makalah pasien terminal
makalah pasien terminal
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
A. Latar BelakangLatar Belakang
Di antara para penderita sakit, terdapat penderita sakit yang menurut perhitungan Di antara para penderita sakit, terdapat penderita sakit yang menurut perhitungan tenaga medis tidak akan dapat sembuh lagi. Mereka inilah yang disebut sebagai pasien tenaga medis tidak akan dapat sembuh lagi. Mereka inilah yang disebut sebagai pasien terminal. Keadaan sedemikian secara tak langsung membawa seseorang kepada situasi di terminal. Keadaan sedemikian secara tak langsung membawa seseorang kepada situasi di mana ia merasa kehilangan harapan untuk hidup. Sedangkan keadaan vegetatif merupakan mana ia merasa kehilangan harapan untuk hidup. Sedangkan keadaan vegetatif merupakan keadaan di mana seseorang berada dalam keadaan koma (tidak sadar) secara berkepanangan, keadaan di mana seseorang berada dalam keadaan koma (tidak sadar) secara berkepanangan, namun belum dapat
namun belum dapat dikatdikategorikegorikan sebagai an sebagai telah mati telah mati karenkarena a aktiviaktivitas tas elktrielktrik k otaknyotaknya a masihmasih ada, meskipun minimal.
ada, meskipun minimal.
Secara medis, orang yang mengalami keadaan seperti ini belum dapat dinyatakan Secara medis, orang yang mengalami keadaan seperti ini belum dapat dinyatakan tela
telah h matmati i karkarena ena tubtubuhnuhnya ya adaadakalakalanynya a masmasih ih menmenununukkukkan an reakreaksi si terhterhadap adap bebbeberaperapaa rangsangan tertentu. !ika keadaan ini berlangsung selama lebih dari sebulan, maka pasien itu rangsangan tertentu. !ika keadaan ini berlangsung selama lebih dari sebulan, maka pasien itu akan memasuki tahap yang di sebut vegetatif yang persisten (
akan memasuki tahap yang di sebut vegetatif yang persisten ( persistent vegetative persistent vegetative statestate).). Keh
Kehiduidupanpannya nya dapdapat at dipdipertaertahanhankan kan dendengan gan banbantuatuan n makmakanaanan n yanyang g disdisalualurkarkan n melamelaluilui pembuluh darah. "
pembuluh darah. "pabila keadaan koma ini berlangsung lebih dari tiga bulan, maka semakainpabila keadaan koma ini berlangsung lebih dari tiga bulan, maka semakain tipis harapan untuk pulih dari sakit yang dialami. #ahkan menurut $ersatuan Dokter Sedunia, tipis harapan untuk pulih dari sakit yang dialami. #ahkan menurut $ersatuan Dokter Sedunia, ketidak%sadaran yang mencapai lebih dari enam bulan akan mengkibatkan kerusakan yang ketidak%sadaran yang mencapai lebih dari enam bulan akan mengkibatkan kerusakan yang lebih parah di otak penderita.
lebih parah di otak penderita.
Dua situasi ini memiliki konsekuensi yang sama, yakni kecilnya kemungkinan untuk Dua situasi ini memiliki konsekuensi yang sama, yakni kecilnya kemungkinan untuk sembuh dari sakit yang diderita. &arapan bagi pulihnya kesehatan si pasien sangat tipis. &al sembuh dari sakit yang diderita. &arapan bagi pulihnya kesehatan si pasien sangat tipis. &al ini membuka kemungkinan untuk diambilnya keputusan' atau meneruskan upaya pengobatan ini membuka kemungkinan untuk diambilnya keputusan' atau meneruskan upaya pengobatan atau
atau memmemberberhenhentiktikan an tintindakdakan an penpengobgobatan atan yanyang g sedsedang ang dildilakuakukankan. . $ad$ada a tattataran aran iniinilahlah diperlukan pertimbangan%pertimbangan moral yang memadai untuk dapat melangkah pada diperlukan pertimbangan%pertimbangan moral yang memadai untuk dapat melangkah pada piakan yang benar.
piakan yang benar.
B.
