• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sosial budaya indonesia tinjauan situasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sosial budaya indonesia tinjauan situasi "

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

“... Kita sekarang ini hidup dalam sebuah peradaban global, dan bahwa hal ini tidak lebih dari sekadar sebuah selubung tipis yang menutupi atau melingkupi pelbagai bentuk budaya yang begitu beragam dari orang-orang, wilayah-wilayah keagamaan, tradisi-tradisi historis dan sikap-sikap yang terbentuk oleh sejarah dalam pengertian yang berada di bawahnya”, 1(Vaclav Havel).

Kutipan diatas mengungkapkan bahwa menurut Vaclav Havel, berbagai permasalahan dunia saat ini adalah peradaban universal yang sesungguhnya mengimplikasikan adanya pandangan umum bahwa kehadiran suatu budaya senantiasa tidak dapat lepas dari kemanusiaan dan adanya penerimaan secara umum terhadap nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, orientasi-orientasi, perilaku-perilaku dan institusi-institusi oleh umat manusia di seluruh dunia. Sebenarnya sebuah peradaban universal merupakan hasil proses panjang modernisasi sejak abad XVIII.

Modernisasi melibatkan industrialisasi, urbanisasi, meningkatnya masyarakat yang melek huruf, tingkat pendidikan, kesejahteraan, mobilisasi sosial, pelbagai tatanan yang lebih kompleks dan beragam. Hal itu merupakan hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sejak abad XVIII yang menjadikan manusia mampu membentuk serta mengendalikan alam melalui cara-cara yang tak terhingga. Modernisasi merupakan proses perubahan yang terjadi secara cepat yang dialami oleh suatu masyarakat primitif menuju masyarakat berperadaban. Modernisasi adalah bentuk upaya Barat untuk menghadapi tantangan kebudayaan non-Barat, hingga saat ini Barat mampu menawarkan moderniasi dan Westernisasi kepada dunia dengan berbagai tanggapan. Para tokoh politik dan intelektual memberikan reaksi terhadap pengaruh Barat tersebut melalui satu atau lebih dari tiga cara yaitu, menolak modernisasi maupun Westernisasi, menerima keduanya, atau menerima yang pertama dan menolak yang kedua.

(2)

Hal inilah yang menjadi permasalahan sosial dan budaya Indonesia saat ini, masyarakat seakan tidak mengerti bahkan seakan terjebak dengan pengaruh dunia yang sedang mengalami globalisasi yang dalam pernyataan diatas disebut dengan peradaban universal. Harusnya masyarakat bisa lebih mengamati dan paham dengan kondisi ini karena inilah perang yang sesungguhnya bukan merusak fisik tetapi akan dan telah merusak moral serta tata tingkah laku yang dianut Indonesia yang sebenarnya yang dahulu telah menjadi budaya Indonesia dan norma di Indonesia. Realita saat ini masyarakat Indonesia seperti memilih pilihan kedua menerima modernisasi dan Westernisasi, padahal modernisasi tidak harus berarti Westernisasi karena “kita harus bisa selektif dalam menerima peradaban dengan cara mengadaptasikan, mentransformasikan, dan mengasimilasikan unsur-unsur peradaban lain dengan maksud untuk dapat memperkuat serta menjamin kelangsungan nilai-nilai terpenting dari kebudayaan” 2(Frobenius, Spengler, dan Bozeman), agar tetap bisa mengikuti arus perkembangan zaman tetapi tidak harus ikut melakukan atau meniru kebudayaan barat seperti menjadi masyarakat yang individual karena teknologi yang semakin maju.

(3)

diantara teman-temannya yang memiliki gadget, seorang teman lainnya pasti ingin membeli, memiliki gadget yang sama atau lebih canggih dari yang dimiliki temannya meskipun terkadang orang yang menginginkannya itu hidup pas-pasan. Hal itulah yang sering menyebabkan banyak tindak penyimpangan dilakukan oleh sebagian orang karena tidak mampu mengukur kemampuannya dan kemampuan keluarganya, seperti 3mencuri sepeda motor untuk membeli Handphone, 4pembantu yang mencuri uang dan sepeda motor majikannya, siswa-siswa dan

mahasiswa yang menggunakan uang kuliah untuk kepentingannya, bahkan sampai ada 5siswa Sekolah Dasar (SD) yang nekad menggorok leher temannya karena iri dan ingin memiliki Handphone seperti milik temannya.

