• Tidak ada hasil yang ditemukan

PHI 4 KOMPONEN DALAM SISTEM HUKUM POSITIF INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PHI 4 KOMPONEN DALAM SISTEM HUKUM POSITIF INDONESIA"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

HUKUM TERTULIS/

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

(2)

◦HUKUM TERTULIS

Adalah hukum yang sengaja dibuat oleh pemerintah untuk

mengatur kehidupan bersama manusia dalam masyarakat agar dapat berjalan tertib dan teratur

◦PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga negara atau

(3)

LEMBAGA

PRODUK

DALAM UUD dan UU 10

DASAR HUKUM

TAHUN 2004

MPR UUD 1945

TAP MPR TUS MPR

Pasal 3*** UUD 1945

PRESIDEN UU

PERPU PP

PERPRES

Pasal 5(1)* ,Ps.20(1) ,Pasal 21UUD’45 Pasal 22 UUD’45

Pasal 5 (2) UUD’45 UU 10 TAHUN 2004

DPR UU Pasal 20 (1 dan 2)* dan 21* UUD’45

(4)

AZAS PEMBENTUKAN

PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN YANG BAIK

(pasal 5 UU 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan)

1. kejelasan tujuan;

2. kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat;

3. kesesuaian antara jenis dan muatan;

4. dapat dilaksanakan;

5. kedayagunaan dan kehasilgunaan;

6. kejelasan rumusan; dan

(5)

AZAS MATERI MUATAN

PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN

(pasal 6 (1) UU 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan)

1. pengayoman;

2. kemanusiaan;

3. kebangsaan;

4. kekeluargaan;

5. kenusantaraan;

6. bhineka tunggal ika;

7. keadilan;

8. kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan

9. ketertiban dan kepastian hukum; dan atau

(6)

JENIS DAN HIERARKI

PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN

(Pasal 7 (1) UU 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan)

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;

3. Peraturan Pemerintah;

4. Peraturan Presiden;

(7)

Contoh 1:

Ketentuan UUD dilaksanakan dengan UU:

Pasal 2 (1) Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut dengan undang undang

(8)

Contoh 2:

Ketentuan UUD dilaksanakan dengan Keppres Pasal 17 UUD 45:

◦ (1) Presiden dibantu oleh menteri menteri negara.

◦ (2) Menteri menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. *)

◦ (3) Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. *)

◦ KETENTUAN PASAL 17 UUD DILAKSANAKAN DENGAN KEPUTUSAN

(9)

LEMBAGA NEGARA

&

(10)

MAJELIS

PERMUSYAWARATAN

RAKYAT

(MPR)

Pasal 2**** UUD 45: Susunan terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD

Pasal 3*** UUD 45: MPR Berwenang mengubah dan menetapkan UUD

(11)

PRODUK HUKUM MPR:

(pasal 98 TAP MPR No. I/MPR/83 tentang Peraturan Tata tertib MPR)

◦TAP MPR

◦ Adalah putusan Majelis yang mempunyai kekuatan hukum mengikat ke luar dan ke dalam Majelis

◦ TAP MPR yang memuat garis-garis besar dalam bidang legislatif dilaksanakan dengan UU

◦ TAP MPR yang memuat garis-garis besar dalam bidang eksekutif dilaksanakan dengan Keppres

◦TUS MPR

◦ Adalah putusan Majelis yang mempunyai kekuatan hukum mengikat ke dalam Majelis

(12)

PRESIDEN

Pasal 4 (1) UUD 45: Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan

Pasal 5 (1)* UUD 45: Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR

Pasal 5 (2) UUD 45 :Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya

Pasal 20 (3)* Jika rancangan undang undang itu tidak mendapat persetujuan bersama, rancangan undang undang itu tidak boleh

diajukan lagi dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat masa itu.

(13)

Pasal 20 (5)** UUD 45: Dalam hal rancangan undang undang yang telah disetujui bersama tersebut tidak disahkan oleh Presiden dalam waktu tiga puluh hari semenjak rancangan undangundang tersebut disetujui, rancangan undang undang tersebut sah menjadi undang undang dan wajib diundangkan.

