• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pasien Terminal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Pasien Terminal"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

makalah pasien terminal

makalah pasien terminal

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

A.

A. Latar BelakangLatar Belakang

Di antara para penderita sakit, terdapat penderita sakit yang menurut perhitungan Di antara para penderita sakit, terdapat penderita sakit yang menurut perhitungan tenaga medis tidak akan dapat sembuh lagi. Mereka inilah yang disebut sebagai pasien tenaga medis tidak akan dapat sembuh lagi. Mereka inilah yang disebut sebagai pasien terminal. Keadaan sedemikian secara tak langsung membawa seseorang kepada situasi di terminal. Keadaan sedemikian secara tak langsung membawa seseorang kepada situasi di mana ia merasa kehilangan harapan untuk hidup. Sedangkan keadaan vegetatif merupakan mana ia merasa kehilangan harapan untuk hidup. Sedangkan keadaan vegetatif merupakan keadaan di mana seseorang berada dalam keadaan koma (tidak sadar) secara berkepanangan, keadaan di mana seseorang berada dalam keadaan koma (tidak sadar) secara berkepanangan, namun belum dapat

namun belum dapat dikatdikategorikegorikan sebagai an sebagai telah mati telah mati karenkarena a aktiviaktivitas tas elktrielktrik k otaknyotaknya a masihmasih ada, meskipun minimal.

ada, meskipun minimal.

Secara medis, orang yang mengalami keadaan seperti ini belum dapat dinyatakan Secara medis, orang yang mengalami keadaan seperti ini belum dapat dinyatakan tela

telah h matmati i karkarena ena tubtubuhnuhnya ya adaadakalakalanynya a masmasih ih menmenununukkukkan an reakreaksi si terhterhadap adap bebbeberaperapaa rangsangan tertentu. !ika keadaan ini berlangsung selama lebih dari sebulan, maka pasien itu rangsangan tertentu. !ika keadaan ini berlangsung selama lebih dari sebulan, maka pasien itu akan memasuki tahap yang di sebut vegetatif yang persisten (

akan memasuki tahap yang di sebut vegetatif yang persisten ( persistent vegetative  persistent vegetative statestate).). Keh

Kehiduidupanpannya nya dapdapat at dipdipertaertahanhankan kan dendengan gan banbantuatuan n makmakanaanan n yanyang g disdisalualurkarkan n melamelaluilui  pembuluh darah. "

 pembuluh darah. "pabila keadaan koma ini berlangsung lebih dari tiga bulan, maka semakainpabila keadaan koma ini berlangsung lebih dari tiga bulan, maka semakain tipis harapan untuk pulih dari sakit yang dialami. #ahkan menurut $ersatuan Dokter Sedunia, tipis harapan untuk pulih dari sakit yang dialami. #ahkan menurut $ersatuan Dokter Sedunia, ketidak%sadaran yang mencapai lebih dari enam bulan akan mengkibatkan kerusakan yang ketidak%sadaran yang mencapai lebih dari enam bulan akan mengkibatkan kerusakan yang lebih parah di otak penderita.

lebih parah di otak penderita.

Dua situasi ini memiliki konsekuensi yang sama, yakni kecilnya kemungkinan untuk  Dua situasi ini memiliki konsekuensi yang sama, yakni kecilnya kemungkinan untuk  sembuh dari sakit yang diderita. &arapan bagi pulihnya kesehatan si pasien sangat tipis. &al sembuh dari sakit yang diderita. &arapan bagi pulihnya kesehatan si pasien sangat tipis. &al ini membuka kemungkinan untuk diambilnya keputusan' atau meneruskan upaya pengobatan ini membuka kemungkinan untuk diambilnya keputusan' atau meneruskan upaya pengobatan atau

atau memmemberberhenhentiktikan an tintindakdakan an penpengobgobatan atan yanyang g sedsedang ang dildilakuakukankan. . $ad$ada a tattataran aran iniinilahlah diperlukan pertimbangan%pertimbangan moral yang memadai untuk dapat melangkah pada diperlukan pertimbangan%pertimbangan moral yang memadai untuk dapat melangkah pada  piakan yang benar.

 piakan yang benar.