B. Rumusan MasalahRumusan Masalah
"pa saa hal perlu diketahui mengenai pasien terminal "pa saa hal perlu diketahui mengenai pasien terminal C.
ntuk mengetahi tentang apa yang menadi hak dan kewaiban pasien terminal agar sesuai dengan yang seharusnya
D. Manaat
Mengetahi dan dapat bertindak sesuai dengan hak dan kewaibannya,sesuai dengan porsinya agar tidak ada yang merasa dilebihkan*dikurangkan
BAB II
PEMBAHA!AN
A. Pengertian
a. Keadaan +erminal "dalah suatu keadaan sakit dimana menurut akal sehat tidak tidak ada harapan lagi bagi si sakit untuk sembuh. Keadaan sakit itu dapat disebabkan oleh suatu penyakit atau suatu kecelakaan.
b. Kematian "dalah suatu pengalaman tersendiri, dimana setiap individu akan mengalami*menghadapinya seorang diri, sesuatu yang tidak dapat dihindari, dan merupakan suatu kehilangan.
#anyak masalah legal melingkupi peristiwa kematian, meliputi definisi dasar dari titik yang aktual dimana seseorang dipertimbangkan meninggal. &ukum mengidentifikasi kematian teradi ketika ada penurunan fungsi otak yang hebat, selain fungsi organ yang lainnya. Ketika klien tidak mengiinkan pemberi pelayanan kesehatan untuk mencoba menyalamatkan hidup mereka, fokus perawat harus menadi tuuan perawatan versus penyembuhan. $ada situasi lain yang melibatkan kematian, perawat memiliki tugas legal yang khusus. Misalnya, perawat memiliki kewaiban hukum untuk menaga orang yang
meninggal secara bermartabat. $enanganan yang salah untuk orang yang meninggal dapat membahayakan emosional bagi orang yang selamat.
"suhan keperawatan klien dengan penyakit terminal sangat menuntut dan menegangkan. -amun demikian, membantu klien menelang aal untuk meraih kembali martabatnya dapat menadi salah satu penghargaan terbesar keperawatan. $erawat dapat berbagi penderitaan klien menelang al dan mengintervensi dalam cara meningkatkan kualitas hidup. Klien menelang aal harus dirawat dengan respek dan perghatian.
$eningkatan Kenyamanan. Kenyamanan bagi klien menelang aal termasuk pengenalan dan peredaan distres psikobiologis. $erawat memberi berbagai tindakan penenangan bagi klien sakit terminal. Kontrol nyeri terutama penting karena nyeri mengganggu tidur, nafsu makan, mobilitas, dan fungsi psikologis.
&igiene personal adalah bagian rutin dari mempertahankan kenyamann klien dengan penyakit terminal. Klien mungkin pada akhirnya bergantu ng pada perawat atau keluarganya
untuk pemunuhan kebutuhan dasarnya.
$emeliharaan Kemandirian. Sebagian besar klien menelang aal menginginkan sebanyak mungkin mapan diri. Mengiinkan klien untuk melakukan tugas sederhana seperti mandi dan makan akan mempertahankan martabat dan rasa makna diri. Ketika klien tidak mampu secara fisik untuk melakukan perawatan diri, perawat dapat memberikan dorongan dengan berpartisipasi dalam pembuatan keputusan untuk memberikan rasa kontrol diri pasien. $erawat mencari isyarat non%verbal yang menunukan ketidakinginan berpartisipasi dalm perawatan. $erawat tidak boleh memaksakan partisipasi, terutama ika ketidakmampuan secara fisik membuat partsipasi menadi sulit.
$encegahan Kesepian dan solasi. ntuk mencegah kesepian dan penyimpangan sensori, perawat mengintervensi untuk meningkatkan kualitas lingkungan. Klien menelang aal tidak
harus secara rutin ditempatkan dalam ruang tersendiri di lokasi yang sangat auh. Klien merasakan keterlibatan ketika dirawat bersama dan memperhatikan aktivitas perawat. Klien menelang aal dapat merasa sangat kesepian terutama pada malam hari dan mungkin merasa lebih aman ika seseorang tetap menemaninya di smping tempat tidur. $erawat harus mengetahui cara menghubungi kondisi anggota keluarga ika kunungan diperlukan atau kondisi klien memburuk. Klien harus ditemani oleh seseorang ketika teradi kematian. $erawat tidak boleh merasa bersalah ika tidak dapat selalu memberikan dukungan ini. $erawat harus mencoba untuk berada bersama klien menelang kematian ketika diperlukan dan memperlihatkan perhatian dan keharuan.
