• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARU MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARU MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TE"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP

PRESTASI MAHASISWA UAD KAMPUS 1 YOGYAKARTA

Proposal Skripsi Mahasiswa

Disusun Oleh:

MOH. MUSHLIH 1400011314

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

(2)

A. LATAR BELAKANG MSALAH

Belajar menurut para ahli adalah sebuah proses perubahan di dalam diri manusia dan perubahan tersebut di tampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman keterampian, daya pikir, dan kemampuan-kemampuan yang lain, namun dalam hal ini belajar yang di maksud lebih mengarah kepada pembelajaran di dalam lingkungan sekolah. Seperti yang sudah di ketahui, bahwa belajar dalam lingkungan sekolah banyak berpengaruh pada sikap, pola berfikir, dan tingkah laku siswa itu sendiri.

Proses pembelajaran di kampus merupakan proses pembudayaan yang formal dalam penyampaian suatu informasi baik dari dosen kepada mahasiswa ataupun mahasiswa kepada dosen. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh mahasiswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang sosial ekonominya, dan lain sebagainya.

Kesiapan dosen untuk mengenal karakteristik mahasiswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran

Guna meningkatkan kualitas pendidikan dan mencapai tujuan pendidikan diperlukan kesadaran dan aktivitas mahasiswa di dalam kelas maupun di luar kelas.

(3)

dalam belajar dan menciptakan kondisi belajar yang baik, nayaman, dan menyenangkan.

Dosen adalah komponen penting dalam pembelajaran. Dosen dalam konteks pembelajaran mempunyai peranan yang besar dan strategis. Hal ini disebabkan karena dosenlah yang berada di barisan terdepan dalam pelaksanaan pembelajaran. Dosen yang langsung berhadapan dengan peserta didik untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus mendidik dengan nilai-nilai positif melalui bimbingan dan keteladanan.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraiaan di atas maka dapat di rumuskan permasaan sebagai berikut 1. Adakah pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar mahasiswa UAD yogya

kampus 1 ?

2. Adakah pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa UAD yogya kampus 1 ?

3. Apakah motivasi, dan disiplin belajar dapat berpengaruh terhadap prestasi mahasiswa UAD yogya kampus 1 ?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk menguji adakah pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar mahasiswa UAD yogya kampus 1.

2. Untuk menguji adakah pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa UAD yogya kampus 1.

3. Untuk menguji apakah motivasi, dan disiplin belajar dapat berpengaruh terhadap prestasi mahasiswa UAD yogya kampus 1.

D. MANFAAT PENELITIAN

(4)

a. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai penambah referensi dibidang karya ilmiah yang dapat mengembangkan ilmu pengetahuan. b. Penelitian ini mungkin merupakan latihan dan pembelajaran dalam

menerapkan teori yang diperoleh sehingga dapat manambah ilmu pengetahuan, pengalaman, dan dokumentasi ilmiah.

2. Manfaat Praktis

a.

Dapat memberikan data dan informasi serta gambaran menganai pengaruh motivasi dan disiplin belajar terhadap prestasi mahasiswa UAD kampus 1 yogyakarta

b.

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan langsung dengan penelitian ini.

E. LANDASAN TEORI A. Motivasi belajar

Dalam diri seseorang pasti memiliki kondisi internal, dimana kondisi internal tersebut ikut berperan dalam aktivitas dirinya sehari-hari. Salah satu kondisi internal tersebut adalah motivasi (Jauhary,2008).

Pada dasarnya, motivasi dapat diartikan sebagai dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini ada pada diri seseorang yang menggerakkan guna melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan pada dorongan tertentu mengandung pengertian sesuai dengan motivasi yang mendasarinya.

Dalam pengertian lain, motivasi dapat pula dipahami sebagai perbedaan bisa melakukan dan mau melakukan. Namun, motivasi lebih dekat dengan mau melakukan tugas atau tanggung jawab yang dibebankan pada pundaknya agar tujuan dapat tercapai. Motivasi pada dasarnya merupakan kekuatan baik dari dalam diri maupun dari luar diri anda yang mendorong anda untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.

(5)

karena motivasi merupakan hal yang dapat menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja giat dan antusias untuk mencapai hasil yang optimal” (Hasibuan, 2001).

“Motivasi dapat diartikan sebagai suatu usaha agar seseorang dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan semangat karena ada tujuan yang ingin dicapai”. Manusia mempunyai motivasi yang berbeda tergantung dari banyaknya faktor seperti kepribadian, ambisi, pendidikan dan usia. Motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif atau perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Hamalik, 2003).

