• Tidak ada hasil yang ditemukan

Problematika Standarisasi Pendidikan pad. ppt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Problematika Standarisasi Pendidikan pad. ppt"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Selama Perkuliahan Berlangsung,

setiap alat telekomunikasi, semisal HP wajib dimatikan. (amanat kode etik mahasiswa)

mata kuliah : Kapita Selekta Pendidikan (KSP)

PROBLEMATIKA STANDARISASI PENDIDIKAN PADA MADRASAH DAN SEKOLAH PROBLEMATIKA STANDARISASI PENDIDIKAN PADA MADRASAH DAN SEKOLAH

Ali Rohmad – 2015 M - Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung

(2)

املسﻹا هللا دنع نيدلا نن إ ل

نيد يلو مكنيد مكل

(3)

Problematika Standarisasi Pendidikan

Problematika Standarisasi Pendidikan

pada Madrasah dan Sekolah

pada Madrasah dan Sekolah

1. Karakteristik generasi muda penentu masa

1. Karakteristik generasi muda penentu masa

depan berbangsa-bernegara.

depan berbangsa-bernegara.

2. Latar standarisasi pendidikan.

2. Latar standarisasi pendidikan.

3. Makna standarisasi pendidikan.

3. Makna standarisasi pendidikan.

4. Cita (tujuan, urgensi) standarisasi

4. Cita (tujuan, urgensi) standarisasi

pendidikan.

pendidikan.

5. Realita standarisasi pendidikan.

5. Realita standarisasi pendidikan.

6. Problem standarisasi pendidikan.

6. Problem standarisasi pendidikan.

7. Implikasi standarisasi pendidikan.

7. Implikasi standarisasi pendidikan.

8. Penyebab standarisasi pendidikan.

8. Penyebab standarisasi pendidikan.

9. Solusi

9. Solusi

(4)

Makna Standarisasi

Makna Standarisasi

1. Standar : ukuran tertentu yang

1. Standar : ukuran tertentu yang

dipakai sebagai patokan; ukuran atau

dipakai sebagai patokan; ukuran atau

tingkat biaya hidup; sesuatu yang

tingkat biaya hidup; sesuatu yang

dianggap tetap nilainya sehingga

dianggap tetap nilainya sehingga

dapat dipakai sebagai ukuran nilai

dapat dipakai sebagai ukuran nilai

(harga).

(harga).

2. Standarisasi : penyesuaian bentuk

2. Standarisasi : penyesuaian bentuk

(ukuran, kualitas, dsb) dengan

(ukuran, kualitas, dsb) dengan

pedoman (standar) yang ditetapkan;

pedoman (standar) yang ditetapkan;

pembakuan.

(5)

Makna Standarisasi Pendidikan

Makna Standarisasi Pendidikan

Dalam rangka mewujudkan visi dan

Dalam rangka mewujudkan visi dan

menjalankan misi pendidikan nasional,

menjalankan misi pendidikan nasional,

diperluakan suatu

diperluakan suatu

acuan dasar

acuan dasar

(benchmark)

(benchmark)

oleh setiap

oleh setiap

penyelenggara dan satuan pendidikan

penyelenggara dan satuan pendidikan

,

,

yang meliputi kriteria minimal

yang meliputi kriteria minimal

berbagai aspek yang terkait dengan

berbagai aspek yang terkait dengan

penyelenggaraan pendidikan. … Acuan

penyelenggaraan pendidikan. … Acuan

dasar tersebut di atas merupakan

dasar tersebut di atas merupakan

standar nasional pendidikan.

standar nasional pendidikan.

Standarisasi Pendidikan adalah … ?

(6)

Standarisasi Islamiy

Standarisasi Islamiy

1. Disiplin ilmu Tauhid : sifat Allah swt, … .

1. Disiplin ilmu Tauhid : sifat Allah swt, … .

2. Disiplin ilmu Fiqh : syarat-rukun

2. Disiplin ilmu Fiqh : syarat-rukun

khuthbah Jum’at, … .

khuthbah Jum’at, … .

3. Disiplin ilmu Akhlaq :

3. Disiplin ilmu Akhlaq :

karimah-madzmumah.

madzmumah.

4. Standar kehidupan

4. Standar kehidupan

muslimin-muslimat : sosok anbiyak.

muslimat : sosok anbiyak.

5. Standar kehidupan umat Islam :

5. Standar kehidupan umat Islam :

aplikasi piagam Madinah.

(7)

Standarisasi

Islamiy Materialis

Komparasikan !

Kemanfaatan user

Kepuasan user

Dampak Standarisasi terhadap User ?

