• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA

2019

INSPEKTORAT

(2)
(3)

2 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

DAFTAR ISI

Halaman Kata Pengantar ……… 1 Daftar Isi ……… 2 Ikhtisar Eksekutif ……… 3 Bab I. Pendahuluan ……… 6 A. Latar Belakang ……… 6

B. Profil dan Sejarah Singkat ……… 6

C. Tugas dan Fungsi ……… 7

D. Struktur Organisasi E. Proses Bisnis F. Isu Strategis ……… ……… ……… 7 9 10 Bab II. Perencanaan Kinerja ……… 11

Bab III. Akuntabilitas Kinerja ……… 13

A. Capaian Kinerja Organisasi ……… 13 B. Realisasi Anggaran

C. Capaian Kinerja Lainnya

……… ………

34 37

Bab IV. Penutup Lampiran 1

Pengukuran Kinerja Inspektorat 2019 Lampiran 2

Realisasi Keuangan yang Terkait Langsung dengan Pencapaian Masing-masing Indikator Sasaran Kinerja pada Perjanjian Kinerja ……… ……… ………... 44 45 46

(4)

3 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

IKHTISAR EKSEKUTIF

(EXECUTIVE SUMMARY)

Laporan kinerja Tahun 2019, merupakan tahun terakhir periode Renstra 2015-2019 dan perwujudan dalam melaksnakan tugas dan fungsi serta penggunaan anggaran. Selain itu Laporan Kinerja ini merupakan wujud dari kinerja dalam mencapai sasaran kegiatan dalam Renstra Inspektorat 2015-2019.

Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern dilingkungan BATAN. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas Inspektorat menyelenggarakan fungsi:

(1) Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern;

(2) Pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya;

(3) Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan kepala; (4) Penyusunan laporan hasil pengawasan;

(5) Pelaksanaan administrasi inspektorat, dan Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala.

Kegiatan Inspektorat adalah Penyelenggaraan Pengawasan dan Pemeriksaan Aparatur dengan sasaran kegiatan yaitu peningkatan kinerja unit kerja dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bebas dari korupsi. Dalam rangka mencapai sasaran kegiatan yang ingin dicapai pada periode Renstra 2015-2019 maka ditetapkan indikator kinerja yaitu (1) Jumlah laporan pencegahan dan pemberantasan korupsi di BATAN; (2) Jumlah unit kerja yang siap untuk disertifikasi WBK/WBBM; (3) Jumlah laporan hasil pengawasan di BATAN; (4) Persentase berkurangnya jumlah temuan yang berindikasi kerugian negara; (5) Indeks reformasi birokrasi BATAN; (6) Persentase tindak lanjut hasil pemeriksaan; (7) Level Maturitas Penerapan SPIP.

Penilaian terhadap capaian sasaran kegiatan dilakukan dengan mengukur indikator kinerja. Pada Tahun 2019 telah ditetapkan 7 (tujuh) Indikator kinerja. Secara umum pencapaian kinerja Inspektorat tahun 2019 sudah baik. Terdapat 5 (lima) Indikator kinerja yang mencapai target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Inspektorat Tahun 2019, dan 2 (dua) indikator lainnya lainnya masih belum dapat diketahui realisasinya karena masih menunggu hasil yang diterbitkan oleh Kementerian PAN-RB dan BPKP. Dengan capaian tersebut rata-rata kinerja Inspektorat pada tahun 2019 sebesar 110,16%.

(5)

4 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

Langkah-langkah kedepan yang harus dilakukan oleh Inspektorat dalam upaya memperbaiki kinerja ke depan, antara lain:

1. Melakukan koordinasi secara berkala dengan Kementerian PANRB, Direktorat Jendral Anggaran, Direktorat Jendral Kekayanan Negara, dan BPKP baik dalam bentuk narasumber ataupun bimbingan teknis.

2. Melakukan asistensi terhadap kegiatan pengadaan barang/jasa yang bersifat strategis. 3. Melaksanakan probity audit dalam rangka memberikan peringatan dini (early warning

system) terhadap potensi penyimpangan proses pengadaan barang dan jasa pemerintah.

4. Meningkatkan kerjasama antara Pejabat Tinggi Madya (PTM) dan pokja PMPRB BATAN guna meningkatkan capaian indeks reformasi birokrasi di BATAN.

5. Meningkatkan koordinasi Tim RB dengan Tim PMPRB dalam menindaklanjuti hasil evaluasinya masih kurang memadai dan melaksanakan rencana kerja yang telah ditetapkan.

6. Meningkatkan koordinasi dengan Kementerian PAN dan RB dalam rangka menindaklanjuti hasil evaluasi pelaksanaan RB BATAN.

7. Melakukan pembinaan terhadap unit kerja terkait temuan hasil audit agar tidak terjadi temuan berulang.

8. Mengoptimalkan peran serta Tim Satuan Tugas SPIP untuk mendorong pelaksanaan dan pemantauan penyelenggaraan SPIP di unit kerja masing-masing.

9. Meningkatkan koordinasi dengan BPKP terkait jadwal pelaksanaan penilaian maturitas SPIP BATAN.

Selain itu, selama tahun 2019 juga terdapat capaian kinerja lainnya dari Inspektorat antara lain:

1. Kegiatan Reviu Pengadaan Barang/Jasa dan Penyerapan Anggaran 2. Evaluasi Perjalanan Dinas Unit Kerja BATAN

3. Evaluasi Disiplin Jam Kerja Pegawai 4. Reviu Hasil Penilaian Kembali BMN 5. Monitoring Penilaian Kembali BMN

6. Penyelenggaraan Bimbingan Teknis terkait Pengawasan 7. Penyelenggaraan Gelar Pengawasan

(6)

5 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

Atas capaian ini, Inspektorat berkomitmen dalam melaksanakan upaya perbaikan secara berkelanjutan atas pengelolaan kinerja sesuai dengan peraturan perundangan maupun harapan pemangku kepentingan.

(7)

6 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka mendorong terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat terciptanya pemerintahan yang baik dan terpercaya, serta didukung oleh semangat reformasi untuk mewujudkan sebuah sistem pemerintahan yang bersih, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 tahun 2014, Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan seluruh instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran- sasaran yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaannya, Perpres ini dilengkapi dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan untuk lingkungan internal Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dengan Peraturan Kepala BATAN Nomor 02 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional, Kedeputian/Kesekretariatan Utama, dan Unit kerja.

Akhirnya, Laporan Kinerja disusun sebagai wujud pertanggungjawaban pencapaian kinerja dikaitkan dengan anggaran serta pencapaian sasaran-sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Renstra Inspektorat Tahun 2015-2019.

B. Profil dan Sejarah Singkat

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran, mengamanatkan BATAN sebagai badan pelaksana dengan tugas dan fungsi menyelenggarakan penelitian dan pengembangan, penyelidikan umum, eksplorasi dan eksploitasi bahan galian nuklir, produksi bahan baku untuk pembuatan dan produksi bahan bakar nuklir, produksi radioisotop untuk keperluan penelitian dan pengembangan, dan pengelolaan limbah radioaktif.

Searah dengan tujuan pembangunan dan kemampuan iptek nasional, potensi iptek nuklir dan sumber daya litbang yang tersedia di BATAN harus dikelola dan didayagunakan serta pemanfaatannya diarahkan untuk menghasilkan produk barang dan jasa teknologi serta informasi yang sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai masalah pembangunan. Program pengembangan dan pemanfaatan iptek nuklir perlu dilaksanakan efektif, transparan, dan akuntabel sesuai prinsip tata kelola dilaksanakan

(8)

7 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

secara pemerintahan yang baik. Tata kelola pemerintahan yang akuntabel dan transparan, khususnya dalam pengelolaan keuangan negara, baru dapat dicapai apabila seluruh tingkat pimpinan menyelenggarakan kegiatan pengendalian atas keseluruhan kegiatan pada unit kerja masing-masing. Penyelenggaraan kegiatan pada suatu unit kerja, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan sampai dengan pertanggungjawaban, harus dilaksanakan secara tertib, terkendali, serta efektif dan efisien.

Pengawasan atas penyelenggaraan kegiatan pada suatu unit kerja pada awal Tahun 1986 dilaksanakan oleh Bagian Pengawasan dan Pengamanan dibawah Biro Bina Program. Kemudian pada Tahun 1990 menjadi Bagian Pengawasan (Eselon III) dan pada tahun 1999 dibentuk Inspektorat (Eselon II) yang mempunyai tugas dan fungsi melakukan pengawasan melalui pemeriksaan, pengujian, pengusutan dan penilaian dengan menggunakan keahlian khusus menurut aturan dan persyaratan profesi yang memerlukan suatu sarana berupa standar dan kode etik sebagai pedoman atau pegangan bagi seluruh aparatur pengawas.

C. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 14 Tahun 2013 jo Perka BATAN Nomor 16 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja BATAN, Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern dilingkungan BATAN. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas Inspektorat menyelenggarakan fungsi:

1. Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern;

2. Pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya;

3. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan kepala; 4. Penyusunan laporan hasil pengawasan;

5. Pelaksanaan administrasi inspektorat, dan

6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala.

D. Struktur Organisasi

Susunan Organisasi Inspektorat sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 14 Tahun 2013.

(9)

8 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

Gambar 1. Struktur Organisasi Inspektorat

Sebagai salah satu unit kerja BATAN, Inspektorat berperan serta dalam pelaksanaan program BATAN dan tugas serta fungsi Inspektorat, berkaitan dengan tugas tersebut saat ini Inspektorat didukung oleh 24 SDM (2 CPNS dan 4 orang tenaga honorer). Komposisi SDM Inspektorat dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Komposisi SDM Inspektorat

No. Uraian Kepala Unit

Sub

Bag TU Auditor Honorer

Jumlah Total Ket. 1 2 3 4 5 6 8 9 I. MENURUT JABATAN: A. STRUKTURAL ESELON I ESELON II ESELON III ESELON IV B. FUNGSIONAL C. STAF 1 1 1 3 18 1 1 19 3

II. MENURUT GOLONGAN:

GOLONGAN IV GOLONGAN III GOLONGAN II 1 5 5 12 1 6 17 1 III. MENURUT PENDIDIKAN:

S2 S1 SARMUD/D3 SLTA 1 5 5 10 2 1 5 11 2 6 IV. PEGAWAI OUT

SOURCHING PENGEMUDI PRAMU KANTOR 1 2 1 1 2 1

(10)

9 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

No. Uraian Kepala Unit

Sub

Bag TU Auditor Honorer

Jumlah Total Ket. 1 2 3 4 5 6 8 9 V. JABATAN FUNGSIONAL : a. ADITOR UTAMA b. AUDITOR MADYA c. AUDITOR MUDA d. AUDITOR PERTAMA e. AUDITOR PENYELIA f. AUDITOR PELAKSANA LANJUTAN g. AUDITOR PELAKSANA h. KEARSIPAN i. FUNGSIONAL UMUM 1 3 5 6 4 1 1 1 5 6 4 1 1 1 1 3 E. Proses Bisnis

Berdasarkan pada tugas dan fungsi Inspektorat, diperoleh gambaran proses bisnis sebagai berikut:

(11)

10 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

F. Isu Strategis

Dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan, Inspektorat sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan serta perubahan kebijakan dan peraturan perundangan. Adapun beberapa isu strategis yang dihadapi oleh Inspektorat adalah:

1. Dalam rangka mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan BATAN Tahun 2018, APIP bertugas melakukan reviu penilaian kembali BMN dengan cara memastikan seluruh Temuan Pemeriksaan BPK atas Penilaian Kembali BMN pada setiap satker sudah ditindaklanjuti, dan memastikan semua target revaluasi BMN telah dilakukan penilaian.

2. Terkait kegiatan penilaian kembali BMN APIP juga diwajibkan melakukan monitoring untuk memastikan peningkatan status perbaikan Penilaian Kembali dari Penilaian Selesai menjadi Laporan Hasil Inventarisasi Penilaian (LHIP). 3. Mengidentifikasi proses pengadaan barang/jasa yang bersifat strategis melalui

pelaksanaan Probity Audit oleh APIP secara Real Time dalam rangka memberikan peringatan dini (Early Warning System) untuk mewujudkan pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. 4. Melaksanakan pengawasan berbasis teknologi informasi melalui pengembangan

(12)

11 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Dokumen Renstra selanjutnya dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Tahunan (Renja) yang yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan yang mendukung tercapainya sasaran. Selanjutnya renja tersebut dijadikan acuan dalam penyusunan perjanjian kinerja. Target kinerja Inspektorat tahun 2019 mengacu kepada target yang ditetapkan dalam Renstra Inspektorat 2015-2019, serta memperhatikan kebijakan BATAN tahun 2015-2019. Perjanjian Kinerja Inspektorat seperti terlihat pada tabel di bawah.

Tabel 2. Perjanjian Kinerja Tahun 2019

No Sasaran Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

1 Peningkatan kinerja unit kerja dalam penyelenggaraan

pemerintahan yang baik dan bebas dari korupsi

Jumlah laporan pencegahan dan pemberatasan korupsi di BATAN

2 laporan

Laporan pembentukan wilayah bebas dari korupsi

1 Laporan peningkatan kapabilitas

APIP

1 Jumlah unit kerja yang siap

disertifikasi WBK/WBBM

3 Unit kerja Jumlah laporan hasil pengawasan

di BATAN

19 Laporan Laporan Penerapan Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di BATAN

1

Laporan penilaian kinerja unit kerja di BATAN

1 Laporan hasil evaluasi atas

laporan kinerja unit kerja di BATAN

1 Laporan hasil reviu RKA unit kerja

di BATAN

1 Laporan hasil reviu Laporan

Keuangan BATAN

2 Laporan evaluasi dan tindak lanjut

LHP BPK

1 Laporan hasil Audit unit kerja di

BATAN

9 Laporan hasil reviu Laporan

Kinerja BATAN

1 Laporan hasil reviu BMN 1

(13)

12 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

No Sasaran Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

Laporan aplikasi sistem informasi pengawasan

1

Persentase berkurangnya

jumlah temuan yang berindikasi kerugian Negara

4%

Indeks Reformasi Birokrasi

BATAN

79

Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

90%

Level Maturitas Penerapan SPIP Level 3

Kegiatan Anggaran

(14)

13 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Sesuai dengan perjanjian kinerja tahun 2018 yang telah ditetapkan, Inspektorat berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Pada bab ini, akan dibahas mengenai capaian, hambatan/kendala dan upaya yang telah dilakukan sebagai wujud komitmen atas perjanjian kinerja tahun 2018.

Sasaran Kegiatan 1.1 (SK.1.1): Peningkatan kinerja unit kerja dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bebas dari korupsi

SK.1.1 yang dimaksud adalah Peningkatan kinerja unit kerja dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bebas dari korupsi. SK.1 dicapai melalui 7 (tujuh) Indikator Kinerja (IK) yaitu: (IK.1.1) Jumlah Laporan Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Di BATAN; (IK.1.2) Jumlah Unit kerja yang Siap untuk disertifikasi Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM); (IK.1.3) Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Di BATAN; (IK.1.4) Persentase Berkurangnya Jumlah Temuan yang Berindikasi Kerugian Negara; (IK.1.5) Indeks Reformasi Birokrasi BATAN; (IK.1.6) Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan; (IK.1.6) Level Maturitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Uraian capaian masing-masing IK yang mendukung sasaran kegiatan sebagai berikut.

IK.1.1: Jumlah Laporan Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Di BATAN

IK.1.1 merupakan ukuran kuantitas/kualitas keberhasilan penerapan aktivitas pencegahan dan pemberantasan korupsi di BATAN yang dinilai melalui kriteria pada lembar kerja evaluasi pembentukan wilayah bebas dari korupsi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta penilaian kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dengan metode Internal Audit Capability Model (IACM).

Realisasi IK.1.1 pada tahun 2019 adalah 2 laporan dari target 2 laporan sehingga capaian kinerja tahun 2019 sebesar 100%.

(15)

14 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

Tabel 3. Capaian IK.1.1 Tahun 2019

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Peningkatan kinerja unit kerja dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bebas dari korupsi Jumlah Laporan Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Di BATAN 2 Laporan 2 Laporan 100

Adapun hasil yang diperoleh adalah Laporan Pembentukan Wilayah Bebas dari Korupsi dan Laporan Kapabilitas APIP.

Jika dibandingkan realisasi capaian kinerja tahun 2017 dan 2018, dapat disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Perbandingan Capaian IK.1.1 Tahun 2019, 2018, dan 2017

Indikator Kinerja Target Tahun 2019 Capaian IK 1.1 Tahun 2019 (%) Capain IK 1.1 (%) 2018 2017 (1) (2) (3) (4) (5)

Jumlah Laporan Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Di BATAN 2 Laporan 2 Laporan (100%) 2 Laporan (100%) 1 Laporan (100%)

Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa capaian kinerja IK.1.1 tahun 2019 sebesar 100% sama dengan capaian kinerja tahun 2018 sebesar 100%.

Untuk melihat capaian kinerja IK.1.1 2015-2019 dilakukan dengan membandingkan realisasi IK.1.1 2015-2019 dengan target akhir renstra 2015-2019, seperti terlihat pada Tabel 5 di bawah.

