• Tidak ada hasil yang ditemukan

Media Pembelajaran Fisika ( 9 Files )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Media Pembelajaran Fisika ( 9 Files )"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan Bahan Ajar Integratif Untuk Meningkatkan Prestasi

Belajar Fisika Siswa SMA

RIFQIYATUNNURIYAH1), AGUSSUYUDI2), EDISUPRIANA3)

1)Sarjana Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang. Jl. Semarang 5 Malang E-mail: rifqiyatun.nuriyah@yahoo.com

2,3)Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Jl. Semarang 5 Malang, E-mail: agus.suyudi.fmipa@um.ac.id

E-mail: edisupriana@yahoo.com TEL: 42232445545; FAX: 12345676776

ABSTRAK: Implementasinya Kurikulum 2013 pada pembelajaran mensyaratkan adanya pengintegrasian kompetensi yang dikemas dalam satuan pelajaran. Hasil observasi diperoleh informasi, bahwa bahan ajar belum memuat aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang ingin dikembangkan pada siswa. Pembelajarannya jarang yang menggunakan video atau animasi. Selain itu, prestasi belajar siswa masih belum memenuhi standar yang ditetapkan. Pengembangan bahan ajar integratif dilakukan dengan tujuan meningkatkan prestasi belajar siswa. Penelitian yang dilakukan menggunakan model penelitian 4-D, yaitu 1) Define (Pendefinisian), 2) Design(Perancangan), 3)Development(Pengembangan), dan 4)Dissemination (Pendiseminasian), namun hanya mengadopsi sampai tiga tahap (Development). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar integratif 84,29 % menunjukkan bahwa bahan ajar sudah cukup layak. Untuk kelayakan silabus 85,62 % menunjukkan bahwa silabus sudah sangat layak. Untuk kelayakan RPP 87,5 % menunjukkan bahwa RPP sudah sangat layak. Sedangkan dari uji coba terbatas pada 12 siswa 91,3 % yang menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan sudah sangat layak. Kelebihan bahan ajar ini telah memenuhi harapan dari Kurikulum 2013 yang disusun dengan mengintegrasikan aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan sehingga dapat melatih kemampuan pengetahuan dan keterampilan siswa juga dapat mengembangkan sikap ilmiah yang diintegrasikan dalam satu kegiatan belajar, mengacu pada kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan ilmiah (Scientific Approach), dan disertai CD pembelajaran yang berisi video, animasi, sertamind-map sebagai pendukung. Sedangkan kekurangannya terbatas dari penelitian dalam ini hanya sampai pada uji coba terbatas, sehingga belum diketahui peningkatan prestasi belajarnya.

Kata Kunci: Bahan Ajar Integratif , Prestasi Belajar .

PENDAHULUAN

(2)

Di dalam pembelajaran, siswa didorong untuk menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan yang sudah ada dalam ingatannya, dan melakukan pengembangan menjadi informasi atau kemampuan yang sesuai dengan lingkungan dan zaman waktu ia hidup. Kurikulum 2013 menganut pandangan dasar bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke siswa. Siswa adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar siswa benar-benar dapat memahami dan menerapkan pengetahuan, perlu didorong untuk bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ide-idenya (Kemdikbud, 2013:33-34). Oleh karena itu dalam kurikulum 2013, guru harus membimbing agar siswa secara aktif mencari, mengolah, dan mengkonstruksi pengetahuan. Hal ini dilakukan tidak serta merta hanya memindahkan ilmu pengetahuan yang dimiliki guru kepada siswa secara langsung melalui ceramah.

Menurut Yuliati (2008:4) fisika merupakan bidang ilmu yang tidak hanya berupa kumpulan fakta tetapi juga merupakan serangkaian proses ilmiah untuk memperoleh fakta tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa untuk belajar fisika tidak hanya dilakukan dengan menghapal tetapi juga melalui suatu prosedur ilmiah seperti seorang ilmuwan.