Kesenangan user

Keberkahan user

(8)

Cermati Standarisasi Pendidikan pada :

Cermati Standarisasi Pendidikan pada :

1. Pondok Pesantren “Darussalam”

1. Pondok Pesantren “Darussalam”

Gontor Ponorogo Jawa Timur.

Gontor Ponorogo Jawa Timur.

2. Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an.

2. Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an.

3. …

3. …

(9)

Latar Standarisasi dalam Era Globalisasi

Latar Standarisasi dalam Era Globalisasi

Dunia dewasa ini merupakan dunia modern dalam era

Dunia dewasa ini merupakan dunia modern dalam era

globalisasi

globalisasi. Dunia yang mengglobal berarti dunia yang . Dunia yang mengglobal berarti dunia yang menghilangkan batas-batas geografinya. Globalisasi

menghilangkan batas-batas geografinya. Globalisasi

merupakan kompresi dari tempat dan waktu. Bahkan

merupakan kompresi dari tempat dan waktu. Bahkan

kini orang berbicara kehidupan

kini orang berbicara kehidupan cybercyber yang tidak yang tidak mengenal batas-batas ruang dan waktu. Di dalam

mengenal batas-batas ruang dan waktu. Di dalam

dunia yang mengglobal tersebut terjadi arus barang

dunia yang mengglobal tersebut terjadi arus barang

dan jasa tanpa batas. Sudah tentu di dalam dunia

dan jasa tanpa batas. Sudah tentu di dalam dunia

yang mengglobal demikian muncul berbagai konsep

yang mengglobal demikian muncul berbagai konsep

untuk mengatur

untuk mengatur lalu lintas barang dan jasalalu lintas barang dan jasa tersebut tersebut agar lebih bermanfaat bagi umat manusia.

agar lebih bermanfaat bagi umat manusia.

Barang-barang dan jasa yang dapat dikatakan bebas

barang dan jasa yang dapat dikatakan bebas

memasuki berbagai penjuru planet bumi ini

memasuki berbagai penjuru planet bumi ini

memerlukan ukuran-ukuran tertentu atau

memerlukan ukuran-ukuran tertentu atau

standar-standar tertentu

standar tertentu..

(10)

Seperti kita lihat standar-standar

Seperti kita lihat standar-standar

tersebut mulai diatur oleh

tersebut mulai diatur oleh

International Standardization

International Standardization

Organization

Organization

(

(

ISO

ISO

) dan perdagangan

) dan perdagangan

dunia diatur oleh

dunia diatur oleh

World Trade

World Trade

Organization

Organization

(

(

WTO

WTO

) bukan hanya

) bukan hanya

mengatur perdagangan

mengatur perdagangan

produk industri tetapi juga

produk industri tetapi juga

produk-produk jasa seperti pendidikan.

(11)

Standar telah merupakan suatu pegangan dari

Standar telah merupakan suatu pegangan dari

dunia konsumen begitu pula di dalam servis

dunia konsumen begitu pula di dalam servis

memerlukan standar-standar yang memuaskan

memerlukan standar-standar yang memuaskan

pelanggan. Oleh sebab itu para pelaksana di

pelanggan. Oleh sebab itu para pelaksana di

dalam servis tersebut harus memiliki

dalam servis tersebut harus memiliki

kompetensi-kompetensi sesuai dengan standar

kompetensi-kompetensi sesuai dengan standar

yang telah disepakati. Dengan demikian kedua

yang telah disepakati. Dengan demikian kedua

konsep tersebut saling berkaitan, pada

konsep tersebut saling berkaitan, pada

standar

standar

yang dilaksanakan oleh para

yang dilaksanakan oleh para

pelaksana yang

pelaksana yang

mempunyai kompetensi

mempunyai kompetensi

agar supaya

agar supaya

produk

produk

atau servis

atau servis

yang dilaksanakannya dapat

yang dilaksanakannya dapat

memberikan hasil sesuai dengan kebutuhan

memberikan hasil sesuai dengan kebutuhan

atau memenuhi serta

atau memenuhi serta

memuaskan kebutuhan

memuaskan kebutuhan

pelanggan

pelanggan

.

.

(12)

Keburukan Standarisasi di Era Globalisasi :

Keburukan Standarisasi di Era Globalisasi :

kapitalis,reifikasi

kapitalis,reifikasi

Dapat dikatakan dunia dewasa ini sedang kegilaan dalam

Dapat dikatakan dunia dewasa ini sedang kegilaan dalam

standar dan kompetensi. Namun terdapat

standar dan kompetensi. Namun terdapat bahayabahaya-

-bahaya yang terselip di dalam gerakan standarisasi dan

bahaya yang terselip di dalam gerakan standarisasi dan

kompetensi tersebut. Telah kita lihat di dalam

kompetensi tersebut. Telah kita lihat di dalam

perkembangannya secara teknologis

perkembangannya secara teknologis tidak ada standar tidak ada standar yang obyektif

yang obyektif. Standar berkaitan dengan pengetahuan . Standar berkaitan dengan pengetahuan dan persepsi manusia, persepsi para pelanggan.

dan persepsi manusia, persepsi para pelanggan.

