• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik (model inkuiri) dalam pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik (model inkuiri) dalam pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK (MODEL INKUIRI) DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SEKOLAH DASAR. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Eka Febri Anisa NIM: 141134132 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018. i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN. Karya sederhana ini saya persembahkan kepada: TUHAN YANG MAHA ESA. Orang Tua Saya Bapak Suparyono dan Ibu Wasini yang selalu memberi semangat, doa dan dukungan kepada saya. Saudara – Saudara saya yang selalu memberi bantuan dalam bentuk apapun kepada saya.. Ibu Nina dan Ibu Kintan selaku Dosen pembimbing yang selalu membimbing saya sehingga skripsi saya lancar. Teman Dekat dan Sahabat-sahabat yang selalu memberi hiburan dan keceriaan kepada saya. Semua angkatan PGSD 2014 yang ikut berdinamika bersama saya. Terimakasih semuanya atas segala semangat, perhatian, bantuan dan kasih sayang yang telah diberikan kepada saya.. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO. Jika kamu ingin melakukan sesuatu, lakukanlah tanpa mengeluh dan selalu semangat menjalani hidup. Percaya bahwa proses tak pernah menghianati hasil.. “Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan jalanmu menuju surga” ( HR. Turmuzi ). v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 21 Mei 2018 Peneliti. Eka Febri Anisa. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Eka Febri Anisa. Nomor Mahasiswa. : 141134132. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Pengembangan Prototipe Buku Penerapan Pendekatan Saintifik (Model Inkuiri) Dalam Pembelajaran Tematik Kelas IV Sekolah Dasar. beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya diinternet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 21 Mei 2018 Yang menyatakan. Eka Febri Anisa. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK ( MODEL INKUIRI ) DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SD. Eka Febri Anisa Universitas Sanata Dharma 2018. Berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner yang dibagikan kepada 8 guru kelas IV di Magelang dan Yogyakarta, peneliti memperoleh data bahwa guru membutuhkan contoh penerapan pendekatan saintifik (mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan). Oleh karena itu peneliti terdorong untuk menyusun Prototipe Buku Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Tematik Kelas IV Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan prosedur pengembangan prototipe tersebut dan mendiskripsikan kualitas produk. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Pengembangan prototipe buku ini menggunakan prosedur penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Borg and Gall. Modifikasi produk tersebut terdiri dari 6 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk. Prototipe di validasi oleh dua guru kelas IV SD, rerata skor validasi adalah 3,75 (dari rentan 1-4) yang berarti “Sangat Baik”. Uji coba dilakukan kepada 15 peserta didik di SD Dukun 02 Magelang. Dari hasil uji coba peneliti mendapatkan data: pada langkah mengamati mendapat skor 3,4 (Sangat Baik), menanya memperoleh skor 1,06 (Sangat Kurang), menalar memperoleh skor 2,6 (Baik), mencoba memperoleh skor 2,6 (Baik), dan mengkomunikasikan memperoleh skor 1,06 (Sangat Kurang). Jadi dapat disimpulkan bahwa peserta didik masih mengalami kesulitan pada langkah menanya dan mengkomunikasikan. Kata Kunci : penelitian dan pengembangan, pendekatan saintifik, pembelajaran tematik, Kelas IV.. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT DEVELOPING THE BOOK PROTOTYPE OF SCIENTIFIC APPROACH (INQUIRY LEARNING) IN THEMATIC LEARNING FOURT GRADE ELEMENTARY SCHOOL. Eka Febri Anisa Universitas Sanata Dharma 2018. Based on the results of interviews and questionnaires distributed to eight fourth grade teachers in Magelang and Yogyakarta, the researchers obtained data that teachers need an example of the application of a scientific approach (observing, asking, reasoning, trying and communicating). Therefore, researchers are encouraged to develop a Prototype Book Application of the Scientific Approach in Thematic Learning of Class IV Primary School. This study aims to describe the prototype development procedure and describe the quality of the product. This research is a kind of research development. The prototype development of this book uses the development research procedure proposed by Borg and Gall. The product modification consists of 6 steps: (1) potentials and problems, (2) data collection, (3) product design, (4) design validation, (5) design revisions, (6) product trials. The prototype was validated by two fourth grade SD teachers, the average validation score was 3.75 (from vulnerable 1-4) which means "Very Good". Trial was conducted to 15 students at SD Dukun 02 Magelang. From the result of the experiment, the researcher got the data: in the observation step got score 3,4 (Very Good), asked to get score 1,06 (Very Less), reasoned got score 2,6 (Good), tried to get score 2,6 (Good ), and communicates a score of 1.06 (Very Less). So it can be concluded that learners still have difficulty in step asking and communicating. Keywords: research and development, scientific approach, thematic learning, Class IV.. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kesehatan pada peneliti, sehingga skripsi yang berjudul “Pengembangan Prototipe Buku Penerapan Pendekatan Saintifik (Model Inkuiri) Dalam Pembelajaran Tematik Kelas IV Sekolah Dasar” dapat peneliti selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Dr. Yohanes Harsoyo,S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Christiyanti Aprinastuti S.Si., M.Pd selaku Ketua Program Studi PGSD. 3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi PGSD. 4. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing. dan. memberi. dukungan. sehingga. peneliti. dapat. menyelesaikan skripsi ini. 5. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing. dan. memberi. dukungan. sehingga. peneliti. dapat. menyelesaikan skripsi ini. 6. Para dosen dan Staf PGSD yang telah membantu peneliti dengan baik. 7. Para validator yang telah berkenan membantu validasi produk. 8. Purnomo, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD N Dukun 02 yang telah memberikan ijin penelitian kepada peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah. 9. Guru SD N Dukun 02 yang telah berkenan membantu peneliti dalam melakukan analisis kebutuhan. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 10. Seluruh siswa kelas IV SD N Dukun 02 yang telah membantu selama penelitian berlangsung. 11. Kedua orang tua saya, Suparyono dan Wasini yang selalu memberi semangat, doa dan dukungan. 12. Saudara – saudara yang memberi semangat dan mendoakan. 13. Teman dekat, sahabat – sahabat, dan teman payung skripsi Pengembangan Prototipe Buku Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Tematik Kelas IV Sekolah Dasar yang selalu mendukung saya. 14. Teman-teman PGSD angkatan 2014 dan semua yang pernah berdinamika selama masa perkuliahan. 15. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan dukungan.. Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan kekurangannya, maka peneliti sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhirnya peneliti mengucapkan selamat membaca semoga bermanfaat bagi pembaca dan kita semua. Yogyakarta, 21 Mei 2018 Peneliti. Eka Febri Anisa. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv HALAMAN MOTTO .................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................... vii ABSTRAK ...................................................................................................... viii ABSTRACT ..................................................................................................... ix KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 4 1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4 1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 4 1.5 Definisi Operasional................................................................................... 5 1.6 Spesifikasi Produk...................................................................................... 5 BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 7 2.1 Kajian Pustaka............................................................................................ 7 2.1.1 Kurikulum 2013 ...................................................................................... 7 2.1.1.1 Pengertian Kurikulum 2013 ................................................................. 7 2.1.2 Pendekatan Saintifik................................................................................ 8 2.1.2.1 Pengertian Pendekatan Saintifik ......................................................... 8 2.1.2.2 Komponen Pendekatan Saintifik .......................................................... 9. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.1.2.3 Kekhasan Pendekatan Saintifik ............................................................ 