• Tidak ada hasil yang ditemukan

.archivetempSkandium

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan ".archivetempSkandium"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Skandium

Skandium

Halimatus

Halimatus

Sa’diyah

Sa’diyah

150332605024

150332605024

Offering G

Offering G

(2)
(3)
(4)

Sejarah

Sejarah

Di

Dite

temu

muka

kan

n : La

: Lars Fr

rs Fred

eder

erik

ik Ni

Nils

lson

on

(18

(1879) d

79) dii Sk

Skand

andina

inavi

via

a

Di

Dite

temu

muka

kan

n da

dala

lam

m mi

mine

nera

rall

Eux

Euxeni

enite dan

te dan Gad

Gadol

olini

inite

te

Euxenite Euxenite Gadolinite

(5)

 Asal Nama

Berasal dari bahasa Latin :

Scandia yang berarti

(6)

Sumber Unsur Skandium

mineral thorvetite Sc2Si2O7 (mengandung 45% Sc).

Sc2Si2O7merupakan campuran dari senyawa

Sc2O3 dan Si2O4.

mineral bazzite (Be3Sc2Si6O18).

Be3Sc2Si6O18 merupakan campuran dari senyawa Be3O3‘Sc2O3 dan Si6O12

(7)

Identitas Unsur Skandium

Nama Skandium

Lambang Sc

Nomor Atom 21

Nomor Massa 45

Massa Atom Relatif 44,955

Jenis Unsur Logam transisi, monoatomik

Golongan 3

Periode 4

Blok d

Warna Unsur putih seperti perak

Konfigurasi elektron [Ar] 3d1 4s2

(8)

Sifat Fisika Unsur Skandium

Fasa (25⁰C, 1 atm) Padat

Karakteristik Lunak

Densitas (25⁰C, 1 atm) 2,985 g/cm3

Titik didih (1 atm) 2830 ⁰C

Titik lebur (1 atm) 1541 ⁰C

Kalor peleburan (25⁰C, 1 atm) 14,1 kJ/mol Kalor penguapan (25⁰C, 1 atm) 332,7 kJ/mol Kapasitas kalor (25⁰C, 1 atm) 25,52 J/mol.K

Daya hantar magnet Paramagnetik

Daya hantar listrik Konduktor  

Konduktivitas termal 15,8 W/m.K

Ekspansi termal 10,2 µm/(m.K)

(9)

Struktur Kristal Skandium

(10)

Reaksi Kimia

1. Reaksi dengan air 

2Sc(

s

) + 6H

2

O(

)

2Sc(OH)

3

(

s

) + 3H

2

(

)

0

+1

+3

0

Oksidasi

(Reduktor) Reduksi(Oksidator)

Reaksi pendesakan, redoks

Sc(

s

)

Sc

3+

(

aq

) + 3e

2H

2

O(

) + 2e

H

2

(

) + 2OH

-

(

aq

)

2Sc(

s

)

2Sc

3+

(

aq

) + 6e

6H

2

O(

) + 6e

3H

2

(

) + 6OH

-

(

aq

)

2Sc(

s

) + 6H

2

O(

)

2Sc(OH)

3

(

s

) + 3H

2

(

)

x2 x3 Eo = +2,08 V Eo = -0,83 V Eo = +2,08 V Eo = -0,83 V Eo = +1,25 V

(11)

2. Reaksi dengan halogen

2Sc(

s

) + 3Br 

2

(

)

2ScBr 

3

(

)

0

0

+3

-1

Oksidasi

(Reduktor)

Reduksi

(Oksidator)

Reaksi

Penggabungan,

Redoks

Sc(

s

)

Sc

3+

(

aq

)

+

3e

x2

E

o

= +2,08 V

Br

2

(

l

) + 2e

2Br

-

(

aq

)

x3

E

o

= +1,07 V

2Sc(

s

)

2Sc

3+

(

aq

)

+

6e

E

o

= +2,08 V

3Br

2

(

l

) + 6e

6Br

-

(

aq

)

E

o

= +1,07 V

2Sc(

s

) + 3Br

2

(

l

)

2ScBr

3

(

l

)

E

o

= +3,15 V

(12)

3. Reaksi dengan asam

2Sc(s) + 6HCl(aq)

2ScCl

3

(aq) + 3H

2

(g 

)

Sc(s)

