729
Strategi Pengembangan Kegiatan Kemahasiswaan
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Pendidikan Ganesha
Komang Krisna Heryanda
a, Ni Made Dwi Ariani Mayasari
babUniversitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia *( krisna.heryanda@gmail.com)
ABSTRAK
Kegiatan kemahasiswaan yang dilakukan Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen selama ini mendapatkan tanggapan yang beragam dari mahasiswa manajemen. Tanggapan mengenai kurang bermanfaatnya kegiatan yang dilakukan dan rendahnya komunikasi mengenai kegiatan kemahasiswaan menjadi sorotan yang paling utama dari mahasiswa manajemen. Kegiatan yang kurang bermanfaat hendaknya dapat dihilangkan atau diganti dengan kegiatan lain yang lebih bermanfaat. Kegiatan yang belum dirasakan secara nyata manfaatnya, hendaknya dibuatkan kajian strategi dalam pelaksanaan kegiatanya. Pembuatan strategi terhadap semua kegiatan yang dilakukan dan peningkatan strategi komunikasi menjadi harapan sebagian besar mahasiswa manajemen agar dapat meningkatkan partisipasi mahasiswa manajemen baik sebagai peserta maupun sebagai panitia penyelenggara dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen. Peningkatan kualitas dan intensitas kegiatan kemahasiswaan hendaknya berorientasi pada penguatan kualitas intelektual, religiusitas, semangat kebangsaan, serta pengembangan jiwa kewirausahaan yang hendaknya tertuang dalam sebuah kebijakan sehingga dapat memberikan aturan dalam pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan. Fungsi pengawasan kebijakan dari pembimbing kemahasiswaan baik di tingkat fakultas maupun jurusan menjadi salah satu strategi dalam menjalankan kebijakan kegiatan kemahasiswaan tersebut. Persamaan persepsi dari seluruh pembimbing kemahasiswaan sangat diperlukan sehingga fungsi pengawasan dari pembimbing kemahasiswaan tersebut dapat berjalan secara optimal.
Kata kunci: Kemahasiswaan, Manajemen, Strategi
PENDAHULUAN
Kebijakan pendidikan tinggi
menunjukkan adanya perubahan pola
pengelolaan perguruan tinggi yang
semula bersifat sentralistik menjadi
desentralistik. Meskipun perguruan
tinggi di Indonesia mempunyai latar
belakang sejarah serta visi dan misi,
pengorganisasian, dan model
kepemimpinan yang berbeda satu
sama lain, namun tetap terikat pada
satu tujuan yaitu menjadi perguruan
tinggi yang sehat, sehingga mampu
730
bangsa. Sehubungan dengan itu,
maka perguruan tinggi memegang
peranan penting dalam
mengembangkan mahasiswa sebagai
asset bangsa.
Pengembangan yang dimaksudkan
mencakup:
1. Pengembangan kemampuan
intelektual, keseimbangan emosi,
dan penghayatan spiritual
mahasiswa, agar menjadi warga
negara yang bertanggung jawab
serta berkontribusi pada daya
saing bangsa.
2. Pengembangan mahasiswa
sebagai kekuatan moral dalam
mewujudkan masyarakat yang
demokratis dan berkeadilan.
3. Peningkatan kualitas sarana dan
prasarana untuk mendukung
pengembangan dan aktualisasi
diri mahasiswa, baik yang
menyangkut aspek jasmani,
mental, dan sosial.
Untuk mencapai pengembangan
kemahasiswaan seperti yang
dimaksud di atas, dibutuhkan
dukungan pemerintah, perguruan
tinggi, dan masyarakat dalam bentuk
peraturan, keterlibatan staf pengajar,
kepedulian pimpinan, fasilitas
pendukung kegiatan, dan pendanaan.
Keterlibatan staf pengajar perlu
mendapat perhatian khusus, karena
keterlibatan mereka sebagai
pembimbing/pendamping
kemahasiswaan diharapkan dapat
menjadi pemberdaya, fasilitator dan
motivator.
Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) Manajemen merupakan salah
satu organisasi yang ada
dilingkungan Universitas Pendidikan
Ganesha yang ikut menyelenggarakan
berbagai kegiatan kemahasiswaan.