15 2.1.2.4 Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik ............................. 16 2.1.2.5 Model dan Metode Pendekatan Saintifik ............................................. 16 2.1.3 Pembelajaran Tematik di Kelas IV SD ................................................... 19 2.1.3.1 Pengertian Pembelajaran Tematik........................................................ 19 2.1.3.2 Karakteristik Pembelajaran Tematik .................................................... 19 2.1.3.3 Karakteristik Peserta didik Kelas IV .................................................... 20 2.1.3.4 Materi Pembelajaran Kelas IV Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 2 .. 23 2.2 Penelitian Yang Relevan ............................................................................ 26 2.2.1 Penelitian tentang Prototipe ................................................................... 26 2.2.2 Penelitian tentang Tematik ..................................................................... 27 2.2.3 Penelitian Tentang Pendekatan Saintifik ................................................ 28 2.3 Kerangka Berpikir ...................................................................................... 29 2.4 Pertanyaan Penelitian ................................................................................. 30 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 31 3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................... 31 3.2 Setting Penelitian ...................................................................................... 31 3.2.1 Subjek Penelitian..................................................................................... 31 3.2.2 Objek Penelitian ..................................................................................... 31 3.2.3 Lokasi Penelitian ..................................................................................... 31 3.2.4 Waktu Penelitian ..................................................................................... 32 3.3 Prosedur Pengembangan ............................................................................ 32 3.3.1 Potensi dan Masalah ............................................................................... 33 3.3.2 Perencanaan............................................................................................. 33 3.3.3 Pengumpulan Data .................................................................................. 33 3.3.4 Desain Produk ......................................................................................... 33 3.3.5 Validasi Desain ....................................................................................... 34 3.3.6 Revisi Desain .......................................................................................... 35 3.3.7 Uji Coba Produk...................................................................................... 35 3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 35 3.4.1 Wawancara ............................................................................................. 36 3.4.2 Kuesioner ............................................................................................... 36. xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3.5 Instrumen Penelitian................................................................................... 37 3.5.1 Instrumen Analisis Kebutuhan ................................................................ 37 3.5.1.1 Pedoman Wawancara .......................................................................... 37 3.5.1.2 Pedoman Kuesioner ............................................................................. 38 3.5.2 Instrumen Validasi Produk...................................................................... 39 3.5.3 Instrumen Penilaian Uji Coba Terbatas .................................................. 39 3.6 Teknik Analisis Data .................................................................................. 40 3.7.1 Data Kualitatif ........................................................................................ 40 3.7.2 Data Kuantitatif ...................................................................................... 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 41 4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 41 4.1.1 Prosedur Pengembangan ......................................................................... 41 4.1.1.1 Potensi dan Masalah............................................................................. 41 4.1.1.2 Pengumpulan Data ............................................................................... 41 4.1.1.3 Desain Produk ...................................................................................... 45 4.1.1.4 Validasi Desain .................................................................................... 49 4.1.1.5 Revisi Produk ....................................................................................... 51 4.1.1.6 Uji Coba Produk................................................................................... 52 4.1.2 Kualitas Produk ...................................................................................... 55 4.1.2.1 Kualitas Produk Menurut Validator .................................................... 55 4.1.2.2 Kualitas Produk Mnurut Hasil Uji coba ............................................... 55 4.2 Pembahasan ................................................................................................ 58 4.2.1 Kelebihan Prototipe Buku ....................................................................... 59 4.2.2 Kekurangan Prototipe Buku .................................................................... 60 BAB V PENUTUP .......................................................................................... 61 5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 61 5.2 Keterbatasan Pengembangan ..................................................................... 61 5.3 Saran ........................................................................................................... 62 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 63 LAMPIRAN .................................................................................................... 65. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.2 Hasil Penelitian yang Relevan...................................................... 28 Gambar 3.1 Langkah-Langkah penggunaan Metode Research and Development .................................................................................. 32 Gambar 4.1 Cover Prototipe Buku .................................................................. 48. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Aktivitas dalam Kegiatan Pembelajaran Saintifik .......................... 14 Tabel 3.1 Kisi-kisi Pembuatan Prototipe Buku ................................................ 34 Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara Analisis kebutuhan Guru Kelas IV ................ 37 Tabel 3.3 Daftar Pertanyaan Wawancara ......................................................... 37 Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesiner Analisis Kebutuhan Guru Kelas IV ................... 38 Tabel 3.5 Aspek Penilaian Prptotipe Buku ...................................................... 39 Tabel 3.6 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif ........................................... 40 Tabel 4.1 Tabel Rangkuman Kuesioner ........................................................... 43 Tabel 4.2 Kisi-Kisi Pembuatan Prototipe Buku .............................................. 45 Tabel 4.3 Hasil Validasi Guru ........................................................................ 49 Tabel 4.4 Hasil Validasi Guru ........................................................................ 50 Tabel 4.5 Komentar Guru Kelas IV SD dan Revisi ........................................ 50 Tabel 4.6 Tabel Revisi Kualitas Gambar ........................................................ 51 Tabel 4.7 Rekapitulasi Skor Hasil Validasi ................................................... 51. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ......................................... 66 Lampiran 2 Survei Pengetahuan Guru Mengenai Pendekatan Saintifik .......... 69 Lampiran 3 Hasil Kuesioner ............................................................................ 72 Lampiran 4 Hasil Validasi Guru Kelas IV SD ................................................. 80 Lampiran 5 Hasil Validasi Guru Kelas IV SD ................................................. 82 Lampiran 6a Rubrik Pengamatan aspek mengamati ....................................... 84 Lampiran 6b Rubrik Pengamatan aspek menanya ........................................... 85 Lampiran 6c Rubrik Pengamatan aspek menalar ............................................. 86 Lampiran 6d Rubrik Pengamatan aspek mencoba ........................................... 87 Lampiran 6e Rubrik Pengamatan aspek mengkomunikasikan ........................ 88 Lampiran 6f Rekap Nilai Peserta Didik ........................................................... 