Pasal 22 UUD 45:

(1) Dalam hal ihwal

kegentingan yang memaksa, Presiden

(14)

PRODUK HUKUM PRESIDEN

(Pasal 1 UU 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan)

Undang- undang

adalah peraturan perundang- undangan

yang dibentuk oleh

dewan perwakilan rakyat

dengan

persetujuan bersama

Presiden

.

Peraturan pemerintah pengganti undang- undang

adalah

peraturan perundang- undangan yang ditetapkan oleh

presiden dalam hal ikhwal

kegentingan yang memaksa

.

Peraturan pemerintah

adalah peraturan perundang-

undangan yang ditetapkan oleh Presiden untuk

menjalankan

Undang- undang sebagaimana mestinya.

Peraturan Presiden

adalah peraturan peraturan

(15)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Pasal 20:

• (1)* DPR memegang kekuasaan membentuk UU.

• (2)* Setiap rancangan UU dibahas oleh DPR dan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama.

Pasal 21:

Anggota DPR berhak

mengajukan usul rancangan UU.*)

(16)

UNDANG-UNDANG

Undang- undang adalah peraturan

perundang- undangan yang dibentuk oleh

dewan perwakilan rakyat

dengan

persetujuan bersama

Presiden

.

Paul Laban (Jerman): 2 pengertian UU

1.

UU dalam arti materiel: penetapan

kaidah hukum yang tegas, sehingga

hukum mempunyai kekuatan mengikat

2.

UU dalam arti formil: setiap keputusan

yang merupakan UU karena cara

(17)

Apabila UU telah disahkan Presiden, untuk

memiliki kekuatan hukum harus

diundangkan dalam Lembaran Negara oleh

sekretaris negara pada tanggal yang sudah

ditentukan dalam UU tersebut

Apabila tidak terdapat tanggal, maka mulai

berlaku 30 hari sejak diundangkan dalam

Lembaran negara (untuk Jawa Madura) dan

100 hari (diluar Jawa Madura)

Berlaku fctie hukum:

◦ “SETIAP ORANG DIANGGAP TELAH MENGETAHUI ADANYA SUATU UNDANG-UNDANG, SEHINGGA BAGI ORANG YANG MELANGGGAR

(18)

MATERI UU

Materi muatan yang harus diatur dengan Undang-Undang berisi hal-hal yang mengatur lebih lanjut ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang meliputi:

1.hak-hak asasi manusia;

2.hak dan kewajiban warga negara;

3.pelaksanaan dan penegakan kedaulatan negara serta  pembagian kekuasaan negara;

4.wilayah negara dan pembagian daerah;

5.kewarganegaraan dan kependudukan; dan

6.keuangan negara.

(19)

◦Dari 6 materi , terdapat sekitar 38 delegasian yang ditentukan dalam UUD 1945

◦Dari 6 dan 38 indikasi,  ditambah delegasian dari UU lain, Permintaan atau kebutuhan masyarakat (nasional atau

internasional) dan Kebutuhan penyelenggaraan kepemerintahan

◦Telah ditetapkan oleh Baleg dan pemerintah  terdapat 284 RUU yang akan dibahas dalam periode 2004-2009.

(20)

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG

(PERPU / NOODVERORDENINGSRECHT)

Pasal 1 UU 10 Tahun 2004:

• Peraturan pemerintah pengganti undang- undang adalah peraturan perundang- undangan yang ditetapkan oleh presiden dalam hal ikhwal

kegentingan yang memaksa.

Pasal 22 UUD 45:

• (1) Dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, Presiden berhak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undangundang. • (2) Peraturan pemerintah itu harus mendapat persetujuan DPR dalam

persidangan yang berikut.