Sc

3+

(aq)

+

3e

x2

E

o

= +2,08 V

2H

+

(aq) + 2e

H

2

(g 

)

x3

E

o

= 0,00 V

2Sc(s)

2Sc

3+

(aq)

+

6e

E

o

= +2,08 V

6H

+

(aq) + 6e

3H

2

(g 

)

E

o

= 0,00 V

2Sc(s) + 6H

+

(aq)

2Sc

3+

(aq) + 3H

2

(g 

) E

o

= +2,08 V

0

+3

+1

0

Oksidasi

(Reduktor)

Reduksi

(Oksidator)

Reaksi pendesakan, Redoks

(13)

4. Reaksi dengan Oksigen

2Sc(

s

) + 3O

2

(

)

2Sc

2

O

3

(

s

)

0

+3

Oksidasi

(Reduktor)

0

-2

Reduksi

(Oksidator)

Reaksi Penggabungan, Redoks

(14)

Isotop Unsur Skandium

Isotop

Massa 1 Atom

isotop (sma)

Kelimpahan

di Alam (%)

Waktu Paruh

(15)

Perhitungan Massa Rata-rata 1 Atom Skandium

Massa rata-rata 1 atom Sc

= ∑ (massa 1 atom isotop Sc (sma) x %kelimpahan)

100%

= (44,9559100 sma x 100%)

100%

(16)

 A

Sc = massa rata-rata 1 atom Sc sma

1 sma

= 44,12197 sma

1 sma

(17)

Perhitungan Massa 1 Atom Skandium

Massa 1 elektron = 5,486 x 10-4 sma No.atom = 21

Massa 1 proton = 1,0073 sma No.massa = 45 Massa 1 neutron = 1,0087 sma

Jumlah elektron Sc = 21 Jumlah proton Sc = 21

Jumlah neutron Sc = 45 – 21 = 24

Jumlah massa elektron 1 atom Sc = 21 × 5,486 x 10-4 sma = 115,206 x 10-4 sma

Jumlah massa proton 1 atom Sc = 21 × 1,0073 sma = 21,1533 sma Jumlah massa neutron 1 atom Sc = 24 × 1,0087 sma = 24,2088 sma massa 1 atom Sc = 21,1533 sma + 24,2088 sma

(18)

Jari- jari Skandium

 Jari-jari atom

Sc

Perbandingan 1:100

 Jari-jari 1 kovalen

2 atom Sc dalam 1

molekul = 144 pm

 Jari-jari Sc

3+ 160 pm 81 pm

(19)

Energi Ionisasi

Sc(

)

Sc

+

(

) + e

-

(1) = 631 kJ/mol

Sc

+

(

)

Sc

2+

(

) + e

-

(2) = 1235 kJ/mol

Sc

2+

(

)

Sc

3+

(

) + e

-

(3) = 2389 kJ/mol

Sc

3+

(

)

Sc

4+

(

) + e

-

(4) = 7089 kJ/mol

Sc

4+

(

)

Sc

5+

(

) + e

-

(5) = 8844 kJ/mol

Sc

5+

(

)

Sc

6+

(

) + e

-

(6) = 10720 kJ/mol

Sc

6+

(

)

Sc

7+

(

) + e

-

(7) = 13320 kJ/mol

Sc

7+

(

)

Sc

8+

(

) + e

-

(8) = 15310 kJ/mol

Sc

8+

(

)

Sc

9+

(

) + e

-

(9) = 17369 kJ/mol

Sc

9+

(

)

Sc

10+

(

) + e

-

(10) = 21740 kJ/mol

(20)

 Afinitas Elektron ke-1 = 18,139 kJ/mol

Sc(

) + e

-

Sc

-

(

)

(21)

Momen Magnetik

=

Unsu

r/ion

Konfigurasi

elektron

Gambar konfigurasi

elektron terluar

n

Momen

magnetik

spin (

μ) (BM)

Sifat

kemagnetan

Sc

[Ar] 3d

1

4s

2

1

1,73

Paramagnetik

Sc

3+

[Ar] 3d

0

4s

0

0

0

Diamagnetik

3d

1

4s

2

3d

0

4s

0

 μ 

s

BM

(22)