Pengetahuan dan persepsi pelanggan secara tidak

Pengetahuan dan persepsi pelanggan secara tidak

sadar

sadar dikuasai oleh dunia permodalandikuasai oleh dunia permodalan. Modal-modal . Modal-modal besar yang membentuk

besar yang membentuk transnasional organizationtransnasional organization

dalam dunia bisnis ternyata telah menguasai selera

dalam dunia bisnis ternyata telah menguasai selera

para pelanggan. … Di mana-mana dan di berbagai

para pelanggan. … Di mana-mana dan di berbagai

aspek kehidupan telah merasuk budaya cepat saji,

aspek kehidupan telah merasuk budaya cepat saji,

efisiensi, sekularisasi sebagai kelanjutan dari proses

efisiensi, sekularisasi sebagai kelanjutan dari proses

modernisme yang muncul sejak abad Aufkl

modernisme yang muncul sejak abad Aufklärungärung (reanaisance-pen.)

(13)

Prinsip

Prinsip

efisiensi dan cepat saji

efisiensi dan cepat saji

juga telah

juga telah

memasuki dunia pendidikan yang

memasuki dunia pendidikan yang

kehilangan rohnya atau kehilangan

kehilangan rohnya atau kehilangan

jiwanya.

jiwanya.

Pendidikan tidak lagi bertumpu

Pendidikan tidak lagi bertumpu

kepada idealisme untuk menguasai dan

kepada idealisme untuk menguasai dan

mengembangkan ilmu pengetahuan

mengembangkan ilmu pengetahuan

untuk kemanusiaan

untuk kemanusiaan

, tetapi ilmu

, tetapi ilmu

pengetahuan mengikuti perkembangan

pengetahuan mengikuti perkembangan

yang sesuai dengan selera pasar modal,

yang sesuai dengan selera pasar modal,

transnational corporation

transnational corporation

, kehidupan

, kehidupan

yang dangkal karena kekurangan

yang dangkal karena kekurangan

pertimbangan moral.

pertimbangan moral.

(14)

Progress (kemajuan) ditandai oleh

Progress (kemajuan) ditandai oleh

standar yang terus menerus

standar yang terus menerus

meningkat, sayangnya

meningkat, sayangnya

bukan

bukan

untuk kepentingan rakyat

untuk kepentingan rakyat

banyak

banyak

,

,

tetapi untuk

tetapi untuk

kepentingan dunia permodalan

kepentingan dunia permodalan

yang kuat alias kapitalisme.

(15)

.

. MATERIALISME

SEKULARISME

KAPITALISME SOSIALISME

PASAR BIROKRASI

SELERA

KONSUMEN/USER STANDARISASI

dunia vs akhirat manusia vs Tuhan

akal vs wahyu negara vs agama Rasionalisme-Empirisme

Liberalisme-Hedonisme Pragmatisme-positivisme

all can be measured

Proses pendidikan harus mencakup : (1) penumbuhkembangan keimanan, Ketaqwaan; (2) pengembangan wawasan kebangsaan, kenegaraan, demokrasi, dan kepribadian; (3) penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi; (4) pengembangan penghayatan, apresiasi, dan ekspresi seni; (5) pembentukan manusia yang sehat jasmani dan rohani.

Pendidikan di NKRI ?

(16)

.

.

NEGARA PEMERINTAH RI

DINAMIKA INTERNAL RI

DINAMIKA GLOBALISASI

STANDARISASI PENDIDIKAN RI (pro vs kontra)

CITA-CITA BER-NKRI PROKLAMASI

PANCASILA UUDRI-1945

FUNGSI PENDIDIKAN (RESEPTIF-DIREKTIF)

sbg alat

Lulusan IESQ : Pancasilaistik Adaptif

(17)

Urgensi standarisasi pendidikan

Urgensi standarisasi pendidikan : :

1. Tuntutan politik : NKRI mengharuskan setiap warga 1. Tuntutan politik : NKRI mengharuskan setiap warga negara memiliki visi kenegaraan dan patriotik yang negara memiliki visi kenegaraan dan patriotik yang sama untuk kohesi sosial mempertahankan negara. sama untuk kohesi sosial mempertahankan negara. 2. Tuntutan kamajuan : setiap negara bercita-cita

2. Tuntutan kamajuan : setiap negara bercita-cita memiliki martabat sebagai negara maju, tidak memiliki martabat sebagai negara maju, tidak

tertinggal dari yang lain. Maka harus tersedia SDM tertinggal dari yang lain. Maka harus tersedia SDM yang berkualitas tinggi.

yang berkualitas tinggi.