B.

B. Rumusan MasalahRumusan Masalah

"pa saa hal perlu diketahui mengenai pasien terminal  "pa saa hal perlu diketahui mengenai pasien terminal  C.

(2)

ntuk mengetahi tentang apa yang menadi hak dan kewaiban pasien terminal agar sesuai dengan yang seharusnya

D. Manaat

Mengetahi dan dapat bertindak sesuai dengan hak dan kewaibannya,sesuai dengan porsinya agar tidak ada yang merasa dilebihkan*dikurangkan

BAB II

PEMBAHA!AN

A. Pengertian

a. Keadaan +erminal "dalah suatu keadaan sakit dimana menurut akal sehat tidak tidak ada harapan lagi bagi si sakit untuk sembuh. Keadaan sakit itu dapat disebabkan oleh suatu  penyakit atau suatu kecelakaan.

 b. Kematian "dalah suatu pengalaman tersendiri, dimana setiap individu akan mengalami*menghadapinya seorang diri, sesuatu yang tidak dapat dihindari, dan merupakan suatu kehilangan.

#anyak masalah legal melingkupi peristiwa kematian, meliputi definisi dasar dari titik  yang aktual dimana seseorang dipertimbangkan meninggal. &ukum mengidentifikasi kematian teradi ketika ada penurunan fungsi otak yang hebat, selain fungsi organ yang lainnya. Ketika klien tidak mengiinkan pemberi pelayanan kesehatan untuk mencoba menyalamatkan hidup mereka, fokus perawat harus menadi tuuan perawatan versus  penyembuhan. $ada situasi lain yang melibatkan kematian, perawat memiliki tugas legal yang khusus. Misalnya, perawat memiliki kewaiban hukum untuk menaga orang yang

(3)

meninggal secara bermartabat. $enanganan yang salah untuk orang yang meninggal dapat membahayakan emosional bagi orang yang selamat.

"suhan keperawatan klien dengan penyakit terminal sangat menuntut dan menegangkan.  -amun demikian, membantu klien menelang aal untuk meraih kembali martabatnya dapat menadi salah satu penghargaan terbesar keperawatan. $erawat dapat berbagi penderitaan klien menelang al dan mengintervensi dalam cara meningkatkan kualitas hidup. Klien menelang aal harus dirawat dengan respek dan perghatian.

$eningkatan Kenyamanan. Kenyamanan bagi klien menelang aal termasuk pengenalan dan peredaan distres psikobiologis. $erawat memberi berbagai tindakan penenangan bagi klien sakit terminal. Kontrol nyeri terutama penting karena nyeri mengganggu tidur, nafsu makan, mobilitas, dan fungsi psikologis.

&igiene personal adalah bagian rutin dari mempertahankan kenyamann klien dengan  penyakit terminal. Klien mungkin pada akhirnya bergantu ng pada perawat atau keluarganya

untuk pemunuhan kebutuhan dasarnya.

$emeliharaan Kemandirian. Sebagian besar klien menelang aal menginginkan sebanyak mungkin mapan diri. Mengiinkan klien untuk melakukan tugas sederhana seperti mandi dan makan akan mempertahankan martabat dan rasa makna diri. Ketika klien tidak  mampu secara fisik untuk melakukan perawatan diri, perawat dapat memberikan dorongan dengan berpartisipasi dalam pembuatan keputusan untuk memberikan rasa kontrol diri  pasien. $erawat mencari isyarat non%verbal yang menunukan ketidakinginan berpartisipasi dalm perawatan. $erawat tidak boleh memaksakan partisipasi, terutama ika ketidakmampuan secara fisik membuat partsipasi menadi sulit.

