• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Mana jemen Lingkungan Pendidikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Mana jemen Lingkungan Pendidikan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembuatan makalah ini dilatabelakangi oleh kepedulian penulis mengenai pengetahuan kita sebagai masyarakat tentang pendidikan itu sendiri. Pendidikan sangatlah penting dalam kehidupan manusia sebagai makhluk individu dan sosial. Dengan adanya pendidikan, seseorang akan mampu mengerti dan mengenal dirinya sendiri dan lingkungan sekitar dengan cara yang berbeda dengan mereka yang tidak mengerti dan mengenal pendidikan.

Mungkin selama ini kita mengenal bahwa, seseorang yang mengenyam pendidikan yang tinggi semata-mata hanya mengejar dan menginginkan sebuah pekerjaan yang menghasilkan gaji yang besar dan popularitas sebagai seorang intelektual belaka di kalangannya. Namun, perlu kita tahu danhl pelajari lebih mendalam bahwa bukan hanya tentang itu pendidikan yang sebenarnya

Di dalam makalah ini, penulis akan sedikit memaparkan apa yang dimaksud pendidikan dari berbagai sumber dan ahlinya, tujuan dari pendidikan, fungsi-fungsi pendidikan, jenis-jenis pendidikan, dan mungkin yang masih asing di telinga kita adalah mengenai tritunggal kegiatan pendidikan.

B. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut: 1. Pengertian pendidikan?

2. Tujuan pendidikan? 3. Fungsi pendidikan? 4. Jenis-jenis pendidikan?

(2)

C. Tujuan

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan

Pada dasarnya pengertian pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

 Sedangkan menurut Wikipedia, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan untuk dirinya dan masyarakat.

 Menurut Epistimologi para ahli:

Prof. Zaharai Idris, M.A. misalnya, mengatakan bahwa Pendidikan ialah serangkaian kegiatan komunikasi yang bertujuan, antara manusia dewasa dengan si anak didik secara tatap muka atau dengan menggunakan media dalam rangka memberikan bantuan terhadap perkembangan anak seutuhnya.

Prof. Dr. M.J Langeveld mengatakan bahwa Pendidikan ialah pemberian bimbingan dan bantuan rohani bagi yang masih memerlukannya.

Ahmad D. Marimba berpendapat bahwa Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terdapat perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.

(4)

Menurut K.H. Dewantara Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek) dan jasmani anak

 Dalam Ensiklopedia Pendidikan Indonesia, dijelaskan tentang pengertian pendidikan sebagai berikut Pendidikan adalah proses membimbing manusia dari kegelapan, kebodohan dan kecerdasan pengetahuan. Dalam artian, pendidikan baik yang formal maupun informal, meliputi segala yang memperluas segala pengetahuan manusia tentang dirinya sendiri dan tentang dunia dimana hidup

2.2 Tujuan PendidikanTujuan Umum

Menurut Kohnstamm dan Gunning, tujuan umum pendidikan adalah untuk membentuk insan kamil atau manusia sempurna. Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara, tujuan akhir pendidikan ialah agar anak sebagai manusia (individu) dan sebagai anggota masyarakat (sosial), dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi–tingginya.

Tujuan Khusus

Adalah tujuan–tujuan pendidikan yang telah disesuaikan dengan keadaan tertentu, dalam rangka untuk mencapai tujuan umum pendidikan.

Tujuan Nasional

Adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan ialah:

 Menanamkan pengetahuan/pengertian, pendapat, dan konsep-konsep

(5)

 Menanamkan tingkah laku/kebiasaan yang baru (Soekidjo Notoatmodjo. 2003:68)

2.3 Fungsi Pendidikan

Fungsi Pendidikan secara umum adalah menghilangkan segala sumber penderitaan rakyat dari kebodohan dan ketertinggalan. Sedangkan menurut UUSPN No.20 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang manifes (nyata) berikut.

 Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.

 Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.

 !Melestarikan kebudayaan.

 Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.

Fungsi lain dari lembaga pendidikan adalah laten (tersirat) adalah sebagai berikut.

 Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.

 Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki potensi untuk

menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka.

 Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan dapat

mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan “prestise”, “privilese”, dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.

 Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa

(6)

2.4 Jenis-Jenis Pendidikan

1) Pendidikan Umum. Pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

2) Pendidikan Kejuruan. Pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang tertentu.

3) Pendidikan Akademik. Pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni tertentu (program sarjana dan pascasarjana).

4) Pendidikan Profesi. Pendidikan tinggi yang diarahkan untuk peserta didik agar memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.

5) Pendidikan Vokasi. Pendidikan tinggi yang diarahkan untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara dengan program sarjana.

6) Pendidikan Keagamaan. Pendidikan dasar, menengah dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan ilmu pengetahuan tentang ajaran agama atau menjadi ahli ilmu agama. Contohnya: Pesantren, MI, MTS, MA, MAK, Sekolah Tinggi Theologia.

7) Pendidikan Khusus. Pendidikan yang diselenggarakan bagi peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif. Contohnya: Sekolah Luar Biasa.

