunia internasional. Ada beberapa hal yang melatarbelakangi kemerosotan moral bangsa Indonesia dan hal itu perlu diketahui sehingga kita mampu menemukan solusi yang terbaik dan membantu dalam penyelesaian masalah tersebut.

a) Penyalalah gunaan sebagian ajaran moral

Tidak diragukan lagi bahwa sebagian ajaran moral telah dan masih terus akan disalahgunakan dalam berbagai bentuk dan cara. Mereka yang telah dirasuki ketamakan, terutama apabila mempunyai kekuatan dan pengaruh, tidak akan ragu-ragu dalam memakai segala cara untuk mencapai tujuannya. Penelitian ilmiah, terlepas dari kebenaran landasannya, terkadang di[ergunakan untuk melakukan penindasan, tirani, menyiksa kelas buruh.

b) Penyalahgunaan Konsep-Konsep Moral

(10)

disalahterapkan, tetapi kemerdekaan sejati tidak akan sama dengan perbudakan.

Jadi tidak diragukan lagi ajaran Islam telah dieksploitasi untuk tujuan pribadi dan kelompok tertentu. Tetapi tidak berarti bahwa ajaran-ajaran tersebut palsu atau rancu. Sebaliknya, keadaan tersebut menuntut kewaspadaan sebagian masyarakat agar ajaran tersebut tdak rusak, dan nilai-nilainya tidak disalahgunakan.

c) Masuknya Budaya Westernisasi (budaya kebarat-baratan)

Masuknya budaya barat bisa dikatakan sebagai penyebab turunnnya moral bangsa Indonesia saat ini. Sebenarnya budaya tersebut tidaklah salah, yang salah adalah individu yang tidak mampu menyaring hal-hal yang baik untuk dirinya. Dengan budaya asing yang masuk ke negara kita sekarang ini, banyak orang menganggap bahwa free sex atau materialisme adalah hal yang biasa. Keadaan ini sangat memprihatinkan mengingat banyak remaja yang melakukan hal tersebut dan hal itu yang sering jadi masalah remaja saat ini. Tumbuhnya budaya materialisme juga bisa diliat dari banyaknya orang-orang yang sangat memperhatikan gaya hidup yang terkesan mewah tanpa memperdulikan sekitar dan masa depannya.

d) Perkembangan Teknologi

Turunnya moral bangsa Indonesia juga diakibatkan oleh perkembangan teknologi saat ini. Dengan kemudahan akses internet, banyak orang memanfaatkan fasilitas tersebut untuk mencari gambar atau video porno. Hal ini jika dilakukan terus menerus akan merusak moral bangsa karena pikiran mereka sudah dimasuki oleh doktrin-doktrin barat yang kadang salah tersebut.

e) Lemahnya Mental Generasi Bangsa

Penurunan kualitas moral dari generasi bangsa juga dapat disebabkan karena lemahnya mental dari generasi bangsa yang terbentuk sejak dini, sehingga membentuk karakter yang kurang baik. Karakter tersebut akan menjadi watak perilku seseorang dalam menjalani kehidupan. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka perlu diupayakan pembentukan karakter sejak dini

f) Kurangnya Materi Aplikasi tentang Budi Pekerti

(11)

tertentu, namun mempunyai akhlak/moral yang kurang bagus. Banyak di antara peserta didik yang pintar jika mengerjakan soal pelajaran, namun tidak hormat terhadap gurunya, suka mengganggu orang lain, tidak mempunyai sifat jujur, malas, dan sifat-sifat buruk lainnya.

Tingginya angka kenakalan dan kurangnya sikap sopan santun peserta didik, dipandang sebagai akibat dari kurang efektifnya sistem pendidikan saat ini. Ditambah lagi dengan masih minimnya perhatian guru terhadap pendidikan dan perkembangan karakter peserta didik. Sehinga sebagian peserta didik tidak mempunyai karakter positif. Pendidikan tanpa karakter hanya akan membuat individu tumbuh secara parsial, menjadi sosok yang cerdas dan pandai, namun kurang memiliki pertumbuhan secara lebih penuh sebagai manusia. Hal tersebut sudah dicontohkan dalam sistem pendidikan kita pasca reformasi. Kurikulum yang dibangun untuk mencerdaskan kehidupan justru berujung kepada penurunan moral dari sebagian perserta didiknya.

