IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DI
IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DI
WILAYAH KAWASAN KESELAMATAN
WILAYAH KAWASAN KESELAMATAN
OPERASI PENERBANGAN (KKOP)
OPERASI PENERBANGAN (KKOP)
A. IZIN MENDIRIKAN BANGUNANA. IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN
1. Pengertian Izin Dalam Mendirikan Suatu Bangunan 1. Pengertian Izin Dalam Mendirikan Suatu Bangunan
Izin dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ketiga, Departemen dan Izin dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ketiga, Departemen dan Kebudayaan Balai Pustaka,(2003 adalah ! Pernyataan mengabulkan atau tidak Kebudayaan Balai Pustaka,(2003 adalah ! Pernyataan mengabulkan atau tidak melarang, persetu"uan dan membolehkan#
melarang, persetu"uan dan membolehkan# Di
Di dadalalam m papassal al 2$2$0 0 %n%ndadangng&%&%ndndanang g 'o'o#$ #$ ahahun un 20200) 0) tetentntanangg Penerbangan, telah dinyatakan bah*a setiap orang dilarang berada di daerah Penerbangan, telah dinyatakan bah*a setiap orang dilarang berada di daerah tertentu di Bandar %dara, membuat halangan (
tertentu di Bandar %dara, membuat halangan (ObstacleObstacle, dan+atau melakukan, dan+atau melakukan kegiatan lain di Ka*asan Keselamatan perasi Penerbangan (KKP, ke-uali kegiatan lain di Ka*asan Keselamatan perasi Penerbangan (KKP, ke-uali memperoleh izin dari otoritas Bandar %dara#
memperoleh izin dari otoritas Bandar %dara# D
Daalalam m ppaassaal l 2020. . %%ndndaanngg&%&%nnddanang g ''oo##$ $ aahhun un 202000) ) tetennttanangg Penerbangan, ada ketentuan&ketentuan yang disebutkan bah*a !
Penerbangan, ada ketentuan&ketentuan yang disebutkan bah*a ! )
)
a# %ntuk mendirikan, mengubah, atau melestarikan bangunan, serta menanam atau a# %ntuk mendirikan, mengubah, atau melestarikan bangunan, serta menanam atau memelihara pepohonan di dalam Ka*asan Keselamatan perasi Penerbangan (KKP memelihara pepohonan di dalam Ka*asan Keselamatan perasi Penerbangan (KKP tidak boleh melebihi batas ketinggian yang ada dalam ketentuan Ka*asan Keselamatan tidak boleh melebihi batas ketinggian yang ada dalam ketentuan Ka*asan Keselamatan perasi Penerbangan (KKP yang ditetapkan oleh /enteri#
perasi Penerbangan (KKP yang ditetapkan oleh /enteri#
b# Penge-ualian terhadap ketentuan mendirikan, mengubah, atau melestarikan b# Penge-ualian terhadap ketentuan mendirikan, mengubah, atau melestarikan
ban
bangunagunan n sebsebagaiagaimana mana dimadimaksuksud d padpada a (a (a harharus us menmendapadapat t perspersetu"etu"uanuan /enteri dan memenuhi ketentuan sebagai berikut!
/enteri dan memenuhi ketentuan sebagai berikut!