Motivasi menurut Djamarah (2000) adalah perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik, karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat dilakukan untuk mencapainya.

Motivasi menurut Nasution (1993) adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar, sehingga hasil belajar pada umumnya meningkat jika motivasi untuk belajar meningkat. (Djamarah, 2000)

Seseorang dikatakan berhasil dalam belajar apabila didalam dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar, sebab tanpa mengerti apa yang akan dipelajari dan tidak memahami mengapa hal tersebut perlu dipelajari, maka kegiatan belajar mengajar sulit untuk mencapai keberhasilan. Keinginan atau dorongan inilah yang disebut sebagai motivasi.

Dengan motivasi orang akan terdorong untuk bekerja mencapai sasaran dan tujuannya karena yakin dan sadar akan kebaikan, kepentingan dan manfaatnya. Bagi siswa motivasi ini sangat penting karena dapat menggerakkan perilaku siswa kearah yang positif sehingga mampu menghadapi segala tuntutan, kesulitan serta menanggung resiko dalam belajar.

(6)

tekun dalam belajar dan terus belajar secara kontinyu tanpa mengenal putus asa serta dapat mengesampingkan hal-hal yang dapat mengganggu kegiatan belajar.

Fungsi motivasi Menurut Sardiman (2004) adalah :

1. Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai, dengan demikian motivasi dapat memberi arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3. Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Dari pendapat di atas sangat jelas bahwa motivasi sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena motivasi dapat mendorong siswa untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar tersebut diperlukan suatu upaya yang dapat meningkatkan motivasi siswa, sehingga siswa yang bersangkutan dapat mencapai hasil belajar yang optimal.

B. Disiplin Belajar

(7)

Fungsi dan Tujuan Disiplin Belajar

Fungsi utama disiplin belajar adalah mengajar mengendalikan diri dengan mudah, menghormati dan mentaati peraturan berkaitan dengan hal tersebut diatas menerangkan sebagai berikut:

(a) Menerapkan pengetahuan dan pengertian sosial antara lain mengenal hak milik orang lain.

(b) Mengerti dan segera menurut untuk menjalankan kewajiban dan merasa mengerti larangan-larangan.

(c) Mengerti tingkah laku yang baik dan tidak baik.(d) Belajar mengendalikan diri, keinginan dan berbuat sesuatu tanpa merasa terancam oleh hukuman.(e). Mengorbankan kesenangan sendiri tanpa peringatan dari orang lain (Singgi, 1985).

Jadi dalam menanamkan pendidikan pada anak perlu menanamkan pendidikan kedisiplinan, artinya menumbuhkan dan mengembangkan pengertian-pengertian yang berasal dari luar yang merupakan proses untk melatih dan mengajarkan anak bersikap dan bertingkah laku sesuai harapan.

Perkembangan Disiplin Belajar Telah diketahui bahwa perkembangan disiplin belajar anak bukan merupakan sesuatu yang terjadi kebetulan melainkan membutuhkan waktu cukup lama untuk berkembang. Dalam hal ini Singgih (1985) mengemukakan lima tahapan antara lain :

(a) Pada tahapan pertama disiplin belajar dimulai seseorang untuk menghindari hukuman;

(b) Pada perkembangan tahap kedua, disiplin belajar diwujudkan hanya untuk membuat atau mendapatkan imbalan;

(c) Pada tahap ketiga, disiplin belajar dijalankan demi disiplin belajar atau aturan itu sendiri;

(d) Pada tahap keempat, disiplin belajar diterapkan berdasarkan kesadaran, bahwa untuk hidup bermasyarakat perlu mengikuti peraturan yang dilandasi oleh kepentingan pribadi atau kepentingan perorangan;

(8)

Manfaat Disiplin.

1. Menumbuhkan percaya diri Sikap ini tumbuh berkembang pada saat anak diberi kepercayaan untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang mampu ia kerjakan dengan sendiri.

2. Disiplin dapat Mengajarkan Kita Teratur, jika kamu sudah terbiasa disiplin akan hal-hal yang kecil, makan kamu mempunyai pola hidup yang teratur dan mampu mengelola waktu dengan baik.

3. Disiplin akan Menumbuhkan Rasa Kepedulian, dengan disiplin kamu akan peduli pada kebutuhan dan kepentingan orang lain. Disiplin juga akan membuat kamu memiliki intergritas, selain dapat memikul tangga jawab, kamu juga mampu memecahkan masalah dengan baik, cepat dan mudah.