$eningkatan Ketenangan Spiritual. Memberikan ketenangan spiritual mempunyai arti lebih besar dari sekedar kunungan rohaniawan. $erawat dapat memberi dukungan kepada klien dalam mengekspresikan filosofi kehidupan. Ketika kematian mendekat, klien sering
mencari ketenangan dengan menganalisis nilai dan keyakinan yang berhubungan dengan hidup dan mati. $erawat dan keluarga dapat membantu klien dengan mendengarkan dan mendorong klien untuk mengekspresikan tentang nilai dan keyakinan.
$erawat dan keluarga dapat memberikan ketenangan spiritual dengan menggunakan keterampilan komunikasi, mengekspresikan simpati, berdoa dengan klien, membaca literatur
yang memberi inspirasi, dan memainkan musik.
Dukungan untuk Keluarga yang #erduka. "nggota keluarga harus didukung melewati waktu menelang aal dan kematian dari orang yang mereka cintai dan, waktu yang bersamaan, siap sedia untuk memberikan dukungan. $erawat harus mengenali nilai anggota keluarga sebagai sumber dan membantu mereka untuk tetap berada dengan klien menelang aal.
B. Tahap"tahap Menjelang Ajal
+ahap%tahap menelang aal (dying) dalam / tahap, yaitu' 0. Menolak*Denial
$ada fase ini , pasien*klien tidak siap menerima keadaan yang sebenarnya teradi, dan menunukkan reaksi menolak. +imbul pemikiran%pemikiran seperti'
1Seharusnya tidak teradi dengan diriku, tidak salahkah keadaan ini2.
#eberapa orang bereaksi pada fase ini dengan menunukkan keceriaan yang palsu (biasanya orang akan sedih mengalami keadaan menelang aal).
3. Marah*"nger
Kemarahan teradi karena kondisi klien mengancam kehidupannya dengan segala hal yang telah diperbuatnya sehingga menggagalkan cita%citanya. +imbul pemikiran pada diri klien, seperti'
1Mengapa hal ini teradi dengan diriku2
Kemarahan%Kemarahan tersebut biasanya diekspresikan kepada obyek%obyek yang dekat dengan klien, seperti'keluarga, teman dan tenaga kesehatan yang merawatnya.
4. Menawar*bargaining
$ada tahap ini kemarahan baisanya mereda dan pasien malahan dapat menimbulkan kesan sudah dapat menerima apa yang teradi dengan dirinya.
$ada pasien yang sedang dying, keadaan demikian dapat teradi, seringkali klien berkata' 15a +uhan, angan dulu saya mati dengan segera, sebelum anak saya lulus adi sarana2. 6. Kemurungan*Depresi
Selama tahap ini, pasien cen derung untuk tidak banyak bicara dan mungkin banyak menangis. ni saatnya bagi perawat untuk duduk dengan tenang disamping pasien yang sedangan melalui masa sedihnya sebelum meninggal.
/. Menerima*$asrah*"cceptance
$ada fase ini teradi proses penerimaan secara sadar oleh klien dan keluarga tentang kondisi yang teradi dan hal%hal yang akan teradi yaitu kematian.
7ase ini sangat membantu apabila kien dapat menyatakan reaksi%reaksinya atau rencana%rencana yang terbaik bagi dirinya menelang aal. Misalnya' ingin bertemu dengan keluarga terdekat, menulis surat wasiat, dsb.
C. T#pe"t#pe Perjalanan Menjelang $ematian "da 6 type dari peralanan proses kematian, yaitu'
0. Kematian yang pasti dengan waktu yang diketahui, yaitu adanya perubahan yang cepat dari fase akut ke kronik.
3. Kematian yang pasti dengan waktu tidak bisa diketahui, baisanya teradi pada kondisi penyakit yang kronik.
4. Kematian yang belum pasti, kemungkinan sembuh belum pasti, biasanya teradi pada pasien dengan operasi radikal karena adanya kanker.
6. Kemungkinan mati dan sembuh yang tidak tentu. +eradi pada pasien dengan sakit kronik dan telah beralan lama.
D. Tan%a"tan%a $linis Menjelang $ematian 0. Kehilangan +onus 8tot, ditandai'
a. 9elaksasi otot muka sehingga dagu menadi turun.
b. Kesulitan dalam berbicara, proses menelan dan hilangnya reflek menelan.
c. $enurunan kegiatan traktus gastrointestinal, ditandai' nausea, muntah, perut kembung, obstipasi, dsb.
d. $enurunan control spinkter urinari dan rectal. e. :erakan tubuh yang terbatas.