Kusumaningtyas (2014:80) menyatakan bahwa salah satu usaha untuk meningkatkan efektivitas dalam kegiatan pembelajaran yaitu melalui bahan ajar. Bahan ajar memiliki peranan penting dalam kegiatan pembelajaran yaitu meningkatkan fungsi guru sebagai fasilitator, motivator serta evaluator juga membantu siswa dalam menemukan konsep fisik. Soeyono (2013) menyatakan bahwa bahan ajar dapat mengasah kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa. Supardi (2012) menyatakan bahwa siswa yang memiliki tingkat berpikir kreatif tinggi maka prestasi belajar juga tinggi. Supriyono (2014) menyatakan bahwa bahan ajar fisika efektif digunakan dalam pembelajaran fisika. Hal ini dilihat dari hasil eksperimennya rata-rata prestasi belajar kelas eksperimen yang menggunakan bahan ajar fisika yaitu 78,77 sedangkan rata-rata kelas kontrol yang menggunakan bahan ajar konvensional adalah 72,53. Hal ini membuktikan bahwa bahan ajar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Hasil observasi dengan metode wawancara pada siswa di Kabupaten Pasuruan dan Kota malang diperoleh hasil bahwa bahan ajar yang digunakan masih belum mengintegrasikan aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Selain itu siswa masih menggunakan buku kurikulum lama meskipun sudah memakai Kurikulum 2013. Hal ini dikarenakan Kurikulum 2013 masih baru dikenalkan, sehingga untuk mata pelajaran fisika buku masih belum masuk pada program pemerintah untuk dicetak. Bahan ajar yang selama ini dipakai hanya terpaku pada penyajian materi, rumus , penyelesaian soal. Soal-soal yang disajikan juga hanya menekankan pada penghafalan rumus. Selain itu buku kurang mengeksplorasi pengetahuan fisika yang lain. Dalam pembelajarannya jarang yang menggunakan video atau animasi, bahkan ada yang tidak pernah menggunakannya. Sehingga mereka membutuhkan bahan ajar yang tidak hanya bacaan konsep dan rumus, tetapi juga bacaan pengetahuan yang masih terkait dengan materi agar wawasannya luas. Selain itu juga buku dilengkapi dengan animasi ataupun video yang menarik agar tidak jenuh.

(3)

praktikum. Sehingga Guru membutuhkan bahan ajar yang menarik perhatian siswa, mudah dipahami siswa dan ada tambahan animasi. Selain itu, guru membutuhkan bahan ajar (buku guru) yang terdapat RPP, hal ini diharapkan memberi alternatif pengajaran yang banyak (tampilan yang variasi).

Selain hasil observasi, terdapat pula penelitian yang mendukung diperlukannya bahan ajar. Restuwati (2014) menyatakan perlu dikembangkan suatu bahan ajar yang disesuaikan dengan tuntutan kurikulum. Dari hasil penelitian tersebut terlihat bahwa bahan ajar fisika yang digunakan pada sekolah modelnya masih tidak memenuhi Kurikulum 2013.

Salah satu upaya untuk mengatasi masalah yang ada adalah dengan mengembangkan bahan ajar integratif untuk meningkatkan prestasi siswa. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Leksono dan Puput (2013) bahwa integratif lebih baik daripada konvensional, hasil belajar siswa menggunakan model integratif lebih baik daripada yang menggunakan model konvensional. Menurut penelitian Yasin (2015) bahwa kelompok yang menerapkan pembelajaran integratif memiliki nilai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan yang menerapkan pembelajaran konvensional. Bahan ajar dikembangkan dengan mengintegrasikan seluruh kompetensi melalui pendekatan ilmiah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Pengintegrasian kompetensi yang meliputi kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan, dilakukan pada setiap bahasan materi.