4. Disiplin akan Menumbuhkan Ketenangan pada Jiwa, dengan disiplin kamu akan menumbuhkan ketenangan pada jiwa, menurut penelitian menunjukan bayi yang tenang/jarang menangis ternyata lebih mampu memperhatikan lingkungan sekitarnya dengan baik. Di tahap selanjutnya bahkan ia bisa cepat berinteraksi dengan orang lain.

5. Disiplin akan Menumbuhkan kepekaan, kamu akan tumbuh menjadi pribadi yang peka/berperasaan halus dan percaya pada orang lain. Sikap ini memudahkan dirinya mengungkapkan perasaannya kepada orang lain, termasuk orang tuanya. Jadinya, anak akan mudah menyelami perasaan orang lain juga.

C. Prestasi belajar Pengertian prestasi belajar.

Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni prestasi dan belajar. Untuk memahami lebih jauh tentang pengertian prestasi belajar, peneliti menjabarkan makna dari kedua kata tersebut.

(9)

prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa.

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan seseorang atau kelompok yang telah dikerjakan, diciptakan dan menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan bekerja.

Selanjutnya untuk memahami pengertian tentang belajar berikut dikemukakan beberapa pengertian belajar diantaranya menurut Slameto (2003: 2) dalam bukunya Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya bahwa belajar ialah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Muhibbin Syah (2000: 136) bahwa belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Begitu juga menurut James Whitaker yang dikutip oleh Wasty Soemanto (1990: 98-99), belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubhah melalui latihan dan pengalaman.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas bahwa belajar merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar dan rutin pada seseorang sehingga akan mengalami perubahan secara individu baik pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku yang dihasilkan dari proses latihan dan pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Menurut Winkel melalui Sunarto (1996: 162) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya”. Menurut Abu Ahmadi dan 11 Widodo Supriyono (1990: 130) prestasi belajar merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar (faktor eksternal) individu.

Berdasarkan beberapa batasan diatas, prestasi belajar dapat diartikan sebagai kecakapan nyata yang dapat diukur yang berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai interaksi aktif antara subyek belajar dengan obyek belajar selama berlangsungnya proses belajar mengajar untuk mencapai hasil belajar

(10)

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara umum menurut Slameto (2003: 54) pada garis besarnya meliputi faktor intern dan faktor ekstern yaitu:

1) Faktor intern Dalam faktor ini dibahas 2 faktor : a) Faktor jasmaniah mencakup:

(1) Faktor kesehatan (2) Cacat tubuh

b) Faktor psikologis mencakup: (1) Intelegensi

(2) Perhatian (3) Minat (4) Bakat (5) Motivasi (6) Kematangan (7) Kesiapan c) Faktor kelelahan

2) Faktor ekstern, faktor ini dibagi menjadi 3 faktor, yaitu: a) Faktor keluarga mencakup:

(1) cara orang tua mendidik (2) relasi antar anggota keluarga (3) suasana rumah 12

(4) keadaan ekonomi keluarga (5) pengertian orang tua (6) latar belakang kebudayaan

b) Faktor sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah

c) Faktor masyarakat meliputi kegiatan dalam masyarakat, mass media, teman bermain, bentuk kehidupan bermasyarakat,

Selanjutnya Sumadi Suryabrata (2002: 233) mengklasifikasikan faktor-faktor yang memepengaruhi belajar sebagai berikut:

(11)

a) Faktor non-sosial dalam belajar Meliputi keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, tempat dan alat-alat yang dipakai untuk belajar(alat tulis, alat peraga) b) Faktor sosial dalam belajar

2) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri

a) Faktor fisiologi dalam belajar Faktor ini terdiri dari keadaan jasmani pada umumnya dan keadaan fungsi jasmani tertentu.

b) Faktor psikologi dalam belajar Faktor ini dapat mendorong aktivitas belajar seseorang karena aktivitas dipacu dari dalam diri, seperti adanya perhatian, minat, rasa ingin tahu, fantasi, perasaan, dan ingatan.

Pendapat lain mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2002: 60) yaitu:

1) Faktor internal

a) Faktor jasmaniah, Faktor jasmaniah, baik bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya

b) Faktor psikologi, baik bawaan maupun yang diperoleh yang terdiri atas : (1) Faktor intelektif yang meliputi:

(a) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat

(b) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.

