• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagaimana Cara Menghitung Biaya Overhead Pabrik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bagaimana Cara Menghitung Biaya Overhead Pabrik"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Bagaimana Cara Menghitung Biaya Overhead Pabrik?

M a y 2 5 , 2 0 1 6 N o C o m m e n t s

Bagaimana Cara Menghitung Biaya Overhead Pabrik? – Biaya overhead pabrik (manufacturing overhead costs) adalah biaya produksi yang tidak masuk dalam biaya bahan baku maupun biaya tenaga kerja langsung. Apabila suatu perusahaan juga memiliki departemen-departemen lain selain departemen produksi maka semua biaya yang terjadi di departemen pembantu tersebut (termasuk biaya tenaga kerjanya) dikategorikan sebagai biaya overhead pabrik.

Untuk bisa menghitung biaya overhead pabrik, terdapat tahap-tahap yang harus dilakukan oleh perusahaan. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menyusun anggaran biaya overhead pabrik

Penyusunan anggaran biaya overhead pabrik didasarkan pada volume kegiatan yang akan dilaksanakan di masa depan.

2. Memilih dan menaksir dasar pembebanan biaya overhead pabrik

Dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk, dapat dipilih berdasarkan satuan produk, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, jam tenaga kerja langsung, jam mesin. Sementara itu faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembebanan biaya overhead pabrik antara lain:

1. Memperhatikan jenis biaya overhead pabrik yang dominan jumlahnya dalam departemen produksi

2. Memperhatikan sifat-sifat biaya overhead pabrik yang dominan tersebut dan hubungannya dengan dasar pembebanan yang akan dipakai.

(2)

Mengapa Kerajaan Banten Menjadi Kuat di Bidang

Perdagangan?

O c t o b e r 3 1 , 2 0 1 6 N o C o m m e n t s

Mengapa Kerajaan Banten Menjadi Kuat di Bidang Perdagangan? – Dalam meletakan dasar pembangunan ekonomi Banten, selain di bidang perdagangan untuk daerah pesisir, pada kawasan pedalaman pembukaan sawah mulai diperkenalkan.

Asumsi ini berkembang karena pada waktu itu di beberapa kawasan pedalaman seperti Lebak, perekonomian masyarakatnya ditopang oleh kegiatan perladangan, sebagaimana penafsiran dari naskah sanghyang siksakanda ng karesian yg menceritakan adanya istilah pahuma (peladang), panggerek (pemburu) & panyadap (penyadap).

Ketiga istilah ini jelas lebih kepada sistem ladang, begitu juga dengan nama peralatanya seperti kujang, patik, baliung, kored & sadap. Pada masa Sultan Ageng antara 1663 & 1667 pekerjaan pengairan besar dilakukan untuk mengembangkan pertanian.

Antara 30 & 40 km kanal baru dibangun dengan menggunakan tenaga sebanyak 16 000 orang. Di sepanjang kanal tersebut, antara 30 & 40 000 ribu hektar sawah baru & ribuan hektar perkebunan kelapa ditanam. 30 000-an petani ditempatkan di atas tanah tersebut, termasuk orang Bugis & Makasar.

Perkebunan tebu, yang didatangkan saudagar Cina pada tahun 1620-an, dikembangkan. Di bawah Sultan Ageng, perkembangan penduduk Banten meningkat signifikan. Tak dapat dipungkiri sampai pada tahun 1678, Banten telah menjadi kota metropolitan, dengan jumlah penduduk & kekayaan yg dimilikinya menjadikan Banten sebagai salah satu kota terbesar di dunia pada masa tersebut.

 

(3)

PENGERTIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

Ketika mengatur anggaran keuangan tiap bulan, pernahkah Anda menyisihkan sedikit uang untuk mengantisipasi pengeluaran-pengeluaran tidak terduga? Jika Anda pernah melakukannya, maka Anda adalah tipe orang yang selalu ‘sedia payung sebelum hujan’.