89 Lampiran 7 Hasil Kegiatan Peserta Didik ........................................................ 90 Lampiran 8 Surat Uji Coba Produk .................................................................. 94 Lampiran 9 TOR .............................................................................................. 95 Lampiran 10 Foto Kegiatan Peserta Didik ....................................................... 97 Lampiran 11 Biodata Peneliti .......................................................................... 98. xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas : latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan Penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk yang dikembangkan, definisi operasional. 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini pemerintah mulai memberlakukan kurikulum terbaru untuk terus memajukan pendidikan yang ada yaitu Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 memiliki 3 Kekhasan kurikulum yaitu pendidikan karakter, pembelajaran tematik, pendekatan saintifik. Pendidikan karakter merupakan usaha yang dapat dilakukan guru untuk mempengaruhi karakter peserta didik dan membuat peserta didik berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara. Dalam hal ini pedidikan karakter sangatlah penting untuk para peserta didik. Menurut Depdiknas (dalam Trianto, 2011: 147) pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema atau mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik. Pembelajaran tematik yaitu pembelajaran yang digunakan dengan menggunakan tema-tema tertentu sebagai acuannya. Dan yang terakhir yaitu pendekatan saintifik yaitu pendekatan yang digunakan guru untuk mengajar dengan menggunakan konsep 5. M,. yaitu. mengamati,. menalar,. menanya,. mencoba,. dan. mengkomunikasikannya. Dengan menggunakan kelima konsep tersebut guru dapat dengan mudah menilai kemampuan peserta didik sesuai dengan kurikulum 2013. Pada saat peneliti melakukan wawancara dengan dua guru kelas atas yaitu kelas IV dan V pada tanggal 20 Agustus 2017. Dalam wawancara tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa pada kedua narasumber memiliki kesulitan yang berbeda-beda. Pada narasumber pertama yaitu NP mengalami kesulitan pada pendidikan karakter peserta didik. Sedangkan ibu H mengalami kesulitan pada penerapan pendekatan saintifik. Dalam penerapannya di sekolah Bu Hartin masih sering mandapati para peserta didik yang masih malu dalam menanyakan. 1.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. materi. Dalam tahap menalar peserta didik masih minim kosakata dalam mengembangkan kalimat. Peserta didik juga masih kesulitan dalam tahap mengkomunikasikan yaitu kurangnya rasa percaya diri dan peserta didik cenderung takut. Harapan dari ibu H yaitu beliau bisa mengubahnya agar pembelajaran kurikulum 2013 menjadi kirikulum yang disenangi peserta didik. Dalam wawancara yang saya lakukan dengan guru kelas atas yaitu kelas IV dan V, mendapati bahwa menurut mereka pendekatan saintifik sangatlah sulit diterapkan bagi para guru yang sudah lama mengajar dengan menggunakan KTSP. Namun sebenarnya dengan menggunakan pendekatan saintifik memudahkan guru dalam melihat peningkatan kemampuan belajaran peserta didik. Menurut bu Hartin, pendekatan saintifik yang paling sulit yaitu menalar. Para peserta didik masih sangat kesulitan dalam melakukan penalaran materi yang sudah diajarkan, para peserta didik juga masih kurang percaya diri saat melakukan presentasi (mengkomunikasikan). Bahkan ada seorang guru yang menghendaki contoh penerapan buku. Maka dari itu guru sebenarnya memerlukan pelatihan untuk menerapkan pendekatan saintifik, guru juga memerlukan bantuan berupa buku panduan mengajar dengan pendekatan saintifik. Dengan buku panduan yang telah diberikan pemerintah, guru masih kurang mampu memahami panduan tersebut dengan baik. Pada penelitian ini peneliti memberikan kuesioner kepada 8 guru kelas IV SD ke 4 sekolah yang berbeda untuk memperkuat penelitian. Dari hasil kuesioner yang terdiri dari 5 pertanyaan tentang apakah guru membutuhkan panduan untuk kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan. Peneliti memperoleh data bahwa semua guru menjawab Ya, dengan arti bahwa guru kelas IV membutuhkan pedoman buku yang berisi tentang penerapan pendekatan saintifik. Berdasarkan informasi yang diperoleh, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Peneliti melakukan penelitian dan pengembangan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran ke 2). Dengan prototipe buku ini diharapkan dapat membantu Guru dalam melakukan pembelajaran dengan menggunakan langkah-langkah. 2.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. pendekatan saintifik sesuai dengan kurikulum 2013 untuk menggali kebutuhan guru yang berisi panduan untuk membantu guru dalam menggunakan pendekatan saintifik. Selain itu, dengan prototipe buku ini diharapkan pula peserta didik dapat dengan mudah mengikuti pembelajaran. Penelitian ini terinspirasi oleh penelitian yang terdahulu, yaitu prototipe buku yang ditulis oleh Mega Selvira Paut (2016) meneliti tentang Penerapan Pendekatan Saintifik pada peserta didik kelas IV di SD Pujokususman 1 Yogyakarta. Penelitian tersebut memotivasi peneliti untuk mengembangkan prototipe buku pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik untuk guru kelas IV SD. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu jika penelitian sebelumnya menyusun sebuah prototipe buku sedangkan penelitian yang disusun peneliti adalah pengembangan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik yang ditujukan untuk guru kelas IV SD. Penelitian ini dilaksanakan di SD N Dukun 02 sebagai sampel uji lapangan terbatas. Dengan adanya prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik untuk guru kelas IV SD ini dapat membantu dalam melaksanakan pembelajaran di kelas supaya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Prototipe buku ini berisikan dua bagian yaitu, pertama berisi tentang beberapa teori yang membahas tentang pengertian pendekatan saintifik. Pada bagian pertama juga terdapat langkah pendekatan 5M dalam pendekatan saintifik, terdapat kekhasan pendekatan saintifik,serta model pembelajaran. Pada bagian kedua berisikan beberapa bagian utama yaitu, beberapa materi yang mendukung sesuai dengan materi pembelajaran, terdapat tabel pemetaan kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran. Pada bagian ini juga terdapat tabel aktifitas belajar lima langkah pendekatan saintifik menggunakan model inkuiri, serta berisikan penerapan kegiatan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD pada tema 6 “ Cita-Citaku”, Subtema 1 “ Aku dan Cita-Citaku”, pembelajaran 2.. 3.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana mengembangkan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD? 1.2.2 Bagaimana kualitas prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1. Mengembangkan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD.. 1.3.2. Mengetahui kualitas prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD.. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1. Bagi Guru Dengan adanya prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD Guru bisa lancar dalam mengajar dengan menggunakan langkah-langkah yang ada pada pendekatan saintifik dan dapat menanamkan model pembelajaran yang baik dalam melakukan kegiatan pembelajaran agar pembelajaran berjalan dengan efektif.. 1.4.2. Bagi Peserta didik Penelitian ini dapat menambahkan pengetahuan peserta didik agar dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam belajar dengan kurikulum yang baru ini.. 1.4.3. Bagi sekolah Dengan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD dapat menambah pengetahuan tentang bagaimana pembelajaran dapat berjalan lancar dengan menggunakan pendekatan saintifik sesuai dengan kurikulum 2013.. 1.4.4. Bagi peneliti Dapat menambah pengalaman bahwa dengan penggunaan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD ini dapat membantu para guru untuk menambah pengetahuan mereka dalam mengajar.. 4.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.5 Definisi Operasional 1.5.1. Prototipe adalah produk berupa buku yang belum dipublikasikan secara resmi.. 1.5.2. Pendekatan saintifik yaitu pendekatan yang digunakan guru untuk melihat keaktifan peserta didik saat melakukan pembelajaran dikelas dengan menerapkan komponen-komponen pendekatan saintifik yaitu Mengamati, Menanya, Menalar, Mencoba dan Mengkomunikasikan.. 1.5.3. Model inkuiri adalah model pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk membantu peserta didik untuk bisa mencari mencari dan menyelidiki suatu masalah dengan cara yang sistematis, logis dan dianalisis dengan baik.. 1.5.4. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang memadukan beberapa pokok bahasan dalam atau antar bidang studi, yang pemanduaanya dipayungi oleh sebuah tema.. 1.5.5. Peserta didik Kelas IV adalah peserta didik yang melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas IV Sekolah Dasar.. 