Oleh karena itu, kami mengambil judul “Teknologi dan Kenakalan Remaja” untuk menyusun makalah ini dan berusaha membahas dan mencarikan solusi terbaik untuk mengurangi terjadinya konflik yang disebabkan oleh kecemburuan sosial atas adanya kemajuan teknologi komunikasi seperti gadget. 1.2 Rumusan Masalah

Penyusunan makalah ini kami maksudkan untuk mencoba menjawab beberapa pertanyaan berikut :

1. Aspek apa sajakah yang dapat dipengaruhi oleh interaksi dan komunikasi sosial ?

2. Mengapa teknologi saat ini cenderung menimbulkan masalah dalam kehidupan masyarakat ?

3. Adakah upaya yang dapat dilakukan sebagai bentuk pengendalian masalah ini ?

1.3 Metode Penulisan

Dalam menyusun makalah ini kami menggunakan metode kepustakaan dan deskriptif. Kami berusaha untuk mencari fakta dan memecahkan masalah yang diambil melalui buku dan media masa elektronik yang berjangkauan

(4)

internasional atau internet yang memuat materi yang bersangkutan dengan makalah yang kami susun.

1.4 Tujuan Penulisan

(5)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Modernisasi dan Westernisasi

Pengertian modernisasi itu lebih baik daripada Westernisasi, karena pertama, tepat menjelaskan masalahnya mengenai proses perkembangan yang umum untuk semua masyarakat dan kecuali itu pengertian itu dapat menampung bentuk-bentuk khusus perkebudayaan dan perkembangan umum tersebut. Bersama-sama dengan proses modernisasi itu terjadi sewaktu proses Westernisasi, karena perubahan masyarakat modern itu terjadi di daerah kebudayaan Barat dan tersajikan dalam bentuk Barat sedangkan bentuk Barat itu sering dipandang sebagai satu-satunya kemungkinan yang ada.

6Akhirnya justru dalam studi tentang masyarakat dan kebudayaan lain

harus diperhatikan bahwa nilai dan norma-norma lain, pandangan dunia dan cita-cita lainnya yang memainkan peranannya juga dalam proses modernisasi tidak tepatlah apabila dalam hal ini nilai-nilai dan norma-norma sendiri digunakan sebagai ukuran. Ada bahaya besar bahwa kita bekerja sebagai etnosentris, jadi artinya bahwa pandangan kita tentang masyarakat dan kebudayaan lain itu didasarkan atas kebudayaan kita, masyarakat kita, dan situasi kita sendiri.

2.2 Teknologi

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Tak dapat dipungkiri jika kemajuan teknologi masa kini berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi-inovasi yang telah dibuat di dunia ini. Dari hingga yang sederhana, hingga yang menghebohkan dunia. Kemajuan teknologi memang sangat penting untuk kehidupan manusia jaman sekarang. Karena teknologi adalah salah satu penunjang kemajuan manusia. Di banyak belahan masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi, pangan, komputer, dan masih banyak lagi.

(6)

Di lain pihak suatu kebijaksanaan 'pintu yang lama sekali terbuka' terhadap arus teknologi asing, terutama dalam bentuk penanaman modal asing (PMA), justru menghambat kemandirian yang lebih besar dalam proses pengembangan kemampuan teknologi negara berkembang karena ketergantungan yang terlampau besar pada pihak investor asing. karena merekalah yang melakukan segala upaya teknologi yang sulit dan rumit.