Saat ini mulai banyak orang yang mengatur anggaran keuangannya dengan sangat detail. Mereka biasanya telah membagi keuangan mereka ke dalam kategori-kategori pengeluaran yang rutin mereka lakukan setiap bulan. Misalnya saja, anggaran untuk makan, bensin, hingga anggaran untuk cicilan rumah atau mobil. Sayangnya, belum banyak orang yang memasukkan kategori “pengeluaran tidak terduga” dalam anggarannya. Padahal, menganggarkan biaya tidak terduga dalam keuangan merupakan hal yang penting sebagai upaya menjaga kondisi keuangan Anda agar tetap stabil. Persiapan anggaran pengeluaran tidak terduga tidak hanya penting untuk dilakukan dalam penyusunan anggaran rumah tangga, namun penting pula untuk dilakukan oleh perusahaan. Istilah yang tepat untuk menyebut pengeluaran-pengeluaran tidak terduga sebuah perusahaan adalah biaya overhead pabrik.

Biaya overhead pabrik (manufacturing overhead costs) adalah biaya produksi yang tidak masuk dalam biaya bahan baku maupun biaya tenaga kerja langsung. Apabila suatu perusahaan juga memiliki departemen-departemen lain selain departemen-departemen produksi maka semua biaya yang terjadi di departemen pembantu tersebut (termasuk biaya tenaga kerjanya) dikategorikan sebagai biaya overhead pabrik. Biaya overhead pabrik biasanya muncul dari biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk pemakaian

(4)

bahan tambahan, biaya tenaga kerja tak langsung, pengawasan mesin produksi, pajak, asuransi, hingga fasilitas-fasilitas tambahan yang diperlukan dalam proses produksi.

PENGGOLONGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

Sebelum menentukan anggaran biaya overhead pabrik, kita harus bisa menggolongkan biaya overhead pabrik terlebih dahulu. Dengan adanya penggolongan, kita akan lebih mudah dalam menentukan seberapa besar anggaran yang perlu disisihkan sebagai anggaran biaya overhead pabrik sesuai dengan usaha di perusahaan kita. Biaya overhead pabrik dapat digolongkan ke dalam tiga kriteria, yakni:

1. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut sifatnya

Berdasarkan sifatnya, biaya overhead pabrik dapat dibagi menjadi:

a. Biaya bahan penolong

Bahan penolong yang dimaksud dalam hal ini adalah bahan yang tidak menjadi bagian dari hasil produksi atau bahan yang nilainya relatif kecil dibandingkan harga keseluruhan produk.

b. Biaya tenaga kerja tak langsung

Tenaga kerja tak langsung yang dimaksud dalam biaya overhead pabrik adalah tenaga kerja perusahaan yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk.

c. Biaya reparasi dan pemeliharaan

Biaya reparasi dan pemeliharaan yang dimaksud dalam biaya overhead pabrik adalah biaya suku cadang (spareparts), biaya bahan habis pakai

(5)

(factory supplies), dan harga jasa yang perlu dikeluarkan perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan mesin produksi, kendaraan, dan alat-alat perusahaan lainnya.

2. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut perilakunya dalam hubungan dengan perubahan volume produksi.

Penggolongan biaya overhead pabrik yang selanjutnya dibagi berdasarkan perilakunya dalam hubungan dengan perubahan volume produksi. Perilaku biaya overhead pabrik ini dapat dibagi menjadi tiga golongan:

a. Biaya overhead pabrik tetap, yakni biaya overhead pabrik yang tidak berubah meskipun terjadi perubahan dalam volume produksi.

b. Biaya overhead pabrik variabel, yakni biaya overhead pabrik yang berubah sebanding dengan perubahan volume produksi.

c. Biaya overhead pabrik semivariabel, yakni biaya overhead pabrik yang berubah namun tidak sebanding dengan perubahan volume produksi. Untuk memudahkan penentuan tarif biaya overhead pabrik, biasanya biaya overhead pabrik semivariabel akan dipecah menjadi dua unsur yakni biaya tetap dan biaya variabel.

3. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut hubungannya dengan departemen.

Selain departemen produksi, sebuah perusahaan pasti memiliki departemen lain yang dikategorikan sebagai departemen pembantu. Berdasarkan hubungannya dengan departemen-departemen yang ada dalam perusahaan, biaya overhead pabrik dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu:

a. Biaya overhead pabrik langsung departemen (direct departemental overhead expenses), yakni biaya overhead pabrik yang ada dalam sebuah

(6)

departemen dan manfaatnya hanya dapat dinikmati oleh departemen tersebut.

b. Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen (indirect departemental overhead expenses), yakni biaya overhead pabrik yang manfaatnya dapat dinikmati oleh lebih dari satu departemen.

ILUSTRASI BIAYA OVERHEAD PABRIK (SAMUEL/UCEO)

METODE PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK

Untuk menentukan tarif biaya overhead pabrik, perusahaan perlu memperhatikan jumlah tarif biaya overhead pabrik yang akan digunakan. Terdapat tiga alternatif yang dapat perusahaan digunakan untuk menentukan tarif biaya overhead pabrik, yaitu:

1. Plantwide Rate / Tarif Tunggal

Perusahaan hanya menggunakan tarif biaya overhead pabrik untuk pembebanan biaya overhead pabrik ke pesanan maupun produknya dari awal sampai akhir proses.

2. Departemental Rate / Tarif Departementalisasi

Perusahaan menetapkan tarif biaya overhead pabrik untuk setiap tahapan atau departemen produksi yang ada di perusahaan. Jumlah tarif biaya overhead pabrik tergantung dari tahapan atau departemen produksi yang ada.

(7)

Perusahaan menetapkan tarif biaya overhead pabrik untuk setiap aktivitas yang terjadi dalam pembuatan produknya. Cara ini dikenal dengan Activity Based Costing (ABC).

MENGHITUNG BIAYA OVERHEAD PABRIK

Untuk bisa menghitung biaya overhead pabrik, terdapat tahap-tahap yang harus dilakukan oleh perusahaan. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menyusun anggaran biaya overhead pabrik

Penyusunan anggaran biaya overhead pabrik didasarkan pada volume kegiatan yang akan dilaksanakan di masa depan.

2. Memilih dan menaksir dasar pembebanan biaya overhead pabrik

Dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk, dapat dipilih berdasarkan satuan produk, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, jam tenaga kerja langsung, jam mesin. Sementara itu faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembebanan biaya overhead pabrik antara lain:

a. Memperhatikan jenis biaya overhead pabrik yang dominan jumlahnya dalam departemen produksi

b. Memperhatikan sifat-sifat biaya overhead pabrik yang dominan tersebut dan hubungannya dengan dasar pembebanan yang akan dipakai.

c. Menghitung tarif biaya overhead pabrik yang dapat dilakukan dengan rumus:

(8)

BERBAGAI RUMUS TAMBAHAN PENGHITUNGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

Selain rumus di atas, biaya overhead pabrik juga dapat dihitung berdasarkan jenis perusahaan. Macam-macam penghitungan dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk antara lain:

a. Jumlah satuan produk

Metode ini langsung membebankan biaya overhead pabrik kepada produk dan lebih cocok digunakan dalam perusahaan yang hanya memproduksi satu jenis produk. Beban biaya overhead pabrik untuk setiap produk dihitung dengan rumus:

b. Biaya bahan baku

Apabila harga pokok bahan baku sebagai dasar pembebanan, maka tarif biaya overhead pabrik dapat dihitung dengan rumus:

Sebagai catatan, semakun besar biaya bahan baku yang dikeluarkan untuk mengolah produk, maka semakin besar pula biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk. Metode ini terbatas penggunaannya karena adanya kemungkinan sebuah produk dibuat dari bahan baku dengan harga yang mahal, sementara produk lain dibuat dari bahan yang lebih murah. Dalam kasus seperti ini, jika pengerjaan kedua produk sama, maka produk pertama akan menerima beban biaya overhead pabrik yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang kedua.

c. Biaya tenaga kerja

Apabila sebagian besar elemen biaya overhead pabrik mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah upah tenaga kerja langsung, maka dasar yang

(9)

dipakai untuk membebankan biaya overhead pabrik adalah biaya tenaga kerja langsung. Tarif biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus:

Penting sebagai catatan, metode ini memiliki kelemahan karena biaya overhead pabrik harus dilihat sebagai tambahan nilai produk. Jumlah biaya tenaga kerja langsung juga dianggap meliputi upah tenaga kerja dari berbagai tingkatan yang ada dalam perusahaan.

d. Jam tenaga kerja langsung

Apabila biaya overhead pabrik mempunyai hubungan erat dengan waktu untuk membuat produk, maka dasar yang dipakai untuk membebankan adalah jam tenaga kerja langsung. Tarif biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus:

e. Jam mesin

Apabila biaya overhead pabrik bervariasi dengan waktu penggunaan mesin maka dasar yang dipakai membebankan adalah jam mesin. Tarif biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus:

Memiliki usaha sendiri yang sukses tentunya merupakan hal yang diidamkan oleh banyak orang. Sayangnya membuat suatu usaha menjadi sukses bukanlah hal yang mudah. Banyak aspek dalam sebuah bisnis yang perlu direncanakan dengan baik dan secara terperinci sehingga terbentuk model bisnis yang menjanjikan

(10)

Dengan mengikuti pembelajaran mengenai BMC ini, diharapkan UC-Onliners dapat memahami kegunaan model bisnis yang baik, bagaimanakah cara membuatnya, serta dapat mempraktekkan secara langsung untuk digunakan dalam menjalankan bisnisnya

PT. BIRU LAUT membebankan biaya overhead pada produk dengan tarif yang telah ditentukan di muka. Berikut ini budget dan realisasi dari biaya overhead pabrik dalam tahun 1997.

Diminta :

1. Berapakah BOP Tetap dan Variabel yang dianggarkan dan yang direalisasikan. 2. Hitung Tarif BOP Tetap maupun Variabel berdasarkan :

A. Jam mesin (Rp.) pada kapasitas mesin 75.000 jam mesin. B. Biaya bahan baku (%).

C. Jam kerja langsung (Rp.) pada kapasitas 60.000 jam kerja langsung. D. Unit produksi (Rp.) pada kapasitas produksi 750.000 unit.

E. Biaya tenaga kerja langsung (%).

3. Menganalisa selisih BOP, jika realisasi kapasitas yang dicapai 70.000 jam mesin.

JAWABAN KASUS 1 :

1. Dianggarkan Direalisasikan BOP Tetap Rp. 8.625.000,- Rp.

(11)

8.775.000,-BOP Variabel Rp. 9.375.000,- Rp.

9.300.000,-2. a) Tarif BOP Tetap = Rp. 8.625.000,- / 75.000 = Rp. 115,-Tarif BOP Tetap = Rp. 9.375.000,- / 75.000 = Rp.

125,-b) Tarif BOP Tetap = (8.625.000,- / 15.000.000) x 100 % = 57,5 %

Tarif BOP Tetap = (Rp. 9.375.000,- / 15.000.000) x 100 % = 62,5 %

c) Tarif BOP Tetap = 8.625.000,- / 60.000 = Rp. 143,75

Tarif BOP Tetap = Rp. 9.375.000,- / 60.000 = Rp. 156,25

d) Tarif BOP Tetap = 8.625.000,- / 750.000 = Rp. 11,50

Tarif BOP Tetap = Rp. 9.375.000,- / 750.000 = Rp. 12,50

e) Tarif BOP Tetap = (8.625.000,- / 13.000.000) x 100 % = 66,35 %

Tarif BOP Tetap = (Rp. 9.375.000,- / 13.000.000) x 100 % = 72,12 %

(12)