$encegahan Kesepian dan solasi. ntuk mencegah kesepian dan penyimpangan sensori,  perawat mengintervensi untuk meningkatkan kualitas lingkungan. Klien menelang aal tidak 

harus secara rutin ditempatkan dalam ruang tersendiri di lokasi yang sangat auh. Klien merasakan keterlibatan ketika dirawat bersama dan memperhatikan aktivitas perawat. Klien menelang aal dapat merasa sangat kesepian terutama pada malam hari dan mungkin merasa lebih aman ika seseorang tetap menemaninya di smping tempat tidur. $erawat harus mengetahui cara menghubungi kondisi anggota keluarga ika kunungan diperlukan atau kondisi klien memburuk. Klien harus ditemani oleh seseorang ketika teradi kematian. $erawat tidak boleh merasa bersalah ika tidak dapat selalu memberikan dukungan ini. $erawat harus mencoba untuk berada bersama klien menelang kematian ketika diperlukan dan memperlihatkan perhatian dan keharuan.

$eningkatan Ketenangan Spiritual. Memberikan ketenangan spiritual mempunyai arti lebih besar dari sekedar kunungan rohaniawan. $erawat dapat memberi dukungan kepada klien dalam mengekspresikan filosofi kehidupan. Ketika kematian mendekat, klien sering

(4)

mencari ketenangan dengan menganalisis nilai dan keyakinan yang berhubungan dengan hidup dan mati. $erawat dan keluarga dapat membantu klien dengan mendengarkan dan mendorong klien untuk mengekspresikan tentang nilai dan keyakinan.

$erawat dan keluarga dapat memberikan ketenangan spiritual dengan menggunakan keterampilan komunikasi, mengekspresikan simpati, berdoa dengan klien, membaca literatur 

yang memberi inspirasi, dan memainkan musik.

Dukungan untuk Keluarga yang #erduka. "nggota keluarga harus didukung melewati waktu menelang aal dan kematian dari orang yang mereka cintai dan, waktu yang bersamaan, siap sedia untuk memberikan dukungan. $erawat harus mengenali nilai anggota keluarga sebagai sumber dan membantu mereka untuk tetap berada dengan klien menelang aal.

B. Tahap"tahap Menjelang Ajal

+ahap%tahap menelang aal (dying) dalam / tahap, yaitu' 0. Menolak*Denial

$ada fase ini , pasien*klien tidak siap menerima keadaan yang sebenarnya teradi, dan menunukkan reaksi menolak. +imbul pemikiran%pemikiran seperti'

1Seharusnya tidak teradi dengan diriku, tidak salahkah keadaan ini2.

#eberapa orang bereaksi pada fase ini dengan menunukkan keceriaan yang palsu (biasanya orang akan sedih mengalami keadaan menelang aal).

3. Marah*"nger 

Kemarahan teradi karena kondisi klien mengancam kehidupannya dengan segala hal yang telah diperbuatnya sehingga menggagalkan cita%citanya. +imbul pemikiran pada diri klien, seperti'

1Mengapa hal ini teradi dengan diriku2

Kemarahan%Kemarahan tersebut biasanya diekspresikan kepada obyek%obyek yang dekat dengan klien, seperti'keluarga, teman dan tenaga kesehatan yang merawatnya.

4. Menawar*bargaining

$ada tahap ini kemarahan baisanya mereda dan pasien malahan dapat menimbulkan kesan sudah dapat menerima apa yang teradi dengan dirinya.

$ada pasien yang sedang dying, keadaan demikian dapat teradi, seringkali klien berkata' 15a +uhan, angan dulu saya mati dengan segera, sebelum anak saya lulus adi sarana2. 6. Kemurungan*Depresi

Selama tahap ini, pasien cen derung untuk tidak banyak bicara dan mungkin banyak  menangis. ni saatnya bagi perawat untuk duduk dengan tenang disamping pasien yang sedangan melalui masa sedihnya sebelum meninggal.

/. Menerima*$asrah*"cceptance

$ada fase ini teradi proses penerimaan secara sadar oleh klien dan keluarga tentang kondisi yang teradi dan hal%hal yang akan teradi yaitu kematian.

7ase ini sangat membantu apabila kien dapat menyatakan reaksi%reaksinya atau rencana%rencana yang terbaik bagi dirinya menelang aal. Misalnya' ingin bertemu dengan keluarga terdekat, menulis surat wasiat, dsb.