($# /erupakan asilitas yang mutlak di perlukan untuk operasi penerbangan# ($# /erupakan asilitas yang mutlak di perlukan untuk operasi penerbangan# (2# /emenuhi ka"ian khusus aeronautika, dan#
(2# /emenuhi ka"ian khusus aeronautika, dan#
(3# 1esuai dengan ketentuan teknis Keselamatan perasi Penerbangan# (3# 1esuai dengan ketentuan teknis Keselamatan perasi Penerbangan#
--# # BBaanngguunnan an yyaanng g memelelebbihihi i bbaattaasasan n sesebbagagaaimimaanna a ddaalalam m (b(b, , **aa"i"ibb di
di ininormormasasikaikan n memelallalui ui pepelaylayanaanan n ininormormasi asi aeaeroronaunautiktika a ((ereronaonautiuti-a-all Inomation 1eri-e
Inomation 1eri-e Izin /endiri
Izin /endirikan kan BanBangungunan an daldalam am paspasal al I I PerPeraturaturan an /ent/enterieri Peker"aanPeker"aan %mum
%mum'omor!24+P5+/+2006 yaitu Perizinan yang di berikan oleh pemerintah'omor!24+P5+/+2006 yaitu Perizinan yang di berikan oleh pemerintah daerah ke-uali pembangunan gedung ungsi khusus oleh pemerintah kepada daerah ke-uali pembangunan gedung ungsi khusus oleh pemerintah kepada pemi
pemilik lik banbangungunan an gedgedung ung untuuntuk k membmembanguangun n barubaru, , menmengubgubah, ah, mempmemperluerluas,as, menguran
mengurangi, atau gi, atau mera*at gedung sesuai mera*at gedung sesuai dengan persyaratdengan persyaratan an administradministrati danati dan persyaratan teknis yang berlaku#
persyaratan teknis yang berlaku#
Dalam pasal 4 Peraturan Pemerintah 'omor 47 tahun $)).,! Perizinan Dalam pasal 4 Peraturan Pemerintah 'omor 47 tahun $)).,! Perizinan ter
tertententu tu adadalalah ah kegiakegiatan tan PePemermerintintah ah DaDaererah ah dadalam lam rarangngka ka pempembeberiarian n izizinin kep
kepadada a ororanang g prpribaibadi di ataatau u babadadan n yanyang g di di mamaksksudkudkan an dadalam lam pempembinbinaanaan,, pengaturan, pengendalian, dan penga*asan atas kegiatan, pemanaatan ruang, pengaturan, pengendalian, dan penga*asan atas kegiatan, pemanaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana, atau asilitas guna penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana, atau asilitas guna melindungi kepentingan umum dan men"aga kelestarian lingkungan#
Dalam mendirikan suatu bangunan menurut pasal 4 Peraturan /enteri Peker"aan%mum 'o#24+P5+/+2006, yaitu harus ada Persyaratan Izin /endirikan Bangunan yang meliputi!
a# Persyaratan administrati untuk permohonan izin mendirikan bangunan# b# Persyaratan teknis untuk pemohonan izin mendirikan bangunan gedung# -# Penyedia "asa#
d# Pelaksana pengurusan permohonan izin mendirikan bangunan# 2. u!uan Izin dalam Mendirikan Bangunan
/enurut Peraturan /enteri Peker"aan %mum 'omor#24+P5+/+2006 u"uan dari perizinan dalam mendirikan setiap bangunan untuk ter*u"udnya tertib dalam penyelenggaraan bangunan dan men"amin keadaan teknis bangunan dalam penyelenggaraan bangunan#
Dalam pasl ) Peraturan /enteri Komunikasi dan Inormatika bab I8, yaitu setiap mendirikan suatu bangunan di daerah Ka*asan Keselamatan perasi Penerbangan (KKP Bandar %dara harus mendapat izin dari instansi yang ber*enang sesuai dengan peraturan perundang&undangan yang berlaku dengan ketentuan seperti!
a# 1etiap pendirian menara telekomunikasi di Ka*asan Keselamatan perasi Penerbangan (KKP *a"ib mendapatkan rekomendasi dari Dir"en Perhubungan %dara atau pe"abat yang ditun"uk#
b# Ka*asan keselamatan perasi Penerbangan (KKP sebagaimana dimaksud pada ayat ($ meliputi !
($ Ka*asan di sekitar Bandar %dara9
(2 Ka*asan di sekitar alat bantu 'aigasi Penerbangan#
u"uan dari Perizinan dalam mendirikan suatu bangunan menurut pasal 2$$ %ndang %ndang 'o#$ tahun 200) tentang penerbangan, yaitu untuk men"amin keselamatan dan keamanan penerbangan serta pengembangan Bandar %dara, sehingga pemerintah *a"ib mengendalikan daerah lingkungan di daerah Bandar %dara#
Izin mendirikan bangunan menurut keputusan menteri negara 'omor 0.+KP1+BKP4'+$)): adalah izin yang diberikan untuk mendirikan bangunan berdasarkan peraturan pemerintah tahun 'o#$6 tahun $):3 dan yang telah memperoleh izin peren-anaan#
Izin dalam mendirikan bangunan menurut Presty ;arasaty (200) adalah ! untuk men"aga ketertiban, keselarasan, kenyamanan, dan keamanan dari bangunan itu sendiri terhadap penghuninya maupun lingkungan sekitarnya#
Dalam pasal $7 Peraturan /enteri Komunikasi dan Inormatika dalam Ketentuan Pendirian menara di Ka*asan tertentu Bab 8III tahun 2006 /enyatakan!