Dalam pelaksanaan kegiatan
kemahasiswaan, HMJ Manajemen
sering sekali menghadapi hambatan
seperti yang diungkapkan
sebelumnya. Hambatan tersebut
antara lain biaya kegiatan yang
cukup tinggi, keterlibatan mahasiswa
yang masih rendah, serta kurang
tertariknya mahasiswa manajemen
mengikuti kegiatan kemahasiswaan
yang diadakan. Hal itu tidak lepas
dari peran HMJ manajemen yang
kurang mampu menyajikan kegiatan
kemahasiswaan yang menarik minat
mahasiswa untuk ikut kegiatan
tersebut. Adapun bidang – bidang
yang ada di HMJ Manajemen antara
lain :
1. Bidang Pendidikan, Penalaran,
Informasi, dan Komunikasi
2. Bidang Minat dan Bakat
3. Bidang Kesejahteraan Mahasiswa
4. Bidang Hubungan Masyarakat
dan Pengabdian Masyarakat
5. Bidang Organisasi dan
731
Permasalahan yang sering
dihadapi HMJ Manajemen dalam
pelaksanaan kegiatan di berbagai
bidang tersebut antara lain masih
rendahnya partisipasi mahasiswa
manajemen yang mengikuti kegiatan
kemahasiswaan. Kebanyakan dari
mahasiswa manajemen bersedia
mengikuti kegiatan kemahasiswaan
jika mendapatkan piagam atau
sertipikat yang dikumpulkan untuk
keperluan administrasi beasiswa,
bukan berdasarkan kemauan
mahasiswa itu sendiri. Kebanyakan
mahasiswa manajemen mau
mengikuti kegiatan kemahasiswaan
jika sudah diwajibkan oleh jurusan
atau dosen pengajar matakuliahnya.
Hal ini menjadi tangtangan bagi HMJ
Manajemen dalam membuat program
kerja yang dapat membangkitkan
kesadaran mahasiswa dalam
mengikuti kegiatan kemahasiswaan.
HMJ manajemen harus mampu
mengembangkan program – program
kerja yang akan dilakukan agar dapat
meningkatkan kesadaran dikalangan
mahasiswa manajemen akan
pentingnya kegiatan kemahasiswaan
untuk membentuk mental dan
karakter mahasiswa yang lebih baik.
Disisi lain, beberapa mahasiswa
manajemen menyatakan bahwa
mereka tidak mengikuti kegiatan
kemahasiswaan karena kurangnya
informasi yang diterima. Mahasiswa
kebanyakan tidak mengetahui
kegiatan HMJ Manajemen yang
dilakukan karena kegiatan
kemahasiswaan tidak di informasi
secara luas dikalangan mahasiswa.
Tidak adanya sosialisasi berupa
pengumuman yang jelas dari HMJ
Manajemen sehingga informasinya
tidak secara menyeluruh diterima
mahasiswa manajemen. Ini juga
menjadi tangtangan bagi HMJ
Manajemen dimasa yang akan datang
untuk dapat mensosialisasikan setiap
program kerja dan kegiatan yang
dilakukan agar seluruh mahasiswa
manajemen dapat menerima
informasi mengenai kegiatan yang
dilakukan.
Ada juga beberapa mahasiswa
manajemen yang menyatakan enggan
mengikuti kegiatan kemahasiswaan
disebabkan setiap kegiatan yang
dilakukan HMJ Manajemen hanya
dikerjakan oleh pengurus-pengurus
HMJ Manajemen saja. Hal ini tentu
menimbulkan keengganan beberapa
mahasiswa manajemen yang tidak
ikut menjadi pengurus HMJ
Manajemen. Beberapa mahasiswa
manajemen menginginkan pola
kepanitian kegiatan kemahasiswaan
dirubah agar dapat menarik minat
mahasiswa manajemen untuk terlibat
langsung dalam kepanitiaan kegiatan
732
Berbagai permasalahan dan
keluhan mahasiswa manajemen
tersebut merupakan tangtangan yang
harus dipecahkan secara bersama –
sama antara mahasiswa manajemen,
HMJ Manajemen, dan juga jurusan
Manajemen. Untuk itu penelitian ini
akan mengupas bagaimana
tanggapan mahasiswa manajemen
mengenai kegiatan kemahasiswaan
yang dilakukan HMJ Manajemen
serta bagaimana strategi
pengembangan kegiatan
kemahasiswaan yang hendaknya
dijalankan oleh HMJ Manajemen
Berdasarkan rumusan masalah
penelitian yang telah diuraikan, maka
dapat disampaikan tujuan penelitian
adalah untuk mengetahui tanggapan
mahasiswa manajemen mengenai
kegiatan kemahasiswaan di HMJ
Manajemen yang dilakukan sehingga
dapat dibenahi di masa yang akan
datang, dan untuk mencari strategi
pengembangan kegiatan HMJ
Manajemen di masa yang akan
datang agar sesuai kebutuhan
mahasisa manajemen.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Mahasiswa
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), mahasiswa adalah
mereka yang sedang belajar di
perguruan tinggi (Poerwadarminta,
2005). Mahasiswa dapat didefinisikan
sebagai individu yang sedang
menuntut ilmu ditingkat perguruan
tinggi, baik negeri maupun swasta
atau lembaga lain yang setingkat
dengan perguruan tinggi. Umumnya
mahasiswa berada pada tahapan
remaja akhir, yaitu berusia 18–21
tahun. Mahasiswa dinilai memiliki
tingkat intelektualitas yang tinggi,
kecerdasan dalam berpikir dan
kerencanaan dalam bertindak.