KASUS 2

Pihak akuntan diminta oleh pihak manajemen PT. WEKA dalam menghitung tarif biaya overhead pabrik yang didasarkan pada berbagai macam kapasitas. Di bawah ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan tarif BOP :

Diminta :

1. Hitunglah tarif biaya overhead apbrik pada masing-masing tingkat kapasitas. 2. Jika jam sesungguhnya dan biaya overhead pabrik sesungguhnya sama dengan

estimasi pada kapasitas yang sesungguhnya diharapkan, berapakah jumlah pembebanan (Lebih atau Kurang) biaya overhead pabrik pada tingkat kapasitas : A. Penjualan Rata-rata.

B. Kapasitas Normal. C. Kapasitas Praktis.

JAWABAN KASUS 2 :

1. Perhitungan Tarif BOP

(13)

KASUS 3

Pihak manajemen PT. SARI BAKTI UTAMA menetapkan tarif biaya overhead pabrik Rp. 100,- setiap satu kwintal produksi. Jika dalam satu bulan perusahaan

menghasilkan 2.500 kwintal, maka anggaran biaya overhead pabrik sebesar Rp. 410.000,- . Pada saat produksi mencapai 7.500 kwintal, maka anggaran biaya overhead pabrik sebesar Rp. 710.000,- . Pada bulan April 1997 lalu, perusahaan menghasilkan produk sebanyak 6.000 kwintal, sehingga biaya overhead pabrik yang dikeluarkan sebesar Rp.

550.000,-Diminta :

1. Tarif Biaya Overhead Pabrik Variabel. 2. Anggaran Biaya Overhead Pabrik Tetap. 3. Kapasitas Normal.

4. Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan pada bulan April 1997.

5. Selisih Biaya Overhead Pabrik pada bulan April 1997, yang dirinci menjadi : A. Selisih Anggaran.

B. Selisih Kapasitas.

(14)

4. Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan pada bulan April 1997 : Kapasitas sesungguhnya pada bulan April 1997 = 6.000 kwt

BOP dibebankan pada bulan April 1997 = 6.000 kwt x Rp. 100,- = Rp.

(15)

Strategi Rekrutmen Karyawan Untuk Mendapatkan SDM Terbaik

Rekrutmen merupakan serangkaian kegiatan dengan tujuan utama untuk mencari dan memikat para pelamar pekerjaan dengan memberikan mereka motivasi untuk bisa memperlihatkan kemampuan dan pengetahuan mereka demi menutupi

kekurangan posisi yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian dalam sebuah perusahaan ataupun suatu instansi.

Menurut Schermerhorn, rekrutmen sendiri merupakan serangkaian proses untuk penarikan sekelompok kandidat guna mengisi posisi yang lowong dalam sebuah perusahaan ataupun instansi.

Proses perekrutan yang efektif akan mampu mampu menghadirkan sumber daya

manusia terbaik dan mampu menarik perhatian dari orang-orang yang punya kemampuan dan keterampilannya khusus untuk memenuhi spesifikasi pekerjaan yang butuhkan.

Cara menentukan kualifikasi pelamar

Dalam proses pertama untuk mendapatkan calon pekerja yang efektif dan sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan, sebuah perusahaan atau instansi akan menghadapi beberapa proses, dari mulai menentukan kualifikasi pelamar sampai akhirnya pelamar tersebut akan diangkat menjadi karyawan dalam perusahaan anda.

