• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyuluhan Pertania

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyuluhan Pertania"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penyuluhan Pertanian

Penyuluhan Pertanian adalah pemberdayaan petani dan keluarganya

beserta masyarakat pelaku agribisnis melalui kegiatan pendidikan non

formal di bidang pertanian agar mereka mampu menolong dirinya sendiri

baik di bidang ekonomi, sosial maupun politik sehingga peningkatan

pendapatan dan kesejahteraan mereka dapat dicapai.

Penyuluhan Pertanian adalah Sistem Pemberdayaan Petani dan

Keluarganya Melalui Kegiatan Pembelajaran yang Bertujuan agar Para

Petani dan Keluarganya Mampu secara Mandiri Mengorganisasikan Dirinya

dan Masyarakatnya untuk Bisa Hidup Lebih Sejahtera. Petani harus diajak

belajar bagaimana memelihara dan memanfaatkan sumberdaya yang ada

dilingkungannya untuk kesejahteraannya yang lebih baik secara

berkelanjutan

Pengertian penyuluhan, menurut Suhardiyono (2002) adalah

merupakan pendidikan non formal bagi petani beserta keluarganya dimana

kegiatan dalam ahli pengetahuan dan keterampilan dari penyuluh lapangan

kepada petani dan keluarganya berlangsung melalui proses belajar mengajar.

Beberapa ahli penyuluhan menyatakan bahwa sasaran penyuluhan yang

utama adalah penyebaran informasi yang bermanfaat dan praktis bagi

masyarakat petani di pedesaan dan kehidupan pertaniannya, melalui

(2)

untuk menyempurnakan pelaksanaan suatu jenis kegiatan serta pertukaran

informasi dan pengalaman diantara petani untuk meningkatkan

kesejahteraan mereka.

Menurut Hawkins (2007), Penyuluhan merupakan keterlibatan

seseorang untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar dengan

tujuan membantu sesamanya memberikan pendapat sehingga bisa membuat

keputusan yang benar. Pendidikan penyuluhan adalah ilmu yang berorientasi

keputusan tetapi juga berlaku pada ilmu sosial berorientasi pada

kesimpulan. Ilmu ini mendukung keputusan strategi yang harus diambil

dalam organisasi penyuluhan. Penyuluhan juga dapat menjadi sarana

kebijaksanaan yang efektif untuk mendorong pembangunan pertanian dalam

situasi petani tidak mampu mencapai tujuannya karena keterbatasan

pengetahuan dan wawasan. Sebagai sarana kebijakan, hanya jika sejalan

dengan kepentingan pemerintah atau organisasi yang mendanai jasa

penyuluhan guna mencapai tujuan petani.

Penyuluhan pertanian adalah sistem pendidikan luar sekolah di

bidang pertanian untuk petani dan keluarganya, agar kemampuannya dalam

memperbaiki kehidupan dan penghidupannya dengan kekuatan sendiri akan

berkembang, sehingga dapat meningkatkan peran sertanya dalam

pembangunan pertanian (Pusat Pengembangan Penyuluhan Pertanian,

2001).

(3)

upaya perbaikan cara-cara bertani dan berusahatani demi tercapainya

peningkatan produktifitas, pendapatan petani dan perbaikan kesejahteraan

keluarga yang diupayakan melalui kegiatan pembangunan pertanian.

Pada pertemuan antara penyuluh lapangan dengan anggota-anggota

kelompok inilah terletak inti kegiatan penyuluhan, karena pada pertemuan

ini berlangsung alih pengetahuan dan ketrampilan dari penyuluh lapangan

kepada anggota kelompok tani. Di samping itu, pada kesempatan tersebut

anjuran penyuluh lapangan ditentukan apakah diterima atau ditolak oleh

kelompok tani (Soedarmanto, 2004).

