• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Model Praktek Keperawatan Profesional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Konsep Model Praktek Keperawatan Profesional"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL KONSEP MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL

CASE METHOD CASE METHOD

Disusun Oleh : Disusun Oleh : 1.

1. Shafitri Shafitri Ayu Ayu Lintang Lintang A A (P133742051(P1337420515001)5001) 2.

2. Latifah Latifah Umi Umi Khairiyah Khairiyah (P1337420515012)(P1337420515012) 3.

3. Esti Esti Solikhatun Solikhatun Nisa Nisa (P133742051(P1337420515024)5024) 4.

4. Mia Mia Nur Nur Latifah Latifah (P1337420515025)(P1337420515025) 5.

5. Kiki Kiki Nadia Nadia Nurmalita Nurmalita (P1337420515034)(P1337420515034) 6.

6.  Ni’mah Sofi P Ni’mah Sofi P   (P1337420515038)(P1337420515038) 7.

7. Ira Ira Herawatai Herawatai (P133742051(P1337420515039)5039) 8.

8. Setiyana Setiyana Rahasti Rahasti (P133742051(P1337420515044)5044) KRESNA I

KRESNA I

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

PRODI DIII

PRODI DIII KEPERAWAKEPERAWATAN MAGELANGTAN MAGELANG 2017

(2)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. Latar BelakangLatar Belakang

Keperawatan bukan profesi yang statis dan tidak berubah tetapi profesi yang Keperawatan bukan profesi yang statis dan tidak berubah tetapi profesi yang secara terus-menerus berkembang dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga secara terus-menerus berkembang dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga  pemenuhan

 pemenuhan dan dan metode metode perawatan perawatan berubah, berubah, karena karena gaya gaya hidup hidup berubah. berubah. BerbicaraBerbicara tentang keperawatan ada hal penting yang harus dibahas yaitu Model Praktik tentang keperawatan ada hal penting yang harus dibahas yaitu Model Praktik Keperawatan Profesioanal yang dapat diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan Keperawatan Profesioanal yang dapat diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan dan dalam hal ini, makalah ini akan membicarakan tentang “Model Praktik Keperawatan dan dalam hal ini, makalah ini akan membicarakan tentang “Model Praktik Keperawatan Profesional”.

Profesional”.

Perawat memberi asuhan keperawatan kepada klien termasuk individu, keluarga Perawat memberi asuhan keperawatan kepada klien termasuk individu, keluarga dan masyarakat. Perawat menerima tanggung jawab untuk membuat keadaan lingkungan dan masyarakat. Perawat menerima tanggung jawab untuk membuat keadaan lingkungan fisik, sosial dan spiritual yang memungkinkan untuk penyembuhan dan menekankan fisik, sosial dan spiritual yang memungkinkan untuk penyembuhan dan menekankan  pencegahan

 pencegahan penyakit, penyakit, serta serta meningkatkan meningkatkan kesehatan kesehatan dengan dengan penyuluhanpenyuluhan kesehatan. Karena beberapa fenomena diatas wajib diketahui oleh seorang perawat yang kesehatan. Karena beberapa fenomena diatas wajib diketahui oleh seorang perawat yang  profesional,

 profesional, sehingga sehingga profesi profesi keperawatan keperawatan mampu mampu memilih memilih dan dan menerapkan menerapkan ModelModel Praktik Keperawatan Profesionall yang paling tepat bagi klien. Sehingga dihar

Praktik Keperawatan Profesionall yang paling tepat bagi klien. Sehingga dihar apkan nilaiapkan nilai  profesional

 profesional dapat dapat diaplikasikan diaplikasikan secara secara nyata, nyata, sehingga sehingga meningkatkan meningkatkan mutu mutu asuhan asuhan dandan  pelayanan keperawatan.

 pelayanan keperawatan.

B.

B. Rumusan masalahRumusan masalah 1.

1. Apa pengertian MPKP ?Apa pengertian MPKP ? 2.

2. Apa tujuan MPKP ?Apa tujuan MPKP ? 3.

3. Apa saja komponen MPKP ?Apa saja komponen MPKP ? 4.

4. Apa saja kelebihan dari MPKP ?Apa saja kelebihan dari MPKP ? 5.

5. Apa saja kekurangan dari MPKP ?Apa saja kekurangan dari MPKP ? 6.

6. Apa saja karakteristik MPKP ?Apa saja karakteristik MPKP ? 7.

7. Apa saja macam MPKP ?Apa saja macam MPKP ? 8.

(3)

C.

C. TujuanTujuan 1.

1. Mahasiswa mengetahui pengertian MPKP.Mahasiswa mengetahui pengertian MPKP. 2.

2. Mahasiswa mengetahui MPKP.Mahasiswa mengetahui MPKP. 3.

3. Mahasiswa mengetahui komponen MPKP.Mahasiswa mengetahui komponen MPKP. 4.

4. Mahasiswa mengetahui kelebihan dari MPKP.Mahasiswa mengetahui kelebihan dari MPKP. 5.

5. Mahasiswa mengetahui kekurangan dari MPKP.Mahasiswa mengetahui kekurangan dari MPKP. 6.

6. Mahasiswa mengetahui karakteristik MPKP.Mahasiswa mengetahui karakteristik MPKP. 7.

7. Mahasiswa mengetahui macam MPKP.Mahasiswa mengetahui macam MPKP. 8.

(4)

BAB II BAB II

PEMBAHASAN PEMBAHASAN

KONSEP MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL KONSEP MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL

A.

A.

PengertianPengertian

Model praktik keperawatan adalah diskripsi atau gambaran dari praktik Model praktik keperawatan adalah diskripsi atau gambaran dari praktik keperawatan yang nyata dan akurat berdasarkan kepada filosofi, konsep dan teori keperawatan yang nyata dan akurat berdasarkan kepada filosofi, konsep dan teori keperawatan.

keperawatan.

MPKP adalah sistem ( struktur, proses dan nilai - nilai professional) yang MPKP adalah sistem ( struktur, proses dan nilai - nilai professional) yang memungkinkan perawat professional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk memungkinkan perawat professional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan keperawatan tersebut.

lingkungan untuk menopang pemberian asuhan keperawatan tersebut.

B.

B. TujuanTujuan 1.

1. Menjaga konsistensi asuhan keperawatanMenjaga konsistensi asuhan keperawatan 2.

2. Mengurangi konflik, tumpang tindih dan kekosongan pelaksanaan asuhanMengurangi konflik, tumpang tindih dan kekosongan pelaksanaan asuhan keperawatan oleh tim keperawatan.

keperawatan oleh tim keperawatan. 3.

3. Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan.Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan. 4.

4. Memberikan pedoman dalam menentukan kebijaksanaan dan keputusan.Memberikan pedoman dalam menentukan kebijaksanaan dan keputusan. 5.

5. Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi setiapMenjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi setiap anggota tim keperawatan.

anggota tim keperawatan.

C.

C. KomponenKomponen 1.

1.  Nilai professional Nilai professional 2.

2. Pendekatan manajemenPendekatan manajemen 3.

3. Metode pemberian asuhan keperawatanMetode pemberian asuhan keperawatan 4.

4. Hubungan professionalHubungan professional 5.

(5)

D.

D. Kelebihan Model Praktek Keperawatan ProfessionalKelebihan Model Praktek Keperawatan Professional 1.

1. Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh.Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh. 2.

2. Mendukung pelaksanaan proses keperawatan.Mendukung pelaksanaan proses keperawatan. 3.

3. Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah diatasiMemungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah diatasi dan

dan memberikankepuasan pada angmemberikankepuasan pada anggota tim bila diimplementasikan di gota tim bila diimplementasikan di RS dapatRS dapat 4.

4. Meningkatkan mutu asuhan keperawatanMeningkatkan mutu asuhan keperawatan 5.

5. Ruang MPKP merupakan lahan praktek yang baik untuk proses belajarRuang MPKP merupakan lahan praktek yang baik untuk proses belajar 6.

6. Ruang rawat MPKP sangat menunjang program pendidikan Nursing.Ruang rawat MPKP sangat menunjang program pendidikan Nursing.

E.

E. Kekurangan Model Praktek Keperawatan ProfessionalKekurangan Model Praktek Keperawatan Professional 1.

1. Komunikasi antar anggota tim terutama dalam bentuk konferensi tim, membutuhkanKomunikasi antar anggota tim terutama dalam bentuk konferensi tim, membutuhkan waktu

waktu dimana sulit melaksanakdimana sulit melaksanakannya pada wannya pada waktu-waktu sibuk.aktu-waktu sibuk. 2.

2. Akuntabilitas pada tim.Akuntabilitas pada tim. 3.

3. Beban kerja tinggiBeban kerja tinggi 4.

4. Pendelegasian tugas terbatasPendelegasian tugas terbatas 5.

5. Kelanjutan keperawatan klien hanya sebagian selama perawat penanggung jawabKelanjutan keperawatan klien hanya sebagian selama perawat penanggung jawab klien tugas.

klien tugas.

F.

F. Karateristik MPKPKarateristik MPKP 1.

1. Penetapan jumlah tenaga keperawatanPenetapan jumlah tenaga keperawatan 2.

2. Penetapan jenis tenaga keperawatanPenetapan jenis tenaga keperawatan 3.

3. Penetapan standar rencana asuhan keperawatanPenetapan standar rencana asuhan keperawatan 4.

4. Penggunaan metode modifikasi keperawatan primerPenggunaan metode modifikasi keperawatan primer

G.

G. Macam MPKPMacam MPKP 1.

1. Case MethodCase Method 2.

2. Fungsional MethodFungsional Method 3.

3. Team, Alokasi PasienTeam, Alokasi Pasien 4.

4. Modular Modular  5.

5. Primer NursingPrimer Nursing 6.

(6)

CASE METHOD CASE METHOD A.

A. Pengertian Metode KasusPengertian Metode Kasus

Metode kasus adalah pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan untuk satuatau Metode kasus adalah pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan untuk satuatau  b

 beebbeerraappa a kklliieen n oolleeh h ssaattu u oorraanng g ppeerarawwaat t ppaadda a ssaaaat t bbeerrttuuggaas s aattaau u jjaagga a sseellaamma a ppeerriiooddeewwaakktu tu tteerrtetennttu u ssaammppaaii klien pulang. Kepala ruangan bertanggung jawab dalampembagian tugas dan menerima semua laporan klien pulang. Kepala ruangan bertanggung jawab dalampembagian tugas dan menerima semua laporan tentang pelayanan keperawatan klien.Dalam metode ini staf perawat ditugaskan oleh kepala ruangan untuk tentang pelayanan keperawatan klien.Dalam metode ini staf perawat ditugaskan oleh kepala ruangan untuk memberi asuhanlangsung kepada pasien yang ditugaskan contohnya di ruang isolasi dan ICU.

memberi asuhanlangsung kepada pasien yang ditugaskan contohnya di ruang isolasi dan ICU.

B.

B. Kelebihan Metode KasusKelebihan Metode Kasus 1.

1. Bersifat kontinue dan Bersifat kontinue dan konfrehensifkonfrehensif 2.

2. Perawat dalam metode kasus mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap pasien,perawat, dokter,Perawat dalam metode kasus mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap pasien,perawat, dokter, dan rumah sakit ( Gillies,1998). Keuntungan yang dirasakan adalahpasien merasa dimanusiawikan dan rumah sakit ( Gillies,1998). Keuntungan yang dirasakan adalahpasien merasa dimanusiawikan karena terpenuhinya kebutuhan secara individu.Selain itu asuhan diberiakan bermutut tinggi dan karena terpenuhinya kebutuhan secara individu.Selain itu asuhan diberiakan bermutut tinggi dan tercapai pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan, proteksi, informasi dan advokasi tercapai pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan, proteksi, informasi dan advokasi sehingga pasienmerasa puas.

sehingga pasienmerasa puas. 3.

3. Dokter juga merasakan kepuasan dengan model primer karena senantiasamendapatkan informasiDokter juga merasakan kepuasan dengan model primer karena senantiasamendapatkan informasi tentang kondisi pasien

tentang kondisi pasien yang selalu yang selalu diperbaharudiperbaharui dankomprehensif.i dankomprehensif. 4.

4. Masalah pasien dapat dipahami oleh perawat.Masalah pasien dapat dipahami oleh perawat. 5.

5. Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai.dicapai.

C.

C. Kekurangan Metode KasusKekurangan Metode Kasus 1.

1. Kemampuan tenga perKemampuan tenga perawat pelaksawat pelaksana dan siswa peraana dan siswa perawat yang terbatawat yang terbatas sehingga tis sehingga tidak dak mampumampu memberikan asuhan secara

memberikan asuhan secara menyeluruhmenyeluruh.. 2.

2. Membutuhkan banyak tenagaMembutuhkan banyak tenaga 3.

3. Beban kerja tinggi terutama jika jumlah Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas rutin yang sederhana terlewatkan.klien banyak sehingga tugas rutin yang sederhana terlewatkan. 4.

4. Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat penaggung jawab klien bertugas.perawat penaggung jawab klien bertugas.

D.

D. Konsep Dasar Metode KasusKonsep Dasar Metode Kasus 1.

1. Ada tanggung jawab dan tanggung gugatAda tanggung jawab dan tanggung gugat 2.

2. Ada otonomiAda otonomi 3.

(7)

E.

E. Tugas Perawat Dalam Metode KasusTugas Perawat Dalam Metode Kasus 1.

1. Menerima pasien dan Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif.mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif. 2.

2. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.Membuat tujuan dan rencana keperawatan. 3.

3. Melaksanakan semua rencana yang telah dibuat selama ini.Melaksanakan semua rencana yang telah dibuat selama ini. 4.

4. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh disiplinlain maupunMengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh disiplinlain maupun  p

 peerraawwaat t lalaiinn.... 5.

5. Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai. 6.

6. Menerima dan menyesuaikan rencana.Menerima dan menyesuaikan rencana. 7.

7. Menyiapkan penyuluhan pulang.Menyiapkan penyuluhan pulang. 8.

8. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial masyarakat.dengan lembaga sosial masyarakat. 9.

9. Membuat jadwal perjanjian Membuat jadwal perjanjian klinik.klinik. 10.

10. Mengadakan kunjungan rumah.Mengadakan kunjungan rumah.

F.

F. Ketenagaan Metode KasusKetenagaan Metode Kasus 1.

1. Setiap perawat primer adalah perawat “Setiap perawat primer adalah perawat “ bed side” bed side” 2.

2. Beban kasus pasien 4-6 orang untuk satu perawatBeban kasus pasien 4-6 orang untuk satu perawat 3.

3. Penugasan ditentukan oleh kepala jagaPenugasan ditentukan oleh kepala jaga

G.

G. Peran Dari Pembagian Tugas Modifikasi Tim Metode KasusPeran Dari Pembagian Tugas Modifikasi Tim Metode Kasus 1.

1. Kepala PerawatKepala Perawat

Memimpin rapat2. Evaluasi kinerja perawat3. Membuat daftar dinas4. Menyediakan material5. Memimpin rapat2. Evaluasi kinerja perawat3. Membuat daftar dinas4. Menyediakan material5. Perencanaan, pengawasan, pengarahaN.

Perencanaan, pengawasan, pengarahaN. 2.

2. Perawat primerPerawat primer a.

a. Membuat perencanaan asuhan keperawatanMembuat perencanaan asuhan keperawatan  b.

 b. Mengadakan tindakan kolaborasiMengadakan tindakan kolaborasi c.

c. Memimpin timbang terimaMemimpin timbang terima d.

d. MendelegasikMendelegasikan an tugastugas e.

e. Memimpin ronde keperawatanMemimpin ronde keperawatan f.

f. Evaluasi pemberian asuhan keperawatanEvaluasi pemberian asuhan keperawatan g.

g. BertangguBertanggung jawab ng jawab terhadap klienterhadap klien h.

h. Memberi petunjuk jika klien akan pulangMemberi petunjuk jika klien akan pulang i.

(8)

3.

3. Perawat AssociatePerawat Associate a.

a. Memberikan asuhan Memberikan asuhan keperawatankeperawatan  b.

 b. MengikuMengikuti ti timbang terimatimbang terima c.

c. Melaksanakan tugas yang didelegasikanMelaksanakan tugas yang didelegasikan -- Mendokumentasikan tindakanMendokumentasikan tindakan

(9)

BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP A. A. KesimpulanKesimpulan

Metode kasus adalah pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan untuk satuatau Metode kasus adalah pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan untuk satuatau  b

 beebbeerraappa a kklliieen n oolleeh h ssaattu u oorraanng g ppeerarawwaat t ppaadda a ssaaaat t bbererttuuggaas s aattaau u jajagga a sseelalamma a ppeerriiooddeewwaakktu tu tteerrtteennttu u ssaammppaaii klien pulang.Dalam metode ini staf perawat ditugaskan oleh kepala ruangan untuk memberi klien pulang.Dalam metode ini staf perawat ditugaskan oleh kepala ruangan untuk memberi asuhanlangsung kepada pasien yang ditugaskan contohnya di ruang isolasi dan ICU.

asuhanlangsung kepada pasien yang ditugaskan contohnya di ruang isolasi dan ICU.

Tugas Perawat Dalam Metode Kasus Tugas Perawat Dalam Metode Kasus 1.

1. Menerima pasien dan Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif.mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif. 2.

2. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.Membuat tujuan dan rencana keperawatan. 3.

3. Melaksanakan semua rencana yang telah dibuat selama ini.Melaksanakan semua rencana yang telah dibuat selama ini. 4.

4. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh disiplinlain maupunMengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh disiplinlain maupun  p

 peerraawwaat t lalaiinn.. 5.

5. Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai. 6.

6. Menerima dan menyesuaikan rencana.Menerima dan menyesuaikan rencana. 7.

7. Menyiapkan penyuluhan pulang.Menyiapkan penyuluhan pulang. 8.

8. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial masyarakat.dengan lembaga sosial masyarakat. 9.

9. Membuat jadwal perjanjian Membuat jadwal perjanjian klinik.klinik. 10.

10. Mengadakan kunjungan rumah.Mengadakan kunjungan rumah.

B.

B. SaranSaran

Sebaiknya dalam melaksanakan Metode Kasus adalah Ahli Profesional yaitu perawat Spesialist Sebaiknya dalam melaksanakan Metode Kasus adalah Ahli Profesional yaitu perawat Spesialist yang khusus di bidangnya sehingga pelayananan dapat berjalan secarakomprehensif dan optimal.

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat dua kelompok pasien GERD, yaitu pasien dengan esofagitis erosif yang ditandai dengan adanya kerusakan mukosa esofagus pada pemeriksaan endoskopi (Erosive Esophagitis/ERD)

zat kimia sehari-hari selama tidak lebih dari 8 jam per hari atau 40 jam per minggu, serta cara untuk menentukan Nilai Ambang Batas campuran untuk udara tempat kerja yang

Proses fermentasi dilakukan dengan cara penambahan sejumlah tween 80 ke dalam medium fermentasi dengan komposisi yang sesuai dengan variabel penelitian dan

kolinergik pada sistem saraf parasimpatis sama efek farmakodinamiknya dengan. obat-obat golongan antagonis kolinergik

Faktor sejarah historis merupakan faktor yang memengaruhi tingkat kepatuhan masyarakat terhadap leluhurnya, sejarah historis masyarakat CinaC. menyebabkan munculmya dua

Harta yang abadi terbuka bagi mereka yang telah ditebus, tetapi 144.000 orang ini, sebagai pengantin, akan merasakan sebuah kedekatan istimewa dengan Sang Juruselamat..

Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober-November 2016 di Daerah Intertidal Sekitar Laboratorium Lapangan UNSRAT Likupang penelitian ini bertujuan untuk

Hal tersebut dapat dilihat dari semua koleksi buku yang dipinjam dapat membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran, buku yang dipinjam, dicari dan diambil oleh siswa