• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Akhir Resume Perkuliahan dan Conto (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tugas Akhir Resume Perkuliahan dan Conto (1)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Akhir

Resume Perkuliahan dan Contoh Kasus

Hukum dan Perundang-undangan KL

Oleh:

Inas Fadhilah

1406573721

PROGRAM SARJANA ILMU KESEHATAN LINGKUNGAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

(2)

Pengantar Ilmu Hukum

Masalah hukum

Gejala, Sejarah, Perkembangan, Pengertian

Hakikat hukum

Undang-undang, Etika, Norma, Keadilan

Azas-azas hukum

Prinsip-prinsip, hak dan kewajiban

Praktek hukum

politik hukum, peradilan

Disiplin hukum

ilmu-ilmu hukum, keahlian sarjana hukum

Mazhab hukum

hukum alam, mashab sejarah, positivism

Sumber hukum

Undang-undang, kebiasaan, perjanjian

Bentuk hukum

Hukum tertulis dan tidak tertulis

Teori hukum

Hans kelsen, Austin, Vons Savigny

Penegakan hukum Hakim, polisi, jaksa

Sistem hukum

Anglo saxon, Eropa kontinental, Agama

Sifat hukum

Memaksa, mengatur, menetapkan, grey area

Sanksi hukum

Pidana, perdata, administrasi

Hukum dan disiplin lain Hukum ekonomi, Hukum laut

Macam hukum

Hukum material  peraturan yang memberikan hak dan kewajiban

Hukum formil  peraturan yang melaksanakan dan menegakan hukum material

Ciri-ciri hukum

(3)

 Perintah atau larangan tersebut harus dipatuhi setiap orang

Fungsi hukum

 Fungsi kontrol sosial

- Hukum sebagai kontrol sosial

 Fungsi cara penyelesaian sengketa dan konflik

- Sengketa (mikro)

- Konflik (makro)

 Fungsi rekayasa sosial

- Hukum untuk perubahan sosial yang direncanakan

 Fungsi pemeliharaan sosial

- Menegakan struktur dan sesuai aturan main (rule of the game)

Pengertian Jenis Perundang-undangan

Undang-Undang adalah Peraturan Perundang- undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden.

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa.

Peraturan Pemerintah adalah Peraturan Perundang- undangan yang ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan Undang-Undang sebagaimana mestinya.

Peraturan Presiden adalah Peraturan Perundang- undangan yang ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan perintah Peraturan Perundang- undangan yang lebih tinggi atau dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan.

Peraturan Daerah Provinsi adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dengan persetujuan bersama Gubernur.

Peraturan Daerah Kabupaten/Kota adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dengan persetujuan bersama Bupati/Walikota.

(4)

Hukum Kesehatan adalah semua ketentuan hukum yang berhubungan langsung dengan pemeliharaan/pelayanan kesehatan. hal tersebut menyangkut hak dan kewajiban menerima pelayanan kesehatan (baik perorangan dan lapisan masyarakat) maupun dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam segala aspeknya, organisasinya, sarana, standar pelayanan medik dan lain-lain.

Perbedaan Hukum Kesehatan dengan Hukum Kedokteran Hukum Kesehatan

bagian dari ilmu hukum yang membahas atau mengatur mengenai pelayanan kesehatan Hukum Kedokteran

bagian dari ilmu hukum kesehatan yang membahas atau mengatur mengenai pelayanan medis

Regulasi kesehatan internasional

International health regulations (IHR) adalah kesepakatan 196 negara, termasuk WHO dan anggotanya untuk bekerja sama dalam global health security. Dalam IHR, setiap Negara harus menyetujui:

1) Detect

Mendeteksi ancaman penyakit berbahaya dengan sistem surveilans dan laboratorium 2) Assess

Bekerja sama lintas sektor antar Negara dalam membuat keputusan public health emergencies

3) Report

Melaporkan penyakit yang berpotensi menjadi public health emergencies 4) Respond

Menanggapi isu kesehatan masyarakat dan waspada akan ancaman penyakitnya

Dampak perubahan iklim Rising temperature

(5)

Increasing CO2 levels

Penurunan kualitas lingkungan  konflik sosial, penggusuran paksa dan pengaruhnya pada kesehatan mental

Pengaruh terhadap supply makanan dan minuman  diare dan malnutrisi Rising sea levels

Pengaruh terhadap kualitas air  kolera, leptospirosis, campylobacter, cryptosporidiosis, dan pertumbuhan alga ganas

