LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA TERAPAN
ANALISIS KANDUNGAN BOD DAN COD
DALAM SAMPEL AIR LIMBAH
Oleh:
REZKI PRATAMA
02043/2008
Dosen
Drs. Zul Afkar M.S
Laboratorium Kimia Analitik
27 April 2010
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PENENTUAN KADAR COD DALAM AIR LIMBAH
A. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah menentukan kadar COD dan BOD dalam air limbah.
B. Teori Dasar
Kehidupan mikroorganisme, seperti ikan dan hewan air lainnya, tidak terlepas
dari kandungan oksigen yang terlarut di dalam air, tidak berbeda dengan manusia dan
mahluk hidup lainnya yang ada di darat, yang juga memerlukan oksigen dari udara agar
tetap dapat bertahan. Air yang tidak mengandung oksigen tidak dapat memberikan
kehidupan bagi mikro organisme, ikan dan hewan air lainnya. Oksigen yang terlarut di
dalam air sangat penting artinya bagi kehidupan.
Untuk memenuhi kehidupannya, manusia tidak hanya tergantung pada makanan yang
berasal dari daratan saja (beras, gandum, sayuran, buah, daging, dll), akan tetapi juga
tergantung pada makanan yang berasal dari air (ikan, kerang, cumi-cumi, rumput laut, dll).
Tanaman yang ada di dalam air, dengan bantuan sinar matahari, melakukan
fotosintesis yang menghasilkan oksigen. Oksigen yang dihasilkan dari fotosintesis ini
akan larut di dalam air. Selain dari itu, oksigen yang ada di udara dapat juga masuk ke
dalam air melalui proses difusi yag secara lambat menembus permukaan air. Konsentrasi
oksigen yang terlarut di dalam air tergantung pada tingkat kejenuhan air itu sendiri.
Kejenuhan air dapat disebabkan oleh koloidal yang melayang di dalam air oleh jumlah
larutan limbah yang terlarut di dalam air. Selain dari itu suhu air juga mempengaruhi
konsentrasi oksigen yang terlarut di dalam air. Tekanan udara dapat pula mempengaruhi
kelarutan oksigen di dalam air. Tekanan udara dapat pula mempengaruhi kelarutan
oksigen di dalam air karena tekanan udara mempengaruhi kecepatan difusi oksigen dari
udara ke dalam air.
Pada umumnya air lingkungan yang telah tercemar kandungan oksigennya sangat
rendah. Hal itu karena oksigen yang terlarut di dalam air diserap oleh mikroorganisme
untuk memecah/mendegradasi bahan buangan organik sehingga menjadi bahan yang
mudah menguap (yang ditandai dengan bau busuk). Selain dari itu, bahan buangan
organik juga dapat bereaksi dengan oksigen yang terlarut di dalam air organik yang ada
di dalam air, makin sedikit sisa kandungan oksigen yang terlarut di dalamnya. Bahan
buangan organik biasanya berasal dari industri kertas, industri penyamakan kulit, industri
pengolahan bahan makanan (seperti industri pemotongan daging, industri pengalengan
ikan, industri pembekuan udang, industri roti, industri susu, industri keju dan mentega),
bahan buangan limbah rumah tangga, bahan buangan limbah pertanian, kotoran hewan
dan kotoran manusia dan lain sebagainya.
Dengan melihat kandungan oksigen yang terlarut di dalam air dapat ditentukan seberapa
jauh tingkat pencemaran air lingkungan telah terjadi. Cara yang ditempuh untuk maksud tersebut
adalah dengan uji :
1. COD, singkatan dari
Chemical Oxygen Demand
, atau kebutuhan oksigen kimia untuk
reaksi oksidasi terhadap bahan buangan di dalam air.
2. BOD singkatan dari
Biological Oxygen Demand
, atau kebutuhan oksigen biologis untuk
memecah bahan buangan di dalam air oleh mikroorganisme.
Melalui kedua cara tersebut dapat ditentukan tingkat pencemaran air lingkungan. Perbedaan dari kedua cara uji oksigen yang terlarut di dalam air tersebut secara garis besar adalah sebagai berikut ini. chemical oxygen demand adalah kapasitas air untuk menggunakan oksigen selama peruraian senyawa organik terlarut dan mengoksidasi senyawa anorganik seperti amonia dan nitrit. biological (biochemical) oxygen demand adalah kuantitas oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme aerob dalam menguraikan senyawa organik terlarut. jika BOD tinggi maka dissolved oxygen (DO) menurun karena oksigen yang terlarut tersebut digunakan oleh bakteri. akibatnya ikan dan organisme air hubungan keduanya adalah sama-sama untuk menentukan kualitas air, tapi BOD lebih cenderung ke arah cemaran organik..
Dalam proses penanganan air limbah biologis dengan sistem aerobik, oksigen menjadi penting untuk penurunan kadar BOD dan COD yang efektif.
biasa digunakan, oksigen dengan tingkat kemurnian yang tinggi menawarkan lebih banyak oksigen tingkat tinggi dan penurunan kadar COD daripada sistem aerasi yang konvensional.