(16)

15 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

Tabel 5. Perbandingan Realisasi IK.1.1 s/d Tahun 2019 dibanding Target s/d 2019

Indikator Kinerja Target Tahun Realisasi s/d Tahun 2019 Persentase Realisasi s/d Tahun 2019 dibanding Target s/d 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Jumlah Laporan Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Di BATAN 2 Laporan 2 Laporan 1 Laporan 2 Laporan 2 Laporan 9 Laporan (100%) 9 / 9 Laporan (100%)

Berdasarkan Tabel 5 terlihat bahwa capaian kinerja IK.1.1 2015-2019 sebesar 100%, hal ini menunjukan bahwa pelaksanaan kegiatan telah sesuai dengan yang direncanakan, dimana target akhir Renstra 2015-2019 adalah berupa Laporan Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Di BATAN. Data pada laporan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengukur kuantitas unit kerja yang akan diajukan dalam penilaian oleh Kementerian PANRB untuk memperoleh predikat WBK/WBBM dan untuk peningkatan pencapaian kapabilitas APIP menuju level 4.

Upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan capaian kinerja ke depan adalah:

1. Melakukan koordinasi secara berkala dengan Kementerian PANRB serta BPKP dalam bentuk pelaksanaan sosialisasi, bimbingan teknis dan konsultasi dalam rangka peningkatan pemahaman evaluator WBK.

2. Menyusun rencana pencapaian kapabilitas APIP menuju level 4 dengan memperhatikan elemen-elemen yang harus dipenuhi sesuai kriteria IACM.

IK.1.2: Jumlah Unit kerja yang Siap untuk disertifikasi Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)

IK.1.2 merupakan ukuran kuantitas unit kerja yang akan diajukan dalam penilaian oleh Kementerian PANRB untuk memperoleh predikat WBK/WBBM. IK.1.2 merupakan outcome dari Laporan pembentukan wilayah bebas dari korupsi. Laporan pembentukan Wilayah Bebas dari Korupsi merupakan dokumen yang berisikan

(17)

16 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

gambaran pelaksanaan pencapaian unit kerja BATAN untuk mendapatkan predikat WBK/WBBM dari Kementerian PANRB sesuai dengan Permenpan Nomor 52 Tahun 2014. Pada Tahun 2019, BATAN telah mengusulkan ke Kementerian PANRB sebanyak 6 Unit kerja, dan 4 unit kerja lulus seleksi administrasi dan dilakukan penilaian untuk memperoleh sertifikasi, hal tersebut melebihi target yang telah ditetapkan yaitu sebanyak 3 unit kerja.

Realisasi IK.1.2 pada tahun 2019 adalah 4 unit kerja dari target 3 unit kerja, sehingga capaian kinerja tahun 2019 sebesar 133%.

Tabel 6. Capaian IK.2 Tahun 2019

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Peningkatan kinerja unit kerja dalam

penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bebas dari korupsi

Jumlah unit kerja yang siap disertifikasi WBK/WBBM 3 Unit Kerja 4 Unit Kerja 133

Adapun hasil yang diperoleh adalah sebanyak 4 unit kerja yang siap disertifikasi oleh Kementerian PANRB dari target yang direncanakan sebanyak 3 unit kerja, yaitu Pusat Standardisasi Mutu Nuklir (PSMN), Pusat Reaktor Serba Guna (PRSG), Pusat Sains dan Nuklir Terapan (PSTNT), dan Pusat Sains dan Teknologi Akselerator (PSTA). Pada tanggal 10 Desember 2019, sesuai surat undangan Kementerian PAN dan RB dilakukan Apresiasi dan Penganugerahan Zona Integritas menuju WBK/WBBM tahun 2019 dan Unit Kerja yang terpilih adalah PRSG sebagai unit kerja berpredikat WBK.

Jika dibandingkan realisasi capaian kinerja tahun 2017 dan 2018, dapat disajikan pada Tabel 7.

(18)

17 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

Tabel 7. Perbandingan Capaian IK.1.2 Tahun 2019, 2018, dan 2017

Indikator Kinerja Target Tahun 2019 Capaian IK.1.2 Tahun 2019 (%) Capain IK.1.2 (%) 2018 2017 (1) (2) (3) (4) (5)

Jumlah Unit Kerja yang Siap Disertifikasi WBK/WBBM

3 Unit kerja 4 unit kerja (133%)

6 unit kerja (200%)

5 unit kerja (166%)

Berdasarkan Tabel 7 terlihat bahwa capaian kinerja IK.2 tahun 2019 sebesar 133% lebih kecil dari capaian kinerja tahun 2018 sebesar 200%, karena dari 6 unit kerja yang diusulkan terdapat 2 unit kerja yang tidak dievaluasi oleh Kementrian PAN dan RB karena karena dianggap bukan core business nya BATAN. Tim Penilai Menpan beranggapan bahwa layanan Pusdiklat hanya berasal dari dalam BATAN saja (cluster 2) karena fokus penilaian Menpan dilakukan kepada unit kerja custer 1 terlebih dahulu.

Untuk melihat capaian kinerja IK.2 2015-2019 dilakukan dengan membandingkan realisasi IK.2 2015-2019 dengan target akhir renstra 2015-2019, seperti terlihat pada Tabel 8 di bawah.

Tabel 8. Perbandingan Realisasi IK.2 s/d Tahun 2019 dibanding Target s/d 2019

Indikator Kinerja

Target Tahun Realisasi

s/d Tahun 2019 Persentase Realisasi s/d Tahun 2019 dibanding Target s/d 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Jumlah Unit Kerja yang Siap Disertifikasi WBK/WBBM

1 1 3 3 3 20

(181%)

133%

Berdasarkan Tabel 8 Terlihat bahwa capaian kinerja IK.2 2015-2019 sebesar 181%, hal ini menunjukan bahwa pelaksanaan kegiatan Jumlah Unit Kerja yang Siap Disertifikasi WBK/WBBM lebih besar dari yang direncanakan, dimana target akhir Renstra 2015-2019 adalah sebanyak 11 unit kerja dan akan dilanjutkan pada periode Renstra 2020-2024. Hasil tersebut dapat dimanfaatkan oleh pimpinan untuk meningkatkan layanan unit kerja terutama terkait survei pelayanan publik dan survei persepsi anti korupsi.

(19)

18 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

Upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan capaian kinerja ke depan adalah: 1. Melakukan pembinaan terhadap unit kerja calon WBK dan meningkatkan koordinasi pengguna layanan terkait dengan komponen pengungkit dan hasil terutama survei persepsi anti korupsi di unit kerja calon WBK.

2. Melakukan koordinasi dengan tim penilai Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk menyusun rencana aksi persiapan penilaian WBK tahun 2019.

3. Unit kerja yang telah mendapat predikat WBK/WBBM akan menjadi role model untuk unit kerja yang lain.

IK.1.3: Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Di BATAN

IK.1.3 merupakan ukuran kuantitas keberhasilan pelaksanaan pengawasan di BATAN yang dihitung melalui jumlah laporan yang dihasilkan atas pelaksanaan setiap kegiatan.

Realisasi IK.1.3 pada tahun 2019 adalah 19 Laporan dari target 19 Laporan, sehingga capaian kinerja tahun 2019 sebesar 100%.

Tabel 9. Capaian Kinerja IK.3 Tahun 2019

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Peningkatan kinerja unit kerja dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bebas dari korupsi

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Di BATAN 19 Laporan 19 Laporan 100

Adapun hasil yang diperoleh adalah Laporan Hasil Pengawasan di BATAN adalah sebagai berikut :

1. Laporan Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di BATAN (1 Laporan)

Pelaksanaan kegiatan ini didasarkan oleh Peraturan Kepala BATAN Nomor 8 tahun 2017 tentang Perubahan atas Perka BATAN Nomor 214/KA/XI/2012 tentang Pedoman Penyelenggaraan SPIP BATAN. Target kegiatan SPIP Tahun

(20)

19 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

2019 adalah 1 laporan dan telah terealisasi 1 laporan dengan capaian kinerja 100%. Hasil yang telah dicapai dari kegiatan tersebut yaitu terlaksananya evaluasi penyelenggaraan SPIP di BHHK, PSTBM, PTBBN dan PPIKSN Evaluasi penyelenggaraan SPIP dilakukan dalam 2 tingkatan yaitu: evaluasi atas SPI tingkat unit kerja menggunakan metode scorring dan evaluasi atas SPI tingkat kegiatan berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan penilaian risiko. Secara umum seluruh hasil evaluasi atas SPI tingkat unit kerja memperoleh kategori “Baik”, sedangkan hasil evaluasi atas SPI tingkat kegiatan secara umum pengendalian yang dilakukan oleh unit kerja sudah “Efektif” untuk mengendalikan setiap risiko kegiatan. Laporan kegiatan ini akan digunakan sebagai data dukung pencapaian IK.1.7 yaitu Level Maturitas Penerapan SPIP.

