Adha Istiana
Jurusan Tadris Matematika, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung Jl. Mayor Sujadi Timur No. 46 Tulungagung
e-mail: [email protected]
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sesuai dengan ajaran agama islam. Dari penelitian ini dapat diketahui ternyata matematika memiliki peranan atau keterkaitan yang sangat besar dan belum diketahui sebelumnya. Melaui penelitian ini dapat dijadikan sebagai pengetahuan baru hal yang baru yang diketahaui dan tanpa disadari bahwa hal ini merupakan hal yang tidak disadari oleh sebagian manusia dan menjadikan hal ini sebgai hal yang unik. Hasil dari penelitian ini adalah matematika juga terdapat dalam sifat ataupun sikap yang diajarkan oleh agama islam yaitu pada aqidah dan akhlak, dalam hal ini ternyata materi atau konsep-konsep yang terdapat dalam matematika ternyata juga merupakn konsep sifat-sifat atau akhlak kehidupan manusia sesuai dengan agama.diantaranya sikap yang telah dilakukan penelitian atau nalisa yaitu sikap teliti, hemat, tegas, bertanggungjawab dan juga terdapat keterkaitan antara matematika pada materi Trnsformasi geometri dengan sifat-sifat yang diajarkan dalam ajaran agama islam. Adapun materi Transformasi yang memiliki keterkaitan dengan ajaran agama islam yaitu tentang Translasi, Refleksi, Rotasi, dan Dilatasi.
Kata Kunci: Matematika, Aqidah, Akhlak
PENDAHULUAN
Menurut Abdussakir, Matematika secara bahasa (lughowi), kata “matematika” berasal dari bahasa Yunani yaitu “mathema” atau juga mungkin “mathematikos” yang artinya hal-hal yang dipelajari. Bagi orang yunani matematika tidak hanya meliputi pengetahuan mengenai angka dan ruang, tetapi mengenai music dan ilmu falak (astronomi). Dalam hal ini matematika tidak hanya membahas berkaitan dengan masalah hitung menghitung, tetapi matematika juga berhubungan dengan bidang yang lain salah satunya adalah bidang agama yaitu agama islam.1
Agama islam sendiri sangat luas materi yang dibahas, salah satunya berkaitan dengan tingkah laku manusia yaitu matematika berkaitan dengan aqidah dan akhlak. Menurut Whyudi, Aqidah secara umum adalah kepercayaan, keimanan, keyakinan secara mendalam dan benar lalu merealisasikannya dalam perbuatannya.2
Dengan adanya Aqidah tentunya ada akhlak. Akhlak adalah wujud realisasi dan aktualisasi siri dari aqidah seseorang. Dapat diartikan bahwa Menurut Wahyudi, akhlak adalah sifat dasar
1 Mpd Jurusan Matematika, “Umat Islam Perlu Menguasai Matematika,” 2009, http://repository.uin-malang.ac.id/1871/2/1871.pdf.
manusia yang dibawa sejak lahir dan tertanam dalam dirinya. Akhlak akan berperan penting dalam membentuk sifat kepribadian manusia.3
Aqidah dan akhlak merupakan poros atau inti kemanakah tujuan hidup manusia. Apabila aqidah akhlaknya bagus maka sejahtera dan damai lah lahir dan batinnya. Namun sebaliknya jika aqidah akhlaknya buruk tentu akan rusak lahir dan batinnya.