1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan Produk yang dikembangkan oleh peneliti adalah prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2), yang memiliki spesifikasi sebagai berikut: 1.6.1. Produk berupa prototipe buku yang berjudul “Prototipe Buku Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Tematik Kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2)” terdiri dari dua bagian. Bagian pertama mengenai penjelasan tentang artikel pendekatan saintifik dan bagian dua berisi penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas I pada tema 6, subtema 1, pembelajaran 3.. 1.6.2. Prototipe buku terdiri dari halaman sampul, kata pengantar, daftar isi, bagian pertama (gambar yang berkaitan dengan pendekatan saintifik, pendahuluan, pengertian pendekatan saintifik, lima langkah pendekatan saintifik, dan kekhasan pendekatan saintifik), bagian kedua (gambar peserta didik yang sedang melakukan tanya jawab, pendahuluan, materi kelas IV pada tema 6, subtema 1, pembelajaran 2, tabel pemetaan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, tujuan pembelajaran, tabel indikator lima langkah. 5.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. pendekatan saintifik, bagan penerapan kegiatan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV pada tema 6, subtema 1, pembelajaran 2), daftar pustaka, dan biodata penulis. 1.6.3. Produk prototipe buku dibuat dengan kertas buffalo (kertas berwarna sebagai cover) dan kertas HVS 80 gram untuk bagian isi berbentuk landscape. Jenis font yang digunakan adalah Times New Roman dengan ukuran font 12 dan pada bagian bagan penerapan menggunakan font 12. Bahasa yang digunakan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh guru. Prototipe buku ini berisikan beberapa langkah pendekatan saintifik dalam. kurikulum 2013 yang baik dan tepat digunakan oleh guru dalam mengajar dikelas. Prototipe buku ini juga terdapat beberapa cara guru dalam mengajar dengan menggunakan model saintifik. Prototipe buku ini juga berisi unsur 5M dalam model saintifik yaitu: Mengamati, Menanya, Menalar, Mencoba, Mengkomunikasikan. Prototipe buku ini akan dibuat sedemikian rupa dengan menuliskan panduan penerapan agar guru bisa mudah dalam mempelajarinya. Prototipe buku ini akan dikembangkan menjadi pengembangan untuk meningkatkan pengetahuan guru kelas IV di SD Negeri Dukun 2.. 6.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini peneliti akan membahas tentang kajian pustaka yaitu : (1) kajian teori yang akan menjelaskan mengenai Metode Penelitian dan Pengembangan, kurikulum 2013, Pendekatan saintifik, dan prototipe buku, (2) Penelitian yang relevan, (3) desain diagram, (4) Kerangka berpikir. 2.1 Kajian Pustaka Dalam sub bab ini terdiri dari beberapa teori pendukung penelitian. Adapun beberapa hal yang menjadi pembahasan peneliti adalah kurikulum 2013, pendekatan saintifik, model-model pendekatan saintifik, dan pelajaran tematik di kelas IV SD. 2.1.1 Kurikulum 2013 2.1.1.1 Pengertian Kurikulum 2013 Selama ini pendidikan di indonesia sering sekali berganti-ganti kurikulum dalam pembelajarannya, saat ini kurikulum yang digunakan yaitu Kurikulum 2013. Menurut Saylor, Alexander, dan Lewis sebagaimana dikutip oleh Rusman (2011:3), mengartikan kurikulum sebagai segala upaya sekolah untuk mempengaruhi peserta didik agar dapat belajar, baik dalam ruang kelas maupun diluar sekolah. Menurut Harorld B. Alberty dalam Fadillah (2014:14) memandang kurikulum sebagai semua kegiatan yang diberikan kepada peserta didik dibawah tanggung jawab sekolah. Selain diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran, kurikulum dapat pula dimaknai sebagai serangkaian pengalaman belajar peserta didik. Sebgaimana disebutkan oleh beberapa tokoh pendidikan bahwa kurikulum bukan hanya menyangkut mata pelajaran yang harus dipelajari, melainkan menyangkut seluruh usaha sekolah untuk mempengaruhi peserta didik dalam belajar, baik didalam maupun diluar kelas atau bahkan diluar sekolah ( Sanjaya, 2008:7). Kurikulum 2013 yaitu sebuah kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skill dan hard skill yang berupa sikap, keterampilan, dan pengetahuan (Fadillah,2014:16).. Mulyasa. (2014:68) menyatakan bahwa kurikulum 2013 yaitu suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan tugas-tugas dengan. 7.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. standar tertentu. Sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. Berdasarkan beberapa pendapat tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013 adalah kurikulum yang mengarahkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan, sikap dan minat untuk melakukan sesuatu selama kegiatan belajar mengajar. Kurikulum ini mengharapkan para guru dapat menilai peserta didik dari proses awal pembelajran hingga akhir pembelajaran bukan dari hasil akhir. 2.1.2 Pendekatan Saintifik Pada sub bab ini menguraikan mengenai pengertian pendekatan saintifik, lima langkah pendekatan saintifik, dan kekhasan pendekatan saintifik. 2.1.2.1 Pengertian Pendekatan Saintifik Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. (dalam Daryanto, 2014:51). Menurut teori Dyer dalam Ridwan Abdullah (2012:53), pendekatan saintifik dapat dikembangkan dalam pembelajaran yang memiliki komponen proses pembelajaran antara lain, mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Berdasarkan teori dari beberapa tokoh peneliti menyimpulkan bahwa pendekatan saintifik yaitu proses pembelajaran yang dibuat untuk meningkatkan keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan menerapkan komponen-komponen dalam pendekatan saintifik yaitu Mengamati, Menanya, Menalar, Mencoba dan Mengkomunikasikan.. 8. Penerapan pendekatan saintifik.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. (ilmiah) dalam pembelajaran di sekolah bertujuan untuk membiasakan peserta didik berfikir, bersikap, serta berkarya dengan menggunakan kaidah dan langkah ilmiah. 2.1.2.2 Komponen Pendekatan Saintifik Komponen tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Mengamati / observasi Mengamati atau observasi adalah menggunakan panca indera untuk memperoleh informasi. Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengamati dengan panca indera yaitu mata untuk membaca, telinga untuk mendengar, telinga dan mata untuk menyimak, mata untuk melihat (tanpa atau dengan alat). Mengamati merupakan landasan untuk melakukan kegiatan menanya atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Mengamati pada dasarnya melakukan identifikasi hal-hal yang penting terkait dengan materi pengetahuan yang harus dipelajari, yaitu menemukan unsur-unsur atau aspek-aspek pengetahuan tersebut. Dalam memulai kegiatan ini guru perlu mengingatkan tujuan pembelajaran atau indikator pencapaian kompetensi yang telah diberikan pada bagian pendahuluan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan membaca sekilas bab yang terdapat di dalam buku siswa. Pada bagian awal bab bahkan terdapat peta konsep yang merupakan bagan susunan konsep-konsep pokok materi yang dipelajari. Selain itu, guru dapat memberikan sumber belajar lainnya (misalnya berupa tayangan video) sebagai objek pengamatan. Harlen dan Qualter (dalam Limiansih, 2014: 16) menyatakan beberapa siswa SD dikatakan terampil apabila melakukan hal-hal berikut: a.. Menggunakan berbagai indera untuk mengkaji objek atau material.. b.. Mengidentifikasi perbedaan dan persamaan antara objek/material.. c.. Mengidentifikasi perbedaan yang relevan dan detail antara objekobjek atau materi dan mengidentifikasi persamaan antara objekobjek yang perbedaannya lebih jelas dari persamaannya.. d.. Menggunakan. indera. dengan. bantuan. meningkatkan jangkauan pengamatan.. 9. alat. bantu. untuk.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. e.. Membuat tahapan pengamatan yang memadai untuk menjawab pertanyaan atau menguji prediksi yang sedang diselidiki.. f.. Melakukan langkah-langkah untuk memastikan hasil pengamatan akurat, logis, dan reliabel. Kaitannya dengan proses pembelajaran dalam pendekatan saintifik. adalah kegiatan mengamati merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik menggunakan lima inderanya untuk melakukan kegiatan melihat, mendengar, menyimak, dan sebagainya untuk memenuhi rasa ingin tahu peserta didik. Peserta didik dikatakan terampil mengamati jika mereka mampu menggunakan berbagai indera untuk mengkaji objek/material. Semakin banyak indera yang terlibat, maka peserta didik akan semakin memiliki banyak data tentang suatu objek/fenomena Limiansih (2014: 16). b. Menanya Dalam hal ini peserta didik perlu dilatih untuk merumuskan pertanyaan terkait dengan topik yang akan dipelajarai. Aktivitas belajar ini sangat penting untuk meningkatkan keingintahuan dalam diri peserta didik dan mengembangkan kemampuan mereka untuk belajar sepanjang hayat. Dengan membaca sekilas uraian materi dan melakukan pengamatan berdasarkan sumber belajar lainnya, peserta didik selanjutnya dapat mengembangkan sejumlah pertanyaan sebagai langkah awal bagian inti pembelajaran. Dalam hal ini sebaiknya masing-masing kelompok peserta didik diminta berdiskusi untuk merumuskan dan menuliskan pertanyaanpertanyaan tersebut di atas sehelai kertas dan menyerahkannya kepada guru. Selanjutnya. guru. bersama-sama. dengan. seluruh. peserta. didik. menyimpulkan pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan tujuan pembelajaran. Dalam praktik sering dijumpai bahwa guru cukup menghabiskan waktu untuk untuk kegiatan mengamati ini dan menjadi rancu dengan kegiatan pengumpulan data atau informasi (mencoba), sehingga langkah menanya tidak terjadi. Sering juga terjadi bahwa guru kurang berhasil dalam membimbing peserta didik dalam membuat pertanyaan-pertanyaan, sehingga bukan peserta didik melainkan guru sendiri yang membuat. 