2. Laporan Penilaian Kinerja Unit Kerja di BATAN (1 Laporan)

Pelaksanaan kegiatan ini didasarkan oleh Permenpan-RB nomor 14 tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah. Target kegiatan penilaian kinerja tahun 2019 adalah 1 laporan dan telah terealisasi 1 laporan dengan capaian kinerja 100%. Metode penilaian menggunakan penilaian mandiri (self assessment) terhadap 2 komponen pengungkit dan hasil melalui aplikasi PMPRB yang dilakukan pada tingkat kedeputian, sekretariat dan inspektorat. Hasil yang telah dicapai dari kegiatan ini adalah telah dilakukan penilaian oleh Tim RB BATAN untuk tahap 1, tahap 2, tahap 3 dan tahap 4 dengan nilai indeks RB yang diusulkan sebesar 89,99. Hasil kegiatan ini akan digunakan sebagai bahan penilaian RB BATAN oleh Kementerian PANRB serta mendukung pencapaian IK.1.5 yaitu Indeks Reformasi Birokrasi di BATAN.

3. Laporan Hasil Evaluasi atas Laporan Kinerja Unit Kerja (1 Laporan)

Pelaksanaan kegiatan ini didasarkan oleh Peraturan Menteri PANRB Nomor 12 tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Target kegiatan tahun 2018 adalah 1 laporan dan telah terealisasi 1 laporan dengan capaian kinerja 100%. Metode penilaian yang digunakan masih sama dengan tahun sebelumnya dengan menggunakan Lembar Kerja Evaluasi terhadap 5 komponen sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Hasil yang telah dicapai dari kegiatan ini adalah telah dilakukan evaluasi terhadap akuntabilitas kinerja sebanyak 27 unit kerja yang terdiri dari 23 unit kerja eselon II dan 4 unit kerja eselon I, dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 85,91 atau masuk dalam kategori A. Hasil kegiatan ini mendukung pencapaian IK.1.5 yaitu Indeks Reformasi Birokrasi di

(21)

20 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat BATAN.

4. Laporan Hasil Reviu RKA Unit Kerja di BATAN (1 Laporan)

Pelaksanaan kegiatan ini didasarkan oleh Peraturan Menteri Keuangan nomor 143/PMK.02/2015 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKAKL dan Pengesahan DIPA. Target kegiatan tahun 2019 adalah 1 laporan dan telah terealisasi 1 laporan dengan capaian kinerja 100%. Tahun 2019 telah dilakukan 2 kali reviu untuk pagu anggaran dan pagu alokasi dari 23 Satker untuk Tahun Anggaran 2019. Laporan kegiatan ini mendukung pencapaian IK.1.4 yaitu Persentase Berkurangnya Jumlah Temuan yang Berindikasi Kerugian Negara.

5. Laporan Hasil Reviu Laporan Keuangan BATAN (2 Laporan)

Pelaksanaan kegiatan ini didasarkan oleh Peraturan Menteri Keuangan Nomor 255/PMK.09/2015 tentang Standar Reviu atas Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Target kegiatan tahun 2019 adalah 2 laporan dan telah terealisasi 2 laporan dengan capaian kinerja 100%. Pada Tahun 2019 selain melakukan 2 reviu terhadap Laporan Keuangan BATAN Semester II TA 2018 dan Laporan Keuangan BATAN Semester I Tahun 2019, juga telah dilaksanakan reviu terhadap atas penilaian kembali barang milik negara BATAN tahun 2019 dan bimbingan teknis reviu atas penerapan penilaian dan pengendalian intern atas pelaporan keuangan. Kegiatan ini mendukung pencapaian IK.1.4 yaitu Persentase Berkurangnya Temuan yang Berindikasi Kerugian Negara.

6. Laporan Evaluasi dan Tindak Lanjut LHP BPK (1 Laporan)

Target kegiatan tahun 2019 adalah 1 laporan dan telah terealisasi 1 laporan dengan capaian kinerja 100%. Tahun 2019 telah dilakukan inventarisasi terhadap temuan BPK untuk Laporan Keuangan BATAN TA 2008, TA 2013 s.d 2018 yaitu dari 321 rekomendasi BPK telah sesuai tindaklanjutnya sebanyak 304 rekomendasi dan 17 rekomendasi masih dalam proses. Hasil Evaluasi dan Tindak Lanjut LHP BPK akan digunakan dalam evaluasi tindak lanjut oleh BPK ditahun berikutnya dan akan menentukan naik atau turunnya persentase IK.1.6 yaitu Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan.

7. Laporan Hasil Audit Unit Kerja di BATAN (9 Laporan)

Target kegiatan tahun 2019 adalah sebanyak 9 laporan dan telah terealisasi 9 laporan dengan capaian kinerja 100%. Tahun 2019 telah dilakukan audit terhadap 9 obyek pemeriksaan yaitu pada unit kerja PTBGN, PTKMR, PKSEN, PTKRN, PSTNT, PSTA, STTN, PRSG dan PSTBM. Unit kerja yang menjadi objek

(22)

21 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

pemeriksaan sesuai dengan PKPT tahun 2019, yang dibuat berdasarkan analisis audit berbasis resiko dengan mempertimbangkan wilayah, anggaran, temuan yang lalu dan kegiatan strategis unit kerja. Laporan kegiatan ini mendukung pencapaian IK.1.4 yaitu Persentase Berkurangnya Temuan Yang Berindikasi Kerugian Negara.

8. Laporan Hasil Reviu Laporan Kinerja BATAN (1 Laporan)

Pelaksanaan kegiatan ini didasarkan oleh Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah. Metode pelaksanaan reviu masih sama dengan tahun sebelumnya yaitu menggunakan Kertas Kerja Reviu sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dengan hasil laporan hasil reviu atas LAKIN BATAN dan pernyataan telah direviu dari Inspektorat. Target kegiatan tahun 2018 adalah sebanyak 1 laporan dan telah terealisasi 1 laporan dengan capaian kinerja 100%. Hasil kegiatan ini mendukung pencapaian IK.1.5 yaitu indeks reformasi birokrasi di BATAN.

9. Laporan Hasil Reviu RKBMN (1 Laporan)

Pelaksanaan kegiatan ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Keuangan Nomor 134/KM.6/2015 tentang modul tata cara reviu perencanaan kebutuhan barang milik Negara oleh aparat pengawasan intern pemerintah kementerian/lembaga. Target kegiatan tahun 2018 adalah sebanyak 1 laporan dan telah terealisasi 1 laporan dengan capaian kinerja 100%. Pelaksanaan reviu RKBMN tahun 2018 digunakan untuk perencanaan kebutuhan barang milik negara tahun anggaran 2021. Hasil reviu RKBMN dituangkan dalam laporan hasil reviu dan pernyataan telah direviu yang di upload di aplikasi SIMAN serta disampaikan ke Pengguna Barang. Laporan kegiatan ini mendukung pencapaian IK.1.4 yaitu Persentase Berkurangnya Temuan yang Berindikasi Kerugian Negara.

10. Laporan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pengawasan (1 Laporan)

Target kegiatan tahun 2018 adalah sebanyak 1 laporan dan telah terealisasi 1 laporan dengan capaian kinerja 100%. Reformasi Birokrasi pada area penguatan pengawasan menjadi dasar inspektorat mengembangkan aplikasi Sistem Informasi manajeman Pengawasan (SIMWAS). Aplikasi ini digunakan mempermudah proses audit mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan tindak lanjut hasil pemeriksaan. Laporan kegiatan ini mendukung pencapaian IK.1

(23)

22 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

yaitu Jumlah Laporan Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi di BATAN, IK.1.5 yaitu Indeks Reformasi Birokrasi BATAN, dan IK.1.7 yaitu Level Maturitas Penerapan SPIP.

Jika dibandingkan realisasi capaian kinerja tahun 2017 dan 2018, dapat disajikan pada Tabel 10.

Tabel 10. Perbandingan Capaian IK.1.3 Tahun 2019, 2018, dan 2017

Indikator Kinerja Target Tahun 2019 Capaian IK 1.3 Tahun 2019 (%) Capain IK 1.3 (%) 2018 2017 (1) (2) (3) (4) (5)

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Di BATAN 19 Laporan 19 Laporan (100%) 20 Laporan (117,65%) 18 Laporan (100%)

Berdasarkan Tabel 10 terlihat bahwa capaian kinerja IK.1.3 tahun 2019 sebesar 100% lebih kecil dari capaian kinerja tahun 2018 sebesar 117, 65%, karena pada tahun 2018 terdapat kegiatan pemeriksaan khusus diluar PKPT sehingga realisasi tahun 2018 melebihi target yang ditetapkan.

Untuk melihat capaian kinerja IK.1.3 2015-2019 dilakukan dengan membandingkan realisasi IK.1.3 2015-2019 dengan target akhir renstra 2015-2019, seperti terlihat pada Tabel 11 di bawah.

Tabel 11. Perbandingan Realisasi IK.1.3 s/d Tahun 2019 dibanding Target s/d 2019

Indikator Kinerja Target Tahun Realisasi s/d Tahun 2019 Persentase Realisasi s/d Tahun 2019 dibanding Target s/d 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Di BATAN 16 Laporan 18 Laporan 18 Laporan 17 Laporan 19 Laporan 88 Laporan (100%) 88/88 Laporan (100%)

Berdasarkan Tabel 11 Terlihat bahwa capaian kinerja IK.1.3 2015-2019 sebesar 100%, hal ini menunjukan bahwa pelaksanaan kegiatan pengawasan di BATAN telah

(24)

23 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

sesuai dengan yang direncanakan, dimana target akhir Renstra 2015-2019 adalah berupa Laporan Hasil Pengawasan di BATAN. Kegiatan ini akan tetap dilanjutkan pada periode Renstra 2020-2024. Laporan hasil pengawasan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan pimpinan BATAN.

Upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan capaian kinerja ke depan adalah:

1. Memaksimalkan fungsi satuan tugas SPIP di masing-masing unit kerja.

2. Meningkatkan kerjasama antara Pejabat Tinggi Madya (PTM) dan pokja PMPRB BATAN guna meningkatkan capaian indeks reformasi birokrasi di BATAN.

3. Melakukan koordinasi secara berkala dengan Kementerian PANRB, Direktorat Jendral Anggaran, Direktorat Jendral Kekayanan Negara, dan BPKP baik dalam bentuk narasumber ataupun bimbingan teknis.

4. Memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan penguatan pengawasan melalui aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pengawasan (SIMWAS), Whistle Blowing System (WBS), Sistem Informasi Pengendalian Intern Unggulan (SIPITUNG), dan Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR).

IK.1.4: Persentase Berkurangnya Jumlah Temuan yang Berindikasi Kerugian Negara

IK.1.4 merupakan ukuran kuantitas peningkatan kinerja unit kerja dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bebas dari korupsi. Ukuran itu ditandai dengan semakin berkurangnya jumlah temuan yang berindikasi menimbulkan kerugian negara. Indikator ini merupakan outcome dari beberapa kegiatan yaitu audit kinerja, reviu laporan keuangan, reviu RKAKL dan Reviu BMN.

Realisasi IK.1.4 pada tahun 2019 adalah 3,75% dari target maksimal 4% sehingga capaian kinerja tahun 2019 sebesar 106,67%.

Tabel 12. Capaian IK 1.4 Tahun 2019

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Peningkatan kinerja unit kerja

dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bebas dari korupsi

Persentase berkurangnya jumlah temuan yang berindikasi kerugian negara 4% 3,75% 106,67

(25)

24 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

Adapun hasil yang diperoleh pada tahun 2019, persentase berkurangnya jumlah temuan yang berindikasi kerugian negara telah dicapai sebesar 3,75% dari target yang direncanakan maksimal 4%. Dari persentase capaian tersebut, terdapat 3 temuan yang berindikasi kerugian negara dari total 80 temuan, yang terdiri dari 3 temuan oleh BPK dan 0 temuan oleh Inspektorat, sehingga capaian kinerja sebesar 106,67%.

Jika dibandingkan realisasi capaian kinerja tahun 2017 dan 2018, dapat disajikan pada Tabel 13.

Tabel 13. Perbandingan Capaian IK.1.4 Tahun 2019, 2018, dan 2017

Indikator Kinerja Target Tahun 2019 Capaian IK.1.4 Tahun 2019 (%) Capaian IK.1.4 (%) 2018 2017 (1) (2) (3) (4) (5) Persentase berkurangnya jumlah temuan yang

berindikasi kerugian negara

4% 3,75 (106,67%) 4,58 (109,17%) 5,98 (100,33%)

Berdasarkan Tabel 13 terlihat bahwa capaian kinerja IK.1.4 tahun 2019 sebesar 106,67% lebih kecil dari capaian kinerja tahun 2018 sebesar 109,17%, namun kualitasnya lebih baik karena menurunnya jumlah temuan yang berindikasi kerugian negara dari 6 temuan menjadi 3 temuan, dan target di tahun 2019 diturunkan dari sebelumnya maksimal 5% menjadi maksimal 4%.

Untuk melihat capaian kinerja IK.1.4 2015-2019 dilakukan dengan membandingkan realisasi IK.1.4 2015-2019 dengan target akhir renstra 2015-2019, seperti terlihat pada Tabel 10 di bawah.

Tabel 14. Perbandingan Realisasi IK.4 s/d Tahun 2019 dibanding Target s/d 2019

Indikator Kinerja Target Tahun Realisasi Tahun 2019 Persentase Realisasi s/d Tahun 2019 dibanding Target s/d 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Persentase berkurangnya jumlah temuan yang berindikasi kerugian negara 8% 7% 6% 5% 4% 3,75% 106,67%

(26)

25 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

Berdasarkan Tabel 14 Terlihat bahwa capaian kinerja IK.1.4 2015-2019 sebesar 3,75%, hal ini menunjukan bahwa realisasi indikator Persentase berkurangnya jumlah temuan yang berindikasi kerugian negara telah sesuai dengan yang direncanakan, dimana target akhir Renstra 2015-2019 maksimal 4%, dan akan dilanjutkan pada periode Renstra 2020-2024. Hasil tersebut dapat dimanfaatkan oleh pimpinan untuk merumuskan kebijakan terkait pengawasan internal dan pendampingan pemeriksaan eksternal.

Upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan capaian kinerja ke depan adalah:

1. Melakukan asistensi terhadap kegiatan pengadaan barang/jasa yang bersifat strategis. 2. Melaksanakan probity audit dalam rangka memberikan peringatan dini (early

warning system) terhadap potensi penyimpangan proses pengadaan barang dan jasa pemerintah.

IK.1.5: Indeks Reformasi Birokrasi

IK.1.5 merupakan ukuran kuantitas penilaian terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi (RB) di BATAN yang dilakukan oleh Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Penilaian dilakukan pada 8 (delapan) area perubahan terhadap komponen pengungkit dan komponen hasil Capaian indeks reformasi birokrasi merupakan outcome dari kegiatan penilaian mandiri perlaksanaan reformasi birokrasi di BATAN.

Realisasi IK.1.5 pada tahun 2019 sampai dengan penyusunan laporan ini hasil penilaian tersebut belum diterbitkan oleh Kementerian PAN dan RB, untuk tahun 2018 realisasi indeks RB sebesar 77,13 terdiri dari nilai komponen pengungkit 44,43 dan nilai komponen hasil 32,70 diuraikan pada tabel berikut:

Tabel 15. Rincian Nilai Komponen Pengungkit dan Hasil RB BATAN tahun 2015 s.d 2018

No Komponen Penilaian Bobot Nilai RB Tahun

2015 2016 2017 2018 2019 I Komponen Pengungkit 1 Manajemen Perubahan 5 3,33 3,83 4,04 4,05 - 2 Penataan Peraturan Perundang – Undangan 5 2,71 2,71 2,71 2,71 -

3 Penataan dan Penguatan Organisasi

6 3,84 3,84 3,84 3,84 -

(27)

26 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

No Komponen Penilaian Bobot Nilai RB Tahun

2015 2016 2017 2018 2019 5 Penataan Sistem Manajemen SDM 15 10,25 13,47 13,47 13,47 - 6 Penguatan AKuntabilitas 6 3,12 3,35 4,35 4,24 - 7 Penguatan Pengawasan 12 5,94 6,36 8,24 8,35 - 8 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 6 4,25 3,82 3,93 4,04 - Total 60 36,91 41,10 44,30 44,43 - II Komponen Hasil -

1 Nilai Akuntabilitas Kinerja 14 9,11 9,11 10,10 10,44 - 2 Survei Internal Organisasi 6 5,02 5,34 4,11 4,50 - 3 Survei eksternal persepsi

korupsi 7 4,92 5,76 6,21 6,23 - 4 Opini BPK 3 3,00 3,00 3,00 3,00 - 5 Survei eksternal Pelayanan publik 10 8,35 8,41 8,38 8,63 - Total 40 27,40 32,95 31,80 32,70 - Nilai Indeks RB 64,31 74,05 76,10 77,13 -

Tabel 16. Capaian IK 1.5 Tahun 2019

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Peningkatan

kinerja unit kerja dalam

penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bebas dari korupsi

Indeks Reformasi Birokrasi 79 Belum diterbitkan oleh Kemen PANRB -

Adapun hasil yang diperoleh adalah Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) yang merupakan penilaian pelaksanaan RB pada tingkat Lembaga, Kedeputian dan Inspektorat. Untuk hasil PMPRB tingkat lembaga diuraikan pada Tabel berikut :

Tabel 17. Rincian Nilai PMPRB BATAN tahun 2015 s.d 2019

No Komponen Penilaian Bobot Nilai PMPRB Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

I Komponen Pengungkit

1 Manajemen Perubahan 5 4,56 4,81 5,00 4,69 4,75 2 Penataan Peraturan Perundang – Undangan 5 3,75 2,71 5,00 3,75 3,75 3 Penataan dan Penguatan

(28)

27 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

No Komponen Penilaian Bobot Nilai PMPRB Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

4 Penataan Tata Laksana 5 4,42 3,72 4,71 4,88 4,68 5 Penataan Sistem Manajemen SDM 15 13,24 14,04 14,04 14,04 14,44 6 Penguatan Akuntabilitas 6 5,8 6,00 6,00 5,74 5,90 7 Penguatan Pengawasan 12 6,47 9,62 11,50 11,5 11,39 8 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 6 4,66 4,66 4,73 5,83 5,78 Total 60 48,90 49,24 55,49 55,66 56,69 II Komponen Hasil 1 Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi 20 14,12 14,86 15,58 15,84 15,67

2 Pemerintah Yang Bersih

dan Bebas KKN 10 9,77 9,69 9,69 9,20 9,23

3 Kualitas Pelayanan

Publik 10 7,88 8,00 8,03 8,38 8,53

Total 40 31,76 32,54 33,29 33,41 33,43 Indeks RB melalui PMPRB 80,66 81,78 88,78 89,07 89,99

Jika dibandingkan realisasi capaian kinerja tahun 2017 dan 2018, dapat disajikan pada Tabel 18.