(5)

C. T#pe"t#pe Perjalanan Menjelang $ematian "da 6 type dari peralanan proses kematian, yaitu'

0. Kematian yang pasti dengan waktu yang diketahui, yaitu adanya perubahan yang cepat dari fase akut ke kronik.

3. Kematian yang pasti dengan waktu tidak bisa diketahui, baisanya teradi pada kondisi  penyakit yang kronik.

4. Kematian yang belum pasti, kemungkinan sembuh belum pasti, biasanya teradi pada pasien dengan operasi radikal karena adanya kanker.

6. Kemungkinan mati dan sembuh yang tidak tentu. +eradi pada pasien dengan sakit kronik  dan telah beralan lama.

D. Tan%a"tan%a $linis Menjelang $ematian 0. Kehilangan +onus 8tot, ditandai'

a. 9elaksasi otot muka sehingga dagu menadi turun.

 b. Kesulitan dalam berbicara, proses menelan dan hilangnya reflek menelan.

c. $enurunan kegiatan traktus gastrointestinal, ditandai' nausea, muntah, perut kembung, obstipasi, dsb.

d. $enurunan control spinkter urinari dan rectal. e. :erakan tubuh yang terbatas.

3. Kelambatan dalam Sirkulasi, ditandai' a. Kemunduran dalam sensasi.

 b. ;yanosis pada daerah ekstermitas.

c. Kulit dingin, pertama kali pada daerah kaki, kemudian tangan, telinga dan hidung. 4. $erubahan%perubahan dalam tanda%tanda vital

a.  -adi lambat dan lemah.  b. +ekanan darah turun.

c. $ernafasan cepat, cepat dangkal dan tidak teratur. 6. :angguan Sensori

a. $englihatan kabur.

 b. :angguan penciuman dan perabaan.

<ariasi%variasi tingkat kesadaran dapat dilihat sebelum kematian, kadang%kadang klien tetap sadar sampai meninggal. $endengaran merupakan sensori terakhir yang berfungsi sebelum meninggal.

E. Tan%a"tan%a $linis !aat Meninggal 0. $upil mata melebar.

3. +idak mampu untuk bergerak. 4. Kehilangan reflek.

6.  -adi cepat dan kecil.

/. $ernafasan chyene%stoke dan ngorok. =. +ekanan darah sangat rendah

>. Mata dapat tertutup atau agak terbuka. &. Tan%a"tan%a Meninggal se'ara klinis

(6)

Secara tradisional, tanda%tanda klinis kematian dapat dilihat melalui perubahan%  perubahan nadi, respirasi dan tekanan darah.

$etunuk tentang indikasi kematian, yaitu'

0. +idak ada respon terhadap rangsangan dari luar secara total. 3. +idak adanya gerak dari otot, khususnya pernafasan.

4. +idak ada reflek.

6. :ambaran mendatar pada ?K:.

(. Ma'am Tingkat $esa%aran)Pengertian Pasien %an $eluargan#a Terha%ap $ematian. Kesadaran ini dalam 4 type'

0. ;losed "wareness*+idak Mengerti

$ada situasi seperti ini, dokter biasanya memilih untuk tidak memberitahukan tentang diagnosa dan prognosa kepada pasien dan keluarganya. +etapi bagi perawat hal ini sangat menyulitkan karena kontak perawat lebih dekat dan sering kepada pasien dan keluarganya. $erawat sering kal dihadapkan dengan pertanyaan%pertanyaan langsung, kapan sembuh, kapan pulang, dsbg.

3. Matual $retense*Kesadaran*$engertian yang Ditutupi

$ada fase ini memberikan kesempatan kepada pasien untuk menentukan segala sesuatu yang bersifat pribadi walaupun merupakan beban yang berat baginya.

4. 8pen "wareness*Sadar akan keadaan dan +erbuka

$ada situasi ini, klien dan orang%orang disekitarnya mengetahui akan adanya aal yang menelang dan menerima untuk mendiskusikannya, walaupun dirasakan getir.

Keadaan ini memberikan kesempatan kepada pasien untuk berpartisipasi dalam merencanakan saat%saat akhirnya, tetapi tidak semua orang dapat melaksanaan hal tersebut.