Ini menjadi bukti bahwa memang teknologi sudah menjadi kebutuhan dan merata di setiap sektor kehidupan manusia. Terlebih setelah adanya penemuan komputer dan laptop, yang sekarang hampir semua pekerjaan manusia memiliki hubungan dengan komputer ataupun laptop. Sehingga pantas jika komputer adalah penemuan yang paling mutakhir dan yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia.

2.3 Interaksi Sosial

(7)

kegiatan antar satu individu dengan yang lain tidak dapat disebut interaksi. Adapun bentuk interaksi sosial, diantaranya:

1. Imitasi, adalah suatu proses kognisi untuk melakukan tindakan maupun aksi seperti yang dilakukan oleh model dengan melibatkan alat indera sebagai penerima rangsang dan pemasangan kemampuan persepsi untuk mengolah informasi dari rangsang dengan kemampuan aksi untuk melakukan gerakan motorik. Proses ini melibatkan kemampuan kognisi tahap tinggi karena tidak hanya melibatkan bahasa namun juga pemahaman terhadap pemikiran orang lain. Imitasi saat ini dipelajari dari berbagai sudut pandang ilmu seperti psikologi, neurologi, kognitif, kecerdasan buatan, studi hewan (animal study), antropologi, ekonomi, sosiologi dan filsafat. Hal ini berkaitan dengan fungsi imitasi pada pembelajaran terutama pada anak, maupun kemampuan manusia untuk berinteraksi secara sosial sampai dengan penurunan budaya pada generasi selanjutnya.

2. Identifikasi, adalah pemberian tanda-tanda pada golongan barang-barang atau sesuatu. Hal ini perlu, oleh karena tugas identifikasi ialah membedakan komponen-komponen yang satu dengan yang lainnya, sehingga tidak menimbulkan kebingungan. Dengan identifikasi dapatlah suatu komponen itu dikenal dan diketahui masuk dalam golongan mana. Cara pemberian tanda pengenal pada komponen, barang atau bahan bermacam-macam antara lain dengan menggantungkan kartu pengenal, seperti halnya orang yang akan naik kapal terbang, tasnya akan diberi tanpa pengenal pemilik agar supaya nanti mengenalinya mudah.

3. Sugesti, adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau melaksanakan tanpa berpikir kritis dan rasional.

(8)

rasa tanggung jawab. Motivasi biasanya diberikan oleh orang yang memiliki status yang lebih tinggi dan berwibawa, misalnya dari seorang ayah kepada anak, seorang guru kepada siswa.

5. Simpati, adalah ketertarikan seseorang kepada orang lain hingga mampu merasakan perasaan orang lain tersebut. Contoh: membantu orang lain yang terkena musibah hingga memunculkan emosional yang mampu merasakan orang yang terkena musibah tersebut.

6. Empati, yaitu mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat intens/dalam. Hubungan antara suatu individu masyarakat dengan relasi-relasi sosial lainnya, menentukan struktur dari masyarakatnya yang dimana hubungan antar manusia dengan relasi tersebut berdasarkan atas suatu komunikasi yang dapat terjadi di antara keduanya. Hubungan antar manusia atau relasi-relasi sosial, suatu individu dengan sekumpulan kelompok masyrakat, baik dalam bentuk individu atau perorangan maupun dengan kelompok-kelompok dan antar kelompok masyarakat itu sendiri, menciptakan segi dinamika dari sisi perubahan dan perkembangan masyarakat. Sebelum terbentuk sebagai suatu bentuk konkrit, komunikasi atau hubungan yang sesuai dengan nilai-nilai sosial di dalam suatu masyarakat, telah mengalami suatu proses terlebih dahulu yang dimana proses-proses ini merupakan suatu bentuk dari proses sosial itu sendiri.

7Social influesnce, “social influence occurs whenever our behavior,

feelings, or attitudes are altered by what other say or do”, Baron dan Byrne, 1979:253.

2.4 Masalah Sosial

(9)

Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.

Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya. Jenis faktor Masalah sosial, antara lain :

1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.

2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.

3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.

4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.

