• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Geografis Persebaran Potensi Wilayah Perumahan di Kota Kediri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem Informasi Geografis Persebaran Potensi Wilayah Perumahan di Kota Kediri"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Informasi Geografis Persebaran Potensi Wilayah

Perumahan di Kota Kediri

Ahmad Jamaludin

1

Politeknik Kediri1 Jalan Mayor Bismo No. 27 Kediri1 Email :

achmadjamal55@gmail.com

1

Abstrak— Sistem Informasi Geografis Persebaran Potensi Wilayah Perumahan di Kota Kediri adalah aplikasi yang membantu para investor dalam memperoleh informasi seputar lokasi persebaran wilayah yang berpotensi untuk dijadikan perumahan di Kota Kediri. Sistem Informasi Geografis Persebaran Potensi Wilayah Perumahan di Kota Kediri ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman berbasis obyek dengan database pendukungnya menggunakan MySQL . Metode yang digunakan untuk penelitian ini menggunakan pemetaan Google Maps API dan framework codeigniter. Hasil penelitian ini adalah sebuah Sistem Informasi Geografis Persebaran Potensi Wilayah Perumahan di Kota Kediri dapat memvisualisakan data potensi wilayah perumahan yang ada di Kota Kediri. Sehingga investor dapat mengetahui data wilayah yang berpotensi untuk dijadikan perumahan dalam proses pencarian data per-kecamatan yang telah dibedakan menjadi beberapa warna dan mengetahui prosentase pada setiap kelurahan.

Kata Kunci— Potensi Wilayah Perumahan, Google Maps API, MySQL, Framework Codeigniter.

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin pesatnya pembangunan untuk perkantoran, pemukiman, rumah warga, dan mal di kota Kediri sekarang ini, berimbas pada menyusutnya lahan terbuka Hijau. Sesuai data yang diterima dari Dinas Tata Ruang Kebersihan dan Pertamanan Kota Kediri menyebutkan lahan terbuka hijau yang ada sekarang ini hanya tinggal 29% dari luas lahan secara keseluruhan.

Menyusul adanya Program Pengembangan kota Hijau yang digalakkan oleh Pemerintah Pusat, dimana setiap derah diwajibkan penyediaan lahan minimal 5 ribu meter persegi untuk taman dan hutan kota. DTRKP Kota Kediri telah menyiapkan lahan 6 ribu meter persegi, demi terealisasinya rencana tersebut. Sesuai aturan, setiap daerah harus memiliki 30% luas lahan hijau, dari luas wilayahnya.

Pusat kota sudah tidak mampu lagi menampung desakan jumlah penduduk. Pertambahan penduduk yang terus meningkat mengindikasikan bahwa perkembangan penduduk menyebar ke arah pinggiran kota (sub-urban) sehingga sebagai konsekuensinya adalah terjadi perubahan penggunaan lahan di perkotaan. Upaya meningkatkan daya guna tanah yang jumlahnya terbatas tersebut, terutama bagi pembangunan perumahan dan permukiman, serta mengefektifkan penggunaan tanah terutama didaerah-daerah yang berpenduduk padat, maka perlu adanya pemetaan tanah, sehingga bermanfaat bagi masyarakat banyak. Tempat tinggal (perumahan dan permukiman) merupakan hak bagi setiap Warga Negara,

Dasar 1945. Kebutuhan dasar tersebut wajib dihormati, dilindungi, ditegakkan, dan dimajukan oleh Pemerintah.