a# Pendirian /enara elekomunikasi di ka*asan tertentu *a"ib memenuhi ketentuan yang berlaku untuk ka*asan yang dimaksud#
b# <ang dimaksud dengan ka*asan tertentu pada (a merupakan ka*asan yang siat dan peruntukannya memerlukan pengaturan keselamatan dan estetika# -# <ang termasuk Ka*asan tertentu antara lain, Ka*asan Keselamatan perasi
Penerbangan (KKP, Ka*asan =agar Budaya dan Ka*asan Pari*isata# B. KA"ASAN KESE#AMAAN $PERASI PENERBANGAN %KK$P&
Dalam Peraturan /enteri Perhubungan 'omor! K/ 44 ahun 2007 ! Ka*asan Keselamatan perasi Penerbangan (KKP adalah *ilayah daratan dan+atau perairan dan ruang udara sekitar bandar udara yang di pergunakan untuk kegiatan operasi penerbangan dalam rangka men"amin keselamatan penerbangan#
1etiap Bandar %dara harus mempunyai Ka*asan Keselamatan perasi Penerbangan (KKP seperti yang di "eleskan dalam Pasal 8III Peraturan Pemerintah 5epublik Indonesia, ahun $)):, Bab III , yaitu!
$# 1etiap penyelenggaraan Bandar %dara, ditetapkan daerah lingkungan ker"a dan Ka*asan Keselamatan perasi Penerbangan (KKP di sekitar Bandar %dara# 2# Ka*asan Keselamatan perasi Penerbangan (KKP sebagaimana di maksud
dalam ayat ($ di tetapkan dengan keputusan /enteri#
/enurut Peraturan /enteri Perhubungan 'omor K/ 44 ahun 2007, tentang Pemberlakuan 1tandar 'asional, dalam pembuatan Ka*asan Keselamatan perasi Penerbangan (KKP di Bandar %dara ada beberapa persyaratan sebagai berikut! $# 5en-ana induk Bandar %dara atau ren-ana pengembangan Bandar %dara#
2# 5en-ana pengembangan *ilayah dan pengembangan kota "angka pan"ang untuk lokasi yang bersangkutan#
3# 5en-ana prosedur dan pengaturan ;alu ;intas %dara# 4# Peta topograi#
7# itik kerangka dasar nasional#
Dasar&dasar aturan yang mendukung permasalahan ka*asan Keselamatan perasi Penerbangan (KKP# /enurut Annex 14 Aerodromes Volume I, Fourth Edition, July 2004adalah sebagai berikut !
1. !he ob"ecti#es o$ the s%eci$ications in this cha%ter are de$ine the airs%ace around aerodromes to be maintained $ree $rom obstacles so as to %ermit the intended aero%lane o%erations at the aerodromes to be conducted sa$ely and to %re#ent the aerodromes $rom becomin& unusable by the &ro'th o$ obstacles around the aerodromes. !his is achie#ed by establishin& a series o$ obstacle limitation sur$ace that de$ine the limits to 'hich ob"ects may %ro"ect into the airs%ace(.
Kalimat di atas dapat ditasirkan sebagai sasaran khusus dalam bab ini adalah men"elaskan *ilayah di sekitar lapangan terbang di"aga kebebasannya dari obstacle demi keselamatan pesa*at yang beroperasi di lapangan terbang tersebut dan untuk men-egah lapangan terbang men"adi tidak dapat dioperasikan akibat timbulnya obstacle di sekitar lapangan terbang, hal ini dapat di-apai dengan membentuk pembatasan akan obstaclepada permukaan dengan men"elaskan batasan pada setiap obyek yang akan dibuat pada suatu *ilayah#
()ha%ter 49 >alaman 4&$9 *ote $
2. !he $ollo'in& obstacle limitation sur$aces shall be established $or a non %recision a%%roach run'ay +
a. )onical ur$ace
b. Inner -oriontal ur$ace c. A%%roach ur$ace/ and d. !ransitional ur$ace(
asiran dari kutipan di atas adalah *onrecision A%%roach un'ay batas obstaclepermukaan harus ditentukan pada !