Proses Oxy Dep Air Products telah dikembangkan untuk menggunakan oksigen dalam proses pengaliran pelumas yang diaktifkan (ASP) dalam bentuk yang efisien. Penggunaan oksigen Oxy-Dep atau proses hibridasi udara oksigen secara luar biasa telah meningkatkan kapasitas ASP untuk pemindahan kontaminasi.
C. Prosedur percobaan a. Alat dan Bahan
1. Alat:
Pipet gondok Erlenmeyer 250 ml
Erlenmeyer tutup asah 250 ml Buret 50 ml
Penangas air Pipet tetes Botol semprot Gelas ukur 2. Bahan:
Sampel limbah air MnSO4 10 % H2SO4 pekat
Natrium Thiosulfat 0.1 N Natrium thiosulfat 0.05 N Larutan kanji 2 %
KMnO4 0.1 N H2SO4 6 M
Larutan alkali azida Aquades
b. Prosedur kerja
Pengujian COD
1. Pipet 50 ml larutan sampel ke dalam Erlenmeyer 250 ml
2. Tambahkan 5 ml KMnO4 ) 0.1 N/ K2Cr2O7 dan panaskan selama satu jam dalam penangas
air.
3. Didnginkan selama 10 menit, tambahkan larutan KI 10% dan 10 ml H2SO4 6 M
4. Titrasi dengan larutan thiosulfat 0.05 N sampai warna kuning, tambah 1- 2 ml indicator kanji sampai timbul warna biru dan lanjutkan titrasi sampai warana biru hilang
5. Lakukan hal yang sama terhadap blanko
Pengujian BOD
1. Pipet 100 ml sampel kedalam larutan Erlenmeyer tutup asah, tambahkan 1ml MnSO4 dan 1 ml larutan alkali azida.
2. Tutup sampel dan kocok dengan membolak- balikkan botol beberapa kali 3. Biarkan hingga terbentuk endapan setengah bagian
4. Buka tutup sampel dan panaskan dalam H2SO4 pekat melalui dinding
botol,kemudian tutup botol kembali 5. Kocok kembali sampai endapan melarut
6. Titrasi larutan dengan natrium thiosulfat 0.1N sampai berwarna kuning muda, tambahkan 1-2 ml indicator kanji sampai warna biru dan lanjutkan titrasi sampai warna biru hilang.
Perhitungan kadar COD dalam sampel
COD =
¿
(Vb
−
Vs
)X N thio x BEO
2.1000
¿
V sampel
¿
b= blanko
s = sampel
COD =(
15.6
−
9.2
)mlX
¿
0.05
Nx
32.1000
50
ml
¿
=
204.8Praktikan melakukan percobaan untuk menentukan kandungan COD dalam sampel air limbah yang disediakan..Kandungan COD merupakan kandungan bahan pencemar berupa senyawa kimia yang menyerap oksigen terlarut (DO) dalam air yang digunakan untuk keperluan oksidasi dan mengubahnya menjadi bentuk senyawa lain. Dengan tingginya kadar bahan kimia yang menyerap oksigen terlarut dalam air dapat menyebabkan biota-biota yang hidup dalam air seperti ikan dan hewan lainnya mengalami kekurangan oksigen, yang akan berakibat menurunkan daya hidup biota tersebut. Kadar pencemaran itu karena adanya banyak limbah organic dan limbah anorganik yang dibuang keperairan. Satndar mutu air tersebut diukur dengan angka parameter dalm satuan mg/L. dengan indeks baik (I),sedang (II),kurang (III), dan kurang sekali (1V). Untuk COD masing-masing berturut-turut 20,100,300 dan 500. Sedangkan untuk BOD 40,200,500,dan 1000.
Sampel yang praktikan amati pertama diberi pelarut KMnO4 dan memanaskannya selama setengah jam dalam penagas,larutan berwarna ungu. Selanjutnya didinginkan dan ditambah larutan KI dan H2SO4 warna larutan menjadi coklat dan selanjutnya dititer dengan Natrium thiosulfat, titrasi
dihentikan setelah indicator kanji berwarna biru hilang. Volume pentiter didapat 9.2 sedangkan blangko di dapat 16,5. Setelah dilakukan perhitungan terhadap kandungan COD dengan rumus di dapat kandungan COD dalam sampel air yang diberikan adalah 204,8 mg/L.
Melihat data indeks dari hasil perhitungan tersebut di dapat bahwa mutu dari kandungan COD yang diberikan dalam sampel adalah kurang. Berarti sampel air yang diberikan kurang berkualitas. Ditandai banyaknya zat kimia yang menggunakan oksigen untuk meguraikan suatu senyawa kimia yang terdapat dalam sampel air limbah tersebut.
E. Kesimpulan
Dari percobaan yang praktikan lakukan untuk menentukan kualitas air dilihat dari kandungan COD yang dapat disimpulkan bahwa sampel air yang diberikan untuk di uji mutunya,kualitas air tersebut kurang. Ini dapat mempengaruhi kehidupan organisme yang terdapat dalam air tersebut akan mengalami hambatan pertumbuhan karena kurangnya oksigen terlarut. Dan juga dapat diperhatikan bahwa sampel yang diberikan mengandung banyak bahan kimia yang akan menyerap oksigen terlarut.
http://www.airproducts.co.id/ind/environmental/BOD_COD.htm: diakses 28 April 2010