2.2 Peran Penyuluh Pertanian

Pembangunan pertanian dewasa ini serta dimasa mendatang adalah

pembangunan pertanian yang berdimensi kerakyatan yang dirancang

sedemikian rupa sehingga berawal dari petani dan berakhir di petani.

Permasalahan di bidang penyuluhan pertanian yang sangat mendasar

seiring dengan perkembangan informasi dan teknologi adalah kualitas

sumberdaya penyuluhan pertanian yang dipandang perlu untuk terus

ditingkatkan. Tugas dan fungsi Penyuluh Pertanian antara lain;

mengusahakan sarana produksi, merubah sikap dan perilaku petani,

mencarikan peluang pasar serta membantu dalam menerapkan teknologi

baru.

Menurut Van den Bann and Hawkins Hawkins (2007)

mengemukakan bahwa tujuan penyuluhan adalah menjamin agar

(4)

pembangunan pertanian dicapai melalui cara merangsang petani untuk

memanfaatkan teknologi produksi modern dan ilmiah yang dikembangkan

melalui penelitian.

Penyuluhan pertanian pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat tani sehingga diperlukan

kemampuan untuk bertani lebih baik. Berarti merubah masyarakat

tradisional menjadi masyarakan modern.

Peran merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan. Apabila

seseorang telah melaksanakan kewajibannya sesuai dengan kedudukan

maka yang bersangkutan menjalankan peranan (Hawkins, 2007).

Penyuluh bukan berperan untuk “mengajar“ petani dan keluarganya,

melainkan “mengajak“ mereka untuk melibatkan diri dalam suatu proses

pendidikan nonformal. Penyuluh menyatu dengan petani dan keluarganya

sebagai prasyarat terjadinya suatu interaksi yang dialogis, seimbang dan

langsung (Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, 2001).

Khairuddin (2001) menyatakan sehubungan dengan fungsi

pengintegrasian antara masalah yang dirasakan oleh penyuluh dengan apa

yang juga dirasakan oleh petani sasarannya, para penyuluh perlu memahami

peubah-peubah yang mungkin menyebabkan keragaman tentang peran

bantuan bagi masyarakat melalui mana mereka harus bekerja untuk

(5)

Sehubungan dengan peran yang menjadi kewajiban dan tanggungjawab

setiap penyuluh, Kurt Levin dalam Mardikanto (1996) mengenalkan tiga

macam peran yang terdiri atas kegiatan-kegiatan

a. Pencairan diri dengan masyarakat sasaran.

b. Menggerakkan masyarakat untuk melakukan perubahan-perubahan.

c. Pemantapan hubungan dengan masyarakat sasaran.

Fungsi-fungsi petugas penyuluhan adalah membantu petani menyadari

adanya berbagai kemungkinan-kemungkinan baik yang diperoleh oleh masyarakat

setempat ataupun yang sudah diperoleh dari suatu balai penelitian. Dalam

tahap-tahap pertama dari pembangunan, maka peranan petugas penyuluhan sebagai

pendorong para petani sangat penting (Marikanto,1996).

Berdasarkan pernyataan dalam Badan Pengembangan Sumberdaya

Manusia Pertanian (2001), peran yang perlu diperhatikan oleh penyuluh pertanian

dalam penyuluhan pertanian, antara lain :

a.Bertindak lebih sebagai pemandu dan pendorong.

b. Lebih memperhatikan aspek-aspek nonteknis.

c.Menyeimbangkan distribusi kekuasaan untuk menghindari dominasi yang

dapat menghambat keterlibatan petani.

d. Mendorong petani untuk belajar dari pengalaman dan penemuan mereka

sendiri.

Suhardiyono (2002) menyatakan bahwa penyuluhan merupakan proses

interaksi antara 3 komponen pokok, yaitu adanya program/proyek, penyuluh

(6)

1. Proses pertama, dikenal adanya kesenjangan pengetahuan dan keterampilan

yang diperlukan untuk meningkatkan produktifitas usahatani antara petani dan

proyek/program pembangunan pertanian.