Pengembang bahan ajar memilih kompetensi dasar menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan, hal ini karena berdasarkan observasi pada beberapa SMA di kabupaten Pasuruan dan kota Malang nilai ulangan harian pada kompetensi dasar ini masih rendah daripada kompetensi dasar lainnya. Selain itu juga dikarenakan fenomena gerak lurus banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan karakteristik model pembelajaran integratif dimana dalam mempelajari materi gerak lurus siswa secara aktif menggali serta menemukan konsep gerak lurus dengan mengaitkan materi melalui pengalaman langsung sehingga memberikan pengalaman bermakna pada siswa. Siswa akan memperoleh hasil yang nyata tentang konsep-konsep yang diperoehnya.

Terdapat juga penelitian terdahulu yang mendukung diperlukannya pengembangan bahan ajar materi gerak lurus. Berdasarkan penelitian Yuliana (2010) dalam jurnalnya ia menyatakan terdapat miskonsepsi dalam buku ajar yang beredar, salah satunya yaitu materi gerak lurus. Penelitian Hadinata (2010) dalam jurnalnya dijelaskan bahwa dibutuhkannya sebuah animasi untuk menjelaskan materi gerak lurus. Animasi ini berkaitan dengan diharapkannya bahan ajar yang terdapat animasi atau video pembelajaran oleh siswa, karena siswa akan dapat memahami materi berdasarkan animasi pendukung untuk memperjelas materi. Berdasarkan penelitian Ratama (2013) pada materi gerak lurus siswa merasa kesulitan membedakan antara kecepatan dan kelajuan, jarak dan perpindahan, benda jatuh bebas dan sebagainya.

Dari latar belakang yang telah ada maka perlu untuk mengembangkan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Sehingga perlu dikembangkannya bahan ajar integratif untuk meningkatkan prestasi belajar fisika siswa SMA.

METODE PENELITIAN

Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian Research and Development

(R&D) dengan memilih model pengembangan 4-D (Four D), yaitu 1)Define(Pendefinisian), 2) Design (Perancangan), 3) Development (Pengembangan), dan 4) Dissemination

(Pendesiminasian). Namun hanya mengadopsi sampai tiga tahap (Development).

(4)

yang digunakan yaitu teknik perhitungan nilai presentase dan teknik analisis deskriptif kualitatif.

Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian pengembangan ini adalah teknik perhitungan nilai presentase dan teknik analisis deskriptif kualitatif. Teknik perhitungan nilai presentase digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan produk bahan ajar yang dikembangkan. Perhitungan nilai presentase dapat ditentukan dengan teknik analisis sebagai berikut.

Keterangan :

V = nilai presentase

TSe = total skor yang diperoleh TSh = total skor maksimal

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengembangan bahan ajar pada penelitian ini untuk menghasilan produk bahan ajar integratif yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa menghasilkan produk akhir bahan ajar integratif untuk meningkatkan prestasi belajar fisika siswa SMA. Bahan ajar yang dikembangkan berupa bahan ajar integratif yang terdiri dari dua buku, yaitu buku siswa dan buku guru. Bahan ajar ini juga dilengkapi dengan CD pembelajaran yang berisi video pembelajaran, animasi, dan mind-map sebagai pendukung dalam proses pembelajaran.

Analisis Data Bahan Ajar

Aspek yang dinilai dari bahan ajar ini terdiri dari 12 aspek, yaitu (1) halaman muka (cover), (2) kata pengantar, (3) karakterstik buku, (4) daftar isi, (5) kelayakan isi, (6) penyajian isi, (7) ilustrasi/gambar, (8) bagan konsep, (9) rangkuman (ringkasan materi), (10) soal evaluasi, (11) glosarium, dan (12) daftar pustaka. Setiap aspek dinilai berdasarkan beberapa kriteria penilaian dan secara umum hasil validasi untuk masing-masing aspek dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Validasi Bahan Ajar pada Setiap Aspek yang Dinilai Oleh Dosen dan Guru Bidang Studi Fisika