Data penduduk disuatu perumahan tersebut hanya bisa diakses melalui petugas kependudukan, ada baiknya terdapat media yang dapat menampilkan data kependudukan disuatu perumahan pada wilayah Kota Kediri. Oleh sebab itu dibuatlah Aplikasi Sistem Informasi Geografis Persebaran Potensi Wilayah Perumahan di Kota Kediri Berbasis Web, untuk mempermudah investor dalam mengakses lahan yang berpotensi dijadikan perumahan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, diperlukan suatu aplikasi yang dapat menyajikan informasi beserta persebaran potensi wilayah perumahan di Kota Kediri. Oleh karena itu dapat dirumuskan, bagaimana membangun Sistem Informasi Geografis Persebaran Potensi Wilayah Perumahan di Kota Kediri Berbasis Web yang dapat diakses dengan mudah oleh investor menyampaikan informasi terkait dengan persebaran potensi wilayah perumahan.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, diperlukan suatu aplikasi yang dapat menyajikan informasi beserta persebaran potensi wilayah perumahan di Kota Kediri. Oleh karena itu dapat dirumuskan, bagaimana membangun Sistem Informasi Geografis Persebaran Potensi Wilayah Perumahan di Kota Kediri Berbasis Web yang dapat diakses dengan mudah oleh investor menyampaikan informasi terkait dengan persebaran potensi wilayah perumahan.

D. Tujuan

Tujuan membangun sistem ini adalah mengolah dan membangun Sistem Informasi Geografis Persebaran Potensi Wilayah Perumahan untuk mengetahui secara jelas dan tepat didaerah mana lokasi yang berpotensi menjadi perumahan di Kota Kediri.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Geografis Persebaran Potensi Wilayah Perumahan di Kota Kediri Berbasis Web” sebagai berikut :

1. Bagi Investor :

(2)

27

mengetahui lokasi yang berpotensi sebagai lahan

perumahan dan mengetahui prosentase suatu wilayah. 3. Bagi admin :

4. Memudahkan admin dalam penginputan data berupa lahan cadangan permukiman

5.

II. LANDASAN TEORI

A. Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (GIS) pada umumnya adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial. Awalnya, data atau objek-objek geografi hanya disajikan di atas peta dengan menggunakan bentuk, simbol, variasi ukuran, pola garis dan kombinasi warna. Kemudian elemen-elemen geometri ini dideskripsikan di dalam legenda misalnya garis hitam tebal untuk jalan utama, garis hitam tipis untuk jalan sekunder dan jalan-jalan yang berikutnya.

Lebih dari itu berbagai layer atau data semacam ini juga dapat dioverlaikan berdasarkan kesamaan sistem koordinatnya, oleh karena itu sebuah peta dapat menjadi media yang sangat efektif baik sebagai alat presentasi maupun sebagai bank tempat penyimpanan data atau objek geografis (Prahasta, 2009). SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut :

1. Data Input

Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan, dan menyimpan data spasial dan atributnya dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggung jawab dalam mengonversikan atau mentransformasikan format-format data aslinya ke dalam format (native) yang dapat di gunakan oleh perangkat SIG yang bersangkutan.

2. Data Output

Subsistem ini bertugas untuk menampilkan atau menghasilkan keluaran (termasuk mengekspornya ke format yang dikehendaki) seluruh atau sebagian basis data (spasial) baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy seperti halnya tabel, grafik, report, peta, dan lain sebagainya.

3. Data Management

Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun tabel-tabel atribut terkait ke dalam sebuah sistem basis data sedemikian rupa hingga mudah dipanggil kembali atau di retrieve (di load ke dalam memori), di update, dan di edit.

4. Data Manipulation dan Analysis

Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat di hasilkan oleh SIG. selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi (evaluasi dan penggunaan fungsi-fungsi dan operator matematis dan logika) dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang di harapkan.

B. Google Map API

Google Map adalah sebuah layanan dari Google yang menampilkan peta dunia dan juga dapat menampilkan suatu wilayah tertentu secara lebih jelas. Google Maps menyediakan sarana khusus agar dapat ditampilkan dalam website kita

sendiri, sarana tersebut bernama Google Maps API. Dengan menggunakan aplikasi Google Maps API, kita dapat menampilkan sebuah peta pada halaman web kita. Google Maps API ini mempermudah dan membuat peta yang kita tampilkan menjadi gratis.

Google Maps API menggunakan JavaScript dan diperlukan pengetahuan mengenai HTML serta koneksi internet yang stabil. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mengakses data Google Maps, yang pertama mengakses data Google Maps tanpa menggunakan API key, dan mengakses data Google Maps dengan menggunakan API key (Sirenden, B. H., & Dachi, E. L., 2012).