Pada umumnya penyebab munculnya konflik kepentingan sebagai berikut:

1. Perbedaan kebutuhan, nilai, dan tujuan,

2. Langkanya sumber daya seperti kekuatan, pengaruh, ruang, waktu, uang, popularitas dan posisi,

3. Persaingan

Menurut Johnson & Johnson, (1991) ketika kebutuhan, nilai dan tujuan saling bertentangan, ketika sejumlah sumber daya menjadi terbatas, dan ketika persaingan untuk suatu penghargaan serta hak-hak istimewa muncul, konflik kepentingan akan muncul.

(10)

2.5 Kesenjangan Sosial-Ekonomi

Kesenjangan sosial adalah suatu keadaan ketidak seimbangan sosial yang ada di masyarakat yang menjadikan suatu perbedaan yang sangat mencolok. Dalam hal kesenjangan sosial sangatlah mencolok dari berbagai aspek misalnya dalam aspek keadilanpun bisa terjadi. Antara orang kaya dan miskin sangatlah dibedaan dalam aspek apapun, orang desa yang merantau dikotapun ikut terkena dampak dari hal ini,memang benar kalau dikatakan bahwa “ Yang kaya makin kaya,yang miskin makin miskin”. Adanya ketidak pedulian terhadap sesama ini dikarenakan adanya kesenjangna yang terlalu mencolok antara yang “kaya” dan yang “miskin”. Banyak orang kaya yang memandang rendah kepada golongan bawah,apalagi jika ia miskin dan juga kotor, jangankan menolong, sekedar melihat pun mereka enggan.

Kesenjangan sosial ekonomi mengandung arti adanya perbedaan tingkat kesejahteraan dan kemakmuran dalam suatu masyarakat. Tingkat kehidupan ekonomi seseorang ditentukan oleh kesempatannya dalam memenuhi kebutuhan pokok. Pelapisan sosial yang membeda-bedakan masyarakat ke dalam kelas-kelas yaitu kelas sosial ekonomi tinggi dan kelas sosial ekonomi rendah. Faktor penyebab kesenjangan sosial di antaranya adalah kebutuhan pokok pemerataannya tidak adil dan kualitas kerja serta pendidikan masyarakat yang tidak merata.

Kesenjangan ekonomi dapat menyebabkan kriminalitas dan kenakalan remaja. Kriminalitas adalah semua tindakan yang melanggar hukum yang berlaku dalam masyarakat. Contoh: perampokan. Kenakalan remaja adalah tingkah laku remaja yang menyalahi norma yang berlaku dalam suatu masyarakat.

2.6 Norma dan Pranata Sosial

(11)

1. Norma agama, adalah suatu norma yang berdasarkan ajaran atau kaidah suatu agama.

2. Norma kesusilaan,didasarkan pada hati nurani atau akhlak manusia.

3. Norma kesopanan, adalah norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku yang berlaku di masyarakat.

4. Norma kebiasaan (habit), merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan

5. Norma hukum, adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat (negara).

Koentjaraningrat berpendapat, pranata sosial merupakan suatu sistem norma khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola untuk memenuhi kompleksitas kebutuhan khusus dalam kehidupan manusia.

Menurut Ki Hajar Dewantara, pusat pendidikan dibagi 3 macam (Tri Pusat Pendidikan) yang meliputi :

1. Lingkungan Pendidikan Keluarga (Pendidikan Informal)

Ketika kehidupan manusia masih sederhana orang tua mendidik anaknya atau anak belajar pada orang tuanya/orang lebih tua di lingkungannya, bahkan tidak jarang anak belajar dari alam sekitarnya. Lingkungan pendidikan keluarga adalah bentuk yang sebenarnya dari konsep pendidikan selama hidup (life long education).

2. Lingkungan Pendidikan Sekolah (Pendidikan Formal)

Sesuai perkembangan jaman untuk melengkapi pendidikan informal maka dibentuklah pranata pendidikan formal, seperti sekolah umum, meliputi : play group, TK s/d Perguruan Tinggi maupun sekolah yang khusus, seperti sekolah agama dan sekolah luar biasa.