Meningkatnya allergens  alergi pada sistem pernafasan, asma More extreme weather

Polusi udara  penyakit kardiovaskular, asma

Perubahan dalam ekologi vektor  malaria, DBD, encephalitis, hantavirus, rift valley fever, lyme disease, chikungunya, west nile virus

SDGs (Sustainable Development Goals)

1. No poverty 2. No hunger 3. Good health 4. Quality education 5. Gender equality

6. Clean water and sanitation 7. Clean energy

8. Good jobs and economic growth 9. Innovation and infrastructure

10. Reduced inequalities

11. Sustainable cities and communities 12. Responsible comsuption

13. Protect the planet 14. Life below water 15. Life on land 16. Peace and justice

(6)

Pembangunan sektor kesehatan untuk SDGs di Indonesia

1. Upaya penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) 2. Pengendalian HIV/AIDS, TB dan malaria serta KB

3. Kematian akibat PTM, jantung, stroke, diabetes, gagal ginjal 4. Kematian dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas

5. Penyalahgunaan narkotika dan alkohol 6. Kontaminasi dan polusi air, udara, tanah 7. Universal health coverage

8. Penanganan krisis kegawatdaruratan

Definisi Lingkungan Hidup

lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. (pasal 1 undang-undang no. 32 tahun 2009)

Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas (PMK no 13 tahun 2015)

(7)

mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Konseling adalah hubungan komunikasi antara Tenaga Kesehatan Lingkungan dengan pasien yang bertujuan untuk mengenali dan memecahkan masalah kesehatan lingkungan yang dihadapi dan dilaksanakan secara terintegrasi dengan pelayanan pengobatan dan/atau perawatan. Konseling dapat menggunakan alat peraga, percontohan, dan media informasi cetak atau elektronik dan dapat dilakukan terhadap keluarga atau pihak yang mendampingi.

Inspeksi Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan pemeriksaan dan pengamatan secara langsung terhadap media lingkungan dalam rangka pengawasan berdasarkan standar, norma, dan baku mutu yang berlaku untuk meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat. Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilakukan dengan cara:

a. pengamatan fisik media lingkungan; b. pengukuran media lingkungan di tempat; c. uji laboratorium; dan/atau

d. analisis risiko kesehatan lingkungan.

Intervensi Kesehatan Lingkungan adalah tindakan penyehatan, pengamanan, dan pengendalian untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial. Intervensi Kesehatan Lingkungan dapat berupa:

a. komunikasi, informasi, dan edukasi, serta penggerakan/pemberdayaan masyarakat; b. perbaikan dan pembangunan sarana;

c. pengembangan teknologi tepat guna; dan/atau d. rekayasa lingkungan.

Higiene Sanitasi Depot Air Minum (PMK no 43 tahun 2014)

Depot Air Minum yang selanjutnya disingkat DAM adalah usaha yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dalam bentuk curah dan menjual langsung kepada konsumen.

(8)

Persyaratan Higiene Sanitasi dalam pengelolaan Air Minum paling sedikit meliputi aspek: a. Tempat

b. Peralatan c. Penjamah

Setiap DAM wajib menyediakan informasi mengenai: a. Alur pengolahan Air Minum

b. Masa kadaluarsa alat desinfeksi

c. Waktu penggantian dan/atau pembersihan filter d. Sumber dan kualitas air baku.

Pembinaan dan pengawasan harus mendayagunakan tenaga sanitarían yang telah memiliki sertifikat sebagai tenaga pengawas Higiene Sanitasi pangan.

Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran (KMK no 1098 tahun 2003)

Persyaratan hygiene sanitasi yang harus dipenuhi meliputi: a) persyaratan lokasi dan bangunan

b) persyaratan fasilitas sanitasi

c) persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan d) persyaratan bahan makanan dan makanan jadi

e) persyaratan pengolahan makanan

f) persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi g) persyaratan penyajian makanan jadi

h) persyaratan peralatan yang digunakan

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan pengujian mutu makanan dan spesimen terhadap rumah makan dan restoran. Setiap usaha rumah makan dan restoran harus mempekerjakan seorang penanggung jawab yang mempunyai pengetahuan hygiene sanitasi makanan dan memiliki sertifikat hygiene sanitasi makanan.

