• Tidak ada hasil yang ditemukan

SK BLS 2 (OK).docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SK BLS 2 (OK).docx"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AWAL BROS UJUNG BATU NOMOR : 059/RSAB-UB/SK/DIR/V/2017

TENTANG

PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR (BASIC LIFE SUPPORT) DI RUMAH SAKIT AWAL BROS UJUNG BATU

DIREKTUR RUMAH SAKIT AWAL BROS UJUNG BATU

Menimbang : a. Kegawat daruratan dapat terjadi kapan saja, dimana saja, dan pada siapa saja, apalagi disebuah rumah sakit, customer yang datang adalah orang-orang yang kondisi kesehatannya tidak stabil;

b. Bahwa kegiatan pelatihan bantuan hidup dasar (basic life support) merupakan upaya mengatasi kegawatan pada penyelamatan jiwa dengan mempertimbangkan waktu adalah tantangannya nyawa; c. Kecepatan dan kualitas pemberian pertolongan akan sangat

berpengaruh kepada keselamatan jiwa seseorang;

d. Kualitas bantuan hidup dasar (basic life support) sangat menentukan tingkat keberhasilan pertolongan;

e. bahwa sehubungan dengan yang dimaksud pada huruf a,b,c, dan d di atas, maka perlu ditetapkan dengan keputusan direktur Rumah Sakit Awal Bros Ujung Batu;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.

2. Undang-Undang Nomor 159b/Permen/III/1998, tentang Rumah

Sakit

3. Surat Keputusan Direktur Nomor 014/RSAB-UB/SK/DIR/I/2017 tentang Standar Kompetensi Tenaga Kerja Di Rumah Sakit Awal Bros Ujung Batu.

3. Visi, misi, nilai-nilai utama, dan kebijakan mutu, serta SPO RS Awal Bros Ujung Batu.

4. Struktur organisasi RS Awal Bros Ujung Batu. MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AWAL BROS UJUNG BATU TENTANG KEBIJAKAN PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR (BASIC LIFE SUPPORT)

Kedua Ketiga Keempat : : :

Seluruh staf RS Awal Bros Ujung Batu baik yang klinis maupun non klinis yang berhubungan dengan pasien, wajib mengikuti pelatihan bantuan hidup (basic life support).

Kebijakan ini harus disosialisasikan kepada seluruh karyawan.

Untuk staf klinis tertentu wajib mengikuti pelatihan sesuai dengan standar kompotensi / ketentuan masing-masing bagian.

Pelatihan life support (bantuan hidup) akan diperbaiki (review) setiap 2 (dua) tahun sekali.

Kelima : Tenaga outsourcing dan tenaga yang berada di area publik RS Awal Bros Ujung Batu harus mengikuti Pelatihan BLS / BHD sebelum

(2)

Ditetapkan di Ujung Batu Pada tanggal,25 Mei 2017

Direktur RS Awal Bros Ujung Batu,

Dr. Jimmy Kurniawan MKK Keenam Ketujuh : :

Kriteria kelulusan ditentukan oleh kehadiran, ujian tulis, dan praktek diatas 80.

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan bilamana dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan pada surat keputusan ini, akan dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.

(3)

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SDM DI RUMAH SAKIT AWAL BROS UJUNG BATU

1. RS Awal Bros Ujung Batu menggunakan berbagai sumber data dan informasi, termasuk

hasil kegiatan pengukuran kegiatan mutu dan keselamatan, untuk mengidentifikasi kebutuhan pendidikan staf.

2. Program pendidikan direncanakan berdasarkan data-data informasi pada poin satu. 3. Staf RS Awal Bros Ujung Batu diberi pendidikan dan pelatihan in-service secara terus

menerus.

4. Pelatihan tersebut relevan dengan kemampuan staf untuk memenuhi kebutuhan pasien dan / atau persyaratan pendidikan berkelanjutan.

5. Pengembangan SDM dilakukan melalui bimbingan, pendidikan, dan pelatihan.

6. Seluruh pegawai diberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan. a. Tenaga outsourching,

b. Tenaga medis, keperawatan, penunjang, dan non medis.

7. Pendidikan dan pelatihan karyawan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit disesuaikan dengan bidang pekerjaan atau profesi karyawan. Pendidikan dan pelatihan dapat dilaksanakan melalui jalur formal dan non formal.