3. Lingkungan Pendidikan Masyarakat (Pendidikan Non Formal)

(12)

Pranata Pendidikan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut : 1. Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah. 2. Mengembangkan bakat perorangan demi kepuasan pribadi.

3. Melestarikan kebudayaan serta berbagai transmisi kebudayaan masyarakat. 4. Mengurangi pengendalian orang tua melalui sekolah.

5. Memperpanjang masa remaja, karena kedewasaan anak terhambat sebab secara ekonomi masih menggantungkan orang tua.

6. Mobilitas sistem kelas sosial, melalui sekolah dapat menjadi saluran mobilitas sosial bagi siswa ke status yang lebih tinggi.

BAB III TINJAUAN KASUS

BENGKULU, KOMPAS.com— N, salah seorang siswi sekolah

menengah atas (SMA) di Kota Bengkulu yang bersedia menukarkan keperawanannya dengan BlackBerry, menilai tindakan yang dilakukannya itu lebih baik daripada keperawanannya diserahkan kepada pacar. "Saya memang sangat ingin punya BlackBerry, pakaian seksi, dan cantik, namun tak punya uang cukup untuk membelinya. Jadi lebih baik saya tukar saja keperawanan dengan BB daripada diserahkan kepada pacar, tidak mendapatkan apa-apa," kata N, Minggu (8/12/2013).

N merupakan seorang siswi yang menjual keperawanannya hanya demi satu unit BlackBerry. Gadis ini mengaku memiliki banyak teman sesama pelajar SMA yang juga berprofesi menjajakan diri. Menurut dia, rata-rata temannya sudah lama menggeluti aktivitas tersebut.

(13)

Dia mengisahkan bahwa fenomena "barter" keperawanan siswi SMA dengan BlackBerry sering terjadi. "Masih mending BB, malah ada yang ingin beli helm bogo rela jual perawan," kata DL dengan serius.

Selanjutnya, dalam satu kelompok itu (kelompok para pekerja seks), kata DL, terdapat satu orang siswi yang mengaku masih perawan atau tidak bekerja sebagai pekerja seks. Siswi itu berinisial C. Dalam komunitas tersebut, C terbilang siswi sederhana, tidak memiliki BlackBerry, dan pakaiannya pun biasa-biasa saja.

Awalnya, C merasa minder karena memiliki teman satu kelompok yang semuanya menggunakan BlackBerry, pakaian bagus, dan berduit. "C pada waktu itu sering curhat ke aku kalau dia ingin memiliki BlackBerry. Dari teman satu komunitasnya, C diajarkan untuk menjual diri ke om-om atau lelaki hidung belang, apalagi perawan akan jauh lebih mahal," beber DL. Seiring waktu, kata DL, hasrat menjual keperawanannya tak dapat dibendung. Maka, C pun bersedia menjual keperawanannya demi mendapatkan BlackBerry. Penjualan keperawanan itu, kata DL, difasilitasi oleh salah seorang rekan C di komunitasnya.

"Dia sering memperlihatkan SMS dari seorang pria yang bersedia membeli keperawanannya. Saya ingat betul dua minggu dia berpikir, lalu memutuskan untuk menjual keperawanannya, dan saya salah seorang yang ikut mengantarnya ke salah satu hotel di Kota Bengkulu," kenang DL.

DL menyebutkan, C menjual keperawanannya saat jam sekolah, sekitar pukul 11.00 WIB, di salah satu hotel. Cukup lama DL menunggu. Hingga pukul 18.00 WIB, lalu C dan "pembelinya" keluar dari hotel.

(14)

filmbegituan. Jangankan SMA, SMP saja sudah banyak simpan videobegituan di HP," sela DL.

Komunitas siswi C sering keluar malam. Mereka keluar rumah tanpa sepengetahuan orangtua. Modusnya macam-macam, ada yang pada pukul 08.30 WIB, mereka masuk kamar untuk berpura-pura tidur, padahal mereka keluar rumah lewat pintu kamar yang terhubung keluar. "Ini semakin diperparah orangtua yang tidak pernah mengecek keberadaan mereka di kamar," kata DL.