Aqidah dan akhlak telah dijelaskan di dalam kitab suci Al-Qur’an, sehingga setiap akhlak manusia yang harus dilakukan telah terdapat penjelasannya di dalam Al-Qur’an. Menurut Azyumardi dalam Mualimul Huda, Kitab suci yang diturunkan oleh Allah melalui Nabi Muhammad sesumgguhmya sebagian besar membicarakan objek-objek sains seperti jagat raya (universe) dengan berbagai komponennya, kehidupan manusia dengan berbagai perilakunya dan juga mengenai jalan dan cara bagaimana agar hidup ini menempuh jalan keselamatan.4
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran bidang studi matematika dalam bidang lain. Pada penelitian ini akan dibahas berkaitan dengan peran matematika dengan aqidah dan akhlak manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dari penelitian ini nanti dapat diketahui bahwa matematika juga ikut serta berperan dalam membentuk sikap pribadi manusia yang lebih baik. Juga dapat diketahui bahwa ternyata apa yang dipelajari didalam matematika juga terdapat hal lain yang merupakan cerminan dari konsep matematika itu sendiri.
HASIL DAN PEMBAHASAN Matematika dengan Aqidah
Aqidah adalah suatu kepercayaan. Dengan maksud yang lain yaitu kepercayaan seseorang yang harus dimiliki setiap orang dalam berkehidupan beragama dengan didasari iman maka kehidupan seseorang tersebut akan mampu hidup dijalan yang lurus, dikarenakan kuatnya keimanan seseorang tersebut. Di dalam Al-Qur’an telah dijelaskan aqidah mengajarkan untuk percaya atau beriman kepada Allah SWT. Jika seseorang melanggar atau tidak beriman kepada Allah maka orang tersebut merupakan orang kafir. Begitu juga di dalam matematika, ketika ingin bisa menguasai pelajran matematika maka seseorang harus bisa mempelajari semua materi-materi matematika yaitu dengn melalui belajar. Dengan didasari dengan belajar seseorang akan mampu memahami materi matematika sehingga seseorang tersebut akan menguasai matematika sehingga dapat dikatakan bahwa seseorang yang mampu menguasai matematika tersebut adalah orang yang pintar. Jika seseorang tidak pernah belajar matematika maka orang tersebut akan sesat untuk menjalani kehidupannya karena orang tersebut termasuk orang yang bodoh.
3 Ibid.
Matematika adalah ilmu yang mendasari dari ilmu pengetahuan yang lainnya. Sehingga jika seseorang bisa ilmu matematika maka oarng tersebut akan bisa ilmu yang lainnya. Dan sebaliknya jika seseorang tidak mampu dengan ilmu matematika maka akan kesulitan dalam mempelajari ilmu yang lainnya. Menururt Abdussakir, Salah satu kegiatan matematika adalah kalkulasi atau menghitung, sehingga tidak salah jika kemudian ada yang menyebut matematika adalah imu berhitung atau ilmu hisab.5
Matematika Dengan akhlak sikap Teliti
Matematika berkaitan dengan sikap teliti. Sikap teliti adalah sikap yang harus dimiliki oleh setiap orang untuk melaksanakan segala sesuatu hal. Begitupun dalam mengerjakan soal matematika juga harus mengerjakan dengan sikap teliti. Menurut Abdussakir, Dalam urusan hitung menghitung ini, Allah SWT adalah ahlinya. Allah SWT sangat cepat dalam menghitung dan sangat teliti.6Berikut ini dijelaskan dalam Q.S Maryam ayat 83. Sebagaimana dijelaskan sebagai berikut:
“maka janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa (memintakan azab) terhadap mereka, karena Kami Menghitung dengan hitungan teliti (datangnya hari siksaan) untuk mereka.” (Q.S Maryam:83)
Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa agama islam mengajarkan untuk melakukan perhitungan dengan teliti, hal tersebut jelas telah disebutkan. Dalam mengerjakan segala sesuatu harus perlahan-perlahan jangan dengan tergesa-gesa, karena menghitung dengan teliti merupakan hal yang jauh lebih baik. Sehingga dalam keterkaitannya dengan Matematika, ketika mengerjakan soal matematika disini diajarkan untuk mengerjakan dengan melalui proses atau langkah-langkah yang telah ditetapkan sebelumnya. Jangan terpengaruh untuk segera mendapatkan hasil akhirnya. Sehingga dalam mengerjakan soal matematika harus berdasarkan rumus yang telah ditetapkan, selanjutnya melakukan perhitungan berdasarkan langkah-langkah yang sudah ada, sehingga kemudian akan didapatkan suatu hasil yang jelas.