Sistem proyeksi yang digunakan pada Google Maps adalah sistem proyeksi Mercator. Sistem Proyeksi ini berbentuk silinder normal konform yang memiliki sumbu yang berhimpit dengan bola bumi dan apabila bidang silinder tersebut dibuka, maka akan terbentuk menjadi sebuah bidang datar. Data yang ada pada Google Maps berasal dari berbagai macam sumber, salah satunya berasal dari masyarakat. Masyarakat dapat mengunggah informasi peta yang dimilikinya dengan menggunakan maps engine yang disediakan oleh Google

C. Codeigniter

Menurut Basuki (2016), CodeIgniter adalah salah satu framework handal berbasis PHP. Selain itu, kesederhanaan dan kerampingannya membuat Codeigniter menjadi framework yang paling mudah dipelajari dan tercepat dalam mengaksesnya dibandingkan dengan framework lainnya. CodeIgniter pertama kali dibuat oleh Rick Ellis, CEO Ellislab, Inc. (http://ellislab.com), sebuah perusahaan yang memproduksi CMS (ContentManagement System) yang cukup

handal, yaitu Expression Engine

(http://www.expressionengine.com). Saat ini, CodeIgniter jatuh ke tangan British Columbia Institute of Technology (http://www.bcit.ca/cas/computing).

Adapun beberapa keuntungan menggunakan CodeIgniter, diantaranya:

1. Gratis

CodeIgniter berlisensi dibawah Apache/BSD opensorce. 2. Ditulis Menggunakan PHP 4

Meskipun CodeIgniter dapat berjalan di PHP 5, namun sampai saat ini kode program CodeIgniter masih dibuat dengan menggunakan PHP 4.

3. Berukuran Kecil

Ukuran CodeIgniter yang kecil merupakan keunggulan tersendiri. Dibanding dengan framework lain yang berukuran besar.

4. Menggunakan Konsep MVC

CodeIgniter menggunakan konsep MVC yang memungkinkan pemisahan layer application-logic dan presentation.

5. URL yang Sederhana

Secara default, URL yang dihasilkan CodeIgniter sangat bersih dan Serach Engine Friendly (SEF).

(3)

Sistem dapat dikembangkan dengan mudah menggunakan plugin dan helper, atau dengan menggunakan hooks.

8. Tidak Memerlukan Template Engine

Meskipun CodeIgniter dilengkapi dengan template parser sederhana yang dapat digunakan.

9. Dokumentasi Lengkap dan Jelas

Dari sekian banyak framework, CodeIgniter adalah satu-satunya framework dengan dokumentasi yang lengkap dan jelas.

D. Database MySQL

Menurut Abdul Kadir (2008) database adalah sebuah bentuk media yang digunakan untuk menyimpan sebuah data. Database dapat diilustrasikan sebagai sebuah rumah atau gudang yang akan dijadikan tempat menyimpan berbagai macam barang. Dalam databse, barang tersebut adalah data.

MySQL adalah Relational Database Management Sistem ( RDBMS ) yang didistribusikan secara gratis di bawah lisensi General Public license ( GPL ). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersil.

MySQL sebenarnya merupakn turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama yaitu SQL (Structure Query Language). Dengan menggunakan SQL, proses akses database menjadi lebih user- friendly dibandingkan dengan menggunakan perintah-perintah pemograman dBASE atau Clipper yang masih menggunakan perintah-perintah pemograman.

III.ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

A. Analisis Permasalahan

Mendapatkan informasi mengenai persebaran potensi wilayah perumahan dapat dipermudah dengan sistem informasi yang dilengkapi dengan peta persebaran potensi wilayah perumahan. Menggunakan sistem informasi ini, pengunjung akan lebih mudah dalam mengakses informasi mengenai potensi wilayah perumahan yang ada dan dapat menemukan lokasi secara efektif dan efisien dengan melihat persebaran potensi wilayah perumahan. Sistem informasi ini dibangun berbasis web agar lebih mudah diakses oleh investor.

B. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak dan bahan yang akan di gunakan dalam mendukung penelitian serta fitur yang akan dibuat untuk membuat aplikasi. Analisis ini di perlukan sebagai dasar bagai tahapan perancangan sistem dan untuk mengamati bagaimana sistem akan berjalan.

C. Analisis Fungsional

Pada tahapan analisis fungsional berisi tentang proses perencanaan jalannya Sistem Informasi Geografis Persebaran Potensi Wilayah Perumahan. Sistem dibagi menjadi 2 jenis pengguna, yaitu admin dan investor. Adapun analisis fungsional sebagai berikut:

1. Admin

a. Admin harus melakukan login dengan memasukkan username dan password terlebih dahulu untuk dapat mengakses halaman Admin.

b. Admin dapat melakukan proses menambah, memperbaharui, menghapus data potensi wilayah perumahan, dan data berita.

2. Investor

a. Investor dapat menggunakan aplikasi tanpa harus menjadi member.

b. Investor dapat mencari lokasi persebaran potensi wilayah perumahan yang terdapat di Kota Kediri. c. Investor dapat melihat semua data lokasi persebaran

potensi wilayah perumahan.

d. Investor dapat melihat semua data berita

D. Analisis Perangkat

Perangkat Keras (Hardware) adalah salah satu komponen dari sebuah komputer yang sifat alatnya bisa dilihat dan diraba secara langsung atau berbentuk nyata, yang berfungsi untuk mendukung proses komputerisasi.

Spesifikasi perangkat keras yang digunakan pada perancangan dan pembuatan pembuatan Sistem Informasi Geografis Persebaran Potensi Wilayah Perumahan di Kota Kediri berbasis WEB adalah sebagai berikut:

Satu unit laptop dengan spesifikasi :

a. Laptop dengan Processor Intel(R) Core(TM) i3-5005U-2.0Ghz CPU @ 2.00Ghz 2.00 Ghz

b. Ram 4.00 GB c. HDD 500 GB

Satu unit handphone android dengan spesifikasi: a. Sistem Operasi Windows 10 64 bit b. Google Chrome

Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan. Suatu proses bisnis dapat dibagi menjadi beberapa sub proses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari super prosesnya. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan sub proses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan.

(4)

29

Gambar 1 : Proses Bisnis

F. Arsitektur Sistem

Pada aplikasi ini terdapat dua pengguna yaitu admin dan investor. Berikut ini merupakan hak akses dari masing-masing pengguna:

1. Admin memiliki hak akses menambah, mengubah dan menghapus data persebaran potensi wilayah perumahan, data berita, dan data komentar.

2. Investor, memiliki hak akses untuk melihat lokasi persebaran potensi wilayah perumahan, dapat melihat data berita dan dapat memberikan komentar..

G. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu cara atau metode untuk membuat rancangan sebuah sistem yang berorientasi pada alur data yang bergerak pada sebuah sistem. Data Flow Diagram (DFD) dapat membantu penggunannya untuk memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas.

DFD Level 0

Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu cara atau metode untuk membuat rancangan sebuah sistem yang berorientasi pada alur data yang bergerak pada sebuah sistem. Data Flow Diagram (DFD) dapat membantu penggunannya untuk memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas.

Gambar 2 : DFD (Data Flow Diagram)

IV.IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

A. Implementasi

Kegiatan setelah melakukan perancangan sistem adalah kegiatan implementasi dan pembahasan merupakan usaha

untuk sistem yang dirancang efisien dimana yang nantinya apakah sistem baru yang diusulkan relevan atau tidak.

Fungsi Login

Fungsi Form Login digunakan untuk login ke menu. Login harus sesuai dengan username dan password. Seperti pada Gambar 3.

Gambar 3 : Form Login Admin

Fungsi Pencarian Data Wilayah

Fungsi pencarian data wilayah digunakan untuk pencarian data wilayah, seperti kecamatan, kelurahan dan prosentase. Seperti pada Gambar 4.