Bilangan Oksidasi Skandium

Biloks Rumus Kimia

Nama Senyawa Warna Jenis Senyawa

+3

Sc2O3 Skandium(III) oksida putih Oksida amfoter   ScCl3 Skandium(III) klorida putih Garam normal

ScF3 Skandium(III) florida putih Garam normal Sc2S3 Skandium(III) sulfida putih Garam normal

(23)

Kegunaan Senyawa Skandium

Nama dan Rumus Kimia Senyawa

Identitas dan Sifat Fisika Senyawa Skandium(III) florida (ScF3) Massa Molar: 101,95112 g/mol

Fasa (25⁰C, 1 atm): padat

Titik didih (25⁰C, 1 atm): 1,607 °C Titik leleh (1 atm): 1,552 °C

Densitas (25⁰C, 1 atm): 2,53 g/cm3

Kelarutan dalam air (25⁰C, 1 atm): -Warna: putih

(24)

Nama dan Rumus Kimia Senyawa

Identitas dan Sifat Fisika Senyawa

Kegunaan

Skandium(III) oksida (Sc2O3)

Massa Molar: 137,910 g/mol Fasa (25⁰C, 1 atm): padat Titik didih (25⁰C, 1 atm): -Titik leleh (1 atm): 2,485 °C Densitas (25⁰C, 1 atm): 3,86 g/cm3

Kelarutan dalam air (25⁰C, 1

atm):

-Warna: putih

digunakan sebagai

katalis dalam pembuatan  Aseton dengan reaksi :

C6H5CH(CH3)2 + O2

C6H5OH + OC(CH3)2

Skandium(III) klorida (ScCl3)

Massa Molar: 151,31 g/mol

Fasa (25⁰C, 1 atm): kristal padat Titik didih (25⁰C, 1 atm):

-Titik leleh (1 atm): 960 °C Densitas (25⁰C, 1 atm): 2,39 g/cm3

Kelarutan dalam air (25⁰C, 1

atm):

-Warna: putih keabu-abuan

digunakan dalam lampu halida, laser 

(25)

Ion Kompleks Unsur Skandium

Rumus Kimia Nama senyawa Bilangan

Koordinasi

Warna

[Sc(H2O)6]3+ Heksa aquo

skandiumat (III)

6 Tidak berwarna [Sc(OH)6]3- Heksa hidrokso

skandiumat (III)

(26)

Pembuatan

Diperoleh melalui proses elektrolisis leburan ScCl

3

(700-800⁰C)

dengan elektroda karbon (inert)

2ScCl

3

(l)

2Sc

3+

(l)

+ 6Cl

-

(l)

Katode: 2Sc

3+

(l)

+ 6e

2Sc

(s)

 Anode: 6Cl

-

(l)

3Cl

2

(s)

+ 3Cl

2

(g)

2ScCl

3

(l)

2Sc

(s)

+ 3Cl

2

(g)

Hasil elektrolisis leburan ScCl

3

dengan elektroda karbon

adalah padatan klorida serta gas klorida di anoda dan

padatan skandium di katoda.

(27)

 Aplikasi

Sc2O3 digunakan sebagai katalis pembuatan aseton

paduan aluminium-skandium digunakan oleh industri kedirgantaraan dan peralatan

olahraga

Berbagai perkakas seperti televisi warna, lampu neon, lampu hemat energi, dan bingkai kacamata

Reaksi:

C6H5CH(CH3)2 + O2 → C6H5OH + OC(CH3)2

Paduan ini berisi antara 0,1% dan 0,5% (berat) dari

(28)

Bahaya Unsur Skandium

Skandium tidak beracun, meskipun terdapat

dugaan bahwa senyawa ScCl

3

mungkin bersifat

karsinogenik

Senyawa Skandium(III) klorida (ScCl

3

) dengan

ambang batas 4 ppm dapat menyebabkan

emboli paru-paru, terutama akibat paparan

 jangka panjang dan dapat menjadi ancaman

bagi hati ketika terakumulasi dalam tubuh

manusia

(29)
(30)

DAFTAR PUSTAKA

Periodic Table. 2016. (Online), (https://iupac.org/), diakses 1 November 2016. Putranto, Dedy. 2009. Kimia Dahsyat. (Online),

(http://kimiadahsyatblogspot.co.id/

2009/06/golongan-iii-b.html), diakses 1 November 2016.