3. Tuntutan globalisasi : setiap warga dunia harus 3. Tuntutan globalisasi : setiap warga dunia harus

saling bekerja-sama sekaligus bersaing antara saling bekerja-sama sekaligus bersaing antara bangsa, sehingga masing-masing harus secara bangsa, sehingga masing-masing harus secara terus-menerus meningkatkan kemampuan diri. terus-menerus meningkatkan kemampuan diri. 4. Standarisasi pendidikan : berfungsi pemetaan 4. Standarisasi pendidikan : berfungsi pemetaan

masalah dan strategi pengembangan. masalah dan strategi pengembangan.

(18)

Maksud Standarisasi Nasional

Maksud Standarisasi Nasional

Pendidikan

Pendidikan

:

:

Standar nasional pendidikan memuat

Standar nasional pendidikan memuat

kriteria minimal tentang komponen

kriteria minimal tentang komponen

pendidikan yang memungkinkan

pendidikan yang memungkinkan

setiap jenjang dan jalur pendidikan

setiap jenjang dan jalur pendidikan

untuk mengembangkan pendidikan

untuk mengembangkan pendidikan

secara optimal sesuai dengan

secara optimal sesuai dengan

karakteristik dan kekhasan

karakteristik dan kekhasan

programnya.

(19)

Mengapa standar minimal ?

Mengapa standar minimal ?

H.A.R. Tilaar, Standarisasi Pendidikan Nasional, 1st ed, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2006, h. 39.

International Standardization Organization (ISO 9000) 3. INNOVATE

1. MAINTAIN 2. IMPROVE

(20)

Komponen besar penentu standar

Komponen besar penentu standar

pendidikan :

pendidikan :

1. Standarisasi kurikulum (Standar

1. Standarisasi kurikulum (Standar

Isi)

Isi)

2. Standarisasi performance

2. Standarisasi performance

(standar proses)

(standar proses)

3. Kesempatan belajar

(21)

Karakteristik generasi muda penentu masa

Karakteristik generasi muda penentu masa

depan masyarakat-bangsa-negara Indonesia

depan masyarakat-bangsa-negara Indonesia

harus dipersiapkan melalui pendidikan

harus dipersiapkan melalui pendidikan

nasional (madrasah dan sekolah).

nasional (madrasah dan sekolah).

Pendidikan Islamiy di NKRI harus

Pendidikan Islamiy di NKRI harus

mengembangkan potensi peserta-didik

mengembangkan potensi peserta-didik

Indonesia agar menjadi generasi masa

Indonesia agar menjadi generasi masa

depan yang menguasai multi-kecerdasan

depan yang menguasai multi-kecerdasan

dan berkepribadian Islamiy-Pancasilaistik

dan berkepribadian Islamiy-Pancasilaistik

serta beretos-kerja untuk mendinamisasikan

serta beretos-kerja untuk mendinamisasikan

kebudayaan (iptek, politik, ekonomi, sosial,

kebudayaan (iptek, politik, ekonomi, sosial,

seni, …).

(22)

Ketika masyarakat Indonesia dilanda gelombang Ketika masyarakat Indonesia dilanda gelombang

globalisasi di dalam dunia yang terbuka dan rata globalisasi di dalam dunia yang terbuka dan rata

(

(flatflat) maka orang mulai berbincang dan ) maka orang mulai berbincang dan

membandingkan kualitas kehidupan masyarakat membandingkan kualitas kehidupan masyarakat dengan bangsa-bangsa lain. Membandingkannya dengan bangsa-bangsa lain. Membandingkannya

dengan bangsa yang lain tidak terlepas dari dengan bangsa yang lain tidak terlepas dari ukuran atau standar yang digunakan dalam ukuran atau standar yang digunakan dalam perbandingan itu. … Dunia pendidikan tidak perbandingan itu. … Dunia pendidikan tidak

terlepas dari goncangan arus standarisasi terlepas dari goncangan arus standarisasi

tersebut. Kualitas pendidikan Indonesia dianggap tersebut. Kualitas pendidikan Indonesia dianggap

berada di bawah standar dengan menggunakan berada di bawah standar dengan menggunakan

standar dengan

standar dengan epistema ekonomi sebagai epistema ekonomi sebagai patokan

(23)

Namun kualitas pendidikan tidak dapat

Namun kualitas pendidikan tidak dapat

semata-mata diukur dari epistema

semata-mata diukur dari epistema

ekonomi tetapi juga dari epistema

ekonomi tetapi juga dari epistema

politik -kesatuan nasional, epistema

politik -kesatuan nasional, epistema

sosial budaya -kohesi sosial dari

sosial budaya -kohesi sosial dari

suatu masyarakat, dan khususnya

suatu masyarakat, dan khususnya

epistema pedagogis yaitu mengenai

epistema pedagogis yaitu mengenai

kepentingan peserta didik h. x.

kepentingan peserta didik h. x.