2. Proses kedua, program/proyek mengumpulkan informasi dari lembaga

penelitian untuk paket-paket bantuan kepada petani dalam rangka

meningkatkan usahatani mereka.

3. Proses ketiga, merupakan proses penyampaian paket teknologi yang telah

dirumuskan kepada penyuluh-penyuluh lapangan melalui latihan maupun

kursus, sehingga para penyuluh akan memiliki pengetahuan dan ketrampilan

yang memadai untuk melaksanakan alih dan pengetahuan.

4. Proses keempat, adalah proses penyampaian paket teknologi dari penyuluh

lapangan kepada petani melalui kelompok-kelompok tani.

5. Proses kelima, yaitu proses umpan balik tentang hasil penerapan paket-paket

teknologi yang dilakukan petani.

Penyuluh pertanian adalah orang yang mengemban tugas memberikan

dorongan kepada petani agar mau mengubah cara berfikir, cara kerja dan cara

hidup yang lebih sesuai dengan perkembangan jaman, perkembangan teknologi

pertanian yang lebih maju. Dengan demikian seorang penyuluh pertanian dalam

melaksanakan tugasnya mempunyai tiga peran:

a. Berperan sebagai pendidik, memberikan pengetahuan atau cara-cara baru

dalam budidaya tanaman agar petani lebih terarah dalam usahataninya,

(7)

b. Berperan sebagai pemimpin, yang dapat membimbing dan memotivasi

petani agar mau merubah cara berfikir, cara kerjanya agar timbul keterbukaan

dan mau menerima cara-cara bertani baru yang lebih berdaya guna dan

berhasil, sehingga tingkat hidupnya lebih sejahtera.

c. Berperan sebagai penasehat, yang dapat melayani, memberikan

petunjuk-petunjuk dan membantu para petani, baik dalam bentuk peragaan atau

contoh-contoh kerja dalam usahatani memecahkan segala masalah yang dihadapi

(Kartasapoetra, 1996).Penyuluhpertanian di Desa Limapoccoe Kecamatan

Cenrana Kabupaten Maros harus memiliki pengetahuan teknis yang memadai

untuk memecahkan masalah petani, atau harus mampu memperoleh suatu

pengetahuan jika diperlukan. Informasi yang diberikan harus cepat. Petani

dengan segera akan kehilangan kepercayaan jika saran yang diberikan keliru,

padahal sebenarnya informasi yang benar dapat diberikan. Penyuluh pertanian

seharusnya juga membina hubungan dengan petani yang akan berguna bagi

perkembangan mereka serta peningkatan taraf hidup dalam peningkatan

produksi kacang tanah.

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) ialah penyuluh yang langsung

berhubungan dengan para petani, ia harus dikenal oleh para petani. Oleh

karena itu ia harus sering bertatap muka dengan para petani di pedesaan

dalam menyampaikan segala amanat yang berkaitan dengan usahatani

(Kartasapoetra, 1996). Lebih rinci lagi Ibrahim dan Sudiyono (2003),

mendefinisikan penyuluh pertanian lapangan adalah penyuluh pertanian yang

(8)

mempunyai tugas pokok sebagai pelaksana penyuluhan di wilayah kerja

penyuluh pertanian (WKPP).

Dalam sistem penyuluhan pembangunan pertanian, fungsi penyuluhan

pertanian tidaklah berdiri sendiri melainkan seiring dengan fungsi-fungsi lain

seperti fungsi penelitian, fungsi pelayanan, fungsi pengaturan, dan fungsi

pendidikan (Jarmie, 1994).

Penyuluhan pertanian menjadi jembatan antara kegiatan penelitian dan

kegiatan usahatani yang dilakukan petani. Sebagai suatu kegiatan yang pada

dasarnya adalah kegiatan pendidikan, penyuluhan pertanian berfungsi

menyebarkan hasil-hasil penelitian yang berguna bagi perkembangan

kehidupan petani. Sebaliknya, kegiatan penyuluhan pertanian dituntut pula

untuk dapat mengalirkan informasi kebutuhan penelitian apa yang dirasakan

petani untuk diteliti di lembaga-lembaga penelitian.