8. Pendidikan non formal bisa dilakukan in-house training (pelatihan internal), pengiriman pelatihan ke luar rumah sakit baik dalam negeri maupun ke luar negeri (pelatihan eksternal).

9. Pendidikan formal dapat berupa jenjang Diploma 3, 4, dan Strata 1, dan 2 tergantung pada kebutuhan organisasi.

10. Program pengembangan dan pelatihan karyawan meliputi: a. Ilmu pengetahuan

b. Keterampilan

Seluruh karyawan dibekali dengan keterampilan umum, antara lain kelas kecantikan, latihan memadamkan api, evakuasi pasien, khusus karyawan diberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan lanjutan, pelatihan khusus, misalnya ACLS, PPGD, teknik manual fisioterapi, Pelatihan Petugas Proteksi Radiasi (PPR), evakuasi pasien, ATLS, manajemen bangsal, dan lainnya.

Lampiran

Keputusan Direktur RS Awal Bros Ujung Batu

(4)

Pelatihan ini dilakukan di kelas maupun langsung di lapangan tempat kerja. Juga diterapkan aturan-aturan yang harus diikuti oleh seluruh karyawan, misalnya pakaian seragam, pemakaian tanda pengenal, alat pelindung diri pada tempat-tempat tertentu, komunikasi , standar pelayanan, dan sebagainya. Pengembangan karyawan ini diberikan kepada seluruh pegawai yang ada di RS awal Bros Ujung Batu dari mulai tenaga tenan, alih daya, tenaga magang, dan seluruh karyawan RS Awal Bros Ujung Batu baik tenaga medis, keperawatan, penunjang medis, dan tenaga non medis.

11. Pelaksanan pengembangan pendidikan dan pelatihan karyawan disesuaikan dengan RKAP tahunan yang dibuat berdasarkan kebutuhan departemen, kompetensi, profesi, dan termasuk hasil kegiatan pengukuran terhadap kualitas mutu dan keselamatan pasien. 12. Pengembangan pendidikan dan pelatihan yang wajib untuk seluruh pegawai RS Awal

Bros Ujung Batu adalah : BLS, patient safety, PPI, dan K3.

13. Persyaratan peserta yang akan dikirim pendidikan formal dan informal diatur di dalam kebijakan pokok operasional unit diklat.

14. Pembiayaan pelatihan / pendidikan tersebut bisa ditanggung oleh RS Awal Bros Ujung Batu atau biaya dari karyawan yang bersangkutan mengacu kepada SK No 019/RSAB-UB/SK/DIR/1/2017

14.1 Jika biaya ditanggung RS Awal Bros Ujung Batu, karyawan yang bersangkutan akan dikenakan ikatan dinas sesuai dengan SK kebijakan ikatan dinas karyawan dan biaya kompensasi.

14.2 Jika pendidikan formal yang diusulkan atas permintaan sendiri, maka biaya akan dibebankan kepada karyawan tersebut dan RS Awal Bros Ujung Batu akan memberikan izin jika tidak mengganggu jam kerja dan dengan adanya kesepakatan tertulis antara karyawan dan manajer terkait. Apabila pendidikan dilakukan pada jam dinas maka konsekuensi dari hal tersebut akan dilakukan pemotongan upah.

15. Pelatihan non formal atas permintaan karyawan maka biaya akan dibebankan kepada karyawan tersebut dan RS Awal Bros Ujung Batu akan memberikan izin untuk mengikuti pendidikan tanpa ada pemotongan gaji dan tidak akan dikenakan ikatan dinas dengan ketentuan

(5)

15.2 Pendidikan dan pelatihan non formal yang diizinkan oleh RS Awal Bros Ujung Batu tanpa ikatan dinas dan tetap mendapat upah dengan waktu pelatihan paling lama tujuh hari.

Direktur RS Awal Bros Ujung Batu,

Dr. Jimmy Kurniawan,MKK

KEBIJAKAN POKOK OPERASIONAL UNIT DIKLAT DI RUMAH SAKIT AWAL BROS UJUNG BATU A. Operasional

(6)

1. Setiap karyawan RS Awal Bros Ujung Batu harus meningkatkan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta penampilan untuk mencapai visi, misi, falsafah, dan tujuan RS Awal Bros Ujung Batu.