Dalam mengerjakan soal matematika siswa diajarkan untuk bisa mengerjakan dengan langkah-langkah yang sudah ada. Contohnya mengerjakan soal untuk menentukan luas suatu bangun datar. Maka hal yang pertama harus diketahui yaitu memahami soalnya dan mengetahui rumus mana yang akan dipakai selanjutnya. Kemudian akan dilanjutkan melalui perhitungan dengan langkah-langkah berikutnya kemudian akan diperoleh suatu jawaban.
Matematika dengan sikap hemat
Berikut ini dijelaskan berkaitan dengan dilarangnya untuk bersikap boros. Dengan kata lain di dalam agama islam diajarkan untuk bersikap hemat. Sebagaimana dijelaskan di dalam Q.S Al-Isra’ ayat 26 sebagai berikut:
Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. (Q.S Al-Isra’:26)
Di dalam ayat tersebut telah jelas bahwa kita dilarang untuk menghambur-hamburkan harta dengan secara boros. Kita diajrakan untuk hidup hemat, dengan cara membelanjakan harta dengan sebaik-baiknya. Keterkaitannya dengan matematika yaitu ketika terdapat suatu pernyataan atau suatu hal untuk memudahkan kita dalam mengerjakan atau memahami matematika, diajarkan untuk memberikan symbol terhadap pernyataan tersebut, dengan seperti itu dalam proses belajar matematika terdapat sikap hemat di dalamnya. Karena sikap hemat tersebut dapat hemat waktu dan tenaga dalam mengerjakan soal. Diajarkan pula untuk sebisa mungkin bisa meminimalisir soal-soal yang diketahui untuk dikerjakan dengan baik.
Berikut ini diberikan contoh soal berkaitan keterkaitan sikap hemat dalam mengerjakan soal matematika. Misalkan saja dalam menyelesaikan soal logika matematika
Jika diketahui suatu pernyataan menurut Muhammad Rusli Invers
Jika diketahui p→ q , maka bentuk inversnya adalah q → p
Contoh: dari statemen “jika anda mengerjakan tugas anda, maka anda tidak akan dihukum” inversnya adalah “jika anda tidak mengerjakan tugas anda, maka anda akan dihukum”7
Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa kalimat tersebut akan diberikan symbol untuk memudahkan dalam penyelesaiannya
P
:
anda mengerjakan tugasQ
:
anda tidak akan dihukumSymbol tersebut mencerminkan sikap hemat. Dari hal ini dapat dikatakan bahwa matematika juga melatih sikap hemat. Dari symbol tersebut yang awalnya sebuah kalimat yang panjang kemudian dijadikan sebuah symbol, maka dapat dikatakan bahwa matematika juga mngajakarkan untuk menyelesaikan masalah. Yang semualanya masalah yang panjang untuk kemudian masalah tersebut diselesaikan menjadi suatu penyelesaian.
Matematika dengan sikap Jujur
Sikap jujur juga terdapat di dalam matematika. Pengertian dari sikap jujur menurut kamus besar bahasa Indonesi adalah tidak berbohong. Matematika juga mengajarkan tentang kejujuran. Misalkan untuk menguji pemahaman siswa atau kemampuan siswa diberikan suatu soal untuk dikerjakan, dari soal tersebut siswa akan menjawab sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Dari jawaban masing-masing itu lah akan diketahui siswa sudah benar-benar paham atau belum terhadap pelajaran yang telah diberikan.