3. Kelambatan dalam Sirkulasi, ditandai' a. Kemunduran dalam sensasi.
b. ;yanosis pada daerah ekstermitas.
c. Kulit dingin, pertama kali pada daerah kaki, kemudian tangan, telinga dan hidung. 4. $erubahan%perubahan dalam tanda%tanda vital
a. -adi lambat dan lemah. b. +ekanan darah turun.
c. $ernafasan cepat, cepat dangkal dan tidak teratur. 6. :angguan Sensori
a. $englihatan kabur.
b. :angguan penciuman dan perabaan.
<ariasi%variasi tingkat kesadaran dapat dilihat sebelum kematian, kadang%kadang klien tetap sadar sampai meninggal. $endengaran merupakan sensori terakhir yang berfungsi sebelum meninggal.
E. Tan%a"tan%a $linis !aat Meninggal 0. $upil mata melebar.
3. +idak mampu untuk bergerak. 4. Kehilangan reflek.
6. -adi cepat dan kecil.
/. $ernafasan chyene%stoke dan ngorok. =. +ekanan darah sangat rendah
>. Mata dapat tertutup atau agak terbuka. &. Tan%a"tan%a Meninggal se'ara klinis
Secara tradisional, tanda%tanda klinis kematian dapat dilihat melalui perubahan% perubahan nadi, respirasi dan tekanan darah.
$etunuk tentang indikasi kematian, yaitu'
0. +idak ada respon terhadap rangsangan dari luar secara total. 3. +idak adanya gerak dari otot, khususnya pernafasan.
4. +idak ada reflek.
6. :ambaran mendatar pada ?K:.
(. Ma'am Tingkat $esa%aran)Pengertian Pasien %an $eluargan#a Terha%ap $ematian. Kesadaran ini dalam 4 type'
0. ;losed "wareness*+idak Mengerti
$ada situasi seperti ini, dokter biasanya memilih untuk tidak memberitahukan tentang diagnosa dan prognosa kepada pasien dan keluarganya. +etapi bagi perawat hal ini sangat menyulitkan karena kontak perawat lebih dekat dan sering kepada pasien dan keluarganya. $erawat sering kal dihadapkan dengan pertanyaan%pertanyaan langsung, kapan sembuh, kapan pulang, dsbg.
3. Matual $retense*Kesadaran*$engertian yang Ditutupi
$ada fase ini memberikan kesempatan kepada pasien untuk menentukan segala sesuatu yang bersifat pribadi walaupun merupakan beban yang berat baginya.
4. 8pen "wareness*Sadar akan keadaan dan +erbuka
$ada situasi ini, klien dan orang%orang disekitarnya mengetahui akan adanya aal yang menelang dan menerima untuk mendiskusikannya, walaupun dirasakan getir.
Keadaan ini memberikan kesempatan kepada pasien untuk berpartisipasi dalam merencanakan saat%saat akhirnya, tetapi tidak semua orang dapat melaksanaan hal tersebut.
H. Bantuan #ang %apat Di*erikan 0. #antuan ?mosional
3. #antuan Memenuhi Kebutuhan 7isiologis a. Kebersihan Diri
b. Mengontrol 9asa Sakit c. Membebaskan !alan -afas d. #ergerak
e. -utrisi f. ?liminasi
g. $erubahan Sensori
4. #antuan Memenuhi Kebutuhan Sosial 6. #antuan Memenuhi Kebutuhan Spiritual I. Pera+atan Pasien Terminal
+erminal adalah fase akhir dari kehidupan yang merupakan kepastian bagi semua makhlik. $erubahan fisik saat menelang kematian'
a. sirkulasi melambat *ekstremitas dingin b. tonus otos menurun
c. perubahan ++<
d. berkemih dan defekasi dengan tidk sengaa e. pasien kurang responsive
f. kulit memucat
g. pendengaran adalah indera yang terakhir ,. Hak - $e+aji*an Pasien)$lien
Hak pasien/Klien
$entingnya mengetahui hak%hak pasien dalam pelaksanaan asuhan kesehatan baru muncul pada akhir tahun 0@=A. +uuan dari hal tersebut adalah untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dan membuar sistem asuhan kesehatan yang responsif terhadap kebutuhan klien.
raian pernyataan hak klien (patientBs bill of rights) adalah sebagai berikut ' 0. Klien mempunyai hak untuk mempertimbangkan dan menghargai asuhan.