a# Ka*asan di ba*ah permukaan keru-ut
b# Ka*asan di ba*ah permukaan horizontal&dalam -# Ka*asan di daerah pendekatan9 dan
d# Ka*asan di ba*ah permukaan transisi
Di Indonesia istilah ini lebih dikenal dengan nama Ka*asan Keselamatan perasi Penerbangan (KKP#
( Annex $49 4#2#69 >alaman 4&7
3. !he hei&hts and slo%es o$ the sur$aces shall not be &reater than, and their other dimensions not less than, those s%eci$ied in table 1, exce%t in the case o$ the horiontal section o$ the a%%roach sur$ace(.
Kutipan di atas dapat ditasirkan yaitu ketinggian dan kemiringan permukaan tidak boleh lebih besar dan dimensi lain dari permukaan tidak kurang dari yang telah ditentukan pada tabel $ (lampiran $, halaman :) ke-uali dalam hal bagian permukaan pendaratan#
Annex 149 4#2#.9 >alaman 4&7
4. ecomendation. Existin& ob"ects abo#e any o$ the sur$ace re5uired by %oint 2 should as $ar as %racticable be remo#ed exce%t 'hen, in the o%inion o$ a%%ro%riate authority, the ob"ect is shielded by an existin& immo#able ob"ect, or a$ter aeronautical study it is determined that the ob"ect 'ould not ad#ersely a$$ect the sa$ety or si&ni$icantly a$$ect the re&ularity o$ o%erations o$ aero%lanes(.
Dapat ditasirkan bah*a adanya obyek di atas beberapa permukaan yang disebutkan pada %oint 2 dalam penggunaannya harus dipindahkan ke-uali "ika, menurut pendapat penguasa, obyek tersebut dilindungi oleh obyek yang tidak dapat bergerak atau setelah dipela"ari se-ara ilmu penerbangan disimpulkan bah*a obyek tersebut tidak merugikan keselamatan atau berpengaruh bagi keteraturan operasi&operasi penerbangan#
( Annex $49 4#2#$29 >alaman 4&6
6. ecomendation. Anythin& 'hich may, in the o%inion o$ the a%%ro%riate authority a$ter aeronautical study, endan&er aero%lanes on the mo#ement area or in the air 'ithin the limits o$ the inner horiontal and conical sur$aces should be re&arded as an obstacle and should be remo#ed in so $ar as %racticable(.
Kutipan di atas dapat ditasirkan yaitu sesuatu yang mana, menurut pendapat penguasa setelah mempela"ari ilmu penerbangan, membahayakan pesa*at di mo#ement area atau di udara dalam batas permukaan di ba*ah permukaan horizontal dalam dan di ba*ah permukaan keru-ut harus dinyatakan sebagai obstacle dan akan dipindahkan se"auh dalam pemakaian# ( Annex $49 4#4#29 >alaman 4&)
Dalam 1urat Keputusan /enteri Perhubungan 'omor ! K/ . ahun 200. entang Penyelenggaraan Bandar %dara %mum BB 8 entang Ka*asan Keselamatan perasi Penerbangan (KKP disebutkan bah*a !
Pa'al 1(
$# %ntuk men"amin keselamatan operasi penerbangan di bandar udara dan sekitarnya diperlukan ka*asan keselamatan operasi penerbangan untuk
mengendalikan ketinggian benda tumbuh dan pendirian bangunan di bandar udara dan sekitarnya#
2# Ka*asan keselamatan operasi penerbangan sebagaimana dimaksud pada ayat $ ditentukan batas&batasnya dengan koordinat yang menga-u pada bidang reerensi ?orld @eodeti- 1ystem $).4 (?@1&.4 dan batas&batas ketinggian di atas permukaan laut rata&rata (/ean 1ea ;eel dalam satuan meter#
3# Ka*asan keselamatan operasi penerbangan di sekitar bandar udara meliputi !