10.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. pertanyaan-pertanyaan. Hal-hal tersebut tidak akan terjadi jika guru benarbenar memahami peranan kegiatan mengamati dan menanya sebagai langkah awal dalam proses belajar, sehingga harus dipisahkan dengan kegiatan selanjutnya (mencoba). Kesulitan untuk membuat pertanyaan dapat diatasi dengan memberikan acuan penggunaan kata tanya yang lazim digunakan dalam membuat penjelasan yang dikenal dengan “5W 1H”, yaitu apa, siapa, di mana, mengapa, dan bagaimana. Menurut Herlen dan Qualter (dalam Limiansih 2015: 19) menyatakan beberapa indikator pengembangan keterampilan menanya siswa SD antara lain: 1) Mengajukan berbagai pertanyaan. 2) Berpartisipasi aktif dalam mendiskusikan cara memperoleh jawaban pertanyaan. Ada berbagai jenis pertanyaan yang mungkin dibuat oleh seseorang. Herlen dan Qualter (dalam Limiansih, 2015: 19) menggolongkan pertanyaan yang mungkin muncul dari siswa SD dalam 5 jenis pertanyaan, yaitu pertanyaan komentar, faktual, kompleks, dan investigatif. Pertanyaan infestigatif ditindaklanjuti dengan mendiskusikan cara untuk menemukan jawabannya. Dalam proses menanya, guru berperan membantu siswa untuk memikirkan pertanyaan eksplorasi dan investigasi yang mudah Herlen dan Qualter (dalam Limiansih, 2015: 19). c. Menalar Menalar adalah aktivitas mental khusus dalam melakukan inferensi. Dasar pengolaham informasi berdasarkan metode ilmiah adalah melakukan penalaran secara empiris. Penalaran empiris didasarkan pada logika induktif, yaitu menalar dari hal khusu ke umum. Penalaran induktif menggunakan bukti khusus secara fakta, data, informasi, pendapat dari pakar. Penalaran yang juga sering dilakukan yaitu penalaran deduktif, yaitu menggunakan logika maju berdasarkan observasi umum ( premis mayor) ke observasi khusus atau pernyataan (premis minor) yang mengarah pada kesimpulan khusus. Upaya untuk melatih peserta didik dalam melakukan penalaran dapat dilakukan dengan meminta mereka untuk menganalisis data. 11.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. yang telah diperoleh sehingga mereka dapat menemukan hubungan antar variabel, atau dapat menjelaskan tentang data berdasarkan teori yang ada, menguji hipotesis, dan membuat kesimpulan. Menurut Piaget (Ormrord, 2008), anak-anak memahami suatu fakta atau peristiwa berdasarkan pengalaman yang dimiliki sebelumnya. Apa-apa yang ditangkap oleh indera atau diamati akan dipikir atau dinalar untuk memahami fakta itu. Gabungan fakta-fakta dan konsep-konsep baru dan lama akan membentuk konsep-konsep atau pengetahuan baru lagi. Kemampuan anak-anak berpikir tergantung kepada perkembangan kognitifnya. Semakin tinggi usia anak semakin bisa menggunakan analisis yang kompleks. obyek yang diamati atau yang akan dipelajari harus memperhatikan perkembangan kognitif mereka. Pada usia lebih muda jangan diberi obyek pengamatan yang rumit dan kompleks. d. Mencoba Dalam hal ini guru bisa memberikan tugas kepada peserta didik untuk mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber, misalnya dalam pembelajaran bahasa, guru perlu mengarahkan peserta didik dalam merencanakan aktivitas, melaksanakan aktivitas, dan melaporkan aktivitas yang dilakukan. Menganalisis data pada dasarnya kegiatan untuk menindaklanjuti data yang diperoleh dengan cara memilah-milah dan mengkatagorikannya sesuai dengan aspek-aspek yang tercakup dalam pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Menganalisis data juga dapat diartikan memadukan seluruh data yang diperoleh dari berbagai sumber belajar secara sistematis dan bermakna. Sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, setiap kelompok harus melakukan diskusi untuk memberikan jawaban secara rinci berdasarkan data atau informasi yang diperoleh dan merangkumnya dalam kesimpulan-kesimpulan sebagai bahan untuk presentasi dalam langkah pembelajaran selanjutnya (mengomunikasikan). e. Mengkomunikasikan Dalam hal ini guru mengarahkan peserta didik untuk membangun komunikasi dengan teman sekelas. Dengan cara membagi mereka ke dalam. 12.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. berbagai kelompok merupakan salah satu cara membentuk kemampuan peserta didik untuk dapat membentuk jaringn dan berkomunikasi. Guru juga mengarahkan kepada peserta didik untuk maju kedepan kelas untuk mengkomuniksikan hasil belajar atau diskusi dalam kelompok. Peserta didik mampu untuk berkomunikasi dan tidak tergantung dengan 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu kepercayaan diri peserta didik itu sendiri. Faktor eksternal yaitu guru maupun orangtua, guru bisa membantu dengan cara mendukung peserta didik agar selalu percaya diri saat berkomunikasi. Misalkan dengan mendukung menggunakan perkataan yang halus dan mengatakan jangan malu karena hasil karyamu sangat bagus. Dalam. pembelajaran. dengan. pendekatan. saintifik,. siswa. mengomunikasikan temuan atau gagasan yang diperoleh berdasrkan proses ilmiah. yang. berdasarkan. bukti-bukti.. Maka. dari. itu,. melalui. mengomunikasikan ini siswa belajar mengungkap fakta, bukan sekedar opini tanpa bukti. Hal ini mendukung tercapainya ketrampilan yang diharapkan pada abad 21 yaitu membiasakan siswa memilih keputusan berdasarkan bukti data atau evidence based judgement Abidin (dalam Limiansih, 2015: 24). Harlen dan Qualter (dalam Limiansih, 2015: 24-25) menyatakan bahwa. terdapat. beberapa. indikator. pengembangan. keterampilan. mengkomunikasikan untuk siswa SD antara lain: a) Mengungkapkan dengan bebas tentang kegiatan dan ide-ide yang dimiliki, dengan atau tanpa membuat catatan tertulis. b) Mendengarkan ide orang lain dan melihat hasilnya. c) Menggunakan. gambar,. tulisan,. model,. lukisan. untuk. mempresentasikan ide dan temuan. d) Menggunakan tabel, grafik dan diagram untuk merekam dan melaporkan hasil percobaan. e) Menggunakan bahasa ilmiah yang sesuai dalam melaporkan hasil percobaan.. 13.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Pada pelaksanaannya, siswa diharapkan mengomunikasikan pemahamannya dengan bantuan teknologi informasi dalam bentuk power point, web, paparan berupa grafik, tabel, charta, dan peta pikiran. Melalui kegiatan ini siswa belajar untuk berkomunikasi secara efektif, menumbuhkan etika berkomunikasi, menggunakan bahasa yang baik dan efektif. Kegiatan mengomunikasikan dapat melatih siswa untuk berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, menghargai pendapat orang lain, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif. Ini merupakan kegiatan yang mendukung penguatan dan keseimbangan antara soft skill dan hard skill (Limiansih, 2015: 24) Berdasarkan pengertian dari beberapa tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik terdapat 5 komponen penting yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan. Pendekatan saintifik juga sangat penting dilakukan didalam sebuah pembelajaran untuk meningkatkan keaktifan peserta didik didalam kelas. Dalam kegiatan pendekatan saintifik semakin diperkuat dengan adanya aktivitas dalam pendekatan saintifik. Berikut aktivitas dalam kegiatan pembelajaran saintifik menurut Hosnan. Langkah 5M. Aktivitas Belajar - Peserta didik melihat suatu objek atau benda (tanpa dan dengan alat) yang sudah disediakan oleh guru.. Mengamati. - Peserta didik mendengarkan sebuah suara. - Peserta didik menyimak penjelasan guru. - Peserta didik membaca suatu bacaan. - Peserta didik mampu membuat dan mengajukan pertanyaan. - Peserta didik mampu melakukan tanya jawab dengan. Menanya. peserta didik lainnya. - Peserta didik dapat berdiskusi dengan peserta didik lain tentang informasi yang belum dipahami dan informasi tambahan yang ingin diketahui.. Mencoba. - Peserta didik dapat melakukan eksperimen.. 14.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. - Peserta didik dapat membaca sumber lain selain buku teks. - Peserta didik dapat mengumpulkan data dari narasumber melalui angket, wawancara, dan memodifikasi/ mengembangkan/ menambahi. - Peserta didik dapat mengolah informasi yang sudah dikumpulkan - Peserta didik dapat menganalisis data dalam bentuk Menalar. membuat kategori - Peserta didik dapat mengasosiasikan atau menghubungkan fenomena/ informasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola dan menyimpulkannya. - Peserta didik mampu menyajikanlaporan dalam bentuk bagan, diagram, atau grafik.. Mengomunikasikan. - Peserta didik dapat menyusun laporan tertulis. - Peserta didik dapat menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan yang disampaikan secara lisan.. Tabel 2.1 Aktivitas dalam Kegiatan Pembelajaran Saintifik. 2.1.2.3 Kekhasan Pendekatan Saintifik Dalam pendekatan saintifik yang diterapkan memiliki kekhasan tersendiri. Menurut Hosnan (2014: 38) pendekatan saintifik mempunyai kriteria proses pembelajaran sebagai berikut: 1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu, bukan sebatas kira-kira khayalan legenda, atau dongeng semata. 2. Penjelasan guru, respon peserta didik dan interkasi edukatif guru-peserta didik terbebas dari prasangka yang serta merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.. 15.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3. Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran. 4. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetik dalam meliat perbedaan kesamaan, dan tautan satu sama lain dari mkateri pembelajaran. 5. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. 6. Berbasis. pada. konsep,. teori,. dan. fakta. empiris. yang. dapat. dipertanggungjawabkan. 7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya. 2.1.2.4 Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah : 1. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. 2. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan sesuatu masalah secara sistematik. 3. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan. 4. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi. 5. Untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide, khsusnya dalam menulis artikel ilmiah. 6. Untuk mengembangkan karakter siswa 2.1.2.5 Model dan Metode Pendekatan Saintifik. Pada sub bab ini menguraikan mengenai model pembelajaran inkuiri, model pembelajaran berbasis masalah, dan model pembelajaran berbasis proyek.. 16.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1. Model Pembelajaran Inkuiri Model pembelajaran Inkuiri biasanya lebih cocok digunakan pada pembelajaran matematika, tetapi mata pelajaran lainpun dapat menggunakan model tersebut asal sesuai dengan karakteristik KD atau materi pembelajarannya. Langkah-langkah dalam model inkuiri terdiri atas: 1. Observasi/Mengamati berbagi fenomena alam. Kegiatan ini memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik bagaimana mengamati berbagai fakta atau fenomena dalam mata pelajaran tertentu. 2. Mengajukan pertanyaan tentang fenomena yang dihadapi. Tahapan ini melatih peserta didik untuk mengeksplorasi fenomena melalui kegiatan menanya baik terhadap guru, teman, atau melalui sumber yang lain. 3. Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban. Pada tahapan ini peserta didik dapat mengasosiasi atau melakukan penalaran terhadap kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang diajukan. 4. Mengumpulkan data yang terakait dengan dugaan atau pertanyaan yang diajukan, sehingga pada kegiatan tersebut peserta didik dapat memprediksi dugaan atau yang paling tepat sebagai dasar untuk merumuskan suatu kesimpulan. 5. Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data yang telah diolah atau dianalisis, sehingga peserta didik dapat mempresentasikan atau menyajikan hasil temuannya. 2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah Model pembel ajaran ini bertujuan merangsang peserta didik untuk belajar melalui berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan pengetahuan yang telah atau akan dipelajarinya. Adapun langkah-langkah pembelajaran model Problem Based Learning adalah sebagai berikut: 1. Mengorientasi peserta didik pada masalah. Tahap ini untuk memfokuskan peserta didik mengamati masalah yang menjadi objek pembelajaran. 2. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Pengorganisasian pembelajaran salah satu kegiatan agar peserta didik menyampaikan berbagai pertanyaan (atau menanya) terhadap masalah kajian.. 17.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3. Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok. Pada tahap ini peserta didik melakukan percobaan (mencoba) untuk memperoleh data dalam rangka menjawab atau menyelesaikan masalah yang dikaji. 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Peserta didik mengasosiasi data yang ditemukan dari percobaan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber. 5. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. Setelah peserta didik mendapat jawaban terhadap masalah yang ada, selanjutnya dianalisis dan dievaluasi. 3. Model Pembelajaran Berbasis Proyek Model pembelajaran ini bertujuan untuk pembelajaran yang memfokuskan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahami pembelajaran melalui investigasi, membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum, memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Langkah pembelajaran dalam project based learning adalah sebagai berikut: 1. Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek. Tahap ini sebagai langkah awal agar peserta didik mengamati lebih dalam terhadap pertanyaan yang muncul dari fenomena yang ada. 2. Mendesain perencanaan proyek. Sebagai langkah nyata menjawab pertanyaan yang ada disusunlah suatu perencanaan proyek bisa melalui percobaan. 3. Menyusun jadwal sebgai langkah nyata dari sebuah proyek. Penjadwalan sangat penting agar proyek yang dikerjakan sesuai dengan waktu yang tersedia dan sesuai dengan target. 4. Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek. Guru melakukan monitoring terhadap pelaksanaan dan perkembangan proyek. Peserta didik mengevaluasi proyek yang sedang dikerjakan.. 18.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 5. Menguji hasil. Fakta dan data percobaan atau penelitian dihubungkan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber. 6. Mengevaluasi. kegiatan/pengalaman.. Tahap. ini. dilakukan. untuk. mengevaluasi kegiatan sebagai acuan perbaikan untuk tugas proyek pada mata pelajaran yang sama atau mata pelajaran lain. Berdasarkan tiga model pembelajaran dalam pendekatan saintifik diatas, penilis terdorong untuk mengembangkan produk prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik menggunakan model pembelajaran inquiry learning. 2.1.3 Pembelajaran Tematik di Kelas IV SD Pada sub bab ini akan membahas tentang pengertian pembelajaran tematik, karakteristik tematik, dan materi pembelajaran kelas IV tema 6, subtema 1, pembelajaran 2. 2.1.3.1 Pengertian Pembelajaran Tematik Menurut Pitadjeng (2009:88) pembelajaran tematik yaitu pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran atau pembelajaran terpadu melalui tema. Menurut Rusman (2011: 254) pembelajaran tematik merupakan salah satu model dalam pembelajaran terpadu yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik, baik secara individu maupun kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan autentik. Istilah pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik ( Depdiknas, dalam Trianto 2011:147). 2.1.3.2 Karakteristik Pembelajaran Tematik Pendekatan tematik memiliki karakteristik a) berpusat pada peserta didik b) memberikan pengerahuan langsung dengan melibatkan peserta didik dalam pproses belajar mengajar c) mengembangkan keterampilan berpikir dan kreatif anak d) pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas e) menyajikan kosep dari berbagai mata pelajaran f) bersifat fleksible g) hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan. 19.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. kebutuhan peserta didik ) menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan peserta didik. ( Kusdaryani dan Saptaningrum, 2006: 5 ). Adapaun karakteristik pembelajaran tematik menurut TIM Pengembang PGSD, 1997 (Hesty, dalam Abdul Majid 2014:90) adalah: a. Holistik, suatu gejala atau peristiwa yang menjadi perhatian dalam pembelajaran tematik diamti dan dikaji dari beberapa bidang studi sekaligus. b. Bermakna, pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek, memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar skemata yang dimiliki oleh peserta didik, yang pada gilirannya nanti akan memberikan dampak kebermaknaan dari materi yang dipelajari. c. Otentik, pembelajaran tematik memungkinkan peserta didik memahami secara langsung konsep dan prinsip yang ingin dipelajari. d. Aktif, pembelajaran tematik dikembangkan dengan berdasar pada pendekatan inquiry discovery dimana peserta didik terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi. 2.1.3.3 Karakteristik peserta didik kelas IV 2.1.3.3.1 Karakteristik peserta didik menurut beberapa tokoh Menurut Jean Piaget (dalam Mulyani Sumantri dan Nana Syaodih, 2009: 1.15) mengemukakan empat tahap proses anak sampai mampu berpikir seperti orang dewasa, yaitu : 1) Tahap sensori motor (0,0 - 2,0) Pada tahap ini mencakup hampir keseluruhan gejala yang berhubungan langsung dengan panca indra. Anak saat mulai mencapai kematangan dan mulai memperoleh keterampilan berbahasa , mereka menerapkannya dalam objek yang nyata dan anak mulai memahami hubungan antara nama yang diberikan pada suatu benda. 2) Tahap praoperasional (2,0 – 7,0) Pada tahap ini, anak berkembang sangat pesat. lambang-lambang bahasa yang digunakan untuk menunjukkan suatu benda konkret bertambah pesat serta mampu mengambil keputusan berdasarkan intuisi, bukan berdasarkan rasional serta mampu. 20.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. mengambil suatu kesimpulan atas apa yang telah diketahuinya walaupun hanya sebagian kecil. 3) Tahap operasional konkret (7,0 – 11,0) Pada tahap ini, anak sudah mampu untuk berpikir secara logis. Mereka mampu berpikir secara sistematis untuk mencapai suatu pemecahan masalah. Pada tahap ini permasalahan yang muncul pada anak adalah permasalahan yang konkret. Anak akan menemui kesulitan apabila diberi tugas untuk mengungkapkan sesuatu yang tersembunyi. 4) Tahap operasional formal (11,0 – 15,0) Pada tahap ini anak sudah memiliki pola pikir seperti orang dewasa. Mereka mampu menerapkan cara berpikir dari berbagai permasalahan yang dihadapi. Anak sudah mampu memikirkan buah pikirannya, dapat membentuk suatu ide dan mampu berpikir tentang masa depan secara realistis. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Charlotte Buhler (dalam Sobur Alex, 2009: 131) tentang pembagian fase perkembangan anak adalah sebagai berikut: 1) Fase Pertama (0-1 tahun) Pada fase/tahap ini anak yang berkembang sedang menghayati berbagai objek di luar diri sendiri. Anak sedang melatih fungsi-fungsi, khususnya fungsi motorik, yakni fungsi yang berhubungan dengan gerakan-gerakan anggota badan. 2) Fase Kedua (2-4 tahun) Fase ini merupakan fase pengenalan dunia objektif di luar diri sendiri, yang mulai disertai dengan penghayatan yang bersifat subjektif. Mulai dari pengenalan pada “aku” sendiri, dengan bantuan bahasa dan kemauan diri sendiri. Anak tidak mengenal dunia luar berdasarkan pengamatan yang objektif, melainkan memindahkan keadaan batinnya pada benda-benda di luar dirinya. Anak sering bercakap-cakap dengan boneka atau berbincang-bincang dengan hewan. 3) Fase Ketiga (5-8 tahun) Pada tahap/fase ini bisa dikatakan sebagai masa sosialisasi anak. Pada masa ini, anak sudah belajar untuk memasuki dunia luar atau masyarakat luas seperti taman kanak-kanak,. sekolah. dasar. maupun. pergaulan. dengan. teman-teman. sepermainannya. Anak mulai belajar mengenal arti prestasi, pekerjaan, dan tugas-. 21.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. tugas kewajiban. Jadi, yang penting untuk diperhatikan dalam fase/tahap ini adalah berlangsungnya proses sosialisasi. 4) Fase Keempat (9-11 tahun) Fase ini adalah masa Sekolah Dasar. Pada periode ini, anak mencapai objektivitas tertinggi. Pada tahap ini dapat dikatakan sebagai tahap menyelidik, mencoba, dan bereksperimen yang distimulasi oleh dorongan-dorongan menyelidik dan rasa ingin tahu yang besar, masa pemusatan dan penimbunan tenaga untuk berlatih, menjelajah, dan bereksplorasi. Pada masa ini, secara tidak sadar anak berpikir tentang dirinya sendiri dan anak sering mengasingkan diri dan mulai “menemukan diri sendiri”. 5) Fase Kelima (14-19 tahun) Fase ini merupakan masa tercapainya syinthese di antara sikap ke dalam batin sendiri dengan sikap ke luar, pada dunia objektif dan pada fase ini untuk kali kedua anak bersikap subjektif dalam kehidupannya. Dengan tiba masa ini, masa perkembangan anak sudah selesai dan berganti memasuki masa kedewasaan. Berdasarkan pendapat ahli yang telah disebutkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik peserta didik kelas IV sekolah dasar adalah pada tahap Praoperasional Konkret Pada tahap ini, anak sudah mampu untuk berpikir secara logis. Mereka mampu berpikir secara sistematis untuk mencapai suatu pemecahan masalah. Pada tahap ini permasalahan yang muncul pada anak adalah permasalahan yang konkret. Anak akan menemui kesulitan apabila diberi tugas untuk mengungkapkan sesuatu yang tersembunyi. Banyak aspek yang berkembang pada diri anak seperti aspek fisik, sosial, emosional, dan moral sehingga anak akan menemukan jati diri mereka dan juga harus ditunjang oleh lingkungan dan proses pembelajaran menuju kedewasaan. Peserta didik kelas IV sekolah dasar digolongkan ke dalam stadium operasional konkret, anak mampu melakukan aktivitas logis, mampu menyelesaikan masalah dengan baik tetapi masih sulit mengungkapkan sesuatu yang masih tersembunyi. Pada masa usia ini, anak suka menyelidik berbagai hal serta anak juga memiliki rasa ingin selalu mencoba dan bereksperimen. Anak memiliki rasa ingin tahu yang besar serta mulai menjelajah dan mengeksplorasi berbagai hal. Anak sudah mulai terdorong untuk berprestasi di. 22.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. sekolahnya, tetapi anak juga masih senang untuk bermain dan bergembira. Berdasarkan hal ini, guru sepatutnya lebih memahami dunia anak. 2.1.3.4 Materi Pembelajaran Kelas IV Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 2 Materi dalam Tema 6 “Cita-Citaku”, Subtema 1 “Aku dan Cita-Citaku”, Pembelajaran 2 Materi yang digunakan dalam produk ini terdiri dari 3 mata pelajaran yaitu IPA, Bahasa Indonesia dan SBdp. A. Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA) Daur hidup tanpa metamorfosis Banyak hewan yang dalam daur hidupnya tidak mengalami metamorfosis. Contoh hewan tersebut antara lain ayam dan kucing. Daur Hidup Kucing Banyak hewan dalam daur hidupnya tidak mengalami metamorfosis. Contoh, daur hidup kucing dan daur hidup ayam. Kucing betina akan melahirkan anak kucing, kemudian anak kucing tumbuh menjadi kucing dewasa. Kucing dewasa yang betina akan melahirkan anak kucing. Begitu pula ayam betina bertelur. Jika dierami, telur-telur ayam tersebut akan menetas mengeluarkan anak ayam. Anak ayam akan tumbuh dan berkembang menjadi ayam dewasa. (bse kelas 4 IPA). https:/www.dasarguru.com/wp-content/upload/2018/02/daur-hidupkucing-300x235.jpg. 23.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. B. Bahasa Indonesia Konsep pembuatan puisi Langkah menulis puisi a. Menentukan ide. Seperti sudah kita bahas, ide merupakan ruh dalam dunia kepenulisan, termasuk menulis puisi. Maka hal pertama yang harus dilakukan dalam menulis puisi adalah mencari ide. b. Memasukkan imajinasi. Imajinasi yang baik akan menghasilkan puisi yang baik pula. Imajinasi identik dengan pencitraan alat indera kita. c. Tema yang tepat. Laksana ide, tema juga merupakan ruh dalam menulis puisi. Maka, menentukan tema yang tepat sebelum menulis puisi adalah hal yang mutlak. d. Buat judul yang menarik. Tidak bisa dipungkiri bila judul sangat memengaruhi minat baca. Semakin menarik judul, maka minat pembaca untuk membaca karya (puisi) kita semakin besar e. Menggunakan kata-kata indah. Hakikatnya puisi adalah rangkaian katakata yang indah. Maka, menulis puisi harus menggunakan kata-kata yang indah. Caranya? Perbanyak membaca, perbanyak kosakata. Dan yang paling penting, perbanyak berlatih. f. Buat lirik yang menarik. Bila sekilas memandang, puisi hampir mirip dengan syair. Lirik yang menarik akan menghasilkan suasana puisi yang menenangkan hati. g. Perwajahan atau topografi. Perwajahan dalam puisi tidak berbentuk paragraf, seperti prosa. Perwajahan dalam puisi berbentuk bait. Yang mana bait-bait itu mengandung makna dari penulisnya sendiri. h. Gunakan majas. Sangat penting bagi kita untuk pandai-pandai menggunakan majas dalam menulis puisi. Penggunaan majas akan lebih memperindah puisi kita. Ada lima hal yang harus diperhatikan dalam menulis puisi. -. Persamaan konsonan.. -. Persamaan vokal.. -. Persamaan bunyi pada awal larik.. -. Persamaan bunyi pada tengah larik.. 24.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. -. Persamaan bunyi pada akhir larik. Rima dalam Puisi Rima adalah bunyi akhir setiap larik pada puisi. Rima akhir bisa. terdiiri atas vokal atau konsonan. Contoh rima dalam puisi yaitu a-a-a-a, uu-u-u, ng-ng-ng-ng, a-i-a-i, dan a-b-a-b. Puisi baru atau modern membebaskan rima terakhir dalam setiap larik. Rima tersebut tergantung kreativitas penyair. Sementara itu, rima a-ia-i atau a-b-a-b terdapat pada puisi lama, seperti pantun. Pantun adalah sebuah puisi yang terdiri atas empat baris dengan rima akhir a-b-a-b. (Sumber: SD Kelas 4 – Tema 6.1 Cita-Citaku – LKS Intan). C. SBdp Konsep menyanyikan lagu Menyanyi merupakan suatu kegiatan mengeluarkan suara yang bernada dan mengandung maksud tertentu. Dalam menyanyi ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu teknik dasar dan penyampaian lagu. 1. Teknik Dasar Menyanyi a. Intonasi Intonasi merupakan ketepatan bunyi nada. Latihan intonasi merupakan dasar utama dalam menyanyi. b. Pernapasan Pernapasan merupakan proses pengambilan, penyimpanan, dan pengeluaran udara. Tujuan utama latihan pernapasan yaitu agar udara yang masuk ke dalam paru-paru dapat ditahan sehingga lagu yang dinyanyikan tidak terputus-putus. Kamu dapat melakukan teknik dasar latihan pernapasan sebagai berikut. 1) Badan berdiri tegak, posisi punggung rata jangan membungkuk. 2) Hiruplah udara melalui hidung sebanyak-banyaknya kemudian keluarkan sedikit demi sedikit. Usahan sewaktu menghirup udara bahu tidak terangkat ke atas. (Subekti, Ari.2010.Seni Budaya dan Keterampilan untuk SD/MI kelas IV).. 25.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tanda tempo menyanyi No. Istilah. Keterangan. 1. Largo. Lambat sekali. 2. Lento. Lebih lambat. 3. Adaigo. Lambat. 4. Andante. Sedang. 5. Moderato. Sedang agak cepat. 6. Alegro. Cepat. 7. Vivace. Lebih cepat. 8. Presto. Cepat sekali. 