2. Setiap karyawan baru harus mengikuti program orientasi umum rumah sakit dan orientasi khusus masing-masing unit.

3. Unit diklat diberikan kepada karyawan dalam rangka meningkatkan profesionalisme karyawan, dilakukan melalui upaya meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

4. Pengembangan karir karyawan dilakukan untuk meningkatkan karir karyawan baik jalur struktural ataupun fungsional, dimulai sejak pertama masuk kerja sampai yang bersangkutan berhenti kerja, baik karena mengundurkan diri, meninggal dunia, atau pensiun.

5. Pengembangan karir dilakukan melalui bimbingan, pendidikan, dan pelatihan.

6. Pendidikan dan pelatihan karyawan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit

disesuaikan dengan bidang pekerjaan atau profesi karyawan. Pendidikan dan pelatihan dapat dilaksanakan melalui jalur formal dan non formal.

7. Pendidikan formal dapat berupa jenjang Diploma 3,4, dan Strata 1, dan 2 tergantung pada kebutuhan organisasi.

8. Pendidikan non formal dapat berupa pelatihan, seminar, symposium, workshop,

magang, pendidikan berkelanjutan, dan sejenisnya. 9. Masa pendidikan dihitung sejak yang bersangkutan mengikuti pendidikan sampai

dinyatakan lulus oleh institusi pendidikan.

10. Peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan dapat dilakukan di lingkungan rumah

sakit ataupun di luar rumah sakit.

11. Pembiayaan pelatihan tersebut bisa ditanggung oleh RS Awal Bros Ujung Batu atau biaya dari karyawan yang bersangkutan.

Jika biaya ditanggung RS Awal Bros Ujung Batu, karyawan yang bersangkutan akan dikenakan ikatan dinas sesuai dengan yang berlaku. Kalau karyawan tersebut tidak menyelesaikan ikatan dinas, maka karyawan yang bersangkutan harus mengembalikan biaya yang telah dikeluarkan rumah sakit sesuai dengan perjanjian bersama yang telah ditandatanganinya yaitu : total biaya pendidikan yang dikeluarkan + 25 % dari total biaya pendidikan.

Melakukan ikatan dinas dengan dasar :

NO

SELURUH BIAYA YANG BERSIFAT PELATIHAN TOTAL BIAYA LAMA KONTRAK KARYAWAN SUPERVISOR/ MANAJER/DOKTER DOKTER SPESIALIS

(7)

1 >1,5 -3 Juta 6 Bulan 3 Bulan 3 Bulan

2 >3-5 Juta 1 Tahun 6 Bulan 3 Bulan

3 >5-10 Juta 2 Tahun 1 Tahun 6 Bulan

4 >10-25 Juta 3 Tahun 1,5 Tahun 1 Tahun

5 >25-50 Juta 4 Tahun 2 Tahun 1,5 Tahun

6 >50-100 Juta 5 Tahun 2,5 Tahun 2 Tahun

7 >100 Juta 6 Tahun 4 Tahun 3 Tahun

12. Persyaratan mengikuti tugas belajar pendidikan formal : a. Berstatus karyawan tetap,

b. Telah bekerja minimal 2 tahun di RS Awal Bros Ujung Batu,

c. Mempunyai prestasi kerja baik, tidak termasuk karyawan bermasalah dan diusulkan oleh atasan langsung, khusus untuk profesi medis dan keperawatan mendapatkan rekomendasi dari komite medis dan komite keperawatan serta disetujui oleh manajer masing – masing,

d. Direkomendasikan oleh direktur,

e. Lulus seleksi yang diselenggarakan oleh unit / departemen dengan persetujuan direktur dan koordinasi dengan komite medis dan keperawatan khusus untuk medis dan keperawatan, untuk non medis dan non keperawatan ke manajer masing-masing, f. Lulus seleksi yang diselenggarakan oleh diklat melalui seleksi administratif dan tes

psikologi,

g. Lulus seleksi yang diselenggarakan oleh institusi pendidikan,

h. Untuk jenis pendidikan formal bersedia menandatangani surat perjanjian tugas belajar apabila biaya pendidikan mengharuskan adanya ikatan dinas.