a# Ka*asan pendekatan dan lepas landas9 b# Ka*asan kemungkinan bahaya ke-elakaan9 -# Ka*asan di ba*ah permukaan horizontal dalam9 d# Ka*asan di ba*ah permukaan horizontal luar9 e# Ka*asan di ba*ah permukaan keru-ut9
# Ka*asan di ba*ah permukaan transisi9
g# Ka*asan di sekitar penempatan alat bantu naigasi penerbangan# Pa'al 11
$# Ka*asan keselamatan operasi penerbangan di sekitar bandar udara di tentukan berdasarkan ren-ana induk bandar udara#
2# Ka*asan keselamatan operasi penerbangan bagi bandar udara yang belum mempunyai ren-ana induk bandar udara ditentukan berdasarkan pan"ang landasan sesuai ren-ana pengembangan#
Pa'al 12
$# Penyelenggara bandar udara pusat penyebaran dan bandar udara bukan pusat penyebaran yang ruang udara di sekitarnya dikendalikan mengusulkan penetapan ka*asan keselamatan operasi penerbangan di sekitar bandar udara kepada /enteri melalui Direktur Aenderal#
2# Penyelenggara bandar udara bukan pusat penyebaran yang ruang udara di sekitarnya tidak dikendalikan mengusulkan penetapan ka*asan keselamatan operasi penerbangan di sekitar bandar udara kepada Bupati+?alikota dari @ubernur sebagai tugas dekonsentrasi#
3 Direktur Aenderal melakukan ealuasi usulan penetapan ka*asan operasi penerbangan di sekitar bandar udara sebagaimana dimaksud dalam ayat $ terhadap aspek !
a# 5en-ana induk+ren-ana pengembangan bandar udara9 b# atanan kebandarudaraan nasional9
-# Keamanan dan keselamatan penerbangan9 d# 5en-ana ata 5uang ?ilayah#
4# Direktur Aenderal menyampaikan hasil ealuasi sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 kepada /enteri selambat&lambatnya 30 hari (tiga puluh hari ker"a setelah dokumen diterima se-ara lengkap#
7# Ka*asan keselamatan operasi penerbangan di sekitar bandar udara sebagaimana dimaksud pada ayat $, untuk tiap&tiap bandar udara ditetapkan dengan Keputusan /enteri selambat&lambatnya $4 (empat belas hari ker"a setelah hasil ealuasi dari Direktur Aenderal diterima se-ara lengkap#
:# Ka*asan Keselamatan operasi penerbangan di sekitar bandar udara sebagaimana dimaksud dalam ayat 2, untuk tiap&tiap bandar udara ditetapkan dengan Keputusan Bupati+?alikota setempat selambat& lambatnya 30 (tiga puluh hari ker"a setelah dokumen diterima se-ara lengkap#
6# Ketentuan lebih lan"ut mengenai standar, prosedur pembuatan dan persyaratan ka*asan keselamatan operasi penerbangan sebagaimana dimaksud pada ayat $ dan 2 diatur dengan Keputusan Direktur Aenderal#
Pa'al 1)
$# %ntuk mengendalikan ka*asan keselamatan operasi penerbangan di sekitar bandar udara pusat penyebaran dan bandar udara bukan pusat penyebaran yang ruang udara disekitarnya dikendalikan, setiap pendirian bangunan di ka*asan keselamatan operasi penerbangan diperlukan rekomendasi dari Direktur Aenderal atau pe"abat yang ditun"uk#
2# %ntuk mengendalikan ka*asan keselamatan operasi penerbangan di sekitar bandar udara bukan pusat penyebaran yang ruang udara di sekitarnya tidak dikendalikan, setiap pendirian bangunan di ka*asan keselamatan operasi penerbangan diperlukan rekomendasi dari Bupati+?alikota setempat atau pe"abat yang ditun"uk#
Dalam pasal 2$0 %ndang&%ndang 'o# $ ahun 200) entang Penerbangan! Dilarang berada di bandar udara, mendirikan bangunan atau melakukan kegiatan&kegiatan lain di dalam maupun di sekitar bandara yang dapat membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan#
Berdasarkan Peraturan /enteri Perhubungan %dara 'omor ! K/ 44 ahun 2007 tanggal 23 Auli 2007, entang Pemberlakuan 1tandar 'asional Indonesia 03& 6$$2&2007 /engenai Ka*asan Keselamatan perasi Penerbangan (KKP disebutkan bah*a !