Ada juga modus mereka pamit kepada orangtua untuk menginap di rumah salah seorang teman, padahal mereka sedang melayani om-om atau "konsumen".

BAB IV PEMBAHASAN

Modernisasi memang telah melahirkan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang memberikan pengaruh besar terhadap persaingan dunia. Namun persaingan yang terjadi di Indonesia justru semakin menyedihkan, orang banyak berlomba dalam merebut dan memperoleh perhatian masyarakat melalui karya teknologinya tetapi banyak juga orang yang berlomba untuk memiliki hasil dari kemajuan teknologi tersebut dengan selalu berganti-ganti gadget.

(15)

berfikirnya masih labil itu terpengaruh dengan cepat oleh teman sebayanya terutama pada hal-hal yang bersifat negatif.

Orang yang mengalami masalah sosial pada Bab III itu memiliki kepribadian yang tidak kuat sehingga sugesti untuk memiliki dan menggunakan Blackberry menjadi penekanan tersendiri bagi dirinya karena ia merasa dengan memilikinya maka dirinya akan menjadi hebat dan dipuji banyak orang. Dengan melihat keterbatasan ekonominya dia memaksakan kehendak karena psikologinya telah terpengaruhi ditambah dengan dia bergaul, melakukan komunikasi dan interaksi dengan teman-teman yang bekerja sebagai ‘pekerja seks komersil’, maka dia menerima pesan yang salah dari teman-temannya sehingga dia ikut terjerumus kedalam dunia yang dijalani oleh teman-temnnya itu hanya demi sebuah handphone Blackberry.

Sejatinya seorang anak-anak harus tetap berkomunikasi dengan keluarganya terutama orang tua mengenai apa yang diinginkannya ataupun mengenai pengalaman yang telah ia capai selama ia bergaul dengan teman-temannya. Sehingga dengan segala keterbatasannya dia bisa mendapat pengertian mengenai baik buruk tindakan yang akan diambil tetapi keluarga yang dimiliki juga pasti akan tetap berusaha mencapai dan mengabulkan apa yang anaknya inginkan karena tidak ingin anaknya terjerumus kedalam hal-hal negatif yang dilakukan oleh temannya. Oleh karena itu interaksi yang dilakukan oleh seseorang dengan orang lain harus disertai dengan penerapan norma dan batasan-batasan yang oleh kepribadiannya dipegang teguh dan dijaga untuk menghindari kemungkinan adanya pengaruh buruk yang diberikan oleh orang disekitarnya.

(16)

ketika banyak muridnya yang mendominasi murid lainnya sehingga memicu konflik agar konflik itu dapat dicegah sebelum terjadi, dan seorang guru juga harus mampu memprediksi tingkah laku muridnya apakah itu kemunduran ataukah itu peningkatan agar sang guru dapat mengontrol lebih baik tingkah laku murid-muridnya tersebut.

Modernisasi memang membuat banyak orang ingin mengikuti perkembangannya namun masyarakat tidak harus mencapai dan mewujudkannya dengan Westernisasi. Orang Indonesia khususnya justru terbuai dengan kemajuan teknologi hasil dari modernisasi tersebut, banyak orang menjadi individualis, kriminalis, dan mengalami tekanan psikologis. Tak jarang banyak anak-anak yang terabaikan keberadaannya ketika orang tuanya bekerja keras karena modernisasi ini menuntut orang lebih giat untuk bekerja, tak jarang juga orang tua yang sibuk dengan teknologi yang dimilikinya sehingga anak terabaikan. Ini pula lah yang memicu tekanan psikologis pada anak sehingga tak jarang anak delinkuen melakukan perilaku-perilaku menyimpang karena anak ingin mendapatkan perhatian penuh dari orang tuanya meskipun anak tersebut telah tumbuh menjadi dewasa setidaknya bukan dari materi tetapi kedekatan secara psikologis.

Oleh karena itu, seharusnya teknologi-teknologi yang canggih yang dapat menimbulkan kecemburuan sosial ini digunakan sesuai dengan kebutuhan dan bukan didasarkan pada gaya atau mode semata, hormati keberadaan orang lain yang mungkin tidak mempunyai kemampuan memiliki teknologi seperti kita.

(17)

BAB V PENUTUP

Modernisasi yang menghasilkan teknologi ini harus diikuti perkembangannya oleh masyarakat disertai dengan ilmu pengetahuan yang mendalam agar masyarakat mengetahui tujuan utama adanya teknologi di dunia. Modernisasi boleh diikuti oleh semua masyarakat dunia khususnya masyarakat Indonesia dengan jalannya masing-masing tetapi bukan dengan jalan Westernisasi. Teknologi ada bukan untuk mengukur hebat atau tidaknya seseorang untuk bisa memilikinya tetapi teknologi ada untuk membantu kehidupan manusia agar lebih efektif dan efisien.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Feist, Jess dan Gregory J. Feist. 2011. Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika.

Jasin, Maskoeri. 2008. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rajawali Pers.

P. Huntington, Samuel. 2012. Benturan Antar Peradaban dan Masa Depan Politik Dunia. Jakarta: Qalam.

Rakhmat, Jalaluddin. 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Schoorl, J. W. 1991. Modernisasi Pengantar Sosiologi Pembangunan Negara-negara Sedang Berkembang. Jakarta: Gramedia.

Soelaeman, Munandar. 1989. Ilmu Sosial Dasar: Teori dan Konsep Ilmu Sosial. Bandung: Eresco.

Firmansyah. 11/12/2013. Daripada Keperawanan Saya Diserahkan Ke Pacar. Media Elektronik: regional.kompas.com.

Luci Huki. 30/12/2013. Kesenjangan Sosial Ekonomi. Media Elektronik: blog-pelajaransekolah.blogspot.com.

(19)

Naman Soetaman. 15/06/2012. Pranata Sosial Dalam Masyarakat. Media Elektronik: gurumenulis12.blogspot.com.

Rini Zaharani. 07/12/2012. Kesenjangan Sosial. Media Elektronik: rzaharani.blogspot.com.

Rudi Hartono. 08/01/2014. Remaja Curi Motor Karena Ingin Beli Ponsel. Media Elektronik: harianjogja.com.

Topik pagi. 04/09/2013. Gara-gara Ingin Beli Hp, Anak SD Gorok Teman Sendiri. Media Elektronik: youtube.com.

Referensi

Dokumen terkait

Manfaatnya alat kontrol suhu komputer tersebut secara otomatis menjalankan pendingin komputer untuk pengendalian suhu menjaga kesetabilan kinerja hardware pada komputer yang

Antusiasnya vendor memproduksi smartphone android dikarenakan android adalah os mobile yang open platform karena android sendiri adalah sistem operasi untuk

Kewajiban kita mengikuti ijma’ adalah disebabkan keputusan yang dihasilkan dari produk ijma’ tersebut tidak dilakukan semena-mena, mempunyai sandaran, dan berpijak kepada

Pelatihan asertivitas merupakan sebuah konsep pendekatan behavioral yang digunakan untuk membantu orang-orang mendapatkan hak-haknya secara sempurna, yaitu dengan mengembangkan

Sedangkan pada variabel lainnya, CAR, FDR, ROA, dan ROE tidak menunjukkan perbedaan kinerja antara satu tahun sebelum dan satu tahun sesudah spin-off, dengan nilai

Nugget bayam yang bahan bakunya merupakan jenis tanaman khas di Indonesia yaitu bayam, akan mengangkat dan memperkenalkan tanaman tradisional

Dilihat dari mechanical property serat pelepah pisang semakin banyak jumlah helai serat pada komposit maka nilai kekuatn tarik semaikn tinggi hal ini menyebabkan

PROFIL KREATIVITAS D AN PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PAD A MATERI ENERGI D ALAM PEMBELAJARAN IPA BERBASIS STEM.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |