• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASPEK TRANSPORTASI TERHADAP PEMILIHAN LOKASI PERUMAHAN DI KOTA BOGOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASPEK TRANSPORTASI TERHADAP PEMILIHAN LOKASI PERUMAHAN DI KOTA BOGOR"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak 1 ASPEK TRANSPORTASI TERHADAP PEMILIHAN LOKASI PERUMAHAN

DI KOTA BOGOR

Studi Kasus: (Perumahan Taman Yasmin Sektor II dan III Kalurahan Curug Mekar Bogor).

Oleh :

Cristovão Julito Soares, Budi Arief, Heny Purwanti

Abstrak

Lokasi perumahan merupakan kunci, dalam menentukan nilai dan harga suatu rumah. Keberadaan suatu lokasi perumahan tidak dapat dilepaskan dari berbagai aspek pendukung di sekitar lingkungan perumahan. Salah satu aspek pendukung yang tidak bisa diabaikan adalah aspek transportasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui terhadap pemilihan suatu lokasi perumahan.

Metode penelitian yang digunakan adalah dengan melalui survei wawancara kepada anggota masyarakat yang tinggal di komplek perumahan dengan 9 variabel. Survei kuesioner dilakukan terhadap penghuni perumahan pada kawasan perumahan Taman Yasmin Sektor II dan III Bogor dengan simple random sampling. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan regresi linier berganda. Identifikasi faktor pengaruh didapatkan dari analisis terhadap aspek – aspek transportasi berdasarkan nilai tingkat signifikansi aspek. Hasil analisis menunjukkan bahwa aspek transportasi yang berpengaruh terhadap pemilihan lokasi perumahan, variabel bebas tersebut secara parsial dan serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan lokasi perumahan dan menunjukkan bahwa konsumen memilih lokasi perumahan Taman Yasmin Sektor II dan III Bogor karena pengaruh aspek transportasi terhadap pemilihan lokasi, maka akan berdampak peningkatan peluang untuk dapat menarik minat konsumen dalam dunia pasar pengembang.

Kata-kata kunci : sample random sampling, aspek transportasi, regresi linier berganda.

1. UMUM

Bisnis properti di Bogor saat kini diketahui mengalami perkembangan pesat. Maraknya jual beli properti di kota berpredikat sebagai Kota Hujan dan Kota Hijau, ditandai oleh maraknya pembangunan perumahan kelas menengah ke atas. Daya tarik kota Bogor sebagai tempat investasi properti disebabkan

karena kota Bogor merupakan Kota Hijau dan Sejuk sehingga banyak orang dari luar kota Bogor datang untuk bertempat tinggal dan melakukan beberapa investasi..

Lokasi perumahan merupakan hal yang pokok dan kunci dalam menentukan harga dan nilai dalam transaksi jual-beli rumah.

(2)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak 2 Pengembang perlu kreatifitas lebih dalam

pemilihan lokasi karena akan memberikan perbedaan positif antara biaya dikeluarkan dengan nilai diperoleh.

Banyak perumahan tidak laku diakibatkan lokasi perumahan kurang menarik dan tidak terjangkau konsumen. Termasuk Penelitian ini secara khusus akan melakukan kajian aspek transportasi yang meliputi aksesibilitas lokasi, kelancaran lalu lintas, ketersediaan sarana transportasi umum, ketersediaan sarana parkir umum, kedekatan lokasi perumahan terhadap pusat kota, kedekatan lokasi perumahan dengan lokasi pekerjaan, kedekatan lokasi perumahan dengan pasar, jarak antara lokasi perumahan dan jalan rayaarteri primer (JL. Raden Kyai Haji Abdulah Bin Nuh, Bogor – Jawa Barat Taman Yasmin, 16113 Indonesia) dengan berjalan kaki, fasilitas sarana dan prasarana untuk pejalan kaki jalur sepeda yang terintegrasi dengan angkutan umum.

Diketahui aspek transportasi menjadi penyebab bagi masyarakat konsumen dalam pengambilan keputusannya. dapat memberikan masukan bagi para pengelola dan pengembang perumahan khususnya di wilayah Bogor dalam menentukan strategi pemasarannya agar lebih menarik minat masyarakat untuk memilih lokasi perumahan.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Ketersediaan sarana transportasi di lokasi perumahan diharapkan dapat memper lancar kegiatan penghunian perumahan terutama dalam hal waktu. Apabila transportasi berjalan lancar, mudah ditempuh dan ekonomis, maka tidak akan disadari hubungan kegiatan transportasi dengan kehidupan manusia. Namun sebaliknya apabila terjadi kemogokkan fasilitas transportasi, maka sangat jelas terasa bahwa kegiatan transportasi dari dan ke lokasi perumahan tidak dapat berjalan

dengan baik dan akan terjadi kesenjangan jarak dan waktu. Analisa lokasi perumahan diawali dengan perencanaan lokasi,dalam hal ini perencanaan lokasi merupakan seni atau ketrampilan untuk mengatur lingkungan fisik eksternal untuk mendukung lingkungan manusia sebagai pengguna. Perencanaan lokasi pada dasarnya dibuat untuk kepentingan individu, partnership, korporasi bisnis, organisasi non profit maupun untuk kepentingan pemerintah lokal maupun nasional. Perencanaan lokasi tidak hanya dilakukan untuk prospektif penggunaan lahan, tapi juga untuk lokasi pinggiran perkotaan sebagai satu kesatuan dari wilayah kota.

Guna lahan merupakan pusat aktivitas atau tempat terjadinya sekumpulan aktivitas tertentu. Kebutuhan beraktivitas menuntut efisiensi sehingga menyebabkan terjadinya kebutuhan transportasi. Pengembangan lahan pada sebuah lokasi perumahan dapat terjadi karena dua hal yaitu

1) Klien mempunyai lokasi dan membutuhkan sebuah program yang akan dilaksanakan untuk memanfaatkan lokasi tersebut.

2) Klien mempunyai program yang akan dijalankan tetapi tidak memiliki lokasi. Pemilihan lokasi perumahan yang tepat dan potensial untuk dikembangkan membutuhkan identifikasi, koleksi awal data dan data tambahan yang sesuai dengan kepentingan pengguna. Hal yang penting diperhatikan dalam pemilihan awal lokasi meliputi :

1) Perlindungan hukum terhadap sumber daya yang ada.

2) Bahaya atau resiko, baik karena alam maupun manusia

3) Kualitas visual lokasi, baik on-site maupun off-site.

4) Hubungan potensial untuk sistem transportasi.

5) Hambatan fisik untuk pelaksanaan konstruksi

(3)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak 3 Menurut LaGro, Jr (Suharman H, 2004),

analisa lokasi kaitanya dengan aspek transportasi meliputi dua hal yaitu : sarana jalan dan volume lalu lintas. Sedangkan menurut Wurtzebach dan Miles (Suharman H, 2004), analisa lokasi meliputi bagian – bagian sebagai berikut :

1) Zoning 2) Utilitas 3) Akses

4) Ukuran dan bentuk 5) Pertimbangan topografi

Seperti dikutip dari Suharman H, (2004), dikemukakan bahwa pemilihan lokasi proyek perlu dilakukan penelitian dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya masyarakatnya terlebih dahulu sehingga untuk menentukan lokasi proyek yang strategis harus mempertimbangkan faktor primer maupun faktor sekunder.

Faktor primer yang secara teknis harus dipertimbangkan antara lain :

a) Ketersediaan bahan baku utama dan pembantu

b) Ketersediaan tenaga kerja langsung c) Ketersediaan sarana transportasi

langsung

d) Ketersediaan sarana telekomunikasi, air dan tenaga listrik

e) Kedekatan dengan pasar yang dituju

Faktor sekunder yang harus dipertim-bangkan mencakup :

a) Iklim dan keadaan tanah

b) Kemungkinan pengembangan di masa yang akan datang

c) Strategi kebijakan pemerintah

Menurut Miles (Suharman H, 2004), analisa pemilihan lokasi perlu diperhatikan karena akan berpengaruh terhadap nilai proyek tersebut. Ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi perumahan meliputi :

1) Zoning 2) Fisik/Utilitas 3) Transportasi 4) Parkir 5) Dampak lingkungan 6) Layanan pemerintah 3. METODOLOGI

Metoda penelitian yang akan digunakan adalah survey. Menurut Kerlinger (Wibowo,Puji,2004) adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif dan hubungan-hubungan variabel sosiologis maupun psikologis.

Sampling didefinisikan sebagai suatu cara pengumpulan data yang tidak menyeluruh dan hasilnya menjadi suatu perkiraan (Dewanti, dan Meilasari, Lia, 2004). Menurut Djarwan dan Pangestu dari (Wibowo, Puji, 2004) sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang karakteristiknya diselidiki dan dianggap dapat mewakili populasi, Mewakili dimaksud adalah dapat dipandang mampu menggambarkan secara maksimal keadaan populasi. Sampel terpilih adalah konsumen yang mengisi daftar pertanyaan khususnya yang berada di lokasi. Dikenal adanya beberapa metode pengambilan sampel (Dewanti, dan Meilasari, Lia, 2004),yaitu : 1) Pengambilan acak sederhana (Simple

Random Sampling), populasi punya kesempatan yang sama untuk dipilih. 2) Pengambilan sampel sistematik (Systematic Sampling) dimana hanya unsur pertama saja dari dari sejumlah sampel dipilih dengan cara tertentu. Selanjutnya pengambilan sampel dilakukan acak

3) Distratifikasi (Stratified Random Sampling) dimana populasi dibagi dalam suatu lapisan seragam.

(4)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak 4 Pada penelitian ini dipergunakan metode

pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling) karena populasi begitu banyak dan bervariasi, sehingga akan lebih mudah sampel diambil acak. Untuk analisis deskriptif jumlah sampel diambil adalah 100, berasal dari 100 kepala keluarga penghuni lokasi “Perumahan Yasmin Kelurahan Curug Mekar Bogor sektor II dan III”. (Jumlah sample sesuai syarat minimum berdasar

Fraenkel dan Wallen dalam PujiWibowo, 2004)

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Regresi Linier Berganda Dari hasil perhitungan dengan menggunakan piranti lunak menggunakan software SPSS, maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Tabel 4.1. Regresi Linier Berganda Menggunakan SPSS. Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 5.422 1.048 5.172 .002 X1 .368 .130 .351 4.979 .003 X2 .012 .091 .251 2.514 .037 X3 .120 .120 .281 3.418 .023 X4 .021 .096 .267 2.925 .031 X5 .267 .127 .325 4.268 .008 X6 .059 .097 .269 3.161 .029 X7 .174 .291 .293 3.600 .015 X8 .195 .123 .298 3.713 .014 X9 .093 .099 .271 3.217 .027 Dependent Variable: Y Diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 5,422 + 0,368 X1 + 0,012 X2 + 0,120 X3 + 0,021 X4 + 0,267 X5 + 0,059

X6 + 0,174 X7 + 0,195 X8 + 0,093 X9

Dengan :

a = 5,422, merupakan pemilihan lokasi perumahan dengan anggapan bahwa variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7, X8, X9 adalah tetap.

b1 = 0,368 yang berarti (X1) mempunyai

pengaruh positif sebesar 0,368

terhadap pemilihan lokasi perumahan.

b2 = 0,012 yang berarti (X2) mempunyai

pengaruh positif sebesar 0,012 terhadap pemilihan lokasi perumahan.

b3 = 0,120 yang berarti (X3) mempunyai

(5)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak 5 terhadap pemilihan lokasi

perumahan.

b4 = 0,021 yang berarti (X4) mempunyai

pengaruh positif sebesar 0,021 terhadap pemilihan lokasi perumahan.

b5 = 0,267 yang berarti (X5) mempunyai

pengaruh positif sebesar 0,267 terhadap pemilihan lokasi perumahan.

b6 = 0,059 yang berarti (X6) mempunyai

pengaruh positif sebesar 0,059 terhadap pemilihan lokasi perumahan.

b7 = 0,174 yang berarti (X7) mempunyai

pengaruh positif sebesar 0,174 terhadap pemilihan lokasi perumahan.

b8 = 0,195 yang berarti (X8) mempunyai

pengaruh positif sebesar 0,195 terhadap pemilihan lokasi perumahan.

b9 = 0,093 yang berarti (X9) mempunyai

pengaruh positif sebesar 0,093 terhadap pemilihan lokasi perumahan.

4.2. Pengujian regresi secara serempak (Uji F)

Dapat diketahui besarnya F hitung yaitu

sebesar 12,601 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,008. Karena nilai probabilitas (0,008) lebih kecil dari 0,05 maka hal ini menunjukkan bahwa F hitung lebih besar

dari F tabel. Karena F hitung lebih besar dari

F tabel (12,601 > 1,9388) maka dapat

disimpulkan Hi diterima dan Ho ditolak,

sehingga dapat dikatakan bahwa variabel – variabel independent yang terdiri dari X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7, X8, X9 memberikan frekuensi pemilihan lokasi perumahan di Taman Yasmin Bogor Sektor II dan III.

4.3. Pengujian variabel bebas secara parsial (Uji t) Coefficientsa

a. Dependent Variable: Y

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 12.797 9 1.280 12.601 .008a

Residual 43.793 89 .492

Total 50.750 98

a). Predictors: (Constant), X9, X2, X1, X7, X3, X8, X5, X4, X6 b). Dependent Variable: Y

(6)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak 6

 Pengujian terhadap X1, diperoleh t

hitung lebih besar dari t tabel (4,979 >

1,6622) maka Ho ditolak dan Hi

diterima, artinya pada variabel aksesibilitas lokasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap pemilihan lokasi perumahan.

 Pengujian terhadap X2, t hitung lebih

besar dari t tabel (2,514 > 1,6622)

maka Ho ditolak dan Hi diterima,

artinya pada variabel kelancaran lalu lintas mempunyai pengaruh yang positif terhadap pemilihan lokasi perumahan.

 Pengujian terhadap X3, t hitung lebih

besar dari t tabel (3,418 > 1,6622)

maka Ho ditolak dan Hi diterima,

artinya pada variabel ketersediaan sarana transportasi umum mempunyai pengaruh yang positif terhadap pemilihan lokasi perumahan.

 Pengujian terhadap X4, t hitung lebih

besar dari t tabel (2,925 > 1,6622)

maka Ho ditolak dan Hi diterima,

artinya pada variabel ketersediaan ketersediaan sarana parkir umum mempunyai pengaruh yang positif terhadap pemilihan lokasi perumahan.

 Pengujian terhadap X5, t hitung lebih

besar dari t tabel (4,268 > 1,6622)

maka Ho ditolak dan Hi diterima,

artinya pada variabel kedekatan lokasi perumahan terhadap pusat kota mempunyai pengaruh yang positif terhadap pemilihan lokasi perumahan.

 Pengujian terhadap X6, t hitung lebih

besar dari t tabel (3,161 > 1,6622)

maka Ho ditolak dan Hi diterima,

artinya pada variabel kedekatan lokasi perumahan dengan lokasi pekerjaan mempunyai pengaruh yang positif terhadap pemilihan lokasi perumahan.

 Pengujian terhadap X7, t hitung lebih

besar dari t tabel (3,600 > 1,6622)

maka Ho ditolak dan Hi diterima,

artinya pada variabel kedekatan lokasi perumahan dengan pasar mempunyai pengaruh yang positif terhadap pemilihan lokasi perumahan.

 Pengujian terhadap X8, t hitung lebih

besar dari t tabel (3,713 > 1,6622)

maka Ho ditolak dan Hi diterima,

artinya pada variabel jarak antara lokasi perumahan dan jalan raya arteri primer dengan berjalan kaki mempunyai pengaruh yang positif terhadap pemilihan lokasi perumahan.

