REFERAT
REFERAT
Nevus Verukosus
Nevus Verukosus
OLEH : OLEH :Anggri Septianto
Anggri Septianto
PEMBIMBING : PEMBIMBING :Dr. Filiandini SpKK
Dr. Filiandini SpKK
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
SMF ILMU PENYAKIT KULIT KELAMIN RSUD EMBUNG FATIMAH
SMF ILMU PENYAKIT KULIT KELAMIN RSUD EMBUNG FATIMAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
2012
2012
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur disampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa berkat kemurahanNya Puji dan syukur disampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa berkat kemurahanNya makalah perbahasan referat
makalah perbahasan referat “NEVUS VERUKOSUS”“NEVUS VERUKOSUS” ini dapat diselesaikan. Makalah iniini dapat diselesaikan. Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman masalah tentang ILMUPENYAKIT KULIT dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman masalah tentang ILMUPENYAKIT KULIT KELAMIN.
KELAMIN.
Pembahasan referat ini disusun sebagai salah satu tugas dalam pelaksanaan Pembahasan referat ini disusun sebagai salah satu tugas dalam pelaksanaan kepaniteraan klinik
kepaniteraan klinik
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr Filiandini SpKKFiliandini SpKK selaku pembimbingselaku pembimbing dalam penyusunan tugas ini serta seluruh pihak yang telah membantu, termasuk rekan- rekan dalam penyusunan tugas ini serta seluruh pihak yang telah membantu, termasuk rekan- rekan mahasiswa yang telah memberi banyak masukan untuk makalah ini sehingga makalah ini mahasiswa yang telah memberi banyak masukan untuk makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.waktu.
Penulis menyadari bahawa tulisan ini jauh dari
Penulis menyadari bahawa tulisan ini jauh dari sempurna, karena itu sangat diharapkansempurna, karena itu sangat diharapkan kritik dan saran untuk perbaikan referat ini.
kritik dan saran untuk perbaikan referat ini.
BATAM, 07 JULI 2012 BATAM, 07 JULI 2012
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Kata
Kata Pengantar
Pengantar
...
...
...
...
...
...
...
... ii
ii
Daftar
Daftar Isi
Isi
...
...
...
...
...
...
...
...
... iii
iii
BAB
BAB I
I Pendahuluan
Pendahuluan
...
...
...
...
...
...
...
... 1
1
BAB II Isi dan Pembahasan
BAB II Isi dan Pembahasan
A.
A. Anatomi
Anatomi dan
dan Fisiologi
Fisiologi kulit...
kulit...
...
...
...
...
B.
B. Nevus
Nevus Verukosus...
Verukosus...
...
...
...
...
...
...
C.
C. Laporan
Laporan kasus...
kasus...
...
...
...
...
...
...
BAB III Penutup
BAB III Penutup
A.
A. Kesimpulan...
Kesimpulan...
...
...
...
...
...
...
...
Daftar
BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
I.1 Latar Belakang
Penyakit tumor kulit dewasa ini cenderung mengalami peningkatan jumlahnya terutama di Penyakit tumor kulit dewasa ini cenderung mengalami peningkatan jumlahnya terutama di kawasan Amerika, Australia dan Inggris. Berdasarkan beberapa penelitian, mereka kawasan Amerika, Australia dan Inggris. Berdasarkan beberapa penelitian, mereka orang-orang kulit putih yang lebih banyak menderita jenis tumor kulit ini. Hal tersebut orang kulit putih yang lebih banyak menderita jenis tumor kulit ini. Hal tersebut diprediksikan sebaga
diprediksikan sebagai akibat i akibat seringnya mereka terkena (banyak terpajan) cahaya matahari. Diseringnya mereka terkena (banyak terpajan) cahaya matahari. Di Indonesia penderita tumor kulit terbilang sangat sedikit dibandingkan ke-3 negara tersebut, Indonesia penderita tumor kulit terbilang sangat sedikit dibandingkan ke-3 negara tersebut, namun demikian tumor kulit perlu dipahami karena selain menyebabkan kecacatan (merusak namun demikian tumor kulit perlu dipahami karena selain menyebabkan kecacatan (merusak penampilan) juga pada stadium lanjut dapat berakibat fatal bagi
penampilan) juga pada stadium lanjut dapat berakibat fatal bagi penderitapenderita(1).(1).
tumor ini dapat dilihat secara visual langsung dan dengan mengadakan pemeriksaan biopsy, tumor ini dapat dilihat secara visual langsung dan dengan mengadakan pemeriksaan biopsy, diagnosis dapat ditegakkan dengan cepat. Oleh karena itu sebelumnya tumor kulit dapat diagnosis dapat ditegakkan dengan cepat. Oleh karena itu sebelumnya tumor kulit dapat dideteksi secara dini. Jenis tumor ganas kulit yang banyak ditemukan diseluruh dunia ialah dideteksi secara dini. Jenis tumor ganas kulit yang banyak ditemukan diseluruh dunia ialah karsinoma sel basal (basalioma), karsinoma sel squamosa, yang tergolong
karsinoma sel basal (basalioma), karsinoma sel squamosa, yang tergolong non melanoma dannon melanoma dan melanoma maligna. Karsinoma sel basal adalah paling umum. Di Amerika, sekitar 800.000 melanoma maligna. Karsinoma sel basal adalah paling umum. Di Amerika, sekitar 800.000 orang menghidapi kanker ini setiap tahun. 75% kanker kulit adalah kanser sel basal. orang menghidapi kanker ini setiap tahun. 75% kanker kulit adalah kanser sel basal. Karsinoma sel skuamos pula didapati apa 200.000 orang Amerika setiap tahun. Melanoma Karsinoma sel skuamos pula didapati apa 200.000 orang Amerika setiap tahun. Melanoma adalah yang paling jarang dijumpai tetapi menyebabkan paling banyak kematian. Menurut adalah yang paling jarang dijumpai tetapi menyebabkan paling banyak kematian. Menurut WHO, sebanyak 160.000 orang menghidapi melanoma setiap tahun dan sebanyak 48.000 WHO, sebanyak 160.000 orang menghidapi melanoma setiap tahun dan sebanyak 48.000 kematian dilaporkan setiap tahun
kematian dilaporkan setiap tahun(3)(3)..