Tujuan utama dari rekrutmen sendiri sebenarnya bukan hanya untuk menghasilkan sejumlah orang tertentu saja, ternyata tujuan rekrutmen juga harusnya mampu untuk memikat para pelamar yang kompeten bagi perusahaan atau instansi tersebut dengan mengacu kepada kemampuan atau ability, kecocokan antara persyaratan pekerjaan dengan pengetahuan dan motifasi yang merujuk kepada kecocokan antara karakteristik pekerjaan dengan kepribadian si pelamar.

Untuk mendapatkan calon karyawan yang sesuai, sangat dibutuhkan strategi rekrutmen karyawan yang tepat dan efektif, jangan sampai proses rekrutmen karyawan ini hanya jadi ajang membuang-buang waktu, uang dan tenaga tanpa menghasilkan apa yang perusahaan atau instansi butuhkan. Strategi

rekrutmensendiri terbagi dalam beberapa tahap, diantaranya adalah.

Perencanaan rekrutmen

Proses rekrutmen yang paling awal akan bermula dari menentukan spesifikasi yang jelas dari kebutuhan sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan atau instansi, baik itu berdasarkan jumlah, tingkat keahlian, tingkat pendidikan dan tenggang waktu untuk pemenuhan kebutuhan tersebut.

(16)

Download Kumpulan SOP Lengkap

Bagian SDM, Katalog KPI Lengkap

Semua Fungsi dan Tabel SALARY

GRADE disini

Setelah itu ditentukan, strategi rekrutmen karyawan berikutnya adalah dengan memproyeksikan daftar untuk mencapai tujuan akhir terbaik berdasarkan prediksi kekosongan jabatan atau posisi (kebutuhan).

Dalam hal perencanaan perekrutan ini, perusahaan tersebut haruslah

mempersiapkan segala hal yang akan menunjang proses perekrutan supaya

berjalan maksimal. Dalam proses perencanaan rekrutmen tersebut, departemen HR harus sudah mempersiapkan segalanya, dari mulai kualifikasi pelamar, posisi yang diproyeksikan, jumlah kebutuhan dan hal lainnya.

Dimana tempat merekrut

Untuk mendapatkan karyawan yang memiliki kualifikasi terbaik, perusahaan atau instansi tersebut harus mencari kandidat di dalam wilayah yang diprediksi penuh dengan calon kandidat potensial. Walaupun pasar tenaga kerja lokal merupakan tempat terbaik untuk memulai upaya perekrutan, akan tetapi jangan lupakan juga perekrutan regional ataupun nasional yang bisa saja dilakukan untuk beberapa posisi tertentu. Bahkan kalau benar-benar dibutuhkan, pencarian kandidat secara Internasional bisa dilakukan.

Posisi masuk

Salah satu keputusan dalam strategi rekrutmen karyawan lainya adalah mengetahui dimana posisi masuk pertama kali atau entry level yang seharusnya didalam hierarki organisasional.

Perlu diketahui kalau posisi entry level yang pertama biasanya akan ada di lapisan bawah sekali dari sebuah perusahaan atau instansi, misalnya saja seperti posisi produksi atau bagian operasi. Setelah itu, masuk kedalam posisi entry level kedua yang terpusat pada arah manajemen yang lebih rendah lagi dan posisi lainnya. Salah satu alasan kenapa harus dimulai dari bawah karena posisi paling bawah biasanya membutuhkan lebih banyak kandidat, dengan begitu maka para pelamar kemungkinan besar akan berjumlah banyak. Disini perusahaan juga bisa memilih

(17)

berkas-berkas pelamar yang diperkirakan akan cocok jika di posisikan di dalam posisi yang lebih tinggi. Sortir ini sendiri bisa dilihat dari portofolio pelamar, tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan lainnya.

Pencarian pelamar

Setelah perencanaan telah dianggap matang dan strategi rekrutmen karyawan teleh disusun dengan rapi, maka aktivitas rekrutmen yang sesungguhnya bisa mulai dijalankan. Untuk prakteknya, pencarian pelamar ini dapat menggunakan metode rekrutmen tradisional dengan menggunakan iklan media seperti surat kabar, televisi dan memasang poster lowongan kerja di tempat-tempat yang sudah ditentukan sebelumnya.

Proses ini sendiri merupakan acara puncak dari serangkaian proses yang bersifat administrasi, dimana pencarian pelamar ini dimulai dengan mengumpulkan surat lamaran, kemudian mensortir calon pelamar, melakukan panggilan tes, dan menjalani proses training.

37 Materi Pelatihan SDM yang

Cetar Membahana dan Top

Markotop. Download sekarang.

Untuk jumlah pelamar yang terlalu banyak, biasanya para perusahaan akan

membagi berkas lamaran tersebut dalam beberapa kategori, dimana proses sortir ini akan lebih panjang dan membutuhkan ketelitian yang tinggi. Tidak jarang proses sortir ini saja, perusahaan atau instansi akan membutuhkan pihak ketiga guna mencari kandidat yang cocok dari ribuan atau bahkan jutaan pelamar.

Memikat pelamar

Salah satu komponen utama dari srategi rekrutmen adalam dengan merencanakan pemikat bagi pelamar kerja. Dalam kondisi tertentu, terkadang perusahaan atau instansi terkadang akan menemui kesulitan dalam memikat orang-orang yang dibutuhkan, khususnya posisi karyawan ahli. Untuk memperkuat upaya

rekrutmennya sendiri, perusahaan atau instansi perlu menentukan daya tarik atau bujukan efektif yang akan ditawarkan. Misalnya saja salary, jenjang karir dan lainnya.

(18)

Selain dengan menggunakan strategi rekrutmen karyawan diatas, perusahaan atau instansi juga bisa menggunakan jasa pihak ketiga untuk mendapatkan calon pekerja potensial. Biasanya ini berbentuk yayasan, dimana yayasan ini sudah memiliki database calon karyawan yang sesuai dengan keinginan perusahaan.

Walaupun begitu, tetap saja serangkaian proses diatas harus dilalui, tapi proses tersebut akan berhenti pada saat proses pencarian pelamar, dimana proses tersebut sudah diserahkan sepenuhnya kepada yayasan. Strategi rekrutmen karyawan seperti ini biasanya akan diambil jika perusahaan membutuhkan karyawan tingkat bawah dana jumlah yang tidak terlalu banyak.

GRATIS - Template Tabel Performance

Appraisal Berbasis KPI dan Panduan

Balanced Scorecard. Download sekarang.

8

7

Referensi

Dokumen terkait

Komunisme adalah sebuah teori atau sistem sosial berdasarkan persamaan yang sama antara kepemilikan masyarakat dan negara, dengan semua kegiatan ekonomi dan sosial

Kalor laten penguapan dan volume spesifik : refrigeran, dengan kalor laten penguapan yang besar dan volume spesifik fasa uap yang kecil, lebih diinginkan, karena

Dalam menganalisis kebutuhan sistem untuk membuat aplikasi tata cara wudhu dan shalat, maka dilakukan observasi terhadap beberapa literatur berupa materi-materi yang

Elastisitas pendapatan dikatakan tidak elastis apabila koefisien elastisitasnya adalah kurang dari satu, yaitu apabila perubahan pendapatan menimbulkan perubahan yang

Nilai sifat kimia yang memenuhi SNI 06-3953-1995 adalah total geraniol pada minyak sereh wangi dengan penyulingan metode rebus pada bahan baku tanpa pengeringan (segar),

(teknologi informasi.. berkaitan dengan segala sesuatu yang berbasis komputer yang digunakan orang untuk melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan informasi

Dengan menggunakan CFD, kita dapat mensimulasikan aliran batu bara pada saat melewati V Flow, sehingga kita dapat mengetahui bentuk konstruksi yang paling optimal

Karena aspek tersebut menyangkut bagaimana cara kegiatan produksi akan dilaksanakan B?. Karena aspek tersebut menyangkut berapa banyak dukungan modal yang harus