Air Minum (PMK no 492 dan 736 tahun 2010) Pengawasan kualitas air minum dilakukan secara

(9)

- internal  penyelenggara air minum untuk menjamin kualitas air minum yang diproduksi memenuhi syarat

Kegiatan pengawasan kualitas air minum meliputi:

a) Inspeksi sanitasi dilakukan dengan cara pengamatan dan penilaian kualitas fisik air minum dan faktor risikonya

b) Pengambilan sampel air minum dilakukan berdasarkan hasil inspeksi sanitasi c) Pengujian kualitas air minum dilakukan di laboratorium yang terakreditasi d) Analisis hasil pengujian laboratorium

e) Rekomendasi untuk pelaksanaan tindak lanjut f) Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut

Persyaratan (parameter wajib)

(10)

Penyelenggaraan Pengelolaan Sampah pengurangan sampah

 pembatasan timbulan sampah

 pendauran ulang sampah

 pemanfaatan kembali sampah penanganan sampah

 pemilahan;

 pengumpulan;

 pengangkutan;

 pengolahan;

 pemrosesan akhir sampah. Pemilahan Sampah

o sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun serta limbah bahan berbahaya dan beracun

o sampah yang mudah terurai

o sampah yang dapat digunakan kembali

o sampah yang dapat didaur ulang

o sampah lainnya. Pengumpulan Sampah

TPS

TPS 3R; dan/atau

alat pengumpul untuk sampah terpilah Pengangkutan Sampah

 menyediakan alat angkut sampah termasuk untuk sampah terpilah yang tidak mencemari lingkungan

 melakukan pengangkutan sampah dari TPS dan/atau TPS 3R ke TPA atau TPST. Pengolahan Sampah

o pemadatan

o pengomposan

(11)

o daur ulang energi. Pemrosesan Akhir

 metode lahan urug terkendali

 metode lahan urug saniter

 teknologi ramah lingkungan Peran Masyarakat

1) Masyarakat berperan serta dalam proses pengambilan keputusan, penyelenggaraan, dan pengawasan

2) pemberian usul, pertimbangan, dan saran kepada Pemerintah atau pemerintah daerah dalam kegiatan pengelolaan sampah

3) pemberian saran dan pendapat dalam perumusan kebijakan dan strategi pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga

4) pelaksanaan kegiatan penanganan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga yang dilakukan secara mandiri dan/atau bermitra dengan pemerintah kabupaten/kota 5) pemberian pendidikan dan pelatihan, kampanye, dan pendampingan oleh kelompok

masyarakat kepada anggota masyarakat dalam pengelolaan sampah untuk mengubah perilaku anggota masyarakat.

Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah B3 (Permen LH no 18 th 2009)

izin pengelolaan limbah b3  persetujuan permohonan melakukan pengolahan limbah b3 

diterbitkan oleh menteri, gubernur, atau bupati/walikota. kegiatan yang wajib dilengkapi izin:

 pengangkutan (izin dari menteri bidang perhubungan)

 penyimpanan sementara (izin dari bupati/walikota)

 pengumpulan (izin dari menteri untuk skala nasional, gubernur skala provinsi, dan bupati/walikota untuk skala kabupaten/kota)

 pemanfaatan (izin dari instansi terkait setelah dapat rekomendasi dari menteri untuk kegiatan utama dan izin menteri untuk bukan kegiatan utama)

 pengolahan (menteri)

 penimbunan (menteri)

(12)

 penilaian administrasi

 verifikasi teknis

 penetapan persyaratan

 finalisasi keputusan izin oleh menteri

Izin tersebut berlaku selama 5 tahun dan dapat diperpanjang, dengan mengajukan permohonan kepada menteri, gubernur, atau bupati/walikota 2 bulan sebelum masa berlaku izin berakhir. Jika terjadi perubahan jenis karakteristik, jumlah, dan cara pengelolaan B3, maka harus bikin izin baru. Pengawasan dilakukan oleh Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup (PPLH) dan/atau Pejabat Pengawa Lingkungan hidup Daerah (PPLHD)

Kasus

Perkebunan Sawit di Kalimantan Barat dan Dampaknya Bagi Lingkungan

Kalimantan Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Kalimantan dan beribukotakan Pontianak serta terkenal dengan provinsi seribu sungai. Luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat adalah 146.807 km² (7,53% luas Indonesia). Merupakan provinsi terluas keempat setelah Papua, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Sebagai provinsi yang geografisnya terletak di garis khatulistiwa dan beriklim tropis serta topografi yang luas, perkembangan sektor perkebunan di Kalimantan barat dari tahun ketahun memang mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dalam skala perkebunan besar, produksi terbesar di Kalbar adalah tanaman kelapa sawit, dan untuk perkebunan rakyat, karet adalah komoditas utama yang menjadi primadona.