I.2 Tujuan Penulisan I.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan referat ini adalah untuk mengetahui tentang definisi, etiologi, Tujuan dari penulisan referat ini adalah untuk mengetahui tentang definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosis serta
patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosis serta penatalaksanpenatalaksanaan dari aan dari Nevus verukosusNevus verukosus ..
BAB II BAB II TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA II.1 Definisi II.1 Definisi
Nevus verukosus adalah istilah umum yang menggambarkan adanya bercak berpigmen pada Nevus verukosus adalah istilah umum yang menggambarkan adanya bercak berpigmen pada kulit. yang membentuk lesi lesi verukosus berwarna coklat. Nevus terdiri dari kulit. yang membentuk lesi lesi verukosus berwarna coklat. Nevus terdiri dari bermacam-macam jenis, antara lain yang disebut
macam jenis, antara lain yang disebut nevus melanositik nevus melanositik dandan giant hairy nevusgiant hairy nevus. Nevus jenis. Nevus jenis ini merupakan kelainan yang jinak.
ini merupakan kelainan yang jinak. Nevus Nevus melanositimelanositik k oleh orang awam dikenal sebagaioleh orang awam dikenal sebagai
istilah “tahi lalat”
istilah “tahi lalat”(nevus pigmentosus)(nevus pigmentosus)..Giant hairy nevusGiant hairy nevus menjadi penting karena sekitar 10-menjadi penting karena sekitar 10-15% dapat berkembang menjadi ganas.
15% dapat berkembang menjadi ganas.
II.2 Anatomi dan Fungsi Kulit II.2 Anatomi dan Fungsi Kulit
Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh, merupakan organ Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh, merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh. Seluruh kulit beratnya sekitar 16 % berat tubuh, pada orang terberat dan terbesar dari tubuh. Seluruh kulit beratnya sekitar 16 % berat tubuh, pada orang dewasa sekitar 2,7
dewasa sekitar 2,7 – – 3,6 kg dan luasnya sekitar 1,53,6 kg dan luasnya sekitar 1,5 – – 1,9 meter persegi. Tebalnya kulit1,9 meter persegi. Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 mm sampai 6 mm tergantung dari letak, umur dan jenis kelamin. Kulit bervariasi mulai 0,5 mm sampai 6 mm tergantung dari letak, umur dan jenis kelamin. Kulit tipis terletak pada kelopak mata, penis, labium minus dan kulit bagian medial lengan atas. tipis terletak pada kelopak mata, penis, labium minus dan kulit bagian medial lengan atas. Sedangkan kulit tebal terdapat pada telapak tangan, telapak kaki, punggung, bahu dan Sedangkan kulit tebal terdapat pada telapak tangan, telapak kaki, punggung, bahu dan bokong
bokong(6)(6)..
Kulit melindungi tubuh dari trauma dan merupakan benteng pertahanan terhadap bakteri, Kulit melindungi tubuh dari trauma dan merupakan benteng pertahanan terhadap bakteri, virus dan jamur. Kehilangan panas dan penyimpanan panas diatur melalui vasodilatasi virus dan jamur. Kehilangan panas dan penyimpanan panas diatur melalui vasodilatasi pembuluh darah kulit atau sekresi kelenjar keringat. Setelah kehilangan seluruh kulit,maka pembuluh darah kulit atau sekresi kelenjar keringat. Setelah kehilangan seluruh kulit,maka ciran tubuh yang penting akan menguap dan elektrolit-elektrolit yang penting akan ciran tubuh yang penting akan menguap dan elektrolit-elektrolit yang penting akan menghilang dari tubuh, akan menguap dan lektrolit-elektrolit akan hilang d
menghilang dari tubuh, akan menguap dan lektrolit-elektrolit akan hilang d alam beberapa jamalam beberapa jam saja. Contoh dari keadaan ini adalah penderita luka bakar. Bau yang sedap atau tidak sedap saja. Contoh dari keadaan ini adalah penderita luka bakar. Bau yang sedap atau tidak sedap dari kulit berfungsi sebagai pertanda penerimaan atau penolakan sosial dan seksual. Kulit dari kulit berfungsi sebagai pertanda penerimaan atau penolakan sosial dan seksual. Kulit juga
juga merupakan merupakan tempat tempat sensasi sensasi raba, raba, tekan, tekan, suhu, suhu, nyeri nyeri dan dan nikmat nikmat berkat berkat jalinan jalinan ujung- ujung-ujung saraf yang bertautan
Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda, lapisan luar adalah epidermis Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda, lapisan luar adalah epidermis yang merupakan lapisan epitel berasal dari ectoderm sedangkan lapisan dalam yang berasal yang merupakan lapisan epitel berasal dari ectoderm sedangkan lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis atau korium yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat
dari mesoderm adalah dermis atau korium yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat(6)(6).. Secara anatomis kulit tersusun atas 3 lapisan pokok terdiri dari : a. lapisan epidermis, b. Secara anatomis kulit tersusun atas 3 lapisan pokok terdiri dari : a. lapisan epidermis, b. lapisan dermis, c. subkutis, sedangkan alat-alat tambahan juga terdapat pada kulit antara lain lapisan dermis, c. subkutis, sedangkan alat-alat tambahan juga terdapat pada kulit antara lain kuku, rambut, kelenjar sebacea, kelenjar apokrin, kelenjar ekrin. Keseluruhan tambahan yang kuku, rambut, kelenjar sebacea, kelenjar apokrin, kelenjar ekrin. Keseluruhan tambahan yang terdapat pada kulit
terdapat pada kulit dinamakan appendicedinamakan appendices atau s atau adnexa kulitadnexa kulit(2)(2).. A. EPIDERMIS
A. EPIDERMIS
Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri dari epitel berlapis Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri dari epitel berlapis gepeng bertanduk (keratinosit), mengandung sel melanosit, Langerhans dan merkel. Tebal gepeng bertanduk (keratinosit), mengandung sel melanosit, Langerhans dan merkel. Tebal epidermis berbeda-beda pada berbagai tempat di tubuh, paling tebal pada telapak tangan dan epidermis berbeda-beda pada berbagai tempat di tubuh, paling tebal pada telapak tangan dan kaki. Ketebalan epidermis hanya sekitar 5 % dari seluruh ketebalan kulit. Terjadi regenerasi kaki. Ketebalan epidermis hanya sekitar 5 % dari seluruh ketebalan kulit. Terjadi regenerasi setiap 4-6 minggu
setiap 4-6 minggu(6)(6)..