Tabel 18. Perbandingan Capaian IK.1.5 Tahun 2019, 2018, dan 2017

Indikator Kinerja Target Tahun 2019 Capaian IK1.5 s.d. Tahun 2019 (%) Capain IK 1.5 (%) 2018 2017 (1) (2) (3) (4) (5)

Indeks Reformasi Birokrasi 79 77,13 ( 101,48%)

77,13 ( 101,48%)

76,10 (104,24%)

Berdasarkan Tabel 18 capaian kinerja IK.1.5 sampai dengan tahun 2019 sebesar 101,48% sama dengan dari capaian kinerja tahun 2018 sebesar 101,48%, karena hasil penilaian indeks RB tahun 2019 belum diterbitkan oleh Kementerian PAN dan RB sehingga perhitungan capaian tahun 2019 menggunakan data tahun 2018.

(29)

28 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

Untuk melihat capaian kinerja IK.1.5 2015-2019 dilakukan dengan membandingkan realisasi IK.1.5 2015-2019 dengan target akhir renstra 2015-2019, seperti terlihat pada Tabel 19 di bawah.

Tabel 19. Perbandingan Realisasi IK.1.5 s/d Tahun 2019 dibanding Target s/d 2019

Indikator Kinerja

Target Tahun Realisasi

s/d Tahun 2019 Persentase Realisasi s/d Tahun 2019dibanding Target s/d 2018 2015 2016 2017 2018 2019 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Indeks Reformasi Birokrasi - 70 73 76 79 77,13 101,48%

Berdasarkan Tabel 19 terlihat bahwa capaian kinerja IK.1.5 2015-2019 sebesar 101,48%, hal ini menunjukan bahwa pelaksanaan kegiatan telah sesuai dengan yang direncanakan sampai dengan tahun 2019. Target akhir Renstra 2015-2019 adalah nilai indeks RB minimal 79, akan tetapi karena ada kendala tertundanya penerbitan laporan dari Kementrian PAN dan RB pada tahun 2019, maka sampai dengan tahun 2019 masih menggunakan nilai indeks RB tahun 2018 dan nilai PMPRB tahun 2019. Hasil tersebut dapat dimanfaatkan oleh pimpinan sebagai dasar pelaksanaan reformasi birokrasi di BATAN pada tahap selanjutnya.

Upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan capaian kinerja ke depan adalah:

1. Mendorong kinerja pokja RB pada tingkat Sestama, Deputi dan Inspektorat yang hasil evaluasinya masih kurang memadai.

2. Mengoptimalkan kinerja pokja penguatan pengawasan untuk meningkatkan indeks RB.

3. Meningkatkan koordinasi Tim RB dengan Tim PMPRB dalam melaksanakan rencana kerja yang telah ditetapkan.

4. Meningkatkan koordinasi dengan Kementerian PAN dan RB dalam rangka menindaklanjuti hasil evaluasi pelaksanaan RB BATAN.

(30)

29 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

IK.1.6 Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

IK.1.6 merupakan ukuran kuantitas keberhasilan yang menggambarkan pelaksanaan tindak lanjut dan penyelesaian atas rekomendasi temuan dari pihak internal dalam hal ini APIP dan pihak eksternal dalam hal ini BPK sehingga dapat dipantau proses penyelesaian temuan yang masih belum sesuai dengan rekomendasi yang akan berdampak terhadap opini Laporan Keuangan BATAN.

Realisasi IK.1.6 pada tahun 2019 adalah 100% dari target 90%, sehingga capaian kinerja tahun 2019 sebesar 111,11%.

Tabel 20. Capaian IK.1.6 Tahun 2019

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Peningkatan

kinerja unit kerja dalam

penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bebas dari korupsi

Persentase berkurangnya jumlah temuan yang berindikasi kerugian negara 90% 100% 111,11

Adapun hasil yang diperoleh pada tahun 2019, terdapat 80 temuan yang terdiri dari 41 temuan pemeriksaan Inspektorat dan 39 temuan pemeriksaan BPK. Dari 80 temuan tersebut yang telah ditindaklanjuti sebanyak 80 temuan.

Jika dibandingkan realisasi capaian kinerja tahun 2017 dan 2018, dapat disajikan pada Tabel 21.

Tabel 21. Perbandingan Capaian IK.1.6 Tahun 2019, 2018, dan 2017

Indikator Kinerja Target Tahun 2019 Capaian IK.1.6 Tahun 2019 (%) Capaian IK.1.6 (%) 2018 2017 (1) (2) (3) (4) (5)

Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan 90 100 (111,11%) 82,44 (95,86%) 88 (107, 32%)

(31)

30 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

Berdasarkan Tabel 21 terlihat bahwa capaian kinerja IK.6 tahun 2019 sebesar 111,11% lebih besar dari capaian kinerja tahun 2018 sebesar 95,86% karena dilakukan koordinasi secara berkala dengan unit kerja dan BPK terkait pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan dibuktikan dengan perolehan penghargaan peringkat ketiga kementrian/ Lembaga terkait tindak lanjut temuan BPK.

Untuk melihat capaian kinerja IK.1.6 2015-2019 dilakukan dengan membandingkan realisasi IK.1.6 2015-2019 dengan target akhir renstra 2015-2019, seperti terlihat pada Tabel 22 di bawah.

Tabel 22. Perbandingan Realisasi IK.1.6 s/d Tahun 2019 dibanding Target s/d 2019

Indikator Kinerja Target Tahun Realisasi s/d Tahun 2019 Persentase Realisasi s/d Tahun 2019 dibanding Target s/d 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan 0 80 82 86 90 100 111,11%

Berdasarkan Tabel 22 terlihat bahwa capaian kinerja IK.1.6 2015-2019 sebesar 111,11%, hal ini menunjukan bahwa pelaksanaan kegiatan Persentase berkurangnya jumlah temuan yang berindikasi kerugian negara telah sesuai dengan yang direncanakan, dan akan dilanjutkan pada periode Renstra 2020-2024. Hasil tersebut dapat dimanfaatkan oleh pimpinan untuk merumuskan kebijakan terkait penyelesaian tindak lanjut temuan BPK.

Upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan capaian kinerja ke depan adalah:

1. Melakukan gelar pengawasan kepada seluruh unit kerja di BATAN terkait pemutakhiran data tindak lanjut hasil pemeriksaan.

2. Melakukan pembinaan terhadap unit kerja terkait temuan hasil audit agar tidak terjadi temuan berulang.

(32)

31 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

IK.1.7: Level Maturitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

IK.1.7 merupakan outcome dari kegiatan Laporan Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di BATAN. Kegiatan ini menggambarkan tingkat kematangan penerapan SPIP di BATAN yang terstruktur dan berkelanjutan. Cara mengukur maturitas tersebut menggunakan pedoman BPKP yang merinci level maturitas menjadi 6 tingkatan. SPIP dilakukan berdasarkan PP 60 Tahun 2008 sehingga parameter yang digunakan untuk mengukur maturitasnya berdasarkan 25 sub unsur SPIP yang masing-masing sub unsurnya memiliki 5 parameter atau indikator maturitas, sehingga secara total terdapat 125 buah parameter maturitas SPIP. Penilaian maturitas dilakukan melalui penilaian pendahuluan dan pengujian bukti maturitas. Penilaian mandiri terhadap tingkat maturitas penyelenggaran SPIP melipuri beberapa unsur sebagai berikut: lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan. Tingkat kematangan implementasi SPIP diukur dalam skala dari 0 hingga 5 dengan penjelasan sebagai berikut:

Tabel 23. Tingkat Maturitas SPIP

Level Tingkat Maturitas Interval Skor

0 Belum ada 0 < skor < 1,0 1 Rintisan 1,0 < skor < 2,0 2 Berkembang 2,0 < skor < 3,0 3 Terdefinisi 3,0 < skor < 4,0 4 Terkelola dan terukur 4,0 < skor < 4,5 5 Optimum 4,5 < skor < 5,0

Realisasi IK.1.7 pada tahun 2019 belum dapat diukur capaiannya dikarenakan masih dalam proses penilaian oleh BPKP dari target level 3, sehingga capaian kinerja tahun 2019 belum diketahui.