3. Klien mempunyai hak untuk memperoleh informasi terbaru dan lengkap dari dokter mengenai diagnosis, pengobatan dan prognosisnya.
4. Klien mempunyai hak untuk menerima informasi penting dari dokternya untuk memberikan persetuuan tentang dimulainya suatu prosedur pengobatan serta resiko penting yang
kemungkinan akan dialaminya, kecuali dalam sistem darurat.
6. Klien mempunyai hak untuk menolak pengobatan seauh diiinkan oleh hukum dan diinformasikan tentang konsekuensi tindakannya.
/. Klien mempunyai hak untuk mengetahui setiap pertimbangan dari privasinya yang menyangkut program asuhan medis, diskusi medis, konsultasi, pemeriksaan dan pengobatan yang dilakukan dengan cermat dan dirahasiakan.
=. Klien mempunyai hak untuk mengharapkan bahwa semua komunikasi dan catatan mengenai asuhanya harus diperlakukan sebagai rahasia.
>. Klien mempunyai hak untuk mengerti bila diperlukan ruukan ke tempat lain yang lengkap dan memperoleh informasi yang lengkap tentang alasan ruukan tersebut, dan rumah sakit yang ditunuk dapat menerimanya.
C. Klien mempunyai hak untuk memperoleh informasi tentang hubungan rumah sakit dengan instansi lain, seperti pendidikan institusi dan*atau instansi terkait lainnya sehubungan dengan asuhan yang diterimanya.
@. Klien mempunyai hak untuk diberikan penasihat apabila rumah sakit mengaukan untuk terlibat atau berperan dalam eksperimen manusiawi yang memengaruhi asuhan atau pengobatanya. Klien mempunyai hak untuk menolak berpartisipasi dalam proyek riset
tersebut.
0A. Klien mempnyai hak untuk mengharapkan asuhan berkelanutan yang dapat diterima. Klien mempunyai hak untuk mengharapkan rumah sakit menyediakan mekanisme sehingga ia
mendapatkan informasi dari dokter atau staf yang didelegasikan oleh dokter tentang kesehatan klien selanutnya.
00. Klien mempunyai hak untuk mengetahui peraturan dan ketentuan rumah sakit yang harus diikuti sebagai klien.
Kewajiban Pasein/Klien
Kewaiban adalah seperangkat tanggung awab seseorang untuk melakukan sesuatu yang memang harus dilakukan, agar dapat dipertanggungawabkan sesuai dengan haknya. "gar pelaksanaan asuhan kesehatan dan keperawatan dapat dilakukan semaksimal mungkin, diperlukan suatu kewaiban sebagai berikut '
0. $asien atau kelularganya waib menaati segala peraturan tata tertib yang ada institusi kesehatan dan keperawatan yang memberikan pelayanan kepadanya.
3. $asien diwaibkan untuk mematuhi segala kebiakan yang ada, baik dari dokter ataupun perawat yang memberikan asuhan.
4. $asien atau keluarganya berkewaiban untuk memberikan informasi yang lengkap dan uur tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter atau perawat yang merawatnya.
6. $asien atau keluarga yang bertanggung awab terhadanya, berkewaiban untuk menyelesaikan biaya pengobatan, perawatan dan pemeriksaan yang diperlukan selama perawatannya.
/. $asien atau keluarga berkewaiban untuk memenuhi segala sesuatu yang diperlukan sesuai dengan peranian atau kesepakatan yang telah disetuui sebelumnya.
$.
Hak in%ii%u #ang akan meninggal /kea%aan Terminal0
0. &ak diberlakukan sebagaimana manusia hidup sampai aal tiba.
3. &ak untuk mempertahankan harapannya, tidak peduli apapun perubahan yang teradi.
4. &ak untuk mendapatkan perawatan yang dapat mempertahankan harapannnya, apapun perubahan yang teradi.
6. &ak untuk megekspresikan perasaan dan emosinya sehubungan dengan kematian yang sedang dihadapinya sesuai dengan kepercayaannnya.