Secara teknis, kelapa sawit cocok untuk daerah Kalimantan Barat, karena tidak

mempersyaratkan kesuburan tanah, Hampir sepertiga luas wilayah Kal-bar sudah dikonversi menjadi wilayah perkebunan sawit. Hasil-hasil dari perkebunan ini memberikan kontribusi terhadap pembangunan di daerah Kalimantan Barat dan merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat di Kalbar. Selain bagi masyarakat, perusahaan pengelolanya juga dapat

menghasilkan keuntungan dengan menjual hasil perkebunan baik melalui pasar domestik maupun pasar global.

(13)

yaitu di kabupaten Sanggau dengan luas lahan 63.238 Ha, untuk peringkat kedua yaitu di kabupaten Ketapang dengan luas lahan 49.936 Ha, dan untuk terluas ketiga yaitu kabupaten Sekadau dengan luas lahan 24.634 Ha.

Dibalik dampak positif yang dihasilkan oleh perkebunan sawit ini, terdapat pula dampak negatifnya. Keberadaan perkebunan kelapa sawit skala besar seperti sekarang ini, mengancam Kalimantan Barat sebagai satu kesatuan ekologis. Juga merusak keseimbangan alam dan lingkungan, seperti akar dari kelapa sawit sangat sulit untuk dibersihkan walaupun pohon sawit tersebut telah mati, namun dibutuhkan waktu bertahun-tahun agar akar dan tanah yang telah ditanami kelapa sawit dapat digunakan lagi. Selain itu tanah bekas perkebunan kelapa sawit akan menjadi gersang karena unsur-unsur hara yang ada di dalam tanah telah habis.

Dari Sambas menceritakan derita banyak orang karena pembukaan perkebunan sawit. Ada perusahaan melakukan sosialisasi diam-diam. Bahkan ada sosialisasi, langsung kemudian penggusuran lahan. Ada banyak lahan kebun dan perkuburan keramat (kuburan tua) yang digusur untuk perkebunan sawit. Tidak hanya itu, pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit kerap menimbulkan pencemaran diakibatkan asap hasil dari pembukaan lahan dengan cara pembakaran dan pembuangan limbah, merupakan cara-cara perkebunan yang meracuni makhluk hidup dalam jangka waktu yang lama.

Berdasarkan data Kasdam XII Tanjungpura bahwa konflik lahan yang ada di Kalimantan Barat cukup kencang saat ini sudah ada 84 kasus yang menyangkut lahan perkebunan.Dari 84 kasus tersebut, biasanya yang paling sering terjadi yaitu masyarakat adat dengan perkebunan, pemilik lahan dengan pemerintah, perusahaan dengan pemerintah, masyarakat dengan

masyarakat dan karyawan dengan perusahaan. Salah satu contoh kasus yaitu persoalan di Kawasan Hutan adat Seruat Dua Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat mengenai konflik antara masyarakat dan perusahaan kelapa sawit. Karena masyarakat resah akan lahan yang telah dirambah untuk perkebunan sawit, hal ini menjadikan mereka akan kesulitan mendapatkan air tawar pada saat kemarau datang setelah hutan itu gundul dikarenakan hutan itu adalah sumber air tawar bagi masyarakat.

Hal yang paling dikritisi adalah pembukaan lahan hutan menjadi perkebunan skala besar. Misalnya saja, target untuk luasan pembukaan perkebunan kelapa sawit yaitu 1,5 juta Ha. Kebun yang sudah ditanam dan telah dikelola mencapai 900 ribu hektar. Tetapi faktanya proses

(14)

perizinan yang jauh lebih luas dari target itu akan kembali merusak hutan di Kalbar. Target yang 1,5 juta hektar itu sebenarnya prioritas untuk lahan kritis dan tidak produktif. Tetapi jika izin nanti melebihi target, bisa dipastikan jika yang diambil itu bukan hanya lahan kritis. Pasti di dalamnya ada tanah yang masih punya hutan, ada hutan produksi, dan lahan gambut. Wilayah yang dikelola masyarakat menjadi semakin sempit.