No. Aspek Presentase Kriteria

1. Halaman muka (cover) 75 % Cukup layak

2. Kata pengantar 87,5 % Sangat layak

3. Karakteristik 87,5 % Sangat layak

4. Daftar isi 93,5 % Sangat layak

5. Kelayakan isi 82,5 % Cukup layak

6. Penyajian isi 89,06 % Sangat layak

7. Ilustrasi/gambar 83,33 % Cukup layak

8. Bagan konsep 75 % Cukup layak

9. Rangkuman (ringkasan

(5)

10. Soal evaluasi 83,33 % Cukup layak

11. Glosarium 87,5 % Sangat layak

12. Daftar Pustaka 87,5 % Sangat layak

Berdasarkan data di atas diketahui nilai rata-rata pesentase adalah 84,29 %. Nilai ini menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan sudah cukup layak.

Analisis Data Silabus

Aspek yang dinilai dari silabus ini terdiri dari 2 aspek, yaitu (1) umum, dan (2) khusus. Adapun aspek umum terdapat 1 komponen yaitu kelengkapan komponen RPP. Sedangkan aspek khusus terdapat 9 komponen, yaitu (1) identitas RPP, (2) alokasi waktu, (3) kompetensi inti, (4) kompetensi dasar, (5) indikator, (6) materi ajar, (7) kegiatan pembelajaran, (8) penilaian hasil belajar, dan (9) sumber belajar. Setiap aspek dinilai berdasarkan beberapa kriteria penilaian dan secara umum hasil validasi untuk masing-masing aspek dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Validasi Silabus pada Setiap Aspek yang Dinilai Oleh Dosen dan Guru Bidang Studi Fisika

No. Komponen Presentase Kriteria

1. Komponen silabus pembelajaran 87,5 % Sangat layak

2. Prinsip penggunaan silabus 81,25 % Cukup layak

3. Bahasa 87,5 % Sangat layak

4. Waktu 87,5 % Sangat layak

Berdasarkan data di atas diketahui nilai rata-rata pesentase adalah 85,62 %. Nilai ini menunjukkan bahwa silabus dapat dikembangkan sudah sangat layak.

Analisis Data RPP

Aspek yang dinilai dari silabus ini terdiri dari 2 aspek, yaitu (1) umum, dan (2) khusus. Adapun aspek umum terdapat 1 komponen yaitu kelengkapan komponen RPP. Sedangkan aspek khusus terdapat 9 komponen, yaitu (1) identitas RPP, (2) alokasi waktu, (3) kompetensi inti, (4) kompetensi dasar, (5) indikator, (6) materi ajar, (7) kegiatan pembelajaran, (8) penilaian hasil belajar, dan (9) sumber beajar. Setiap aspek dinilai berdasarkan beberapa kriteria penilaian dan secara umum hasil validasi untuk masing-masing aspek dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil Validasi RPP pada Setiap Aspek yang Dinilai Oleh Dosen dan Guru Bidang Studi Fisika

No. Komponen Presentase Kriteria

1. Kelengkapan komponen RPP 100 % Sangat layak

2. Identitas RPP 100 % Sangat layak

3. Alokasi waktu 100 % Sangat layak

4. Kompetensi Inti 100 % Sangat layak

5. Kompetensi Dasar 87,5 % Sangat layak

6. Indikator 81,25 % Cukup layak

7. Materi ajar 87,5 % Sangat layak

8. Kegiatan pembelajaran 85 % Cukup layak

9. Penilaian hasil belajar 87,5 % Sangat layak

10. Sumber belajar 75 % Cukup layak

(6)

Analisis Data oleh Siswa

Aspek yang dinilai dari silabus ini terdiri dari 3 aspek, yaitu (1) isi yang disajikan, (2) bahasa, (3) waktu. Setiap aspek dinilai berdasarkan beberapa kriteria penilaian dan secara umum hasil validasi untuk masing-masing aspek dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil Uji Coba Bahan Ajar pada Setiap Aspek yang Dinilai oleh Siswa SMAN 6 Malang