Berpikir kritis dan bertindak dengan
cepat dan tepat merupakan sifat yang
cenderung melekat pada diri setiap
mahasiswa, yang merupakan prinsip
yang saling melengkapi. Mahasiswa
adalah manusia yang tercipta untuk
selalu berpikir yang saling melengkapi
(Siswoyo, 2007).
Mahasiswa adalah individu yang
belajar dan menekuni disiplin ilmu
yang ditempuhnya secara mantap,
dimana didalam menjalani
serangkaian kuliah itu sangat
dipengaruhi oleh kemampuan
mahasiswa itu sendiri, karena pada
kenyataannya diantara mahasiswa
ada yang sudah bekerja atau
disibukan oleh kegiatan organisasi
kemahasiswaan (Ganda,
2004).Mahasiswa adalah peserta didik
yang terdaftar diperguruan tinggi dan
merupakan bagian dari sivitas
akademi. Pada umumnya,
mahasiswa berusia antara 18-30
733
perkembangan, usia mahasiswa
merupakan fase peralihan antara fase
remaja akhir menuju dewasa awal.
Mahasiswa yang aktif mengikuti
organisasi kemahasiswaan
mempunyai kesempatan yang lebih
besar untuk berinteraksi dengan
individu-individu lain dibandingkan
dengan mahasiswa yang tidak aktif
dalam organisasi kemahasiswaan. Hal
ini tentunya semakin memperkaya
pengelaman mereka yang terlibat aktif
dalam organisasi kemahasiswaan
dalam menghadapi individu-individu
dengan berbagai karakter
kepribadian. Dengan perkataan lain,
mahasiswa yang aktif mengikuti
organisasi kemahasiswaan lebih
terlatih secara sosial dan lebih
kompeten dalam menghadapi
berbagai situasi interpersonal
dibandingkan dengan mahasiswa
yang jarang atau bahkan tidak
pernah aktif dalam organisasi
kemahasiswaan.
Definisi Organisasi Kemahasiswaan
Organisasi kemahasiswaan
merupakan bentuk kegiatan di
perguruan tinggi yang
diselenggarakan dengan prinsip dari,
oleh dan untuk mahasiswa.
Organisasi tersebut merupakan
wahana dan sarana pengembangan
diri mahasiswa ke arah perluasan
wawasan peingkatan ilmu dan
pengetahuan, serta integritas
kepribadian mahasiswa.Organisasi
kemahasiswaan juga sebagai wadah
pengembangan kegiatan
ekstrakurikuler mahasiswa
dipergurua tinggi yang meliputi
pengembangan penalaran, keilmuan,
minat, bakat dan kegemaran
mahasiswa itu sendiri (Sudarman,
2004). Hal ini dikuatkan
oleh Kepmendikbud RI. No.
155/U/1998 Tentang Pedoman
Umum Organisasi Kemahasiswaandi
Perguruan Tinggi, bahwa:Organisasi
kemahasiswaan intra-perguruan
tinggi adalah wahana dan sarana
pengembangan diri mahasiswa ke
arah perluasan wawasan
dan peningkatan kecendikiaan serta
integritas kepribadian untuk
mencapai tujuan pendidikan
tinggi.Sedangkan menurut Sukirman
(2004), organisasi kemahasiswaan
adalah kegiatan tidak wajib atau
pilihan yang penting diikuti oleh
setiap mahasiswa selam studinya
sehingga melengkapi hasil belajar
secara utuh.Pilihan Kegiatan
ekstrakurikuler harus sesuai dengan
minat dan bakat mahasiswa karena
kegiatan tersebut merupakan sarana
pelengkap pembinaan kemampuan
pribadi sebagai calon intelektual di
masyarakat nantinya.
Dari uraian di atas maka dapat
734
kegiatan organisasi kemahasiswaan
meliputi pengembangan
penalaran, keilmuan, minat, bakat
dan kegemaran yang bisa diikuti
oleh mahasiswa di tingkat jurusan,
fakultas dan
universitas. Tujuannya untuk
memperluas wawasan, ilmu dan
pengetahuan serta
membentuk kepribadian mahasiswa.
Bertitik tolak dari berbagai
penjelasan di atas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa keaktifan
mahasiswa dalam kegiatan
organisasi yaitu mahasiswa yang
secara aktif menggabungkan diri
dalam suatu kelompok atau
organisasi tertentu untuk melakukan
suatu kegiatan dalam rangka
mencapai tujuan organisasi,
menyalurkan bakat, memperluas
wawasan dan membentuk
kepribadian
mahasiswa seutuhnya. Setelah
kesemua itu diperoleh oleh
mahasiswa, diharapkan dapat
meningkatkan prestasi belajarnya,
sehingga kegiatan organisasi tidak
menjadi faktor penghambat dalam
memperoleh prestasi belajar yang
baik. Namun sebaliknya, menjadi
faktor yang dapat mempengaruhi
untuk mendapatkan prestasi belajar
yang baik.
Manfaat Organisasi Kemahasiswaan
Organisasi merupakan kegiatan
yang tidak wajib atau pilihan yang
penting untuk diikuti oleh mahasiswa
selama studinya
sehingga melengkapai hasil belajar
secara utuh. Menurut Sukirman
(2004), manfaat kegiatan organisasi
kemahasiswaan adalah:
1. Melatih berkerja sama dalam
bentuk tim kerja multi disiplin
2. Membina sikap mandiri, percara
diri, disiplin, dan bertanggung
jawab
3. Melatih berorganisasi
4. Melatih berkomunikasi dan
menyatakan pendapat didepan
umum
5. Membina dan mengembangakan
minat dan bakat
6. Menambah wawasan
7. Meningkatkan rasa kepedulian
dan kepekaan pada masyarakat
dan lingkungan mahasiswa
8. Membina kemampuan kritis,
produktif, kreatif, inovatif
Dari pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa dengan mengikuti
kegiatan organisasi mahasiswa akan
memperoleh banyak manfaat antara
lain melatih kerja sama, menambah
wawasan dan membina kepercayaan
diri untuk tampil di depan umum.
Selain itu mahasiswa juga dapat
memperoleh wawasan yang luas
735
diharapkan juga dapat
meningkat.Namun jika dalam
melakukan kegiatan organisasi tidak
diimbangi dengan faktor-faktor lain
seperti motivasi dan disiplin belajar
maka kegiatan organisasi akan
menghambat dalam mencapai
prestasi belajar yang baik. Namun
sebaliknya apabila faktor motivasi
dan disiplin belajar tersebut ada
dalam diri seseorang tersebut, maka
kegiatan organisasi tidak menjadi
penghambat untuk memperoleh
prestasi belajar yang tinggi.
Teori Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi
(selanjutnya disebut PO) didefinisikan
beragam oleh praktisi dan ahli teori,
salah satunya, karena
kompleksitasnya.Pada dasarnya,
pengembangan organisasi adalah
upaya terencana yang dilakukan di
tingkat organisasi untuk
meningkatkan efektivitas dan/atau
memungkinkan organisasi untuk
mencapai sasaran strategisnya.
Konsep ini secara resmi muncul pada
1950-an (meskipun beberapa teori
mundur ke tahun 1920) dan
umumnya merujuk kepada psikolog
Kurt Lewin.1 Pengembangan
organisasi mencakup teori dan
praktik dari perubahan terencana dan
sistemik pada sikap, keyakinan, dan
perilaku pegawai melalui program
pelatihan jangka panjang (Cacioppe,
R. dan Edwards, M, 2005) PO sering
kali digambarkan sebagai
“berorientasi pada tindakan”.
Biasanya, PO dimulai dengan
mendiagnosis status quo dan
kebutuhan di tingkat organisasi
secara saksama.PO dilakukan
antardisiplin ilmu – mengambil
teknik-teknik dari ilmu perilaku,
terutama sosiologi dan psikologi
(termasuk teori pembelajaran,
motivasi, dan
kepribadian).Bidang-bidang terkait yang muncul meliputi
pengembangan kapasitas, pemikiran
sistem, pemikiran kompleksitas,
epidemiologi klinis, dan pembelajaran
organisasi.Semakin diakui bahwa
yang menghasilkan perubahan adalah
jejaring hubungan, dan kolaborasi
antara organisasi dan individu yang
beroperasi dalam konteks sosial,
politik, budaya, dan ekonomi –
organisasi dan individu itu sering disebut sebagai “lembaga”. Hal ini berarti mengakui bahwa PO perlu
mencakup kegiatan baik di tingkat “kelembagaan” yang lebih tinggi dan tingkat “pribadi” yang lebih rendah agar efektif (Horton, 2002).
METODE
Desain penelitian adalah
kerangka kerja yang digunakan untuk
melaksanakan penelitian (Malhotra,
2007). Dalam penelitian ini
736
deskriptif. Penelitian ini akan
menggali informasi lebih dalam
mengenai bagaimana strategi
pembinaan dalam rangka
meningkatkan kinerja ekstra
akademik
Desain penelitian dimulai dari
persiapan penelitian yaitu pembuatan
proposal penelitian dan juga
merancang rencana anggaran biaya
(RAB) yang diperlukan untuk
penelitian ini.Wawancara terhadap
mahasiswa manajemen sebagai
langkah awal turun kelapangan. Hasil
wawancara tersebut akan
dikelompokkan sebagai bahan focus
group discussion (FGD) dengan
masing-masing bidang di HMJ
Manajemen. Hasil focus group
discussion (FGD) akan dikaji kembali untuk mendapatkan strategi terbaik
pengembangan kegiatan
kemahasiswaan di jurusan
manajemen.
Subyek penelitian ini adalah
mahasiswa jurusan manajemen
semester 3, 5, dan 7 serta pengurus
HMJ Manajemen periode 2017 - 2018.
Mahasiswa semester 3 ada 6 kelas,
semester 5 ada 5 kelas, dan semester
7 ada 5 kelas. Setiap kelas akan
diminta 2 orang untuk diwawancarai,
sehingga akan ada 32 orang
mahasiswa manajemen yang akan
diwawancarai mengenai kegiatan
kemahasiswaan yang dilakukan oleh
HMJ Manajemen.
Obyek dalam penelitian ini adalah
kegiatan kemahasiswaan yang selama
ini dilaksanakan oleh HMJ
Manajemen. Semuanya akan
dirangkum menjadi sebuah informasi
yang digunakan sebagai masukan
untuk HMJ dan jurusan manajemen
Undiksha dalam melaksanakan
program kerja dimasa yang akan
dating
Metode pengumpulan data
dilakukan dengan mewawancarai
mahasiswa mengenai program kerja
dan kegiatan kemahasiswaan HMJ
Manajemen agar memperoleh
gambaran mengenai pola dan jenis
kegiatan kemahasiswaan yang
diharapkan mahasiswa manajemen.
Setelah memperoleh hasil survey dari
mahasiswa manajemen dilanjutkan
dengan Focus Group Discusion (FGD)
dengan HMJ Manajemen sehingga
memperoleh gambaran secara jelas
bagaimana strategi pengembangan
kegiatan HMJ Manajemen dimasa
yang akan datang dalam menyusun
program kerja atau kegiatan –
kegiatan kemahasiswaan.
Instrumen dalam penelitian ini
adalah wawancara untuk mahasiswa
manajemen. Sedangkan dalam Focus
Group Discusion (FGD) akan
menggunakan data hasil wawancara
737
membagikan kepada masing-masing
bidang yang ada di HMJ Manajemen.
Adapun instrument pendukungya
ialah alat tulis tulis, kuisioner dan
dokumentasi.Penulis harus
menyiapkan alat tulis setiap
memberikan kuisioner, sedangkan
dokumentasi diperlukan sebagai
bukti bahwa survey dan Focus Group
Discusion (FGD) benar-benar
dilakukan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Dari keenam kegiatan bidang I,
yang paling banyak ditanggapi postif
dan perlu dipertahankan adalah
Program Kreativitas Mahasiswa
(PKM), Manajemen Goes To School
(MTGS), dan Lomba Karya Tulis
Ilmiah (LKTI). Sedangkan kegiatan
lainya seperti Manajemen Expo masih
dianggap kurang banyak diperoleh
manfaatnya setelah kegiatan
dilaksanakan. Kegiatan seminar
kewirausahaan juga dianggap belum
mampu meningkatkan minat
mahasiswa dalam kewirausahaan.
Sedangkan kegiatan Club Go Study
yang paling banyak kurang
dimengerti dan tidak diketahui oleh
mahasiswa Manajemen.
Tanggapan keempat kegiatan
yang dilaksanakan Bidang II antara
lain untuk kegiatan mengikuti
pertandingan dan lomba sudah
dianggap memuaskan, pengadaan
fasilitas olah raga dan seni yang perlu
ditingkatkan, Manajemen Club yang
masih dianggap belum begitu familiar
dikalangan mahasiswa manajemen.
Sedangkan tanggapan mengenai HUT
Jurusan Manajemen, diharapkan
kedepanya banyak inovasi yang
dilakukan sehingga dapat membuat
acara dengan ide kreativitas yang
baru.