Berikut ini ayat di dalam Al-Qur’an yang berkatian dengan sikap jujur
Bagaimana mungkin ada perjanjian (aman) di sisi Allah dan Rasul-Nya dengan orang-orang musyrik, kecuali dengan orang-orang-orang-orang yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) di dekat Masjidil Haram (Hudaibiyah), maka selama mereka berlaku jujur terhadapmu, hendaklah kamu berlaku jujur (pula) terhadap mereka. Sungguh, Allah Menyukai orang-orang yang bertakwa.(At Taubah : 7)
Matematika dengan akhlak sikap tegas
Sikap tegas yang harus dimiliki oleh semua orang telah dijelaskan di Al-Qur’anyaitu pada Luqman ayat 30, yang artinya sebagai berikut:
Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dia-lah (Tuhan) yang sebenarnya dan apa saja yang mereka seru selain Allah adalah batil. Dan sesungguhnya Allah, Dia-lah Yang Maha Tinggi, Maha Besar (Q.S Luqman:30)
Dari penjelasan ayat Al-Qur’an tersebut dijelaskan dengan tegas bahwa manusia untuk diperintahkan untuk menyembah Allah SWT, tidak ada yang lainnya. Jika menyembah selain Allah maka perbuatan mereka adalah perbuatan yang batil, atau perbuatan yang tidak benar atau salah.
Di dalam matematika terdapat dua pilihan jawaban yaitu antara benar dan salah. Jadi jika jawaban memang menyatakan benar, maka jawaban tersebut secara tegas memang benar. Misalnya
saja
10
x
3
=
30.
Jawab tersebut secara jelas memang benar. Jika salah, maka jawaban tersebut akan ditulis dengan jawaban yang lain. Dan hal tersebut menunjukkan jika jawaban salah.Matematika dengan akhlak sikap berani dan bertanggungjawab
Berikut ini dijelaskan dalam Al-Qur’an berkaitan dengan sikap bertanggung jawab, yaitu sebagai berikut:
Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya (Luqman:30)
Ayat Al-Qur’an tersebut memerintahkan kepada umat manusia untuk selalu bertanggung jawab dari apa yang telah manusia kerjakan. Sehingga manusia kelita berani untuk melakukan atau mengerjakan suatu hal maka hal berikutnya yang harus dilakukan yaitu bertanggung jawab dari hal yang telah dilakukannya.
Untuk itu penyelesaian soal matematika dikerjakan berdasarkan langkah-langkah atau rumus yang sudah ada sebelumnya dan sudah terbukti akan kebenarannya. Sehingga dalam menyelesaiakan soal juga harus berdasarkan langkah-langkah yang sudah ada sebelumnya. Seperti dalam kehidupan kita, disetiap kita berbicara, bersikap, berbuat untuk melangkah harus sesuai dengan sumber panutan yang benar.
Ketika mengerjakan soal kita harus berani untuk melanjutkan mengerjakan dengan mengambil langkah-langkah yang diyakini merupakan langkah-langkah yang benar. Dan untuk selanjutnya dari jawaban yang telah diambil maka harus berani untuk bertanggung jawab atas kebenaran jawaban yang telah dijawab.
selain yang telah dijelaskan sebelumnya berkaitan dnegan ilmu Matematika dengan Aqidah dan akhlak ternyata juga terdapat materi di Matematika sendiri yang memiliki keterkaitan dengan Aqidah dan aklhak. Materi tersebut yaitu materi tentang Transformasi Geometri. Berikutini akan dijelaskan keterkaitannya dengan Aqidah dan akhlak. Manurut Marsigit dkk, Transformasi geometri merupakan salah satu cabang geometri yang membahas perubahan letak atau bentuk suatu objek geometri sebagi akibat pergeseran, pencerminan, perputaran, perubahan sekala aatau peregangan. Translasi (translation) pergeseran, refleksi (reflection) pencerminan, rotasi (rptation) perputaran, dilatasi (dilatation) perubahan skala (diperbesar atau pengecilan).8
Dari pengertian singkat tersebut transformasi membahas berkaitan dengan perubahn letak atau bentuk suatu objek. Begitu juga dalam kehidupan, selalu adanya perubahan-perubahan yang didasari karena suatu hal yang mengakibatkan terjadinya perubahan tersebut. Jika kita berbuat baik, apabila tidak terus istiqomah untuk mempertahankan berbuat kebaik.an Maka lama-kelamaan sifat tersbut akan mengalami pergeseran atau perubahan yang akan menjadi sifat buruk. Hal tersebut bisa terjadi jika dalam kehidupan tidak dilandasi dengan iman atau aqidah ynag kuat.