Tabel 24. Capaian IK. 1.7 Tahun 2019

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Peningkatan kinerja unit

kerja dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bebas dari korupsi

Level Maturitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Level 3 Belum diterbitkan oleh BPKP -

(33)

32 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

Tahun 2019 BATAN telah melakukan Penilaian Mandiri Level Maturitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Pengumpulan data dilakukan secara multi teknik, diawali dengan pengisian kuisioner persepsi SPIP oleh responden. Pengisian kuisioner dilakukan oleh responden melalui aplikasi secara online. Kuisioner yang dioleh dengan aplikasi dapat menghasilkan nilai maturitas SPIP. Tim penilai kemudian menganalisis hasil kuisioner secara profesional judgement dengan memperhatikan bukti dokumen. Berdasarkan hasil analisis ini tim kemudian melakukan wawancara dengan pejabat eselon I, eselon II dan beberapa Kabag TU serta reviu dokumen secara terbatas, selanjutnya diolah menjadi simpulan hasil penilaian. Hasil penilaian mandiri maturitas SPIP BATAN sebesar “3,757” dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 25. Penilaian Mandiri Maturitas SPIP BATAN

No Unsur Penilaian Bobot (%) Klasifikasi Nilai Nilai

1. Lingkungan Pengendalian 30 3,250 1,125

2. Penilaian Risiko 20 4,000 0,800

3. Kegiatan Pengendalian 25 3,730 0,932

4. Informasi dan Komunikasi 10 4,000 0,300

5. Pemantauan 15 4,000 0,600

Jumlah Skor 100 3,757

Jika dibandingkan realisasi capaian kinerja tahun 2017 dan 2018, dapat disajikan pada Tabel 26.

Tabel 26. Perbandingan Capaian IK.1.7 Tahun 2019, 2018, dan 2017

Indikator Kinerja Target Tahun 2018 Capaian IK 1.7 s.d. Tahun 2018 (%) Capain IK 1.7 (%) 2018 2017 (1) (2) (3) (4) (5)

Level Maturitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Level 3 Level 3 (3,243) (108,1%) Level 3 (3,243) (108,1%) Level 3 (3,068) (102, 27%)

Berdasarkan Tabel 26 capaian kinerja IK.1.7 s.d tahun 2019 sebesar 108,1% sama dengan capaian kinerja tahun 2018 sebesar 108,01%, karena hasil penilaian

(34)

33 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

maturitas SPIP BATAN tahun 2019 belum diterbitkan oleh BPKP sehingga perhitungan capaian tahun 2019 menggunakan data tahun 2018.

Untuk melihat capaian kinerja IK.2.1 2015-2019 dilakukan dengan membandingkan realisasi IK.2.1 2015-2019 dengan target akhir renstra 2015-2019, seperti terlihat pada Tabel 27 di bawah.

Tabel 27. Perbandingan Realisasi IK.1.7 s/d Tahun 2019 dibanding Target s/d 2019

Indikator Kinerja Target Tahun Realisasi s/d Tahun 2018 Persentase Realisasi s/d Tahun 2018 dibanding Target s/d 2018 2015 2016 2017 2018 2019 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Level Maturitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). - Level 2 Level 2 Level 3 Level 3 Level 3 (3,243) 108,1%

Berdasarkan Tabel 27 terlihat bahwa capaian kinerja IK.1.7 2015-2018 sebesar 108,1%, hal ini menunjukan bahwa pelaksanaan kegiatan telah sesuai dengan yang direncanakan sampai dengan tahun 2018. Target akhir Renstra 2015-2019 untuk indikator Level Maturitas Penerapan SPIP BATAN adalah Level 3, akan tetapi karena ada kendala tertundanya penerbitan laporan dari BPKP pada tahun 2019, maka sampai dengan tahun 2019 masih menggunakan nilai maturitas SPIP tahun 2018 dan hasil penilaian mandiri maturitas SPIP BATAN tahun 2019. Hasil tersebut dapat dimanfaatkan oleh pimpinan sebagai dasar untuk meningkatkan nilai maturitas penerapan SPIP di BATAN pada tahun berikutnya.

Upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan capaian kinerja ke depan adalah

1. Mengoptimalkan peran serta Tim Satuan Tugas SPIP untuk mendorong pelaksanaan dan pemantauan penyelenggaraan SPIP di unit kerja masing-masing.

(35)

34 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat SIPITUNG.

3. Meningkatkan koordinasi dengan BPKP terkait jadwal pelaksanaan penilaian maturitas SPIP BATAN.

B. Realisasi Anggaran

Tahun 2019, capaian kinerja Inspektorat didukung dengan penggunaan anggaran sebesar Rp7.490.884.759,00 (96,21%) dari anggaran yang dialokasikan sebesar Rp7.785.696.000,00. Adapun komposisi anggaran terdiri dari: (1) Belanja Pegawai sebesar Rp4.488.329.825,00 (96,05%) dari alokasi Rp4.672.766.000,00; (2) Belanja Modal sebesar Rp184.855.000,00 (99,92%) dari alokasi Rp185.000.000,00; dan (3) Belanja Barang sebesar Rp2.791.268.611,00 (95,33%) dari alokasi Rp2.927.930.000,00 seperti terlihat pada Gambar 3 di bawah.

(36)

35 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

Gambar 4. Komposisi Anggaran Inspektorat Tahun 2019

Berdasarkan Gambar 4 di atas terlihat bahwa anggaran belanja pegawai lebih besar (60,02%) dari total anggaran Inspektorat dibandingkan anggaran belanja modal (2,38%) dan barang (37,61%). Adapun belanja modal adalah terdiri dari note book dan printer dalam rangka meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung kinerja auditor.

Realisasi anggaran yang terkait langsung dengan pencapaian masing-masing indikator dari sasaran kegiatan seperti terlihat pada Lampiran 2 atau Gambar 5 di bawah.

(37)

36 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

Dari Gambar 5 di atas terlihat bahwa realisasi anggaran yang terkait langsung dengan pencapaian IK sebesar Rp1.543.588.693,00 dari anggaran sebesar Rp1.627.591.000,00.

Sedangkan realisasi anggaran yang tidak terkait langsung dengan indikator kinerja dari sasaran kegiatan seperti terlihat pada Gambar 6 di bawah.

Gambar 6. Anggaran Tidak Terkait Langsung Dengan Pencapaian IK

Dari Gambar 6 di atas terlihat bahwa realisasi anggaran yang tidak terkait langsung terkait dengan pencapaian IK sebesar Rp5.947.296.066,00 dari anggaran sebesar Rp6.158.105.000,00.

Tabel 28. Tingkat Capaian Kinerja, Penyerapan Anggaran dan Efektivitas Anggaran

No Sasaran % Capaian Kinerja % Penyerapan Anggaran Tingkat Efektivitas (1) (2) (3) (4) (5)

Peningkatan kinerja unit kerja dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bebas dari korupsi

110,16 91,96 1,19

1 Jumlah laporan pencegahan dan pemberantasan korupsi di BATAN

(38)

37 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat No Sasaran % Capaian Kinerja % Penyerapan Anggaran Tingkat Efektivitas 2 Jumlah unit kerja yang siap

untuk disertifikasi WBK/WBBM

133 90,21 1,47

3 Jumlah laporan hasil pengawasan di BATAN

100 95,83 1,04

4 Persentase berkurangnya jumlah temuan yang berindikasi kerugian negara

106,67 98,60 1,07

5 Indeks Reformasi Birokrasi BATAN

- 96,17 1,03

6 Persentase tindak lanjut hasil pemeriksaan

111,11 86,86 1,28

7 Level maturitas penerapan SPIP - 89,62 1,11

Dari Tabel 28 di atas, rata-rata tingkat efektivitas dari indikator kinerja atas sasaran kegiatan adalah sebesar 1,19, artinya tingkat efektifitas lebih dari 1 sehingga kegiatan dilakukan oleh Inspektorat sudah efektif.

Upaya efisiensi sumber daya dalam rangka pencapaian sasaran, Inspektorat melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Pembatasan konsumsi rapat di dalam kantor; b. Tidak mengalokasikan honor output kegiatan;

c. Mendayagunakan fasilitas secara maksimal, efektif dan efisien;

d. Memanfaatkan teknologi informasi untuk menunjang pelaksanaan tugas Inspektorat.

C. Capaian Kinerja Lainnya

1. Kegiatan Reviu Pengadaan Barang/Jasa dan Penyerapan Anggaran

Pada Tahun 2019 telah dilaksanakan reviu terhadap Pengadaan Barang/Jasa dan Penyerapan Anggaran terhadap 20 satuan kerja (satker) BATAN. Reviu pengadaan barang/jasa ini dilaksanakan tiap triwulan. Hingga akhir Tahun 2019 baru dilaksanakan reviu pada Triwulan III, dengan hasil dari 159 paket pekerjaan masih terdapat 14 paket masih dalam proses lelang dan 145 paket telah dilakukan proses lelang dan dalam progres fisik pekerjaan.