(24)

Standar dan kompetensi

Standar dan kompetensi

pendidikan, termasuk Ujian

pendidikan, termasuk Ujian

Nasional, ternyata mempunyai

Nasional, ternyata mempunyai

akar yang mendasar dalam

akar yang mendasar dalam

filsafat pendidikan, politik dan

filsafat pendidikan, politik dan

ideologi di dalam kehidupan

ideologi di dalam kehidupan

bermasyarakat h. x.

(25)

Era reformasi menuntut pelaksanaan demokrasi dalam Era reformasi menuntut pelaksanaan demokrasi dalam

kehidupan bermasyarakar, menggantikan cara kehidupan bermasyarakar, menggantikan cara

hidup (ala orde baru, pen.) yang didasarkan kepada hidup (ala orde baru, pen.) yang didasarkan kepada

stabilitas keamanan, dan pemerataan diganti stabilitas keamanan, dan pemerataan diganti

dengan kebebasan individu. Peralihan kehidupan dengan kebebasan individu. Peralihan kehidupan

bermasyarakat dari masyarakat yang otoriter bermasyarakat dari masyarakat yang otoriter

kepada masyarakat yang bebas, sayang sekali kepada masyarakat yang bebas, sayang sekali

akhir-akhir ini berada di dalam kondisi kebablasan, akhir-akhir ini berada di dalam kondisi kebablasan,

sehingga tidak jarang terjadi hal-hal yang positif sehingga tidak jarang terjadi hal-hal yang positif

yang telah tercapai sebelumnya turut menjadi yang telah tercapai sebelumnya turut menjadi

korban dari keinginan untuk membebaskan diri. …, korban dari keinginan untuk membebaskan diri. …,

kehidupan demokrasi bukan hanya menuntut kehidupan demokrasi bukan hanya menuntut

pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi juga harga pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi juga harga

diri dan kemampuan manusia Indonesia yang tidak diri dan kemampuan manusia Indonesia yang tidak

kalah dengan kemajuan bangsa-bangsa yang lain h. kalah dengan kemajuan bangsa-bangsa yang lain h.

11. 11.

(26)

Dunia modern dewasa ini dikuasai oleh

Dunia modern dewasa ini dikuasai oleh

pandangan dunia yang materialistik

pandangan dunia yang materialistik

yaitu didominasi oleh kehidupan

yaitu didominasi oleh kehidupan

ekonomi.

ekonomi.

Makna kehidupan

Makna kehidupan

ditentukan oleh nilai ekonomi

ditentukan oleh nilai ekonomi

yang

yang

dapat dinikmati atau diperoleh para

dapat dinikmati atau diperoleh para

anggotanya. Demikian pula berbgai

anggotanya. Demikian pula berbgai

sektor kehidupan diukur dengan

sektor kehidupan diukur dengan

nilai-nilai ekonomis. Pemikiran

nilai-nilai ekonomis. Pemikiran

ekonomi materialistis juga memasuki

ekonomi materialistis juga memasuki

dunia pendidikan nasional h. 12.

(27)

Standarisasi pendidikan = reifikasi

Standarisasi pendidikan = reifikasi

Standarisasi pendidikan sebagai

Standarisasi pendidikan sebagai

proses reifikasi pendidikan :

proses reifikasi pendidikan :

membendakan segala sesuatu

membendakan segala sesuatu

dan

dan

dijadikan objek yang dapat diukur

dijadikan objek yang dapat diukur

untuk dapat memenuhi

untuk dapat memenuhi

tuntutan-tuntutan tertentu, yaitu

tuntutan tertentu, yaitu

kompetensi-kompetensi yang dapat diukur demi

kompetensi yang dapat diukur demi

peningkatan efisiensi dan

peningkatan efisiensi dan

produktivitas yang semakin tinggi

produktivitas yang semakin tinggi

sesuai dengan selera konsumen.

sesuai dengan selera konsumen.

(28)

Gerakan standarisasi pendidikan, disertai dengan Gerakan standarisasi pendidikan, disertai dengan

berbagai jenis kompetensi untuk memenuhi berbagai jenis kompetensi untuk memenuhi

tuntutan berbagai standar tersebut telah tuntutan berbagai standar tersebut telah

memasuki proses pendidikan seperti yang kita memasuki proses pendidikan seperti yang kita

lihat dewasa ini dalam dunia pendidikan nasional. lihat dewasa ini dalam dunia pendidikan nasional. BSNP kini menampakkan wajahnya sebagai suatu BSNP kini menampakkan wajahnya sebagai suatu

organisasi industri pendidikan yang menentukan organisasi industri pendidikan yang menentukan

standar seperti standar isi, standar kelulusan, standar seperti standar isi, standar kelulusan,

standar kurikulum dari berbagai jenis dan jenjang standar kurikulum dari berbagai jenis dan jenjang

pendidikan. Pendidikan telah dijadikan sebagai pendidikan. Pendidikan telah dijadikan sebagai

(29)

Standarisasi, penguasaan berbagai jenis Standarisasi, penguasaan berbagai jenis

kompetensi demi untuk mencapai kualitas dari kompetensi demi untuk mencapai kualitas dari

hasil produksi industri pendidikan merupakan hasil produksi industri pendidikan merupakan

buah pemikiran organistik dari pengembangan buah pemikiran organistik dari pengembangan

ilmu pengetahuan dalam era modernisasi. Tetapi ilmu pengetahuan dalam era modernisasi. Tetapi

sebenarnya prediksi-prediksi yang optimis dari sebenarnya prediksi-prediksi yang optimis dari

kemajuan ilmu pengetahuan rasio manusia hanya kemajuan ilmu pengetahuan rasio manusia hanya

menghasilkan suatu dunia yang tidak menentu menghasilkan suatu dunia yang tidak menentu

atau penuh resiko yang berakibat kehancuran atau penuh resiko yang berakibat kehancuran

dari kebudayaan … (jika mengesampingkan suara dari kebudayaan … (jika mengesampingkan suara

hati nurani, pe.) h. 24 hati nurani, pe.) h. 24

(30)

Pendidikan nasional Indonesia kehilangan rohnya h. 14.

Pendidikan nasional Indonesia kehilangan rohnya h. 14.

Kebutuhan yang esensial adalah perlunya

Kebutuhan yang esensial adalah perlunya

dikembangkan rasa persatuan dari setiap insan

dikembangkan rasa persatuan dari setiap insan

Indonesia, ialah adanya “kohesi sosial” yang perlu

Indonesia, ialah adanya “kohesi sosial” yang perlu

dikembangkan sejak dini dari setiap generasi muda

dikembangkan sejak dini dari setiap generasi muda

Indonesia. Dewasa ini kohesi sosial mulai retak

Indonesia. Dewasa ini kohesi sosial mulai retak

sehingga masing-masing memikirkan kepentingan

sehingga masing-masing memikirkan kepentingan

diri sendiri, kelompok sendiri, etnis sendiri dan tidak

diri sendiri, kelompok sendiri, etnis sendiri dan tidak

lagi memikirkan mengenai kesatuan nasional yang

lagi memikirkan mengenai kesatuan nasional yang

merupakan modal di dalam kehidupan bersama

merupakan modal di dalam kehidupan bersama

bangsa Indonesia seterusnya h. 15.

bangsa Indonesia seterusnya h. 15.

Paradigma politik praktis, paradigma teknologi,

Paradigma politik praktis, paradigma teknologi,

paradigma ekonomi

paradigma ekonomi materialistik telah materialistik telah mempersempit tujuan pendidikan

(31)

Kekuasaan politik dikuasai oleh

Kekuasaan politik dikuasai oleh

sekularisme yaitu bagaimana

sekularisme yaitu bagaimana

mengumpulkan kekuasaan atas nama

mengumpulkan kekuasaan atas nama

rakyat untuk menjamin kelanggengan

rakyat untuk menjamin kelanggengan

struktur kekuasaan yang

struktur kekuasaan yang

menguntungkan kelompok yang

menguntungkan kelompok yang

berkuasa. … Bahkan juga ilmu

berkuasa. … Bahkan juga ilmu

pengetahuan yang obyektif sebenarnya

pengetahuan yang obyektif sebenarnya

tidak ada lagi karena ilmu pengetahuan

tidak ada lagi karena ilmu pengetahuan

itu sendiri terjebak dengan kepentingan

itu sendiri terjebak dengan kepentingan

kekuasaan yang berlaku di dalam suatu

kekuasaan yang berlaku di dalam suatu

masyarakat h. 32.

masyarakat h. 32.

(32)

Jadi berbicara mengenai standar

Jadi berbicara mengenai standar

pendidikan nasional Indonesia

pendidikan nasional Indonesia

barangkalai baru dapat dilaksanakan

barangkalai baru dapat dilaksanakan

dalam jangka waktu 5-10 tahun yang

dalam jangka waktu 5-10 tahun yang

akan datang.

akan datang.

(33)

Di samping pendapat yang optimis

Di samping pendapat yang optimis

tentang manfaat standarisasi tidak

tentang manfaat standarisasi tidak

kurang pula pendapat-pendapat

kurang pula pendapat-pendapat

yang menentang standarisasi

yang menentang standarisasi

pendidikan atau setidak-tidaknya

pendidikan atau setidak-tidaknya

memberikan aba-aba untuk

memberikan aba-aba untuk

berhati-hati mengenai konsekuensi

hati mengenai konsekuensi

standarisasi di dalam proses

standarisasi di dalam proses

pendidikan.

pendidikan.

(34)

Pro-Standarisasi Pendidikan

Pro-Standarisasi Pendidikan ajukan syarat : ajukan syarat :

1. Standarisasi oleh stakeholders (orang-tua dan 1. Standarisasi oleh stakeholders (orang-tua dan

guru)

guru) → komite mad-sek dan dewan pendidik, → komite mad-sek dan dewan pendidik, bukan oleh bukan oleh birokrasi

birokrasi..

2. Penetapan KTSP ikut-sertakan para

2. Penetapan KTSP ikut-sertakan para pakar pakar kurikulum

kurikulum..

3. KTSP ditindak-lanjuti oleh para pendidik profesional. 3. KTSP ditindak-lanjuti oleh para pendidik profesional. 4. Kemajuan peserta-didik sebagai proses

4. Kemajuan peserta-didik sebagai proses

berkesinambungan harus ditangani oleh para berkesinambungan harus ditangani oleh para pendidik yang menguasai proses evaluasi

pendidik yang menguasai proses evaluasi pendidikan.

pendidikan.

5. Standar memberi kesempatan yang sama untuk 5. Standar memberi kesempatan yang sama untuk

semua peserta didik (

semua peserta didik (tidak diskriminatiftidak diskriminatif) dan harus ) dan harus menjamin studi lanjut dan atau bekerja.

(35)

Kontra-Standarisasi

Kontra-Standarisasi Pendidikan ajukan argumen : Pendidikan ajukan argumen : 1. Standarisasi pendidikan banyak

1. Standarisasi pendidikan banyak dipengaruhi dipengaruhi keputusan

keputusan bisnis dan politik praktis serta birokrasibisnis dan politik praktis serta birokrasi.. 2. Standarisasi pendidikan dapat merupakan suatu

2. Standarisasi pendidikan dapat merupakan suatu

bentuk

bentuk penipuan terselubungpenipuan terselubung (kualitas pendidikan (kualitas pendidikan hanya sebagai kedok

hanya sebagai kedok komersilisasi pendidikankomersilisasi pendidikan). ). 3. Standarisasi pendidikan harus dimaknai sebagai

3. Standarisasi pendidikan harus dimaknai sebagai

pengentasan kemiskinan dan kebodohan.

pengentasan kemiskinan dan kebodohan.

4. Standarisasi pendidikan harus diikuti oleh

4. Standarisasi pendidikan harus diikuti oleh kontrolkontrol

secara berimbang oleh masyarakat lokal dan negara.

secara berimbang oleh masyarakat lokal dan negara.

5. Standarisasi pendidikan harus dijadikan pemetaan

5. Standarisasi pendidikan harus dijadikan pemetaan

masalah pendidikan secara nasional.

masalah pendidikan secara nasional.

6. Standarisasi pendidikan harus menghadirkan

6. Standarisasi pendidikan harus menghadirkan evaluasievaluasi pendidikan bersinambungan melalui

pendidikan bersinambungan melalui test dan non-testtest dan non-test. .

(36)

Badan Standar Nasional Pendidikan

Badan Standar Nasional Pendidikan

PP 19-2005 SNP psl 1.22. BSNP adalah

PP 19-2005 SNP psl 1.22. BSNP adalah

badan mandiri dan

badan mandiri dan

independen

independen

yang

yang

bertugas mengembangkan,

bertugas mengembangkan,

memantau pelaksanaan, dan

memantau pelaksanaan, dan

mengevaluasi standar nasional

mengevaluasi standar nasional

pendidikan.