No. Komponen Presentase Kriteria

1. Halaman muka (cover) 95,83 % Sangat layak

2. Kata pengantar 85,42 % Sangat layak

3. Karakteristik buku 93,75 % Sangat layak

4. Daftar isi 94,79 % Sangat layak

5. Materi gerak lurus 89,06 % Sangat layak

6. Ilustrasi/gambar 93,05 % Sangat layak

No. Komponen Presentase Kriteria

7. Bagan konsep 93,75 % Sangat layak

8. Rangkuman (ringkasan materi) 87,5 % Sangat layak

9. Soal evaluasi 87,5 % Sangat layak

10. Glosarium 89,58 % Sangat layak

11. Daftar Pustaka 93,75 % Sangat layak

Berdasarkan data di atas diketahui nilai rata-rata pesentase adalah 91,3 %. Nilai ini menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan sudah sangat layak/menarik.

Bahan ajar berupa buku cetak dilengkapi dengan CD yang berisi video dan animasi. Adanya CD pendukung yang berisikan video dan animasi ini selaras dengan pernyataan Hadinata

et al,

(2010) dalam jurnalnya bahwa dibutuhkannya sebuah animasi untuk

menjelaskan materi gerak lurus.

Selaras dengan pernyataan Daryanto dan Dwicahyono

et al

, (2014) yang

mengelompokkan jenis-jenis bahan ajar, maka bahan ajar untuk menelitian pengembangan ini termasuk bahan ajar cetak dengan CD pembelajaran sebagai pendukung. Bahan ajar ini disusun untuk sumber belajar siswa dimana aktivitas pembelajaran berpusat pada siswa dan sesuai dengan tuntutan kurikulum. Hal ini sesuai dengan manfaat penyusunan bahan ajar menurut Daryanto dan Dwicahyono

et al,

(2014).

Penyusunan bahan ajar ini memenuhi harapan dari kurikulum 2013, yang mana pembelajarannya mengkombinasikan antara kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor, artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya. Implementasinya pada pembelajaran mensyaratkan adanya pengintegrasian kompetensi yang dikemas dalam satuan pelajaran (Kemdikbud

et al

, 2013). Hal ini selaras dengan

pernyataan Gnanakan

et al,

(2013) bahwa dalam pembelajaran mengintegrasikan

pengetahuan dan konsep yang kontekstual sangat diperlukan, Thobroni

et al,

(2012)

menyatakan bahwa pembelajaran yang mengintegrasikan informasi-informasi yang diperoleh siswa dari aktivitas pembelajaran dengan pengetahuan yang telah ada di benaknya dapat menjadikan siswa memperoleh keterampilan penerapan pengetahuan secara bermakna. Serta selaras dengan pernyataan Kurniawan

et al,

(2014) yang

(7)

Bahan ajar ini didesain untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Selaras dengan pernyataan dari Restian

et al,

(2015) bahwa prestasi belajar merupakan hasil pengukuran

terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang menggunakan instrumen tes relevan. Pengukuran aspek afektif dan psikomotor siswa relatif sulit dilakukan, sehingga tes prestasi belajar kebanyakan hanya mengukur proses kognitif saja. Sehingga menurut Krathwohl

et al

,(2002) terdapat

enam dimensi proses kognitif berdasartkan taksonomi Bloom, yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta. Dimensi proses kognitif ini merupakan indikator yang digunakan sebagai acuan prestasi belajar siswa.

Bahan ajar integratif dilengkapi dengan Bagan Konsep, Pendahuluan, Kolom Gambar Ilustrasi, KolomMari Berhipotesis, KolomSaatnya Bereksperimen, Ilustrasi, Kolom Contoh Soal, Kolom Tahukah Kalian, Kolom Informasi Ilmuwan, Kolom Ilmuwan Kita, Kolom

Renungan, Kolom Think Again, Kolom Uji Pemahaman, Kolom Ranking 1, Kolom Asah Otak, Kolom Klik Video, Kolom Klik Animasi, Kolom Klik Mind Map, Kolom Note, Kolom

Flash Back.

Kelebihan bahan ajar ini antara lain : (1) bahan ajar memenuhi harapan dari kurikulum 2013 yang disusun dengan mengintegrasikan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sehingga dalam melatih kemampuan kognitif dan psikomotor siswa juga dapat mengembangkan sikap ilmiah yang diintegrasikan dalam satu kegiatan belajar, (2) mengacu pada kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan ilmiah (Scientific Approach), (3) disusun untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, (4) bahan ajar disertai CD pembelajaran yang berisi video, animasi, danmind-mapsebagai pendukung.

Kekurangan bahan ajar ini antara lain : (1) penelitian dalam bahan ajar ini hanya sampai pada uji coba terbatas, sehingga belum diketahui peningkatan prestasi belajarnya, (2) masih terdapat beberapa video dan animasi pada bahan ajar masih memanfaatkan yang ada di internet belum sepenuhnya dikembangkan sendiri, hal ini dikarenakan video dan animasi hanya sebagai pendukung bukan fokus utama pembuatan produk.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan

bahwa bahan ajar integratif

84,29 % menunjukkan sudah cukup layak. Untuk kelayakan silabus 85,62 % menunjukkan sudah

sangat layak. Untuk kelayakan RPP 87,5 % menunjukkan bahwa RPP sudah sangat layak.

Sedangkan dari uji terbatas pada 12 siswa 91,3 % menunjukkan bahwa bahan ajar yang

dikembangkan sudah sangat layak.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dr. Lia Yuliati, M.Pd selaku validator yang telah meberikan saran dan masukan dalam penelitin ini.

DAFTAR RUJUKAN

Daryanto dan Aris Dwi Cahyono. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran (Silabus, RPP, PHB, Bahan Ajar). Yogyakarta: Gava Media.

Gnanakan, K. 2013. The Integrated Learning Experience. William Carey International Development Journal, (Online), (http://www.wciujournal.org/uploads/files/Gnanakan .pdf), diakses pada 21 Agustus 2015.

(8)

Karthwohl, D. R. 2002. A Revision of Bloom s Taxonomy: An Overview. Theory Into Practice, 41(4): 212-218, (Online), (http://www.unco.edu/cetl/sir/stating_outcome/ documents/Krathwohl.pdf), diakses pada 10 Desember 2015.

Kurniawan, Deni.2014. Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik, dan Penilaian).

Bandung: Alfabeta.

Kusumaningtias, Dewi Ayu, dkk. 2014. Pengembangan Handout Berbasis Multiple Intelligence Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Wonosobo Tahun Pelajaran 2013/2014. Radiasi Vol.5 No.2. September 2014, (Online), (http://download.portalgaruda.org/article.php?article= 261914&val=614&title=Pengembangan%20Handout%20Berbasis%20Multiple%20Intelli gence%20Untuk%20Meningkatkan%20Kemampuan%20Berpikir%20Kritis%20Siswa%2 0Kelas%20X%20SMA%20Muhammadiyah%20Wonosobo%20Tahun%20Pelajaran%2020 13/2014) diakses pada 31 Juli 2015.

Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum, (Online), (http://www.ahmadsudrajat.wordpress.com), diakses pada 14 Febuari 2015.

Leksono, Jati Widyo dan Puput Winarti R. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Integratif Dengan Teknik Team Assited Individualization (TAI) Pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Kelistrikan Di SMK Negeri 2 Surabaya. Jurnal Pendidikan.Teknik Elektro Volume 01 Nomor 1 Tahun 2013, 43 48, (Online), (https://www.scribd.com/document_downloads/direct/119936320?extension=pdf&ft=1440 091970&lt=1440095580&user_id=268276690&uahk=+AJwRVD3tm4kYdfOg/6MtnsAMO g.) diakses pada 21 Agustus 2015.

Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan. Jogjakarta: DIVA Press.

Ratama, Titin Sri. 2013. Remediasi Miskonsepsi Pada Kosnep Gerak Lurus Menggunakan Pendekatan Konflik Kognitif. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Restian, Arina. 2015.Psikologi Pendidikan Teori dan Aplikasi. Malang: UMM Press.