H. Bantuan #ang %apat Di*erikan 0. #antuan ?mosional

3. #antuan Memenuhi Kebutuhan 7isiologis a. Kebersihan Diri

 b. Mengontrol 9asa Sakit c. Membebaskan !alan -afas d. #ergerak 

e.  -utrisi f. ?liminasi

g. $erubahan Sensori

4. #antuan Memenuhi Kebutuhan Sosial 6. #antuan Memenuhi Kebutuhan Spiritual I. Pera+atan Pasien Terminal

+erminal adalah fase akhir dari kehidupan yang merupakan kepastian bagi semua makhlik. $erubahan fisik saat menelang kematian'

(7)

a. sirkulasi melambat *ekstremitas dingin  b. tonus otos menurun

c.  perubahan ++<

d.  berkemih dan defekasi dengan tidk sengaa e.  pasien kurang responsive

f. kulit memucat

g.  pendengaran adalah indera yang terakhir  ,. Hak - $e+aji*an Pasien)$lien

 Hak pasien/Klien

$entingnya mengetahui hak%hak pasien dalam pelaksanaan asuhan kesehatan baru muncul pada akhir tahun 0@=A. +uuan dari hal tersebut adalah untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dan membuar sistem asuhan kesehatan yang responsif terhadap kebutuhan klien.

raian pernyataan hak klien (patientBs bill of rights) adalah sebagai berikut ' 0. Klien mempunyai hak untuk mempertimbangkan dan menghargai asuhan.

3. Klien mempunyai hak untuk memperoleh informasi terbaru dan lengkap dari dokter  mengenai diagnosis, pengobatan dan prognosisnya.

4. Klien mempunyai hak untuk menerima informasi penting dari dokternya untuk memberikan  persetuuan tentang dimulainya suatu prosedur pengobatan serta resiko penting yang

kemungkinan akan dialaminya, kecuali dalam sistem darurat.

6. Klien mempunyai hak untuk menolak pengobatan seauh diiinkan oleh hukum dan diinformasikan tentang konsekuensi tindakannya.

/. Klien mempunyai hak untuk mengetahui setiap pertimbangan dari privasinya yang menyangkut program asuhan medis, diskusi medis, konsultasi, pemeriksaan dan pengobatan yang dilakukan dengan cermat dan dirahasiakan.

=. Klien mempunyai hak untuk mengharapkan bahwa semua komunikasi dan catatan mengenai asuhanya harus diperlakukan sebagai rahasia.

>. Klien mempunyai hak untuk mengerti bila diperlukan ruukan ke tempat lain yang lengkap dan memperoleh informasi yang lengkap tentang alasan ruukan tersebut, dan rumah sakit yang ditunuk dapat menerimanya.

C. Klien mempunyai hak untuk memperoleh informasi tentang hubungan rumah sakit dengan instansi lain, seperti pendidikan institusi dan*atau instansi terkait lainnya sehubungan dengan asuhan yang diterimanya.

@. Klien mempunyai hak untuk diberikan penasihat apabila rumah sakit mengaukan untuk  terlibat atau berperan dalam eksperimen manusiawi yang memengaruhi asuhan atau  pengobatanya. Klien mempunyai hak untuk menolak berpartisipasi dalam proyek riset

tersebut.

0A. Klien mempnyai hak untuk mengharapkan asuhan berkelanutan yang dapat diterima. Klien mempunyai hak untuk mengharapkan rumah sakit menyediakan mekanisme sehingga ia

(8)

mendapatkan informasi dari dokter atau staf yang didelegasikan oleh dokter tentang kesehatan klien selanutnya.

00. Klien mempunyai hak untuk mengetahui peraturan dan ketentuan rumah sakit yang harus diikuti sebagai klien.

 Kewajiban Pasein/Klien

Kewaiban adalah seperangkat tanggung awab seseorang untuk melakukan sesuatu yang memang harus dilakukan, agar dapat dipertanggungawabkan sesuai dengan haknya. "gar pelaksanaan asuhan kesehatan dan keperawatan dapat dilakukan semaksimal mungkin, diperlukan suatu kewaiban sebagai berikut '

0. $asien atau kelularganya waib menaati segala peraturan tata tertib yang ada institusi kesehatan dan keperawatan yang memberikan pelayanan kepadanya.