F. Cara Menumbuhkan Moral Bangsa

a) Memandang Martabat Manusia

Rasulullah Saw, telah mengatakan bahwa ia diutus untuk menyempurnakan martabat dan derajat manusia.Orang yang meceritakan tradisi tersebut bertanya kepada Sayidina Ali k.w. tentang sifat-sifat tersebut. Sayidina Ali menjawab “ alim , toleran, tahu berterima kasih, sabar, murah hati, berani, mempunyai harga diri, bermoral, berterus terang, dan jujur.Memiliki harga diri (self-respect) artinya kapan saja dia bekerja untuk kepentingannya dan untuk memenuhi kebutuhannya, dia harus memperhitungkan segala sesuatu yang sekiranya bisa memalukan da merendahkan posisinya, seperti tidak konsisten denga martabatnya sebagai manusia, dan mempertimbangkan segala tindakan yang akan bisa mengembangkan kematangan spiritualnya, dan mengangkat posisinya agar bisa dibanggakan.

b) Mendekatkan Manusia dengan Alloh

Hanya sifat-sifat mulia yang telah disebutkn diatas yang akan mendekatkan manusia dengan Alloh . Dngan demikian manusia-manusia harus memiliki dan mengembagkan sifat-sifat tersebut apabila kita membahas sifat-sifat Alloh, dan sebaliknya. Dia Maha mengetahui, Maha Kuasa dan Maha Kompeten. Semua tindakan-Nya telah dierhtungkan dengan baik-baik. Dia Maha Adil, Maha Pengasih dan Penyayang. Semua merasakan karunia-Nya. Dia menyukai kebenaran dan membenci keburukan. Dan selanjutnya dan seterusnya. Manusia dekat dengn Alloh sesuai dengan kualitas-kualitas yang dia miliki. Jika sifat-sifat tersebut mendarah daging dalam drinya dan menjadi pelengkapnya, bisa dkatakan bahwa ia telah mendapatkan nilai-nilai moral islam.

(12)

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini Menteri Pendidikan, untuk memperbaiki moral generasi bangsa melalui pendidikan. Namun keinginan tersebut ternyata belum membuahkan hasil yang signifkan. Pemerintah dalam melaksanakan pendidikan, masih lebih banyak menitikberatkan pada kemampuan kognitif siswa, dengan mengesampingkan kemampuan afektif atau perilaku siswa dan psikomotorik atau keterampilan.

(13)

PENUTUP

Kesimpulan

Pendidikan moral adalah usaha yang dilakukan secara terencana untuk mengubah sikap, perilaku, tindakan, kelakuan yang dilakukan peserta didik agar mampu berinteraksi dengan lingkungan masyarakatnya sesuai dengan nilai moral dan kebudayaan masyarakat setempat. Ada beberapa hal yang melatarbelakangi kemerosotan moral bangsa Indonesia dan hal itu perlu diketahui sehingga kita mampu menemukan solusi yang terbaik dan membantu dalam penyelesaian masalah tersebut. Bagaimana kemerosotan moral di masyarakat sekarang adalah sebuah hal bahwa masyarakat kuarang mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui peran pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam membentuk moral siswa di era globalisasi dan secara khusus

Menurut Islam orang tua bertanggung jawab terhadap anggota keluarganya, jika anggota keluarga seorang muslim mengabaikan atau gagal dalam menjalankan kewajibannya kepa

Hal yang juga dapat mempengaruhi belajar anak dalam keluarga kaya adalah orang tua sering sibuk bekerja di kantor hingga larut malam, sehingga hanya menyerahkan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak antara lain: faktor genetik dan faktor lingkungan (keluarga, gizi dan budaya). Orang tua

Keluarga adalah yang merupakan orang petama yang mengajarkan hal-hal yang berguna bagi perkembangan dan kemajuan hidup manusia adalah anggota keluarga. Orang tua atau

Keluarga adalah yang merupakan orang petama yang mengajarkan hal-hal yang berguna bagi perkembangan dan kemajuan hidup manusia adalah anggota keluarga. Orang tua atau

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui peran pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam membentuk moral siswa di era globalisasi dan secara khusus

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak antara lain: faktor genetik dan faktor lingkungan (keluarga, gizi dan budaya). Orang tua