Epidermis terdiri atas lima
Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling atas sampai lapisan (dari lapisan yang paling atas sampai yang terdalam) :yang terdalam) : 1.
1. Stratum Korneum. Terdiri dari sel Stratum Korneum. Terdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas dan berganti.keratinosit yang bisa mengelupas dan berganti. 2.
2. Stratum Lusidum. Berupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit tebal telapak Stratum Lusidum. Berupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit tebal telapak kaki dan telapak tangan. Tidak tampak pada kulit
kaki dan telapak tangan. Tidak tampak pada kulit tipis.tipis. 3.
3. Stratum Granulosum. Ditandai oleh 3-5 lapis sel polygonal gepeng yang intinyaStratum Granulosum. Ditandai oleh 3-5 lapis sel polygonal gepeng yang intinya ditengah dan sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang dinamakan granula ditengah dan sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang dinamakan granula keratohialin yang mengandung protein kaya akan histidin.
keratohialin yang mengandung protein kaya akan histidin. Terdapat sel Langerhans.Terdapat sel Langerhans. 4.
4. Stratum Spinosum. Terdapat berkas-berkas filament yang dinamakan tonofibril,Stratum Spinosum. Terdapat berkas-berkas filament yang dinamakan tonofibril, dianggap filamen-filamen tersebut memegang peranan penting untuk dianggap filamen-filamen tersebut memegang peranan penting untuk mempertahankan kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi. Epidermis pada mempertahankan kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi. Epidermis pada tempat yang terus mengalami gesekan dan tekanan mempunyai stratum spinosum tempat yang terus mengalami gesekan dan tekanan mempunyai stratum spinosum dengan lebih banyak tonofibril. Stratum basale dan stratum spinosum disebut sebagai dengan lebih banyak tonofibril. Stratum basale dan stratum spinosum disebut sebagai lapisan Malfigi. Terdapat sel
lapisan Malfigi. Terdapat sel LangerhaLangerhans.ns. 5.
5. Stratum Basale (Stratum Germinativum). Terdapat aktifitas mitosis yang hebat danStratum Basale (Stratum Germinativum). Terdapat aktifitas mitosis yang hebat dan bertanggung jawab dalam pembaharuan sel epidermis secara konstan. Epidermis bertanggung jawab dalam pembaharuan sel epidermis secara konstan. Epidermis diperbaharui setiap 28 hari untuk migrasi ke permukaan, hal ini tergantung letak, usia diperbaharui setiap 28 hari untuk migrasi ke permukaan, hal ini tergantung letak, usia dan faktor lain. Merupakan satu lapis sel
Fungsi Epidermis : Proteksi barier, organisasi sel,
Fungsi Epidermis : Proteksi barier, organisasi sel, sintesis vitamin D dan sitokin, pembelahansintesis vitamin D dan sitokin, pembelahan dan mobilisasi sel,
dan mobilisasi sel, pigmentasi (melanosit) dan pengenalan alergen (sel pigmentasi (melanosit) dan pengenalan alergen (sel LangerhanLangerhans)s)(6)(6)..
B. DERMIS B. DERMIS
Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai “True Skin”. Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai “True Skin”.
Lapisan dermis ini paling tebal dapat dijumpai di punggung dan paling tipis pada palpebrae. Lapisan dermis ini paling tebal dapat dijumpai di punggung dan paling tipis pada palpebrae. Hubungan antara dermis dan epidermis ini tidaklah sebagai bidang yang rata, tetapi Hubungan antara dermis dan epidermis ini tidaklah sebagai bidang yang rata, tetapi berbentuk gelombang. Bagian dermis yang menonjol
berbentuk gelombang. Bagian dermis yang menonjol ke dalam epidermis dinamakan papilla,ke dalam epidermis dinamakan papilla, sedangkan bagian epidermis yang menonjol ke dermis disebut
sedangkan bagian epidermis yang menonjol ke dermis disebut rete ridge.rete ridge. Papila ini padaPapila ini pada telapak tangan dan jari-jari terutama tersusun linier yang member gambaran kulit yang telapak tangan dan jari-jari terutama tersusun linier yang member gambaran kulit yang berbeda-beda sebagai dermatoglyphic (sidik jari). Bagian dermis papiler ini tebalnya sekitar berbeda-beda sebagai dermatoglyphic (sidik jari). Bagian dermis papiler ini tebalnya sekitar seperlima dari tebal dermis total. Bagian bawah dari dermis papiler ini dinamakan dermis seperlima dari tebal dermis total. Bagian bawah dari dermis papiler ini dinamakan dermis retikuler yang mengandung vasa darah dan
retikuler yang mengandung vasa darah dan lymphe, serabut syaraf, adnexa dan lymphe, serabut syaraf, adnexa dan lainnyalainnya(7)(7).. Dermis ini tersusun dari beberapa unsure atau organ yang meliputi: unsure seluler, unsure Dermis ini tersusun dari beberapa unsure atau organ yang meliputi: unsure seluler, unsure fibrous, substansi dasar, pembuluh darah dan limphe, system saraf. Kelima unsure atau
fibrous, substansi dasar, pembuluh darah dan limphe, system saraf. Kelima unsure atau organorgan yang menyusun dermis akan kita bahas satu demi satu.
yang menyusun dermis akan kita bahas satu demi satu. 1.
1. Unsur seluler lebih banyak didapatkan pada stratum papillaris yang terdiri Unsur seluler lebih banyak didapatkan pada stratum papillaris yang terdiri dari:dari: 1.
1. fibroblast: merupakan sel pembentuk unsur untuk fibrous dan substansifibroblast: merupakan sel pembentuk unsur untuk fibrous dan substansi dasarnya
dasarnya 2.
2. Sel mast : merupakan sel pembentuk dan penyimpanan histamine danSel mast : merupakan sel pembentuk dan penyimpanan histamine dan histamine like substance yang berperan dalam
histamine like substance yang berperan dalam anafilaksis.anafilaksis. 3.
3. Makrofag : merupakan sel fagosit yang berfungsi memfagosit bahan-bahanMakrofag : merupakan sel fagosit yang berfungsi memfagosit bahan-bahan asing fan mikroorganisme.
asing fan mikroorganisme. 4.