3. $asien diwaibkan untuk mematuhi segala kebiakan yang ada, baik dari dokter ataupun  perawat yang memberikan asuhan.

4. $asien atau keluarganya berkewaiban untuk memberikan informasi yang lengkap dan uur  tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter atau perawat yang merawatnya.

6. $asien atau keluarga yang bertanggung awab terhadanya, berkewaiban untuk  menyelesaikan biaya pengobatan, perawatan dan pemeriksaan yang diperlukan selama  perawatannya.

/. $asien atau keluarga berkewaiban untuk memenuhi segala sesuatu yang diperlukan sesuai dengan peranian atau kesepakatan yang telah disetuui sebelumnya.

$.

Hak in%ii%u #ang akan meninggal /kea%aan Terminal0

0. &ak diberlakukan sebagaimana manusia hidup sampai aal tiba.

3. &ak untuk mempertahankan harapannya, tidak peduli apapun perubahan yang teradi.

4. &ak untuk mendapatkan perawatan yang dapat mempertahankan harapannnya, apapun  perubahan yang teradi.

6. &ak untuk megekspresikan perasaan dan emosinya sehubungan dengan kematian yang sedang dihadapinya sesuai dengan kepercayaannnya.

/. &ak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan perawatannya. =. &ak untuk memperoleh perhatian dalam pengobatan dan perawatan secara bersinambungan,

walaupun tuuan penyembuhan harus diubah menadi memberikan ras a nyaman. >. &ak untuk tidak meninggal dalam kesendirian.

C. &ak untuk bebas dari rasa sakit.

@. &ak untuk memperoleh awaban atas pertanyaanya secara uur.

0A. &ak untuk memperoleh bantuan dari perawat atau medis untuk keluarga yang ditinggalkan agar dapat menerima kematiannya.

00. &ak untuk meninggal dalam keadaan damai dan bermartabat.

03. &ak untuk tetap dalam kepercayaan atau agamanya dan tidak diambil keputusan yang  bertentangan dengan kepercayaan yang dianutnya.

(9)

04. &ak untuk memperdalam dan meningkatkan kepercayaanya, apapun artinya bagi orang lain. 06. &ak untuk mengharapkan bahwa kesucian raga manusia akan dihormati setelah yang

 bersangkutan meninggal.

BAB III

PENUTUP

". Kesimpulan

Dunia medis merupakan bagian tak terelakkan yang dimasuki oleh teknologi. $erkembangan teknologi kedokteran begitu pesat. -amun, waah ganda dari teknologi tetap menyertai perkembangan tersebut. Di satu pihak, orang yang membutuhkan pengobatan dapat disembuhkan melalui penggunaan sarana%sarana dan fasilitas kesehatan yang sudah demikian mau. -amun di lain pihak, berkat teknolgi yang sama kehidupan dari orang yang mengalami gangguan kesehatan dapat diperpanang sampai pada batas yang tak menentu.

Dengan bantuan life support system, kehidupan orang bisa dipertahankan walaupun 1daya hidup2nya telah hilang. $ada tataran ini, muncul dilema dan persoalan entahkah harus membiarkan pasien tiu hidup dalam keadaan vegetatif ataukah diambil suatu tindakan untuk  menghentikan kehidupan pasien yang bersangkutan. Seorang dokter memiliki wewenang untuk bertindak ika tindakan tersebut adalah berguna. Kalau tindakannya tidak ada gunanya lagi, maka teradilah penganiayaan. "pabila menurut ilmu kedokteran penyakit yang diderita  pasien tidak mungkin dapat disambuhkan lagi, serta pengobatan pun sudah dianggap tidak   berguna, maka pengobatannya boleh dihentikan. Ealaupun akhirnya pasien meninggal dunia,

kematian pasien bukan disebabkan oleh penghentian pengobatannya, melainkan memang kematian itu sendiri sudah tidak dapat dielakkan lagi.