(21)

• Attamimi:

• Noodverordeningsrecht Presiden adalah kewenangan Presiden untuk membentuk peraturan pengganti dan karena itu setingkat UU serta memberlakukannya sebelum memperoleh persetujuan DPR

Keterangan:

• Diperlukan agar keselamatan negara dapat dijamin oleh pemerintah dalam keadaan genting, agar dapat bertindak cepat dan sesuai dengan UU.

• BERDASAR PERTIMBANGAN KEADAAN YANG MENDESAK PERLU DIKELUARKAN UU DENGAN SEGERA

• Tetap harus dimintakan persetujuan oleh DPR

(22)

Contoh PERPU

1.

Undang Undang no. 56 prp

Tahun 1960 tentang

Penetapan

Luas Tanah Pertanian

2.

Undang Undang no. 51 prp

Tahun 1960 tentang

Larangan

Pemakaian Tanah tanpa Ijin yang

Berhak atau Kuasanya

3.

Undang Undang no. 1 prp Tahun

1992 tentang

Penangguhan

Mulai Berlakunya UU no. 14

(23)

MATERI PERPU

◦SAMA DENGAN MATERI MUATAN UU

◦LEBIH KE “HAL IKHWAL KEGENTINGAN YANG MEMAKSA”

◦SUBSTANSI DIGANTUNGKAN PADA KEBUTUHAN PRESIDEN

DENGAN TETAP MEMPERHATIKAN MATERI MUATAN UU

(24)

UU Darurat

(dasar: pasal 96-97 UUD Sementara dan

Konstitusi RIS)

• Pasal 96 UUDS:

• Pemerintah berhak atas kuasa dan tanggungjawab sendiri menetapkan UUDarurat…. Karena keadaan yang mendesak

• UUDarurat mempunyai kekatan dan sederajad dengan UU

• Pasal 97 UUDS:

• UUDarurat disampaikan kepada DPR pada sidang berikutnya

• Jika ditolak oleh DPR maka peraturan ini tidak berlaku karena hukum

• Contoh:

• UU no. 1 Drt tahun 1951 tentang Pemindahan Hak-hak atas Tanah dan Benda-benda Tetap Lainnya yang takluk pada Hukum Eropa

• Kesimpulan:

• Kedudukan sama dengan PERPU,

(25)

PERATURAN PEMERINTAH (PP)

Pasal 1 UU 10 Tahun 2004:

Peraturan pemerintah adalah peraturan perundang-

undangan yang ditetapkan oleh Presiden untuk

menjalankan

Undang- undang sebagaimana mestinya.

Pasal 5 ayat 2 UUD 45:

Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk

menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya

Fungsi PP:

Melaksanakan ketentuan UU, karena UU hanya berisi

ketentuan pokok, sehingga ketentuan rinci diserahkan

pada peraturan lain yang lebih rendah tingkatannya

Peraturan delegasi dari UU

Materi PP:

Penjabaran, penguraian, perincian lebih lanjut dari

(26)

Contoh:

◦Pasal 19 UUPA : untuk kepastian hukum, diadakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah RI menurut ketentuan yang diatur dalam PP.

◦ PP 10 tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah , diganti dengan PP no. 24 Tahun 1997

◦Pasal 67 UU no. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan: untuk pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dalam PP

◦ PP 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan UU no. 1 Tahun 1974

◦ Ada pula PP yang berlakukan walaupun dalam UU tidak secara tegas diminta dalam UU Perkawinan, misalnya:

◦ PP no. 10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi pegawai negeri Sipil

(27)

Mengapa menggunakan istilah

Peraturan Pemerintah?