(37)

Ini artinya lembaga tersebut terlepas dari Ini artinya lembaga tersebut terlepas dari

campur-tangan secara langsung atau tidak dari tangan secara langsung atau tidak dari

pemerintah. Tetapi kenyataannya kita lihat BSNP pemerintah. Tetapi kenyataannya kita lihat BSNP

merupakan anak kandung dari birokrasi merupakan anak kandung dari birokrasi

pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional. Di negara-negara maju lainnya lembaga Nasional. Di negara-negara maju lainnya lembaga

sejenis BSNP dikenal dalam bentuknya sebagai sejenis BSNP dikenal dalam bentuknya sebagai

komisi nasional atau lembaga-lembaga yang komisi nasional atau lembaga-lembaga yang

dibentuk oleh organisasi profesional guru. Para dibentuk oleh organisasi profesional guru. Para guru inilah yang mengetahui standar apa yang guru inilah yang mengetahui standar apa yang dibutuhkan oleh sekolah dan bukan ditentukan dibutuhkan oleh sekolah dan bukan ditentukan

oleh satu badan yang berpretensi sebagai oleh satu badan yang berpretensi sebagai

kumpulan para ahli pendidikan yang mengatur kumpulan para ahli pendidikan yang mengatur

berbagai aspek dari pendidikan.

berbagai aspek dari pendidikan. BSNP telah BSNP telah merupakan gurita kekuasaan pendidikan

merupakan gurita kekuasaan pendidikan. .

(38)

Banyak kalangan mempertanyakan kemandirian Banyak kalangan mempertanyakan kemandirian

BSNP karena proses seleksi, pengangkatan, BSNP karena proses seleksi, pengangkatan,

sampai pemberhentiannya dilakukan oleh sampai pemberhentiannya dilakukan oleh

Mendiknas. Dengan demikian, ada semacam Mendiknas. Dengan demikian, ada semacam

keanehan bahwa badan tersebut sudah terbentuk keanehan bahwa badan tersebut sudah terbentuk

sebulan sebelum PP diterbitkan dan Mendiknas sebulan sebelum PP diterbitkan dan Mendiknas

telah menunjuk orang-orangnya yang waktunya telah menunjuk orang-orangnya yang waktunya

beriringan dengan waktu penyelenggaraan Ujian beriringan dengan waktu penyelenggaraan Ujian

Nasional. Tidak heran kalau banyak yang Nasional. Tidak heran kalau banyak yang

menuding bahwa kebijakan ini merupakan menuding bahwa kebijakan ini merupakan

konspirasi birokrasi pendidikan karena prosesnya konspirasi birokrasi pendidikan karena prosesnya

tidak sesuai dengan yang seharu

tidak sesuai dengan yang seharussnya dilakukan nya dilakukan untuk membentuk sebuah badan yang kemudian untuk membentuk sebuah badan yang kemudian

(39)

Problematika

Standarisasi Pendidikan 1. Pemahaman filosofis

2. Pemahaman sistemik

3. Implementasi

materialistik

individualistik

4. Corporation

lipstik

(40)

Solusi pada satpendasmen : Solusi pada satpendasmen :

KEPALA

SATPENDASMEN STAKEHOLDERS

DEWAN PENDIDIK

KOMITE MAD-SEK

Standarisasi Pendidikan

(41)

SILAKAN DIPERTEGAS

SILAKAN DIPERTEGAS

01. das Sollen : 01. das Sollen : 02. das Sein :

02. das Sein :

03. Fenomena : 03. Fenomena :

04. Jenis problem :

04. Jenis problem :

05. Kerugian dari problem : 05. Kerugian dari problem : 06. Skala problem :

06. Skala problem :

07. Kategori problem : 07. Kategori problem :

08. Penyebab dari problem :

08. Penyebab dari problem :

09. Alternatif solusi

09. Alternatif solusi dalam era otodadalam era otoda: :

10. Strategi penerapan setiap alternatif solusi :

10. Strategi penerapan setiap alternatif solusi :

(42)

Referensi

Dokumen terkait

Pada fase ini, Bulan berada pada arah yang sama terhadap Matahari, dan bagian Bulan yang terkena pancaran sinar Matahari adalah yang membelakangi Bumi dimana

Budaya inovasi amat penting dalam usaha kerajaan memajukan negara, oleh itu beberapa pendekatan perlu dibuat untuk membina budaya inovatif bagi meningkatkan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka penggalang di SD Jaranan Banguntapan Bantul dapat dilihat dari 1) perencanaan pihak

Pembiayaan dengan akad musyarakah adalah pembiayaan yang disalurkan oleh BMT Bismillah kepada nasabah untuk pengembangan suatu usaha yang produktif. Dalam pembiayaan ini BMT

Jika beban pada suatu waktu lebih kecil dari setengah (50%) beban maksimum, katup ON/OFF akan menutup, lalu motor servo akan mengatur katup kedua untuk menjaga

03 Meningkatnya pertumbuhan pengembangan teknologi industri 04 Meningkatnya pertumbuhan penerapan inovasi teknologi industri 05 Meningkatnya pertumbuhan penerapan TIKI di

Hal ini sebagai akibat dari rendahnya populasi vektor yang menghinggapi tanaman pepaya, disamping itu vektor kutudaun yang berhasil masuk ke pertanaman pepaya adalah