$ersoalan mengenai akhir hidup manusia menyertakan ambivalensi antara kedaulatan +uhan dan kedaulatan manusia. 8leh :erea, penderitaan di akhir hidup manusia hendaknya

(10)

tidak disertai dengan usaha mengakhiri hidup manusia. :erea menegaskan melalui  penderitaan, setiap orang dipanggil untuk ikut ambil bagian dalam penderitan Kristus, lewat

mana semua penderitaan manusiawi telah ditebus. Kepedulian :erea terhadap pasien terminal terungkap secara nyata melalui penegasan akan pentingnya pendampingan terhadap mereka yang menalani tahap akhir kehidupannya. $endampingan yang dilakukan dimaksudkan untuk menghibur pasien terminal dan mengarahkannya pada persiapan menghadap Sang $enciptanya.

#. Saran

Makalah yang kami buat belum sempurna adi alangkah lebih baik bila para pembaca mencari referensi dari bacaan yang lain uga tidak hanya dari makalah kami saa.

(11)

DA&TAR PU!TA$A

#arry, <incent. Applying Ethics. ;alifornia, 0@C6.

#ayley, ;orrine. 1+erminating +reatment' "sking +he 9ight Fuestion2, dalam Hospital  Progress. September, 0@CA.

#ertens, K. 1Dunia Medis Menghadapi "khir Kehidupan2, dalam +. Sintak :unawan (ed. ).

 Pasien Terminal Aspek !e"is "an Etis. !akarta' :rasindo, 0@@=.

;halmers, :. 1Dokter dan ?utanasia2, dalam #ketsa #tu"i Kehi"upan "an Etika #intesis "an  Analisis <*0A. 0@@A.

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya ketenangan batin pasien terminal di Rumah Sakit Umum Daerah RAA Soewondo Pati sebenarnya tidak terlalu bisa diprediksi karena kebanyakan yang datang di

Jl. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, maka diperlukan penyelenggaraan Kebijakan Tentang Pemberian Informasi

Hak mendapatkan pelayanan kesehatan bagi pasien di rumah sakit, yaitu hak mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat

Proposal Perpisahan dan Kenaikan Kelas ini dirancang untuk memberikan panduan lengkap dalam merencanakan dan melaksanakan acara perpisahan serta kenaikan kelas di sekolah. Berikut adalah rincian isi dari proposal ini: Pendahuluan Latar Belakang: Menjelaskan alasan diadakannya acara perpisahan dan kenaikan kelas, serta pentingnya acara tersebut bagi siswa, guru, dan orang tua. Tujuan: Menguraikan tujuan utama dari kegiatan, seperti mempererat hubungan antar siswa, memberikan penghargaan atas prestasi, dan menciptakan kenangan yang berkesan. Rincian Kegiatan Jadwal Acara: Menyajikan jadwal lengkap dari awal hingga akhir acara, termasuk waktu dan urutan setiap kegiatan. Tempat Pelaksanaan: Informasi tentang lokasi acara, fasilitas yang tersedia, dan dekorasi yang diperlukan. Susunan Acara: Daftar kegiatan yang akan dilakukan, seperti sambutan kepala sekolah, penampilan siswa, pembagian penghargaan, dan acara hiburan. Anggaran Biaya Perincian Biaya: Detil biaya yang dibutuhkan untuk setiap komponen acara, seperti sewa tempat, konsumsi, dekorasi, sound system, dan dokumentasi. Sumber Dana: Rencana penggalangan dana, termasuk kontribusi dari sekolah, orang tua siswa, sponsor, dan donatur lainnya. Panitia Pelaksana Struktur Kepanitiaan: Daftar nama dan jabatan panitia yang terlibat dalam penyelenggaraan acara. Tugas dan Tanggung Jawab: Penjelasan tugas masing-masing anggota panitia untuk memastikan kelancaran acara. Penutup Kesimpulan: Ringkasan harapan dari pelaksanaan acara perpisahan dan kenaikan kelas. Lampiran: Dokumen pendukung seperti daftar siswa yang naik kelas, undangan, dan surat izin kegiatan. Proposal ini diharapkan dapat menjadi panduan yang komprehensif dan membantu dalam mempersiapkan acara perpisahan dan kenaikan kelas yang sukses dan