(2) Faktor non intelektif yaitu unsure-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri.

c) Faktor kematangan fisik maupun psikis

2) Faktor Eksternal

a) Faktor sosial, yang terdiri atas : (1) Lingkungan kerja (2) Lingkungan sosial (3) Lingkungan masyarakat (4) Lingkungan kelompok

(12)

Jadi, berdasarkan pendapar di atas dapat disimpulkan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi prestasi belajar digolongkan menjadi dua yaitu:

1) Faktor intern

Faktor ini berkaitan dengan segala yang berhubungan dengan diri siswa itu sendiri berupa motivasi, minat, bakat, kepandaian, kesehatan, sikap, perasaan dan faktor pribadi lainnya.

2) Faktor ekstern

Faktor ini berhubungan dengan pengaruh yang datang dari luar diri individu berupa sarapa dan prasarana, lingkungan, masyarakat, guru, metode pembelajaran, kondisi social, ekonomi, dan lain sebagaianya.

C. Pelaksanaan Akademik di Perguruan Tinggi

Dalam pelaksanaannya terdapat perbedaan antara administrasi akademik pendidikan di Perguruan tinggi (PT) dengan pendidikan 14 dasar dan menengah. Perbedaan itu dapat dilihat dari mata pelajaran dan jadwal kegiatan. Jika dilihat dari sekolah dasar dan menengah dapat mengalami persamaan dalam mata pelajaran di angkatan yang sama, sedangkan di Perguruan Tinggi untuk mata pelajaran setiap angkatan saja bisa berbeda. Hal ini disebabkan karena dalam Perguruan Tinggi menggunakan Sistem Kredit Semester(SKS). Sistem Kredit Semester merupakan suatu system penyelenggaraan pendidikan dimana beban studi mahasiswa, beban kerja tenaga pengajar dan beban penyelenggara lembaga pendidikan dinyatakan dalam satuan kredit semester. Jadi, satuan kecil sebagai satuan program pendidikan yang dipergunakan sebagai dasar administrasi akademik adalah semester. SKS sangat membantu dalam usaha menyelesaikan studi dengan hasil yang maksimal tanpa ada tekanan.

Sistem penilaian hasil studi di Perguruan Tinggi tidak lagi menggunakan sistem penilaian dari angka 0 sampai dengan 100. Penilaian hasil belajar untuk setiap mata kuliah dinyatakan dengan huruf A, B, C, D dan E yang masing-masing berbobot 4, 3, 2, 1 dan 0. Universitas Negeri Yogyakarta menggunakan penilaian sebagai berikut :

(13)

NILAI

Huruf Angka/Bobot

A 4,00

A- 3,67

B+ 3,33

B 3,00

B- 2,67

C+ 2,33

C 2,00

D 1,00

E 0,00

SUMBER

http://motivasi-belajar-dan-disiplin-unmul.blogspot.co.id/2013/03/bab-i-pendahuluan-a.html

https://aersmile159.wordpress.com/e-learning/pembelajaran/pengertian-dan-hakikat-disiplin-belajar/ (tulisan : M.Asrori Ardiansyah, M.Pd Pendidik di Malang )

http://gaulfresh.com/motivasi/manfaat-disiplin-dalam-diri

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan surat Penetapan Pemenang Pemilihan Langsung nomor 24/SPP/PK-PL/PKJ-ULP/X/2016 tanggal 13 Oktober 2016 untuk Paket Pekerjaan Peningkatan Jalan Desa Benua Baru Menuju

After some algebraic manipulation we found ourselves with a new expression for the Bell number ̟ m + n , one that generalizes the two most common expressions for

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, model pembelajaran learning cycle pada konsep massa jenis berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar fisika, hal

Jumlah jenis obat yang diresepkan dalam satu resep pada peresepan obat antidiabetik oral pada pasien rawat jalan RSAL Dr. Jenis obat

Pada saat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini mulai berlaku, Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor Kep-156/BL/2009 tanggal 22 Juni

Kuat tekan yang dihasilkan hampir sama yakni meningkat 15% dibandingkan dengan beton tanpa serat, tetapi kuat tarik yang dihasilkan lebih besar dengan memakai serat

Model Variables Entered Variables Removed Method 1 deltaSt_Atmin1,.. seperAtmin1,

Kegiatan izin kepada Karu Ruang Perawatan Dalam untuk melakukan survey pendahuluan untuk data proposal tentang Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Perawat dalam