◦Dokumen sidang BPUPKI dan PPKI: tidak ada penjelasan

◦Sangat dimungkinkan diperoleh dari nama peraturan serupa pada masa Hindia belanda (terjemahan dari Regeringsvervodening

◦ regering = pemerintah

(28)

Presiden dengan kekuasaan eksekutif,

dalam menjalankan UU memiliki kekuasaan

menetapkan PP

Kekuasaan reglementaire

kekuasaan yang dimiliki oleh kepala

negara yang dilaksanakan secara bebas

dengan tujuan menjalankan atau secara

harfah untuk mengatur bekerjanya suatu

UU dan untuk melaksanakan

sebaik-baiknya

Kekuasaan legislatif presiden ≠ kekuasaan

(29)

Attamimi:

1. PP tidak dapat mencantumkan sanksi pidana atau denda apabila UU yang khusus “dijalankan” olehnya juga tidak mencantumkan sanksi pidana atau denda.

2. PP dapat dibentuk walau tidak ada UU yang memerintahkan dengan tegas adanya kewenangan yang sudah “dilakukan” secara tidak

langsung dalam UUD 45 ayat 2 dalam wujud kekuasaan reglementaire.

3. PP tidak dapat mengubah materi yang ada dalam UU yang “dijalankan”. Mengubah materi meliputi menambah, mengurangi, menyisipi,

memodifkasi pengertian.

4. PP hanya dapat berisi peraturan (regeling) atau kombinasi peraturan dan penetapan (beschikking)

(30)

MATERI MUATAN PP

◦PP adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh

Presiden untuk menjalankan UU sebagaimana mestinya (Pasal 1 angka 5 UU P3).

◦Dalam penyusunan PP ini Presiden menetapkan PP untuk menjalankan UU sebagaimana mestinya.

◦“sebagaimana mestinya” adalah materi muatan yang diatur dalam PP tidak boleh menyimpang dari materi yang diatur dalam UU yang bersangkutan (Penjelasan Pasal 10 UU P3).

(31)

◦Materi muatan PP adalah materi muatan UU, dalam arti bahwa PP tersebut rangkaian yang selalu mengikuti rangkaian di depannya dalam rangka melengkapi dan memperlancar pelaksanaan UU.

◦Perbedaannya hanya terletak pada larangan pencantuman pidana dan larangan-larangan lain yang sifatnya  memberikan beban

kepada masyarakat (terkait dengan HAM).

◦Materi muatan PP bersubstansi di sekitar tugas, fungsi, dan

wewenang kepemerintahan yang memang diperintahkan untuk melaksanakan UU.

(32)

PERATURAN PRESIDEN

Peraturan Presiden adalah

peraturan peraturan perundang-

undangan yang

dibuat

oleh

presiden.

Materi muatan Peraturan

Presiden berisi

materi yang diperintahkan oleh

Undang-Undang atau

(33)

MATERI PERATURAN PRESIDEN

Sesuai dengan kedudukan

Presiden

menurut

UUD, Perpres adalah

peraturan

yang dibuat

oleh

Presiden

dalam menyelenggarakan

pemerintahan negara sebagai atribusi dari Pasal

4 ayat (1) UUD 45.

Perpres dibentuk untuk menyelenggarakan

pengaturan lebih lanjut perintah UU atau PP baik

secara tegas maupun tidak tegas diperintahkan

pembentukannya (Penjelasan Pasal 11 UU P3).

(34)

PP ≠ PERPRES

◦Persamaan:

◦ diperintahkan oleh UU

◦ ditandatangani Presiden dan sama-sama melaksanakan UU.

◦Perbedaan:

◦ Materi Perpres mengarah pada pembentukan suatu institusi di bawah

Presiden yang pembentukannya diperintahkan UU (susunan organisasi, tugas, fungsi, dan wewenang institusi tersebut).

◦ Tidak terkait dengan lintas sektoral

(35)

PERATURAN DAERAH

(Pasal 1 dan 12 UU 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan)

Peraturan daerah adalah peraturan

perundang- undangan yang dibentuk oleh

dewan perwakilan rakyat daerah dengan

persetujuan bersama kepala daerah.

Materi muatan Peraturan Daerah adalah:

seluruh materi muatan dalam rangka

penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas

pembantuan, dan

menampung kondisi khusus daerah serta

penjabaran lebih lanjut Peraturan

(36)

MATERI PERDA

(UU TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH No. 32 Th. 2004)

Pasal 10: muatan umum untuk

Perda setelah dikurangi urusan

Pemerintah (pemerintah pusat)

yang meliputi (6):

1.

politik luar negeri;

2.

pertahanan;

3.

keamanan;

4.

yustisi;

5.

moneter dan fskal nasional; dan

(37)

Lanjutan….

Pelimpahan sebagian urusan Pemerintah

kepada perangkat Pemerintah  atau

wakil Pemerintah di daerah atau dapat

menugaskan kepada pemerintahan

daerah dan/atau pemerintahan desa;

Pelimpahan sebagian urusan

pemerintahan kepada Gubernur selaku

wakil Pemerintah; dan penugasan

sebagian urusan kepada pemerintahan

daerah/atau pemerintahan desa

berdasarkan asas tugas pembantuan.

Delegasian dari

peraturan

(38)

◦Pasal 7 (2) UU 10 tahun 2004: Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e meliputi :

a. Peraturan Daerah provinsi dibuat oleh dewan perwakilan rakyat daerah provinsi bersama dengan gubernur;

b. Peraturan Daerah kabupaten/kota dibuat oleh dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten/kota bersama bupati/walikota;

c. Peraturan Desa/peraturan yang setingkat, dibuat oleh badan

perwakilan desa atau nama lainnya bersama dengan kepala desa atau nama lainnya.

◦Pasal 7 (3) UU 10 tahun 2004 : Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembuatan Peraturan Desa/peraturan yang setingkat diatur dengan Peraturan Daerah kabupaten/kota yang

(39)

◦Pasal 26 UU 10 tahun 2004: Rancangan peraturan daerah dapat berasal dari dewan perwakilan rakyat daerah atau gubernur, atau bupati/walikota, masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten, atau kota.

◦Pasal 28 UU 10 tahun 2004

◦ Rancangan peraturan daerah yang telah disiapkan oleh gubernur atau bupati/walikota disampaikan dengan surat pengantar gubernur atau bupati/walikota kepada dewan perwakilan rakyat daerah oleh

gubernur atau bupati /walikota

(40)

MATERI MUATAN

PERATURAN PER-UU-AN

• SANGAT TERKAIT DENGAN JENIS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

• JENIS SATU JENJANG KE ATAS ATAU KE BAWAH TIPIS DAN TUMPANG TINDIH

• JENJANG SEMAKIN KE ATAS, SEMAKIN ABSTRAK, BEGITU SEBALIKNYA

(41)

MATERI MUATAN

PRODUK MATERI MUATAN DASAR

UU Mengatur lebih lanjut ketentuan UUD 1945 meliputi :

1.hak-hak asasi manusia

2.hak dan kewajiban warga negara;

3.pelaksanaan dan penegakan kedaulatan negara serta pembagian kekuasaan negara;

4.wilayah negara dan pembagian daerah; 5.kewarganegaraan dan kependudukan; 6.keuangan negara,

Di samping itu, materi muatan Undang-Undang juga bisa berasal dari perintah Undang-Undang lain.

Pasal 8 UU 10/2004

PERPU S.D.A. Pasal 9 UU

10/2004

PP menjalankan UU sebagaimana mestinya Pasal 10 UU

10/2004 PERPRES materi yang diperintahkan oleh UU atau materi

(42)

MATERI MUATAN

PRODUK MATERI MUATAN DASAR

PERDA • Materi muatan Peraturan Daerah adalah seluruh materi muatan dalam rangka

penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan, dan menampung kondisi khusus daerah serta penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi.