 Pengujian terhadap X9, t hitung lebih

besar dari t tabel (3,217 > 1,6622)

maka Ho ditolak dan Hi diterima,

artinya pada variabel fasilitas sarana dan prasarana untuk pejalan kaki / jalur sepeda yang terintegrasi dengan angkutan umum mempunyai pengaruh yang positif terhadap pemilihan lokasi perumahan.

4.4 Variabel Dominan

Untuk menentukan seberapa besar atau seberapa kuat antara pengaruh masing – masing variabel bebas yang terdiri dari : a) Aksesibilitas lokasi (X1) dengan

tingkat signifikansi 0,351.

b) Kelancaran lalu lintas (X2) dengan tingkat signifikansi 0,251.

c) Ketersediaan sarana transportasi umum (X3) dengan tingkat signifikansi 0,281.

d) Ketersediaan sarana parkir umum (X4) dengan tingkat signifikansi 0,267.

(7)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak 7 e) Kedekatan lokasi perumahan terhadap

pusat kota (X5) dengan tingkat signifikansi 0,325.

f) Kedekatan lokasi perumahan dengan lokasi pekerjaan (X6) dengan tingkat signifikansi 0,269.

g) Kedekatan lokasi perumahan dengan pasar (X7) dengan tingkat signifikansi 0,293.

h) Jarak antara lokasi perumahan dan jalan raya arteri primer (JL. Raden Kyai Haji Abdulah Bin Nuh, Bogor - West Java Taman Yasmin, 16113 Indonesia) dengan berjalan kaki (X8) dengan tingkat signifikansi 0,298. i) Fasilitas sarana dan prasarana untuk

pejalan kaki / jalur sepeda yang terintegrasi dengan angkutan umum (X9) dengan tingkat signifikansi 0,271

5. KESIMPULAN

1) Dari hasil analisis pengujian secara parsial dan serempak, berkenaan dengan pengaruh ke sembilan variabel: X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7, X8, X9 melalui uji F dan t menunjukkan bahwa nilai F

hitung > F tabel dan t hitung > t tabel,

sehingga disimpulkan bahwa ke sembilan variabel bebas tersebut secara parsial dan serempak mempunyai pengaruh signifikan terhadap pemilihan lokasi perumahan dan menunjukkan bahwa konsumen untuk memilih lokasi perumahan Taman Yasmin Sektor II dan III Bogor, (didorong pengaruh aspek transportasi terhadap pemilihan lokasi).

2) Adjusment R Square menunjukkan angka 0,433, berarti bahwa 43,3 % dari pemilihan lokasi perumahan dapat terpenuhi oleh aspek transportasi, terdiri dari sembilan variabel, sedangkan sisanya (100 % - 43,3 % = 56,7 %) dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti

(persamaan regresi). Diperkirakan : persepsi harga dan fasilitas.

3) Apabila model persamaan variabel dengan koefisien kecil dihilangkan akan berpengaruh ke variabel lain, misalnya: variabel X2 dan X4 dihilangkan akan berpengaruh ke variabel lain yaitu analisis variabel menjadi naik ke 0,5 atau diatas 50 % dan R Square menjadi 0,856 yang berarti 85,6 %.

4) Hasil analisis menunjukkan bahwa aspek transportasi berpengaruh terhadap pemilihan lokasi peru-mahan, variabel bebas tersebut secara parsial dan serempak mempunyai pengaruh signifikan terhadap pemilihan lokasi peru-mahan dan menunjukkan bahwa konsumen dominan memilih lokasi perumahan Taman Yasmin Sektor II dan III Bogor dan berdampak adanya peningkatan peluang aspek transportasi dapat menarik minat konsumen

PUSTAKA

1) Surat Keputusan bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Negara Perumahan Rakyat No. 648-384 Tahun 1992, No. 739/KPTS /1992, No.09/KPTS tentang Pedoman Pembangunan Perumahan dan Pemukiman dengan Lingkungan Berimbang.