Dari berbagai tujuan penyuluhan pertanian, semuanya bermuara pada

tujuan peningkatan kesejahteraan petani. Peningkatan kesejahteraan petani

dapat dicapai bila penyuluhan pertanian yang dilaksanakan oleh para

penyuluh benar-benar dapat memuaskan petani akan kebutuhan informasi dan

pendidikan non formal yang dirasakan untuk peningkatan usahataninya.

Secara umum tujuan penyuluhan adalah untuk menambah

pengetahuan, keterampilan dan merubah sikap petani dalam mengusahakan

usahataninya ke arah yang lebih baik, berusahatani lebih menguntungkan dan

(9)

tujuan akhir penyuluhan pertanian merupakan kekuatan pendorong proses

pelaksanaan penyuluhan itu sendiri (Ibrahim dkk, 2003).

2.3 Kacang Tanah

Kacang tanah adalah tanaman palawija, yang tergolong dalam famili

leguminoceae sub-famili papilionoideae,genus Arachis dan Hypogeae.

Tanaman kacang tanah ini membentuk polong (buah) dalam tanah. Kacang

tanah sebagai salah satu komuditas tanaman pangan yang memiliki nilai gizi

yang tinggi dan lezat rasanya, termasuk jenis tanaman pangan yang telah

memasyarakat dan disukai banyak orang sehingga perlu dikembangkan dan

ditingkatkan produksinya. Usaha untuk meningkatkan produksi kacang

tanah ini akan bisa tercapai, apabila para petani menggunakan teknologi

pertanian modern dan sekaligus menguasai keterampilan (AAK,2000).

Kacang tanah kaya akan lemak,mengandung protein yang tinggi,zat

besi, vitamin E, vitamin B kompleks dan Fosforus,vitamin A dan K, lesitin,

kolin dan kalsium. Kandungan protein dalam kacang tanah jauh lebih tinggi

dari daging, telur dan kacang soya. Mempunyai rasa yang manis dan banyak

digunakan untuk beraneka jenis kue. Kacang tanah juga dikatakan

mengandung bahan yang dapat membina ketahanan tubuh dalam mencegah

beberapa penyakit. Mengkomsumsi satu ons kacang tanah lima kali

seminggu dinyatakan dapat mencegah penyakit jantung. Kacang tanah

bekerja meningkatkan kemampuan pompa jantung dan menurunkan resiko

(10)

Sistem pertanaman menurut anjuran Surapto (2000) adalah sebagai

berikut

a. Pengelolahan Lahan

Pengelolahan tanah biasanya dilakukan dengan

dicangkul,bajak,atau traktor sampai kedalaman 20-30 cm dari

permukaan tanah. Pengelolahan lahan dengan bajk sebaiknya

diulang dua kali, kemudian deteruskan dengan penggaruan agar

bongkahan tanah menjadi remah. b. Cara penanaman

Pada tanah yanag subur, benih kacang tanah ditanam dalam

larikan dengan jarak tanam ( 40 x 15 ) cm atau ( 30 x 20 ) cm.

Pada tanah yang kurang subur dapat ditanam lebih rapat ( 40 x

10 ) cm atau ( 20 x 20 ) cm. Lubang tanamannya dibuat sedalam

3 cm dengan cara ditugal. Kedalaman setiap lubang tanam

dimasukkan satu biji kacang tanah lalu ditutup dengan tanah

halus. c. Pemupukan

Pupuk yang banyak dipakai untuk kacang tanah adalah

pupuk nitrogen ( N ), fosfat (F), dan Kalium (K). Pemberian

pupuk nitrogen (N) dilakukan sehari sebelum tanam atau

bersamaan dengan saat tanam. Dosis pupuk nitrogen yang

diberikan 15 – 20 Kg N/ha dan dipendam sejauh 5 cm dari tanah.