(39)

38 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

Sedangkan untuk reviu penyerapan anggaran juga dilaksanakan tiap triwulan, dengan hasil persentase realisasi anggaran hingga Triwulan III sebesar 46,68%, dengan persentase perbandingan antara realisasi dan disbursement plan pada triwulan III adalah sebesar 79,90% karena banyak pekerjaan yang dilaksanakan sebelum waktu perencanaan dalam disbursement plan sehingga realisasi anggaran melebihi perencanaan dalam triwulan bersangkutan.

Langkah-langkah peningkatan kinerja dimasa yang akan datang adalah dengan berkoordinasi secara intens kepada BPKP mengenai pelaksanaan reviu dan berkomunikasi dengan ULP dan satker dalam hal pelaksanaan lelang dan pelaporan kemajuan fisik pekerjaan.

2. Evaluasi Perjalanan Dinas Unit Kerja BATAN

Inspektorat telah melakukan evaluasi terhadap perjalanan dinas pegawai Batan Semester I Tahun 2019 yang bertujuan untuk memastikan pelaksanaan perjalanan dinas pada unit kerja di BATAN telah memperhatikan prinsip-prinsip perjalanan dinas. Sesuai dengan BAB III Pasal 3 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113 Tahun 2012 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap menyebutkan bahwa Perjalanan Dinas dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip sebagai berikut: 1. Selektif, yaitu hanya untuk kepentingan yang sangat tinggi dan prioritas yang

berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan;

2. Ketersediaan anggaran dan kesesuaian dengan pencapaian kinerja Kementerian Negara/Lembaga;

3. Efisiensi penggunaan belanja negara; dan

4. Akuntabilitas pemberian perintah pelaksanaan Perjalanan Dinas dan pembebanan biaya Perjalanan Dinas.

Terkait dengan amanat PMK tersebut, Kepala BATAN menginstruksikan Inspektorat untuk melakukan evaluasi terhadap perjalanan dinas seluruh unit kerja BATAN sampai dengan semester I tahun 2019. Laporan hasil evaluasi perjalanan dinas dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pimpinan untuk melakukan perbaikan yang mengarah pada efektivitas penggunaan biaya perjalanan dinas.

3. Evaluasi Disiplin Jam Kerja Pegawai

Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS dan Perka BATAN Nomor 6 Tahun 2013 tentang Pedoman

(40)

39 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

Penegakan Disiplin dan Penjatuhan Hukuman Disiplin Pegawai BATAN, Inspektorat mengingatkan kepada setiap unit kerja untuk mengirimkan laporan pelanggaran jam kerja pegawai setiap bulan ke Inspektorat. Kegiatan ini dituangkan dalam 1 laporan yang disusun setiap semester dan dievaluasi setiap semester. Secara umum unit kerja telah membuat dan mengirimkan laporan presensi/pelanggaran jam kerja ke Inspektorat namun masih terdapat beberapa unit kerja yang terlambat mengirimkannya sehingga tidak dapat dievaluasi secara tepat dan cepat.

4. Reviu Hasil Penilaian Kembali BMN

Tahun 2019 Inspektorat melakukan reviu atas implementasi perbaikan dan pelaporan hasil penilaian kembali BMN berdasarkan PMK Nomor 107/PMK.06/2019. Reviu diprioritaskan pada 11 satker yang mempunyai temuan atas pemeriksaan BPK RI sesuai dengan LHP Nomor 119.53/SUPLEMEN/LHP/XV/12/2018 tanggal 31 Desember 2018. Objek Penilaian Kembali BMN Tahun 2019 dilakukan berdasarkan Pasal 5 Perpres 75 Tahun 2017 yaitu terhadap:

a. Tanah;

b. Gedung dan bangunan;

c. Jalan, irigasi dan jaringan yang meliputi jalan, jembatan dan bangunan air. Reviu terutama dilakukan melalui serangkaian aktivitas sebagai berikut: a. Membuat prioritas BMN yang akan dilakukan reviu;

b. Melakukan clustering BMN di BATAN;

c. Memastikan kebenaran penyediaan data awal BMN;

d. Memastikan pengisian form pendataan sesuai dengan BMN yang dilakukan inventarisasi seperti kesesuaian fisik BMN, kondisi BMN, kodefikasi BMN, serta kesesuaian dengan data dukung BMN.

Hasil dari kegitan tersebut dituangkan dalam Laporan Hasil Reviu Penilaian

Kembali BMN BATAN dengan nomor 001/ISP/LHR-Reval/VII/2019 Tanggal 15 Juli 2019.

(41)

40 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

5. Monitoring Penilaian Kembali BMN

Inspektorat melakukan monitoring terhadap implementasi perbaikan dan pelaporan hasil penilaian kembali BMN berdasarkan Surat Edaran DJKN Nomor S-2583/KN/2019 tanggal 18 November 2019. Monitoring dilakukan terhadap satker yang penilaiannya dilakukan oleh KPKNL Jakarta I dan Tangerang II. Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan bahwa satker telah menindaklanjuti hasil reviu APIP BATAN sesuai dengan LHP nomor 001/ISP/LHR-Reval/VII/2019 Tanggal 15 Juli 2019, dan memastikan peningkatan status perbaikan Penilaian Kembali dari Penilaian Selesai menjadi Laporan Hasil Inventarisasi Penilaian (LHIP). Hasil monitoring menunjukkan bahwa seluruh hasil reviu APIP telah ditindaklanjuti seluruhnya oleh satker.

(42)

41 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

6. Penyelenggaraan Bimbingan Teknis terkait Pengawasan

Pada tahun 2019 Inspektorat bekerjasama dengan pihak Pusdiklat menyelenggarakan beberapa workshop/bimbingan teknis terkait pengawasan dalam rangka meningkatkan kompetensi Auditor, yaitu:

a. Sharing cost bersama BU dalam pelaksanaan Workshop Penelitian dan Reviu RKBMN bagi APIP dan Pengguna Barang BATAN di tanggal 26 s.d 27 Agustus 2019 yang dihadiri oleh seluruh Auditor, dan Tim Peneliti RKBMN BATAN.

b. Bimbingan Teknis Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK bagi Penilai/Evaluator Inspektorat BATAN di tanggal 2-3 Desember 2019 yang dihadiri oleh seluruh Auditor dengan narasumber dari PTLR sebagai unit kerja yang berhasil mendapat predikat WBBM.

(43)

42 LAPORAN KINERJA 2019 | Inspektorat

c. Bimbingan Teknis Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat di tanggal 9 Desember 2019 yang dihadiri oleh seluruh Auditor dan Tim Penilai PIPK BATAN, dengan narasumber dari Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan.

7. Penyelenggaraan Gelar Pengawasan

Pada tanggal 12-13 Desember 2019 Inspektorat melaksanakan kegiatan Gelar Pengawasan yang dihadiri oleh Kabag/Kasub TU, PPK, dan KaUJM seluruh unit kerja di BATAN. Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan berbagai kegiatan pengawasan yang dilakukan Inspektorat, memantau progress kemajuan tindak lanjut hasil pemeriksaan Inspektorat dan BPK RI, serta Penyampaian isu

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi Inspektorat
Gambar 2. Proses Bisnis Inspektorat
Tabel 3. Capaian IK.1.1 Tahun 2019
Tabel 5. Perbandingan Realisasi IK.1.1 s/d Tahun 2019 dibanding Target s/d 2019
+7

Referensi

Dokumen terkait

Laporan Kinerja Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon merupakan pertanggung jawaban atas kinerja instansi dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

Rasio derajat desentralisasi kinerja keuangannya dinilai baik karena setiap tahunnya PAD meningkat, rasio ketergantungan keuangan daerah menunjukkan ketergantungan

Didalam penelitian ini tranduser piezoelektrik dengan luasan tertentu dijadikan sebagai media konversi energi yaitu gaya tekan air hujan yang jatuh menjadi energi

Berdasarkan hasil analisis data siklus I dilakukan perenungan (Refleksi). Refleksi dilakukan terhadap pembelajaran menulis puisi melalui strategi king and queen. Data

b) Pemberian tanda pada benda uji. Tarik garis tengah pada setiap sisi ujung benda uji dengan menggunakan alat bantu yang sesuai, sehingga dapat memastikan bahwa kedua garis

Penyelenggara pelatihan harus merujuk pada dokumen yang telah disepakati oleh tim PPK Kemendikbud, terdiri dari: (a) Konsep Dan Pedoman PPK; (b) Modul Pelatihan PPK yang

6.Sesudah menerapkan Balanced Scorecard, bagaimana kinerja perusahaan secara keseluruhan dilihat dari keempat perspektif, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis

Laporan akuntabilitas kinerja Inspektorat Jenderal Kemendikbud ini memuat laporan kinerja yang telah dicapai selama Tahun Anggaran 2016, capaian kinerja yang diukur dengan