• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap PAD Kota Batu Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap PAD Kota Batu Malang"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Latar belakang :

Ditetapkannya UU No. 22 Tahun 1999 dan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

serta Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 dan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Daerah merupakan salah satu tonggak

pelaksanaan dan perkembangan otonomi daerah di Indonesia.

(3)
(4)

Jadi daerah diberikan kebebasan dalam mengelola dan mengembangkan sumber daya yang dimiliki tanpa pengaruh dari pemerintah pusat, sehingga daerah mempunyai wewenang dalam memungut pajak daerah dan retribusi daerah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang kemudian disempurnakan dengan Undang-undang Nomor 34 tahun 2000 dan sebagai aturan pelaksanaannya Undang-Undang Nomor 34 tahun 2000 yang berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001.

(5)
(6)

NO TAHUN JUMLAH (Rp) 1. 1999 3.354.971.241 2. 2000 4.370.483.552 3. 2001 4.485.390.345 4. 2002 6.840.140.000 5. 2003 7.219.013.532 6. 2004 6.863.045.052

(7)

Peraturan Daerah pada tahun 2003 tentang pajak

hotel, pajak restoran dan pajak hiburan, ketiga pajak ini selalu memberikan kontribusi yang tidak sedikit bagi penerimaan Kota Batu.

Menurut Undang-Undang nomor 18 tahun 1999 Pasal 2 ayat (1) dan (2) menyebutkan bahwa jenis pajak

daerah serta pada pasal 3 ayat (1) yaitu :

1. Jenis pajak daerah Tingkat I terdiri dari :

a. Pajak kenderaan bermotor → 5%

b. Bea balik nama kenderaan bermotor → 10% c. Pajak bahan bakar kenderaan bermotor → 5%

(8)

2. Jenis pajak dearah Tingkat II terdiri dari : a. Pajak hotel dan restoran → 10%

b. Pajak hiburan → 35% c. Pajak reklame → 25%

d. Pajak penerangan jalan → 10%

e. Pajak pengambilan dan pengelolaan bahan galian golongan C.

f. Pajak pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan→ 20%

(9)

Sumber – sumber PAD kota Batu yang berasal dari pajak meliputi ;  Pajak Hotel  Pajak Restoran  Pajak Hiburan  Pajak Reklame

 Pajak Penerangan Jalan  Pajak Parkir

(10)

 Bagaimana efektifitas kontribusi sektor

pariwisata terhadap pendapatan daerah asli Kota Batu?

 Seberapa pengaruh sektor pariwisata terhadap

pendapatan asli daerah Kota Batu?

 Faktor-faktor apakah dari sektor pariwisata yang

berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah Kota Batu?

(11)

 Mengukur seberapa besar efektifitas kontribusi

sektor pariwisata terhadap pendapatan asli daerah Kota Batu.

 Menghitung besarnya pengaruh sektor

pariwasata terhadap pendapatan asli daerah Kota Batu.

 Mengidentifikasi faktor-faktor dari sektor

pariwisata yang berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah Kota Batu.

(12)

 Manfaat akademik

Memperluas wawasan menegenai peran sektor pariwisata terhadap pendapatan asli daerah Kota Batu.

 Manfaat praktis

Memberikan informasi mengenai faktor-faktor dari sektor pariwisata sebagai masukan kepada pemerintah Kota Batu.

(13)
(14)

Menurut undang-undang perimbangan keuangan sebagai berikut:

Sumber Pendapatan Asli Daerah Pasal 4

Sumber Pendapatan Asli Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a, terdiri dari : a. hasil pajak Daerah;

b. hasil destribusi Daerah;

c. hasil perusahaan milik Daerah dan hasil pengelolaan kekayaan Daerah lainnya yang dipisahkan;

(15)

Pasal 5

(1) Ketentuan mengenai pajak Daerah dan retribusi Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a dan huruf b, diatur dengan undang-undang.

(2) Ketentuan mengenai perusahaan milik Daerah dan pengelolaan kekayaan daerah lainnya yang dipisahkan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c, diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pendapatan Asli Daerah (PAD), yaitu:

 Hasil pajak Daerah.  Hasil retribusi Daerah

 Hasil perusahaan milik Daerah, dan hasil pengelolaan

kekayaan Daerah yang dipisahkan.

(16)

 Dana Perimbangan, yaitu: Bagian Daerah dari

penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, dan penerimaan dari sumber daya alam.

 Dana Alokasi Umum (DAU).  Dana Alokasi Khusus (DAK).  Pinjaman Daerah.

(17)

Pendapatan Asli Daerah (PAD) bersumber dari pajak dan retribusi Daerah serta hasil usaha Daerah sendiri. Sedangkan jenis Pajak Daerah dan Retribusi Daerah diatur lebih lanjut oleh Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang merupakan perubahan dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997.

Pajak Daerah Kabupaten/Kota menurut UU 34/2000 terdiri dari:

 Pajak Hotel.  Pajak Restoran.  Pajak Hiburan.  Pajak Reklame.

 Pajak Penerangan Jalan.

 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C  Pajak Parkir.

(18)

Selain jenis Pajak Daerah di atas dapat ditetapkan Pajak Daerah lainnya dengan Peraturan Daerah dengan memenuhi kriteria tertentu, antara lain; bersifat pajak dan bukan retribusi, objek pajak berada dalam wilayah Kabupaten/Kota serta dasar pengenaan tidak bertentangan dengan kepentingan umum, bukan merupakan objek Pajak Propinsi atau Pajak Pusat, tidak memberikan dampak ekonomi yang negatif, memperhatikan aspek keadilan, dan menjaga kelestarian lingkungan.

(19)

Sedangkan Retribusi daerah dibagi atas 3 (tiga)

golongan yaitu; Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha, dan Retribusi Perizinan Tertentu.

Jenis-jenis ketiga golongan retribusi tersebut ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah

berdasarkan kriteria tertentu. Selain jenis Retribusi Daerah yang ditetapakn dengan Peraturan

Pemerintah tersebut juga dapat ditetapkan Retribusi daerah lainnya dengan Peraturan Daerah sesuai

dengan kewenangan Otonomi Daerah dan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.

(20)

Dari jenis pajak, Kabupaten atau Kota boleh tidak memungut salah satu dari beberapa jenis pajak yang telah ditentukan apabila potensi pajak di daerah Kabupaten atau Kota tersebut dipandang kurang memadai.

(21)

Kota Batu memiliki obyek wisata yang sangat beragam. Hal ini menmiliki potensi untuk meningkatkan pendapatan asli daerah tersebut. Jika melihat dari kenyataan tersebut,

seharusnya sektor pariwaisata memegang peranan penting dalan menyumbang pendapatan asli daerah. Faktor-faktor dari sektor pariwisata yang berpengaruh terhadap

pendapatan asli daerah antara lain: Pajak Hotel, Pajak

Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, dan Pajak Parkir.

Selain dari pajak yang ikut menyumbang pendapatan asli

daerah, retribusi juga ikut memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah Kota Batu.

(22)

METODOLOGI

PENELITIAN

(23)

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah

menggunakan batasan wilayah Kota Batu.

(24)

Jenis data yang digunakan untuk melengkapi

penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung yaitu melalui media atau sumber informasi yang ada. Data sekunder dapat diperoleh melalui media massa, artikel, jurnal serta hasil publikasi lembaga instansi menurut runtut waktu ( time series ) dalam bentuk tahunan dari tahun 1999-2004. Data yang digunakan dalam penelitian adalah : besarnya PAD pmerintah Kota Batu tahun 1999-2004.

(25)

Untuk memperoleh data yang diperlukan

maka peneliti menggunakan beberapa

metode pengumpulan data, yaitu:

Kepustakaan

Dokumentasi

Diskusi

(26)

Untuk memudahkan proses pengkajian dan pembahasan, maka penelitian ini hanya membahas pada hal-hal

berikut:

 Kontribusi sektor pariwisata dalam pembahasan ini

meliputi : pajak dan retribusi yang taerkait dengan sector pariwisata.

 PAD yang digunakan adalah PAD Kota Batu.

 Periode atau tahun pengamatan yang akan digunakan

dalam proses analisis data adalah rentang tahun 1999-2004 ( lima tahun ).

(27)

Adapun proses analisis data yang dilakukan dalam pengolahan data-data yang diperoleh terjadi secara bolak-balik serta interaktif, yang terdiri dari :

Pengumpulan data (data collection)Reduksi data (data reduction)

Penyajian data (data display)

Pemaparan dan penegasan kesimpulan (conclusion

(28)

Berdasarkan pada tujuan yang ditetapkan maka metode analisis data yang digunakan adalah

analisis regresi majemuk dipergunakan untuk

mempengaruhi besarnya pengaruh tingkat pajak dan tingkat retribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Batu.

(29)

Mengukur tingkat pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Untuk menghitung pertumbuhan PAD dilakukan melalui

metode rata-rata pendapatan Asli Daerah tahunan (Widodo, 1990 : 30) dalam berti (2006 : 66),

 

TP PADt = TPPADt – TPPAD

t-1

X 100 %

TPPAD

t-1

(30)

Untuk menguji koefisien regresi secara

parsial guna mengetahui apakah variabel

bebas secara individu berpengaruh terhadap

variabel terikat digunakan uji-t

T hitung = b/se (Arikunto 1998:1885)

Dimana :

b = Koefisien Regresi x

(31)

Multikolinearitas

Uji Heteroskedastisitas

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Finlay dan Wilkinson (1963), varietas uji dengan nilai b yang tidak berbeda nyata dengan satu dan hasilnya lebih tinggi dari rata-rata hasil seluruh varietas yang

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

profesional sehingga dapat memberikan jaminan kesembuhan terhadap penyakit yang pasien derita. 26 Puskesmas menjamin kerahasian pasien selama berobat serta kerasiaan rekam

Pada sistem ini akan dibuat sebuah Aplikasi Pemesanan Jasa Kesenian Berbasis Web Mobile di Sanggar Seni Studio Lingga, yang berguna membantu Sanggar Seni

Pemrakarsa pendirian bank syariah diIndonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18 – 20 Agustus 1990. Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai

Skor pengalaman kerja bidan di desa adalah skor yang diperoleh dari responden yang memberi jawaban terhadap pertanyaan tentang : Rata ± rata jumlah ibu

Skema bagan alir dalam tahapan penelitian tentang analisis kualitas website terhadap kepuasan pengguna dengan metode webqual 4.0 pada Rumah Wisata Keramik

Aktivitas budidaya padi sawah di lahan sulfat masam akan menyebabkan perubahan pola dinamika Fe hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang antara lain adalah