Perubahn tersebut dijelaskan bahwa dapat terjadi karena akibat dari pergeseran (translasi). Keterkaitannya dengan agama islam bahwa sifat atau sikap manusia bisa tergoyahkan oleh adanya pengaruh-pengaruh dari luar yang negatif sehingga keimannan seseorang akan sedikit mengalami pergeseran atau tergoyahkan dengan adanya godaan-godaan dari luar yang kurang baik.
Berikutnya akibat yang terjadi karena adanya perubahan yaitu akibat dari adanya pencerminan (refleksi). Yang akan dijelaskan atau diperumpamakan sebagai berikut ini.
Keterkaitannya dengan kehidupan yang sesuai dengan agama islam yaitu sifat-sifat manusia diantaranya:
Baik cerminan dari sifat buruk Hemat cerminnanya sikap borors Rajin cerminan dari sikap malas Pintar cerminannya adalah sikap bodoh Jujur cerminannya adalah sikap bohong
Berikutnya yaitu perputaran (rotasi) Layaknya matematika terdapat perputaran (rotasi), di dalam kehidupan juga terdapat rotasi. Layaknya kehidupan kadang diatas kadang juga dibawah. Begitulah kehidupan yang biasnya disebut dengan roda kehidupan. Yang dimaksud adalah terkadang roda kehidupan akan berputar kadang dibawah yaitu manusia akan jatuh. Terkadang roda akan berputar kembali ke atas sehingga manusia menjadi naik lagi. Sehingga manusi disini diajarkan untuk selalu berakhlak yang baik, meskipun roda sedang berputar di atas atau di bawah. Ketika roda berputar dan berada di atas, anjuran manusia untuk tetap bersikap yang baik dan menjauhi sikap yang tercea, begitupun sebaliknya jika roda berputar ke bawah maka pada posisi
manusia sedang berada di bawah maka yang dilakukan manusia adalah harus menjauhi sikap yang tercela dan mendekat kepada sikap yang terpuji.
SIMPULAN
Dari hasil penelitian tersebut dapat didapatkan kesimpulan bahwa matematika ternyata memiliki keterkaitan dalam kehidupan di keseharian agama islam. Hal tersebut juga telah ada di dalam Al-Qur’an, ayat-ayat Al-Qur’an tersebut telah mampu menjelaskan berkaitan dengan Aqidah dan akhlak. Dan selanjutnya terdapat keterkaitan dengan ilmu matematika, yaitu matematika dengan sikap teliti di dalam agama memang telah ada unuk perintah bersikap teliti sedangkan pada ilmu matematika juga terdapat siakp teliti di dalam ilmu matematika atau di proses belajar matematika. Begitu juga untuk aqidah dan aklhak yang lain, yang memiliki keterkaitan dengan matematika, yaitu diantaranya matematika dengan sikap hemat, matematika dengan sikap jujur, matematika dengan sikap tegas, matematika dengan sikap berani dan bertanggung jawab. Selanjutnya terdapat materi dari matematika yaitu berkaitan dengan Transformasi Geometri yang ternyata juga terdapat kaitannya dengan Aqidah dan Aklhak, yang meliputi Translasi (translation) pergeseran, refleksi (reflection) pencerminan, rotasi (rptation) perputaran, dilatasi (dilatation) perubahan skala (diperbesar atau pengecilan).