Sebaiknya pemerintah melakukan pengecekan terhadap daerah-daerah yang telah melanggar dan melegalkan proses perizinan yang semestinya lahan itu bukan untuk perkebunan. Jika beberapa tahun kedepan pembukaan perkebunan masih terus diperluas, akibatnya akan terjadi bencana alam yang mungkin berujung pada bencana kemanusiaan. Seharusnya bencana alam dapat dicegah sejak dini, sebagai suatu harapan agar anak cucu nanti masih dapat melihat betapa indahnya alam yang luas dan pohon-pohon lebat maka mulai dari sekarang upayakan dalam menerima suatu perusahaan pertimbangkan matang-matang apa dampak yang ditimbulkan baik dampak positif maupun negatif.

Analisis kasus

Pada kasus diatas perlu dilakukan tindak lanjut terhadap perusakan hutan, dampak lingkungan dan ekosistem akibat kebakaran atau perusakan hutan sangat kompleks. Dalam hutan terdapat berbagai macam mahluk hidup baik dari yang terkecil atau kasat mata sampai terbesar, baik dari air/sungai, daratan atau yang terbang di udara. Hutan juga menyimpan obat-obatan, menjaga ketersediaan air dan oksigen, serta mengurangi karbon yang menjadi sumber polusi dan gas rumah kaca. Maka dari itulah diperlukan pendekatan yang tegas terhadap perusakan hutan, yang salah satunya terdapat pada undang-undang nomer 18 tahun 2013 tentang pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan. Undang-undang yang khusus membahas tentang kebakaran hutan dan sanksinya juga perlu dibuat, karena pada undang-undang nomer 18 tahun 2013 belum ada secara detail tentang kebakaran hutan. Undang-undang nomer 18 tahun 2013 secara garis besar membahas penebangan atau pembalakan liar. Dibawah ini beberapa poin yang terdapat pada undang-undang nomer 18 tahun 2013:

Kebijakan pemerintah

(15)

- Menindak secara hukum pelaku perusakan hutan, baik langsung, tidak langsung, maupun yang terkait lainnya.

- Tindakan secara hukum meliputi penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan.

- Koordinasi lintas sektor dalam pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan.

- Pemenuhan kebutuhan sumber daya aparatur pengamanan hutan

- Insentif bagi para pihak yang berjasa dalam menjaga kelestarian hutan

- Peta penunjukan kawasan hutan dan/atau koordinat geografis sebagai dasar yuridis batas kawasan hutan

- Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan.

Ketentuan pidana

 Korporasi yang:

 melakukan penebangan pohon dalam kawasan hutan yang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan hutan

 melakukan penebangan pohon dalam kawasan hutan tanpa memiliki izin yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang

 melakukan penebangan pohon dalam kawasan hutan secara tidak sah

dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun serta pidana denda paling sedikit Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) dan paling banyak Rp. 15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah).

 Korporasi yang menggunakan dana yang diduga berasal dari hasil pembalakan liar dan/atau penggunaan kawasan hutan secara tidak sah di pidana penjara paling singkat 10 (sepuluh) tahun dan paling lama seumur hidup serta pidana denda paling sedikit Rp. 20.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah) dan paling banyak Rp.

1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah).

(16)

penebangan liar sama dengan membunuh ekosistem hutan yang efeknya sangat merugikan dan berdampak domino terhadap ekosistem lain disekitarnya

Sumber kasus

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka mencapai sasaran kegiatan yang ingin dicapai pada periode Renstra 2015-2019 maka ditetapkan indikator kinerja yaitu (1) Jumlah laporan pencegahan dan

Sebelum MRS klien makan 3 x sehari dengan porsi cukup, saat MRS pemenuhan nutrisi Diit jantung III dengan 1700 kal, minum 1000 cc/24 jam, kesulitan menelan

krematorium santhayana memiliki tingkat kepedulian sosial yang tinggi hingga mampu menyelesaikan masalah umat yang terbilang rumit dan sering terjadi pada dewasa

Ini masih harus dilihat apakah struktur regional tersebut akan meningkatkan kepentingan ekonomi dan politik dengan globalisasi –ini hanyalah satu skenario

Keadaan umum bayi dinilai satu menit setelah lahir dengan penggunaan nilai APGAR, penilaian ini perlu untuk mengetahui apakah bayi menderita asfiksia atau tidak, yang

Pendidikan Kesetaraan adalah pendidikan yang meliputi program pendidikan Paket A, Paket B, Paket C. Program Paket A sudah tidak dilaksanakan karena sudah tidak ada

Sebagai seorang oratur ulung di Mesir, Al-Afghani bisa mempengaruhi masyarakat dengan ide dan gerakan politik sehingga dapat membangkitkan semangat umat dan menuangkan dalam

Tes adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor