• Tidak ada hasil yang ditemukan

pemasaran produk sudah dalam bentuk kerajinan, sehingga mempunyai harga jual

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "pemasaran produk sudah dalam bentuk kerajinan, sehingga mempunyai harga jual"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

(pra Rancangan (pabrik^kgrtas kgrajinan dari enceng gondok.

BAB II

PERANCANGAN PRODUK

Perancangan pabrik ini meliputi penentuan spesifikasi bahan baku yang

akan diproses dan spesifikasi produk yang akan dibuat.

Pada pra rancangan pabrik ini, produk yang akan dibuat adalah kertas daur

ulang, yang bertujuan untuk berbagai macam kerajinan dari tanaman gulma enceng

gondok. Dimana enceng gondok digunakan sebagai bahan baku pembuatan kertas

kerajinan yaitu enceng gondok dari Rawapening daerah Semarang yang mempunyai

kualitas bagus di daerah Jawa Tengah.

2.1 Spesifikasi Produk

Rencana produk kertas kerajinan ini mempunyai kualitas yang baik. Selain

kita memasarkan produk dalam bentuk kertas kerajinan, kita juga merencanakan

pemasaran produk sudah dalam bentuk kerajinan, sehingga mempunyai harga jual

yang jauh lebih tinggi dengan sedikit menambah proses.

Sasaran pemasaran produk adalah pasar lokal dan intemasional. Dalam

industri kerajinan kertas ini, bahan baku dan alur proses pembuatan kertas kerajinan

ini mempunyai peranan yang sangat penting, karena merupakan unsur utama yang

menentukan mutu dari kertas kerajinan danjuga kerajinan diproduksi.

Kertas yang rencananya akan diproduksi ini, diharapkan mempunyai daya

kekuatan yang baik, juga mempunyai kenampakan yang menarik, sehingga dapat

dimanfaatkan dengan mudah untuk proses selanjutnya.

(Dyah Anggraheni (02521064)

20

(2)

(pra Rancangan (Pabrik^kgrtas kgrajinan dari enceng gondok.

Sifat dari bahan-bahan untuk pembuatan kertas perlu diketahui, karena besar

pengaruhnya terhadap sifat-sifat yang dihasilkan, untuk menghasilkan kertas yang

memiliki sifat-sifat yang baik, sering dilakukan pencampuran dua macam bahan pembuat kertas, misalnya enceng gondok dengan pelepah pisang abaca, yang mana

enceng gondok mempunyai tampilan yang baik dan mempunyai daya tarik yang kuat, sedang untuk abaca mempunyai keunggulan pada kekuatannya atau enceng gondok

dicampur dengan limbah-limbah pertanian lainnya seperti bagase, yaitu limbah

penggilingan tebu karena mempunyai kandungan sellulosa yang sangat besar.

Karena ini bertujuan untuk pembuatan produk kerajinan, maka disamping

sifat daripada serat atau bahan perlu juga diperhatikan kenampakan dari pada kertas

yaitu dengan memvariasikan enceng gondok dengan limbah pertanian yang lain

sehingga akan lebih menarik minat konsumen. Akan tetapi jangan sampai menghilangkan bahan utama yang digunakan yaitu enceng gondok.

Selain menggunakan bahan-bahan pendukung seperti limbah-limbah

pertanian, untuk lebih mempercantik dan memiliki daya jual yang lebih tinggi, juga digunakan pewarnaan pada kertas kerajinan ini. Untuk mewarnainya kita bisa gunakan bahan-bahan pewarna untuk tekstil.

Ada dua jenis kertas kerajinan daur ulang, yaitu: kertas mumi yang terbuat dari bahan alami yaitu enceng gondok tanpa zat pewarna, serta kertas campuran yaitu

kertas yang terbuat dari enceng gondok dan yang dicampur dengan serat alami dan

diwamai dengan zat pewarna, baik dengan zat pewarna alam atau zat pewarna

sintetis.

(Dyah Anggraheni (02521064) 21

(3)

(pra Rancangan Pabrik,kgrtas kgrajinan dari enceng gondok.

Adapun secara detail spesifikasi produk kertas kerajinan dari enceng gondok

yang direncanakan adalah sebagai berikut

1. Kertas yang kita buat bemkuran Al, A2, A3, A4

dimana ukuran : Al : 50 x 68 cm

Menggunakan bahan baku sebanyak : - 51,2 g enceng gondok

- 13g/lNaOH

1,6 liter air A2 : 39,5 x 60 cm

Mengunakan bahan baku sebanyak :

- 35,6 g enceng gondok

- 9,lg/lNaOH

1,1 liter air A3 : 30 x 42,5 cm

Menggunakan bahan baku sebanyak :

19,2 g enceng gondok

- 4,9 g/1 NaOH - 0,6 liter air

A4 : 21 x 29,7 cm

Menggunakan bahan baku sebanyak :

(Dyah Anggraheni (02521064)

<YuCi PauCiana (02521105)

(4)

(pra Rancangan Pabrik,kgrtas kgrajinan dari enceng gondok,

9,4 g enceng gondok

- 2,4 g/1 NaOH - 0,3 liter air

Untuk ukuran berat setiap ukuran kertas mempunyai berat yang berbeda-beda

dikarenakan pembuatan kertas ini dilakukan secara manual.

2. Kandungan air yang terdapat dalam kertas < 2 %dari berat basah lembaran pulp.

Hal ini untuk menghindari agar tidak tumbuh jamur pada kertas apalagi pada saat

penyimpanan.

3. Kertas kerajinan minimal memenuhi beberapa persyaratan antara lain :

- Kekuatan sobek : 0.88 kg

- Kekuatan tarik : 15,6 kg

- Kekuatan jebol: 58 Psi

4. Wama

Warna yang dihasilkan dari kertas tergantung dari permintaan, akan tetapi wama

kertas yang didapat dari enceng gondok tanpa penambahan wama, berwama

coklat, akan tetapi kita juga memberikan pilihan wama. Pilihan warnanya kita

menyediakan 60 pilihan wama.

Selain dalam bentuk kertas kita juga memproduksinya dalam bentuk

kerajinan. Produk-produk yang direncanakan yang terbuat dari enceng gondok

dan bahan pendukung adalah: kardus, keranjang, jam dinding, nampan, buku

catatan, buku alamat, buku tamu, bingkai foto, album foto, menu rumah makan,

(DyahAnggraheni (02521064)

23

(5)

(pra Rancangan Pabrikjkgrtas kgrajinan dari enceng gondok.

kartu ucapan undangan dan sebagainya. Hal ini dimaksudkan agar mendapatkan

nilai lebih dari barang yang kita produksi

Gambar 2.1 Macam-macam Produk Yang Dihasilkan

3. Pengepakan dimaksudkan untuk mencegah kerusakan pada kertas kerajinan

maupun kerajinan selama pengangkutan dan penanganan, mencegah panjamuran

karena lembab air atau serangga untuk mempertahankan mutu serat. Pengemasn

produk kertas ini menggunakan books kecil, setiap books berisi 500 lembar kertas

kerajinan. Akan tetapi setiap ukuran kertas mempunyai ukuran book yang berbeda

sesuai kebutuhan. Sedangkan untuk hasil kerajinannya kita gunakan kardus sesuai

denagn kebutuhan dan besar kecilnya kerajinan yang sudah dibuat.

2.2 Spesifikasi Bahan Baku

Dalam pembuatan kertas kerajinan ini, bahan baku yang digunakan adalah

enceng gondok. Untuk memenuhi bahan baku enceng gondok tersebut, enceng

gondok diperoleh dari Rawapening di daerah Ungaran.

Untuk mendapatkan kertas kerajinan yang berkualitas tinggi diperlukan

enceng gondok yang juga berkualitas baik dengan syarat-syarat sebagai berikut:

(Dyah Anggraheni (02521064)

YuCiPauCiana (02521105)

(6)

(pra Rancangan Pabrik,kertas kgrajinan dari enceng gondok,

1. Enceng gondok dalam keadaan normal dan sehat,yaitu yang mempunyai wama hijau segar tidak layu.

2. Enceng gondok dalam keadaan bersih

3. Enceng gondok tidak dalam keadaan msak, yaitu yang layu, dan tidak busuk 4. Enceng gondok mempunyai batang dengan diameter besardan panjang batang

sekitar 50-70 cm

Dalam proses pembuatan kertas kerajinan. Bahan baku yang akan kita gunakan hams mempunyai kualitas yang baik sehingga menghasilkan kertas yang

mempunyai mutu yang baik pula. Mutu dari pada enceng gondok ini hams kita perhatikan sejak kita mulai menanam dan media tanamnya.

Agar tanaman air mampu tumbuh optimal, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah persyaratan hidupnya. Usahakan menciptakan lingkungan yang sesuai dengan habitat aslinya. Bila perawatan dilakukan secara intensif, bukan tidak

mungkin tanaman air dalam pot maupun kolam akan lebih indah ketimbang di alam aslinya. Persyaratan hidup yang hams diketahui adalah iklim, penyinaran matahari,

serta media tanam.

2.2.1 Iklim dan Penyinaran Matahari

Kondisi iklim Indonesia sangat cocok untuk pertumbuhan aneka jenis tanaman air. Sebagian besar tanaman air menghendaki cahaya matahari secara langsung. Terpaan sinar matahari selama enam jam sehari dianggap cukup bagi pertumbuhan tanaman air. Adanya sedikit naungan masih bisa ditoleransi, tetapi

(DyahAnggraheni (02521064) 25

(7)

(pra Rancangan Pabrik,kgrtas kgrajinan dari enceng gondok.

pertumbuhan tanaman akan tidak terlalu baik. Tanaman air umumnya menyukai sinar

matahari sehingga akan lebih baik bila ditempatkan pada lokasi yang terkena sinar matahari secara langsung, kecuali saat tanaman bam saja selesai tersemai atau setelah dilakukan repoting. Pada kondisi tersebut, sekitar satu minggu setelah persemaian atau repoting, tempatkan terlebih dahulu pada lokasi yang agak teduh. Bila

pertumbuharmya telah baik dan tampak stabil bam dipindahkan ke tempat yang

banyak terkena sinar matahari.

Lingkungan dengan kondisi air yang hangat disukai oleh tanaman air. Kisarannya suhu optimalnya antara 18-25°C. rata-rata tanaman air tumbuh di daerah dataran rendah hingga sedang. Namun ada juga yang hanya dijumpai di daerah dataran tinggi, misalnya iris dan water poppy.

2.2.2 Media Tanam

Media tanam paling baik untuk pertumbuhan tanaman air adalah lumpur sawah, karena banyak mengandung unsur hara. Selain itu, lumpur sawah sudah lama terendam air sehingga butiran tanahnya lembut dan berpori. Usahakan mendapatkan

lumpur di persawahan di bagian tengah. Jangan terlalu dekat dengan pemukinan atau

saluran air karena tanah di daerah-daerah tersebut cenderung tercemar pestisida

maupun limbah. Letak tanah yang terlalu pinggir juga riskan karena banyak mengandung hama berupa anakan siput sehingga dikhawatirkan merusak tanaman.

Lebih baik lagi jika bisa memperoleh lumpur sawah saat musim kemarau. Sebab, kondisi tanah pada saat itu cukup liat dan tidak terlalu gembur. Sebelum digunakan, sebaiknya tanah dijemur terlebih dahulu untuk membunuh bibit-bibit gulma.

(Dyah Anggraheni (02521064) 26

(8)

(pra Rancangan Pabrikjkgrtas kgrajinan dari enceng gondok.

Untuk menambah kesuburan atau kandungan unsur haranya, dapat diberikan pupuk kandang yang sudah matang dan steril. Bila lumpur sawah sulit diperoleh, bisa digunakan tanah merah yang dicampur dengan pasir dan pupuk kandang, perbandingannya 2:1. Dapat pula digunakan lapisan top soil yang dicampur dengan kompos sebenamya juga bisa ditambahkan, tetapi resikonya akan mengambang di permukaan air sehingga mengotori kolam atau pot. Campuran media tanaman yang

telah dibuat tersebut segera dimasukakn ke dalam pot.

2.2.3 Masa tanam

Tanaman air ini mempunyai masa tumbuh yang paling bagus pada umur kira-kira umur 15 hari, setelah masa tanam dengan penyinaran sinar matahari yang

sangat cukup. Masa pertumbuhan tanaman air ini sangat cepat, pada umur 5 bulan

sudah bisa mempunyai sekitar 200 helai daun yang lebar. Batangnya mempunyai diameter sekitar 4 cm dan panjang anrata 70-100cm. Disamping itu, enceng gondok memiliki kemampuan membah pH air dilingkungan tumbuhnya. Suhu ideal untuk

pertumbuharmya berkisar antara 28°C-30°C dengan derajat keasaman (pH) antara

4-12. dalam air yang jemih serta sangat dalam, apalagi dalam dataran tinggi (melebihi 1.600 m diatas permukaan laut) enceng gondok sulit tumbuh dan berkembang.

2.2.4 Masa panen

Untuk bahan baku kertas kerajinan dengan kualitas yang baik, maka kita perlu mengetahui masa pertumbuhan maksimum dari tanaman enceng gondok ini, yaitu pada bulan ke 5, pada bulan ke 5 ini tanaman enceng gondok mempunyai

kualitas yang bagus untuk diolah. Bila melebihi bulan ke 5 tanaman enceng gondok

(Dyah Anggraheni (02521064) 27

(9)

(Pra Rancangan Pabrik,kgrtas kgrajinan dari enceng gondok.

ini tetap tumbuh tetapi tidak optimal dan kemungkinan tanaman enceng gondok ini

bisa mati.

<•

Gambar 2.2 Batang Enceng Gondok

2.3 Spesifikasi bahan pembantu

Pada proses pemasakan, bahan kimia yang kita gunakan untuk melunakkan batang enceng gondok adalah larutan basa yaitu NaOH. NaOH yaitu yang biasa disebut dengan kostik soda adalah zat yang dapat membakar kulit yang dasamya

seperti dari logam. Di dalam industri mempunyai kegunaan yang cukup banyak

sebagian besar digunakan sebagi zat kimia yang penting dalam pembuatan pulp dan kertas, tekstil, minuman, deterjen,dll.

Dunia banyak memproduksi pada tahun 1998 yaitu sekitar 45 milyar ton. Sodium hidroksid atau kostik soda ini biasanya banyak digunakan dalam laboratorium kimia. Kostik soda mumi biasanya dalam bentuk padatan dengan warna

putih. Tersedia dalam bentuk butiran, serpihan dan juga 50% tergantung pada kegunaannya. Kostik soda dapat mencair dan biasanya dengan mudah menyerap

(Dyah Anggraheni (02521064) 28

(10)

(pra Rancangan Pabrik,kgrtas kgrajinan dari enceng gondok.

karbon dioksida dari udara. Kostik soda dapat meninggalkan noda berwama kuning

pada kain dan kertas.

Untuk bahan pemutih kertas kita menggunakan bahan pemutih seperti

halnya dalam yang digunakan proses pertekstilan yaitu kaporit atau dalam bahasa

kimia H202 Penggunaannya hams hati-hati karena dapat mengurangi kekuatan dari

pada kertas kerajinan tersebut.

Bahan pendukung lainnya yaitu sampah-sampah pertanian antara lain

pelepah pisang, ampas tebu, kulit daun bawang, lidi dan masih banyak lagi bahan pendukung lainnya, yang mana ini bisa membuat efek-efek tertentu pada kertas kerajinan yang akan diproduksi. Selain itu, bahan pendukung ini ada manfaatnya

seperti menambah kekuatan dari pada kertas kerajinan ini. 2.4 Pengendalian kualitas

Dalam kegiatan pengendalian kualitas produksi, terdapat unsur pengawasan. Bagian ini dilakukan oleh quality control departemen. Proses pengendalian dimulai

dari membuat persiapan, perancanaan dan pelaksanaan. Dalam hubungannya dengan

production control fungsinya adalah memberikan jaminan tertentu bilamana pabrik akan memproduksi suatu produk, jaminan tersebut adalah :

• Penyerahan barang pada waktunya.

• Pembuatan barang itu secara ekonomis.

• Mutu barang yang acceptable.

(Dyah Anggraheni (02521064) 29

(11)

(pra Rflncangan Pabrikjkgrtas kgrajinan dari enceng gondok.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas suatu produk adalah

sebagai barikut: • Bahan baku

Bahan baku yang baik akan menghasilkan produk yang baik, dan sebaliknya.

Alam juga sangat berpengamh terhadap kelancaran berproduksi, karena bahan baku yang kita gunakan berasal dari alam.

• Mesin dan kondisi mesin

Penggunaan alat-alat dan mesin-mesin yang sesuai dengan kapasitas, kemampuan dan pemakaian dalam aspek produksi akan memberikan manfaat yang baikterhadap hasil produksi maupun ketahanan alat dan mesin tersebut.

• Manusia

Tenaga manusia berpengamh terhadap hasil produksi. Tenaga terdidik,

terampil dan berpengalaman akan mampu menghasilkan produk dengan kualitas yang baik.

• Lingkungan

Kondisi lingkungan kerja yang baik, suhuudara, suaradan kelembapan secara tidak langsung akan mempengaruhi kelancaran produksi, serta kenyamanan

karyawan dalam bekerja dan akhirnya hasil produksi. Pada pembutan kertas kerajinan ini quality control meliputi:

1. Pemilihan enceng gondok

qyyah Anggraheni (02521064) 30

(12)

(pra Rancangan (pabrikjkgrtas kgrajinan dari enceng gondok.

Tujuan pemilihan enceng gondok adalah menyiapkan enceng gondok yang

cocok untuk produksi kertas kerajinan. Pemilihan enceng gondok biasanya

dilakukan dengan melihat panjang pendeknya batang, segar atau tidaknya

enceng gondok yang kemudian kita pisahkan antara enceng gondok yang baik

dan enceng gondok yang jelek. Yang kemudian dilanjutkan dengan proses

pengeringan.

2. Pemasakan potongan-potongan enceng gondok dengan lamtan pemasak.

Hal ini diperlukan karena banyak sedikitnya lamtan pemsak sangat

berpengamh terhadap kekuatan dari pada enceng gondok, sehingga

berpengamh terhadap kualitas dari ketas kerajinan yang kita buat. Hal yang

perlu diperhatikan adalah perbandinagna lamtan pemasak dengan banyaknya

bahan yang akan kita masak. Selain perbandingan lamtan pemasak dengan

bahan baku yang perlu diperhatikan saat pemasakan adalah suhu dan waktu

pemasakan.

3. Pembuatan lembaran

Pembuatan lembaran ini yang perlu dilakukan pengecekan adalah sebelum

pulp dituangkan diatas cetakan yang terbuat dari screen pulp, haras dalam

keadaan yang homogen. Kemudian pada saat dituang dalam cetakan, sebisa

mungkin kita buat rata agar hasil lembaran kertasnya bagus. Pelepasan

lembaran pulp yang sudah kering dari atas papan hams hati-hati agar tidak

sobek.

4. Kekuatan kertas

(DyahAnggraheni (02521064)

31

(13)

(pra Rancangan Pabrik,kgrtas kgrajinan dari enceng gondok.

Kekuatan kertas kerajian yang diperiukan adalah pengujian ketahanan tarik

dan ketahanan jebol. Ketahanan tarik merupakan daya tahan lembaran kertas

terhadap gaya tarik yang bekrja pada kedua ujung kertas. Alat yang

digunakan untuk menguji ketahanan tarik adalah "Tensile Strength". Untuk

ketahanan jebol alat uji yang digunakan adalah "Brusfingtester".

5. Finising

Pengecekan yang dilakukan pada proses finising yaitu pembuatan kerajinan

yang sesuai dengan pesanan. Potongan dari pada kertas, kerapian lipatan,

kerapian perekatan, penempelan aksesoris pada kerajinan yang dibuat.

6. Packing

Pengecekan jumlah tumpukan produk dalam bok, atau pengecekan produk

yang sudah siap dipasarkan

(DyahAnggraheni (02521064)

32

Gambar

Gambar 2.1 Macam-macam Produk Yang Dihasilkan
Gambar 2.2 Batang Enceng Gondok

Referensi

Dokumen terkait

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,