($# Ka*asan Keselamataan perasi Penerbangan (KKP adalah *ilayah daratan dan+atau perairan dan ruang udara di sekitar Bandar %dara yang dipergunakan untuk kegiatan operasi penerbangan dalam rangka men"amin keselamatan penerbangan#
(2# Ka*asan Pendekatan dan ;epas ;andas adalah suatu ka*asan perpan"angan kedua u"ung landasan, di ba*ah lintasan pesa*at udara setelah lepas landas atau akan mendarat, yang dibatasi oleh ukuran pan"ang dan lebar tertentu# (3# Ka*asan Kemungkinan Bahaya Ke-elakaan adalah sebagai dari ka*asan
pendekatan yang berbatasan langsung dengan u"ung&u"ung landasan dan mempunyai ukuran tertentu, yang dapat menimbulkan kemungkinan ter"adinya ke-elakaan#
(4# Ka*asan Di ba*ah Permukaan >orizontal Dalam adalah bidang datar di atas dan disekitar Bandar %dara yang dibatasi oleh radius dan ketinggian dengan ukuran tertentu untuk kepentingan pesa*at udara melakukan terbang rendah pada *aktu akan mendarat atau setelah lepas landas#
(7# Ka*asan Diba*ah Permukaan >orizontal ;uar adalah bidang datar disekitar Bandar %dara yang dibatasi oleh radius dan ketinggian dengan ukuran tertentu untuk kepentingan keselamatan dan eisiensi operasi penerbangan antara lain
pada *aktu pesa*at melakukan pendekatan untuk mendarat dan gerakan setelah tinggal landas atau gerakan dalam hal mengalami kegagalan dalam pendaratan#
(:# Ka*asan Di ba*ah Permukaan Keru-ut adalah bidang dari suatu keru-ut yang bagian ba*ahnya dibatasi oleh garis perpotongan dengan permukaan horizontal luar, masing&masing dengan radius dan ketinggian tertentu di hitung dari titik reerensi yang ditentukan#
(6# Ka*asan Di ba*ah Permukaan ransisi adalah bidang dengan kemiringan tertentu se"a"ar dengan dan ber"arak tertentu dari poros landasan, pada bagian ba*ah dibatasi oleh titik perpotongan dengan garis&garis datar yang ditarik tegak lurus pada poros landasan dan pada bagian atas dibatasi oleh garis perpotongan dengan permukaan horizontal dalam#
(.# Permukaan %tama adalah permukaan yang garis tengahnya berhimpit dengan sumbu landasan yang membentang sampai pan"ang tertentu diluar setiap u"ung landasan dan lebar tertentu, dengan ketinggian untuk setiap titik pada permukaan utama diperhitungkan sama dengan ketinggian titik terdekat pada sumbu landasan#
()# Ka*asan di sekitar Penempatan lat Bantu 'aigasi Penerbangan adalah ka*asan disekitar penempatan alat bantu naigasi penerbangan di dalam dan+atau diluar Daerah ;ingkungan Ker"a# <ang penggunaanya harus memenuhi persyaratan tertentu guna men"amin kiner"a+eisiensi alat bantu naigasi penerbangan dan keselamatan penerbangan#
($0# Permukaan Keru-ut pada lat Bantu 'aigasi Penerbangan adalah ka*asan di atas permukaan garis sudut yang dibatasi oleh garis "arak dengan radius dan ketinggian tertentu dihitung dari titik reerensi yang ditentukan pada masing& masing peralatan#
($$# Eleasi Dasar pada lat Bantu 'aigasi Penerbangan adalah ketinggian dasar suatu titik atau ka*asan terhadap permukaan laut rat&rata (/ean 1ea ;eel+/1;#
($2# Ketinggian mbang ;andas Pa-u 5ata&5ata adalah beda tinggi antara dua ambang landas pa-u dibagi dua, hasilnya di bulatkan keba*ah#
($3# ;andas pa-u adalah 1uatu daerah persegi pan"ang yang ditentukan pada bandar udara di daratan atau perairan yang di pergunakan untuk pendaratan dan lepas landas pesa*at udara#