2.5 Tritunggal Kegiatan Pendidikan 1. Membimbing

(7)

yang dilakukan oleh konselor kepada klien (peserta didik). Aspek pembudayaan perilaku seorang peserta didik dapat juga dibimbing dengan Pendidikan Kewarganegaraan yang bermuara pada ideologi Pancasila. Dengan Pendidikan Kewarganegaraan, diharapkan para peserta didik dapat lebih menghayati, dan menerapkan prinsip-prinsip Pancasila dan tentunya menjadi warga negara yang diinginkan oleh masyarakat (dalam sh.uññ9iijegi positif). Namun yang terpenting, jati diri yang sebenarnya bersumber dari hati nurani dan jiwa ruhiyah seorang peserta didik melalui pemantapan ilmu Agama yang dianut oleh tiap peserta didik. Insya Allah dengan pemantapan seperti yang dicontohkan di atas, makan proses pembimbingan peserta didika yang dilakukan oleh pendidik dapat lebih mudah untuk direalisasikan.

2. Mengajar

Adapun yang dimaksud dengan mengajar adalah hal-hal yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan. Disini jelas, peran pendidik adalah melayani para peserta didik dengan ketentuan yang telah ditentukan. Kurikulum 2013 masih menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat. Mengapa? Sebab mindset atau pola pikir masyarakat luas cenderung memaknakan bahwa kurikulum 2013 mematikan peran guru sebagai pengajar dan membuat peran guru sangatlah pasif di dalam kelas. Setiap perubahan menghasilkan dua hasil, pro dan kontra. Di sini yang sebenarnya diharapkan oleh pemerintah dengan membuat dan merealisasikan kurikulum 2013 adalah dengan maksud untuk menghidupkan keaktifan, kekreatifan, kejnnimampuan individu maupun kelompok dari tiap siswa/ siswi. Dengan begitu, siswa/siswi lebih dituntut aktif jika sedang proses belajar mengajar yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan.

3. Melatih

(8)

kepada peserta didik. Dan peserta didik haruslah pula memññaksimalkan apa yang telah mereka dapat dari sang pendidik. Semakin maju sebuah peradaban, manusia dituntut keras menaklukan apa yang sedang menunggunya.

BAB III

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi manusia sebagai makhluk sosial dan individu. Perlu kita pahami bahwa, pendidikan yang sebenarnya bukan hanya semata-mata untuk mendapatkan gelar dan menikmati pekerjaan yang dapat menghasilkan pundi-pundi uang yang banyak. Namun, dilihat dari sisi individu itu sendiri, pendidikan dapat membentuk siapa individu tersebut. Seseorang yang merasakan apa itu pendidikan yang sebenarnya tentu akan berperan sesuai dengan norma, nilai, dan tentunya bertindak seperti apa yang diharapan masyarakat. Tujuan pendidikan secara umum dapat disimpulkan yaitu, membentuk manusia yang sempurna agar mencapai kebahagian dan keselamatan yang setinggi-tingginya. Sempurnya disini bukan tidak ada kekurangan sama sekali, maksudnya adalah, manusia diutus oleh Tuhan sebagai rahmat bagi alam semesta. Seseorang yang seharusnya menjadi rahmat bagi alam semesta haruslah berguna bagi diri sendiri, sesama, agama, dan bangsa. Itulah maksud dari tujuan manusia diciptakan oleh Tuhan dimuka bumi ini. Sedangkan kebahagiaan dan keselamatan yang setinggi-tingginya adalah hasil, tanggapan, dan reaksi masyarakat atas apa yang telah seorang individu lakukan.

(9)

beradaptasi dengan lingkungannya bahkan dari lingkungan terkecil yaitu keluarga. Intinya, pendidikan disini berguna sebagai jembatan manusia menyebrangi kebodohan dan ketertinggalan menuju kemakmuran dan kesejahteraan yang selama ini diinginkan.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

http://ekameliyakin.wordpress.com/2013/06/26/jalur-jenjang-dan-jenis-pendidikan/

http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan

http://belajarpsikologi.com/tujuan-pendidikan-nasional/

http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-menurut-ahli/

http://nurulnuriz.blogspot.com/2013/03/pengertian-fungsi-dan-jenis-lingkungan.html

Referensi

Dokumen terkait

Setuju dengan revisi peta yang dilakukan melalui proyek CoLUPSIA di pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah, karena dengan memetakan wilayah sesuai kondisi terkini

Upaya - upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Klaten untuk mewujudkan kesetaraan kemandirian dan kesejahteraan difabel di Kabupaten Klaten ternyata masih

Menyiram tanaman memakai gayung dari ember berisi air 2.. Mengurutkan bunga dari yang kecil ke

[r]

Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Sikap ke Media Sosial dan Brand Image secara simultan berpengaruh terhadap Minat Baca pembaca media online Detikcom.. Ha:

dalam menumbuhkan nilai toleransi pada peserta didik adalah guru sebagai. motivator, mediator, dinamisator, dan inspirator. Penanaman

Diharapkan penelitian ini dapat berguna sebagai masukan yang bermanfaat dan bahan pertimbangan selanjutnya bagi pihak manajemen PT Permodalan Nasional Madani

Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja atau purposive, yaitu PG Tasikmadu dengan pertimbanganmasih ditemukan permasalahan terkait kualitas gula,