/. &ak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan perawatannya. =. &ak untuk memperoleh perhatian dalam pengobatan dan perawatan secara bersinambungan,
walaupun tuuan penyembuhan harus diubah menadi memberikan ras a nyaman. >. &ak untuk tidak meninggal dalam kesendirian.
C. &ak untuk bebas dari rasa sakit.
@. &ak untuk memperoleh awaban atas pertanyaanya secara uur.
0A. &ak untuk memperoleh bantuan dari perawat atau medis untuk keluarga yang ditinggalkan agar dapat menerima kematiannya.
00. &ak untuk meninggal dalam keadaan damai dan bermartabat.
03. &ak untuk tetap dalam kepercayaan atau agamanya dan tidak diambil keputusan yang bertentangan dengan kepercayaan yang dianutnya.
04. &ak untuk memperdalam dan meningkatkan kepercayaanya, apapun artinya bagi orang lain. 06. &ak untuk mengharapkan bahwa kesucian raga manusia akan dihormati setelah yang
bersangkutan meninggal.
BAB III
PENUTUP
". Kesimpulan
Dunia medis merupakan bagian tak terelakkan yang dimasuki oleh teknologi. $erkembangan teknologi kedokteran begitu pesat. -amun, waah ganda dari teknologi tetap menyertai perkembangan tersebut. Di satu pihak, orang yang membutuhkan pengobatan dapat disembuhkan melalui penggunaan sarana%sarana dan fasilitas kesehatan yang sudah demikian mau. -amun di lain pihak, berkat teknolgi yang sama kehidupan dari orang yang mengalami gangguan kesehatan dapat diperpanang sampai pada batas yang tak menentu.
Dengan bantuan life support system, kehidupan orang bisa dipertahankan walaupun 1daya hidup2nya telah hilang. $ada tataran ini, muncul dilema dan persoalan entahkah harus membiarkan pasien tiu hidup dalam keadaan vegetatif ataukah diambil suatu tindakan untuk menghentikan kehidupan pasien yang bersangkutan. Seorang dokter memiliki wewenang untuk bertindak ika tindakan tersebut adalah berguna. Kalau tindakannya tidak ada gunanya lagi, maka teradilah penganiayaan. "pabila menurut ilmu kedokteran penyakit yang diderita pasien tidak mungkin dapat disambuhkan lagi, serta pengobatan pun sudah dianggap tidak berguna, maka pengobatannya boleh dihentikan. Ealaupun akhirnya pasien meninggal dunia,
kematian pasien bukan disebabkan oleh penghentian pengobatannya, melainkan memang kematian itu sendiri sudah tidak dapat dielakkan lagi.
$ersoalan mengenai akhir hidup manusia menyertakan ambivalensi antara kedaulatan +uhan dan kedaulatan manusia. 8leh :erea, penderitaan di akhir hidup manusia hendaknya
tidak disertai dengan usaha mengakhiri hidup manusia. :erea menegaskan melalui penderitaan, setiap orang dipanggil untuk ikut ambil bagian dalam penderitan Kristus, lewat
mana semua penderitaan manusiawi telah ditebus. Kepedulian :erea terhadap pasien terminal terungkap secara nyata melalui penegasan akan pentingnya pendampingan terhadap mereka yang menalani tahap akhir kehidupannya. $endampingan yang dilakukan dimaksudkan untuk menghibur pasien terminal dan mengarahkannya pada persiapan menghadap Sang $enciptanya.
#. Saran
Makalah yang kami buat belum sempurna adi alangkah lebih baik bila para pembaca mencari referensi dari bacaan yang lain uga tidak hanya dari makalah kami saa.
DA&TAR PU!TA$A
#arry, <incent. Applying Ethics. ;alifornia, 0@C6.#ayley, ;orrine. 1+erminating +reatment' "sking +he 9ight Fuestion2, dalam Hospital Progress. September, 0@CA.
#ertens, K. 1Dunia Medis Menghadapi "khir Kehidupan2, dalam +. Sintak :unawan (ed. ).
Pasien Terminal Aspek !e"is "an Etis. !akarta' :rasindo, 0@@=.
;halmers, :. 1Dokter dan ?utanasia2, dalam #ketsa #tu"i Kehi"upan "an Etika #intesis "an Analisis <*0A. 0@@A.