Saputra, Andy. 2013. Sifat Kimia dari Skandium. (Online), (http://fourseason

news.blogspot.co.id/2013/02/sifat-kimia-dari-skandium.html), diakses 1 November 2016.

Sugiyarto, Kristian Handoyo. 2003. Kimia Anorganik II. Yogyakarta: JICA. Scandium. 2016. (Online),

(http://www.rsc.org/periodic-table/element/21/scandium) , diakses 1 November 2016.

Scandium. 2016. (Online), (https://www.webelements.com/scandium/), diakses 1 November 2016.

Scandium(III) chloride. 2016. (Online), (https://en.wikipedia.org/wiki/ Scandium_chloride), diakses 2 November 2016.

Scandium(III) fluoride. 2016. (Online) (https://en.wikipedia.org/wiki/ Scandium_fluoride), diakses 2 November 2016

(31)

Scandium(III) oxide. 2016. (Online), (https://en.wikipedia.org/wiki/ Scandium oxide), diakses 2 November 2016.

Surya. 2010. Aluminium. (Online), (http://suryastematel.blogspot.co.id/2010/11/ aluminium-adalah-logam-yang-berwaarna.html), diakses 20 Nvember  2016.

(32)
(33)

1. Sc

2

O

3

digunakan dalam katalis pembuatan aseton,

mekanisme nya bagaimana? (Yuni Auliana Putri)

Jawaban :

 Aseton dibuat secara langsung maupun tidak langsung dari

propena. Secara umum, melalui proses kumena, benzena

dialkilasi dengan propena dan produk proses

kumena(isopropilbenzena) dioksidasi untuk menghasilkan

fenol dan Aseton:

(34)

2. Skandium memiliki kemiripan dengan Aluminium, apa yang menyebabkan kemiripan tersebut? Apa karena biloks +3? (Vita Ambarwati)

Jawaban : Bukan. Sifat skandium memiliki kemiripan dekat dengan unsur  radioaktif lain yang memiliki oksidasi +3 daripada dengan aluminium atau titanium. Faktor lain yang membuat Skandium mirip dengan Aluminium adalah:

1. Senyawa halidanya, yaitu ScF3 memiliki sifat yang mirip dengan AlF3. ScF3 direaksikan dengan HF berlebih, akan larut dan membentuk ion kompleks (ScF6)

3-2. Oksida scandium (Sc2O3) mirip dengan oksida aluminium (Al2O3) dan bersifat amfoter 

3. Ion kompleks (ScF6)3- mirip dengan ion kompleks (AlF 6)

(35)

3-3. Sc

2

O

3

termasuk Oksida Asam, itu mengapa?

Rumus asamnya bagaimana? (Rosi Nur Azizah)

Jawaban :

Referensi

Dokumen terkait

Kita dapat memperkirakan bahwa pada saat itu, Nazaret telah sedemikian rupa diabaikan sehingga tidak ada hal baik yang dapat diharapkan muncul dari mereka yang tinggal di

Dodge (1983, dalam Santrock, 2002) meyakini bahwa ketika seseorang melakukan interaksi sosial, ia melampaui lima tahap dalam memroses informasi tentang dunia

dihasilkan oleh sistem untuk memuaskan kebutuhan yang diidentifikasi. Output yang tak dikehendaki a) Merupakan hasil sampingan yang tidak dapat dihindari dari sistem yang

Analisis ini digunakan dengan tujuan mengetahui hubungan antara kualitas udara fisik (pencahayaan, suhu, kelembaban, dan laju ventilasi), kualitas udara biologi

Berdasarkan kebutuhan itu, 1 massa dapat diterapkan dalam desain, namun karena kendala lahan terhadap lahan gambut, massa diris dan dibagi bagi menjadi 4 unit massa

Jika Bulan dan Bumi berputar dalam rotasi sinkron sempurna, artinya Bulan selalu berada di Jika Bulan dan Bumi berputar dalam rotasi sinkron sempurna, artinya Bulan selalu berada

Pengembangan media peta digital ini tertujuan untuk menghasilkan produk dalam bentuk media informasi pariwisata pantai dengan aplikasi adobe flash sebagai media

1) Uji asumsi klasik terlihat bahwa disitribusi Ut Normal. Uji autokorelasi menunjukan tidak ada masalah autokorelasi dalam model. Uji heteroskedastisitas menunjukkan