2.2 Penelitian yang Relevan Penelitian pertama berupa jurnal Penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu yang relevan. Pertama, penelitian oleh Ignatia Esti Sumarah dan I.L. Madya Utama, S.J dengan judul “Prototipe Prototipe buku Pelatihan Model Pembelajaran Van Hiele dalam Konteks Pendidikan Karakter” menunjukkan bahwa prototipe buku yang dikembangkan layak dijadikan bahan ajar. Dengan dilakukan validasi pertama diperoleh skor 3 dan kedua 3,68 dari 4. Rata-rata 3,34 menunjukkan bahwa prototipe buku itu bagus dan bisa dicoba dan dipublikasikan setelah revisi.Uji coba produk dilakukan terhadap 9 guru Sekolah Dasar dengan hasil elatihan menunjukkan bahwa prototipe buku tersebut membantu para guru memahami bahwa model pembelajaran Van Hiele (1) mencakup lima langkah, meliputi menginformasikan, mengarahkan, menjelaskan, menginformasikan secara bebas, dan mengintegrasikan; (2) menyadari pentingnya melibatkan peserta didik untuk mengamati berbagai jenis bentuk Tiga-D dalam kehidupan sehari-hari; (3) melatih peserta didik untuk mengembangkan keingintahuan, perhatian, dan keterbukaan mereka, yang menjadi aset untuk mendapatkan sikap ilmiah. Kata kunci: pengembangan bahan pembelajaran, Van Hiele, pendidikan karakter. 2.2.1 Penelitian tentang Prototipe Buku Penelitian oleh Ignatia Esti Sumarah dan I.L. Madya Utama, S.J dengan judul “Prototipe Prototipe buku Pelatihan Model Pembelajaran Van Hiele dalam Konteks Pendidikan Karakter” menunjukkan bahwa prototipe buku yang. 26.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dikembangkan layak dijadikan bahan ajar. Dengan dilakukan validasi pertama diperoleh skor 3 dan kedua 3,68 dari 4. Rata-rata 3,34 menunjukkan bahwa prototipe buku itu bagus dan bisa dicoba dan dipublikasikan setelah revisi.Uji coba produk dilakukan terhadap 9 guru Sekolah Dasar dengan hasil elatihan menunjukkan bahwa prototipe buku tersebut membantu para guru memahami bahwa model pembelajaran Van Hiele (1) mencakup lima langkah, meliputi menginformasikan, mengarahkan, menjelaskan, menginformasikan secara bebas, dan mengintegrasikan; (2) menyadari pentingnya melibatkan peserta didik untuk mengamati berbagai jenis bentuk Tiga-D dalam kehidupan sehari-hari; (3) melatih peserta didik untuk mengembangkan keingintahuan, perhatian, dan keterbukaan mereka, yang menjadi aset untuk mendapatkan sikap ilmiah. Kata kunci: pengembangan bahan pembelajaran, Van Hiele, pendidikan karakter. 2.2.2 Penelitian Tentang Tematik Vindrati Pratiwi (2015) meneliti tentang Pengembangan Prototipe buku Tematik Pembelajaran Ipa. Materi Macam-Macam Energi Dalam Kehidupan. Sehari-Hari Untuk Kelas IV Mi/Sd. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengembangkan prototipe buku tematik pembelajaran IPA materi macam-macam energi dalam kehidupan sehari-hari untuk kelas IV MI/SD, (2) mengetahui kelayakan prototipe buku tematik pembelajaran IPA materi macam-macam energi dalam kehidupan sehari-hari untuk kelas IV MI/SD, (3) mengetahui respon peserta didik kelas IV SD Tlacap Pandowoharjo Sleman terhadap prototipe buku tematik pembelajaran IPA materi macam-macam energi dalam kehidupan sehari-hari untuk kelas IV MI/SD. Hasil penelitian yang pertama yaitu berhasil dikembangkan media pembelajaran prototipe buku tematik pembelajaran IPA materi macam-macam energi dalam kehidupan sehari-hari untuk kelas IV MI/SD. Kedua yaitu didapat hasil penilaian kelayakan media pembelajaran. Hasil penilaian menurut ahli materi adalah Sangat Baik (SB) dengan skor 74 dan persentase keidealan 87,05%. Berdasarkan penilaian ahli media adalah Baik (B) dengan skor 49 dan persentase keidealan 81,7%. Berdasarkan penilaian peer reviewer adalah Sangat Baik (SB) dengan skor 79 dan persentase keidealan 87,7%. Berdasarkan penilaian guru adalah Baik (B) dengan skor 70,5 dan persentase keidealan 78%.. 27.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.2.3 Penelitian Tentang pendekatan Saintifik Mega Selvira Paut (2016) meneliti tentang Penerapan Pendekatan Saintifik pada peserta didik kelas IV di SD Pujokususman 1 Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang penerapan pendekatan saintifik pada peserta didik kelas IV di SD Negeri Pujokusuman 1. Hasil penelitian menunjukan bahwa guru sudah menerapkan pendekatan saintifik secara maksimal mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian dalam proses pembelajaran. Langkahlangkah kegiatan dalam penerapan pendekatan saintifik yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan sudah dilaksanakan oleh guru. Aktifitas peserta didik dalam proses pembelajaran menunjukan bahwa peserta didik sudah terlibat secara aktif, antusias, dan termotivasi. Beberapa kendala yang ditemukan oleh guru selama proses pembelajaran dapat diatasi. Gambar 2.2 Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan. Ignatia Esti Sumarah (2017) meneliti tentang Prototipe Prototipe buku Pelatihan Model Pembelajaran Van Hiele dalam Konteks Pendidikan Karakter untuk Guru Sekolah Dasar. Vindrati Pratiwi (2015) meneliti tentang Pengembangan Prototipe buku Tematik Pembelajaran Ipa Materi Macam-Macam Energi Dalam Kehidupan Sehari-Hari Untuk Kelas IV MI/SD.. Inspirasi pada penelitian diatas adalah mengenai teori tentang prototipe.. Penelitian tersebut menginspirasi peneliti untuk menyusun penelitian mengenai teori tentang pembelajaran tematik.. Mega Selvira Paut (2016) meneliti tentang Penerapan Pendekatan Saintifik pada peserta didik kelas IV di SD Pujokususman 1 Yogyakarta.. Inspirasi yang mendukung peneliti adalah mengenai teori tentang pendekatan saintifik.. Judul Penelitian : Prototipe Buku Penerapan Pendekatan Saintifik (Model Inkuiri) Dalam Pembelajaran Tematik Kelas IV SD. 28.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.3 Kerangka Berpikir Kurikulum adalah salah satu cara yang digunakan oleh seorang guru atau pendidik untuk dapat mempengaruhi peserta didik agar dapat belajar baik didalam kelas, diluar kelas atau bahkan diluar sekolah. Saat ini pemerintah telah meluncurkan sebuah kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013. Namun, sedikit ada permasalahan dengan kurikulum yang digunakan di Sekolah Dasar, masih banyak sekolah yang belum menggunakan atau mengaplikasikan kurikulum terbaru di sekolah, yaitu kurikulum 2013. Padahal pada kurikulum 2013 guru akan lebih mudah mengaplikasikannya, karena peserta didik akan lebih banyak belajar sendiri dan tidak hanya berpaku pada satu sumber yaitu guru. Pada kurikulum 2013 pendidik biasanya dominan dengan pendekatan saintifik. Dengan pendekatan saintifik ini peserta didik akan lebih aktif dalam melaksanakan pembelajaran dikelas, karena pada pendekatan saintifik terdapat 5 proses yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengkomunikasikan. Dengan menggunakan 5 proses atau langkah tersebut peserta didik diharapkan biasa aktif didalam kelas dan lebih mandiri. Dengan adanya kurang pengetahuan pendidik dalam menggunakan kurikulum 2013 terutama pada pendekatan saintifik, peneliti berfikir untuk membuat sebuah prototipe buku yang dapat digunakan pendidik untuk menggunakan pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013. Dengan adanya prototipe buku ini diharapkan dapat mendorong para pendidik untu menggunakan pendekatan saintifik pada setiap pembelajaran di kelas. Peneliti ingin meyakinkan kepada pendidik bahwa dengan menggunakan pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 di dalam pembelajaran di kelas, dapat meningkatkan daya atau kemampuan speserta didik dalam belajar dikelas dan membuat mereka bisa aktif dan mandiri dalam mengikuti pelajaran. Dengan pendekatan saintifik ini pendidik juga bisa menilai kemampuan peserta didik melalui pengamatan peserta didik, pertanyaan peserta didik, penalaran peserta didik, percobaan yang dilakukan peserta didik, dan cara pengkomunikasian peserta didik. Untuk itu peneliti akan mengembangkan sebuah Prototipe buku Pembelajaran Saintifik Untuk Guru Kelas IV Sekolah Dasar agar pengetahuan. 29.

Gambar

Gambar 2.2 Hasil Penelitian yang Relevan.....................................................
Tabel 2.1 Aktivitas dalam Kegiatan Pembelajaran Saintifik
Gambar 2.2 Penelitian yang Relevan
Gambar 3.1 Langkah-Langkah penggunaan Metode Research and  Development
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan telah dilakukan evaluasi dan klarifikasi dokumen penawaran untuk pekerjaan Pengadaan Belanja Modal Pengadaan Tempat Tidur pada Kegiatan Pembangunan Ruang Rawat

1) Penggunaan password yang sembarangan. Kerahasiaan password yang tidak terjaga dengan baik, bisa mengakibatkan password jatuh ke pihak yang tidak

Data primer yaitu Berat Badan (kg), Tinggi Badan (cm), karakteristik siswa-siswi (umur dan jenis kelamin), karakteristik orang tua (ibu) (tingkat pendidikan dan

Dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa yang dilakukan di Desa Boncah Kesuma Kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu pada tanggal 23 Desember 2008, panitia pemilihan

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hipotesis diterima yang ditunjukan dari hasil teknik analisis Non-Parametrik Mann-Whitney Test dengan nilai Z sebesar -6,854

Penyusunan Kamus Bahasa Kutai - Bahasa Indonesia ini se­ bagian besar sudah dilengkapi dengan contoh kalimat, ungkapan atau peribahasa, meskipun beberapa contoh belum dapat dikata­

Berdasarkan hasil uji lanjut BNJ pada jam ke-6 menunjukkan hasil yang sama dengan uji BNJ jam ke-6 bahwa secara umum yang menunjukkan ketiga variasi dosis

Fenomena pandemi Covid-19 masih menjadi perbincangan menarik sejak bulan Desember tahun lalu. Kemunculan pertamanya di Wuhan menjadi perhatian khusus Pemerintah dalam