Gambar 4 : Fungsi Pencarian Data Wilayah

Fungsi Input Data Kecamatan

Fungsi Tampil Data Kecamatan digunakan untuk menampilkan data kecamatan yang dimiliki . Seperti pada Gambar 5.

Gambar 5 : Fungsi Input Data Kecamatan

Fungsi Pencarian Data Kelurahan

Fungsi Tampil Data kelurahan digunakan untuk menampilkan data kelurahan yang dimiliki . Seperti pada Gambar 6.

(5)

B. Pembahasan

Pada sub bab ini akan membahas hasil dari analisis sistem, perancangan, dan implementasi sistem yang telah dilakukan. Agar hasil yang didapat tidak keluar dari analisis sistem yang telah dibuat maka diadakan uji coba untuk pengguna.

Fungsi Login

Untuk melakukan proses login pengguna harus memasukan username dan password. Seperti pada Gambar 7 merupakan tampilan dari Fungsi Login.

Gambar 7 : Fungsi Login

Apabila username dan password tidak sesuai dengan database maka pengguna tidak berhasil login. Seperti pada Gambar 8.

Gambar 8 : Tidak Berhasil Login

Apabila username dan password sesuai, pengguna akan dialihkan ke halaman login. Seperti pada Gambar 9.

Gambar 9 : Berhasil Login

Pencarian Data Kecamatan

Pada Gambar 10 adalah tampilan dari pencarian data Wilayah. Untuk melakukan pencarian data wilayah pengguna perlu melakukan pencarian menggunakan button yang telah disediakan yang berada di sebelah kiri tampilan.

Gambar 10 : Pencarian Data Kecamatan

Apabila data disuatu kelurahan tertentu tidka memiliki lahan cadangan permukiamn maka hasil dari prosentase adalah null/0, Seperti pada Gambar 11.

Gambar 11 : Hasil Pencarian Data Kosong

Apabila suatu kelurahan memiliki data cadangan permukiman, maka prosentase yang ditampilkan sesuai luasan yang dimiliki disuatu kelurahan. Seperti pada Gambar 12.

Gambar 12 : Hasil Pencarian yang Memiliki Data

Insert Data Wilayah

Pada proses insert data wilayah diperlukan data wilayah yang meliputi id_wilayah, koordinat, alamat, id_kecamatan, id_kelurahan, id_kategori, luas_wilayah, dan deskripsi. Seperti pada Gambar 13.

Gambar 13 : Insert Data Wilayah

(6)

31

Gambar 14 : Hasil Insert Data Wilayah

Pembaruan Data Wilayah

Pada Gambar 15 merupakan tampilan dari form pembaruan data wilayah. Pembaruan data wilayah digunakan untuk melakukan update data wilayah apabila terjadi kesalahan saat melakukan input data wilayah.

Gambar 15 Pembaruan Data Wilayah

Apabila telah berhasil melakukan proses pembaruan data wilayah, data wilayah akan ditampilkan pada menu data wilayah. Seperti pada Gambar 16.

Gambar 16 : Hasil Pembaruan Data Wilayah

Hapus Data Wilayah

Apabila data wilayah sudah tidak diperlukan maka peternak dapat melakukan proses hapus data wilayah. Seperti pada Gambar 17.

Gambar 17 : Hapus Data Wilayah

Apabila berhasil dihapus data wilayah akan hilang dan tidak akan ditampilkan di menu daftar lokasi. Seperti pada Gambar 18.

Gmbar 18 : Hasil Tampilan Hapus Data

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari pembahasan dan pengujian yang telah dilakukan maka didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Telah terwujudnya sebuah aplikasi Sistem Informasi Geografis Persebaran Potensi Wilayah Perumahan Di Kota Kediri Berbasis Web yang mengimplementasikan CSS Framework Bootstrap, dijalankan menggunakan web server Apache dan MySQL sebagai database server.