2) Hamzah, Suharman, 2004, Pengaruh aspek Transportasi Terhadap Pemilihan Lokasi Perumahan, Makalah Simposium, FSTPT, UNHAS, Makasar.

3) Dewanti, dan Meilasari, Lia, 2004, Hubungan Tarif Angkutan (Colt Isuzu) JurusanYogya - Kaliurang Dengan Kinerja Pelayanan

Angkutan Umum, UGM,

(8)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak 8 4) Rahma, I. S. Z., 2010, Analisis

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Perumahan Tipe Cluster (Studi Kasus Perumahan Taman Sari) Di Kota Semarang, Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang. Tidak dipubikasi.

5) Razak, Nova D., 2006, Pengaruh Keberadaan Terminal Terhadap Kinerja Lengan Simpang, Tugas Akhir, Fakultas Teknik, UJB, Yogyakarta. Tidak dipublikasikan, 6) Sudjana, M.A., 1992, Teknik

Analisis Regresi Dan Korelasi, Penerbit Tarsito, Bandung.

7) Tamin, Ofzar Z, dkk, 2004, Hubungan Transportasi Dan Harga Lahan Untuk Lokasi Perumahan Dan Bisnis Di Kota Bandung, Makalah Simposium, ITB, Bandung. 8) Tamin, Ofzar Z, 2000, Perencanaan

Dan Pemodelan Transportasi, Penerbit ITB, Bandung.

9) Wibowo, Puji, 2004, Pengaruh Faktor Eksternal Dan Internal Terhadap Perilaku Memilih Berkunjung Ke Lokasi Wisata Kaliurang Di Yogyakarta, Skripsi Fakultas Ekonomi, UPN, Yogyakarta, Tidak dipublikasikan.

10) Wibowo, J. S., 2006, Pengaruh Aspek Transportasi Jalan Di Kabupaten Sleman Terhadap Pemilihan Lokasi Perumahan, Universitas Janabadra, Yogyakarta. 11) Renta, Inskandar, dkk, 2004,

Standar Kebutuhan Ruang Parkir Pada Rumah Sakit Di Makasar, Makalah Simposium, FSTPT, UNHAS, Makasar.

12) Primananda, Agustinus, 2010, Faktor– Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Membeli Rumah, Skripsi Fakultas Ekonomi, UNDIP, Semarang.Tidak dipublikasikan. Penulis :

1) Cristóvão Julito Soares, Alumni Teknik Sipil Program Studi Teknik Sipil (2013), Fakultas Teknik- UNPAK Bogor

2) Budi Arief, Staf pengajar Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik- UNPAK Bogor

3) Heny Purwanti, Staf pengajar Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik- UNPAK Bogor

Gambar

Tabel 4.1. Regresi Linier Berganda Menggunakan SPSS.

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Nilai Budaya dengan Empati Lingkungan Empati lingkungan dalam kaitannya dengan limbah dari pewarna cair batik adalah lingkungan hidup masyarakat artinya lingkungan

Media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara” atau “pengantar”. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau

Grof Nikola IV. Zrinski, hrvatski državnik i vojskovođa, jedan je od najslavnijih velikana hrvatske, ali i mađarske povijesti. Poznat je pod mnogim imenima kao što su Nikola

Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan eksperimen semu (quasy-experiment) yaitu penelitian yang digunakan untuk mengungkap hubungan sebab akibat dengan

Dalam pelaksanaan pembelajaran pada kelas Cerdas Istimewa (CI) di SMA Negeri 3 Wonogiri. belum menerapkan

Sebagian besar kesatuan yang menjalani audit operasional tidak bersifat unik; terdapat banyak kesatuan yang sama didalam keseluruhan organisasi atau

Kata kunci : pertambahan berat badan ibu hamil, berat bayi lahir, pertumbuhan janin intrauterin, status gizi

Permasalahan yang difokuskan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaturan mengenai tawanan perang yang dijadikan eksperimen medis dan juga apakah sanksi yang dapat