13. Persyaratan mengikuti pendidikan non formal :

a. Diusulkan oleh atasan langsung / ketua SMF, khusus untuk profesi medis dan keperawatan mendapat rekomendasi dari komite medis dan keperawatan,

b. Direkomendasikan oleh manajer / asst. manajer terkait,

c. Untuk jenis pendidikan non formal tertentu bersedia menandatangani surat perjanjian tugas belajar non formal apabila biaya pendidikan mengharuskan adanya ikatan dinas.

14. Hak karyawan selama mengikuti pendidikan:

a. Memperoleh biaya pendidikan sesuai dengan biaya resmi dari institusi pendidikan, b. Memperoleh imbalan jasa / gaji sesuai ketentuan yang berlaku.

15. Kewajiban karyawan yang mengikuti pelatihan formal:

(8)

15.2 Melaporkan hasil pendidikan setiap akhir semester, berupa:

a. Menyerahkan ijazah asli segera setelah menyelesaikan pendidikan, b. Melaksanakan ikatan dinas dengan dasar :

Apabila tidak menyelesaikan ikatan dinas wajib mengganti sesuai dengan ketentuan poin 11 diatas.

c. Mentransfer ilmu pengetahuan yang telah diperolehnya kepada karyawan lain.

16. Kewajiban karyawan yang mengikuti pendidikan non formal

a. Menyelesaikan pendidikan non formal dengan hasil baik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan,

b. Menyerahkan laporan pendidikan non formal dan materi sesegera mungkin,

c. Menyerahkan sertifikat / foto copy sertifikat pendidikan non formal dari instansi penyelenggara apabila harus melalui ikatan dinas,

d. Mentransfer ilmu pengetahuan yang telah diperolehnya kepada karyawan lain.

B. Ketenagaan

1. Unit diklat dipimpin oleh seorang koordinator yang memiliki kualifikasi dalam bidang pendidikan kesehatan / rumah sakit setara dengan Strata 1 dengan pengalaman minimal 2 tahun.

2. Koordinator diklat dibantu beberapa staf dalam menyelenggarakan in-house training unit diklat dan dibantu oleh narasumber internal ataupun eksternal.

C. Sarana / Prasarana / Peralatan

1. Untuk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan karyawan, unit

diklat dilengkapi dengan proyektor, ruang untuk pelatihan, 2 phantom BLS dewasa, 1 phantom bayi, dan 1 phantom lengan injeksi,

2. Bila diperlukan untuk pendidikan dan pelatihan, unit diklat dapat meminjam peralatan unit lain yang memiliki atau ke rumah sakit / institusi penyelenggara pendidikan lain.

D. Lain – lain

1. Untuk memelihara dan meningkatkan kompetensi serta profesionalisme karyawan, unit diklat dan manajemen terkait harus saling berkoordinasi dan bekerja sama dengan baik.

Direktur RS Awal Bros Ujung Batu

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 68 orang responden di SMA Negeri 1 Manado, diperoleh hasil dari 56 responden yang berpengetahuan baik terdapat responden yang

Invensi ini berkaitan dengan proses untuk mempercepat laju produksi biogas dari limbah kotoran ternak dan limbah cair tapioka dalam sistem biocodigester. Proses

Perbedaan lain dengan anova adalah uji beda rerata hanya membandingkan dua Perbedaan lain dengan anova adalah uji beda rerata hanya membandingkan dua rerata populasi yang

Melihat dari jumlah peserta didik yang mendaftar dengan peserta didik yang diterima pada kedua Madrasah tersebut yang setiap tahun mengalami peningkatan dan animo yang sangat

Langkah dalam penelitian adalah: (1) menganalisis kepatuhan penerapan SSC; menganalisis kebijakan Sasaran Keselamatan Pasien dan Penerapan SSC, Standar Prosedur Operasional

Usulan tentang perencanaan dan perancangan Pengembangan Obyek Wisata Panti Randusanga Indah Brebes diharapkan menjadi salah satu masukan yang berarti bagi masyarakat

Kebijakan pada sub-sistem pengolahan dan industri hilir diarahkan kepada upaya untuk mewujudkan tumbuh dan berkembangnya pengolahan dan industri hilir karet yang menghasilkan

Maksud dari Perjanjian Kerja Sama ini adalah sebagai pedoman bagi PARA PIHAK dalam upaya bersama untuk melaksanakan kerja sama dalam peningkatan pelayanan Warga Binaan