2. Aplikasi ini dapat digunakan hanya untuk memberikan suatu informasi mengenai persebaran potensi wilayah perumahan yang ada di Kota Kediri oleh dinas terkait dan investor

B. Saran

Dengan selesainya Aplikasi Sistem Informasi Geografis Persebaran Potensi Wilayah Perumahan Di Kota Kediri, berikut saran untuk pengembangan sistem :

1. Aplikasi Sistem Informasi Geografis Persebaran Potensi Wilayah Perumahan Di Kota Kediri bisa dikembangkan menjadi lebih baik lagi.

2. Aplikasi Sistem Informasi Geografis Persebaran Potensi Wilayah Perumahan Di Kota Kediri diharapkan dapat lebih interaksi antara pengguna aplikasi.

3. Aplikasi Sistem Informasi Geografis Persebaran Potensi Wilayah Perumahan Di Kota Kediri diharapkan bisa dikembangkan lagi untuk tampilan aplikasi yang lebih rapi.

4. Aplikasi Sistem Informasi Geografis Persebaran Potensi Wilayah Perumahan Di Kota Kediri dapat dikembangkan dengan beberapa fitur yaitu web service berbasis android.

REFERENSI

[1] Anonim. 2011. XAMPP.org diakses dari laman web pada 18

Desember 2017 13.28 dari :

https://id.wikipedia.org/wiki/XAMPP..

[2] Basuki. Awan Pribadi, Menguasai Codeigniter : Kasus Membangun Aplikasi Perpustakaan, Yogyakarta : Lokomedia. 2016.

[3] Dianita. Alhamry, Pemetaan Volume Kendaraan di Wilayah Kota Kediri Menggunakan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web, Kediri : Politeknik Kediri, 2017.

(7)

[5] Kadir. Abdul, Pengertian MySQL Tersedia Dalam Buku Pintar Programmer Pemula PHP, Yogyakarta : Mediakom, 2013. [6] Kristanto. Andri, Perancangan Sistem Informasi dan

Aplikasinya, Jakarta : Gaya Media, 2003.

[7] Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kediri. (Online),

(http://bappeda.kedirikota.go.id/wp- content/uploads/2013/06/PERDA-RTRW-KOTA-KEDIRI-2011-2030.pdf), diakses 10 Januari 2018.

[8] Prahasta. Eddy, Sistem Informasi Geografis : Membangun Aplikasi Web-Base GIS dengan MapServer, Bandung : Informatika, 2006.

[9] Prahasta. Eddy, Sistem Informasi Geografis : Tutorial ArcView, Bandung : Informatika, 2007.

[10] Prahasta. Eddy, Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Bandung : Informatika, 2009.

Gambar

Gambar 1 : Proses Bisnis
Gambar 10 : Pencarian Data Kecamatan
Gambar 14 : Hasil Insert Data Wilayah

Referensi

Dokumen terkait

Pemerintah Daerah Kabupaten Wakatobi berdasarkan Keputusan Menteri Penda y agunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 754 Tahun 2021

Menurut asumsi peneliti, untuk menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif sesuai dengan misi perusahaan yang ingin meningkatkan kemampuan perolehan laba, maka

Data yang digunakan merupakan data sekunder yaitu data Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang memenangkan pelelangan tanpa Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Permasalahan

Langkah yang dilakukan adalah memasyarakatkan Dolalak dengan sosialisasi dari pemerintah dengan memperbaiki sistem koordinasi, dengan cara mempertahankan dan meningkatkan

Berdasarkan hasil identifikasi analisa diatas, maka dapat disimpulkan bahwa keputusan desain mengambil bentuk geometris yaitu bentuk dasar dari segitiga dengan warna

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII.4 semester genap Tahun Pelajaran 2015/2016 di SMP Negeri 2 Tambang pada bulan April sampai Mei 2016,

Analisis ragam menunjukkan parameter tinggi kanopi tanaman, warna daun, jumlah daun, persentase kerontokan daun, penyusutan media murni, dan perubahan derajat

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwasannya subjek dakwah itu adalah setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan yang telah baligh