Pemberian pupuk fosfat (P) dilakukan beberapa waktu sebelum

(11)

diberikan pada waktu tanam sebagai pupuk dasar sebanyak 50 –

60 kg/ha. d. Penyiangan

Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berbunga

dengan cara mengorek tanah diantara barisan – barisan tanaman.

Saat bunga berumur 4-6 minggu sebaiknya tidak dilakukan

penyiangan karena akan merusak bunga dan mengganggu

pertumbuhan polong.

e. Pemberantasan Hama dan Penyakit

Pemberantasan hama dan penyakit dilakukan dengan

penanaman varietas unggul,pengadaan rotasi tanaman,

pemberantasan serangga vektor, penyemprotan dengan peptisida. f. Panen

Kacang tanah dapat dipanen apabila sebagian besar daun

pada tanaman mulai mengering dan luruh. Penentuan waktu

panen dapat juga didasarkan pada umur varietas yang ditanam.

Pencucian polong kacang tanah dilakukan setelah polong

tersebut dicabut kemudian dijemur dibawah terik matahari

sampai polongnya kering.

Kacang tanah berkembang sejalan dengan meningkatnya

industri makanan berbahan baku kacang tanah. Varietas paling

lama dikenal adalah Gajah dan Banteng. Beberapa varietas saat

ini banyak ditanam anatara lain kelinci, jerapah, Anoa, Tapir,

Panter, Kacang Garuda Tiga, Kacang Garuda Dua. Menurut

Purnomo dan Purnawati, (2009).

Sarana produksi pertanian ( saprotan) merupakan salah satu

(12)

kemajuan pertanian terutama untuk mencapai tujuan terciptanya

ketahanan pangan. Pupuk dan peptisida (obat-obatan pertanian)

adalah sarana produksi pertanian utama yang paling banyak

diperlukan petani dalam kegiatan pertanian. Pupuk dalam hal ini

terdiri dari pupuk organik ( kompos, kotoran hewan, kasting,

dan pupuk hijau). Dan pupuk anorganik (urea, ZA, TSP, SP36,

dan KCL). Sedangkan peptisida meliputi, herbisida, insektisida,

fungisida, dan lainnya (Purwono dan Purnawani, 2009).

Tenaga kerja (manpower) adalah seluruh penduduk dalam

usia kerja ( berusia 15 tahun atau lebih) yang potensial dapat

memproduksi barang dan jasa. Sebelum tahun 2000, Indonesia

menggunakan patokan seluruh penduduk berusia 10 tahun ke

atas (lihat hasil Sensus Penduduk 1971, 1980, dan 1990). Namun

sejak Sensus penduduk 2000 dan sesuai dengan ketentuan

internasional, tenaga kerja adalah penduduk yang berusia 15

tahun atau lebih (Anonimous, 2009).

Uasahatani sebagian besar tenaga kerja berasal dari

keluarga petani yang terdiri atas ayah sebagai kepala keluarga,

istri dan anak-anak petani. Anak-anak berumur 12 tahun sudah

merupakan tenaga kerja yang produktif bagi usahatani. Tenaga

kerja yang berasal dari keluarga petani ini merupakan

sumbangan keluarga pada produksi pertanian secara keseluruhan

(13)

ada upah uang yang harus dibayar dan ini dapat menekan biaya

tenaga kerja (Murbyanto,1978).

Pada usahatani kacang tanah, pemakaian tenaga kerja

terdiri dari beberapa kegiatan yaitu: pengelolahan lahan,

penanaman, pemupukan, penyiangan, pemberantasan HPT,

Panen dan penjemuran. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan

dalam membudidayakan kacang tanah yang paling banyak

diperlukan adalah kegiatan penyiangan dan panen

(Safrina,2010).

2.4 Petani

Petani sebagai seseorang yang mengendalikan secara efektif sebidang

tanah yang dia sendiri sudah lama terikat oleh ikatan-ikatan tradisi dan

perasaan. Tanah dan dirinya adalah bagian dari satu hal, suatu kerangka

hubungan yang telah berdiri lama. Suatu masyarakat petani bisa terdiri

sebagian atau bisa juga seluruhnya dari para penguasa atau bahkan

menggarap paksa tanah bila mana mereka menguasai tanah sedemikian rupa

sehingga memungkinkan mereka menjalankan cara hidup biasa dan

tradisional yang di dalamnya pertanian, mereka masuk secara intim, akan

tetapi bukan sebagai penanam modal usaha demi keuntungan.

Petani adalah setiap orang yang melakukan usaha untuk memenuhi

sebagian atau seluruh kebutuhan hidupnya di bidang pertanian dalam arti

luas yang meliputi usahatani pertanian, peternakan, perikanan (termasuk

(14)

pengelola usahatani berfungsi mengambil keputusan dalam mengorganisasi

faktor-faktor produksi yang diketahui (Hernanto, 2003).

Yang dimaksud petani adalah orang, baik yang mempunyai maupun

tidak mempunyai lahan sendiri, yang matapencaharian pokoknya adalah

mengusahakan tanah pertanian (Jaya, 1999). Khusus petani di Indonesia

pada umumnya bukan termasuk farmer dengan berhektar-hektar tanah

pertanian tetapi kebanyakan merupakan peasant dengan sebidang kecil

sawah atau ladang, bahkan kadang-kadang hanya sekedar bauruh tani saja

(Moertopo, 1995). Sehingga dapat disimpulkan bahwa petani adalah

seseorang yang mempunyai lahan sendiri maupun tidak dan sementara

waktu atau tetap menguasai satu atau beberapa cabang usaha di bidang

pertanian dalam arti luas baik itu dengan tenaga sendiri atau tenaga bayaran

dalam pengelolaannya

2.5 Kerangka Pikir

Dengan adanya peran dari penyuluh maka paling tidak akan

mempengaruhi partisipasi dari petani. Dalampenelitianini, peneliti ingin

melihat peran penyuluh pertanian. Dalam hal ini peran penyuluh terdiri

dari sebagai pendidik, pemimpin dan penasehat yang terlihat dalam bagan

sebagai berikut :

Petani Kacang Tanah di Desa Limapoccoe Kecamatan Cenrana

(15)

Gambar1 Kerangka Pikir Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan rumus diatas bahwa pendapata yang didapatkan dari pembiayaan mudharabah dan ijarah maupun DPK (murabahah dan wadiah) profit falah adalah hasil dari

menggunakan model gabungan PBL dan Think Pair Share pada siswa yang memiliki kemampuan berfikir kritis tinggi, (3) untuk mengetahui hasil belajar Ekonomi siswa

Lulusan Jurusan Fisika diharapkan mempunyai kompetensi yang tinggi terutama sesuai dengan visi dan misi yaitu di bidang fisika medis dan fisika lingkungan serta dalam bidang

Dalam kasus tersebut, persepsi masyarakat berada dalam kategori sedang, dimana masyarakat menilai program yang dijalankan sesuai dengan kebutuhan serta adanya manfaat

Bapak Pimpinan dan Bapak Menteri Penaidikan dan Kebudayaan Bapak-lbu sekalian Anggota Pansus yang kami honnati. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. Pendirian atau

Pengujian berikutnya adalah menguji produk teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan yang telah direncanakan pada ide/gagasan

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa petugas kesehatan yang ada di Puskesmas Simpang Tiga Kota Pekanbaru sudah mengetahui standar penanganan diare akut

Dari enam parameter yaitu COD, TSS, fenol, formaldehid, amoniak dan pH, nilainya berada di atas ambang batas atau baku mutu yang telah ditetapkan untuk limbah cair industri