4. Leukosit : Banyak dijumpai Leukosit : Banyak dijumpai pada proses-proses peradangan yang dapat berupapada proses-proses peradangan yang dapat berupa mononuclea
mononuclear r ataupun granulosit.ataupun granulosit. 2.
2. Unsur fibrous lebih padat pada stratum retikularis dibandingkan pada stratumUnsur fibrous lebih padat pada stratum retikularis dibandingkan pada stratum papilaris. Unsur fibrous terdiri dari :
papilaris. Unsur fibrous terdiri dari : 1.
1. Kolagen : merupakan 70% dari berat kering seluruh jaringan ikat, serabut iniKolagen : merupakan 70% dari berat kering seluruh jaringan ikat, serabut ini terbentuk oleh fibroblast, tersusun atas fibrin dari rantai polypeptide. Serabut terbentuk oleh fibroblast, tersusun atas fibrin dari rantai polypeptide. Serabut ini bertanggung jawab pada ketegangan kulit merupakan unsure pembentuk ini bertanggung jawab pada ketegangan kulit merupakan unsure pembentuk garis langer (cleavage line)
2.
2. Elastin : Hanya 2 % dari berat kering jaringan ikat. Serabut elastin, ini jugaElastin : Hanya 2 % dari berat kering jaringan ikat. Serabut elastin, ini juga dibentuk oleh fibroblast tetapi susunannya lebih halus disbandingkan dengan dibentuk oleh fibroblast tetapi susunannya lebih halus disbandingkan dengan kolagen. Serabut elastin ini bertanggung jawab atas elastisitas kulit.
kolagen. Serabut elastin ini bertanggung jawab atas elastisitas kulit. 3.
3. Retikulin : Merupakan serabut kolagen yang masih muda dan hanyalah dapatRetikulin : Merupakan serabut kolagen yang masih muda dan hanyalah dapat dilihat dengan pewarna khusus.
dilihat dengan pewarna khusus. 3.
3. Substansi dasar, tersusun dari bahan mukopolisakaris (asam hialuronat dan dermatanSubstansi dasar, tersusun dari bahan mukopolisakaris (asam hialuronat dan dermatan sulfat), yang juga dibentuk oleh fibroblast. Substansi dasar hanya merupakan 0,1% sulfat), yang juga dibentuk oleh fibroblast. Substansi dasar hanya merupakan 0,1% dari berat kering jaringan ikat, tetapi substansi dasar ini mampu menahan sejumlah dari berat kering jaringan ikat, tetapi substansi dasar ini mampu menahan sejumlah air, sehingga akan menempati ruang terbesar dari dermis.
air, sehingga akan menempati ruang terbesar dari dermis. 4.
4. Pembuluh darah dan limfe :Pembuluh darah dan limfe :
Pada kulit yang masih normal, darah yang sampai pada kulit merupakan 10% dari seluruh Pada kulit yang masih normal, darah yang sampai pada kulit merupakan 10% dari seluruh peredaran darah dalam tubuh. Pembuluh darah di dalam kulit
peredaran darah dalam tubuh. Pembuluh darah di dalam kulit terdiri dari 2 terdiri dari 2 plexus yaitu :plexus yaitu : 1.
1. Plexus superficialis : terdapat pada bagian atas dermis dan tersusun sejajar denganPlexus superficialis : terdapat pada bagian atas dermis dan tersusun sejajar dengan epidermis. Plexus superficialis ini terdiri dari atas kepiler-kapiler,
epidermis. Plexus superficialis ini terdiri dari atas kepiler-kapiler, endarterioleendarteriole dandan venulae yang member makan ke papilla.
venulae yang member makan ke papilla. 2.
2. Plexus profunda : Terdapat pada bagian bawah dermis atau dekat subcutis danPlexus profunda : Terdapat pada bagian bawah dermis atau dekat subcutis dan terutama terdiri atas pembuluh-pembuluh darah yang lebih besar dari pada plexus terutama terdiri atas pembuluh-pembuluh darah yang lebih besar dari pada plexus superficialis.
superficialis. Pada jari-jari di
Pada jari-jari di antara arteriole dan venulae terdapat kelompokan otot polos yang mempunyaiantara arteriole dan venulae terdapat kelompokan otot polos yang mempunyai fungsi khusus yaitu mengatur shunt
fungsi khusus yaitu mengatur shunt arterio-venosaarterio-venosa dan sering dinamakan glomus. Sedangkandan sering dinamakan glomus. Sedangkan pembuluh limfe biasanya mengikuti pembuluh darah
pembuluh limfe biasanya mengikuti pembuluh darah(2)(2).. 1.
1. Sistem saraf Sistem saraf
Kulit diinervasi oleh kira-kira 1.000.000 serabut saraf aferen. Sebagian besar terdapat pada Kulit diinervasi oleh kira-kira 1.000.000 serabut saraf aferen. Sebagian besar terdapat pada wajah dan ekstremitas, sedangkan pada punggung relative sedikit. Serabut saraf ini wajah dan ekstremitas, sedangkan pada punggung relative sedikit. Serabut saraf ini mempunyai akson dengan badan sel yang berada pada
mempunyai akson dengan badan sel yang berada pada dorsal root gangliadorsal root ganglia . Serabut saraf ini. Serabut saraf ini masuk kulit melalui lapisan lemak subkutan, kemudian masing-masing terbagi dua yaitu masuk kulit melalui lapisan lemak subkutan, kemudian masing-masing terbagi dua yaitu serabut saraf bermyelin dan serabut saraf tidak bermyelin. Serabut saraf bermyelin berjalan serabut saraf bermyelin dan serabut saraf tidak bermyelin. Serabut saraf bermyelin berjalan horizontal membentuk anyaman dengan serabut yang sama,
horizontal membentuk anyaman dengan serabut yang sama, kemudian naik ascenden bersamakemudian naik ascenden bersama pembuluh darah dan menginervasi dermis bagian superficial. Dalam perjalanan selanjutnya pembuluh darah dan menginervasi dermis bagian superficial. Dalam perjalanan selanjutnya serabut ini dibungkus oleh sel Schwann dan sebagian tidak bermyelin. Sebagian berakhir di serabut ini dibungkus oleh sel Schwann dan sebagian tidak bermyelin. Sebagian berakhir di
dermis, beberapa melakukan penetrasi membrane basalis tetapi tidak jauh melanjut ke dermis, beberapa melakukan penetrasi membrane basalis tetapi tidak jauh melanjut ke epidermis.
epidermis.
Ada 3 macam serabut saraf
Ada 3 macam serabut saraf yag terdapat pada kulit, yaitu :yag terdapat pada kulit, yaitu : 1.
1. Serabut adrenergic : berfungsi untuk menginervasi pembuluh darah (untuk Serabut adrenergic : berfungsi untuk menginervasi pembuluh darah (untuk vasokonstriksi pembuluh darah
vasokonstriksi pembuluh darah, m erector , m erector papilare (untuk kontraksi otot tersebut), danpapilare (untuk kontraksi otot tersebut), dan kelenjar apokrin (untuk pengatur sekresi kelenjar apokrin.
kelenjar apokrin (untuk pengatur sekresi kelenjar apokrin. 2.
2. Serabut kolinergik : Serabut kolinergik : berfungsi menginervasi kelenjar ekrin.berfungsi menginervasi kelenjar ekrin. 3.
3. Serabut sensorik : berfungsi untuk menerima rangsangan dari luar tubuh. AdaSerabut sensorik : berfungsi untuk menerima rangsangan dari luar tubuh. Ada beberapa akhiran serabut saraf sensorik, yaitu : 1. Korpuskulum Meisnerri, 2. beberapa akhiran serabut saraf sensorik, yaitu : 1. Korpuskulum Meisnerri, 2. Korpuskulum Paccini, 3. Akhiran serabut saraf
Korpuskulum Paccini, 3. Akhiran serabut saraf bebas.bebas.
Ketiga akhiran serabut sensorik tersebut lebih jauh adalah sebagai berikut : Ketiga akhiran serabut sensorik tersebut lebih jauh adalah sebagai berikut :
1.
1. Korpuskulum Meisnerri berfungsi menerima rangsangan sentuhan dan tekananKorpuskulum Meisnerri berfungsi menerima rangsangan sentuhan dan tekanan ringan. Terdapat pada papilla dermis dan paling banyak dapat dijumpai pada telapak ringan. Terdapat pada papilla dermis dan paling banyak dapat dijumpai pada telapak tangan dan kaki.
tangan dan kaki. 2.
2. Korpuskulum Paccini berfungsi untuk menerima rangsangan tekanan dalam danKorpuskulum Paccini berfungsi untuk menerima rangsangan tekanan dalam dan terdapat pada dermis bagian dalam terutama pada bagian-bagian badan yang sering terdapat pada dermis bagian dalam terutama pada bagian-bagian badan yang sering menahan beban berat.
menahan beban berat. 3.
3. Akhiran saraf rambut bebas berfungsi untuk menerima rangsangan panas, dingin,Akhiran saraf rambut bebas berfungsi untuk menerima rangsangan panas, dingin, nyeri, gatal. Akhiran saraf bebas ini terdapat terutama pada papilla dermis dan sekitar nyeri, gatal. Akhiran saraf bebas ini terdapat terutama pada papilla dermis dan sekitar folikel rambut.
folikel rambut.
Batas antara epidermis dan dermis dibentuk oleh zone membrane basalis. Dengan Batas antara epidermis dan dermis dibentuk oleh zone membrane basalis. Dengan menggunaka
menggunakan mikroskop electron, membrane ini dapat dilihat tn mikroskop electron, membrane ini dapat dilihat terdiri dari 4 erdiri dari 4 komponen yaitu :komponen yaitu : membrane sel dari sel basal dengan hemidesmosom, celah intermembranous, lamina basalis, membrane sel dari sel basal dengan hemidesmosom, celah intermembranous, lamina basalis, komponen fibrous dermis yang dapat
komponen fibrous dermis yang dapat dilihat dengan mikroskop biasa dilihat dengan mikroskop biasa dengan pewarna khususdengan pewarna khusus menggunakan PAS. Zone membrane basalis ini merupakan filter semipermeable yang menggunakan PAS. Zone membrane basalis ini merupakan filter semipermeable yang memungkinka
memungkinkan pertukaran sel dn cairan n pertukaran sel dn cairan antara dermis dan epidermisantara dermis dan epidermis(2)(2)..
Fungsi Dermis : struktur penunjang, mechanical strength, suplai nutrisi, menahan shearing Fungsi Dermis : struktur penunjang, mechanical strength, suplai nutrisi, menahan shearing forces dan respon inflamasi
C. SUBKUTIS C. SUBKUTIS
Merupakan lapisan di bawah dermis atau
Merupakan lapisan di bawah dermis atau hipodermis yang terdiri dari hipodermis yang terdiri dari lapisan lemak. Lapisanlapisan lemak. Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit secara longgar dengan jaringan di ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit secara longgar dengan jaringan di bawahnya
bawahnya. Jumlah dan . Jumlah dan ukurannya berbeda-beukurannya berbeda-beda menurut daerah di da menurut daerah di tubuh dan keadaan nutrisitubuh dan keadaan nutrisi individu. Berfungsi menunjang suplai darah ke dermis untuk regenerasi.
individu. Berfungsi menunjang suplai darah ke dermis untuk regenerasi.
Fungsi Subkutis / hipodermis : melekat ke struktur dasar, isolasi panas, cadangan kalori, Fungsi Subkutis / hipodermis : melekat ke struktur dasar, isolasi panas, cadangan kalori, kontrol bentuk tubuh
kontrol bentuk tubuh dan mechanical shock absorberdan mechanical shock absorber(6)(6)..
VASKULARISASI KULIT VASKULARISASI KULIT
Arteri yang memberi nutrisi pada kulit
Arteri yang memberi nutrisi pada kulit membentuk pleksus terletak antara lapisan papiler danmembentuk pleksus terletak antara lapisan papiler dan retikuler dermis dan selain itu antara dermis dan jaringan subkutis. Cabang kecil retikuler dermis dan selain itu antara dermis dan jaringan subkutis. Cabang kecil meninggalkan pleksus ini memperdarahi papilla dermis, tiap papilla dermis punya satu arteri meninggalkan pleksus ini memperdarahi papilla dermis, tiap papilla dermis punya satu arteri asenden dan satu cabang vena. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah tapi mendapat asenden dan satu cabang vena. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah tapi mendapat nutrient dari dermis melalui
nutrient dari dermis melalui membran epidermismembran epidermis(6)(6)..
II.3 Fisiologi Kulit II.3 Fisiologi Kulit
Kulit merupakan organ yang berfungsi sangat penting bagi tubuh diantaranya adalah Kulit merupakan organ yang berfungsi sangat penting bagi tubuh diantaranya adalah memungkinkan bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan, sebagai barier infeksi, memungkinkan bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan, sebagai barier infeksi, mengontrol suhu tubuh (termoregulasi), sensasi, eskresi dan
mengontrol suhu tubuh (termoregulasi), sensasi, eskresi dan metabolisme.metabolisme.
Fungsi proteksi kulit adalah melindungi dari kehilangan cairan dari elektrolit, trauma Fungsi proteksi kulit adalah melindungi dari kehilangan cairan dari elektrolit, trauma mekanik, ultraviolet dan sebagai barier dari invasi mikroorganisme patogen. Sensasi telah mekanik, ultraviolet dan sebagai barier dari invasi mikroorganisme patogen. Sensasi telah diketahui merupakan salah satu fungsi kulit dalam
diketahui merupakan salah satu fungsi kulit dalam merespon rangsang raba karena banyaknyamerespon rangsang raba karena banyaknya akhiran saraf seperti pada daerah bibir, puting dan
akhiran saraf seperti pada daerah bibir, puting dan ujung jari. Kulit ujung jari. Kulit berperan pada pengaturanberperan pada pengaturan suhu dan keseimbangan cairan elektrolit. Termoregulasi dikontrol oleh hipothalamus. suhu dan keseimbangan cairan elektrolit. Termoregulasi dikontrol oleh hipothalamus. Temperatur perifer mengalami proses keseimbangan melalui keringat, insessible loss dari Temperatur perifer mengalami proses keseimbangan melalui keringat, insessible loss dari kulit, paru-paru dan mukosa bukal. Temperatur kulit dikontrol dengan dilatasi atau kontriksi kulit, paru-paru dan mukosa bukal. Temperatur kulit dikontrol dengan dilatasi atau kontriksi pembuluh darah kulit. Bila temperatur meningkat terjadi vasodilatasi pembuluh darah, pembuluh darah kulit. Bila temperatur meningkat terjadi vasodilatasi pembuluh darah, kemudian tubuh akan mengurangi temperatur dengan melepas panas dari kulit dengan cara kemudian tubuh akan mengurangi temperatur dengan melepas panas dari kulit dengan cara mengirim sinyal kimia yang dapat meningkatkan aliran darah di kulit. Pada temperatur yang mengirim sinyal kimia yang dapat meningkatkan aliran darah di kulit. Pada temperatur yang menurun, pembuluh darah kulit akan vasokontriksi yang kemudian akan mempertahankan menurun, pembuluh darah kulit akan vasokontriksi yang kemudian akan mempertahankan
(6) (6)
Nevus verukosus
Nevus verukosus
nevus verrucosus sangat jarang ditemukan. Nevus verrucosus sendiri merupakan bagian nevus verrucosus sangat jarang ditemukan. Nevus verrucosus sendiri merupakan bagian tumor permukaan epidermis(surface epidermis). Seperti lazimnya, tumor-tumor epidermis tumor permukaan epidermis(surface epidermis). Seperti lazimnya, tumor-tumor epidermis dibagi atas tumor yang berasal dari permukaan epidermis dan yang berasal dari apendiks dibagi atas tumor yang berasal dari permukaan epidermis dan yang berasal dari apendiks epidermis. Kelainan ini juga sering dinamakan Nevus Unius Lateralis atau Nevus Lateralis epidermis. Kelainan ini juga sering dinamakan Nevus Unius Lateralis atau Nevus Lateralis saja, Localised Linear Epidermal Nevus dan Nevus Systematicus.Kelainan ini biasanya saja, Localised Linear Epidermal Nevus dan Nevus Systematicus.Kelainan ini biasanya dijumpai sejak lahir atau tidak lama sesudah lahir dan sering ditemukan di tungkai atau di dijumpai sejak lahir atau tidak lama sesudah lahir dan sering ditemukan di tungkai atau di lengan terutama di bagian fleksor, tetapi dapat juga di bagian lain tubuh dan lebih sering lengan terutama di bagian fleksor, tetapi dapat juga di bagian lain tubuh dan lebih sering unilateral. Secara histopatologik tumor-tumor permukaan epidermis dibagi dalam tiga bentuk unilateral. Secara histopatologik tumor-tumor permukaan epidermis dibagi dalam tiga bentuk : (1) Tipe ya
: (1) Tipe yang lokalisata dng lokalisata dengan gambaraengan gambaran histopatologik n histopatologik papiloma, (2) Tipe papiloma, (2) Tipe inflamasiinflamasi dengan gambaran dermatitis,
dengan gambaran dermatitis, (3)(3) Tipe sistemik dengan gambaran histopatologik papilomaTipe sistemik dengan gambaran histopatologik papiloma yang sering disertai degenerasi granuler
yang sering disertai degenerasi granuler Secara histologis nevus dapat
Secara histologis nevus dapat dibagi berdasarkan lokasinya:dibagi berdasarkan lokasinya: 1.
1. Junctional nevus: bila sel nevus berada di batas antara epitel Junctional nevus: bila sel nevus berada di batas antara epitel dengan jaringan ikat.dengan jaringan ikat. 2.
2. Intramukosa nevus: bila sel nevus berada pada jaringan ikat.Intramukosa nevus: bila sel nevus berada pada jaringan ikat. 3.
3. Compound nevus: bila sel nevus berada pada dua daerah sekaligus, baik padaCompound nevus: bila sel nevus berada pada dua daerah sekaligus, baik pada jaringan ikat maup
jaringan ikat maupun pada sel eun pada sel epitel.pitel. 4.
4. Blue nevus: bila sel nevus terletak amat dalam pada jaringan ikat dan berbentuk Blue nevus: bila sel nevus terletak amat dalam pada jaringan ikat dan berbentuk seperti gerombol.
seperti gerombol.
Gambar 1. Klasifikasi nevus pigmentosus secara histologi Gambar 1. Klasifikasi nevus pigmentosus secara histologi Bila ditinjau secara histologis, sel nevus memiliki
Bila ditinjau secara histologis, sel nevus memiliki prevalensi tinggi menjadi suatuprevalensi tinggi menjadi suatu melanoma. Hal ini membuat lesi berpigmen intraoral sebaiknya tidak di
Penyebab dan epidemiologi Penyebab dan epidemiologi
belum jelas, biasanya imbul setelah dewasa muda dan terjadi dengan frekuensi yang sama belum jelas, biasanya imbul setelah dewasa muda dan terjadi dengan frekuensi yang sama antara pria dan wanita.
antara pria dan wanita.
Gejala penyakit Gejala penyakit
Tampak benjolan tak teratur dengan permukaan kasar, warna coklat abu-abu. Tampak benjolan tak teratur dengan permukaan kasar, warna coklat abu-abu.
Lokalisasi Lokalisasi
terdapat pada kepala yang berambut, dada, wajah dengan terdapat pada kepala yang berambut, dada, wajah dengan
efloresensi efloresensi
nodula-nodula konfluen dengan permukaan tak rata, warna sama dengan kulit sekitarnya dan nodula-nodula konfluen dengan permukaan tak rata, warna sama dengan kulit sekitarnya dan pada perabaan kasar.
pada perabaan kasar.
Gambaran histopatologi berupa epidermis hiperkeratosis, akantosis, dan pail
Gambaran histopatologi berupa epidermis hiperkeratosis, akantosis, dan pail omatosis. Dermisomatosis. Dermis ditemukan sel-sel radang tak spesifik.
ditemukan sel-sel radang tak spesifik.
Nevus verukosis di diagnosis banding dengan nevus
Nevus verukosis di diagnosis banding dengan nevus pigmentosus dan karsinoma sel basal.pigmentosus dan karsinoma sel basal.
Penatalaksanaan Penatalaksanaan
dengan eksisi total dan bedah listrik dengan elektrokauterisasi atau elektrokoagulasi dengan dengan eksisi total dan bedah listrik dengan elektrokauterisasi atau elektrokoagulasi dengan prognosis baik.
prognosis baik. ..
contoh kasus dan
contoh kasus dan penatalaksanaanyapenatalaksanaanya
Penderita seorang wanita, umur 16 tahun, bangsa Indonesia dirawat di bagian Kulit dan Penderita seorang wanita, umur 16 tahun, bangsa Indonesia dirawat di bagian Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Dr. Cipto
Kelamin Rumah Sakit Dr. Cipto MangunkuMangunkusumo sejak tanggal 27 Oktober 1978. Dalam alo-sumo sejak tanggal 27 Oktober 1978. Dalam alo-anamnesa (penderita tidak mengerti bahasa Indonesia) sejak lahir di tungkai bawah dan atas anamnesa (penderita tidak mengerti bahasa Indonesia) sejak lahir di tungkai bawah dan atas kiri ditemukan kutil-kutil berwarna kemerahan yang lambat laun berubah menjadi abu-abu kiri ditemukan kutil-kutil berwarna kemerahan yang lambat laun berubah menjadi abu-abu kehitaman. Kelainan ini meluas sampai ke daerah pusar dan kira-kira satu tahun yang lalu kehitaman. Kelainan ini meluas sampai ke daerah pusar dan kira-kira satu tahun yang lalu tungkai membengkak, pegal dan timbul borok kecil di kaki kiri. Pengobatan oleh dokter tungkai membengkak, pegal dan timbul borok kecil di kaki kiri. Pengobatan oleh dokter berupa pil, kapsul dan suntikan tidak memberikan perbaikan. Dalam pemberiksaan status berupa pil, kapsul dan suntikan tidak memberikan perbaikan. Dalam pemberiksaan status internus didapatkan seorang penderita yang tidak tampak sakit, tidak anaemik, kompos
internus didapatkan seorang penderita yang tidak tampak sakit, tidak anaemik, kompos mentis, gizi sedang, tensi 120/80 mm Hg, nadi 80/menit, suhu axila
mentis, gizi sedang, tensi 120/80 mm Hg, nadi 80/menit, suhu axila 36 C 36 C dan berat badan 50dan berat badan 50 kg. Tidak didapatkan kelainan jantung, paru-paru,
kg. Tidak didapatkan kelainan jantung, paru-paru, hati maupun limpa. hati maupun limpa. Dalam pemeriksaanDalam pemeriksaan status dermatologikus di seluruh tungkai dan kaki kiri, labium mayus kiri, gluteal kiri, status dermatologikus di seluruh tungkai dan kaki kiri, labium mayus kiri, gluteal kiri, abdomen kuadrant kiri bawah sampai setinggi umbilikus tampak efloresensi berupa abdomen kuadrant kiri bawah sampai setinggi umbilikus tampak efloresensi berupa papula-papula yang verukus dan berwarna keabu-abuan serta menunjukkan hiperkeratotik. Di kaki papula yang verukus dan berwarna keabu-abuan serta menunjukkan hiperkeratotik. Di kaki
dengan diameter 2,5 cm, dinding tidak bergaung, dasarnya rata ditutupi pus dan berbau dengan diameter 2,5 cm, dinding tidak bergaung, dasarnya rata ditutupi pus dan berbau busuk. Kelenjar inguinal lateral kiri
busuk. Kelenjar inguinal lateral kiri serta femoralis kiri tserta femoralis kiri tidak menunjukkan pembesidak menunjukkan pembesaran atauaran atau tanda-tanda radang. Pemeriksaan laboratorium rutin untuk urin feces dan darah tepi masih tanda-tanda radang. Pemeriksaan laboratorium rutin untuk urin feces dan darah tepi masih dalam batas-batas normal, sedangkan LED 70/110
dalam batas-batas normal, sedangkan LED 70/110(60 /120 )(60 /120 )cara Westergren. Pemeriksaancara Westergren. Pemeriksaan parasitologik dilaku-kan tgl. 7 November 1978 tiga malam berturut-turut; tidak ditemukan parasitologik dilaku-kan tgl. 7 November 1978 tiga malam berturut-turut; tidak ditemukan mikrofilaria di dalam darah. Pemeriksaan sinar tembus tgl.
mikrofilaria di dalam darah. Pemeriksaan sinar tembus tgl.3030Oktober 1978 tampak Oktober 1978 tampak pembengka
pembengkakan softtissue tidak kan softtissue tidak merata, berbenjol banyak, tulang intact.merata, berbenjol banyak, tulang intact.
Hasil pemeriksaan histopatologik Hasil pemeriksaan histopatologik 1).Sediaan kesatu
1).Sediaan kesatu (jaringan kulit(jaringan kulit yang yangverukus). Jaringan kulit dengan epidermisverukus). Jaringan kulit dengan epidermis hiperkeratotik akantosis hebat. Dermis sembab, pembuluh darah melebar, terlihat proliferasi hiperkeratotik akantosis hebat. Dermis sembab, pembuluh darah melebar, terlihat proliferasi sel-sel fibroblast dan sebukan sel-sel radang menahun. Tidak tampak kelainan khas atau sel-sel fibroblast dan sebukan sel-sel radang menahun. Tidak tampak kelainan khas atau tanda-tanda keganasan
tanda-tanda keganasan. . Gambaran histologik lebih Gambaran histologik lebih menyerupai Nevus verrucosus.menyerupai Nevus verrucosus. 2).Sediaan kedua
2).Sediaan kedua (jaringan kulit yang ulceratif). Jaringan kulitdengan epidermis akantotik (jaringan kulit yang ulceratif). Jaringan kulitdengan epidermis akantotik hebat, terdapat exositosis. Dermis sembab, pembuluh
hebat, terdapat exositosis. Dermis sembab, pembuluh darah melebar. Terlihat sebukan darah melebar. Terlihat sebukan sel-selsel-sel radang menahun dan sel-sel PMN. Tidak tampak tanda-tanda khas atau keganasan.. radang menahun dan sel-sel PMN. Tidak tampak tanda-tanda khas atau keganasan.. Bambaran histologik sesuai dengan proses kronik
Pengobatan Pengobatan
Penderita menolak cara pengobatan yang dianjurkan dan keluar rumah sakit tanggal Penderita menolak cara pengobatan yang dianjurkan dan keluar rumah sakit tanggal 5Desember 1978. Rencana pengobatan berupa dermabrasi bertahap dan pemberian 5Desember 1978. Rencana pengobatan berupa dermabrasi bertahap dan pemberian 5-fluorouracil 2 - 5%
fluorouracil 2 - 5% sesudah operasi untuk mencegah residif .sesudah operasi untuk mencegah residif .
nevus verrucosus seperti kasus ini sangat jarang ditemukan. Pada kasus ini dadapatkan nevus verrucosus seperti kasus ini sangat jarang ditemukan. Pada kasus ini dadapatkan peradangan sebuah ulkus yang diduga mungkin merupakan degenerasi maligna dari Nevus peradangan sebuah ulkus yang diduga mungkin merupakan degenerasi maligna dari Nevus verrucosus tersebut, tetapi pemeriksaan histopatologiktidak menunjukkan keganasan. Oleh verrucosus tersebut, tetapi pemeriksaan histopatologiktidak menunjukkan keganasan. Oleh Dogliotti MA dkk. Dilaporkan suatu
Dogliotti MA dkk. Dilaporkan suatu kasus degeneraskasus degenerasi maligna di i maligna di mana timbul suatu karsino-mana timbul suatu karsino-ma planocellulare (1). Untuk pengobatan Nevus verukus yang setempat ataupun yang luas ma planocellulare (1). Untuk pengobatan Nevus verukus yang setempat ataupun yang luas dianjurkan untuk dilakukan dermabrasi sekaligus/ataupun bertahap. Prof. Makuto Seiji di dianjurkan untuk dilakukan dermabrasi sekaligus/ataupun bertahap. Prof. Makuto Seiji di Jepang (2) banyak melakukan tindakan ini dengan hasil yang cukup memuaskan. Sesudah Jepang (2) banyak melakukan tindakan ini dengan hasil yang cukup memuaskan. Sesudah dermabrasi diberikan salep 5-fluorouracil 2 - 5% untuk mencegah residif. Jika residif dapat dermabrasi diberikan salep 5-fluorouracil 2 - 5% untuk mencegah residif. Jika residif dapat dilakukan dermabrasi ulangan. Selain dermabrasi, beberapa penulis menganjurkan dilakukan dermabrasi ulangan. Selain dermabrasi, beberapa penulis menganjurkan pengobatan dengan salep methotrexate 5% yang dioleskan beberapa kali sehari dengan hasil pengobatan dengan salep methotrexate 5% yang dioleskan beberapa kali sehari dengan hasil yang cukup baik. Pengobatan lain yang dianjurkan di dalam kepustakaan ialah pemberian yang cukup baik. Pengobatan lain yang dianjurkan di dalam kepustakaan ialah pemberian retinoic acid yang diberikan secara oral dengan hasil
BAB III BAB III KESIMPULAN KESIMPULAN 1.
1. Nevus verukosus adalah istilah umum yang menggambarkan adanya bercak Nevus verukosus adalah istilah umum yang menggambarkan adanya bercak berpigmen pada
berpigmen padakulitkulityang membentuk lesi lesi verukosus berwarna yang membentuk lesi lesi verukosus berwarna coklatcoklat.. 2.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
1.
1. Djuanda. A., Hamzah. M., Aisah. S., 1999.Djuanda. A., Hamzah. M., Aisah. S., 1999. Ilmu Penyakit Kulit Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Tumor dan Kelamin, Tumor Kulit
Kulit edisi 3 Bagian Ilmu Penyakit Kulit edisi 3 Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI, Jakarta.dan Kelamin FKUI, Jakarta. 2.
2. Lim Lim Pei-wen, Pei-wen, Sharen, Sharen, 2008. 2008. tumor tumor Kulit. Kulit. Diakses Diakses daridari http://wikipedia.org/kanker_kulit.htm
http://wikipedia.org/kanker_kulit.htm 3.
3. Agung, Gusti, 1985.Agung, Gusti, 1985. Tumor jinak Tumor jinak . Cermin Dunia Kedokteran. FKUI, Rumah Sakit. Cermin Dunia Kedokteran. FKUI, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Cipto Mangunkusumo, Jakarta. 4.
4. Anonim, 2006.Anonim, 2006. Mengenal Ka Mengenal Kanker Kulit nker Kulit . Diakses dari . Diakses dari http://www.dharmais.co.idhttp://www.dharmais.co.id 5.
5. Price, Wilson, 1995.Price, Wilson, 1995. Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-proses Penyakit.Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. EGC,EGC, Jakarta.
Jakarta. 6.