• Muatan umum untuk Perda setelah dikurangi urusan Pemerintah (pemerintah pusat) yang meliputi (6), pelimpahan pemerintah dan pendelegasian UU

UU no. 10 tahun 2004

(43)

Peraturan per-UU-an selain dalam

UUD’45 dan UU 10 tahun 2004

(1). Keputusan Presiden:

◦ Keputusan = besluit= kehendak dari pemerintah atau pembuat per-UU-an

◦ Keppres dapat berupa:

◦ Peraturan/regeling: bersifat umum, berlaku untuk semua warga negara

◦ Penetapan: beschikking: bersifat khusus/einmahlig (bersifat satu kali, tidak terus menerus)

◦ Pengangkatan rektor

◦ Pemberian tanda jasa

(44)

◦TAP MPR XX/MPR/1966 (ket.: sudah tidak berlaku): keppres bersifat khusus (einmahlig) adalah untuk melaksanakan ketentuan UUD

yang bersangkutan, TAP MPR dalam bidang eksekutif dan Peraturan Pemerintah.

◦ Pendapat ini tidak sepenuhnya benar:

◦ YA: Einmahlig: amnesti, grasi, abolisi, pengangkatan duta

◦ TIDAK: persamaan kedudukan dalam pemerintahan

◦Keppres mandiri: materi muatannya bukan merupakan aturan pelaksanaan yang menjabarkan atau memerinci peraturan

perundangan lainnya, misalnya Keppres no. 55 Tahun 1993 tentang Pengadaan Tanah Bagi pelaksanaan Pembangunan untuk

(45)

(2). Instruksi Presiden

◦Instruksi hanya diberikan oleh pejabat kepada bawahannya, sehingga hanya berlaku dan mengikat kepada bawahannya

◦Contoh Instruksi Presiden no. 1 Tahun 1991 tentang

Penyebarluasan Kompilasi Hukum Islam, berisi instruksi Presiden kepada Menteri Agama untuk menyebarluaskan kompilasi Hukum Islam, yang berisi:

1. Buku I: tentang Hukum Perkawinan

2. Buku II: tentang Kewarisan

(46)

(3). Menteri

◦Menteri adalah pembantu presiden dan dalam tugasnya bertanggungjawab kepada Presiden

◦Di bidang pembuatan peraturan perundangan juga berasal dari Presiden

◦ Peraturan Menteri: peraturan pelaksanaan dari Peraturan pemerintah, Keputusan Presiden atau UU

◦ Contoh : PP Pendaftaran tanah dengan Peraturan Menteri Agraria no. 2 tahun 1978 ditetapkan biaya yang harus dipungut

◦ Keputusan Menteri: peraturan pelaksaan dari Instruksi Presiden atau UU

(47)

SEKIAN ..

SEKIAN ..

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Format Berita acara penetapan Calon Dukuh, Formulir pendaftaran pemilih, Bentuk surat pemberitahuan/panggilan untuk memberikan suara, Bentuk dan ukuran stempel

Termasuk Penelitian ini secara khusus akan melakukan kajian aspek transportasi yang meliputi aksesibilitas lokasi, kelancaran lalu lintas, ketersediaan

Dengan pemberian tegangan panjar yang lebih besar (V ox = 3,5V) seperti diperlihatkan dalam Gambar 2(c), meskipun dinamika paket gelombang tersebut sama dengan untuk V ox = 0

Tidak boleh melakukan tindakan yang menyangkut risiko pribadi atau tanpa pelatihan yang sesuai.. Evakuasi

Sementara itu Andreasen menyebut pengetahuan ini ditujukan kepada target masyarakat melalui pendekatan pendidikan yang pada utamanya memfokuskan kepada pesan, saluran dan

Tujuan Pembelajaran Umum : Mahasiswa mampu menjelaskan metoda dan teknik pembuatan bahan dekorasi patiseri Jumlah Pertemuaan : 2 (satu) kali. Pertemuan Tujuan Pembelajaran

Data kunjungan neonatal minimal 3 kali, neonatal komplikasi yang ditangani dan kunjungan bayi minimal 4 kali menurut Puskesmas di wilayah Kota Mataram tahun

Interaksi an- tara konsentrasi asap cair batang tembakau de- ngan lama perendaman tidak berpengaruh pada kekerasan, warna, aroma, dan total bakteri daging ikan gurami