Restuwati, Devy Dwi, dkk. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Sains Berbasis Pendkatan Inkuiri Pada Sub Pokok Bahasan Bioteknologi Kelas IX SMP. Jurnal Pancaran Vol. 3, No. 2, hal 63-72, (Online), (http://jurnal.unej.ac.id/index.php/pancaran/article/ viewFile/744/562) diakses pada 1 Maret 2015.

Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, (Online), (http://hukor.kemdikbud.go.id/asbodoku/ media/ peruu/permen_tahun2014_nomor059.zip) diakses pada 20 Agustus 2015.

Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia No 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, (Online), (www.kemendagri.go.id), diakses pada 14 Febuari 2015.

(9)

Supardi, U.S. 2012. Peran Berpikir Kreatif Dalam Proses Pembeajaran Matematika, (Online), 2 (3): 248-262, (http://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Formatif/ article/viewFile/107/103) diakses pada 3 Mei 2016.

Supriyono, dkk. 2014. Pengembangan Bahan Ajar IPA dengan Media Geometri Sederhana Berorientasi Pada Prestasi Belajar Peserta Didik, (Online), (http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains/article/view/5672), diakses pada 11 Desember 2015.

Yasin, Mohammad, dkk. 2015. Pembelajaran Integratif Berbantuan Ms-Excel (Spreadsheet) Pelajaran RAB Menghitung Biaya Pondasi Rumah. Jurnal Pendidikan Vokasi: Teori dan Praktek Vol. 3, No.2, (Online), (http://ejournal.unesa.ac.id/ article/17444/51/article.pdf) diakses pada 11 Desember 2015.

Yuliana Mukti, Andy Desy., Raharjo, Trushto., & Wijoyo, Edy. 2010. Identifikasi Miskonsepsi Dalam Buku Ajar Fisika SMA Kelas X Semester Gasal, (Online), (http://core.ac.uk/download/pdf/16506556.pdf) diakses pada 12 Oktober 2015.

(10)

Gambar

Tabel 4.1 Hasil Validasi Bahan Ajar pada Setiap Aspek yang Dinilai Oleh Dosen dan GuruBidang Studi Fisika
Tabel 4.3 Hasil Validasi RPP pada Setiap Aspek yang Dinilai Oleh Dosen dan GuruBidang Studi Fisika
Tabel 4.4 Hasil Uji Coba Bahan Ajar pada Setiap Aspek yang Dinilai oleh Siswa SMAN 6Malang

Referensi

Dokumen terkait

Fitri Hartanto,Hen driani Selina 3 Tahun: 2009 ( Paediatrica Indonesiana, vol.51,no.4 (suppl),Juli 2011) Siswa SMP di Kota Semarang Prevalensi Masalah Mental Emosional

Setelah dikeluarkan Kepber Empat Menteri Tahun 1999 dan dibentuk Komisi dan Tim Teknis baru (KKHKP dan TTKHKP), dua pemohon mengajukan permohonan pengkajian keamanan hayati

Ini bermakna tiada bukti yang mencukupi untuk menunjukkan terdapat perbezaan yang signifikan dari segi kepentingan kemahiran generik di antara alumni kumpulan pekerjaan

Data yang tercantum dalam Lembaran Data Keselamatan Bahan didasarkan pada pengetahuan terkini kami dan pengalaman dan menggambarkan produk hanya berkaitan dengan

Jalan Raya Cirendang - Cigugur - Kuningan.. SMK

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, penulis ucapkan karena skripsi dengan judul “ PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS.. TEKNOLOGI INFORMASI PADA TOKO AMADEUS

7.2 Kondisi untuk penyimpanan yang aman, termasuk ketidakcocokan Bahan atau campuran tidak cocok.. Pertimbangan untuk

Karakteristik buah melon yang diberikan dari perlakuan larutan dengan konsentrasi giberelin sebesar ini adalah mengandung gula pereduksi 1.95%, total padatan