Kelima kegiatan Bidang III
mendapat tanggapan cukup baik dari
mahasiswa manajemen. Kegitan tirta
yatra sudah sangat bagus
kebermanfaatanya, kegiatan suka
duka yang sangat diapresiasi positif
oleh mahasiswa manajemen,
pelepasan wisuda yang sudah sesuai
harapan, dan pembuatan pakaian
jurusan yang sudah dirasakan
manfaatnya oleh mahasiswa
manajemen. Untuk kegiatan
Manajemen Berbicara, diharapkan
dilaksanakan berbeda diperiode
berikutnya agar dapat menyalurkan
aspirasi mahasiswa secara
keseluruhan.
Kelima kegiatan bidang IV
ditangapi berbeda-beda oleh
mahasiswa manajemen. Kegiatan
Batik Day’s dianggap kurang
sosialisasi oleh mahasiswa
manajemen, sehingga dianggap
kurang terlaksana dengan baik.
738
dan agama dianggap sudah baik dan
perlu dipertahankan. Kegiatan
jurnalistik perlu sosialisasi lebih
intens lagi sehingga semua
mahasiswa dapat ikut terlibat
menyumbangkan pemikiranya di
majalah yang dibuat. Kegiatan
pengabdian pada masyarakat (P2M)
diharapkan lebih ditingkatkan lagi
untuk membantu masyarakat
terutama kegiatan yang bersifat
sosial. Untuk kegiatan inagurasi
dianggap baik dan perlu
dipertahankan kedepanya.
Tanggapan untuk kegiatan
Inventarisasi sudah cukup baik dari
mahasiswa manajemen. Tanggapan
untuk hubungan kerjasama juga
dainggap cukup baik dan perlu
ditingkatkan lagi. Untuk kegiatan
kajian dan penelitian ditanggapi
kurang jelas oleh mahasiswa
manajemen. Sebagian besar kegiatan
ini tidak diketahui oleh mahasiswa
manajemen. Kegiatan pelatihan dasar
kepemimpinan (PDK) ditanggapi
sangat positif oleh mahasiswa
manajemen. Diharapkan kegiatan ini
dibuka untuk seluruh mahasiswa
manajemen yang berminat mengikuti
kegiatan ini. Kegiatan study banding
juga dianggap positif untuk
memperluas wawasan mahasiswa
manajemen. Kegiatan pengadaan
atribut manajemen ditanggapi baik
untuk memperjelas identitas jurusan
manajemen. Kegiatan pemilihan
umum jurusan manajemen mendapat
apresiasi sangat positif oleh
mahasiswa sebagai wujud demokrasi
didalam kampus.
Kegiatan Manajemen Expo akan
dikaji kembali untuk dimasa yang
akan datang akan dibuatkan format
kegiatan yang dapat dirasakan
manfaatnya oleh mahasiswa terutama
setelah kegiatan dilakukan. Sehingga
kegiatan tersebut tidak hanya sekedar
memperlihatkan produk yang dibuat
mahasiswa tetapi juga keberlanjutan
dari produk tersebut setelah kegiatan
dilakukan. Kegiatan seminar
kewirausahaan yang dianggap belum
mampu meningkatkan minat
mahasiswa dalam berwirausaha akan
dibuatkan kerjasama dengan LAB
Kewirausahaan Fakultas
Ekonomi.Kegiatan Club Go Study
yang paling banyak kurang
dimengerti dan tidak diketahui oleh
mahasiswa Manajemen akan
dibuatkan informasi dan sosialisasi
yang lebih intensif lagi untuk
mahasiswa manajemen sehingga
mahasiswa manajemen dapat
memahami arti penting dari kegiatan
yang dilakukan ini.
Kegiatan Manajemen Club paling
banyak mendapat tanggapan dari
mahasiswa manajemen. Banyak yang
belum mengetahui adanya program
739
membuat kelompok-kelompok
mahasiswa menjadi satu wadah
sesuai dengan minat dan bakatnya.
Strategi yang akan dibuat oleh HMJ
Manajemen adalah dengan cara
mendata seluruh mahasiswa
manajemen, mengelompokkan dalam
satu wadah sesuai dengan minat dan
bakatnya, dan mempertemukan
mereka dalam satu forum untuk
membuat club yang sesuai minat dan
bakatnya
Kegiatan Manajemen Berbicara
akan dikaji lagi untuk dimasa yang
akan datang. Format kegiatan dimasa
yang akan datang tidak lagi
melibatkan seluruh mahasiswa
manajemen. Kegiatan berikutnya
cukup melibatkan perwakilan dari
masing-masing kelas dengan
membawa aspirgasinya untuk
didiskusikan diforum bersama
pengurus jurusan Manajemen. Hasil
diskusi yang dilakukan akan
disosialisasikan oleh HMJ dan
perwakilan masing-masing kelas.
Peran HMJ Manajemen dimasa yang
akan datang akan diharapkan
menjadi jembatan aspirasi mahasiswa
dengan jurusan manajemen.
Kegiatan Batik Day’s akan
dikembangkan lagi dengan kegiatan Endek Day’s. Hal ini dianggap perlu untuk menyerap produk lokal agar
mahasiswa lebih mengenl dan
mencintai produk dalam negeri.
Kedepan akan disosialisasikan lebih
intensif lagi kepada seluruh
mahasiswa manajemen kegiatan
tersebut. HMJ Manajemen juga
berencana mengadakan fashion show
batik atau endek sebagai media
untuk memperkenalkan produk lokal
yang bisa dijadikan komuditas bisnis
dengan prospek yang cukup
cerah.Kegiatan jurnalistik akan
disosialisasikan lebih intensif lagi
sehingga semua mahasiswa dapat
ikut terlibat menyumbangkan
pemikiranya di majalah yang dibuat.
HMJ Manajemen berencana membuat
lomba jurnalistik antar mahasiswa
sebagai langkah awal untuk menggali
potensi mahasiswa di jurusan
manajemen. Dari kegiatan lomba
tersebut, diharapkan mampu
menumbuhkan bibit-bibit baru
mahasiswa yang berpotensi sebagai
jurnalis sehingga dapat mengikuti
kegiatan ataupun lomba jurnalistik di
tingkat yang lebih tinggiKegiatan
pengabdian pada masyarakat (P2M)
akan ditingkatkan lebih banyak lagi
pada kegiatan sosial. HMJ berencana
membuat program bantuan kepada
masyarakat yang kurang mampu.
Untuk kegiatan kajian dan
penelitian akan ditinjau kembali
dimasa yang akan datang. Kegiatan
ini diharapkan untuk memberikan
kajian mengenai setiap kegiatan yang
740
Seandainya kegiatan yang dikaji
tersebut masih dianggap kurang
bermanfaat, maka akan diteliti lebih
lanjut untuk dapat direvisi atau
ditiadakan dimasa yang akan datang.
Kegiatan pemilu HMJ Manajemen
secara langsung oleh seluruh
mahasiswa manajemen akan dibenahi
kembali dimasa yang akan datang.
Format kegiatan akan dibuat
semenarik mungkin agar seluruh
mahasiswa manajemen tertarik ikut
berpartisipasi dalam pesta demokrasi
yang diadakan oleh HMJ Manajemen.
Pembahasan
Berdasarkan uraian hasil
penelitian sebelumnya ada beberapa
hal yang masih bisa dilakukan HMJ
Manajemen dalam melaksanakan
kegiatan kemahasiswaan. Beberapa
kegiatan kemahasiswaan yang
memang tidak berdampak secara
nyata untuk pengembangan
akademik sebaiknya tidak
dilaksanakan atau diganti dengan
kegiatan yang lebih bermanfaat bagi
mahasiswa. Beberapa kegiatan yang
perlu direvisi hendaknya dilakukan
kajian secara mendalam lagi.
Pemilihan strategi dalam pelaksanaan
setiap kegiatan hendaknya dibuat
sematang mungkin, sehingga
kegiatan yang dilakukan dapat
memberikan dampak positif bagi
mahasiswa
Masalah yang paling sering
muncul dalam pelaksanaan kegiatan
kemahasiswaan adalah kurangnya
komunikasi yang terjalin antara HMJ
Manajemen dengan mahasiswa
manajemen. Ini dapat dilihat dari
rendahnya partisipasi mahasiswa
manajemen dalam mengikuti kegiatan
kemahasiswaan yang dilaksanakan
HMJ Manajemen. Hal ini tentunya
menjadi catatan bagi HMJ
Manajemen untuk lebih intensif
melakukan komunikasi dengan
seluruh mahasiswa mengenai
kegiatan yang dilakukan agar
informasi yang diperoleh mahasiswa
manajemen mengenai kegiatan yang
dilakukan jelas dan tepat. Pola
komunikasi yang jelas dan tepat akan
merangsang mahasiswa ikut
berpartisipasi dalam kegiatan yang
diaksanakan, baik sebagai peserta
maupun sebagai panitia
penyelenggara.
Peningkatan kualitas dan
intensitas kegiatan kemahasiswaan
hendaknya berorientasi pada
penguatan kualitas intelektual,
religiusitas, semangat kebangsaan,
serta pengembangan jiwa
kewirausahaan. Setiap kegiatan
kemahasiswaan hendaknya dapat
menjabarkan orientasi yang ingin
dicapai. Untuk mencapai orientasi
tersebut, maka lembaga (perguruan
741
menyangkut tentang kegiatan
kemahasiswaan yang berorientasi
pada penguatan kualitas intelektual,
relijiusitas, semangat kebangsaan,
serta pengembangan jiwa
kewirausahaan. Setiap kegiatan
kemahasiswaan harus dapat
menjabarkan orientasi yang ingin
dicapai dalam kegiatan tersebut.
Menjalankan kebijakan yang
dibuat tanpa dibarengi dengan
pengawasan tentu akan sia-sia. Peran
fakultas sebagai penggawas melalui
pembimbing kemahasiswaan di
tingkat fakultas maupun jurusan
masing masing menjadi salah satu
kunci dalam pelaksanaan
pengawasan kegiatan
kemahasiswaan. Seluruh kegiatan
kemahasiswaan hendaknya dapat
dikontrol dari level terendah (jurusan)
sehingga setiap kegiatan dapat
berjalan sesuai dengan kebijakan
yang ditentukan lembaga (perguruan
tinggi). Untuk itu diharapkan
kedepanya, lembaga (perguruan
tinggi) dapat memberikan pengarahan
kepada seluruh pembimbing
kemahasiswaan mengenai kebijakan
kegiatan kemahasiswaan sehingga
terjadi persamaan persepsi mengenai
kegiatan kemahasiswaan. Kejelasan
fungsi dan peran dari pembimbing
kemahasiswaan dapat dilakukan agar
fungsi pegawasan kegiatan
kemahasiswaan dapat berjalan
dengan optimal
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut.
1. Tanggapan mahasiswa
manajemen mengenai kegiatan
yang dilakukan HMJ Manajemen
antara lain menghilangkan atau
mengganti kegiatan yang kurang
bermanfaat, mengkaji kembali
kegiatan yang akan dilakukan,
menyempurnakan setiap
kegiatan, mengkomunikasikan
dengan jelas dan tepat setiap
kegiatan yang dilakukan agar
dapat meningkatkan partisipasi
mahasiswa manajemen dalam
mengikuti setiap kegiatan yang
dilakukan HMJ Manajemen.
2. Peningkatan kualitas dan
intensitas kegiatan
kemahasiswaan hendaknya
berorientasi pada penguatan
kualitas intelektual, relijiusitas,
semangat kebangsaan, serta
pengembangan jiwa
kewirausahaan yang dapat diatur
dalam kebijakan kegiatan
kemahasiswaan secara
keseluruhan. Peningkatan fungsi
pengawasan dari pembimbing
742
diperlukan dalam menjalankan
kebijakan yang dibuat mengenai
kegiatan kemahasiswaan tersebut
agar setiap kegiatan
kemahasiswaan dapat mencapai
orientasi yang ditentukan.
Saran
Saran yang dapat diberikan dalam
penelitian ini antara lain :
1. Disarankan HMJ Manajemen
melakukan kajian secara detail
mengenai segala kegiatan yang
akan dilakukan sehingga dapat
menghasilkan kegiatan yang
berkualitas dan sesuai sasaran
yang ditentukan
2. Disarankan agar dapat dibuatkan
kebijakan yang mengatur
kegiatan kemahasiswaan yang
dilakukan sehingga seluruh
kegiatan kemahasiswaan dapat
mencapai sasran orientasi yang
digariskan
Perlunya persamaan persepsi
diantara para pembimbing
kemahasiswaan mengenai kegiatan
kemahasiswaan sehingga dapat
melaksanakan fungsi pengawasan
secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Cacioppe, R. dan Edwards, M. (2005),
Seeking the Holy Grail of
organisational development,
Leadership & Organisation
Development
Journal 2005 26:2, 89-91
Ganda, Yahya. (2004). Petunjuk
Praktis Cara Mahasiswa Belajar di
Perguruan Tinggi. Jakarta:
Grasindo
Horton, D. (2002), Planning,
Implementing and Evaluating
Capacity Development, Makalah Briefing ISNAR 50
Poerwadarminta, W.J.S. 2005.Kamus Umum Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Siswoyo, Dwi dkk. 2007. Ilmu
Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
Sugiyono, 2005.Metode Penelitian
Bisnis. Bandung : Alfabeta
Sudarman, 2004. Belajar Efektif Di Perguruan Tinggi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset