MODEL PRAKTEK
KEPERAWATAN
PROFESIONAL (MPKP)
“METODE FUNGSIONAL”
Disusun Oleh: Kelompok 2
1. VALENSI OKTAPURI 2. HILDA YUNIAR
3. SELFI OKTARIZA 4. SISKA EFENDI 5. DEWI PERWATI 6. JIMMY EKO PUTRA 7. HIRTA ADZAN ZUHRI
2.1. MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL 2.1.1. PENGERTIAN MPKP
Model praktek keperawatan profesional (MPKP)
adalah suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional), yang memfasilitasi perawat profesional, mengatur pemberian asuhan keperawatan,
termasuk lingkungan tempat asuhan tersebut diberikan. (Ratna sitorus & Yulia, 2006).
Model Asuhan Keperawatan Profesional adalah
sebagai suatu sistem (struktur, proses dan nilai- nilai) yang memungkinkan perawat profesional
mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan
2.1.2. KOMPONEN MPKP
Berdasarkan MPKP yang sudah dikembangkan di
berbagai rumah sakit, Hoffart & Woods (1996)
menyimpulkan bahwa MPKP tediri lima komponen yaitu :
a. Nilai – nilai professional
b. Hubungan antar professional
c. Metode pemberian asuhan keperawatan d. Pendekatan manajemen
2.1.3. TUJUAN MPKP
a. Menjaga konsistensi asuhan keperawatan.
b. Mengurangi konflik, tumpang tindih dan
kekososongan pelaksanaan asuhan
keperawatan oleh tim keperawatan.
c. Menciptakan kemandirian dalam
memberikan asuhan keperawatan.
d. Memberikan pedoman dalam menentukan
kebijakan dan keputusan.
e. Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup
dan tujuan asuhan keperawatan bagi setiap
tim keperawatan.
2.1.4. PILAR – PILAR MPKP
a. Pilar I : Pendekatan manajemen keperawatan
b. Pilar II: Sistem penghargaan
C. Pilar III: Hubungan professional
2.2 METODE FUNGSIONAL 2.2.1. PENGERTIAN
Metode Fungsional adalah
pengorganisasian tugas pelayanan
keperawatan yang didasarkan kepada
pembagian tugas menurut jenis
2.2.3. BAGIAN-BAGIAN DAN TUGAS SECARA UMUM METODE FUNGSIONAL
a. Kepala ruangan,
b. Perawatan Staf
c. Perawatan Pelaksana,
d. Pembantu Perawat
2.2.4 KELEBIHAN DAN KERUGIAN METODE FUNGSIONAL
Kelebihan metode fungsinonal :
1. Sederhana
2. Efisien
3. Perawat terampil untuk tugas atau pekerjaan tertentu
4. Mudah memperoleh kepuasan kerja bagi perawat
setelah selesai tugas
5. Kekurangan tenaga ahli dapat dig anti dengan tenaga
yang kurang berpengalaman untuk satu tugas yang sederhana.
6. Memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staff
atau peserta didik yang praktek Untuk keterampilan tertentu
Kelemahan metode fungsional :
1. Kebutuhan pasien secara individu
sering terabaikan
2. Pelayanan pasien secara individu
sering terabaikan
3. Pelayanan keperawatan terpisah - pisah
4. Kepuasan kerja keseluruhan sulit
tercapai